Beranda blog Halaman 97

BLK Subang Siapkan Ratusan SDM Tiap Tahun untuk Hadapi Industrialisasi

BLK Subang Siapkan Ratusan SDM Tiap Tahun untuk Hadapi Industrialisasi
Foto: uptdblksubang.blogspot.com

SUBANG– Kabupaten Subang tengah bersiap menyambut era industrialisasi. Dengan hadirnya Pelabuhan Patimban dan berkembangnya kawasan industri, kebutuhan akan tenaga kerja terampil semakin meningkat. Demi memastikan warga setempat tidak hanya menjadi penonton, Balai Latihan Kerja (BLK) Subang terus berupaya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing di dunia kerja.

Kepala BLK Subang, Ucu Kuswandi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melatih ratusan tenaga kerja setiap tahun, jauh sebelum geliat industrialisasi mulai terasa di daerah tersebut.

“Sejak awal rencana pembangunan Pelabuhan Patimban dan kawasan industri di Subang, kami sudah mengambil langkah preventif dengan menyiapkan calon tenaga kerja kompeten sesuai kebutuhan,” ujar Ucu.

BLK Subang telah menggelar berbagai pelatihan yang disesuaikan dengan permintaan industri, seperti operator alat berat, tenaga keamanan (security), basic cleaning, supir, hingga tenaga bongkar muat.

“Sekarang saatnya mereka siap bekerja. Misalnya di BYD, kami telah mendata kembali peserta yang sudah mengikuti pelatihan. Semua persyaratan lamaran kerja mereka sudah kami siapkan agar ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, kami sudah punya datanya,” jelasnya.

Meskipun masih menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana, BLK Subang tetap berkomitmen untuk melatih lebih banyak tenaga kerja setiap tahunnya.

Pada tahun 2024, sebanyak 560 orang telah mendapatkan pelatihan dari dana APBN, ditambah sekitar 400 peserta yang didanai oleh APBD. Sebagian dari mereka dipersiapkan untuk bekerja di sektor industri, sementara sebagian lainnya diarahkan untuk berwirausaha.

Namun, Ucu mengakui bahwa jumlah tenaga kerja yang telah dilatih masih belum mencukupi kebutuhan industri yang terus berkembang. Oleh karena itu, pihaknya terus mencari solusi agar dapat memaksimalkan potensi SDM di Subang.

“Kami terus menjajaki berbagai program yang berkaitan dengan BLK, baik dari dalam maupun luar Subang. Tidak semua kebutuhan tenaga kerja bisa kami penuhi sendiri, sehingga kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi langkah yang sangat penting,” pungkasnya.

Panen Berlimpah! Petani Binaan Rumah Zakat di Subang Raup Keuntungan Besar

Panen Sukses! Petani Binaan Rumah Zakat di Subang Nikmati Hasil Melimpah
Foto: kabarsdgs.com

Subang – Awal tahun membawa berkah bagi para petani binaan Rumah Zakat di Desa Berdaya Palasari, Subang. Senin, 23 Desember 2024, menjadi momen istimewa saat Relawan Rumah Zakat mengunjungi lahan pertanian milik Aceng, salah satu anggota Kelompok Tani Muda Sejahtera.

Dalam kunjungan yang dipimpin oleh Cecep Cipto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat, para petani menunjukkan hasil panen yang menggembirakan.

Aceng menanam berbagai jenis sayuran, termasuk terong, lalap, sawi, dan pakcoy. Kali ini, ia sukses memanen sekitar 50 kilogram sawi. Dengan optimisme tinggi, ia berharap permintaan pasar terus meningkat, terutama menjelang musim liburan dan tahun baru.

“Biasanya, pedagang bakso dan mi ayam membutuhkan banyak sawi di periode ini. Semoga harga di pasaran terus naik agar hasil panen semakin menguntungkan,” ujar Aceng penuh semangat.

Kelompok Tani Muda Sejahtera merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas) yang didirikan Rumah Zakat sejak 6 Desember 2018.

Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan dukungan modal, sarana, dan pendampingan. Kepala Desa Palasari, Asep Deden Sudrajat, turut mengapresiasi inisiatif ini.

