Beranda blog Halaman 10

Bupati Subang “Ngabret”! Tolak Titipan Proyek, Fokus Infrastuktur Leucir 2027

Bupati Subang tolak titipan proyek

SUBANG — Ada yang lagi “ngabret” dari kursi panas pemerintahan, tapi bukan sembarang kebut-kebutan! Kang Rey—sapaan akrab Bupati Subang Reynaldy Putra Andita—mendadak jadi “rem tangan” untuk para pemburu proyek titipan. Ia menegaskan: jangan sekali-sekali bawa-bawa namanya untuk urusan proyek pemerintah. Titip salam boleh, titip proyek? Eh, minggir dulu, Bos!

Dalam briefing staf Pemkab Subang yang digelar campuran daring dan luring (karena Subang selalu hybrid, dong), Kang Rey tampil seperti pemimpin drama Korea yang sedang menasihati anak buahnya—tenang tapi tajam. “Saya tidak pernah nitip proyek. Camat yang tegas justru akan saya hargai. Jika ada yang mencatut nama saya, tolong langsung ditolak,” katanya. Wah, ini baru pemimpin, anti titipan club!

Briefing yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati pada Senin, 30 Juni 2025 itu terasa seperti siraman rohani anti-korupsi. Camat-camat yang hadir langsung disiram peringatan segar dari Bupati baru. Siap-siap jadi pahlawan anti-‘pencatut’!

Ngomong-ngomong soal pembangunan, Subang lagi panas—bukan karena cuaca, tapi karena semangatnya! Di awal masa jabatannya bersama Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi, Kang Rey sudah pasang gigi lima. Prioritas utamanya: infrastruktur yang bukan kaleng-kaleng.

Bukan cuma janji manis kayak bumbu mie instan. Dana infrastruktur yang tadinya ‘cuma’ Rp80 miliar di APBD 2025, langsung naik drastis di anggaran perubahan jadi Rp250 miliar! Jebret! Tiba-tiba anggaran melonjak kayak harga cabai saat musim hujan.

Misi besar ini dibungkus dalam nama yang tak kalah keren: Ngabret! (Ngawangun Bareng Rakyat). Nah, ini dia. Program pembangunan yang berkonsep kolaboratif, bukan main sendiri kayak anak kos makan mi tiga kali sehari.

Kang Rey pun menargetkan, pada tahun 2027, jalan-jalan di Subang bakal leucir alias mulus kayak pipi bayi. Warga tak perlu lagi jadi pembalap MotoGP dadakan di jalan berlubang. Dengan semangat Ngabret, Subang siap tancap gas menuju infrastruktur yang manusiawi dan merata!

Bhayangkara ke-79: Upacara Penuh Semangat, Humor, dan Harapan di Tanah Subang

Hari Bhayangkara ke-79 Subang

SUBANG — Matahari belum terlalu galak ketika Halaman Kantor Bupati Subang berubah jadi panggung patriotik penuh semangat pada Selasa (1/7/2025) pagi. Di sinilah Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 digelar dengan nuansa khidmat, tapi tetap segar. Tema yang diusung? “Polri Untuk Masyarakat.” Simpel, tapi dalem!

Acara ini tentu nggak nanggung. Hadir langsung Bupati Subang, Kang Rey—nama keren dari Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP.—yang ditemani sang tandem setia, Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. Semua tampak gagah dan anggun, kecuali angin pagi yang usil meniup jas para tamu undangan.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, tampil sebagai Inspektur Upacara. Beliau tak hanya berdiri tegap bak pahlawan film laga, tapi juga menyampaikan amanat penuh makna dan strategi. “Polri saat ini harus mampu menjadi peneduh di tengah kompleksitas zaman,” katanya, seperti kopi hangat yang mengingatkan: dingin itu pilihan, bukan keharusan.

