Beranda blog

Pabrik VinFast Resmi Beroperasi di Subang, Kang Rey Kunci Kuota 70% Pekerja Lokal

Pabrik VinFast Subang

Era baru industri otomotif di Kabupaten Subang resmi dimulai. Pabrik manufaktur kendaraan listrik VinFast menggelar Grand Opening di Kecamatan Cibogo pada Senin (15/12/2025).

​Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, hadir langsung dalam momen bersejarah ini. Ia didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni.

​Kehadiran raksasa otomotif asal Vietnam ini membawa angin segar bagi perekonomian daerah. CEO VinGroup Asia, Pham Sang Chau, memproyeksikan terciptanya ribuan lapangan kerja baru.

​Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, turut mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, potensi kendaraan listrik (EV) di Indonesia sangat besar, apalagi dengan harga yang terjangkau.

​Sementara itu, Bupati Subang yang akrab disapa Kang Rey menaruh harapan besar. Ia ingin investasi ini memberi manfaat nyata bagi warganya.

​“Dengan adanya VinFast, saya berharap dapat memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Kabupaten Subang, baik dari sisi perekonomian maupun penyerapan tenaga kerja,” ujar Kang Rey.

​Kang Rey menekankan bahwa kehadiran pabrik ini harus berdampak langsung pada kesejahteraan lingkungan sekitar. Ia tidak ingin warga lokal hanya menjadi penonton.

​“Dengan berdirinya Pabrik VinFast ini, harus memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat Subang, khususnya masyarakat yang berada di sekitar kawasan pabrik,” tegasnya.

​Terkait penyerapan tenaga kerja, Kang Rey telah menyiapkan skema khusus. Ia memastikan mayoritas pekerja berasal dari putra daerah.

​“Terkait dengan serapan tenaga kerja, kami telah berkoordinasi bahwa nantinya 70 persen tenaga kerja akan diisi oleh masyarakat Kabupaten Subang dan 30 persennya diisi oleh tenaga kerja dengan spesifikasi khusus. Kami juga akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi di Kabupaten Subang agar lulusannya dapat bekerja di sini,” jelas Kang Rey.

​Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Erwan Setiawan, menambahkan bahwa VinFast akan menciptakan efek ganda (multiplier effect). Pertumbuhan ini juga akan menyasar sektor UMKM dan pengembangan kawasan industri hijau.

​Menutup keterangannya, Kang Rey optimistis masalah pengangguran akan teratasi. Rencana pengembangan kawasan industri di sekitar pabrik juga sudah disiapkan.

​“Di sebelah Pabrik VinFast ini nantinya akan dibangun kawasan industri lain yang dapat menampung banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, saya optimistis masyarakat Subang dapat terserap dengan cepat,” pungkasnya.

Pabrik VinFast Siap Serap Tenaga Kerja Lokal, Target Awal 50 Ribu Unit Mobil Setahun

Subang – VinFast resmi meresmikan pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025). Kehadiran pabrik ini menjadi tonggak baru bagi perkembangan industri kendaraan listrik nasional sekaligus memperkuat posisi Subang sebagai kawasan industri strategis di Jawa Barat.

Pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan secara bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar.

CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau mengungkapkan jika di fase 1, pihaknya siap mengguyur pasar domestik dengan kendaraan yang diproduksi di pabrik baru ini.

Pada tahap awal, VinFast menggelontorkan investasi lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50 ribu unit kendaraan per tahun.

Pabrik VinFast di Subang dibangun dan mulai beroperasi hanya dalam waktu 17 bulan sejak peletakan batu pertama. Fasilitas ini menjadi pabrik pertama VinFast di Indonesia dan Asia Tenggara di luar Vietnam, sekaligus pabrik keempat VinFast secara global.

Peresmian pabrik VinFast Subang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong, serta sejumlah pejabat kementerian, pemerintah daerah, dan mitra strategis VinFast.

Beroperasinya pabrik ini dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong industri hijau dan pengembangan kendaraan listrik berbasis lokalisasi. VinFast menargetkan tingkat kandungan lokal lebih dari 40 persen pada 2026, meningkat menjadi 60 persen pada 2029, dan mencapai 80 persen mulai 2030.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah VinFast yang dinilai mampu memberikan dampak ekonomi bagi daerah.

