Beranda blog Halaman 1649

Peran Aktif Swasta dalam Ekonomi Digital Berkelanjutan

Foto-Ilustrasi-2-Webinar-Cisco-x-IAP.jpeg

suarasubang.com – Pandemi COVID-19 memberikan dampak luar biasa pada seluruh aspek kehidupan manusia. Meski begitu, tidak semuanya bersifat negatif, karena pandemi yang telah berlangsung selama 18 bulan juga menjadi momentum percepatan digitalisasi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Sejalan dengan target besar negara untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) pada tahun 2030, pemerintah mengambil langkah untuk memaksimalkan potensi Indonesia melalui inisiatif transformasi digital.

Sementara itu, pemerintah menekankan untuk tidak hanya sekedar fokus pada digitalisasi fasilitas atau pun layanan publik. Terlebih lagi, sektor publik dan swasta perlu mengembangkan lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sekitar. Targetnya, segala perangkat dan kemudahan yang dimungkinkan oleh teknologi akan menjadi pendukung terciptanya kenyamanan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat agar menjadi lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif.

Dalam perjalanan Indonesia menuju SDGs, tentu diperlukan perencanaan dan kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta. Untuk itu, pada bulan Oktober, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) bersama dengan Cisco, perusahaan yang telah berpartisipasi aktif dalam menyediakan solusi teknologi berkelanjutan, menghadirkan sesi diskusi untuk membahas peran swasta dalam memperbarui model bisnis guna mendukung dan mencapai target SDGs.

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, dan Kepala Sekretariat Nasional SDG, Dr. Vivi Yulaswati, MSc menyatakan, “Ada 17 goal, 169 target, dan berdasarkan edisi terakhir ada 289 indikator, yang harapannya jadi petunjuk untuk mencapai target-target SDGs. Sementara capaian SDGs selama ini, sekitar 70% sudah on track, namun masih ada 30% belum tercapai atau membutuhkan perhatian khusus, karena sebagiannya masih stagnan atau mengalami perburukan.”

Ia menjelaskan bahwa SDGs akan memberikan landasan kokoh menuju Indonesia maju, dengan mimpi bahwa pada tahun 2045 negara dapat keluar dari middle income trap. “Paska pandemi, dibutuhkan pertumbuhan PDB tahunan 6% untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan terlepas dari middle income trap. Tanpa transformasi ekonomi, pendapatan per kapita Indonesia akan ‘disalip’ oleh Filipina pada tahun 2037 dan oleh Vietnam pada tahun 2043,” tuturnya.

Selain SDGs, dalam pembangunan nasional terdapat juga kajian lingkungan hidup yang menjadi backbone untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih hijau, salah satunya melalui pembangunan rendah karbon. Aksi nyata ini disebut sebagai ekonomi sirkular.

Dengan implementasi ekonomi sirkular pada lima sektor prioritas seperti makanan dan minuman, perdagangan grosir dan eceran, tekstil, peralatan elektronik, dan konstruksi, estimasi dampak yang dihasilkan pada tahun 2030 adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya PDB sebesar Rp593-638 triliun
  • Terciptanya 4,4 juta lapangan kerja (neto), 75% diantaranya berpotensi untuk perempuan
  • Meningkatnya tabungan rumah tangga sebesar 9%
  • Mengurangi timbulan limbah sektoral sebesar 18-52% dibandingkan skenario BaU
  • Berkurangnya emisi CO2e sebesar 126 juta ton dibandingkan skenario BaU
  • Berkurangnya penggunaan air sebesar 6,3 miliar m3, dibandingkan skenario BaU

Perusahaan dapat berkontribusi untuk pencapaian SDGs dengan cara berinvestasi pada masyarakat, memasukkan kelompok marginal dalam rantai nilai, membayar harga yang adil dan penerapan standar-standar kepada supplier, memahami dampak bisnis terhadap lingkungan, penghematan energi, serta menerapkan procurement berkelanjutan.

