Beranda blog Halaman 46

Klinik Jadi Garda Terdepan, Pemkab Subang Dorong Transformasi Layanan Kesehatan

peran klinik dalam sistem kesehatan Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, menegaskan pentingnya peran klinik dalam sistem kesehatan daerah saat menghadiri Rapat Koordinasi Cabang (Rakercab) Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Cabang Subang di Aula Grand House, Kamis (15/5/2025). Menurutnya, klinik harus tampil sebagai layanan kesehatan terdepan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.

Agus mengungkapkan, saat ini Kabupaten Subang memiliki lebih dari 2.200 fasilitas layanan kesehatan. Fasilitas tersebut terdiri dari rumah sakit, puskesmas, posyandu, hingga klinik yang melayani sekitar 1,6 juta penduduk.

Pemkab Subang juga tengah merencanakan pembangunan RSUD baru yang ditargetkan beroperasi pada 2028. Proyek ini menjadi bagian dari strategi memperkuat infrastruktur dan sistem kesehatan lokal.

ASKLIN diharapkan melahirkan program strategis yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agus menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan stakeholder kesehatan, termasuk klinik swasta, sangat krusial untuk mewujudkan Subang yang sehat, maju, dan kompetitif.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, menyoroti pentingnya kualitas pelayanan klinik. Pelayanan yang baik, menurutnya, menjadi kunci keberlanjutan dan peningkatan akses, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

Rakercab juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepakatan antara Bank BJB Cabang Subang dan ASKLIN Subang. Kerja sama ini mencakup pemanfaatan produk dan jasa layanan kesehatan guna memperluas akses dan efisiensi layanan klinik.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus ASKLIN Jawa Barat, Ketua ASKLIN Subang, pimpinan BJB, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Subang, serta para pemilik dan pengelola klinik se-Kabupaten Subang.

Travel Gathering 2025: Subang Siap Sambut 400 Agen Perjalanan

Travel Gathering Subang 2025
Foto: www.kotasubang.com

Subang – Subang bersiap menjadi tuan rumah ajang besar bertajuk Travel Gathering 2025 yang akan digelar pada September mendatang. Acara ini akan menghadirkan 400 agen perjalanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini digagas oleh pengelola wisata Bukit Dewi Manggung dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan.

Rencana besar ini dibahas dalam rapat koordinasi di HD Pulle Kafe Subang pada Kamis (15/5/2025). Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari BP4D, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Disparpora, Pemcam Tanjungsiang, PLUT KUMKM Subang, serta Bidang Kebudayaan Disdikbud Subang.

Acara Travel Gathering akan dimeriahkan dengan Pameran Wisata dan Expo UMKM. Tujuannya untuk mengenalkan ragam destinasi wisata di Subang dan sekitarnya serta menampilkan beragam produk unggulan UMKM lokal.

Tak hanya itu, seni budaya khas daerah juga akan ditampilkan dalam bentuk pertunjukan. Para peserta juga dijadwalkan mengunjungi destinasi wisata pilihan di Kabupaten Subang.

Agar pengalaman para agen perjalanan lebih maksimal, mereka akan diinapkan di berbagai homestay dan penginapan di wilayah Tanjungsiang dan sekitarnya.

Owner Bukit Dewi Manggung, Nimung Sukmamurti, menekankan pentingnya pemetaan masalah kepariwisataan Subang sebelum acara digelar. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai kendala saat pelaksanaan.

Sementara itu, Kepala BP4D Subang, Iwan Syahrul Anwar, S.STP, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa momen ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Subang dari sisi pariwisata dan potensi ekonomi kreatifnya.

Selain agenda utama, pertemuan juga membahas kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis potensi wilayah. Kecamatan Tanjungsiang pun dipilih sebagai proyek percontohan dalam program tersebut.

Preman Viral Pemalak Sopir Truk di Subang Ditangkap Polisi

penangkapan preman Subang
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Dua preman yang sempat viral karena melakukan pemalakan dan penganiayaan terhadap sopir truk di Subang, akhirnya diringkus jajaran Polsek Cikaum, Polres Subang. Penangkapan ini berlangsung cepat berkat laporan masyarakat dan kesigapan aparat.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kapolsek Cikaum AKP Doni Kustiawan, menjelaskan bahwa peristiwa pertama terjadi di Kampung Kalipace, Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi, pada Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Korban saat itu sedang mengendarai truk bersama kernetnya.

