Beranda blog

KONI Subang Usulkan Rp 50 Miliar, Target Masuk Lima Besar Porprov Jabar 2026!

KONI Subang usulkan anggaran Porprov

SUBANG — Geliat olahraga di Kabupaten Subang makin panas! Bukan karena cuaca, tapi karena KONI Subang resmi mengusulkan anggaran sebesar Rp 50 miliar ke Pemkab Subang demi satu tujuan mulia: mengangkat nama Subang ke peringkat lima besar di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar IX tahun 2026.

Tiga daerah akan menjadi tuan rumah pesta olahraga ini: Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi. Tapi Subang tak mau cuma jadi peserta — targetnya adalah podium kehormatan, dan Ketua KONI Subang, Ujang Sutrisna, alias Ucok, sudah menyiapkan strateginya.

“Besar kecilnya anggaran itu, merupakan prestise untuk meraih prestasi. Dengan dukungan anggaran yang cukup besar, tentunya prestasi juga bisa kita raih sesuai dengan harapan-harapan kita semua,” ujar Ucok penuh semangat, Rabu (16/7/2025), kepada RRI Subang.

Meskipun mengajukan angka jumbo, Ucok tetap realistis. Ia menyatakan siap mengoptimalkan apapun yang nanti disetujui Pemkab. Bahkan jika jumlahnya tidak sesuai harapan, semangat atlet dan pelatih tetap harus menyala.

“Berapapun anggaran yang diberikan Pemkab Subang, kita manfaatkan secara maksimal,” tegasnya.

Namun, bukan berarti ia tidak berharap lebih. Dengan prestasi yang sudah diraih Subang pada Porprov Jabar 2024 lalu, Ucok ingin agar pemerintah daerah juga memberi kepercayaan penuh melalui dukungan anggaran yang ideal.

“Semoga saja, Pak Bupati memberikan anggaran tersebut sesuai dengan yang kita usulkan, agar kita mampu mempertahankan prestasi sebelumnya di Porprov Jabar 2024,” ujarnya.

Kini, bola panas ada di tangan Pemkab Subang. Mampukah anggaran olahraga Subang digenjot agar bisa melesat ke lima besar Porprov? Kita tunggu keputusan finalnya — dan semoga Subang kembali jadi bintang lapangan!

Kapolres dan Dandim Subang Ngopi Bareng, Sinergi TNI-Polri Makin Solid!

sinergitas TNI Polri Subang

SUBANG — Suasana ruang kerja Kapolres Subang mendadak terasa seperti ruang keluarga. Bukan karena ada tukang es krim lewat, tapi karena Selasa siang (15/7/2025), pukul 11.30 WIB, berlangsung kunjungan silaturahmi penuh kehangatan antara dua tokoh penting: Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, dan Dandim 0605 Subang, Letkol Czi Asep Saepudin.

Bersama sejumlah personel dari Kodim 0605 Subang dan jajaran Polres Subang, pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab. Tidak ada sekat, tidak ada formalitas berlebihan — yang ada hanyalah komitmen kuat untuk menjaga satu hal: keamanan dan ketertiban warga Subang tercinta.

AKBP Dony menyambut hangat kunjungan ini. Baginya, silaturahmi seperti ini bukan sekadar basa-basi institusi, tapi vitamin penting bagi harmonisasi dua kekuatan negara: TNI dan Polri.

“Silaturahmi ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi momentum memperkuat komunikasi dan kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik,” ungkapnya penuh makna.

Letkol Asep pun tak kalah semangat. Ia mengapresiasi sambutan dari sahabat-sahabat di Polres Subang, dan menegaskan kesiapan Kodim 0605 Subang untuk terus bersinergi. Dari patroli gabungan, pengamanan wilayah, sampai program-program kemasyarakatan — semua dilakukan bersama, demi negeri.

Pertemuan dua pimpinan ini menjadi gambaran betapa hangatnya hubungan antara dua institusi negara. Tidak hanya dalam seragam, tapi juga dalam semangat melayani dan melindungi rakyat. Dan yang jelas, kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh kekeluargaan — tanpa interupsi, tanpa ketegangan, hanya satu visi: Subang yang aman, damai, dan tenteram.

Polres Subang Siapkan 132 Dapur Gizi, Anak Sekolah Siap Makan Bergizi Tiap Hari!