Fasilitas produksi VinFast Subang dilengkapi lini manufaktur terintegrasi berstandar internasional, meliputi proses body welding, painting, assembly, pusat inspeksi kualitas, hingga gudang logistik. VinFast juga menyiapkan area khusus untuk pengembangan kawasan pemasok (supplier park) bagi pelaku usaha lokal.

Pada kapasitas penuh, pabrik VinFast Subang diperkirakan mampu menyerap 5.000 hingga 15.000 tenaga kerja langsung, serta ribuan tenaga kerja tidak langsung di sektor pendukung. Kehadiran pabrik ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi Subang sebagai pusat industri baru di Jawa Barat.

CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan di Indonesia. Menurutnya, lokalisasi menjadi kunci keberhasilan VinFast sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Produksi Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia

Pada tahap awal, pabrik VinFast Subang akan merakit sejumlah model kendaraan listrik untuk pasar Indonesia, seperti VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini menyasar kebutuhan mobilitas perkotaan, khususnya bagi konsumen muda dan keluarga.

Selain mobil listrik, pabrik ini juga dipersiapkan untuk memproduksi kendaraan listrik roda dua serta MPV listrik yang direncanakan meluncur pada 2026.

Pabrik Mobil Listrik VinFast Resmi Beroperasi di Subang

Subang – VinFast resmi meresmikan pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025). Kehadiran pabrik ini menjadi tonggak baru bagi perkembangan industri kendaraan listrik nasional sekaligus memperkuat posisi Subang sebagai kawasan industri strategis di Jawa Barat.

Peresmian pabrik VinFast Subang dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong, serta sejumlah pejabat kementerian, pemerintah daerah, dan mitra strategis VinFast.

Pabrik VinFast di Subang dibangun dan mulai beroperasi hanya dalam waktu 17 bulan sejak peletakan batu pertama. Fasilitas ini menjadi pabrik pertama VinFast di Indonesia dan Asia Tenggara di luar Vietnam, sekaligus pabrik keempat VinFast secara global.

Dukung Industri Hijau dan Lokalisasi

Beroperasinya pabrik ini dinilai sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong industri hijau dan pengembangan kendaraan listrik berbasis lokalisasi. VinFast menargetkan tingkat kandungan lokal lebih dari 40 persen pada 2026, meningkat menjadi 60 persen pada 2029, dan mencapai 80 persen mulai 2030.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah VinFast yang dinilai mampu memberikan dampak ekonomi bagi daerah.

“Pabrik VinFast di Subang diharapkan menjadi penggerak ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta membangun ekosistem industri kendaraan listrik yang berkelanjutan,” ujarnya.

Investasi Lebih dari USD 1 Miliar

Pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan secara bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada tahap awal, VinFast menggelontorkan investasi lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50 ribu unit kendaraan per tahun.

Ke depan, kapasitas produksi pabrik ini dapat ditingkatkan hingga 350 ribu unit per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri sekaligus membuka peluang ekspor.

Fasilitas produksi VinFast Subang dilengkapi lini manufaktur terintegrasi berstandar internasional, meliputi proses body welding, painting, assembly, pusat inspeksi kualitas, hingga gudang logistik. VinFast juga menyiapkan area khusus untuk pengembangan kawasan pemasok (supplier park) bagi pelaku usaha lokal.

Serap Hingga 15 Ribu Tenaga Kerja

Pada kapasitas penuh, pabrik VinFast Subang diperkirakan mampu menyerap 5.000 hingga 15.000 tenaga kerja langsung, serta ribuan tenaga kerja tidak langsung di sektor pendukung. Kehadiran pabrik ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi Subang sebagai pusat industri baru di Jawa Barat.

CEO VinFast Asia Pham Sanh Chau menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan di Indonesia. Menurutnya, lokalisasi menjadi kunci keberhasilan VinFast sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan perekonomian daerah.

Produksi Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia

Pada tahap awal, pabrik VinFast Subang akan merakit sejumlah model kendaraan listrik untuk pasar Indonesia, seperti VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini menyasar kebutuhan mobilitas perkotaan, khususnya bagi konsumen muda dan keluarga.

Selain mobil listrik, pabrik ini juga dipersiapkan untuk memproduksi kendaraan listrik roda dua serta MPV listrik yang direncanakan meluncur pada 2026.