Tiba-tiba, dua pelaku menjatuhkan diri di depan truk dan memaksa korban turun. Dengan nada kasar, mereka meminta uang ganti rugi. Salah satu pelaku, Andika Saputra alias Andi Tato (36), bahkan memukul korban di bagian telinga kiri.

Meski korban sempat menyerahkan uang Rp20.000, pelaku tetap memaksa hingga akhirnya korban memberikan total Rp200.000. Tidak lama berselang, insiden kedua terjadi di Kampung Sayuran, Desa Cikaum Barat, Kecamatan Cikaum, sekitar pukul 18.30 WIB.

Di lokasi kedua, pelaku kembali menghentikan truk korban dan menuduh korban mengambil ponselnya. Tak hanya itu, kernet kembali dipukul di bagian telinga kiri oleh Andi Tato.

Merasa terancam dan dirugikan secara materi, korban segera melapor ke Polsek Cikaum. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap Andi Tato di rumah kakaknya di Kampung Wanaraja, Desa Purwadadi Timur, pada Kamis dini hari.

Pelaku kedua, Edi Junaedi alias Baron (39), diamankan di rumah orang tuanya. Edi diketahui berprofesi sebagai wiraswasta. Dari tangan pelaku, polisi menyita ponsel merek Infinix dan sepeda motor PCX sebagai barang bukti.

Keduanya kini ditahan di Mapolsek Cikaum untuk menjalani proses hukum. Mereka terancam Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. Pihak kepolisian juga mengapresiasi bantuan masyarakat yang turut berperan aktif dalam pengungkapan kasus ini.

Subang dan Palembang Perkuat Kolaborasi Kendalikan Inflasi

kerja sama pengendalian inflasi Subang Palembang
Foto: Asda II Setda Kabupaten Subang Hidayat saat menerima rombongan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Foto : RRI/Ruslan Effendi)

Subang – Kabupaten Subang dan Kota Palembang menjalin sinergi baru dalam upaya pengendalian inflasi. Pertemuan penting ini dipimpin langsung oleh Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Subang, Hidayat, di Ruang Rapat Bupati II, Kamis (15/5/2025).

Dalam forum tersebut, Hidayat memaparkan kekuatan strategis Subang. Ia menyoroti potensi geografis, sektor pertanian dan peternakan, serta produktivitas masyarakat yang menjadi fondasi kuat kerja sama antardaerah.

“Kolaborasi seperti ini penting agar petani kita makin semangat dan tidak selalu bergantung pada pasar luar,” ungkap Hidayat.

Ia menekankan perlunya distribusi komoditas pangan yang lebih merata dan efisien. Menurutnya, kerja sama lintas wilayah akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga.

Pemerintah Kota Palembang pun menyambut baik langkah ini. Isnaini Madani, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Palembang, mengapresiasi sambutan hangat dari jajaran Subang.

“Kami berharap, pertemuan ini menjadi pintu untuk diskusi lebih luas soal strategi pengendalian inflasi dan distribusi pangan,” ujar Isnaini.

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi intensif antara kedua pihak. Topik yang dibahas mencakup peluang distribusi bahan pokok, penguatan basis data pasar, serta pengembangan kebijakan pengendalian inflasi berbasis potensi lokal.

Pengedar Sabu di Subang Ditangkap, Barang Bukti Disamarkan dalam Bungkus Bumbu Masako

pengedar sabu Subang ditangkap
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Satuan Reserse Narkoba Polres Subang berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Subang Kota. Operasi ini digelar pada Rabu, 14 Mei 2025.

Tersangka bernama Hakim Abdul Munawar (27), warga Kelurahan Sukamelang, ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 44,91 gram. Ia diketahui merupakan pengedar yang beroperasi di kawasan Subang Kota.

Menurut AKP Udiyanto, Kasat Narkoba Polres Subang, sabu tersebut dikemas dalam plastik klip kecil. Untuk mengelabui petugas, tersangka menyamarkannya dalam bungkus bumbu masako.