Faktanya, 4 dari 10 perusahaan (40%) dalam kelompok 250 perusahaan terbesar global telah mengadopsi prinsip-prinsip Sustainable Business, seperti dicatat dalam laporan tahunannya. Perhatian terbesar pada isu-isu perubahan iklim, konsumsi yang bertanggung jawab, pekerjaan layak, kesetaraan gender, dan pertumbuhan ekonomi.

SVP Asia Pacific Energy, Sustainability & Industrial Frost & Sullivan, Ravi Krishnaswamy mengatakan “Data dari UN mengenai status SDGs menunjukkan bahwa wilayah Asia Tenggara sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan di beberapa goal SDGs. Meski begitu, masih ada beberapa kekhawatiran terutama dalam hal kemiskinan akibat pandemi COVID-19. Banyak kegiatan perekonomian tidak bisa berjalan seperti biasa sehingga pendapatan mereka tertekan, bahkan sebagian lainnya kehilangan mata pencaharian. Masih ada jutaan masyarakat juga yang belum terhubung secara digital, sehingga pemerintah perlu melakukan berbagai cara untuk memperkuat infrastruktur, konektivitas yang menghubungkan antara pusat ekonomi dan wilayah penunjang.”

Menanggapi hal tersebut, VP Internet of Things Telkomsel, Alfian Manullang memaparkan komitmen perusahaan dalam mendukung transformasi digital di Tanah Air. Ia menjelaskan bahwa pemerintah dan perusahaan telah melakukan berbagai inisiasi mengenai infrastruktur, yakni dengan menggelar program Merah Putih yang bertujuan untuk memberikan akses jaringan di seluruh wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T) dan program Universal Service Obligation (USO) dengan target menjangkau lebih dari 11.000 desa tanpa akses internet.

Ia menambahkan bahwa dalam membangun infrastruktur di wilayah tersebut, perusahaan menggunakan teknologi berkelanjutan, seperti solar cell (bertenaga matahari), energi hydropower (tenaga air), dan fuel cell (alat konversi elektrokimia yang menghasilkan listrik dengan gas buang berupa uap air/zero emission). Selain itu, perusahaan juga fokus untuk menghadirkan teknologi 5G, dimana otomatisasi dan robotisasi yang dapat dihadirkan teknologi tersebut akan berperan dalam mengatasi pandemi yang melanda saat ini.

Country Managing Director, PT. Cisco Systems Indonesia, Marina Kacaribu juga turut menjelaskan komitmen Cisco sebagai perusahaan penyedia teknologi dan solusi digital bagi organisasi publik maupun swasta agar dapat memiliki connected secured automated business yang berkelanjutan seraya mendukung agenda digitalisasi nasional yang dicanangkan pemerintah Indonesia. “Tentunya, kami memiliki tanggung jawab yang besar, ada dua hal yang sangat relevan untuk Cisco, yakni percepatan transformasi digital dan keberlanjutan (sustainability).”

Ada empat hal utama bagaimana Cisco menerapkan keberlanjutan dari sisi produk, operasi, dan supply chain sejak 2008 dalam rangka mencapai net zero dari sisi emisi gas rumah kaca (GRK). Pertama, dari sisi produk, Cisco terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi energi produknya melalui desain produk yang inovatif. Cisco mengintegrasikan best-of-breed ASIC (Application-specific Integrated Circuit) terbaik dalam desain produk-produknya guna mencapai penggunaan energi, ruang dan performa yang teroptimal di kelasnya.

Sementara itu, dari sisi operasi, Cisco terus melakukan percepatan penggunaan energi-energi terbarukan di mana saat ini 83% pemakaian listrik untuk operasional Cisco di seluruh dunia dihasilkan dari energi baru dan terbarukan, bahkan di Amerika Serikat 100% fasilitas Cisco ditenagai energi terbarukan. Perusahaan pun mendukung penyesuaian cara bekerja yang paling inklusif. Karyawan diberikan fleksibilitas untuk datang ke kantor ataupun bekerja dari mana saja, secara taktis hal tersebut mengurangi carbon footprint. Cisco juga memberikan solusi-solusi digital inovatif dan handal untuk semua industri mulai dari perbankan, telekomunikasi, industrial, energi, utilitas, manufaktur, logistik, transportasi, UMKM dan layanan publik, yang dapat membantu organisasi meningkatkan keberlanjutan usaha, sosial dan lingkungannya. Cisco bertujuan memberdayakan masa depan yang inklusif untuk semua melalui prinsip keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

