Beranda blog Halaman 45

PELITA: Menanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini Lewat Pendidikan yang Relevan

program PELITA pendidikan lingkungan anak
Foto: www.ruangenergi.com

Subang – Suara riang anak-anak berpadu dengan dentingan botol plastik dan gemerisik kardus bekas. Suasana pagi di lapangan sekolah ini bukan sekadar ceria, tapi juga sarat makna. Di sinilah semangat belajar yang mencintai bumi tumbuh subur, berkat Program Pendidikan Lingkungan untuk Anak (PELITA).

Diluncurkan pada 2017 oleh Pertamina EP Subang Field Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, PELITA menjadi pelopor pendidikan lingkungan sejak usia dini. Dimulai dari PAUD di Desa Muktijaya, Karawang, program ini terus berkembang hingga menjangkau lebih dari 1.600 sekolah. Kurikulum tematik pengelolaan sampah kini menjadi muatan lokal yang diadopsi secara luas, berkat dukungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karawang.

Tak berhenti di pendidikan formal, PELITA menjangkau lembaga keagamaan dan pendidikan di berbagai daerah seperti Majalengka, Bekasi, Depok, Purwakarta, Subang, dan Indramayu. Hingga 2024, program ini telah hadir di 40 lembaga lintas kabupaten, menegaskan komitmen terhadap pendidikan yang inklusif dan merata.

Lebih dari sekadar edukasi, PELITA mendorong perubahan perilaku terhadap pengelolaan sampah. Berbagai inovasi pun lahir, seperti replikasi kurikulum PAUD Al Firdaus ke PAUD lainnya, seminar daring saat pandemi, kerja sama dengan SEAMEO CECCEP, hingga pembelajaran jarak jauh.

Puncaknya, pada 2020 PELITA mencetak rekor MURI sebagai Program Pendidikan Pengelolaan Sampah Pertama di satuan PAUD. Sebuah pengakuan atas pendekatan pendidikan kontekstual yang berdampak nyata.

Menurut Wazirul Luthfi, Head of Communication, Relations & CID Pertamina EP area Jawa bagian barat, PELITA membuktikan bahwa pendidikan tidak harus mahal untuk memberikan dampak besar. Program ini tak hanya membentuk anak peduli lingkungan, tapi juga memberdayakan keluarga dan menumbuhkan harapan dari hal-hal sederhana seperti memanfaatkan sampah rumah tangga.

Pada Hari Pendidikan Nasional, komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kembali ditegaskan. Melalui PELITA, Pertamina EP Subang mewujudkan Pendidikan Berkualitas, tujuan keempat dari SDGs. Pendidikan bukan sekadar ruang kelas, melainkan perjalanan kolektif menuju perubahan sosial dan masa depan bumi yang lebih baik.

Grand Opening PKU 2025: Subang Siapkan Ulama Muda Hadapi Era Global

Pendidikan Kader Ulama Subang 2025
Foto: www.subang.go.id

Subang – Pemerintah Kabupaten Subang menunjukkan komitmennya dalam mencetak ulama muda berkualitas melalui Grand Opening Pendidikan Kader Ulama (PKU) 2025. Acara ini digelar pada Jumat, 16 Mei 2025 di Pondok Pesantren At-Tawajun II, Kalijati.

Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi atau yang akrab disapa Kang Akur, hadir langsung untuk membuka kegiatan tersebut secara resmi. Ia menekankan pentingnya regenerasi ulama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.

PKU 2025 mengusung tema “Membangun Kader Ulama Muda Kabupaten Subang di Era Global”. Program ini menjadi wadah pengkaderan untuk mempersiapkan ulama masa depan yang tangguh dalam ilmu, iman, dan takwa.

Dalam sambutannya, Kang Akur mengajak para peserta untuk mengikuti PKU dengan serius. Ia menyebutkan bahwa proses tholabul ilmi harus dijalani secara sungguh-sungguh demi hasil maksimal.

Ia juga mengingatkan bahwa geliat industrialisasi di Subang bisa memunculkan berbagai paham yang menyimpang. Untuk itu, ulama perlu memiliki fondasi keimanan dan ketakwaan yang kuat agar mampu menjadi benteng masyarakat.

Lebih lanjut, Kang Akur menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak cukup hanya dengan infrastruktur dan ekonomi. Aspek mental dan spiritual masyarakat juga harus diberdayakan secara seimbang.