“Saya sangat berterima kasih kepada Rumah Zakat atas dukungannya dalam membangun perekonomian desa kami,” tuturnya.

Menjelang akhir tahun, lonjakan harga sayuran menjadi angin segar bagi para petani. Di Batam, misalnya, harga sayuran yang biasanya berkisar Rp12.000 hingga Rp15.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp23.000–Rp25.000 per kilogram.

Kenaikan ini dipicu oleh faktor cuaca serta meningkatnya permintaan selama musim liburan.

Dengan adanya dukungan dari Rumah Zakat dan keberadaan BUMMas Tani Muda Sejahtera, para petani semakin termotivasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Harga jual yang kompetitif menjadi peluang besar bagi mereka untuk terus berkembang, menghasilkan produk berkualitas, dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Briptu Jerin, Polisi Subang yang Taklukkan Tour of Kemala 2025 di Yogyakarta

Briptu Jerin, Polisi Subang yang Taklukkan Tour of Kemala 2025 di Yogyakarta
Foto: www.kotasubang.com

Subang – Briptu Jerin Octagian dari Polres Subang kembali mengharumkan nama institusinya dengan meraih juara pertama dalam ajang balap sepeda bergengsi, Tour of Kemala 2025.

Kompetisi yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Yogyakarta, pada Minggu (16/2/2025) ini mempertandingkan berbagai kategori dengan total 1.794 peserta.

Briptu Jerin berhasil menjadi yang tercepat di kategori Men Open Amateur setelah menyelesaikan rute sejauh 55 kilometer. Keberhasilannya ini mengungguli pesaing tangguh seperti Bintang Ramadhan (Polda Kalteng), Krisman Adit Pamungkas (Polda Kalteng), Ridho Fauzie (Polda Kalsel), dan Muhammad Panji Ramadan (Polri) yang masing-masing menempati posisi dua hingga lima.

Ajang Tour of Kemala 2025 juga menarik perhatian peserta internasional dari berbagai negara, termasuk New Zealand, Prancis, Vietnam, Thailand, Filipina, China, dan Singapura. Hal ini semakin mengukuhkan kompetisi ini sebagai event balap sepeda bergengsi di Asia Tenggara.

Sementara itu, di kategori profesional, Muhammad Ridwan tampil gemilang dengan menjuarai balapan sejauh 123 kilometer. Perbedaan jarak tempuh ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta dari berbagai latar belakang.

Tour of Kemala 2025 yang diinisiasi oleh Yayasan Kemala Bhayangkari tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan bagi para atlet, tetapi juga wadah pembinaan bagi talenta muda balap sepeda Indonesia.

Dengan semangat kompetitif yang tinggi, ajang ini diharapkan mampu mencetak bibit unggul yang dapat bersaing di level internasional.

Ribuan Pelanggaran Lalu Lintas di Subang Terjaring dalam 4 Hari, Mayoritas Tak Pakai Helm!

Ribuan Pelanggaran Lalu Lintas di Subang Terjaring dalam 4 Hari, Mayoritas Tak Pakai Helm!
Foto: www.tintahijau.com

SUBANG – Operasi Keselamatan Lodaya 2025 di Kabupaten Subang baru berjalan empat hari, namun jumlah pelanggaran yang tercatat sudah mencapai ribuan kasus.

Data dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Subang mengungkapkan, sejak 10 hingga 14 Februari, sebanyak 1.835 kendaraan tercatat melakukan pelanggaran.

Dari angka tersebut, sebanyak 351 pengendara dikenai sanksi tilang, sementara 1.484 lainnya mendapat teguran. Mayoritas pelanggaran yang ditemukan adalah tidak mengenakan helm dan berboncengan lebih dari satu orang.

Selain itu, banyak pengendara yang melawan arus serta tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan.

Kasat Lantas Polres Subang, AKP Sudirianto, menegaskan pentingnya disiplin dalam berlalu lintas demi keselamatan bersama. “Kami mengimbau pengendara untuk selalu membawa surat-surat kendaraan, memakai helm, tidak berboncengan lebih dari satu orang, tidak melawan arus, serta menghindari penggunaan knalpot brong,” ujarnya.

