Beranda blog Halaman 1603

Gandeng Perusahaan Perancis Dahana Dirikan Pabrik Detonator Elektronik Pertama di Indonesia

dahana.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – PT DAHANA (Persero), BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak pertahanan dan komersial akan mendirikan Pabrik Detonator Elektronik pertama di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT DAHANA (Persero) dengan mitranya dari Perancis Davey Bickford SAS di Kampus Dahana Subang pada Jumat, 30 Juli 2021.

Menurut Direktur Utama PT DAHANA (Persero) Budi Antono, kerjasama kedua belah pihak direncanakan dalam bentuk joint operation dengan kapasitas produksi awal sebanyak 150.000 pcs/shift/tahun.

“Pada tahap awal, hasil produksi Detonator Elektronik ini akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Namun dalam jangka panjang tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan ekspor ke luar negeri,” ujar Budi Antono dalam sambutannya.

Selain nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama Budi Antono, dilakukan juga penandatanganan Non disclosure agreement (NDA) oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Wildan Widarman dan Rental Agreement untuk peralatan digital blasting equipment oleh Direktur Operasi Bambang Agung. Sementara dari Davey Bickford SAS diwakili oleh Lieustanto Rasjid, perwakilan di Indonesia.

Dukungan untuk program ini datang dari pemerintah melalui Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN Liliek Mayasari. Liliek Mayasari mengungkapkan bahwa BUMN Industri Pertahanan memiliki keunggulan solusi berbasis dual use of tehcnology yaitu pertahanan dan non pertahanan.

“PT DAHANA merupakan salah satu BUMN yang tergabung dalam BUMN Industri Pertahanan. Semoga dengan pendirian Pabrik Detonator Listrik ini semakin memperkuat posisi DAHANA sebagai industri bahan peledak, baik skala nasional maupun internasional,” ungkap Liliek Mayasari pada saat memberikan sambutan secara virtual.

Detonator Elektronik merupakan salah satu asesoris bahan peledak yang biasa digunakan di sektor pertambangan. Detonator Elektronik berfungsi sebagai pemantik bahan peledak utama dengan keunggulan memiliki tingkat ketepatan yang tinggi di banding jenis detonator lainnya. Selain itu, Detonator Elektronik juga dapat meningkatkan hasil peledakan karena kemudahan mengatur waktu delay, mengurangi ground vibration dan airblast, keamanan yang lebih baik pada lingkungan berlistrik, serta lebih efisien dalam penggunaan jumlah detonator.

Pendirian fasilitas produksi di dalam negeri ini sejalan dengan arahan Presiden RI pada saat Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 pada Maret lalu. Kala itu, Presiden Joko Widodo kembali meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menggaungkan cinta produk Indonesia. Presiden juga meminta Kementerian Perdagangan harus punya kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional, misalnya dengan mendukung program bangga buatan Indonesia.

“Keberadaan pabrik-pabrik di dalam negeri pun secara otomatis akan meningkatkan TKDN yang sangat baik untuk iklim perekonomian dalam negeri. Termasuk didalamnya pengurangan atau penghentian kuota impor di tahun 2022/2023,” tutur Budi Antono.

Beberapa fasilitas produksi lainnya juga tengah dikebut penyelesaiannya. Pabrik Elemented Detonator (Non Electric) kapasitas 8 juta pcs/tahun yang berlokasi di Kawasan Energetic Material Center (EMC) Subang diawal tahun depan direncanakan sudah mulai berproduksi. Sementara dari Project Pembangunan Pabrik Amonium Nitrate DAHANA – PKT di Bontang direncanakan akhir tahun depan sudah melaksanakan commissioning.

Ketua DPRD, Bupati dan Wabup Subang Rakor Bersama KPK RI

rakor-bersama-KPK.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Bupati Subang H. Ruhimat dan Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi dan Ketua DPRD Subang melaksanakan Rapat Koordinasi Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Pemerintah Kabupaten Subang bersama Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (30/7/2021).

Rapat koordinasi antara pemerintah Kabupaten Subang dan Komisi Pemberantasan Korupsi RI tersebut merupakan sarana audiensi, monitoring dan evaluasi program pencegahan Korupsi di Kabupaten Subang.