Dalam visi besarnya, Pemerintah Kabupaten Subang menargetkan pembangunan yang unggul, maju, dan kompetitif, menuju masyarakat yang adil, sejahtera, demokratis, serta religius.

Kang Akur juga mendorong terjalinnya sinergi erat antara pemerintah daerah dan para ulama. Menurutnya, kekuatan kolaborasi antara pemimpin dan tokoh agama sangat dibutuhkan dalam membangun Subang secara utuh.

“Pembangunan harus menyentuh aspek ruhiyah. Ulama dan pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter umat,” tegasnya.

Di akhir sambutan, Kang Akur mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dalam menyelesaikan persoalan umat yang kian kompleks di era globalisasi.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh K.H Musfiq, Ketua Baznas Kabupaten Subang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren At-Tawajun.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, tokoh nasional Dr. (H.C) KH. Zulfa Mustofa, Ketua MUI Kabupaten Subang, Asisten Daerah III, Kabag Kesra, Muspika Kecamatan Kalijati, pimpinan ormas Islam, Direktur PKU, dan seluruh peserta kader ulama muda.

Frasa Kunci Utama: Deskripsi Meta:

Tag:

Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Mangga, Seorang Pria Diduga Korban Pembunuhan

penemuan mayat pria di kebun mangga
Foto: aceh.tribunnews.com

Subang – Seorang pria ditemukan tewas di area kebun mangga dekat pintu air Bendungan Salamdarma, yang berada di perbatasan Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, dan Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (14/5/2025) sore.

Penemuan jasad tersebut sontak menggegerkan warga sekitar. Korban ditemukan bersimbah darah dengan luka di leher dan punggung, memperkuat dugaan bahwa ia menjadi korban pembunuhan.

Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, membenarkan kejadian tersebut. “Iya benar, kemarin sore kami mendapat laporan penemuan mayat pria di Kebun Mangga Kampung Karangsari, Desa Jatisari, Kecamatan Compreng,” ujarnya, Kamis (15/5/2025) pagi.

Tim INAFIS dan Satreskrim Polres Subang langsung melakukan olah TKP. Di lokasi kejadian juga ditemukan sebuah motor matic bernopol E 2270 TV yang diduga milik korban.

Korban diketahui bernama Amsori (50), warga Kampung Karanganyar, Desa Salamdarma, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Ia bekerja sebagai petugas bank keliling.

Saat ditemukan, Amsori mengenakan sweater lengan panjang warna hitam, kaus dalam putih, celana katun hitam, sabuk cokelat, dan sepatu pantofel hitam. Ia berambut cepak dan bertubuh gemuk.

“Hasil pemeriksaan menunjukkan ada sejumlah luka akibat benda tajam di bagian leher dan punggung,” ungkap AKP Bagus.

Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, jasad korban dibawa ke RS Polri Sartika Asih, Bandung, untuk keperluan autopsi.

Polisi telah memeriksa beberapa saksi dan terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif di balik kematian Amsori.

“Kami imbau masyarakat dan keluarga korban untuk tidak menyebarkan opini atau informasi yang belum jelas di media sosial. Kami akan bekerja semaksimal mungkin,” tegas AKP Bagus.

Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan informasi mengenai identitas pelaku maupun motif pembunuhan. “Mohon bersabar, jika sudah terungkap, akan kami sampaikan dalam konferensi pers,” pungkasnya.

Frasa kunci utama:

Deskripsi meta:

Tag:

Klinik Jadi Garda Terdepan, Pemkab Subang Dorong Transformasi Layanan Kesehatan

peran klinik dalam sistem kesehatan Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, menegaskan pentingnya peran klinik dalam sistem kesehatan daerah saat menghadiri Rapat Koordinasi Cabang (Rakercab) Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) Cabang Subang di Aula Grand House, Kamis (15/5/2025). Menurutnya, klinik harus tampil sebagai layanan kesehatan terdepan yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.

Agus mengungkapkan, saat ini Kabupaten Subang memiliki lebih dari 2.200 fasilitas layanan kesehatan. Fasilitas tersebut terdiri dari rumah sakit, puskesmas, posyandu, hingga klinik yang melayani sekitar 1,6 juta penduduk.

Pemkab Subang juga tengah merencanakan pembangunan RSUD baru yang ditargetkan beroperasi pada 2028. Proyek ini menjadi bagian dari strategi memperkuat infrastruktur dan sistem kesehatan lokal.