Menurut Sudirianto, kepatuhan terhadap aturan lalu lintas dapat mengurangi risiko kecelakaan fatal dan menciptakan kenyamanan bagi pengguna jalan lainnya. Oleh karena itu, ia berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat agar keselamatan di jalan dapat terjaga dengan lebih baik.

Euforia Bobotoh Subang: Birukan GOR Gotong Royong dan Nobar di 31 Titik

Euforia Bobotoh Subang: Birukan GOR Gotong Royong dan Nobar di 31 Titik
Dok. Istimewa

SUBANG – Semangat Bobotoh Subang untuk mendukung Persib Bandung tak pernah surut. Ribuan pendukung setia Maung Bandung kembali membirukan GOR Gotong Royong dalam aksi spektakuler yang menggema hingga ke layar televisi nasional. Antusiasme ini tak hanya tampak saat laga panas melawan Persija Jakarta, tetapi juga dalam momen penentuan juara Liga 1 yang diselenggarakan di 31 titik nobar resmi.

Konvoi dan Nobar: Bobotoh Penuhi GOR Gotong Royong

Sejak siang, ribuan Bobotoh sudah berkumpul di Alun-alun Pemkab Subang, bersiap melakukan konvoi panjang menuju GOR Gotong Royong. Diiringi chant kebanggaan dan aksi pyro show yang memukau, suasana semakin membara. Acara ini semakin meriah dengan adanya kuis berhadiah dan nyanyian penuh semangat yang menggema di sepanjang nobar.

Laga klasik Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga pada Minggu (16/2) berlangsung penuh drama. Persib sempat tertinggal 2-0 di babak pertama, membuat Bobotoh di Subang sempat terpukul.

Namun, dukungan tak surut. Mereka terus menyanyikan lagu penyemangat hingga akhirnya Maung Bandung mampu bangkit dan menyamakan kedudukan 2-2. Hasil ini membuat Persib tetap kokoh di puncak klasemen, sementara Persija mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang.

Nobar di 31 Titik: Dukungan Maksimal dari Pemkab Subang

Dukungan terhadap Persib semakin meluas ketika Pemkab Subang menginisiasi nobar di 31 titik berbeda, termasuk di seluruh alun-alun kecamatan.

Pj. Bupati Subang, Imran, menegaskan bahwa ini adalah bentuk apresiasi terhadap kecintaan masyarakat Subang terhadap Persib. Ribuan warga tumpah ruah menyaksikan momen bersejarah ini, berharap Persib mampu membawa pulang trofi Liga 1 yang telah dinantikan selama satu dekade.

“Kami pastikan seluruh masyarakat Subang bisa ikut merasakan atmosfer perjuangan Persib. Ini bukan sekadar pertandingan, tapi kebanggaan bagi Jawa Barat,” ujar Imran.

Persib Bandung akhirnya sukses mengukir sejarah dengan menjuarai Liga 1 setelah mengalahkan Madura United di leg kedua final. Kemenangan ini menjadi momen emosional bagi Bobotoh yang telah menantikan gelar juara selama 10 tahun.

Euforia kemenangan terasa hingga ke pelosok Subang, membuktikan bahwa Persib bukan sekadar klub, melainkan bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

Bentrok Usai Laga Panas Persija vs Persib: Belasan Suporter Terluka, Puluhan Diamankan

Bentrok Usai Laga Panas Persija vs Persib: Belasan Suporter Terluka, Puluhan Diamankan
Dok. Detik

Subang– Laga klasik antara Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (16/2/2025), berakhir dengan ketegangan di dalam dan luar lapangan. Meski pertandingan berakhir dengan skor imbang 2-2, insiden kericuhan antar-suporter mencoreng atmosfer sepak bola nasional.

Duel Sengit di Lapangan, Drama Berlanjut di Luar Stadion

Pertandingan berjalan sengit sejak awal. Persija unggul lebih dulu lewat gol Gustavo Almeida pada menit ke-33, disusul tendangan Firza Andika enam menit kemudian. Namun, Persib tak tinggal diam. Di babak kedua, Nick Kuipers memperkecil ketertinggalan pada menit ke-52, sebelum akhirnya David Da Silva menyamakan kedudukan di menit ke-70 dengan tendangan cungkil yang spektakuler.

