Beranda Berita Subang Bendungan Sadawarna, Kontribusi Subang untuk Indonesia

Bendungan Sadawarna, Kontribusi Subang untuk Indonesia

bendungan-sadawarna-1.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Presiden Joko Widodo, hari ini Selasa (27/12/2022) meresmikan bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian, Sumedang. Meskipun lokasi peresmian berada di Kabupaten Sumedang, bendungan Sadawarna berada di 2 Kabupaten yaitu Subang dan Sumedang.

Bendungan Sadawara adalah kontribusi Subang untuk Indonesia. Kabupaten Subang adalah yang paling luas “menyumbangkan” lahannya untuk bendungan tersebut. Nama bendungan tersebut juga diambil dari nama desa di Kecamatan Cibogo Subang yang sebagian lahannya ikut terendam, yaitu desa Sadawarna.

BACA JUGA:  PDIP dan Demokrat Diskusikan Koalisi untuk Pilkada Subang 2024

Bendungan ini juga membendung aliran sungai Cipunagara, yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Kabupaten Subang. Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara di pantai utara Subang.

Dikutip dari laman pu.go.id, bendungan Sadawarna memiliki kapasitas tampung 70,86 juta m3, Bendungan Sadawarna didesain untuk mereduksi banjir debit kala ulang Q25 sebesar 54% atau 11,7 juta m3 yang dilalui DAS Cipunagara dengan tampungan banjir 20,63 juta m3.

BACA JUGA:  PT DAHANA Sebar Hewan Kurban untuk Masyarakat Subang dan Tasikmalaya

Bendungan Sadawarna memiliki luas genangan 681 hektare. Manfaat utamanya adalah untuk mensuplai irigasi lahan pertanian seluas 4.284 hektare, yang terbagi di Kabupaten Subang sebesar 2.517 ha dan Kabupaten Indramayu sebesar 1.767 ha, sehingga akan meningkatkan intensitas tanam. Dengan demikian hadirnya bendungan Sadawarna diharapkan dapat meningkatkan lagi produktivitas padi di Subang yang merupakan lumbung padi terbesar ke 3 di Indonesia dan Indramayu yang merupakan lumbung padi nomor 1 di Indonesia.

BACA JUGA:  Bimtek DPRD Subang: Komitmen Membangun Good Governance dalam Pilkada

Konstruksi Bendungan Sadawarna mulai dikerjakan sejak November 2018 dan berakhir pada Desember 2022. Kehadiran Bendungan Sadawarna juga berpotensi memasok air baku sebesar 1,2 m3/detik untuk  Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang serta potensi Sumber Tenaga Listrik sebesar 2 MW. Bendungan ini juga dilengkapi embung kecil sebagai sistem pengelolaan air limpasan dengan mengadopsi konsep natural pond for water treatment.