Beranda blog Halaman 47

RSUD Subang Bertransformasi: Layanan Lebih Baik, Spesialis Dikirim ke Luar Negeri

Peningkatan layanan RSUD Subang
Foto: www.subang.go.id

Subang – RSUD Subang terus melakukan transformasi demi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjawab kritik dan tuntutan publik yang kian tinggi terhadap mutu layanan rumah sakit daerah.

Pendorong utama semangat perubahan ini datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam sebuah paripurna istimewa memperingati Hari Jadi Kabupaten Subang, Dedi menyoroti bahwa layanan RSUD Subang masih tertinggal dibanding daerah lain.

Direktur Utama RSUD Subang, dr Ahmad Nasuhi, menyambut baik sentilan dari Gubernur tersebut. Ia menilai hal itu sebagai bentuk perhatian dan dorongan positif bagi perbaikan sistem pelayanan.

“Saya merasa senang dengan apa yang disampaikan Pak Gubernur. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berbenah,” ujar dr Ahmad dengan penuh optimisme.

Langkah-langkah nyata mulai dilakukan. Sebagai RSUD pengampu madya dalam program KJSU KIA, rumah sakit tengah menyiapkan peningkatan layanan spesialis. Salah satunya melalui program fellowship ke luar negeri bagi para dokter.

Beberapa dokter spesialis RSUD Subang telah menjalani pelatihan di Tiongkok, termasuk dalam pemasangan ring jantung. Tak berhenti di situ, tahun 2026 mendatang, dokter spesialis penyakit dalam juga akan dikirim untuk mendalami bidang onkologi, khususnya tentang tumor.

Tak hanya menambah keahlian tenaga medis, RSUD Subang juga tengah menyiapkan layanan kemoterapi bagi pasien kanker. Layanan ini direncanakan menggunakan sistem statik agar lebih terstruktur dan efektif.

Namun, perbaikan tidak cukup hanya pada sisi sumber daya manusia. dr Ahmad menekankan perlunya dukungan alat kesehatan yang modern. Menurutnya, beberapa peralatan di RSUD Subang sudah tua dan kurang memadai untuk menangani penyakit kompleks saat ini.

“Kami sangat membutuhkan bantuan alat-alat kesehatan yang lebih canggih. Ini penting untuk menunjang layanan yang maksimal,” tutupnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, RSUD Subang menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat layanan kesehatan yang tidak hanya responsif terhadap kritik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.

Subang Dilirik Komnas HAM: Menuju Kabupaten Ramah Hak Asasi Manusia

Penilaian HAM Komnas HAM di Subang
Foto: www.lampusatu.com

Pemerintah Kabupaten Subang menerima kunjungan audiensi dari Komnas HAM RI sebagai bagian dari pelaksanaan program Penilaian HAM di tingkat daerah. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Bupati II Subang, Rabu, 14 Mei 2025.

Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Subang, menerima langsung rombongan Komnas HAM. Audiensi ini merupakan bagian dari agenda nasional Komnas HAM untuk mengevaluasi pelaksanaan hak-hak dasar oleh pemerintah daerah secara objektif dan partisipatif.

Dalam sambutannya, Kang Asep—sapaan akrab Sekda Subang—mengapresiasi inisiatif Komnas HAM. Ia menyatakan bahwa Pemkab Subang sangat terbuka terhadap upaya peningkatan kualitas laporan aksi HAM.

“Kunjungan ini menjadi motivasi kami untuk memperbaiki laporan dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih berperspektif hak asasi manusia,” ujar Kang Asep.

Ia juga berharap pertemuan ini menjadi ajang diskusi terbuka yang menghasilkan masukan konstruktif demi laporan HAM yang semakin baik dan akurat.

Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM Komnas HAM RI, Endang Sri Melani, S.Sos., M.H., menjelaskan bahwa penilaian ini bersifat independen dan tidak terikat pada kementerian. Penilaian didasarkan pada norma dan prinsip internasional terkait HAM.

“Program ini merupakan bagian dari prioritas nasional kami. Fokusnya pada empat hak dasar: pekerjaan, kesehatan, pendidikan, dan pangan,” jelasnya.