ASKLIN diharapkan melahirkan program strategis yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Agus menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan stakeholder kesehatan, termasuk klinik swasta, sangat krusial untuk mewujudkan Subang yang sehat, maju, dan kompetitif.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, menyoroti pentingnya kualitas pelayanan klinik. Pelayanan yang baik, menurutnya, menjadi kunci keberlanjutan dan peningkatan akses, terutama bagi masyarakat kurang mampu.

Rakercab juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepakatan antara Bank BJB Cabang Subang dan ASKLIN Subang. Kerja sama ini mencakup pemanfaatan produk dan jasa layanan kesehatan guna memperluas akses dan efisiensi layanan klinik.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus ASKLIN Jawa Barat, Ketua ASKLIN Subang, pimpinan BJB, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Subang, serta para pemilik dan pengelola klinik se-Kabupaten Subang.

Travel Gathering 2025: Subang Siap Sambut 400 Agen Perjalanan

Travel Gathering Subang 2025
Foto: www.kotasubang.com

Subang – Subang bersiap menjadi tuan rumah ajang besar bertajuk Travel Gathering 2025 yang akan digelar pada September mendatang. Acara ini akan menghadirkan 400 agen perjalanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ini digagas oleh pengelola wisata Bukit Dewi Manggung dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan.

Rencana besar ini dibahas dalam rapat koordinasi di HD Pulle Kafe Subang pada Kamis (15/5/2025). Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan dari BP4D, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Disparpora, Pemcam Tanjungsiang, PLUT KUMKM Subang, serta Bidang Kebudayaan Disdikbud Subang.

Acara Travel Gathering akan dimeriahkan dengan Pameran Wisata dan Expo UMKM. Tujuannya untuk mengenalkan ragam destinasi wisata di Subang dan sekitarnya serta menampilkan beragam produk unggulan UMKM lokal.

Tak hanya itu, seni budaya khas daerah juga akan ditampilkan dalam bentuk pertunjukan. Para peserta juga dijadwalkan mengunjungi destinasi wisata pilihan di Kabupaten Subang.

Agar pengalaman para agen perjalanan lebih maksimal, mereka akan diinapkan di berbagai homestay dan penginapan di wilayah Tanjungsiang dan sekitarnya.

Owner Bukit Dewi Manggung, Nimung Sukmamurti, menekankan pentingnya pemetaan masalah kepariwisataan Subang sebelum acara digelar. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai kendala saat pelaksanaan.

Sementara itu, Kepala BP4D Subang, Iwan Syahrul Anwar, S.STP, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebutkan bahwa momen ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan Subang dari sisi pariwisata dan potensi ekonomi kreatifnya.

Selain agenda utama, pertemuan juga membahas kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis potensi wilayah. Kecamatan Tanjungsiang pun dipilih sebagai proyek percontohan dalam program tersebut.

Preman Viral Pemalak Sopir Truk di Subang Ditangkap Polisi

penangkapan preman Subang
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Dua preman yang sempat viral karena melakukan pemalakan dan penganiayaan terhadap sopir truk di Subang, akhirnya diringkus jajaran Polsek Cikaum, Polres Subang. Penangkapan ini berlangsung cepat berkat laporan masyarakat dan kesigapan aparat.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kapolsek Cikaum AKP Doni Kustiawan, menjelaskan bahwa peristiwa pertama terjadi di Kampung Kalipace, Desa Parapatan, Kecamatan Purwadadi, pada Rabu (14/5/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Korban saat itu sedang mengendarai truk bersama kernetnya.

Tiba-tiba, dua pelaku menjatuhkan diri di depan truk dan memaksa korban turun. Dengan nada kasar, mereka meminta uang ganti rugi. Salah satu pelaku, Andika Saputra alias Andi Tato (36), bahkan memukul korban di bagian telinga kiri.

Meski korban sempat menyerahkan uang Rp20.000, pelaku tetap memaksa hingga akhirnya korban memberikan total Rp200.000. Tidak lama berselang, insiden kedua terjadi di Kampung Sayuran, Desa Cikaum Barat, Kecamatan Cikaum, sekitar pukul 18.30 WIB.

Di lokasi kedua, pelaku kembali menghentikan truk korban dan menuduh korban mengambil ponselnya. Tak hanya itu, kernet kembali dipukul di bagian telinga kiri oleh Andi Tato.