Dengan beroperasinya pabrik VinFast di Subang, pemerintah daerah berharap kawasan ini dapat berkembang menjadi sentra industri kendaraan listrik yang mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan transformasi menuju industri ramah lingkungan.

Hari AIDS Sedunia, Sekda Subang: Jangan Ada Lagi Stigma dan Diskriminasi

Peringatan Hari AIDS Sedunia Subang

Peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Kabupaten Subang Tahun 2025 berlangsung meriah di Alun-alun Subang, Minggu (14/12/2025). Acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si.

​Asep hadir didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Subang, Ny. Hj. Siti Nuraeni Nuroni. Momen ini menjadi pengingat global bahwa tantangan HIV/AIDS masih nyata di tengah masyarakat.

​Tema nasional tahun ini, “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”, menekankan pentingnya sinergi. Seluruh elemen masyarakat diajak berkolaborasi memerangi pandemi ini.

​Sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS Subang, Drs. H. Tatang Abdul Kudus, M.Si., mengajak semua pihak untuk peduli. Menurutnya, layanan HIV harus berkelanjutan.

​”Kita harus mengakui bahwa stigma dan diskriminasi masih menjadi hambatan terbesar bagi banyak orang untuk mengakses layanan pencegahan dan pengobatan,” ungkap Tatang.

​Tatang juga menargetkan epidemi AIDS bisa berakhir pada tahun 2030. Kuncinya adalah menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan bebas dari ketakutan.

​Berdasarkan data Dinas Kesehatan Subang, tercatat 3.269 orang terdeteksi mengidap HIV/AIDS sejak 1999 hingga 2024. Sementara itu, 263 kasus baru ditemukan pada periode Januari hingga Agustus 2025.

​Menanggapi data tersebut, Asep Nuroni meminta upaya pencegahan terus digalakkan. Edukasi dan layanan kesehatan harus terintegrasi dan adaptif.

​”Data ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa upaya pencegahan, edukasi, dan pengetahuan layanan harus terus dilakukan secara berkelanjutan, terintegrasi, dan adaptif terhadap berbagai tantangan yang ada,” ujar Asep.

​Peringatan ini juga diisi dengan kegiatan Fun Walk. Asep menilai kegiatan ini efektif menyampaikan pesan solidaritas dengan cara yang positif.

​”Kegiatan ini bukan sekedar olahraga bersama, tetapi juga menjadi sarana edukasi publik, kampanye hidup sehat serta upaya menghapus stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV),” jelasnya.

Resmikan 7 Desa Wisata, Bupati Subang Tekankan Infrastruktur dan Budaya

7 Desa Wisata Subang

Puncak Festival sekaligus peluncuran 7 Desa Wisata Kabupaten Subang berlangsung meriah. Acara ini digelar di Lapang Sepak Bola Rawalele, Kecamatan Dawuan, pada Minggu malam (14/12/2025).

​Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang menginisiasi festival dua hari ini. Tujuh desa resmi diperkenalkan sebagai destinasi baru hasil kolaborasi lintas sektor.

​Desa tersebut meliputi Sukasari, Situsari, Rawalele, Margasari, Cisampih, Jambelaer, dan Curugagung. Peluncuran ini menandai babak baru pariwisata di wilayah Kecamatan Dawuan.

​Kepala Disparpora Subang, Dra. Nenden Setiawati, M.Si., menekankan pentingnya sinergi. Ia berharap pengelola desa wisata dapat bekerja sama demi kemajuan bersama.

​“Seluruh jajaran yang terlibat dalam pengelolaan desa wisata kami harapkan bisa bersinergi dan berkolaborasi supaya desa wisata Kabupaten Subang, khususnya di Kecamatan Dawuan, lebih maju dan berkembang,” ujarnya.

​Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, turut hadir mengapresiasi langkah ini. Potensi alam dan budaya di klaster ini diharapkan mendongkrak ekonomi warga.

​“Dengan dilaunching-nya tujuh desa wisata ini, mudah-mudahan bisa memberikan perputaran ekonomi yang lebih besar untuk masyarakat, sehingga masyarakat di desa-desa ini bisa lebih maju dan berkembang,” ungkap Kang Rey, sapaan akrab Bupati.