Kabupaten Subang dipilih sebagai calon lokasi penilaian karena merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat, yang relevan dengan penilaian hak atas pangan.

Metode penilaian dilakukan secara kualitatif. Tahapannya mencakup asesmen, pengumpulan data, wawancara dengan masyarakat dan pemangku kepentingan, hingga verifikasi dan diskusi hasil bersama pemerintah daerah.

Endang menegaskan bahwa penilaian ini tidak bertujuan mencari kekurangan. Sebaliknya, fokusnya pada pencatatan dan penyebarluasan praktik-praktik baik yang dapat ditiru oleh daerah lain.

“Harapan kami, Subang bisa menjadi model penguatan HAM di tingkat kabupaten. Praktik baik yang berpihak pada masyarakat bisa memperkuat kehadiran negara dalam menjamin hak dasar warga,” tandasnya.

Dinkes Subang Siaga Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis

Pencegahan keracunan Makan Bergizi Gratis
Foto: lampuhijau.co.id

Subang – Dinas Kesehatan Kabupaten Subang terus memperkuat kesiapan menghadapi potensi keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah konkret dilakukan dengan menurunkan tim surveilans ke lapangan dan menyiapkan layanan kesehatan cepat tanggap di puskesmas.

Kepala Dinkes Subang, dr Maxi, S.H, M.HKes menyatakan bahwa tim surveilans dari puskesmas siap bergerak cepat jika terjadi kasus keracunan. “Begitu ada laporan, tim reaksi cepat langsung ke lokasi dan pelayanan medis langsung disiapkan di puskesmas,” jelasnya, Rabu (14/05/2025).

Jika gejala keracunan yang dialami tergolong ringan atau sedang, penanganan bisa dilakukan di puskesmas. Namun, untuk kasus berat seperti kejang, dehidrasi parah, atau kehilangan kesadaran, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Proses investigasi tidak berhenti di sana. Tim surveilans akan bekerja sama dengan tim kesehatan lingkungan untuk mengambil sampel. Pemeriksaan dilakukan pada muntahan, makanan, hingga tempat produksinya, termasuk SPPG (Satuan Penyedia Pangan Gizi).

“Dari sampel itu bisa diketahui zat yang dicurigai sebagai penyebab keracunan,” terang dr Maxi yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Cabang Subang.

Ia menambahkan, waktu munculnya gejala juga menjadi indikator penting. Bila keracunan terjadi dalam waktu kurang dari delapan jam, kemungkinan besar disebabkan oleh zat kimia. Sedangkan gejala yang muncul setelah delapan jam lebih sering disebabkan oleh kuman atau bakteri.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan bahan makanan, rutin mencuci tangan, memastikan makanan dimasak hingga matang, dan menyimpannya dengan cara yang tepat.

“Kami bersyukur hingga kini tidak ada laporan keracunan dari program MBG. Semoga ke depan pun pelaksanaannya tetap aman dan para pelajar penerima manfaat senantiasa sehat,” tutupnya.

Tag:

Kamtibmas Kunci Pembangunan Subang: Kolaborasi Tokoh dan Aparat Jadi Andalan

Keamanan dan ketertiban masyarakat Subang
Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, menghadiri Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK) di Mapolres Subang, menegaskan Kamtibmas adalah modal penting dalam memajukan pembangunan daerah./H.Yaman/ PR Subang

Deskripsi meta:

Subang – Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi kunci utama dalam mendukung kemajuan daerah. Hal ini ditekankan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, dalam Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK) yang digelar di Mapolres Subang pada Rabu, 14 Mei 2025.

Forum ini menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, dan tokoh masyarakat Subang.

Kasatbinmas Polres Subang, AKP Waluya, mewakili Kapolres Subang, menyampaikan harapannya agar forum ini dapat menjadi jembatan komunikasi antara kepolisian dan elemen masyarakat. Tujuannya jelas: menjaga Kamtibmas di seluruh wilayah Kabupaten Subang secara bersama-sama.