Sayangnya, atmosfer panas di lapangan merembet ke luar stadion. Kerusuhan pecah saat suporter mulai meninggalkan tribun. Beberapa oknum diduga memprovokasi, menyebabkan pengejaran terhadap individu yang disangka pendukung tim lawan.

Suporter Terluka, Puluhan Diamankan

Bentrok antar-suporter tak terhindarkan. Beberapa orang mengalami luka, terutama di bagian wajah, akibat pukulan dan tendangan. Korban yang terluka langsung mendapat perawatan dari tim medis dan beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Polisi bergerak cepat meredam situasi. Sebanyak 37 orang diamankan, terdiri dari 22 suporter Persib dan 15 suporter Persija. Mereka diduga terlibat dalam aksi kekerasan yang terjadi usai pertandingan. Kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti insiden ini.

Peringatan Keras untuk Suporter

Bentrok yang terjadi setelah laga ini menambah daftar panjang rivalitas panas antara kedua klub yang kerap berujung pada kekerasan. Pihak kepolisian dan panitia pertandingan menegaskan bahwa tindakan anarkis tidak akan ditoleransi. Diharapkan seluruh suporter bisa lebih dewasa dalam mendukung tim kebanggaan mereka tanpa harus mencoreng nama baik sepak bola Indonesia.

Persija dan Persib Sama Kuat, Suporter Harus Dewasa

Laga antara Persija dan Persib selalu menghadirkan tensi tinggi, baik di dalam maupun di luar lapangan. Namun, rivalitas ini seharusnya menjadi ajang unjuk kualitas, bukan ajang balas dendam di tribun atau jalanan.

Dengan hasil imbang ini, kedua tim tetap bersaing ketat di klasemen Liga 1 2024-2025, tetapi yang lebih penting, semoga insiden ini menjadi refleksi bagi semua pihak untuk menjaga sportivitas dan kedewasaan dalam mendukung klub masing-masing.

Muda dan Sukses! Inovasi Pemuda Subang Bangun Agrowisata Cerdas Berbasis Teknologi

Muda dan Sukses! Inovasi Pemuda Subang Bangun Agrowisata Cerdas Berbasis Teknologi
Foto: www.tribunnews.com

Subang – Adimas Muhammad Wibisana, pemuda asal Subang, Jawa Barat, sukses membuktikan bahwa bertani bisa menjadi bidang yang menjanjikan bagi generasi muda.

Lewat rumah kaca berteknologi canggih yang ia kelola, Wibisana tidak hanya menghasilkan blewah berkualitas tinggi, tetapi juga menarik wisatawan untuk merasakan pengalaman bertani secara langsung.

“Banyak yang menganggap pertanian itu kotor dan sulit, padahal dengan teknologi, kita bisa tetap dekat dengan alam tanpa kehilangan efisiensi,” ungkap Wibisana.

Keberhasilannya tidak lepas dari dukungan hibah Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS), program yang didanai oleh IFAD dan Kementerian Pertanian.

Program ini bertujuan menciptakan peluang bagi anak muda pedesaan agar tetap berkarya di sektor pertanian, mengingat banyak generasi muda yang lebih memilih migrasi ke kota atau luar negeri demi mencari penghidupan yang lebih baik.

Pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama bagi sepertiga dari 270 juta penduduk Indonesia, meskipun kontribusinya terhadap PDB mengalami penurunan selama 15 tahun terakhir.

Melalui program YESS, diharapkan 32.500 anak muda mendapatkan pekerjaan di sektor pertanian, 33.500 petani muda dan wirausahawan pedesaan meningkatkan keuntungan mereka, serta 50.600 anak muda memperoleh pekerjaan di perusahaan baru pada tahun 2025.

Sejak diluncurkan, program ini telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 30.000 pemuda pedesaan, meningkatkan literasi keuangan mereka, serta menyediakan lebih dari 1.400 hibah kompetitif bagi mereka yang memiliki proposal bisnis menjanjikan tetapi menghadapi keterbatasan akses terhadap modal.