Ia juga menegaskan bahwa tugas Polri zaman now bukan cuma soal keamanan. Tapi juga jadi mitra masyarakat dalam isu-isu strategis. “Kami dituntut lincah, adaptif, berpandangan strategis, menjadi cooling system, dan tetap profesional tanpa pandang bulu dalam penegakan hukum.” Ya, kira-kira seperti AC ruangan: sejuk, tapi tetap on point!

Tak cukup sampai di situ, AKBP Ariek mengibaratkan Hari Bhayangkara sebagai cermin raksasa. Bukan buat ngaca gaya rambut, tapi buat refleksi. “Kami menjadikan momen ini sebagai cermin—untuk melihat apa yang perlu diperbaiki, ditingkatkan, dan dikomunikasikan lebih baik lagi dengan masyarakat.”

Gantian Kang Rey yang bersuara. Dengan nada bangga dan gaya khasnya yang karismatik tapi santai, beliau memuji kinerja Polres Subang yang dianggap mampu menjaga kondusivitas wilayah. “Keamanan adalah prasyarat utama pembangunan,” ujarnya, sambil menyelipkan harapan besar untuk masa depan industrialisasi Subang.

Tak lupa, beliau menyentil prestasi keren Polres Subang yang sukses memberantas premanisme. “Alhamdulillah, langkah-langkah tegas pemberantasan premanisme membawa dampak nyata. Kita bahkan dinilai sebagai salah satu yang terbaik di Jawa Barat oleh Pak Gubernur,” bebernya, seolah sedang membacakan nilai raport dengan bangga.

Di akhir pidatonya, Kang Rey menyulut semangat para pemuda Subang. “Masa depan Subang bergantung pada karakter generasi mudanya. Mari kita warisi semangat Bhayangkara untuk membangun daerah yang unggul dan berdaya saing,” katanya. Ajakannya bukan sekadar kalimat, tapi kayak alarm pagi yang membangunkan semangat perubahan.

Acara ini makin lengkap dengan hadirnya jajaran penting seperti Danlanud Suryadarma, Ketua DPRD Kabupaten Subang, Ketua TP PKK, Forkopimda, para Kepala OPD, dan para tamu undangan. Semua tampak kompak dan seirama, seperti orkestra simfoni nasional yang memainkan nada Bhayangkara.

Kang Rey dan Misi Subang Unggul: Paripurna, WTP, dan Rencana Besar hingga 2029!

RPJMD Subang 2025-2029

SUBANG – Senin pagi (30/6/2025), suasana Ruang Rapat DPRD Kabupaten Subang bukan seperti biasanya. Bukan karena ada aroma kopi gratis, tapi karena hadirnya sosok yang selalu tampil santuy tapi serius: Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, atau yang lebih akrab disapa Kang Rey.

Dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Victor Wirabuana Abdurachman, rapat paripurna hari itu mengusung dua topik utama. Pertama, tanggapan Kang Rey terhadap pandangan fraksi-fraksi terkait Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024. Kedua, soal RPJMD Kabupaten Subang 2025–2029 yang tampaknya akan jadi “blueprint” masa depan Subang.

Sambil menyunggingkan senyum khas pemimpin yang baru dapat raport bagus, Kang Rey menyampaikan terima kasih kepada seluruh fraksi DPRD atas apresiasinya. Bukan tanpa alasan, Subang kembali sukses menyabet opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Ibaratnya, ini seperti langganan ranking satu di kelas keuangan daerah.

Namun, Kang Rey tak mau cepat jumawa. Ia menegaskan evaluasi dan pembenahan akan terus dilakukan. “Prestasi WTP ini jangan cuma jadi piagam dinding. Harus bisa jadi motivasi untuk kinerja yang makin sip di bidang lainnya,” begitu kira-kira pesan Kang Rey.

Ngomong-ngomong soal kinerja, Kang Rey juga menyinggung pentingnya menambah pundi-pundi pendapatan daerah. Mulai dari yang dikelola langsung oleh pemda, hingga yang diurus BUMD, semua harus naik kelas demi pembangunan yang lebih nendang dan rakyat yang makin sejahtera.