Program Makan Bergizi Gratis Subang

SUBANG — Kabar lezat datang dari Mapolres Subang! Bukan soal kuliner baru, tapi program yang benar-benar mengenyangkan hati dan perut: Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah. Dan siapa sangka, polisi kita nggak cuma jago nangkap penjahat, tapi juga turun tangan bangun dapur gizi demi masa depan anak negeri!

Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, mengumumkan bahwa jajaran Polres akan membangun 132 Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Proyek ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program nasional Presiden Prabowo yang ingin anak-anak Indonesia tumbuh kuat — bukan hanya karena belajar giat, tapi juga karena perut kenyang dengan makanan bergizi.

“Pembangunan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program nasional Presiden Prabowo yaitu MBG dan akan dijalankan oleh Bhayangkari,” ujar Kapolres Dony dengan mantap, Rabu sore (16/7/2025).

Pembangunan dapur-dapur gizi ini bukan wacana musiman. Proyeknya akan dimulai pekan depan dan ditargetkan rampung dalam 45 hari. Sebuah upaya kilat yang tidak main-main demi menyajikan makanan sehat dan cepat sampai di meja siswa.

Tak cuma bangun SPPG, Polres Subang juga mengatur strategi seperti pasukan khusus: pendataan siswa penerima MBG, pemetaan lokasi SPPG, pengaturan pembiayaan lewat hibah atau mitra, dan bahkan standarisasi distribusi makanan — maksimal 20 menit sampai! Ini bukan delivery makanan online, tapi operasionalisasi yang penuh cinta pada generasi penerus bangsa.

“Sebanyak 132 SPPG ini akan dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari sebagai mitra resmi BGN,” tambah Dony.

Masih banyak sekolah yang belum kebagian program MBG karena keterbatasan dapur distribusi. Namun dengan tambahan ratusan SPPG ini, diharapkan semua siswa — dari sekolah kota hingga pelosok Subang — bisa menikmati santapan bergizi yang tak hanya menyehatkan tubuh tapi juga menyemangati hari.

“Mudah-mudahan dengan dibangunnya 132 SPPG, seluruh sekolah dan siswa di Kabupaten Subang bisa tercover makan bergizi setiap harinya,” harap Kapolres Dony.

Jadi, anak-anak Subang, bersiaplah! Tak hanya PR dan pelajaran yang menanti, tapi juga makanan bergizi yang datang cepat, hangat, dan penuh perhatian dari para polisi kita.

DAHANA Bagi-Bagi Sembako, Lansia Sadawarna Sumringah!

bantuan sembako lansia DAHANA

SUBANG — Hari itu, Selasa, 15 Juli 2025, Desa Sadawarna terasa lebih hangat. Bukan cuma karena matahari yang bersinar cerah, tapi karena kehadiran PT DAHANA yang membawa kabar baik: sembako gratis untuk para lansia! Yup, perusahaan yang terkenal dengan ledakannya (secara harfiah) ini, ternyata juga punya hati yang lembut dan meledakkan senyum para warga lanjut usia.

Bantuan diserahkan langsung oleh Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) DAHANA bersama perwakilan dari Kantor Desa Sadawarna. Bukan cuma formalitas, tapi benar-benar turun tangan, menyapa, dan berbagi dengan penuh kehangatan.

Manajer TJSL DAHANA, Neni Sumarni, tampil sebagai juru bicara penuh empati. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa program bantuan ini bukan dadakan seperti mie instan, tapi sudah jadi rutinitas.

“Kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat. Program sembako rutin ini merupakan salah satu upaya kami untuk membantu meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat, khususnya warga lansia yang berada disekitar perusahaan,” ujar Neni.

TJSL bukan sekadar singkatan keren — ini adalah unit andalan DAHANA yang mengemban misi sosial mulia. Selain membagikan sembako, mereka juga rajin menjalankan program di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Lengkap, seperti paket data unlimited!

Yang membuat momen ini makin haru, adalah semangat penghargaan DAHANA terhadap para lansia yang telah menjadi saksi hidup perjalanan perusahaan sejak pindah dari Tasikmalaya ke Subang. Bagi DAHANA, para sesepuh ini bukan sekadar warga, tapi pilar komunitas yang patut dihormati.

“Terima kasih kami ucapkan atas dukungan yang telah diberikan oleh lansia di sekitar perusahaan. Kami turut memohon doa agar DAHANA selalu mendapatkan berkah, sehingga menjadi perusahaan yang lebih maju lagi di masa yang akan datang,” lanjut Neni, dengan nada tulus yang bikin adem.

