Beranda blog Halaman 1123

BMKG Imbau Warga Pesisir Waspadai Potensi Gelombang Laut 6 Meter 28-29 Desember

Gelombang-Tinggi.jpeg

harapanrakyat.com,- BMKG imbau warga pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang laut setinggi 6 meter pada tanggal 28 sampai 29 Desember 2022. Gelombang tinggi itu berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa potensi gelombang bisa mencapai setinggi 6 meter.

Dikutip dari laman resmi BMKG, pola angin yang terjadi di Utara wilayah Indonesia dominan bergerak dari arah Barat ke Utara. Kecepatan anginnya berkisar antara 8-20 knot.

Sementara, di wilayah Indonesia pada bagian Selatan angin dominan bergerak dari arah Barat Daya ke Barat Laut. Kecepatan anginnya berkisar antara 5 hingga 30 knot.

Imbauan BMKG untuk Warga Pesisir, Waspadai Potensi Gelombang Laut Tinggi

Dalam keterangan resminya, Selasa (27/12/2022), BMKG melalui Bidang Hubungan Masyarakat Biro Hukum dan Organisasi menyebutkan bahwa, kecepatan angin paling tinggi terpantau di wilayah Laut Natuna bagian Utara.

Baca Juga: Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Ada Fenomena Baru pada Awal Tahun 2023

Kemudian, perairan Selatan Jawa, Laut Jawa, Laut Flores. Perairan Laut Banda, Laut Arafuru, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter

Dengan kecepatan angin tersebut dapat berpotensi meningkatnya gelombang laut setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Sejumlah wilayah itu meliputi perairan Barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan Kepulauan Anambas sampai Kepulauan Natuna.

Kemudian, Samudra Hindia bagian Barat Aceh sampai Kepulauan Mentawai, Selat Karimata, Laut Natuna, perairan Kepulauan Bintan sampai Kepulauan Lingga. Selat Gelasa, perairan Bangka Belitung, Selat Sunda Utara, dan Teluk Lampung.

Selanjutnya, perairan Utara Jabar, Laut Jawa di bagian Barat, perairan bagian Selatan Kalimantan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar.

Baca Juga: Gempa Bumi Garut 6,4 SR, Pengunjung Pantai Pangandaran Lari Berhamburan

Lalu, perairan bagian Barat Sulsel, Laut Bali sampai Laut Sumbawa, Teluk Bone Selatan, Selat Lombok Utara, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi.

Perairan Selatan Pulau Sumba, Perairan bagian Utara Sumbawa hingga Flores, Selat Ombai, Laut Sawu, Selat Sape Selatan, Selat Sumba bagian Barat, serta perairan Kupang-Pulau Rotte.

Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Laut Sulawesi bagian Timur dan Tengah, perairan Kepulauan Sangihe serta Selatan Kepulauan Talaud.

Kemudian, perairan Bitung, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, Laut Halmahera dan perairan Halmahera. Perairan Pulau Buru-Pulau Seram, perairan Fakfak dan Kaimana, Agats sampai Yos Sudarso.

Perairan Utara Kepulauan Kai sampai Kepulauan Aru, Samudra Pasifik bagian Utara wilayah Papua Barat sampai Papua, dan perairan Utara Papua bagian Barat sampai Papua.

Baca Juga: Gelombang Panas di Indonesia, Hoaks atau Fakta? Ini Penjelasan BMKG!

Waspadai Gelombang Tinggi Hingga 4,0 Meter

Sedangkan, kisaran gelombang setinggi 2,5 meter sampai 4,0 meter berpotensi terjadi di wilayah Laut Natuna bagian Utara, Samudra Hindia bagian Barat Bengkulu sampai Lampung.

Selanjutnya, perairan Bengkulu bagian Barat dan Lampung, perairan bagian Selatan Banten dan Sumbawa, Selat Sunda bagian Selatan dan Barat. Kemudian, perairan Selatan Sumbawa dan Banten, Selat Bali, Lombok dan Alas di bagian Selatan.

Berikutnya, Samudra Hindia bagian Selatan Jatim dan NTT, bagian Tengah dan Timur Laut Jawa, perairan Utara Jateng dan Jatim. Laut Banda dan Laut Flores, bagian Selatan Selat Makassar, perairan Kepulauan Sermata dan Kepulauan Tanimbar.