Pendapatan penting, tapi belanja daerah juga tak kalah vital. Kang Rey paham betul soal tantangan anggaran yang ketat. Tapi, dengan strategi skala prioritas yang tepat, harapannya kebutuhan masyarakat tetap bisa terpenuhi. Pokoknya, belanja harus tepat sasaran—nggak asal jajan!

Soal RPJMD 2025–2029, Kang Rey menekankan bahwa semua indikator disusun dengan pendekatan SMART. Bukan cuma pintar, tapi juga Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-Bound. Ditambah data dari BPS dan instansi teknis, rencana ini bukan sekadar wacana, tapi roadmap yang matang.

Menariknya lagi, RPJMD Subang bukan jalan sendiri. Sinkronisasi vertikal jadi kuncinya. Mulai dari arah Perpres RPJMN, hingga rancangan RPJMD Provinsi Jabar, semua dikolaborasikan. Bahkan proyek-proyek besar dan target SDGs sudah dikunci dalam rencana, dengan komunikasi intensif bareng Bappeda Jabar dan kementerian terkait.

“Visi Subang Unggul, Maju, dan Kompetitif telah diturunkan ke delapan misi pembangunan yang solutif,” tegas Kang Rey. Misi ini katanya bukan sekadar kata-kata manis, tapi respons konkret terhadap masalah yang ada.

Hadir juga dalam rapat ini para Asisten Daerah, Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Subang, serta tamu undangan lainnya. Kalau kata orang Subang: ini bukan cuma rapat, tapi rapat yang penuh harapan.

Kang Rey Virtual Briefing: Dari Aduan Netizen sampai Trik “Tolak Titipan Proyek”

briefing Bupati Subang

Subang — Di balik layar komputer dan koneksi internet yang kadang ngambek, Senin pagi (30/6/2025) jadi momen penting bagi Pemerintah Kabupaten Subang. Bupati Subang, Kang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, tampil gaya dari dunia virtual, memimpin briefing staf dengan semangat membara—walau sinyal mungkin kadang meredup.

Briefing ini juga terasa hangat secara luring di Ruang Rapat Bupati II, di mana Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi dan Sekda H. Asep Nuroni duduk manis menyimak setiap titah dari Kang Rey yang mengudara.

Salah satu sorotan utamanya: truk-truk nakal! Yup, Kang Rey jujur—beliau mengaku melihat sendiri masih banyak kendaraan barang yang melanggar jam operasional. “Ini harus segera dievaluasi. Kamis nanti, kita akan adakan rapat lintas sektoral bersama Kasatlantas yang baru,” ujar beliau dengan suara tegas yang bisa bikin pelanggar langsung minggir sendiri.

Tapi bukan Kang Rey namanya kalau tak merambah dunia maya. Ia menggarisbawahi pentingnya kehadiran pemerintah di media sosial. Bukan untuk sekadar show off atau adu estetik feed, tapi sebagai bentuk nyata keterbukaan publik. “Bukan untuk pamer, tapi masyarakat perlu tahu bahwa pemerintah bekerja,” katanya. Nah loh, jadi jangan cuma upload filter kucing, upload juga laporan tindak lanjut aduan warga ya!

Solusinya? Tiap perangkat daerah dan kecamatan harus punya satu admin medsos. Bukan sembarang admin, tapi yang nanti akan dilatih oleh tim media Kang Rey sendiri. “Saya akan umumkan OPD dan kecamatan mana yang paling aktif dan tidak aktif,” ujarnya—yang berarti, siap-siap masuk papan peringkat medsos!

Tak sampai di situ, Kang Rey kembali menegaskan bahwa suara rakyat bukan hanya “sumber keresahan,” tapi justru bahan baku utama kebijakan. “Saya tidak minta laporan indah-indah,” katanya, “cukup rekap yang jujur dan bukti bahwa kita betul-betul hadir.” Jleb.