Adapun Program Pencegahan korupsi yang terintegrasi oleh KPK melalui Monitoring Center for Prevention (MCP) terdiri dari 8 Area yang menjadi intervensi program MCP yaitu : perencanaan dan penganggaran apbd, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu, Kapabilitas APIP,
Manajemen ASN, Optimalisasi Pajak Daerah, Manajemen Aset Daerah dan tata kelola Dana Desa. Adapun kedelapan Area tersebut memiliki 34 indikator dan mengharuskan masing-masing perangkat daerah untuk dapat melaporkan capaian indikator yang sudah ditentukan melalui aplikasi JAGA atau MCP.

Untuk mempercepat penyelesaian pemenuhan data MCP, Pemerintah Daerah Kabupaten Subang telah membuat rencana aksi pencegahan korupsi terintegrasi tahun 2021 dan Tim Pelaksana Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi tahun 2021.

Dalam Sambutannya Ketua DPRD Subang H. Narca Sukanda S.Sos menyampaikan dengan program ini diharapkan dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi yang menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparansi, efektivitas, efisiensi dan pelayanan prima demi tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

“DPRD Subang sebagai lembaga perwakilan rakyat berkomitmen secara bersama-sama untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih” ujar H. Narca

Sementara itu Kang Jimat sapaan akrab Bupati Subang memyampaikan harapannya bahwa melalui rapat koordinasi ini agar terjalin komunikasi yang baik antara tim KPK dengan Pemerintah Kabupaten Subang dalam pencegahan korupsi yang terintegrasi. Menurutnya pemerintahan yang bersih dari korupsi merupakan cita-cita yang tertuang dalam visi kabupaten subang yaitu mewujudkan kabupaten subang yang bersih, maju, sejahtera dan berkarakter.

“Mudah-mudahan selangkah demi selangkah kita bisa melakukan percepatan penyelesaian rencana aksi yang telah ditetapkan” Ujar Kang Jimat.

Dirinya pun telah menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah dan bagian yang terlibat dalam rencana aksi MCP KPK untuk dapat pro aktif dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait serta mengucapkan rasa terima kasih atas seluruh kerja keras tim dan jajaran pemerintah kabupaten subang dalam pencegahan korupsi terintegrasi di kabupaten subang.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Direktur Korsup wilayah II KPK Yudhiawan Wibisono, Irsus Kemendagri Teguh Narutomo, Kasatgas Pencegahan 1 KPK Dwi Aprilia Linda Astuti, Anggota Satgas pencegahan 1 KPK untuk wilayah jabar Wuri Nurhayati, Penyidik KPK Bambang Sukoco dan Rilo Pambudi, Ketua DPRD Subang H. Narca Sukanda, Sekretaris Daerah Subang H. Asep Nuroni, kepala Kanwil BPN Subang Joko Susanto, Inspektur inspektorat Daerah Subang R. Memet Hikmat, para kepala perangkat daerah, Asda, staf Ahli dan kepala bagian Sekretariat daerah Subang.

Mari Berkenalan Dengan Sistem Pendidikan Terpadu di Indonesia

4.-Kotasubang.com_.jpg

KOTASUBANG.com – Sistem pendidikan terpadu menjadi kunci keberhasilan di beberapa negara maju. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh warga negara termasuk di Indonesia. Semakin bagus kualitas pendidikan di sebuah negara maka semakin baik pula sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkannya. Artinya akan memberikan kontribusi positif pada pembangunan bangsa dan negara.

Beberapa negara dengan di dunia yang dikenal memiliki indeks pendidikan bagus sudah lama menerapkan sistem tersebut. Sebut saja seperti Finlandia, Swiss dan Britania Raya untuk negara di Eropa. Sedangkan di Asia negara seperti Korea Selatan, Jepang dan Singapura sangat dikenal mempunyai sistem pendidikan yang berkualitas.

Negara lainnya kita bisa menyebutkan Kanada ataupun Selandia Baru. Sebelumnya perlu dipahami terlebih dahulu terkait pengertian dari sekolah yang menerapkan pendidikan terpadu. Pengertian pendidikan terpadu menurut Undang-undang Kependidikan adalah sistem yang memadukan antara sekolah umum dan juga sekolah khusus. Secara garis besar pendidikan terpadu bisa juga diartikan sebagai pola pendidikan yang dilaksanakan dengan melibatkan semua elemen hidup ke dalam sistem pendidikan itu sendiri.

Terpadu yang dimaksud adalah sistemnya, penerapan kurikulum dan peran serta masyarakat juga orang tua. Pengertian lainnya dari pendidikan terpadu adalah sistem pendidikan umum yang dipadukan atau diintegrasikan dengan pendidikan keagamaan. Sehingga lembaga sekolah yang telah menerapkan pengintegrasian antara sekolah umum dan keagamaan dikatakan memiliki sistem pendidikan terpadu.