Kemudian, perairan Selatan Kepulauan Kai dan Kepulauan Aru, Samudra perairan Utara Kepulauan Talaud, bagian Barat Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik bagian Utara Halmahera.

Potensi gelombang sangat tinggi dapat mencapai 4 meter hingga 6 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia bagian Selatan Banten dan Jawa Tengah. Serta Laut Arafuru Timur dan Tengah.

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau warga pesisir waspadai potensi gelombang laut hingga setinggi 6 meter. (R3/HR-Online/Editor-Eva)

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi Dukung Perubahan Nama Ciamis Jadi Galuh

IMG_20221228_015834_6901Iqpk1D_WpLlzQoX1s.jpeg

harapanrakyat.com,- Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang juga Budayawan Jawa Barat mendukung perubahan nama Ciamis kembali jadi Galuh. Hal tersebut ia sampaikan dalam FGD yang digelar Pemkab Ciamis, Selasa (27/12/2022) di Aula Setda.

Selain Dedi Mulyadi, ada pun beberapa narasumber lain dalam FGD perubahan Ciamis jadi Galuh. Yakni Prof Dr Agus Aris munandar Guru Besar tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Prof Dr Nina Herlina, Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad Kh Drs Saeful uyun ketua MUI Ciamis dan Dr H undang sudrajat Tokoh Pers.

Dedi Mulyadi mengapreasi Bupati Ciamis Herdiat Sunarya. Perubahan nama Ciamis menjadi Galuh bisa menjadi sebuah spirit tentang sejarah masa lalu bagi daerahnya.

“Nama Galuh ini muncul dari sebuah sejarah masa lalu. Spirit nama Galuh ini cukup bagus untuk muncul kembali menjadi nama kabupaten,” katanya.

Menurut Dedi, ketika nama Ciamis menjadi Galuh pemerintah daerah harus mengedepankan aspek-aspek tentang kemajuan, kemakmuran dan keadilan bagi kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Rektor Unigal Soroti Wacana Perubahan Nama Ciamis Jadi Galuh

“Aspek yang saya sampaikan harus menjadi sebuah proritas utama, maka jangan sampai ketika nama kabupaten ini berubah tapi aspek tersebut hilang begitu sajah,” terangnya.

Pemimpin Ciamis harus bekerja dengan mempunyai spirit kegaluhan yang sangat tinggi. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dan makna perubahan nama Ciamis jadi Galuh tersebut.

“Kalau berbicara aspek adminitrasi itu tidak berat, hanya saja aspek penerapan nama Galuh ini harus benar-benar dilaksanakan oleh pemimpin. Menerapkan budaya Galuh demi kemajuan masyarakat Kabupaten Ciamis,” pungkasnya. (Fahmi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Pasir Aul di Cikupa Dicanangkan Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Banjaranyar Ciamis

Wisata-di-Ciamis.jpg

harapanrakyat.com,- Pasir Aul di Cikupa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan daerah perbukitan dengan luas sekitar 11 hektar. Memiliki panorama alam yang indah, Pasir Aul dicanangkan akan menjadi destinasi wisata unggulan di Banjaranyar.

Emen, salah seorang warga setempat mengatakan, saat ini Pasir Aul sedang dalam proses pembangunan oleh pihak pengambang atau swasta,

“Pasir Aul sedang dalam proses pengerjaan yang targetnya akan rampung dalam kurun waktu sekitar 1,5 tahun kedepan,” katanya kepada harapanrakyat.com, Selasa (27/12/2022).

Kendati masih dalam tahap penataan, kata Emen, namun saat ini sudah mulai banyak warga yang datang. Mereka penasaran untuk menikmati indahnya panorama Pasir Aul di Cikupa, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis.

Nama Bukit Pasir Aul ini nantinya akan berubah menjadi Aul Hill. Selain memiliki panorama alam yang indah, Pasir Uul juga terdapat banyak gua alam yang masih utuh.

“Goa-goa yang ada di Pasir Aul ini memiliki banyak stalaktit sangat indah. Sehingga nantinya stalaktit tersebut akan dijadikan theater permainan cahaya atau lighting,” terang Emen.