Dukungan juga datang dari Kabagbinops Polda Jawa Barat, AKBP Sunarya. Ia menyatakan kehadirannya bertujuan untuk mendengarkan langsung berbagai masukan dari masyarakat terkait tantangan Kamtibmas yang ada di lapangan.

Sekda Subang yang akrab disapa Kang Asep mengaku bangga atas antusiasme para tokoh masyarakat yang hadir. Baginya, kehadiran mereka merupakan bukti nyata bahwa sinergi di Kabupaten Subang menjadi kekuatan penting dalam menjaga stabilitas sosial.

“Berkat peran aktif para tokoh masyarakat, Subang tetap aman dan kondusif. Ini modal utama dalam membangun daerah,” tegas Kang Asep dalam sambutannya.

Ia menyoroti bahwa kondisi yang aman bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga fondasi pembangunan. Apalagi saat ini Subang sedang dalam masa pertumbuhan industri yang signifikan. Dalam situasi seperti ini, stabilitas wilayah menjadi syarat utama bagi keberlangsungan investasi.

“Tanpa suasana yang kondusif, pembangunan tidak akan berjalan lancar. Kamtibmas adalah modal awal yang harus dijaga bersama,” lanjutnya.

Mengakhiri sambutannya, Kang Asep menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menjaga ketertiban di Subang. Ia optimis forum ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah.

“Terima kasih untuk seluruh elemen—Polri, TNI, ormas, hingga tokoh masyarakat. Forum seperti ini sangat berarti bagi Kabupaten Subang,” pungkasnya.

Acara kemudian berlanjut dengan sesi diskusi, di mana para tokoh masyarakat menyampaikan berbagai persoalan dan masukan terkait situasi Kamtibmas di wilayah masing-masing.

Polres Subang Bedah Rumah Warga Gempol, Wujud Nyata Polri Peduli

bedah rumah Polres Subang
Foto: www.sambar.id

Subang – Polres Subang kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, melalui aksi sosial bedah rumah untuk pasangan suami istri, Rasnika dan Turseni, di Dusun Gempol 1, Desa Gempol, Kecamatan Pusakanagara, Subang.

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025. Rumah mereka yang sebelumnya tidak layak huni, kini mulai direnovasi agar menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman.

Aksi sosial ini merupakan bagian dari program Polri Peduli yang terus digalakkan oleh Polres Subang. Program ini menegaskan bahwa Polri tak hanya menjaga keamanan, tapi juga aktif dalam urusan sosial.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, menyampaikan bahwa kepedulian terhadap kondisi masyarakat adalah bagian dari komitmen kemanusiaan Polri.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin mempererat tali silaturahmi dengan warga. Harapannya, semangat gotong royong bisa tumbuh dan menginspirasi,” ujar Kapolres.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, mulai dari Kapolsek Pusakanagara hingga perangkat Desa Gempol.

“Bedah rumah ini tidak bisa dilakukan sendiri. Dukungan masyarakat sangat berarti, menciptakan kebersamaan yang kuat,” tambahnya.

Kepala Desa Gempol, Edy Wirana, memberikan apresiasi tinggi atas bantuan dari Polres Subang. Menurutnya, rumah layak yang kini tengah dibangun akan sangat membantu kehidupan Ma Turseni dan Pa Rasnika.

“Atas nama pemerintah desa, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres Subang. Semoga bantuan ini membawa keberkahan bagi keluarga yang menerima,” ungkap Edy.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat, termasuk jajaran utama Polres Subang, Camat Pusakanagara, serta aparat desa. Acara ditutup dengan simbolis perobohan rumah dan peletakan batu pertama oleh Kapolres.


Camping Seru di Muara Jambu: Promo Family Camp Mei Mulai Rp319.000

promo camping Muara Jambu
Suasana di Muara Jambu Recreation and Camp, Subang (Instagram @muarajambuofficial)

Subang – Ingin liburan keluarga yang seru dan dekat dengan alam? Muara Jambu Recreation and Camp di Subang bisa jadi pilihan tepat. Tempat ini menghadirkan pengalaman camping menyenangkan di pinggir sungai dengan suasana yang sejuk dan menenangkan.