Selain sabu, polisi juga menyita timbangan digital, handphone, serta dus pembungkus. Penggeledahan turut dilakukan di rumah tersangka dan beberapa lokasi lain seperti pinggir jalan dan area publik yang diduga menjadi tempat penyimpanan sabu.

Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku mendapatkan sabu dari seseorang berinisial Ijo yang kini masih buron. Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap sosok tersebut.

Kini, tersangka mendekam di sel tahanan Polres Subang. Ia dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman hukuman maksimal yang menanti tersangka adalah 20 tahun penjara. Proses hukum terus berjalan sembari polisi mendalami jaringan peredaran sabu ini.

RSUD Subang Bertransformasi: Layanan Lebih Baik, Spesialis Dikirim ke Luar Negeri

Peningkatan layanan RSUD Subang
Foto: www.subang.go.id

Subang – RSUD Subang terus melakukan transformasi demi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjawab kritik dan tuntutan publik yang kian tinggi terhadap mutu layanan rumah sakit daerah.

Pendorong utama semangat perubahan ini datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam sebuah paripurna istimewa memperingati Hari Jadi Kabupaten Subang, Dedi menyoroti bahwa layanan RSUD Subang masih tertinggal dibanding daerah lain.

Direktur Utama RSUD Subang, dr Ahmad Nasuhi, menyambut baik sentilan dari Gubernur tersebut. Ia menilai hal itu sebagai bentuk perhatian dan dorongan positif bagi perbaikan sistem pelayanan.

“Saya merasa senang dengan apa yang disampaikan Pak Gubernur. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berbenah,” ujar dr Ahmad dengan penuh optimisme.

Langkah-langkah nyata mulai dilakukan. Sebagai RSUD pengampu madya dalam program KJSU KIA, rumah sakit tengah menyiapkan peningkatan layanan spesialis. Salah satunya melalui program fellowship ke luar negeri bagi para dokter.

Beberapa dokter spesialis RSUD Subang telah menjalani pelatihan di Tiongkok, termasuk dalam pemasangan ring jantung. Tak berhenti di situ, tahun 2026 mendatang, dokter spesialis penyakit dalam juga akan dikirim untuk mendalami bidang onkologi, khususnya tentang tumor.

Tak hanya menambah keahlian tenaga medis, RSUD Subang juga tengah menyiapkan layanan kemoterapi bagi pasien kanker. Layanan ini direncanakan menggunakan sistem statik agar lebih terstruktur dan efektif.

Namun, perbaikan tidak cukup hanya pada sisi sumber daya manusia. dr Ahmad menekankan perlunya dukungan alat kesehatan yang modern. Menurutnya, beberapa peralatan di RSUD Subang sudah tua dan kurang memadai untuk menangani penyakit kompleks saat ini.

“Kami sangat membutuhkan bantuan alat-alat kesehatan yang lebih canggih. Ini penting untuk menunjang layanan yang maksimal,” tutupnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, RSUD Subang menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat layanan kesehatan yang tidak hanya responsif terhadap kritik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.

Subang Dilirik Komnas HAM: Menuju Kabupaten Ramah Hak Asasi Manusia

Penilaian HAM Komnas HAM di Subang
Foto: www.lampusatu.com

Pemerintah Kabupaten Subang menerima kunjungan audiensi dari Komnas HAM RI sebagai bagian dari pelaksanaan program Penilaian HAM di tingkat daerah. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Bupati II Subang, Rabu, 14 Mei 2025.

Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Subang, menerima langsung rombongan Komnas HAM. Audiensi ini merupakan bagian dari agenda nasional Komnas HAM untuk mengevaluasi pelaksanaan hak-hak dasar oleh pemerintah daerah secara objektif dan partisipatif.

Dalam sambutannya, Kang Asep—sapaan akrab Sekda Subang—mengapresiasi inisiatif Komnas HAM. Ia menyatakan bahwa Pemkab Subang sangat terbuka terhadap upaya peningkatan kualitas laporan aksi HAM.

“Kunjungan ini menjadi motivasi kami untuk memperbaiki laporan dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih berperspektif hak asasi manusia,” ujar Kang Asep.