Baca Juga: Pasir Heunceut Akan Jadi Agrowisata, Ini Kata Dispar Ciamis 

Selain itu, lanjutnya, Pasir Aul di Cikupa ini juga nantinya akan berdiri berbagai macam wahana permainan. Seperti bukit kolam renang, bukit pasar layang (tempat kuliner, stand UMKM dan restoran), camping area, serta villa dan bungalow.

Menurut Emen, semua itu sebagai penunjang daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pasir Aul di Cikupa, Kecamatan Banjaranyar.

Wisata Pasir Aul di Cikupa Diharapkan Dongkrak Ekonomi Warga

Sementara itu, Kepala Desa Cikupa Endi Supendi mengatakan, dengan dibangunnya Pasir Aul sebagai destinasi wisata, pihaknya berharap Aul Hill bisa mendongkrak perekonomian warga desanya.

“Harapan saya, pembangunan destinasi wisata Aul Hill nantinya pihak pengambang juga bisa menggaet warga sekitar. Mereka bisa memiliki peran serta dan terlibat di dalamnya,” katanya.

Hal itu agar perputaran uang di Aul Hill dapat mengangkat perekonomian para pelaku UMKM. Serta pelaku ekonomi kreatif warga Cikupa dan sekitarnya.

Lanjut Endi, pihaknya pun berharap adanya Pasir Aul di Cikupa juga nantinya bisa menjadi pemikat wisatawan datang ke area wisata lainnya di Cikupa. Serta dapat meningkatkan sumber PADes.

Desa Cikupa ini banyak sekali destinasi wisata yang bisa wisatawan nikmati. Seperti adanya  pemandian air panas, Curug Panganten, Gua Wayang, Gua Biuk, dan lainnya.

“Jadi, dengan pembangunan destinasi Pasir Aul atau Aul Hill nantinya bisa berdampak positif terhadap PAD desa kami,” pungkas Endi. (Suherman/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Kecelakaan Tunggal Mobil Bak di Tasikmalaya, Pengemudinya Luka-luka

Kecelakaan.jpg

harapanrakyat.com,- Kecelakaan tunggal mobil bak terbuka terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Tepatnya di Jalan Gubernur Swaka, pada Selasa (27/12/2022) sore. Pengemudi mobil tersebut alami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Mobil bak terbuka yang mengalami kecelakaan tunggal itu melintang di bagian trotoar jalan. Kecelakaan tersebut terjadi diduga akibat pengemudinya hilang kendali. Sehingga mobil naik ke trotoar.

Menurut informasi dari warga sekitar lokasi kejadian, awalnya mobil bak melaju dari arah bundaran by pass menuju Cisumur dengan kecepatan tinggi.

Kemungkinan sopirnya hilang kendali sehingga mobil oleng ke kanan dan akhirnya naik ke pembatas jalan. Karena memang di jalan tersebut treknya menikung dan menurun.

Beruntung, dari arah berlawanan tidak ada kendaraan lain, sehingga kecelakan tunggal mobil bak tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga: Minibus Tabrak Pemotor di Tasikmalaya Terekam CCTV

Namun, pengemudinya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka robek pada bagian kepalanya akibat terbentur pecahan kaca.

“Iya, mobil bak melaju kencang. Saya lagi duduk tiba-tiba terdengar suara benturan. Pas saya lihat mobil bak terbuka itu udah malang naik ke atas trotoar,” tutur Gunawan.

Menurut Gunawan, sebelum naik ke atas trotoar, mobil bak tersebut  juga sempat menghantam pohon yang ada sekitar trotoar. Penyebab kecelakan tunggal mobil bak terbuka itu kemungkinan sopir hilang kendali.

“Sebelum naik trotoar, terlebih dahulu menabrak pohon. Kondisi mobil ringsek pada bagian depannya. Selain itu, kaca depan juga pecah,” terang Gunawan.