Dan dari balik hijab senyumnya, Mak Anem — salah satu penerima bantuan — menyampaikan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah, PT DAHANA saat ini sudah semakin maju dan berkembang, namun tidak pernah lupa kepada masyarakat sekitar, selalu hadir dalam masalah yang kami hadapi. Semoga ke depannya, DAHANA semakin maju lagi, dan terus membawa berkah bagi masyarakat di sekitar,” ucapnya sambil tersenyum penuh harap.

Begitulah, di tengah hiruk pikuk dunia industri, DAHANA membuktikan bahwa kehadiran perusahaan bisa menjadi pelipur lara — bukan cuma lewat angka keuntungan, tapi juga lewat uluran tangan hangat kepada para lansia yang berjasa. Salut, DAHANA!

DPRD Subang Suarakan Realokasi Anggaran, Infrastruktur Jadi Bintang Utama!

realokasi anggaran DPRD Subang 2025

SUBANG — Suasana Ruang Rapat Paripurna DPRD Subang, Selasa pagi (8/7/2025), mendadak seperti dapur yang sedang mengepul: panas, sibuk, dan penuh aroma prioritas! Para anggota dewan berkumpul bukan untuk membahas menu sarapan, melainkan untuk menguliti draf perubahan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2025. Dan seperti biasa, topiknya bukan receh — ini soal nasib jalan rusak dan drainase mampet yang bikin warga mengelus dada (dan kadang ban motor).

Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD dengan para Wakil Ketua yang setia mendampingi, rapat dihadiri 36 anggota dewan lengkap dengan semangat dan setumpuk catatan. Masing-masing fraksi bersuara, dan kali ini, mereka sepakat: anggaran harus fokus ke hal-hal yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Infrastruktur pun naik daun, resmi jadi seleb dalam rapat kali ini.

Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, datang membawa pernyataan mantap. Dengan nada serius tapi tetap ramah, beliau menyampaikan dasar hukum perubahan KUA-PPAS berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 dan PP Nomor 12 Tahun 2019. Tapi bagian yang paling bikin semua pasang telinga adalah kalimat tegas beliau:

“Kita rasakan ini masih banyak yang rusak. Beberapa kegiatan SKPD kita alihkan untuk menyelesaikan infrastruktur yang ada,” ujar Wabup Agus.

Seolah janjian, fraksi-fraksi di DPRD pun mendukung langkah ini. Mereka mendorong agar dana-dana yang tadinya mungkin hendak digunakan untuk hal-hal yang “kurang menggelegar” bisa dipindahkan ke program strategis. Jalan, saluran air, dan fasilitas umum lainnya disebut-sebut seperti artis papan atas — semuanya ingin segera diperbaiki!

Tak hanya para politisi yang hadir di ruangan penuh wacana ini. Asisten Daerah III Setda Subang, kepala OPD, camat, jurnalis, hingga tamu undangan ikut menyimak jalannya sidang. Sambil mengangguk atau mencatat, mereka semua tampak memahami: ini bukan sekadar soal anggaran, ini soal kenyamanan hidup warga Subang.

Selanjutnya? Evaluasi dan penajaman usulan anggaran akan berlanjut di tahap pembahasan berikutnya. Kita tunggu saja — apakah jalan-jalan berlubang itu akan segera berpindah status jadi mulus? Semoga bukan hanya janji paripurna, tapi benar-benar paripurna hasilnya.

MPLS SMKN 1 Subang 2025: Sarapan Bareng, Belajar Karakter, dan Siap Jadi Generasi Gemilang!

MPLS SMKN 1 Subang 2025

Subang — Aroma tahun ajaran baru tercium semerbak di Jalan Arief Rahman Hakim No. 35, tempat SMK Negeri 1 Subang menyambut 2025/2026 dengan semangat yang tumpah ruah! Bukan cuma absen pagi dan makan bareng, tapi juga gebrakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari penuh makna: 14–18 Juli 2025.

Dengan tema “Kenali Lingkungan, Membentuk Generasi Berkarakter, Menuju Masa Depan Gemilang”, MPLS ini bukan sekadar ajang keliling sekolah atau kenalan nama kakak kelas. Ini training camp untuk jadi manusia tangguh masa depan!

Hari pertama, para siswa baru langsung disuguhi materi gizi pendidikan: visi-misi sekolah, Wawasan Wiyata Mandala, program kerja, sampai nilai-nilai Pancawaluya—semacam vitamin karakter khas SMKN 1 Subang. Semua dikemas dengan tur sekolah dan sesi “deep learning” dari tim kurikulum. Bukan deep talk ya, tapi deep learning!