Di bagian akhir briefing, Bupati dengan gaya blak-blakan juga mengingatkan soal anggaran. Dengan sistem SIPD yang sudah dikunci sejak Jumat, percepatan program wajib hukumnya. Jangan sampai “telat upload” jadi alasan program mangkrak.

Dan yang paling hot: pesan Kang Rey kepada para camat. “Saya tidak pernah nitip proyek,” tegasnya. Kalau ada yang ngaku-ngaku utusan beliau, jawabannya cuma satu: TOLAK! “Camat yang tegas justru akan saya hargai,” imbuhnya. Cakep, Kang!

Dengan gaya bertutur yang tegas namun membumi, briefing pagi itu mengingatkan kita semua—baik warga, pejabat, maupun truk—bahwa Subang sedang serius menuju tata kelola yang transparan, cepat, dan tak bisa disuap oleh drama proyek titipan.

Subang Ngebut! 253 Koperasi Merah Putih Melejit 100 Persen Berkat ‘Operasi Hemat Waktu’

percepatan koperasi merah putih Subang

SUBANG – Di tengah hembusan angin musim kemarau dan keribetan administratif yang kadang bikin pusing kepala, ada kabar segar dari Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bayangkan, 253 desa dan kelurahan di sana kini resmi punya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih alias KD/KMP. Dan yang lebih wow: capaiannya 100 persen, tuntas semua, sebelum matahari tenggelam tanggal 30 Juni 2025!

Lho, kok bisa? Ternyata ada pasukan super cepat dari Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat yang turun langsung. Dipimpin Kadivyankum Jabar, Hemawati Br. Pandia, bersama Analis Hukum Ahli Muda Zaki Fauzi Ridwan, tim ini melakukan aksi monitoring yang bukan kaleng-kaleng. Mereka menyambangi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Subang dengan misi: “Koperasi harus sah hari ini juga!”

Nah, awalnya memang masih ada 16 desa dan kelurahan yang belum beres pengesahannya. Tapi jangan salah, ini bukan karena malas, melainkan karena koordinasi yang tersendat antara notaris dan Dinas Koperasi. Makanya, Bu Hemawati dan tim langsung turun tangan. “Sudah menjadi kewajiban kami untuk mengawasi pelaksanaan tugas notaris, apalagi ini adalah program yang diperintahkan langsung oleh Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025,” tegasnya mantap.

Bukan hanya sekadar datang lalu foto-foto dan pulang. Di ruang pertemuan yang mungkin sudah diselimuti aura tegang bercampur kopi sachet, Bu Hemawati menegaskan satu hal: sekarang giliran notaris yang harus tancap gas! Soalnya, semua dokumen musyawarah desa sudah diserahkan. Jadi kalau sampai molor, bisa-bisa disemprit oleh waktu. Apalagi deadline-nya meledak hari itu juga—30 Juni 2025.

Acara pemantauan yang padat merayap ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting, lho. Ada Ketua MPD Notaris Subang, Yoyon Karyono yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Hukum Pemda. Lalu ada Iwan Dermawan dari Ikatan Notaris Indonesia Subang, para notaris yang sudah kebanjiran akta, dan perwakilan Dinas Koperasi yang tampaknya hari itu nggak sempat ngopi dulu pagi-pagi.

Mereka duduk bareng, mencocokkan data, dan mengecek apakah ada desa yang masih main petak umpet dengan akta pendirian. Dan… beneran, ada yang baru tanda tangan akad di hari-H. Seperti mahasiswa yang baru nyicil skripsi malam sebelum sidang, mereka akhirnya beres juga.

Dengan irama cepat nan kompak, ke-16 desa yang tadinya tertinggal akhirnya finish juga di garis waktu. “Kita all out hari ini,” mungkin begitu batin para notaris sambil lap keringat. Maka, jadilah: Kabupaten Subang resmi menoreh sejarah sebagai daerah dengan 253 KD/KMP aktif dari total 253 desa/kelurahan. Nggak ada yang ketinggalan kereta, semua ikut konvoi keberhasilan!