Sementara itu, petugas polisi dari Polsek Mangkubumi dan Unit Gakkum Polres Tasikmalaya Kota datang ke lokasi. Selain mengatur arus lalu lintas, petugas juga langsung mengevakuasi mobil bak ke Mako Polres Tasikmalaya Kota. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Atlet Kota Banjar Peraih Medali Porprov Jabar Terima Bonus Puluhan Juta, Ini Daftarnya

Atlet.jpg

harapanrakyat.com,- Atlet Kota Banjar meraih 7 medali dalam gelaran Porprov XIV Jawa Barat. Para atlet yang berhasil meraih medali mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Banjar. Penyerahan penghargaan berlangsung di Aula Somahna Bagja Dibuana, Setda Kota Banjar, Selasa (27/12/2022).

Adapun medali yang berhasil diraih atlet berprestasi asal Kota Banjar sebanyak 7 medali, terdiri dari 1 emas, 5 perak, dan 1 perunggu.

Medali emas berhasil diraih oleh atlet cabang olahraga gateball dengan nomor pertandingan triple putra, dan mendapat penghargaan sebesar Rp 40 juta.

Kemudian, medali perak dari cabang olahraga gateball dengan nomor pertandingan single putra, mendapat penghargaan sebesar Rp 20 juta.

Selanjutnya, medali perak dari cabang olahraga gateball dengan nomor pertandingan double putra, mendapat penghargaan sebesar Rp 30 juta.

Selain itu, atlet peraih medali perak pada cabang olahraga grasstrack kelas trail standar 4L perorangan, mendapat penghargaan berupa uang sebesar Rp 20 juta.

Baca Juga: Kabar Baik Atlet Porprov Garut, Uang Bonus Peraih Medali Cair Hari ini

Sedangkan, untuk nomor pertandingan kelas trail standar 4L beregu, atlet Kota Banjar kembali meraih medali perak. Atlet ini mendapat penghargaan berupa uang sebesar Rp 30 juta.

Sementara itu, pada cabang olahraga gulat dengan nomor pertandingan gaya bebas kelas 125 kg, atlet Kota Banjar meraih medali perak. Atlet peraih perak ini mendapat penghargaan sebesar Rp 20 juta.

Kemudian, medali perak dari cabang olahraga balap motor dengan nomor pertandingan standar perorangan (under). Atlet tersebut mendapat penghargaan sebesar Rp 10 juta.

Dengan Segala Keterbatasan Atlet Kota Banjar Raih 7 Medali

Wakil Walikota Banjar Nana Suryana, menyampaikan selamat atas keberhasilan para atlet yang sudah berjuang dan mendapatkan medali dari ajang Porprov XIV Jabar.

Baca Juga: 23 Mahasiswanya Sumbang Medali di Porprov Jabar 2022, Unigal Ciamis Rencanakan Ini

“Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan, karena para atlet dari semua cabang olahraga sudah berjuang keras. Adapun hasilnya kita mendapat 7 medali, tetap harus bersyukur dan terus evaluasi agar lebih baik,” kata Nana Suryana, Selasa (27/12/2022).

Menurutnya, meskipun dengan segala keterbatasan, hasil raihan medali tersebut mengalami peningkatan dari Porprov Jabar sebelumnya.

“Di tengah segala dinamika dan keterbatasan tetapi masih bisa meraih prestasi. Ini mungkin posisi masih tetap, namun perolehan medali meningkat. Mudah-mudahan ini menjadi tren positif untuk kedepannya,” kata Nana. (Sandi/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Bendungan Sadawarna, Kontribusi Subang untuk Indonesia

bendungan-sadawarna-1.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Presiden Joko Widodo, hari ini Selasa (27/12/2022) meresmikan bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian, Sumedang. Meskipun lokasi peresmian berada di Kabupaten Sumedang, bendungan Sadawarna berada di 2 Kabupaten yaitu Subang dan Sumedang.

Bendungan Sadawara adalah kontribusi Subang untuk Indonesia. Kabupaten Subang adalah yang paling luas “menyumbangkan” lahannya untuk bendungan tersebut. Nama bendungan tersebut juga diambil dari nama desa di Kecamatan Cibogo Subang yang sebagian lahannya ikut terendam, yaitu desa Sadawarna.

Bendungan ini juga membendung aliran sungai Cipunagara, yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Kabupaten Subang. Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara di pantai utara Subang.