Merasa terancam dan dirugikan secara materi, korban segera melapor ke Polsek Cikaum. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap Andi Tato di rumah kakaknya di Kampung Wanaraja, Desa Purwadadi Timur, pada Kamis dini hari.

Pelaku kedua, Edi Junaedi alias Baron (39), diamankan di rumah orang tuanya. Edi diketahui berprofesi sebagai wiraswasta. Dari tangan pelaku, polisi menyita ponsel merek Infinix dan sepeda motor PCX sebagai barang bukti.

Keduanya kini ditahan di Mapolsek Cikaum untuk menjalani proses hukum. Mereka terancam Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. Pihak kepolisian juga mengapresiasi bantuan masyarakat yang turut berperan aktif dalam pengungkapan kasus ini.

Subang dan Palembang Perkuat Kolaborasi Kendalikan Inflasi

kerja sama pengendalian inflasi Subang Palembang
Foto: Asda II Setda Kabupaten Subang Hidayat saat menerima rombongan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Foto : RRI/Ruslan Effendi)

Subang – Kabupaten Subang dan Kota Palembang menjalin sinergi baru dalam upaya pengendalian inflasi. Pertemuan penting ini dipimpin langsung oleh Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Subang, Hidayat, di Ruang Rapat Bupati II, Kamis (15/5/2025).

Dalam forum tersebut, Hidayat memaparkan kekuatan strategis Subang. Ia menyoroti potensi geografis, sektor pertanian dan peternakan, serta produktivitas masyarakat yang menjadi fondasi kuat kerja sama antardaerah.

“Kolaborasi seperti ini penting agar petani kita makin semangat dan tidak selalu bergantung pada pasar luar,” ungkap Hidayat.

Ia menekankan perlunya distribusi komoditas pangan yang lebih merata dan efisien. Menurutnya, kerja sama lintas wilayah akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga stabilitas harga.

Pemerintah Kota Palembang pun menyambut baik langkah ini. Isnaini Madani, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Palembang, mengapresiasi sambutan hangat dari jajaran Subang.

“Kami berharap, pertemuan ini menjadi pintu untuk diskusi lebih luas soal strategi pengendalian inflasi dan distribusi pangan,” ujar Isnaini.

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi intensif antara kedua pihak. Topik yang dibahas mencakup peluang distribusi bahan pokok, penguatan basis data pasar, serta pengembangan kebijakan pengendalian inflasi berbasis potensi lokal.

Pengedar Sabu di Subang Ditangkap, Barang Bukti Disamarkan dalam Bungkus Bumbu Masako

pengedar sabu Subang ditangkap
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Satuan Reserse Narkoba Polres Subang berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Subang Kota. Operasi ini digelar pada Rabu, 14 Mei 2025.

Tersangka bernama Hakim Abdul Munawar (27), warga Kelurahan Sukamelang, ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 44,91 gram. Ia diketahui merupakan pengedar yang beroperasi di kawasan Subang Kota.

Menurut AKP Udiyanto, Kasat Narkoba Polres Subang, sabu tersebut dikemas dalam plastik klip kecil. Untuk mengelabui petugas, tersangka menyamarkannya dalam bungkus bumbu masako.

Selain sabu, polisi juga menyita timbangan digital, handphone, serta dus pembungkus. Penggeledahan turut dilakukan di rumah tersangka dan beberapa lokasi lain seperti pinggir jalan dan area publik yang diduga menjadi tempat penyimpanan sabu.

Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku mendapatkan sabu dari seseorang berinisial Ijo yang kini masih buron. Polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap sosok tersebut.

Kini, tersangka mendekam di sel tahanan Polres Subang. Ia dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman hukuman maksimal yang menanti tersangka adalah 20 tahun penjara. Proses hukum terus berjalan sembari polisi mendalami jaringan peredaran sabu ini.

RSUD Subang Bertransformasi: Layanan Lebih Baik, Spesialis Dikirim ke Luar Negeri

Peningkatan layanan RSUD Subang
Foto: www.subang.go.id

Subang – RSUD Subang terus melakukan transformasi demi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk menjawab kritik dan tuntutan publik yang kian tinggi terhadap mutu layanan rumah sakit daerah.

Pendorong utama semangat perubahan ini datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dalam sebuah paripurna istimewa memperingati Hari Jadi Kabupaten Subang, Dedi menyoroti bahwa layanan RSUD Subang masih tertinggal dibanding daerah lain.