Pencapaian ini bukan sekadar angka. Ini bukti konkret kalau Kemenkum Jabar nggak hanya serius, tapi juga lincah dan taktis dalam mendukung program nasional. Jadi, kalau nanti ada lomba percepatan koperasi tingkat nasional, Subang boleh maju duluan. Karena mereka sudah membuktikan: dengan sinergi, deadline pun bisa jadi tantangan yang menyenangkan.

Tarif Listrik Juli-September 2025 Tetap, Dompet Aman, Hati Nyaman!

Tarif listrik Juli 2025 tetap
Foto: ilustrasi

Suarasubang.com – Kabar baik datang dari langit-langit dunia kelistrikan! Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya mengumumkan tarif listrik untuk Triwulan III 2025. Dan tebak apa? Nggak naik! Iya, betulan—tarif listrik tetap adem ayem, seperti kipas angin yang dinyalakan di siang bolong.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, memberikan klarifikasi dengan gaya serius namun menenangkan. “Untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan daya beli masyarakat, serta daya saing industri, Triwulan III 2025 diputuskan tarif tetap, sepanjang tidak ditetapkan lain oleh pemerintah,” katanya, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM. Kita doakan saja semoga “tidak ditetapkan lain oleh pemerintah” itu tidak berubah pikiran mendadak.

Jadi, mulai bulan Juli sampai September 2025 nanti, tarif listrik untuk 13 golongan pelanggan non-subsidi masih konsisten. Tak terguncang inflasi, tak tergoda rayuan wacana perubahan. Termasuk juga 24 golongan pelanggan bersubsidi seperti rumah tangga kecil, bisnis mungil, hingga UMKM pejuang ekonomi lokal—semuanya aman sentosa.

Mari kita intip angka-angka tarif listrik yang akan jadi teman setia setiap tagihan bulan Anda. Untuk pelanggan rumah tangga:

  • Daya 900 VA golongan RTM, cukup bayar Rp 1.352 per kWh
  • Daya 1.300 dan 2.200 VA? Sama rata Rp 1.444,70 per kWh
  • Yang pakai 3.500–5.500 VA dan di atas 6.600 VA? Siapkan Rp 1.699,53 per kWh

Untuk dunia bisnis, siapkan kalkulator dan secangkir kopi:

  • Bisnis kecil (B-2), daya 6.600 VA–200 kVA: Rp 1.444,70 per kWh
  • Bisnis menengah (B-3) dengan daya jumbo di atas 200 kVA: Rp 1.114,74 per kWh

Lanjut ke industri. Yang suka pabrik berdengung dan mesin berbunyi merdu:

  • Industri menengah I-3: Rp 1.114,74 per kWh
  • Industri besar I-4: cukup Rp 996,74 per kWh saja. Lebih murah dari kopi susu di kafe!

Listrik untuk pemerintah juga tidak kena badai anggaran:

  • Penerangan jalan umum dan pelayanan pemerintahan bisa senyum tipis dengan tarif antara Rp 1.522,88 hingga Rp 1.699,53 per kWh, tergantung golongan dan tegangan.

Layanan sosial seperti sekolah dan rumah ibadah tetap mendapat pelukan hangat dari negara. Tarifnya mulai dari Rp 325 hingga Rp 925 per kWh. Sementara itu, untuk pelanggan rumah tangga subsidi? Jangan khawatir:

  • 450 VA tetap di Rp 415 per kWh
  • 900 VA di angka Rp 605 per kWh

Jadi, buat Anda yang sempat deg-degan tiap awal bulan, tenang saja. Tagihan listrik tak akan bikin jantung berdebar macam nonton horor tengah malam. Nikmati cahaya lampu tanpa drama—karena tarif tetap, dompet pun selamat.