Dikutip dari laman pu.go.id, bendungan Sadawarna memiliki kapasitas tampung 70,86 juta m3, Bendungan Sadawarna didesain untuk mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 54% atau 11,7 juta m3 yang dilalui DAS Cipunagara dengan tampungan banjir 20,63 juta m3.

Bendungan Sadawarna memiliki luas genangan 681 hektare. Manfaat utamanya adalah untuk mensuplai irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare, yang terbagi di Kabupaten Subang sebesar 2.517 ha dan Kabupaten Indramayu sebesar 1.767 ha, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam. Dengan demikian hadirnya bendungan Sadawarna diharapkan dapat meningkatkan lagi produktivitas padi di Subang yang merupakan lumbung padi terbesar ke 3 di Indonesia dan Indramayu yang merupakan lumbung padi nomor 1 di Indonesia.

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022. Kehadiran Bendungan Sadawarna juga berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 m3/detik untuk  Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 MW. Bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.

Bangun Ciraga Wetland Park, Pemkot Bandung Optimis Bisa Cegah Banjir

Kolam-Retensi.jpg

harapanrakyat.com,- Bangun Ciraga Wetland Park sebagai kolam retensi, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, optimis bangunan tersebut nantinya bisa meminimalisir banjir.

Selama ini masalah banjir memang masih menjadi hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat Kota Bandung saat terjadi hujan deras dan angin kencang. Sebab, genangan air di sejumlah titik kerap mengakibatkan banjir.

Salah satu upaya untuk mengatasi persoalan banjir, Pemkot Bandung kembali menambah pembuatan kolam retensi di wilayah Kecamatan Cibiru. Infrastruktur bangunan ini dinilai mampu meminimalisir terjadinya bencana banjir.

Walikota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, pembangunan Ciraga Wetland Park yang merupakan kolam retensi adalah bagian dari upaya Pemkot Bandung dalam penanganan banjir.

Ia menyebutkan, di Kota Bandung saat ini terdapat sembilan kolam retensi. Selain di Cibiru, kolam tersebut juga ada di wilayah Sirnaraga, Sarimas, Gedebage, serta sejumlah titik lainnya.

“Kita optimis dan yakin kolam retensi ini bisa mengurangi banjir yang mengganggu masyarakat Kota Bandung,” ujar Yana usai pembukaan Ciraga Wetland Park di Cibiru, Kota Bandung, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: Atasi Banjir di Gedebage Kota Bandung, Sekda Perintahkan Ini

Ia mengklaim, melalui kolam retensi ini dapat mengurangi dampak dari bencana banjir, meski saat cuaca ekstrim. Termasuk sumur imbuhan, biopori dan rumah pompa,” paparnya.

Selain mampu meminimalisir banjir, lanjut Yana, kolam retensi berfungsi pula sebagai tempat konservasi air serta ruang publik.

Masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai objek wisata dan meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung.

“Semakin banyak membangun ruang-ruang publik maka indeks kebahagiaan masyarakat pun akan meningkat,” kata Yana.

Ciraga Wetland Park Solusi Atasi Banjir di Kota Bandung

Baca Juga: Pemkot Tambah Kolam Retensi Atasi Banjir di Kota Bandung

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bandung Andri Rusmana mengatakan, pembuatan kolam retensi menjadi salah satu solusi bagi permasalahan dari hilir yang selama ini terjadi.

“Karena, meski hujan deras hanya turun di hulu, tetapi di hilir pun terkena imbasnya. Pasalnya kondisi ekosistem saat ini sudah tidak stabil,” ujarnya.

Andri menjelaskan, keberadaan Ciraga Wetland Park tak hanya berfungsi sebagai pencegah banjir serta konservasi air. Tapi bisa juga menjadi ruang publik serta destinasi wisata bagi warga Kota Bandung.

“Ciraga Wetland Park sebagai kolam retensi bukan menjadi program pembangunan terakhir dari Pemkot Bandung. Khususnya mengenai solusi pencegahan bencana banjir di wilayah Kota Bandung,” terang Andri.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menambahkan, Pemkot Bandung membangun Ciraga Wetland Park di lahan seluas 5.396 meter persegi.