Hari-hari selanjutnya makin seru. Hadir para narasumber dari TNI (Bela Negara), POLRI (tertib lalu lintas, bro!), BKKBN (bahaya narkoba), guru PPKn (anti korupsi), dan pembekalan literasi digital. Singkatnya, siswa nggak cuma kenal sekolah, tapi juga kenal hidup.

Dan tentu, MPLS nggak afdol kalau tanpa hura-hura cerdas! Ada pentas seni, drama, dance, musikalisasi puisi, hingga fashion show. Mau yang gerak badan? Ada senam pagi dan games edukatif. Mau jadi organisatoris? Ada pengenalan OSIS, MPK, IRMA, dan Pramuka. Sambil jalan-jalan keliling nilai, siswa juga bisa pilih ekskul yang cocok.

Puncaknya? Jumat, 18 Juli 2025. Ada sesi penegakan disiplin, asesmen akhir Pancawaluya, dan upacara pelantikan resmi sebagai siswa SMKN 1 Subang. Jadi, bukan hanya masuk, tapi juga dimantapkan jadi bagian dari keluarga besar sekolah.

Kepala SMKN 1 Subang, Bapak Deden Suryanto, S.Pd., M.MPd., menegaskan bahwa MPLS bukan acara seremonial, tapi fondasi karakter masa depan.
“Kami ingin siswa baru memiliki semangat belajar tinggi, mengenal budaya sekolah, dan yang terpenting, tertanam nilai-nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama,” ujar beliau dengan penuh harapan.

Dengan sinergi guru, siswa, dan stakeholder, SMKN 1 Subang optimis bisa mencetak generasi berkeahlian tinggi sekaligus berkarakter kuat. Karena di era persaingan global, punya skill itu penting, tapi punya sikap tangguh itu wajib.

Beras Oplosan Bikin Resah! Harga Naik, Kualitas Turun, Warga Pantura Subang Mengeluh

Subang — Beras, si putih yang jadi makanan pokok, kini bikin was-was. Di wilayah Pantura, Subang, Jawa Barat, beras bukan cuma soal harga, tapi juga soal “asli atau palsu”. Maraknya peredaran beras oplosan tak hanya meresahkan warga, tapi juga memukul daya beli dan mengacaukan harga pasar.

Seperti yang dirasakan Wani’ah, ibu rumah tangga asal Pamanukan, yang kini harus lebih jeli dari detektif saat belanja beras di pasar.
“Saya sering membeli beras di pasar, saat ini tidak dapat membedakan antara beras oplosan dan bukan, sehingga takut jika yang dikonsumsi beras hasil oplosan,” keluhnya, Selasa (15/7).

Keresahan Wani’ah bukan tanpa alasan. Selain menurunkan kualitas pangan, beras oplosan dikhawatirkan berdampak pada kesehatan keluarga. Lebih runyam lagi, harga beras ikut naik, padahal kantong rakyat tak ikut membengkak.

Gugum Gumelar, pedagang beras di Pasar Pamanukan, ikut angkat suara. Menurutnya, isu beras oplosan membuat pembeli ragu dan penjualan menurun.
“Penjualan menurun, akibat daya beli masyarakat berkurang. Harga beras juga naik karena pasokan berkurang,” ujar Gugum.

Fakta di lapangan memang tak menggembirakan. Harga beras premium yang sebelumnya Rp13.500 per kg, kini naik menjadi Rp14.000. Sedangkan beras medium melesat dari Rp12.000 ke Rp13.500 per kg. Semua ini terjadi dalam waktu yang singkat—cepat naik, tapi lambat turunnya.

Baik pembeli maupun pedagang di Pasar Pamanukan sepakat: pemerintah harus bertindak cepat. Mereka mendesak agar pelaku pengoplos beras ditindak tegas, dan seluruh beras oplosan yang sudah beredar segera ditarik dari pasaran. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan.

Karena kalau nasi sudah jadi bubur, yang dirugikan bukan hanya konsumen, tapi seluruh rantai ekonomi rakyat kecil. Jadi, mari pastikan, beras yang kita makan benar-benar beras, bukan hasil sulapan tangan-tangan nakal.