Aktivitas ekonomi Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah terutama dalam mewujudkan transformasi digital dan green economy, termasuk di dalamnya ekonomi sirkular. Untuk itu, kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mengintegrasikan SDGs dengan sektor industri perusahaan perlu terus didorong.

Vaksinasi IKA SMAN 2 Kota Tasikmalaya, Yang Divaksinasi Dihadiahi Telur

1fd5bb2c081c58d3a6e00ae004c2d3ae.jpg

KBRN, Tasikmalaya : Ikatan Alumni SMAN 2 Kota Tasikmalaya, menggelar vaksinasi massal bagi siswa dan masyarakat umum, di Aula Alumni, Sabtu (23/10/2021).

Untuk menarik minat warga, penyelenggara menyediakan masing- masing 10 butir telur, bagi setiap warga yang divaksinasi.

Ketua Ikatan Alumni SMAN 2 Kota Tasikmalaya Yudi Guntara menjelaskan, vaksinasi massal ini untuk dosis satu dan dua.

“Kegiatan ini untuk membantu percepatan vaksinasi di Kota Tasikmalaya yang masih dibawah 50 persen,” kata Yudi kepada RRI, Sabtu (23/10/2021).

Target peserta vaksinasi kali ini lanjut Yudi adalah 1.200 orang.

“Mudah- mudahan lebih dari target,” harapnya.

Sementara itu, Dina (35) salah seorang warga, merasa senang karena bisa divaksinasi. Apalagi, Ia juga dapat telur.

“selain membantu masyarakat untuk mendapatkan vaksin, ini juga membantu kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

Senada dengan Dina, Iwan (47) warga lainnya mengaku, semula tidak tahu jika akan mendapat telur.

“senang ya, karena selain melindungi diri dengan vaksin, ada telur untuk kebutuhan pangan di rumah,” pungkasnya.

Kesembuhan Pasien Covid-19 Bertambah, Satgas: Sulsel Tertinggi

b890551b6e1ca6cf6548da0491e30b4d.jpeg

KBRN, Jakarta:  Satgas Penanganan Covid-19  menyebut angka kesembuhan pasien Covid-19 terus bertambah. Berdasarkan data per Sabtu (23/10/2021), angka kesembuhan harian bertambah mencapai 1.066 orang. Adanya penambahan ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh atau tepatnya 4.081.417 orang. 

Melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menambahkan 202 orang, diikuti DKI Jakarta menambahkan 174 orang, Jawa Tengah menambahkan 114 kasus, Jawa Barat menambahkan 71 orang, serta Jawa Timur menambahkan 61 orang. 

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 802 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.239.396 kasus. 

Pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di Jawa Tengah menambahkan 150 kasus, diikuti DKI Jakarta menambahkan 116 kasus, Jawa Timur menambahkan 74 kasus, Jawa Barat menambahkan 72 kasus, serta Kalimantan Timur menambahkan 34 kasus.

Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 23 kasus dan kumulatifnya mencapai 143.176 kasus. Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 250.587 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 6.703 kasus.  

Untuk sebaran kasus aktif dengan angka tertinggi pada 5 provinsi, berada di Jawa Tengah sebanyak 2.081 kasus, Papua sebanyak 1.742 kasus, Jawa Barat sebanyak 1.259 kasus, DKI Jakarta sebanyak 1.147 kasus dan Kalimantan Utara sebanyak 1.069 kasus. 