Bagi Wibisana, hibah YESS adalah titik balik. Berawal sebagai penjual alat kesehatan, ia mulai bertani di tengah pandemi COVID-19. Dengan dukungan dana tersebut, ia berhasil menerapkan teknologi pertanian pintar di lahan seluas 1,3 hektar.\

Selain blewah, ia juga menanam pisang cavendish serta berbagai buah dan sayuran lainnya. Teknologi Internet of Things (IoT) yang ia gunakan membantu meningkatkan efisiensi irigasi, memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup pada waktu yang tepat.

Setiap bulan, pertaniannya menghasilkan hingga dua ton produk segar. Kesuksesan ini membangkitkan minat banyak pihak terhadap pertanian pintar, mendorong Wibisana untuk mendirikan pusat edukasi agribisnis bagi masyarakat sekitar.

“Ini adalah proyek percontohan. Jika berhasil, kami akan memperluas rumah kaca dan mencari lebih banyak investor untuk mengembangkan bisnis ini,” tegasnya.

Semangatnya menginspirasi banyak anak muda, terutama Gen-Z, bahwa pertanian bisa menjadi lahan bisnis yang menjanjikan dengan pendekatan inovatif dan teknologi yang tepat.

Mencegah Bullying di Sekolah: TP-PKK Subang Gaungkan Gerakan Anti-Bullying di SMAN 1 Jalancagak

Mencegah Bullying di Sekolah: TP-PKK Subang Gaungkan Gerakan Anti-Bullying di SMAN 1 Jalancagak

Subang – Suban, 13 Februari 2025 – SMAN 1 Jalancagak kedatangan tamu istimewa dalam rangka sosialisasi anti-bullying. PJ Ketua TP-PKK Kabupaten Subang, Ny. Wiendha Winstar Afriandi, memimpin langsung kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya bullying.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program “NYAKOLA” (Nyaah Ka Budak Sakola), sebuah inisiatif dalam program PAAREDI (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) yang digagas oleh Pokja 1 TP-PKK Kabupaten Subang tahun 2025.

Dalam pemaparannya, Ny. Wiendha menegaskan bahwa bullying adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang, baik secara mental maupun emosional.

Ia mengajak para siswa untuk lebih mengenali diri sendiri dan lingkungannya, serta berani berbicara kepada orang tua, guru, atau teman jika mengalami perlakuan yang tidak pantas.

Menurutnya, langkah pertama dalam memberantas bullying adalah dengan membangun keberanian untuk bersuara dan saling mendukung.

Tak hanya mendengarkan paparan, para siswa juga diajak berpartisipasi dalam kuis interaktif yang dipandu oleh Duta KORPRI Kabupaten Subang, Raden Sulaeman dan Handini Rakhma.

Kegiatan ini bertujuan menguji pemahaman mereka tentang bullying dengan cara yang lebih menyenangkan dan komunikatif. Hangga Dwi Lesmana dari TP-PKK turut serta memberikan pengarahan melalui diskusi yang mengajak siswa berpikir kritis tentang dampak bullying di lingkungan sekolah.

Acara ini juga dihadiri oleh PLT Kepala SMAN 1 Jalancagak, Hj. Siti Mirah Saribanon, S.Pd, M.T., yang memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap gerakan anti-bullying ini.

Turut hadir pula perwakilan UPT P5A Kecamatan Jalancagak, jajaran Wakil Kepala Sekolah, serta para guru yang ikut serta dalam mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.

Melalui sosialisasi ini, TP-PKK Kabupaten Subang berharap dapat menanamkan kesadaran mendalam kepada para siswa bahwa bullying bukan hanya merugikan korban, tetapi juga berdampak pada keharmonisan lingkungan sekolah secara keseluruhan.

Dengan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan komunitas, diharapkan kasus bullying dapat ditekan dan dihilangkan secara bertahap.

Pelajar Garang Bawa Celurit Raksasa di Subang, Loyo Saat Diamankan Polisi

Pelajar Garang Bawa Celurit Raksasa di Subang, Loyo Saat Diamankan Polisi
Foto: Dok. Humas Polsek Patokbeusi

SUBANG – Aksi nekat lima pelajar di Subang berakhir antiklimaks. Sempat gagah berani menenteng celurit raksasa saat konvoi, mereka langsung loyo begitu diamankan polisi. Kelima remaja tersebut diringkus Jajaran Unit Reskrim Polsek Patokbeusi pada Sabtu (15/2/2024) dini hari ketika hendak melakukan tawuran di kawasan jalur Pantura Subang.