Misteri Ratih Anggraeni: Mayat Perempuan Tanpa Busana Gegerkan Irigasi Pagaden

Mayat perempuan Pagaden

Subang — Warga Dusun Gardu, Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, dibuat terkejut bukan kepalang pada Minggu pagi (29/6/2025). Bukannya temukan ikan mujair di saluran irigasi Curug Gala, malah menemukan… jasad perempuan tanpa busana. Suasana pagi yang biasanya damai mendadak berubah jadi seperti adegan pembuka film detektif.

Sekitar pukul 08.00 WIB, penemuan itu langsung menggegerkan warga. Polisi pun sigap turun ke lokasi, dan hanya dalam waktu dua jam saja—yup, dua jam, bukan dua minggu seperti sinetron—identitas korban berhasil diungkap lewat sidik jari.

“Kurang lebih dua jam setelah penemuan mayat perempuan tanpa busana tersebut, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi korban lewat sidik jari,” ujar Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin, dengan gaya khas polisi yang kalem tapi tegas.

Dan siapa gerangan korban ini? Bukan artis TikTok atau pesulap keliling, tapi seorang perempuan muda bernama Ratih Anggraeni, 26 tahun, warga Kampung Sukamaju, Desa Sindangsari, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.

“Korban diketahui bernama Ratih Anggraeni berusia 26 tahun,” lanjut Ikin.

Yang membuat kasus ini makin penuh tanda tanya—dan bukan tanda cinta—adalah fakta bahwa seminggu sebelumnya, Ratih diketahui diantar pengurus RT ke rumah ibunya di Cirebon. Jadi, kenapa bisa tiba-tiba muncul di Pagaden? Dan sama siapa? Jalan kaki? Naik angkot? Bareng siapa?

“Yang jadi pertanyaan, kenapa Ratih ada di sekitaran Pagaden dan bersama siapa korban ini datang ke Pagaden,” ungkap Ikin penuh teka-teki, seolah sedang menguji kemampuan para penonton TV kriminal.

Pihak kepolisian Polsek Pagaden bersama Satreskrim Polres Subang kini terus bergerak cepat. Sambil menanti hasil autopsi dari RS Bhayangkara Indramayu, mereka mengumpulkan keterangan dari saksi dan keluarga. Siapapun yang tahu info, saatnya jadi detektif partisipatif.

“Kami pihak kepolisian Polsek Pagaden dibantu Satreskrim Polres Subang masih terus melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi maupun dari pihak keluarga korban,” jelas Ikin lagi.

Dari hasil olah TKP dan visum luar, luka-luka yang ditemukan di tubuh Ratih bikin merinding. Ada benjolan di dahi kiri dan kanan, muka lebam, dan luka sobek di kepala. Siapapun pelakunya, tampaknya tidak main-main. Tapi jangan khawatir, tim penyelidik kita sedang bekerja keras.

“Ada luka benjolan di dahi kiri dan kanan, muka lebam, dan luka sobek di kepala korban,” ujar Ikin menutup keterangannya.

Siapa pelaku di balik tragedi ini? Misteri masih membelit. Tapi publik menanti jawaban, dan keadilan untuk Ratih semoga segera terungkap.

VinFast Fokus Bangun Pabrik di RI, Motor Listriknya Masih Parkir Dulu

VinFast Indonesia mobil listrik

suarasubag.com — Warga +62 yang sudah ngebet ngebut naik motor listrik buatan VinFast, harap bersabar ya. VinFast Indonesia baru saja menegaskan bahwa untuk sekarang, mereka belum mau dulu menyenggol urusan motor apalagi bus listrik. Kenapa? Karena mereka lagi sibuk bebikinan rumah produksi dulu di Subang, Jawa Barat!

Kariyanto Hardjosoemarto, sang CEO VinFast Indonesia, dengan lugas mengatakan, “Saat ini belum ada rencana pasti untuk motor listrik atau bus. Prioritas awal adalah perakitan model EV seperti VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7.” Jadi, kalau kalian ngarep lihat bus VinFast ngider di jalanan Jakarta minggu depan, sabar… itu masih angan-angan.