Sementara, 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Jawa Timur menambahkan 5 kasus kasus, diikuti Bali menambahkan 3 kasus, Jawa Tengah menambahkan 2 kasus, DKI Jakarta menambahkan 2 kasus, serta DI Yogyakarta menambahkan 2 kasus. (imr)

Puluhan Kades di Subang Keluhkan Lambatnya Pencairan Banprov

Nana-Mulyana.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Puluhan kepala desa di Kabupaten Subang Jawa Barat mengeluh lantaran bantuan keuangan dari Provinsi belum juga cair.

Para kepala desa yang mengeluh diantaranya 7 dari 8 desa di Kecamatan Cijambe, yang mengaku belum mencairkan Banprov reguler sebesar Rp130 juta setiap desanya, cuma baru desa Cimenteng yang sudah cair.

Kepala Desa Bantarsari Said, PJ Kades Cikadu Deni Ganda Permana, Kades Cijambe Didin, Kades Tanjung Wangi Budi Santoso, Kades Gunungtua dan Kades Sukahurif, menyatakan hal yang sama bahwa Banprov untuk tahun 2021 belum juga masuk ke Rekening desanya masing-masing.

“Padahal pengajuan sudah diverifikasi oleh DPMD,” terang Kades Cijambe Didin kepada wartawan.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Subang Drs .Nana Mulyana ,M.Si, menyampaikan untuk memperoleh bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat berupa Bantuan Provinsi (Banprov) reguler membutuhkan berbagai proses mulai dari pengajuan usulan masing-masing desa hingga dilakukan verifikasi oleh DPMD.

Dari 245 desa yang ada di wilayah Kabupaten Subang yang sudah mengajukan dan sudah diverifikasi beberapa tahap bahkan menurut pemberitahuan dari Provinsi Ke DPMD Subang, atau laporan dari Provinsi banyak yang sudah masuk ke rekening desanya masing-masing pertama sebanyak 43 desa, kemudian tahap kedua 23 desa, ditambah lagi 28 Desa, kemudian menyusul kelompok yang 57 desa.

“Sehingga yang sudah di Proses di Provinsi sebanyak 151 Desa dari jumlah itu bahkan ada yang sudah masuk kerenibg desanya masing-masing,” katanya.

Yang belum tinggal 94 Desa lagi dari 94 desa ini sudah mengajukan usulan ke Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

“Diupayakan dalam waktu dekat usulan pengajuan 94desa akan difasilitasi,” ujar Drs.H. Nana Mulyana.

Menurutnya, usulan yang diajukan masing-masing desa akan diproses verifikasi di DPMD, apabila dinyatakan lolos maka akan dibuatkan surat pengantar oleh Kepala DPMD yang ditujukan untuk Gubernur Jawa Barat melaui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Barat, setelah itu BPKAD akan memverifikasi nota dinas tersebut.

Manakala tidak ditemui permasalahan dan secara administrasi dinyatakan lengkap, pihak BPKAD akan memproses untuk membuatkan dan menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) kemudian mengirimkannya ke Bank Jabar untuk dicairkan ke-rekening masing-masing desa.

“Kami hanya sebatas memfasilitasi pengajuan usulan yang dibuat masing-masing desa, pastinya apabila mengajukan akan cairnya,” jelasnya.

Pencairan dana Banprov melalui rekening masing-masing desa sebesar Rp 130 juta per desa, ketika desa sudah menerima bantuan kegiatannya agar segera membayar pajak dan membuat surat pertanggungjawaban yang ditujukan ke DPMD dan Provinsi Jawa Barat.

“Penggunaan dana Banprov yang bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat diperuntukkan bagi penyelenggaraan Sapa Warga, Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD), dan Infrastruktur tersebut memiliki konsekuensi pertanggungjawaban. Penggunaannya dikerjakan sesuai petunjuk yang tertera di dalam proposal yang diajukan,” imbaunya.

Polres Subang Terus Galakan Vaksinasi Door to Door

IMG-20211024-WA0003.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Kapolres Subang AKBP Sumarni meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi door to door sekaligus pembagian sembako terhadap masyarakat terdampak Covid-19 di wilayah Desa Kosar, Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang, Sabtu (23/10/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Subang mengatakan bahwa vaksinasi door to door dan pembagian sembako ini dilaksanakan dalam rangka menuju Indonesia Sehat Indonesia Hebat, sebagai upaya untuk mengimplementasikan program vaksinasi satu juta dosis per hari, sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, serta sebagai upaya untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu yang terdampak Covid-19.