Ditangkap Saat Konvoi Membawa Senjata Tajam

Penangkapan ini bermula dari laporan warga yang melihat sekelompok remaja mengendarai motor sambil membawa senjata tajam di sekitar Pantura Patokbeusi pada pukul 03.00 WIB. Mendapat laporan tersebut, polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan dua kendaraan berisi lima pelajar yang berstatus siswa SMP dan SMK.

Kapolsek Patokbeusi Kompol Anton Indra Gunawan menjelaskan bahwa saat diamankan, para pelajar ini kedapatan membawa celurit sepanjang 1,5 meter serta satu anak panah. Barang bukti tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa mereka memang berniat melakukan aksi tawuran.

Terlibat Tawuran yang Viral di Media Sosial

Lebih lanjut, kelima pelajar ini mengakui keterlibatan mereka dalam tawuran di siang bolong yang sempat viral beberapa hari sebelumnya di kawasan Pantura Patokbeusi (Janem). Bahkan, salah satu dari mereka terlihat garang saat mengacungkan celurit di jalan sebelum akhirnya diamankan oleh petugas.

“Kelima pelajar yang kami amankan ini mengaku ikut serta dalam tawuran beberapa hari lalu. Salah satunya terlihat sangat berani menenteng celurit di tengah jalan,” ujar Kompol Anton.

Pembinaan dan Peringatan untuk Orang Tua

Setelah diamankan, para pelajar tersebut diberikan pembinaan serta diwajibkan membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. Orang tua mereka juga dipanggil agar lebih ketat dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya.

“Kami mengimbau para orang tua untuk tidak membiarkan anak-anaknya keluyuran di malam hari, apalagi sambil membawa senjata tajam. Jangan sampai menyesal di kemudian hari,” tambahnya.

Polisi Tingkatkan Patroli untuk Cegah Kejahatan Jalanan

Sebagai langkah antisipasi, Polsek Patokbeusi berkomitmen untuk meningkatkan patroli, baik siang maupun malam, guna mencegah tawuran pelajar, aksi pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), serta tindak kriminal lainnya.

“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke pihak kepolisian agar bisa ditindak dengan cepat,” pungkasnya.

PJU Banyak yang Mati, Pj. Bupati Subang Turun Langsung Perintahkan Perbaikan!

PJU Banyak yang Mati, Pj. Bupati Subang Turun Langsung Perintahkan Perbaikan!
Foto: www.tintahijau.com

SUBANG – Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kabupaten Subang menjadi sorotan setelah banyak lampu yang tidak berfungsi. Demi memastikan keselamatan masyarakat, Penjabat (Pj.) Bupati Subang, Drs. M. Ade Afriandi, MT, turun langsung meninjau kondisi PJU serta water barrier di beberapa titik strategis pada Sabtu malam, 15 Februari 2025.

Dalam inspeksi ini, Ade didampingi pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) dan menyambangi sejumlah lokasi penting, termasuk Jalan Ranggawulung, Wisma Karya, Lampu Satu, Pertigaan Alun-Alun Subang, Rumah Dinas Wakil Bupati, hingga Gerbang Keluar Pemda Subang.

Ade menegaskan bahwa keberadaan PJU sangat vital dalam menjaga keselamatan pengguna jalan, terutama pada malam hari. Lampu jalan yang optimal dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kenyamanan pengendara dan pejalan kaki.

Selain itu, water barrier yang tertata dengan baik berperan penting dalam mengatur arus lalu lintas agar lebih tertib dan aman.

Dari hasil peninjauan, ditemukan beberapa titik yang membutuhkan perbaikan dan optimalisasi. Ade segera memerintahkan Dishub untuk mengambil langkah cepat dalam menangani masalah ini.

Upaya perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan serta kenyamanan warga Subang dalam beraktivitas di jalan raya.

Pemeliharaan fasilitas umum seperti PJU dan water barrier, menurut Ade, adalah tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Evaluasi berkala dan perbaikan yang tepat waktu menjadi kunci agar infrastruktur lalu lintas di Subang tetap berfungsi secara optimal dan aman bagi semua pengguna jalan.

Recent Posts