​Kang Rey mengingatkan bahwa identitas budaya dan lingkungan harus tetap terjaga. Hal ini penting untuk menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

​“Kita targetkan bagaimana nanti bisa mendatangkan wisatawan-wisatawan dari dalam maupun dari luar Kabupaten Subang, sehingga menarik perhatian dan membuka kesempatan ekonomi bagi masyarakat,” tegasnya.

​Selain budaya, infrastruktur menjadi sorotan utama sang Bupati. Akses jalan yang memadai adalah kunci vital keberhasilan pariwisata.

​“Jangan sampai desanya sudah jadi desa wisata, tapi akses menuju desanya masih jelek. Infrastruktur jalannya harus jadi prioritas agar orang mau datang,” ujarnya.

​Pemkab Subang kini tengah mengebut perbaikan jalan. Dukungan anggaran ratusan miliar rupiah mengalir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memuluskan akses dari selatan hingga utara.

​”Alhamdulillah, kita sedikit demi sedikit sudah bisa memperbaiki beberapa masalah. Salah satunya jalan, mungkin Bapak-Ibu sekarang sudah mulai bisa merasakan bagaimana jalan-jalan sudah mulai leucir, Bu, untuk jalan Provinsi Pak Gubernur menggelontorkan anggaran hampir 400 miliar, Bu, untuk membenarkan jalan-jalan yang ada di Kabupaten Subang. Dari mulai Tangkuban Parahu sampai ke Pantura, itu jalan sekarang di hotmix. Mungkin Bapak-Ibu (sudah) merasakan, tapi wayahnya rada macet heula karena namanya perbaikan jalan dan dikejar waktu, Bu, harus selesai sebelum tahun baru, dan nanti jalan yang belum bisa diselesaikan tahun ini, insya Allah di tahun depan akan kita selesaikan,” janji Kang Rey.

​Menutup acara, Kang Rey berharap pengembangan desa wisata ini konsisten. Sinergi pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha sangat dibutuhkan agar Subang semakin maju.

​“Semoga tujuh desa wisata ini bisa Ngabret, bisa maju, dan masyarakatnya semakin sejahtera,” pungkasnya.

Kepala BNPT RI Hijaukan Subang, Tanam Pohon Simbol Toleransi

Kepala BNPT RI tanam pohon

Acara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat di Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Subang, ditutup dengan aksi penuh makna. Sebuah prosesi penanaman pohon menjadi simbol kuat komitmen menjaga keharmonisan alam dan masyarakat.

​Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (13/12/2025) ini dipimpin langsung oleh Kepala BNPT RI, Komjen Pol (P) Eddy Hartono. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi.

​Aksi ini tidak hanya melibatkan pejabat pusat, tetapi juga unsur pemerintah daerah dan aparat keamanan. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga lingkungan.

​Lebih dari sekadar penghijauan, penanaman ini dimaknai sebagai upaya memperkuat nilai kebersamaan. Toleransi di tengah keberagaman masyarakat menjadi pesan utama yang ingin disampaikan.

​Kegiatan ini dinilai sebagai momentum strategis untuk mempererat sinergi. Eddy Hartono menekankan filosofi mendalam di balik tumbuhnya pohon-pohon tersebut.

​Menurut Eddy, aksi ini melambangkan harapan agar sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dapat tumbuh kuat. Tujuannya jelas, yakni menjaga Subang dan Indonesia tetap aman, damai, dan toleran.

​Turut hadir menyaksikan momen tersebut sejumlah pejabat penting lainnya. Di antaranya Deputi Bidang Pencegahan BNPT, Kapolres Subang, Sekda Subang, serta perwakilan Satgas Densus 88.

Subang ‘Leucir’ Bukan Isapan Jempol, Bupati Reynaldy Targetkan 182 Km Jalan Mulus

Bupati Subang targetkan jalan Leucir

Komitmen Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, dalam membenahi infrastruktur jalan tak main-main. Ia menetapkan target ambisius perbaikan jalan hingga tahun 2026 demi kenyamanan warganya.

​Pemerintah Daerah (Pemda) Subang kini menaikkan anggaran perbaikan jalan secara signifikan. Dana sebesar Rp250 miliar per tahun siap digelontorkan untuk proyek vital ini.

​Reynaldy mengungkapkan hal tersebut saat membuka Jambore Posyandu Kabupaten Subang Tahun 2025. Acara tersebut berlangsung di Lapangan Batalyon 312 Kala Hitam, Sabtu (13/12/2025).