Sambung Kapolres mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi hari ini terlaksana berkat kerjasama yang baik antara Polres Subang, TNI dengan Pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19, membentuk kekebalan tubuh terhadap penularan Covid-19.

“Kita sebagai aparat Polri wajib mensosialisasikan dan mendukung program-program pemerintah dalam upaya mengendalikan penyebaran Virus Covid-19. Maka hari ini kita meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Door to door di desa Kosar kecamatan Cipeundeuy dengan sasaran para lansia,” jelas Kapolres Subang.

“Vaksinasi Door to door dan pembagian sembako ini tetap mengedepankan disiplin protokol kesehatan dalam pelaksanaannya sesuai anjuran pemerintah,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Kapolres, Kegiatan Tinjau Vaksinasi dan Pembagian sembako ini juga dilakukan sambil melaksanakan Patroli Penegakan Pendisiplinan Protokol Kesehatan, tandas Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Kapolsek Cipeundeuy, Kasat Samapta, Kanit Gakum Sat Lantas, Kasidokes Polres Subang, Personel Polres Subang, Perangkat Desa Kosar dan Masyarakat Desa Kosar Kec. Cipeundeuy.

Launching Mihrab Quran Assyifa, Wabup Subang: Langkah Awal Menuju Indonesia Berkah

IMG-20211023-WA0018.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi atau Kang Akur Hadir dan membuka acara launching Mihrab Quran Assyifa di Desa Tambakmekar, Subang, Sabtu (23/10/2021).

Launching Mihrab Quran Assyifa sendiri diselenggarakan oleh Badan Wakaf Assyifa dalam rangka mewujudkan Indonesia berkah bersama Al-Quran.

Mihrab Quran Assyifa ini adalah wakaf tanah & bangunan dari muwakif keluarga besar Berkah Rahayu untuk mihrab atau tempat bagi para pemuda & masyarakat yang berada di Desa Tambakmekar untuk belajar Al-Quran

Kang Akur dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas wakaf yang diberikan oleh keluarga besar Berkah Rahayu.

“Acara ini dapat menjadi Inspirasi bagi kita semua. Saya berharap bangunan yang diwakafkan dapat menjadi amal jariyyah bagi pewakaf dan sebagai langkah awal menuju Indonesia berkah bersama Al-Qur’an, Khususnya di Kabupaten Subang dan bagi masyarakat Desa Tambakmekar,” katanya.

Dalam Kegiatan tersebut Kang Akur memberikan secara simbolis kado untuk para guru ngaji & santri sebagai bentuk apresiasi memperingati Hari Santri Santri Nasional beserta pemotongan pita dalam peresmian wakaf bangunan Mihrab Quran Assyifa.

Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua TP PKK Kab. Subang, Kepala Desa Tambakmekar, Ketua Umum Yayasan Assyifa Al Khoeriyyah, Direktur Badan Wakaf Assyifa, dan Seluruh Tokoh Masyarakat & Perangkat Desa

RB Harus Dipenjara Sendirian Karena Bacok Mahasiswa Asal Binong Subang

FB_IMG_1634973725300.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Pelaku pembacokan terhadap mahasiswa asal Desa Binong, Subang Naufal (19) akhirnya berhasil ditangkap.

RB warga Pagaden Barat harus dipenjara seorang diri atas perbuatan yang dilakukan bersama teman-temannya yang lain.

Kapolres Subang AKBP Sumarni melalui Kasat Reskrim Polres Subang AKP M Zulkarnaen mengatakan, korban bersama temannya nongkrong di warung di Jalan Raya Cicadas, Binong pada Minggu (03/10/2021).

Kemudian datang sekelompok oorang dengan menggunakan sepeda motor dari arah Subang ke arah Pamanukan. Begitu di lokasi, RB melihat salah satu yang nongkrong menggunakan jaket kelompok sepeda motor lainnya.