Direktur Utama RSUD Subang, dr Ahmad Nasuhi, menyambut baik sentilan dari Gubernur tersebut. Ia menilai hal itu sebagai bentuk perhatian dan dorongan positif bagi perbaikan sistem pelayanan.

“Saya merasa senang dengan apa yang disampaikan Pak Gubernur. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berbenah,” ujar dr Ahmad dengan penuh optimisme.

Langkah-langkah nyata mulai dilakukan. Sebagai RSUD pengampu madya dalam program KJSU KIA, rumah sakit tengah menyiapkan peningkatan layanan spesialis. Salah satunya melalui program fellowship ke luar negeri bagi para dokter.

Beberapa dokter spesialis RSUD Subang telah menjalani pelatihan di Tiongkok, termasuk dalam pemasangan ring jantung. Tak berhenti di situ, tahun 2026 mendatang, dokter spesialis penyakit dalam juga akan dikirim untuk mendalami bidang onkologi, khususnya tentang tumor.

Tak hanya menambah keahlian tenaga medis, RSUD Subang juga tengah menyiapkan layanan kemoterapi bagi pasien kanker. Layanan ini direncanakan menggunakan sistem statik agar lebih terstruktur dan efektif.

Namun, perbaikan tidak cukup hanya pada sisi sumber daya manusia. dr Ahmad menekankan perlunya dukungan alat kesehatan yang modern. Menurutnya, beberapa peralatan di RSUD Subang sudah tua dan kurang memadai untuk menangani penyakit kompleks saat ini.

“Kami sangat membutuhkan bantuan alat-alat kesehatan yang lebih canggih. Ini penting untuk menunjang layanan yang maksimal,” tutupnya.

Dengan berbagai inisiatif ini, RSUD Subang menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat layanan kesehatan yang tidak hanya responsif terhadap kritik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.

Subang Dilirik Komnas HAM: Menuju Kabupaten Ramah Hak Asasi Manusia

Penilaian HAM Komnas HAM di Subang
Foto: www.lampusatu.com

Pemerintah Kabupaten Subang menerima kunjungan audiensi dari Komnas HAM RI sebagai bagian dari pelaksanaan program Penilaian HAM di tingkat daerah. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Bupati II Subang, Rabu, 14 Mei 2025.

Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Subang, menerima langsung rombongan Komnas HAM. Audiensi ini merupakan bagian dari agenda nasional Komnas HAM untuk mengevaluasi pelaksanaan hak-hak dasar oleh pemerintah daerah secara objektif dan partisipatif.

Dalam sambutannya, Kang Asep—sapaan akrab Sekda Subang—mengapresiasi inisiatif Komnas HAM. Ia menyatakan bahwa Pemkab Subang sangat terbuka terhadap upaya peningkatan kualitas laporan aksi HAM.

“Kunjungan ini menjadi motivasi kami untuk memperbaiki laporan dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih berperspektif hak asasi manusia,” ujar Kang Asep.

Ia juga berharap pertemuan ini menjadi ajang diskusi terbuka yang menghasilkan masukan konstruktif demi laporan HAM yang semakin baik dan akurat.

Kepala Biro Dukungan Pemajuan HAM Komnas HAM RI, Endang Sri Melani, S.Sos., M.H., menjelaskan bahwa penilaian ini bersifat independen dan tidak terikat pada kementerian. Penilaian didasarkan pada norma dan prinsip internasional terkait HAM.

“Program ini merupakan bagian dari prioritas nasional kami. Fokusnya pada empat hak dasar: pekerjaan, kesehatan, pendidikan, dan pangan,” jelasnya.

Kabupaten Subang dipilih sebagai calon lokasi penilaian karena merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Barat, yang relevan dengan penilaian hak atas pangan.

Metode penilaian dilakukan secara kualitatif. Tahapannya mencakup asesmen, pengumpulan data, wawancara dengan masyarakat dan pemangku kepentingan, hingga verifikasi dan diskusi hasil bersama pemerintah daerah.

Endang menegaskan bahwa penilaian ini tidak bertujuan mencari kekurangan. Sebaliknya, fokusnya pada pencatatan dan penyebarluasan praktik-praktik baik yang dapat ditiru oleh daerah lain.

“Harapan kami, Subang bisa menjadi model penguatan HAM di tingkat kabupaten. Praktik baik yang berpihak pada masyarakat bisa memperkuat kehadiran negara dalam menjamin hak dasar warga,” tandasnya.

Recent Posts