“Pembangunan Ciraga Wetland Park ini bertujuan untuk konservasi air dalam kawasan sumber mata air. Tujuannya agar debit airnya tidak berkurang. Kota Bandung memiliki 67 mata air. Hal ini kita anggap penting guna melestarikan sumber mata air,” pungkasnya. (Rio/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Ada Fenomena Baru pada Awal Tahun 2023

Potensi-Cuaca-Ekstrem-BMKG-Sebut-Ada-Fenomena-Baru-pada-Awal-Tahun-2023.jpg

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi terkait adanya fenomena baru potensi cuaca ekstrem di Indonesia. 

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati memperkirakan, fenomena baru tersebut akan terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga awal tahun 2023.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan rilis terkait kemungkinan cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam sepekan kedepan mulai dari 21 Desember hingga 2 Januari 2023.

“Hari ini, tepat 27 Desember 2022, kami telah berupaya melakukan evaluasi prediksi perkiraan itu akan konsisten, atau akan sesuai dengan kejadian yang ada saja,” kata Dwikorita pada saat konferensi pers virtual, Selasa (27/12/2022).

“Jadi kita perlu mengupdate keadaan atmosfer pada saat ini, menurut analisis terkini soal kondisi dinamika atmosfer di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Perkiraan Potensi Cuaca Ekstrem Hingga Awal Tahun 2023

Dwikorita menjelaskan pada saat sesi virtual zoom, mulai 27 Desember hingga 2 Januari 2023 nanti, kondisi atmosfer yang dinamis akan memicu potensi terjadinya peningkatan curah hujan.

Namun, kondisinya masih sama dengan tanggal 21 Desember bulan ini. Hanya saja, intensitasnya semakin kuat dengan adanya Asian Monsoon dalam beberapa hari terakhir.

“Sehingga berpotensi adanya teriakan udara dingin yang datang dari tibet dataran tinggi di Asia,” ungkapnya.

Baca Juga : Badai Tropis Vongfong Sebabkan Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah

Selain itu, Dwikorita melanjutkan, fenomena lintas ekuator tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara intensif yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. 

“Lebih intensif karena sebelumnya ada tiga fenomena Asian Monsoon, semburan udara dingin itu,” lanjutnya.

Fenomena Cuaca Ekstrem, Aliran Massa Dingin Baru

Dwikorita mengatakan, hembusan udara dingin Asia adalah fenomena yang biasa terjadi saat monsun Asia sedang aktif. 

Fenomena ini menjadi indikasi adanya potensi aliran massa dingin baru bernama cold call dari kawasan Asia mengalir ke arah Selatan.

Baca Juga : Fenomena La Nina di Indonesia, Petani Hingga Nelayan Kena Dampak

“Akibat munculnya cold call ini meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat yang menandakan aliran massa udara dingin dari utara ke wilayah Indonesia melintasi garis ekuator,” katanya.

Menurut Dwikorita, dampak jeritan dingin atau udara dingin suhu ruangan dari Asia menyertai arus lalu lintas ekuator.

Hal ini bisa berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan yang mungkin berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.

“Menurut prediksi pada 21 Desember kecepatan angin yang tinggi ini sudah terjadi, bisa mencapai lebih dari 40 knot dan masih bisa terus terjadi.” Pungkasnya. (Revi/R12/HR-Online/Editor-Rizki)

Bendungan Sadawara, Kontribusi Subang untuk Indonesia

bendungan-sadawarna-1.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Presiden Joko Widodo, hari ini Selasa (27/12/2022) meresmikan bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian, Sumedang. Meskipun lokasi peresmian berada di Kabupaten Sumedang, bendungan Sadawarna berada di 2 Kabupaten yaitu Subang dan Sumedang.

Bendungan Sadawara adalah kontribusi Subang untuk Indonesia. Kabupaten Subang adalah yang paling luas “menyumbangkan” lahannya untuk bendungan tersebut. Nama bendungan tersebut juga diambil dari nama desa di Kecamatan Cibogo Subang yang sebagian lahannya ikut terendam, yaitu desa Sadawarna.

Bendungan ini juga membendung aliran sungai Cipunagara, yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Kabupaten Subang. Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara di pantai utara Subang.