​Menurut Reynaldy, anggaran sebelumnya yang hanya Rp50 miliar per tahun sangat jauh dari kebutuhan riil. Kebutuhan perbaikan jalan di Subang sebenarnya mencapai Rp1,2 triliun.

​Setelah dilantik, ia langsung melakukan efisiensi APBD. Belanja yang bersifat seremonial dan kurang prioritas dipangkas untuk dialihkan ke infrastruktur.

​“Sateuacanna ngan Rp50 miliar per taun, padahal kabutuhanna nepi ka Rp1,2 triliun. Sanggeus abdi dilantik, APBD dibuka, nu teu penting jeung seremonial dileungitkeun. Alhamdulillah, di ahir 2025 anggaran jalan ningkat jadi Rp250 miliar khusus kanggo infrastruktur jalan,” ungkap Reynaldy.

​Dengan dana segar ini, ia optimis target 90 kilometer jalan mulus bisa tercapai di akhir 2025. Padahal, masa jabatannya baru berjalan delapan bulan.

​Langkah ini akan terus berlanjut ke tahun berikutnya. Pada tahun 2026, Reynaldy menargetkan tambahan perbaikan sepanjang 92 kilometer lagi.

​“Insyaallah, di ahir 2025 urang tiasa ngabenerkeun 90 kilometer jalan. Terus di taun 2026 ditargetkeun deui 92 kilometer jalan bakal dirampungkan,” jelasnya.

​Jika semua berjalan sesuai rencana, jalanan di seluruh Kabupaten Subang diproyeksikan akan mulus pada tahun 2027. Ini menjadi kabar baik bagi mobilitas warga yang selama ini terhambat jalan rusak.

​“Mudah-mudahan taun 2027 jalan di Kabupaten Subang laleucir, teu aya deui keluhan jalan rusak,” pungkasnya.

Jelang Vonis Korupsi Kalijati Subang, Petisi Warga Jadi Bukti Baru

Kasus korupsi Kalijati Subang

Drama persidangan kasus dugaan korupsi retribusi Pasar Kalijati Timur, Subang, kini memasuki babak krusial. Sebuah kejutan muncul menjelang pembacaan vonis oleh Majelis Hakim.

​Terdakwa Ahadiyat Amaludin, Kepala Desa Kalijati Timur, mendapatkan dukungan moral yang tak terduga. Dukungan tersebut datang langsung dari masyarakat desanya dalam bentuk sebuah petisi resmi.

​Para Ketua Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) Desa Kalijati Timur kompak menandatangani petisi ini. Dokumen tersebut kini telah berada di tangan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung.

​Tim kuasa hukum Ahadiyat, yang dipimpin Fajar Ikhsan, menyerahkan petisi ini sebagai bukti tambahan. Mereka memasukkannya dalam duplik pada persidangan tanggal 11 Desember 2025 lalu.

​Majelis Hakim merespons positif langkah tersebut. Mereka menerima dokumen dukungan warga itu dan berjanji akan mempertimbangkannya sebelum mengambil keputusan final.

​Tim pembela menegaskan bahwa petisi ini baru terkumpul setelah tahap pembelaan atau pleidoi. Isinya menegaskan bahwa terdakwa tidak pernah menyebabkan kerugian sosial bagi warganya.

​Sebaliknya, warga justru merasakan manfaat nyata dari kepemimpinan Ahadiyat. Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan sosial menjadi poin utama yang mereka rasakan.

​Kuasa hukum menilai bukti ini sangat vital. Hal ini menunjukkan ketiadaan niat jahat (mens rea) dari terdakwa dalam menjalankan tugasnya.

​”Kontribusi pada pembuktian kebenaran materiil yang menunjukkan fakta sosial bahwa masyarakat sebagai penerima manfaat justru mendukung Terdakwa,” bunyi kutipan dalam dokumen duplik tersebut.

​Kasus ini sendiri menyeret Ahadiyat bersama Sutisna, Direktur BUMDes Makmur Lestari. Keduanya terjerat dugaan penyimpangan pengelolaan dana retribusi dan parkir pasar.

​Jaksa Penuntut Umum sebelumnya menuntut hukuman berat bagi keduanya. Mereka menghadapi ancaman 8 tahun penjara serta kewajiban membayar uang pengganti miliaran rupiah.