Ia juga berharap pertemuan ini menjadi ajang diskusi terbuka yang menghasilkan masukan konstruktif demi laporan HAM yang semakin baik dan akurat.

Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM Komnas HAM RI, Endang Sri Melani, S.Sos., M.H., menjelaskan bahwa penilaian ini bersifat independen dan tidak terikat pada kementerian. Penilaian didasarkan pada norma dan prinsip internasional terkait HAM.

“Program ini merupakan bagian dari prioritas nasional kami. Fokusnya pada empat hak dasar: pekerjaan, kesehatan, pendidikan, dan pangan,” jelasnya.

Kabupaten Subang dipilih sebagai calon lokasi penilaian karena merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat, yang relevan dengan penilaian hak atas pangan.

Metode penilaian dilakukan secara kualitatif. Tahapannya mencakup asesmen, pengumpulan data, wawancara dengan masyarakat dan pemangku kepentingan, hingga verifikasi dan diskusi hasil bersama pemerintah daerah.

Endang menegaskan bahwa penilaian ini tidak bertujuan mencari kekurangan. Sebaliknya, fokusnya pada pencatatan dan penyebarluasan praktik-praktik baik yang dapat ditiru oleh daerah lain.

“Harapan kami, Subang bisa menjadi model penguatan HAM di tingkat kabupaten. Praktik baik yang berpihak pada masyarakat bisa memperkuat kehadiran negara dalam menjamin hak dasar warga,” tandasnya.

Dinkes Subang Siaga Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis

Pencegahan keracunan Makan Bergizi Gratis
Foto: lampuhijau.co.id

Subang – Dinas Kesehatan Kabupaten Subang terus memperkuat kesiapan menghadapi potensi keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Langkah konkret dilakukan dengan menurunkan tim surveilans ke lapangan dan menyiapkan layanan kesehatan cepat tanggap di puskesmas.

Kepala Dinkes Subang, dr Maxi, S.H, M.HKes menyatakan bahwa tim surveilans dari puskesmas siap bergerak cepat jika terjadi kasus keracunan. “Begitu ada laporan, tim reaksi cepat langsung ke lokasi dan pelayanan medis langsung disiapkan di puskesmas,” jelasnya, Rabu (14/05/2025).

Jika gejala keracunan yang dialami tergolong ringan atau sedang, penanganan bisa dilakukan di puskesmas. Namun, untuk kasus berat seperti kejang, dehidrasi parah, atau kehilangan kesadaran, pasien akan segera dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Proses investigasi tidak berhenti di sana. Tim surveilans akan bekerja sama dengan tim kesehatan lingkungan untuk mengambil sampel. Pemeriksaan dilakukan pada muntahan, makanan, hingga tempat produksinya, termasuk SPPG (Satuan Penyedia Pangan Gizi).

“Dari sampel itu bisa diketahui zat yang dicurigai sebagai penyebab keracunan,” terang dr Maxi yang juga menjabat sebagai Ketua IDI Cabang Subang.

Ia menambahkan, waktu munculnya gejala juga menjadi indikator penting. Bila keracunan terjadi dalam waktu kurang dari delapan jam, kemungkinan besar disebabkan oleh zat kimia. Sedangkan gejala yang muncul setelah delapan jam lebih sering disebabkan oleh kuman atau bakteri.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau menjaga kebersihan bahan makanan, rutin mencuci tangan, memastikan makanan dimasak hingga matang, dan menyimpannya dengan cara yang tepat.

“Kami bersyukur hingga kini tidak ada laporan keracunan dari program MBG. Semoga ke depan pun pelaksanaannya tetap aman dan para pelajar penerima manfaat senantiasa sehat,” tutupnya.

Tag:

Kamtibmas Kunci Pembangunan Subang: Kolaborasi Tokoh dan Aparat Jadi Andalan

Keamanan dan ketertiban masyarakat Subang
Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, menghadiri Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK) di Mapolres Subang, menegaskan Kamtibmas adalah modal penting dalam memajukan pembangunan daerah./H.Yaman/ PR Subang

Deskripsi meta:

Subang – Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi kunci utama dalam mendukung kemajuan daerah. Hal ini ditekankan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, dalam Forum Silaturahmi Kamtibmas (FSK) yang digelar di Mapolres Subang pada Rabu, 14 Mei 2025.