Operasi Senyap Polres Subang Bongkar Sabu & Ganja dari Instagram: Tersangka Terancam Seumur Hidup

Pengungkapan narkoba Polres Subang

Subang — Malam Senin yang biasanya sunyi di Purwadadi Barat, berubah menjadi momen mencekam. Satuan Reserse Narkoba Polres Subang menggelar operasi senyap yang sukses membongkar jaringan pengedar narkotika, dengan satu pelaku berinisial RR (29) diringkus di rumahnya, Dusun Jambeanom, pukul 23.40 WIB, Senin (14/7/2025).

Bukan sekadar penangkapan biasa, karena dari penggeledahan yang dilakukan, polisi menemukan “paket kejutan” yang bikin geleng-geleng kepala: lima paket sabu seberat total 45,7 gram, dua linting ganja seberat 1,07 gram, timbangan digital, satu ponsel pintar, dan sebuah sepeda motor yang diduga kuat digunakan dalam transaksi haram.

Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, membenarkan bahwa tersangka mendapat barang haram tersebut lewat jalur yang kini makin marak: media sosial.
“Tersangka memperoleh narkotika tersebut melalui akun Instagram bernama roseberry legacy, yang diduga sebagai jalur distribusi daring jaringan pengedar,” ungkap AKBP Dony, Selasa (15/7/2025).

Mirisnya, Instagram yang biasanya jadi tempat jualan skincare, justru jadi tempat jualan sabu dan ganja. Welcome to the dark side of social media, Subang edition.

Kini, tersangka RR beserta barang bukti telah diamankan di Mapolres Subang. Kasusnya terus dikembangkan untuk membongkar siapa saja dalang di balik layar akun “roseberry legacy” dan seberapa jauh jaringannya merambah Subang.

Tersangka dijerat dengan pasal berlapis:

  • Pasal 114 ayat (2),
  • Pasal 112 ayat (2), dan
  • Pasal 111 ayat (1)
    Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya? Seumur hidup. Bukan sekadar jeruji besi, tapi masa depan yang terkunci selamanya.

Kapolres Subang juga menegaskan bahwa ini adalah peringatan keras bagi para pelaku kejahatan narkotika: tidak akan ada ruang aman di Subang.
“Upaya pengembangan masih terus dilakukan untuk mengungkap jaringan pemasok yang lebih luas,” tutupnya.

Subang punya harapan untuk bebas dari racun narkoba, dan malam itu jadi langkah tegas menuju masa depan yang lebih bersih.

Bupati Subang Lepas 604 Mahasiswa KKNM Unsub: “Bukan Cuma Kuliah, Ini Misi Perubahan!”

KKNM Universitas Subang 2025

Subang — Suasana kampus Universitas Subang (Unsub), Selasa (15/7/2025), mendadak berubah menjadi lautan semangat. Sebanyak 604 mahasiswa siap dilepas ke 27 desa di 13 kecamatan dalam program Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) – Kampus Berdampak. Tapi tunggu dulu, ini bukan sekadar “jalan-jalan sambil skripsian”. Ini adalah pelepasan pasukan agen perubahan!

Pelepasan resmi dilakukan langsung oleh Bupati Subang, Kang Rey—nama panggung dari Bupati Reynaldy Putra Andita BR., S.IP.—dengan gaya khasnya yang hangat dan visioner.
“Ini bukan sekadar pelepasan mahasiswa. Ini adalah pelepasan energi perubahan. Mahasiswa Unsub saya harapkan hadir sebagai agen transformasi di desa,” ujar Kang Rey, membuat seluruh lapangan terasa seperti panggung superhero.

Ketua Pelaksana KKNM, Dr. Hj. Silvy Sondari Gadzali, menjelaskan bahwa pengabdian ini akan berlangsung dari 15 Juli sampai 31 Agustus 2025. Mahasiswa akan membawa lima tema utama, mulai dari inovasi potensi desa, pemberdayaan UMKM, hingga digitalisasi ekowisata dan smart village. Semua dibimbing oleh 14 dosen pembimbing lapangan.

Ketua LLPM, Dr. Ujang Charda S., menyebut KKNM ini selaras dengan transformasi pendidikan tinggi. Sementara Ketua Yayasan Kutawaringin, Ahmad Sobari, menegaskan bahwa Unsub lahir dari semangat daerah untuk mencetak SDM lokal yang unggul.

Tak ketinggalan, anggota DPR RI Edi Askari juga memberikan pandangan tajam. Ia mengingatkan bahwa Subang akan menjadi magnet industri seluas 30.000 hektare. Namun, jangan sampai jadi penonton di tanah sendiri.
“Kalau kita tidak siap, peluang akan diambil orang luar. Maka Unsub harus jadi pencetak SDM andalan,” tegasnya.