​Kini, nasib kedua terdakwa berada di ujung palu hakim. Sidang pembacaan vonis yang dinanti-nanti publik ini dijadwalkan berlangsung pada 23 Desember 2025.

Pindad Siapkan Lahan di Subang, Impian Mobil Nasional Segera Jadi Nyata

Pabrik mobil nasional Pindad

Kabar gembira datang dari industri otomotif tanah air. PT Pindad kini bersiap mengembangkan mobil nasional dengan menggandeng berbagai pihak strategis.

​Mereka bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Himpunan Kawasan Industri (HKI). Langkah ini merupakan wujud nyata Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

​Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, berharap kesepakatan ini berdampak nyata.

​“Benar-benar dikawal sehingga hambatan di lapangan bisa diselesaikan dengan cepat. HKI juga tengah mengawal RUU Kawasan Industri dan memperluas promosi kawasan Indonesia ke tingkat global,” ujar Rachmat.

​Pindad tidak main-main dalam proyek ini. Mereka telah menyiapkan lahan khusus di Subang, Jawa Barat, sebagai pusat produksi.

​Area tersebut diproyeksikan menjadi fasilitas perakitan modern. Kapasitas produksinya ditargetkan mencapai 500 ribu unit per tahun.

​Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, menegaskan keseriusan pihaknya. Ia menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar wacana.

​“Pesan yang sama dari semua komisi kepada Pindad adalah jangan jadi euforia kalah. Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kami harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” tutur Sigit.

​Kolaborasi lintas sektor ini membawa harapan besar. Indonesia berpeluang mandiri dalam memenuhi kebutuhan kendaraan dalam negeri.

​“Kolaborasi ini diharapkan membuka peluang bagi Indonesia untuk mencapai kemandirian industri otomotif agar menjadi sebuah industri berkelas dunia,” pungkas Rachmat.

Gelontorkan Rp8 Miliar, Kang Rey Muluskan Dua Jalan di Cikaum

Saba Desa Cikaum

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita dan Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi kembali turun ke lapangan. Mereka menggelar agenda Saba Desa di Kecamatan Cikaum pada Jumat (12/12/2025).

​Rombongan memulai perjalanan dari arah Kalijati menuju Desa Kawunganten. Agenda langsung dibuka dengan peresmian jalan poros Kawunganten—Sindangsari di Dusun Panembong.

​Akses sepanjang 150 meter ini sangat vital bagi aktivitas harian warga. Perbaikan ini membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar dan nyaman.

​Tak hanya satu, Kang Rey juga meresmikan ruas jalan kedua di lokasi berbeda. Jalan Cikaum Barat—Tanjungsari Barat sepanjang 380 meter kini telah mulus teraspal.

​Perbaikan infrastruktur ini menjawab impian masyarakat yang sudah lama dinantikan. Kecamatan Cikaum memang mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah tahun ini.

​Wilayah ini menerima pagu anggaran perbaikan jalan tertinggi se-Kabupaten Subang. Nilai alokasinya cukup fantastis, yakni mencapai lebih dari Rp8 miliar.

​Kang Rey menegaskan komitmennya untuk menuntaskan perbaikan jalan. Hal ini dilakukan demi tercapainya target visi Subang Leucir 2027.

​Selain fisik, sektor ekonomi desa juga menjadi sorotan utama. Kang Rey dan Kang Akur menyempatkan diri meninjau BUMDes di Desa Tanjungsari Barat.

​Desa ini memiliki produk unggulan berupa pupuk organik Siganik. Selain itu, mereka juga memproduksi air mineral kemasan bernama Sumber Sigap Berkah.

​Kunjungan ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah bagi pelaku usaha lokal. Kang Rey ingin UMKM di Kabupaten Subang terus tumbuh dan berdaya saing.

​Rangkaian Saba Desa berlanjut dengan menyapa warga di beberapa desa lainnya. Rombongan mengunjungi Cikaum Timur, Mekarsari, Pasirmuncang, Sindangsari, hingga Tanjungsari Timur.

​Kegiatan ditutup dengan meriah di Lapangan Desa Gandasari. Acara pamungkas ini diisi pertandingan sepak bola, sunatan massal, dan Senam Ngabret bersama Ketua TP PKK, Ny. Ega Anjani Reynaldy.

Recent Posts