“RB bersama RZ menghampiri korban, lalu korban lari dan dikejar oleh RB dan RZ yang saat itu membawa senjata tajam,” ucap AKP M Zulkarnaen di Mapolres Subang, Jumat (22/10/2021).

RB dalam melakukan aksinya tidak hanya sendiri, tapi bersama RZ (25), warga Kecamatan Pamanukan, JM (30) dan CG (28), warga Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Mereka kini dalam pengejaran Satreskrim Polres Subang.

Saat itu, RB yang membawa senjata tajam tersebut, lanjutnya dibacokan kepada korban hingga mengalami luka parah. Setelah melakukan pembacokan, pelaku melarikan diri dari lokasi.

Sementara itu, JM dan CG datang ke warung membawa senjata tajam dan mengancam warga yang berada di warung tersebut. Setelah itu, JM dan CG melarikan diri dari lokasi. Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit. Korban sempat dibawa ke RS PMC Pamanukan.

Karena, luka yang cukup parah selanjutnya korban dirujuk ke RS Siloam, Kabupaten Purwakarta. Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Akhirnya, Unit Resmob Satreskrim Polres Subang dipimpin Ipda Taryono menangkap RB.

“RB diamankan di Cibogo berikut barang bukti sebuah senjata tajam jenis celurit,” ucap Kasat. RB dijerat Pasal 170 ayat (2) ke-2 dan atau Pasal 351 ayat (2) KUHPidana dan UU Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

PNM Resmikan Program Pelatihan UMKM Klasterisasi Teritorial di Subang

IMG-20211023-WA0033.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) membuka dan meresmikan program pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) klasterisasi teritorial dengan tema “Pembuatan Rengginang Aneka Rasa, Kemasan Produk dan Pemasaran” pada hari ini, 21 Oktober 2021 di Desa Ciruluk, Kabupaten Subang. Kegiatan ini secara simbolis dibuka oleh Dede Dehmawan, selaku Kepala Desa Ciruluk. Kegiatan ini dihadiri oleh BABINSA Desa Ciruluk Bapak Sukino. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Dian Herdiana selaku Konsultan Bidang Pembiayaan UMKM PLUT Kab. Subang, Sandi Hallymansyah selaku Konsultan Bidang Produksi UMKM PLUT Kab. Subang dan Ani Rukmini selaku nasabah inspiratif PNM ULaMM Kalijati.

Secara berkelanjutan, PNM membuka pelatihan sektoral dan teritorial melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) untuk nasabah PNM. Hal ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan insan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar Subang, khususnya rengginang. Dengan protokol ketat, 20 nasabah PNM Mekaar Subang yang hadir mengaku bersyukur adanya motivasi dan pelatihan usaha yang diberikan PT PNM. Pelatihan hari ini meliputi praktek pembuatan rengginang aneka rasa, praktek pembuatan packaging atau kemasan produk dan praktek pembuatan akun marketplace untuk pemasaran online. Pelatihan rutin ini diharapkan menambah semangat dan wawasan lain mengenai kewirausahaan.

Kepala Desa Ciruluk Dede Dehmawan dalam sambutannya mengungkapkan apresisasinya atas digelarnya acara tersebut.

“Kegiatan yang dilaksanakan oleh PNM ini sesuai dengan Visi Misi Desa Ciruluk yaitu Ciruluk CEKASS (cerdas, empati, kuat akhlak sehat dan sejahtera),” ujarnya.

Sebagai informasi, hingga 18 Oktober 2021 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 94,1 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 10,8 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan.

Harga Cabe Anjlok, Sekjend-PKS Borong Dari Petani

1f40a4bfdb319bcae656b2f809ff6cd5.jpg

KBRN, Jakarta: Rendahnya harga cabe merah di tingkat petani menjadi atensi Sekjend PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi. Saat reses di Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (22/10) Habib Aboe Bakar langsung memborong cabe merah yang baru dipanen oleh petani.