Dikutip dari laman pu.go.id, bendungan Sadawarna memiliki kapasitas tampung 70,86 juta m3, Bendungan Sadawarna didesain untuk mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 54% atau 11,7 juta m3 yang dilalui DAS Cipunagara dengan tampungan banjir 20,63 juta m3.

Bendungan Sadawarna memiliki luas genangan 681 hektare. Manfaat utamanya adalah untuk mensuplai irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare, yang terbagi di Kabupaten Subang sebesar 2.517 ha dan Kabupaten Indramayu sebesar 1.767 ha, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam. Dengan demikian hadirnya bendungan Sadawarna diharapkan dapat meningkatkan lagi produktivitas padi di Subang yang merupakan lumbung padi terbesar ke 3 di Indonesia dan Indramayu yang merupakan lumbung padi nomor 1 di Indonesia.

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022. Kehadiran Bendungan Sadawarna juga berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 m3/detik untuk  Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 MW. Bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.

Mulai Tahun 2023 Jokowi Larang Jual Rokok Batangan, Benarkah?

Mulai-Tahun-2023-Jokowi-Larang-Jual-Rokok-Batangan.jpg

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana melarang penjualan rokok batangan mulai tahun 2023. Kebijakan itu tentu membuat masyarakat, khususnya para perokok kaget.

Mengutip suara.com, warga Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ratno (45) mengaku kaget mendengar rencana akan pemerintah yang melarang penjualan rokok batangan.

Menurutnya, jika aturan tersebut berlaku akan semakin mempersulit masyarakat kalangan bawah, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

“Saya pikir masyarakat yang biasanya beli rokok batangan akan mengeluh sih kalau harus membeli sebungkus,” kata Ratno.

Ia memahami dampak rokok bagi kesehatan, namun bagi dirinya yang setiap hari bekerja sebagai satpam, penghasilannya tidak cukup untuk membeli sebungkus rokok setiap hari.

Baca Juga : Jenguk Try Sutrisno di RSPAD, Presiden Jokowi Ngobrol Persoalan Bangsa dan Negara

Ratno menjelaskan, jika larangan penjualan rokok batangan itu berlaku, nantinya akan berdampak tidak hanya pada perokok, tetapi juga pada para pelaku bisnis, terutama pedagang kecil.

“Lihat saja penjual kopi dan rokok di pinggir jalan. Konsumennya kebanyakan hanya warga biasa, yang tidak bisa membeli sebungkus rokok setiap hari,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah bisa mengkaji ulang kebijakan tersebut. Sebab, menurutnya kebijakan itu justru lebih rumit bagi warga yang berpenghasilan rendah.

Keputusan Presiden Jokowi, Larang Jual Rokok Batangan Beserta Promosinya

Larangan untuk menjual rokok batangan itu tertulis dalam Keputusan Presiden No.25 Tahun 2022, yang membahas tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.

Di dalamnya, pemerintah menyusun rancangan peraturan tentang perubahan Peraturan Pemerintah No.109/2012.

Yang mana, peraturan pemerintah tersebut membahas tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif, dalam hal ini berupa produk tembakau yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

Terdapat tujuh poin yang menjadi catatan utama, salah satunya mencakup tentang larangan penjualan rokok batangan dan ketentuan rokok jenis elektrik.

Baca Juga : Penyebab Vape Meledak, Dampak dan Cara Mencegahnya

Materi muatan lainnya adalah penambahan bidang persentase pada gambar serta peringatan kesehatan yang tertulis pada kemasan segala produk tembakau.

Jokowi juga memutuskan untuk melarang segala jenis iklan, promosi, dan sponsorship produk tembakau di media teknologi informasi.

Kemudian, larangan penjualan rokok, pemantauan iklan, promosi, sponsor produk tembakau di media penyiaran.

Selain itu, larangan promosi di media dalam dan luar ruang, serta media teknologi informasi dan penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau CHT rata-rata 10 persen pada 2023-2024.

Sehingga, jika kebijakan ini juga berlaku tahun depan, maka 2023 akan menjadi tahun yang berat bagi industri tembakau Indonesia.

Regulasi baru terkait rokok dan produk tembakau digagas Kementerian Kesehatan. Aturan ini merupakan turunan dari pasal 116 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (Revi/R12/HR-Online/Editor-Rizki)

Recent Posts