Rektor Unsub, Dr. H. Komir Bastaman, ikut menegaskan peran kampus sebagai milik publik Subang. “Kami menyumbang sekitar 1.000 lulusan setiap tahun. Ini kontribusi nyata kami untuk peningkatan IPM Subang,” ujarnya.

Dalam pidato puncaknya, Kang Rey menyampaikan keprihatinan terhadap daya saing tenaga kerja lokal. Menurutnya, pembangunan tak boleh hanya fokus pada beton dan aspal, tapi juga pada isi kepala dan semangat warga.
“Mahasiswa Unsub harus jadi game changer, jadi pengisi posisi strategis,” kata Kang Rey penuh tekad.

Ia juga mengkritik keberadaan vila-vila mewah di tengah geliat industri yang tak jarang malah menyingkirkan masyarakat lokal. “Jangan sampai kita jadi penonton di rumah sendiri. Orang Subang tidak kalah,” tambahnya. Bahkan ia banggakan bahwa Gubernur Jawa Barat hari ini—yup, Kang Dedi—adalah asli Subang.

Yang menarik, Kang Rey berkomitmen menjadikan laporan mahasiswa KKNM sebagai rujukan pembangunan.
“Seluruh laporan KKNM ini harus menjadi bagian dari kerja pemerintah. Karena kerangka kerja kami hari ini berbasis pada aspirasi dan aduan masyarakat,” ungkapnya.

Kepada para mahasiswa, ia berpesan agar pengabdian ini bukan hanya soal akademik, tapi juga ruang tumbuh dalam empati dan kepemimpinan sosial.
“Kalian bukan hanya membawa nama kampus, tapi juga harapan Subang ke depan,” pungkasnya.

Acara yang penuh inspirasi ini juga dihadiri oleh para wakil rektor, dekan, camat dari lokasi KKNM, dosen pembimbing, perwakilan desa, hingga mitra kampus. Selamat berjuang, pasukan KKNM—Subang menunggu gebrakan kalian!

Kapolres Subang Pimpin Pengecekan Senpi: “Tak Boleh Ada yang Hilang, Apalagi Nyasar!”

Pengecekan senjata api Polres Subang

Subang — Di bawah terik pagi yang menyengat, Lapangan Apel Tatag Trawang Tungga Polres Subang jadi saksi keseriusan aparat penegak hukum dalam urusan… senjata api. Bukan sekadar gaya, tapi pengecekan kelayakan senpi yang dipimpin langsung oleh Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, S.H., S.I.K., M.H., Ph.D. pada Selasa, 15 Juli 2025.

Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan dimulai. Hadir lengkap Wakapolres, para Pejabat Utama (PJU), perwira, hingga personel pemegang senjata api dinas. Semua berkumpul bukan untuk lomba tembak, tapi untuk memastikan bahwa senpi milik negara ini tidak hanya lengkap secara fisik, tapi juga sehat secara administratif dan prosedural.

Dalam arahannya, AKBP Dony menyampaikan lima hal penting. Gaya bicaranya tenang, tapi isinya ngena ke hati—dan semoga ke kepala juga:

  1. Jangan sampai ada senjata yang hilang atau disalahgunakan.
  2. Rawat senpi dengan cinta, eh, maksudnya… dengan penuh tanggung jawab.
  3. Pakai senjata sesuai SOP, bukan sesuai emosi.
  4. Saat pengamanan demo, senpi dilarang keras ikut turun ke jalan.
  5. Ikuti prosedur, jangan asal tarik pelatuk!

Setelah personel dicek satu per satu, giliran gudang senjata milik Bagian Logistik dan Satuan Samapta diperiksa. Ibarat audit rumah, semua pintu dibuka, rak dibongkar, dan data dicocokkan—biar tidak ada senjata yang ‘nyelip’ di tempat misterius.

Kegiatan berjalan aman, tertib, dan—syukurlah—tanpa bunyi letusan apa pun. Ini jadi bukti nyata komitmen Polres Subang dalam menjaga profesionalitas, akuntabilitas, dan tentu saja: keselamatan semua pihak, baik aparat maupun masyarakat.

Di tengah dunia yang semakin cepat, satu hal tetap: senjata bukan mainan. Dan Polres Subang, lewat pengecekan ini, memastikan setiap peluru punya tanggung jawab.

Recent Posts