Selama bulan Mei 2025, tersedia promo spesial weekday Family Camp dengan harga mulai Rp319.000 untuk dua orang. Paket ini sudah termasuk tenda nyaman, kasur, sleeping bag, bantal, colokan listrik, lampu tenda, dan sarapan pagi.

Untuk tiga orang, promo ini ditawarkan dengan harga Rp479.000. Sementara paket untuk empat orang dibanderol Rp649.000 dan sudah termasuk fasilitas seru seperti river tubing secara gratis. Promo berlaku pada weekday, tepatnya tanggal 4–8, 13–15, 18–22, dan 25–27 Mei 2025.

Muara Jambu Recreation and Camp tak hanya menawarkan fasilitas lengkap, tapi juga berbagai aktivitas menarik seperti river tubing, paintball, hingga fun games. Panorama sawah yang menghijau juga menambah kesegaran mata dan pikiran.

Tempat ini sangat cocok bagi yang ingin camping tanpa ribet. Tersedia tenda dan berbagai fasilitas penunjang kenyamanan seperti kolam renang, toilet bersih, mushola, resto, dan gazebo. Jika ingin membawa perlengkapan sendiri, tersedia juga opsi sewa lahan camping.

Harga tiket masuk ke area wisata ini sangat terjangkau, hanya Rp15.000 per orang, sudah termasuk akses ke kolam renang dan gazebo. Parkir motor dikenai tarif Rp5.000 dan mobil Rp10.000. Bagi pengunjung yang membawa tenda sendiri, tiket camping dikenai Rp70.000 saat weekend, dan Rp55.000 saat weekday. Harga ini sudah termasuk fasilitas seperti sarapan, api unggun, gazebo, kolam renang, dan tiket masuk.

Segera rencanakan liburanmu dan nikmati camping seru bersama keluarga di Muara Jambu Recreation and Camp. Untuk info lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @muarajambuofficial.

Halal Bihalal PCNU Subang, Simbol Kekuatan Silaturahmi dan Kebersamaan

Halal Bihalal PCNU Subang
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M., menghadiri acara Halal Bihalal yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang di Masjid Agung Subang pada Rabu, 14 Mei 2025. Kehadirannya menjadi penegas pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi keagamaan dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis.

Sejak pagi, ribuan warga PCNU memadati Masjid Agung. Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai acara yang mengangkat semangat “merajut silaturahmi, menyatukan hati, ngawangun bersama rakyat”. Momentum ini menjadi ajang memperkuat ikatan antar warga Nahdliyin di Kabupaten Subang.

Dalam sambutannya, Kang Akur—sapaan akrab Wakil Bupati—menyampaikan apresiasi mendalam atas peran aktif PCNU dalam menjaga ukhuwah Islamiyah. Ia menyebut PCNU sebagai mitra penting dalam membangun karakter masyarakat yang kuat secara spiritual dan sosial.

Kang Akur juga menyoroti kerapihan struktur organisasi PCNU. Dari tingkat Majelis Wakil Cabang di kecamatan, Pengurus Ranting di desa atau kelurahan, hingga Pengurus Anak Ranting di tingkat dusun dan masjid, semuanya berjalan secara terorganisir dan solid.

Ia mengajak seluruh jamaah yang hadir untuk terus menjaga kekompakan dan mempererat solidaritas. Menurutnya, kebersamaan adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan pembangunan.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Asisten Bidang Administrasi Umum dan Kesra Provinsi Jawa Barat, Baznas Jabar, PWNU Jabar, serta unsur Prokopimda Kabupaten Subang. Kehadiran mereka menambah semarak acara dan menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memajukan kehidupan beragama di Subang.

Percepatan Tanam di Indramayu dan Subang, Strategi Kementan Genjot Produksi Nasional

percepatan tanam Indramayu Subang
Foto: agricom.id

Subang – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengakselerasi proses tanam dan pengolahan lahan di tengah panen raya. Fokus utamanya adalah wilayah sentra produksi seperti Kabupaten Indramayu dan Subang, Jawa Barat. Langkah ini ditujukan untuk memaksimalkan musim tanam kedua (MT II) demi memperkuat ketahanan pangan nasional dan mencapai target produksi yang lebih tinggi.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menyebut percepatan tanam sebagai langkah strategis pascapanen. Ia menegaskan, lahan yang sudah dipanen langsung diolah dan ditanami kembali agar tidak menganggur. “Ini bentuk nyata keberlanjutan produksi,” ujarnya saat meninjau Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu.