Namun, tenang dulu! VinFast nggak langsung menutup pintu harapan. Mereka tetap buka mata, pasang telinga, sambil mantau perkembangan pasar. Kalau nanti situasi sudah mendukung, siapa tahu motor dan bus listrik pun ikut manggung. “Kami terus mengevaluasi kebutuhan pasar dan peluang jangka panjang untuk kemungkinan ekspansi produk secara infrastruktur dan prioritas strategi,” tambah Kariyanto.

Nah, bicara soal pabrik, ini nih yang bikin VinFast super sibuk. Sejak Juli 2024 lalu, mereka sudah mengumumkan bakal bangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Lahannya gede banget, 170 hektare! Nggak cuma buat numpang selfie, ini beneran bakal jadi markas produksi mobil-mobil listrik mungil nan imut seperti VF 3 sampai VF 7.

Kalau semua berjalan lancar—dan semoga nggak ngaret ala proyek kontrakan—pabrik ini bakal mulai beroperasi akhir tahun 2025. Target awalnya? Produksi 50.000 unit per tahun. Bisa dibilang, ini langkah VinFast untuk makin unjuk gigi di pasar Asia Tenggara. Bukan cuma mampir, tapi mau jadi pemain tetap.

Buat gambaran, di Vietnam sana, VinFast udah lebih dulu tancap gas. Di pabrik mereka di Hai Phong, kendaraan listrik dari berbagai segmen udah lahir. Dari mobil mini kayak VF 3, sampai SUV besar sekelas VF 8 dan VF 9, semua ada. Bahkan motor listrik pun lengkap: Klara S, Feliz S, Veon S, Vento S, sampai Evo 200. Pokoknya, tinggal pilih, mau yang gaya anak kos atau gaya sultan.

Tak ketinggalan, mereka juga punya VinBus—bus listrik gagah yang mulai beroperasi sejak 2021 di Vinhomes Ocean Park (Gia Lam). Pabriknya sendiri punya kapasitas produksi 300 ribu unit per tahun. Luar biasa, bukan?

Jadi sementara ini, untuk VinFast di Indonesia, kita nikmati dulu mobil listriknya yang mungil, kece, dan katanya bakal ramah kantong. Motor dan bus? Tunggu tanggal mainnya. Siapa tahu, kelak kamu bisa naik VinBus sambil ngopi dan dengerin dangdut remix.

Pramuka Subang Tancap Gas ke Jamda 2025: “Saya Titipkan Nama Baik Subang, Ya!”

Pramuka Subang Jamda 2025

SUBANG – Pagi yang biasanya hanya diisi dengan deretan wajah serius ASN, kali ini berubah jadi panggung semangat dan peluk-pelukan moral. Hari Senin (30/6/2025), bukan cuma hari pertama masuk kerja, tapi juga jadi hari spesial bagi 30 Pramuka kece asal Kabupaten Subang yang siap “nge-jambore” di ajang Jambore Daerah (Jamda) Provinsi Jawa Barat 2025.

Momen pelepasan kontingen ini dikemas dalam suasana apel pagi di lingkungan Pemkab Subang. Dan siapa yang melepas? Bukan orang sembarangan. Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi—yang hits dengan nama panggung Kang Akur—turun langsung ke lapangan. Iya, langsung, bukan lewat Zoom!

Dalam pidatonya yang berasa seperti stand-up motivasi pagi, Kang Akur mengajak semua ASN untuk menyambut pekan kerja dengan senyum 32 karat dan semangat ala “I like Monday.” Katanya, “Mari kita jadikan diri kita sebagai orang yang I like Monday, semangat menyambut pekan kerja dengan penuh optimisme.” Wah, kalau semua ngikutin, mungkin Senin nggak bakal ditakuti lagi, ya?