Selain mendengarkan aspirasi para petani, Habib Aboe juga membeli cabai tersebut dengan harga tinggi, seperti yang diketahui bahwa belakang ini harga cabai sedang turun. 

“Alhamdulillah cabai ini kita borong, saya mengajak rekan-rekan aleg dari PKS untuk memberikan dukungan untuk para petani kita,” Kata Habib Aboe sembari mengajak anggota legislatif dari PKS untuk membeli hasil pertanian masyarakat.

Selanjutnya, kata Habib, cabai ini akan dibagikan kepada masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. 

“Cabai ini akan kita bagikan ke masyarakat lagi, saya yakin emak emak pasti akan senang kalau dikasih cabe,” kelakar anggota DPR RI dari dapil Kalsel 1 tersebut.

“Biaya penanaman dan perawatan cabe cukup tinggi, harga 18 ribu di tingkat petani tentunya tidak berimbang dengan biaya produksinya. Pemerintah perlu memperhatian situasi ini, harus ada strategi agar harga cabai bisa menguntungkan untuk para petani,” papar anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Aboe Bakar meminta pemerintah memperhatikan tata niaga cabe yang ada di Indoensia, karena disinilah yang menjadi akar masalahnya. 

“Saya melihat persoalan harga cabai disebabkan oleh rantai perdagangan atau tata niaga yang panjang. Harga di tingkat konsumen terakhir atau pasar jauh lebih mahal dibandingkan dari petani, penyebabnya alur distribusinya yang panjang yang dikarenakan dari petani tidak langsung ke pasar, tetapi dikuasai dahulu oleh pengepul, distributor bahkan spekulan pun ikut bermain,” tukasnya.

Sementara itu Wardani salah satu petani cabai bersyukur karena sudah diborong cabainya dan berharap bisa lebih mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. 

“Walaupun kami sudah dapat perhatian tapi mudah-mudahan kami para petani bisa mendapatkan perhatian yang lebih lagi,” Kata Wardani.

Hasanuddin Lapor ke Menteri Terkait HGU PG-Rajawali

5aabad3c07d19ffab6a87453d20fc990.jpeg

KBRN, Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin merasa geram dengan PT. PG Rajawali II Jatitujuh Majalengka yang dipercaya oleh pemerintah untuk mengelola lahan milik pemerintah justru tidak dikelola dengan baik, untuk mengamankan kemudian membagikan dengan pasti lahan tebu tersebut kepada petani.

Kunci permasalahan itu ada dalam pembagian Hak Guna Usaha (HGU), yang dilakukan oleh Pabrik Gula.

Seharusnya, kata TB pembagian HGU itu harus ditujukan kepada siapa, jumlahnya berapa lalu sistemnya seperti apa sehingga ada tanah yang hampir tidak bertuan.

Kemudian itu yang menjadi akar permasalahan yang timbul adanya bentrokan antar kedua petani tebu tersebut.

“Sehingga saya sudah minta ya harus diselesaikan oleh pabrik gula tadi untuk ditertibkan pertama mengenai batas,” ucap TB.

Dijelaskan dia, ternyata batas wilayah administrasi negara, yaitu batas wilayah antara kabupaten Majalengka dengan kabupaten Indramayu ternyata berbeda.

Sambung dia, berbeda dengan batas yang diputuskan oleh BPN artinya berbeda secara kenyataannya juga.

“Nah itu harus segera ditertibkan juga,” kata TB. Hasanuddin.

Lalu ia mengatakan, yang kedua adalah siapa yang mendapatkan tanah untuk dikelola, bermitra,  lalu kewajiban upahnya akan seperti apa.

”Saya juga akan mempertanyakan apakah sah menurut undang-undang menyewakan HGU kepada rakyat tiap hektar sebanyak Rp3.000.000 dan teryata pa bupati juga tidak tahu itu,” tuturnya.

”Saya akan laporkan kepada menteri terkait juga kepada mereka – mereka yang terkait, supaya apa kasus ini tidak boleh terjadi lagi,” jelasnya.

Recent Posts