Dukungan Kementan terhadap percepatan ini cukup konkret. Bantuan alat mesin pertanian (alsintan), benih unggul, hingga penguatan irigasi langsung diberikan. Pendampingan teknis pun dilakukan di lapangan untuk memastikan efektivitas kegiatan. “Produktivitas bisa meningkat jika dukungan diberikan secara fisik dan strategis,” tambah Andi Nur.

Petani menyambut baik langkah ini, apalagi harga gabah kering panen (GKP) masih stabil di kisaran Rp6.900–Rp7.000 per kilogram. Mereka meyakini hasil musim tanam kedua akan optimal berkat bantuan dan arahan dari pemerintah pusat.

Tak hanya Indramayu, Subang juga menjadi fokus percepatan tanam. Dengan potensi lahan seluas 35.000 hektare, Subang awalnya hanya menargetkan 17.000 hektare. Namun, berkat kolaborasi berbagai pihak, target tersebut naik dua kali lipat. “Ini bukti kerja sama pusat, daerah, dan petani bisa mendorong hasil yang luar biasa,” ujar Andi Nur.

Untuk menjamin kelancaran irigasi, Kementan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Saluran Irigasi Salamdarma dijadwalkan dibuka pada 15 Mei 2025 untuk mendukung ketersediaan air di lahan pertanian. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan.

Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menyampaikan bahwa luas baku sawah (LBS) di daerahnya mencapai 126.088 hektare. Pada 2025, potensi tanam diprediksi meningkat menjadi 129.806 hektare. “Sekitar 40% lahan telah dipanen dengan produktivitas rata-rata 6,8 ton per hektare. Kami optimis hasil bisa meningkat berkat teknologi dari Kementan,” ucapnya.

Memasuki musim tanam kedua, sudah 21.000 hektare lahan di wilayah barat Indramayu yang ditanami dari target 32.000 hektare hingga akhir Mei. Meski belum tercapai sepenuhnya, Pemkab Indramayu yakin sisa target dapat diraih dalam waktu dekat.

Percepatan tanam ini bukan hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi. Staf Khusus Menteri Pertanian, Sam Herodian, mencatat bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian tumbuh 10,57%. “Ini bukti visi besar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menjadikan Indonesia sebagai super power pertanian mulai terwujud,” katanya.

Tingginya produksi nasional juga menarik perhatian dunia. Beberapa negara telah menyatakan ketertarikan menjalin kerja sama distribusi pangan dengan Indonesia. Menurut Sam, hal ini mencerminkan posisi strategis Indonesia dalam pasar global.

Ia menutup dengan ajakan untuk terus bersinergi. “Kerja keras saja tidak cukup; kita harus bekerja cerdas. Mari jaga momentum ini dan terus berinovasi untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik,” tutup Sam Herodian.

Sinergi PHRI dan Pemkab Subang: Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing

Kolaborasi PHRI dan Pemkab Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Subang menggelar pertemuan strategis bersama Pemerintah Daerah Subang. Tujuannya jelas: memperkuat tata kelola pariwisata agar pelayanan dan ekonomi daerah semakin meningkat.

Pertemuan ini membuka ruang sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini diarahkan untuk mewujudkan destinasi wisata yang berkualitas, berdaya saing, dan menarik bagi wisatawan.

Ketua PHRI Subang, Hj. Ratna Setiawan, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Subang atas dukungannya. Ia menekankan perlunya perbaikan infrastruktur penunjang pariwisata, termasuk penerangan jalan, akses jalan ke lokasi wisata, serta penanda arah yang jelas.

“Fasilitas dasar yang baik adalah kunci agar wisatawan merasa nyaman dan tertarik untuk datang kembali,” ujar Hj. Ratna dalam sambutannya.