Tak hanya itu, apel pagi kali ini bertepatan dengan 4 Muharram 1447 H—pas banget untuk membakar semangat baru. Kang Akur memanfaatkan momen hijrah ini untuk mendorong semangat perubahan, pelayanan prima, dan kerja penuh berkah. Syahdu tapi semangat, gitu.

Nah, di sela-sela apel, dilakukan juga pelepasan simbolis untuk empat perwakilan dari total 30 peserta Pramuka yang bakal mewakili Subang di JAMDA Jabar. Sisanya? Tenang, mereka udah siap angkat ransel dan kibarkan semangat dari barisan belakang.

Kang Akur nggak lupa kasih tepuk tangan virtual buat Kwarcab Pramuka Subang yang selama ini aktif banget membina generasi muda. “Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kwarcab Pramuka Subang yang secara konsisten aktif membina generasi muda. Saya percaya, Pramuka Subang adalah yang terbaik di Jawa Barat,” ujar beliau dengan penuh bangga (dan mungkin sedikit haru biru).

Dan sebelum para Pramuka ini melangkah dengan semangat pionir, Kang Akur menitipkan pesan penting yang bukan kaleng-kaleng. “Kepada adik-adik, saya titipkan nama baik Kabupaten Subang. Tunjukkan semangat, etika, dan karakter terbaik kalian di hadapan peserta dari kabupaten/kota lain.” Wah, udah kayak ngutus diplomat muda Subang nih!

Jadi, siap-siap ya Jawa Barat, pasukan semangat dari Subang bakal tampil bukan cuma keren, tapi juga penuh etika dan energi positif!

Semangat Nasionalisme Meledak di Subang! Bupati Reynaldi “Turun Gunung” Pantau Siswa Tempur Karakter

Bupati Subang kunjungi program bela negara siswa

Subang — Ada yang seru (dan serius) di Ksatrian Kompi Senapan C Yonko 461 Kopasgat! Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita S.IP., tak sekadar duduk manis di balik meja kerja. Kali ini, beliau turun langsung ke lapangan, menyambangi para siswa SMP/MTs yang sedang digembleng lewat Program Pendidikan Karakter Bela Negara dan Disiplin angkatan pertama tahun ajaran 2025.

Dengan setelan khas pemimpin daerah, Bupati Reynaldi hadir penuh semangat, menebar motivasi dan memberi arahan langsung di tengah suasana yang nyaris seperti latihan militer ringan—tapi jangan khawatir, ini bukan Squid Game, ini Bela Negara, Bung!

“Program Pendidikan Karakter Bela Negara dan Disiplin ini sangat penting untuk membentuk karakter dan disiplin siswa sejak dini. Saya berharap para siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik dan menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan berintegritas,” ujar beliau, lantang namun tetap adem, seperti kopi panas yang diseruput sambil hujan-hujanan.

Para siswa? Wah, mereka tampak sumringah sekaligus segar seperti habis lari keliling lapangan. Kunjungan Bupati ini jadi suntikan semangat super, seakan-akan stamina mereka langsung di-charge 100%. Bukan cuma pintar, tapi juga tegas, tangguh, dan tahan godaan TikTok!

Program ini memang bukan sembarang program. Ini adalah akar karakter, cetak biru generasi masa depan yang bukan cuma hafal rumus, tapi juga hafal makna tanggung jawab.

Tak hanya sang Bupati yang hadir. Deretan tokoh penting juga ikut meramaikan suasana, termasuk Kadisops Lanud R. Suryadi Suryadarma Kolonel Pnb Irdhyan Krisnayogi, S.AP., Dansathanlan Letkol Pas Ihwan Holoman, dan Kadisdik Kabupaten Subang Dra. Nunung Suryani, M.Si. Lengkap sudah! Kalau ini konser, bisa dibilang “full team, all access!”

Sungguh, ini bukan sekadar program. Ini adalah pertunjukan hebat yang tak dipentaskan di panggung, tapi di lapangan, di hati, dan di masa depan generasi muda Subang!

Recent Posts