Forum ini menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, dan tokoh masyarakat Subang.

Kasatbinmas Polres Subang, AKP Waluya, mewakili Kapolres Subang, menyampaikan harapannya agar forum ini dapat menjadi jembatan komunikasi antara kepolisian dan elemen masyarakat. Tujuannya jelas: menjaga Kamtibmas di seluruh wilayah Kabupaten Subang secara bersama-sama.

Dukungan juga datang dari Kabagbinops Polda Jawa Barat, AKBP Sunarya. Ia menyatakan kehadirannya bertujuan untuk mendengarkan langsung berbagai masukan dari masyarakat terkait tantangan Kamtibmas yang ada di lapangan.

Sekda Subang yang akrab disapa Kang Asep mengaku bangga atas antusiasme para tokoh masyarakat yang hadir. Baginya, kehadiran mereka merupakan bukti nyata bahwa sinergi di Kabupaten Subang menjadi kekuatan penting dalam menjaga stabilitas sosial.

“Berkat peran aktif para tokoh masyarakat, Subang tetap aman dan kondusif. Ini modal utama dalam membangun daerah,” tegas Kang Asep dalam sambutannya.

Ia menyoroti bahwa kondisi yang aman bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga fondasi pembangunan. Apalagi saat ini Subang sedang dalam masa pertumbuhan industri yang signifikan. Dalam situasi seperti ini, stabilitas wilayah menjadi syarat utama bagi keberlangsungan investasi.

“Tanpa suasana yang kondusif, pembangunan tidak akan berjalan lancar. Kamtibmas adalah modal awal yang harus dijaga bersama,” lanjutnya.

Mengakhiri sambutannya, Kang Asep menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menjaga ketertiban di Subang. Ia optimis forum ini akan memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah.

“Terima kasih untuk seluruh elemen—Polri, TNI, ormas, hingga tokoh masyarakat. Forum seperti ini sangat berarti bagi Kabupaten Subang,” pungkasnya.

Acara kemudian berlanjut dengan sesi diskusi, di mana para tokoh masyarakat menyampaikan berbagai persoalan dan masukan terkait situasi Kamtibmas di wilayah masing-masing.

Polres Subang Bedah Rumah Warga Gempol, Wujud Nyata Polri Peduli

bedah rumah Polres Subang
Foto: www.sambar.id

Subang – Polres Subang kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, melalui aksi sosial bedah rumah untuk pasangan suami istri, Rasnika dan Turseni, di Dusun Gempol 1, Desa Gempol, Kecamatan Pusakanagara, Subang.

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 14 Mei 2025. Rumah mereka yang sebelumnya tidak layak huni, kini mulai direnovasi agar menjadi tempat tinggal yang lebih nyaman.

Aksi sosial ini merupakan bagian dari program Polri Peduli yang terus digalakkan oleh Polres Subang. Program ini menegaskan bahwa Polri tak hanya menjaga keamanan, tapi juga aktif dalam urusan sosial.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, menyampaikan bahwa kepedulian terhadap kondisi masyarakat adalah bagian dari komitmen kemanusiaan Polri.

“Lewat kegiatan ini, kami ingin mempererat tali silaturahmi dengan warga. Harapannya, semangat gotong royong bisa tumbuh dan menginspirasi,” ujar Kapolres.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat, mulai dari Kapolsek Pusakanagara hingga perangkat Desa Gempol.

“Bedah rumah ini tidak bisa dilakukan sendiri. Dukungan masyarakat sangat berarti, menciptakan kebersamaan yang kuat,” tambahnya.

Kepala Desa Gempol, Edy Wirana, memberikan apresiasi tinggi atas bantuan dari Polres Subang. Menurutnya, rumah layak yang kini tengah dibangun akan sangat membantu kehidupan Ma Turseni dan Pa Rasnika.

“Atas nama pemerintah desa, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres Subang. Semoga bantuan ini membawa keberkahan bagi keluarga yang menerima,” ungkap Edy.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat, termasuk jajaran utama Polres Subang, Camat Pusakanagara, serta aparat desa. Acara ditutup dengan simbolis perobohan rumah dan peletakan batu pertama oleh Kapolres.


Recent Posts