Ke depan, PHRI bersama Pemkab merancang program kolaboratif lima tahun. Program ini akan melibatkan berbagai instansi seperti Disparpora, DKPP, DLH, Bapenda, dan BP4D. Tujuannya untuk membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan serta mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pada kesempatan yang sama, Hj. Ratna juga memperkenalkan struktur kepengurusan baru PHRI Subang. Kepengurusan ini terdiri dari enam bidang yang dirancang untuk memperkuat koordinasi dan peran anggota.

“Jika kekuatan anggota terus bertambah, kami optimis target PAD dari sektor pariwisata di tahun 2025 akan tercapai bahkan terlampaui,” katanya dengan penuh semangat.

Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, turut memberikan dukungan. Ia mengapresiasi kekompakan PHRI dan mendorong seluruh pelaku usaha hotel dan restoran di Subang untuk bergabung.

“Dengan satu wadah yang solid, promosi dan pengembangan pariwisata akan lebih terarah dan berdampak luas,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membangun sektor wisata, khususnya wisata alam yang menjadi kekuatan Subang.

“Sinergi seperti ini adalah fondasi menuju Subang yang unggul di Jawa Barat. Pariwisata kita harus maju dan jadi magnet bagi wisatawan,” pungkasnya.

Bupati Subang Bobol Gawang Ketua IWOI: Adu Gengsi di Lapangan Mini Soccer

Pertandingan Mini Soccer Bupati Subang vs Jurnalis
Foto: subang.pikiran-rakyat.com

Subang – Pertandingan persahabatan mini soccer antara Jurnalis Subang dan tim Bupati Subang, Reynaldi, berlangsung panas di Lapangan Mekar Jaya, Cigadung, Subang, Senin, 12 Mei 2025. Momen menarik terjadi saat tiga pemain, termasuk Bupati sendiri, mengepung Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Subang, Dadang Hidayat, yang berperan sebagai kiper.

Sorakan dari pinggir lapangan sempat memanas, menyemangati Reynaldi untuk “menghajar” gawang Dadang. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga adu gengsi antara pejabat daerah dan para jurnalis.

Pada babak pertama, tim Reynaldi tampil agresif. Meski sempat kesulitan menembus pertahanan, akhirnya gol pertama tercipta lewat kerja sama Rey dengan pemain bernomor punggung 14. Skor berubah menjadi 1-0 untuk tim Rey CS.

Serangan demi serangan terus dilancarkan. Walau tim jurnalis yang digawangi Yudi, Elan, Udin, dan Boby sempat memberi perlawanan sengit, soliditas mereka runtuh. Dua gol tambahan dicetak Rey CS, menjadikan skor 3-0.

Tak mau dipermalukan, tim jurnalis bangkit. Berawal dari umpan manis Yudi, Elan berhasil mencetak gol balasan. Skor berubah menjadi 3-1, memantik semangat dari para jurnalis yang menonton di pinggir lapangan.

Namun pada akhirnya, pertandingan tiga babak tersebut ditutup dengan kekalahan telak. Tim Rey CS mengunci kemenangan 12-3. Reynaldi tampil gemilang dengan lima gol, dari target sepuluh gol yang ia pasang. Di pihak jurnalis, Elan mencetak dua gol, sedangkan Yudi menyumbang satu.

Usai pertandingan, Bupati Reynaldi mengimbau agar para jurnalis lebih rutin berolahraga. Menurutnya, kekalahan mereka terjadi karena minimnya aktivitas fisik. Ia pun berjanji akan menjadwalkan pertandingan rutin ke depan.

Manager tim jurnalis, Dally Kardilan, menyambut positif ajakan tersebut. Ia menyebut kekalahan ini sebagai motivasi untuk membenahi kebiasaan kurang bergerak. Dally menyatakan, latihan akan dilakukan rutin dua minggu sekali.

Salah satu pemain, Dono, mengaku bahwa efek pertandingan akan terasa esok hari. “Badan pasti pegal-pegal,” ujarnya sambil tertawa. Meski kalah, pertandingan ini sukses menyatukan dua profesi dalam semangat sportivitas dan kebersamaan.

Deskripsi Meta:

Tag:

Recent Posts