Tujuan Sistem Pendidikan Terpadu

Sistem pendidikan yang telah menggabungkan antara pendidikan umum dan keagamaan diharapkan bisa menjawab tantangan berat zaman sekarang. Harus diakui perkembangan zaman saat ini seiring dengan kemajuan teknologi bisa membawa dampak besar baik positif maupun negatif.

Pelaksanaan pendidikan terpadu di Indonesia secara umum bisa dikatakan memiliki tujuan sebagai berikut :

  1. Mengembangkan Pengetahuan dan Pemikiran Kreatif

Kalau ingin sebuah negara mengalami kemajuan maka perbaiki dulu kualitas SDM yang ada. Bagaimana caranya? Tentu saja yang paling efektif adalah melalui sekolah dimana para generasi calon pemimpin masa depan sedang mendapatkan pendidikannya. Sekolah yang telah menerapkan sistem pendidikan terpadu diharapkan lebih bisa menghasilkan individu yang berkualitas sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM.

Siswa akan dididik bukan hanya sekedar teori saja melainkan didorong untuk menjadi berpikir kreatif agar bisa menemukan ide-ide baru yang inovatif. Dengan begitu maka dia bisa menguasai ilmu dengan baik dan mengembangkan teknologi yang telah ada. Jika SDM yang dimiliki telah mampu berpikir kreatif, inovatif serta menemukan teknologi yang baru maka tidak akan kalah dengan negara lainnya. Kedepannya generasi muda kita akan memiliki daya saing yang sama dengan SDM dari negara lainnya.

  1. Membentuk Generasi Berakhlak Mulia

Seperti sudah dikatakan di awal bahwa pendidikan terpadu adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan umum dan keagamaan. Mengapa pendidikan agama menjadi hal yang sangat penting? Kita tentunya tidak mau anak-anak menjadi orang yang pandai namun lupa tentang konsep ketuhanan dan akhirat.

Pendidikan agama diberikan agar tidak terjadi apa yang disebut dengan “lost generation” dimana anak-anak hanya pandai ilmu duniawi saja namun sudah kehilangan akhlak yang bagus. Pendidikan terpadu diterapkan untuk membentuk generasi yang pandai secara keilmuan dan memiliki akhlak mulia.

Sistem pendidikan terpadu juga telah diterapkan pada sebuah sekolah SMA unggulan di Jawa Barat yaitu SMA Dwiwarna (Boarding School). Tujuannya adalah untuk mencetak generasi yang pandai secara keilmuan serta memiliki akhlak yang mulia.

 

 

 

Kang Akur : Dari Sasaran 1.28 Juta Orang, Baru 13,99% Divaksin Dosis Pertama di Subang

rakor-penangan-covid.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Dari 1.285.199 sasaran vaksinasi di Kabupaten Subang, hingga saat ini Pemkab Subang baru menerima 201.360 dosis. Dosis pertama yang sudah dilakukan sebanyak 108.430 dosis atau 13,99% dan dosis kedua 67.156 dosis kurang lebih 5,26%. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi dalam Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 secara Daring bersama Tim Pakar Satgas Covid-19 yang melibatkan pimpinan kepala daerah serta unsur Forkopimda Jawa-Bali, Kamis (29/7/21).

“Percepatan vaksinasi dosis pertama berkat bantuan dari kepolisan dan kodim 0605 Subang dengan melaksanakan vaksinasi masal dibeberapa tempat. Subang Alhamdulillah mendapatkan bantuan hibah alat tes pendeteksi covid-19 dari Badan Intelijen Negara (BIN) Provinsi Jawa Barat yang akan sangat membantu kinerja pemerintah dan RSUD dalam menangani covid-19 di Kabupaten Subang terutama dalam hal hasil swab yang akan lebih cepat keluar hasilnya,” ujar Kang Akur.

Kang Akur menambahkan, optisme terus dibangun bersinergi dengan forkopimda dan seluruh jajaran unsur lainnya dengan melakukan 3T (Testing, Tracing dan treatment) dan mensosialisakan kepada masyarakat mengenai kesadaran terkait protocol kesehatan. Untuk testing dan tracing  yang sudah dilakukan swab kepada masyarakat sekitar 28.108 orang dengan rata-rata 2.300/hari saat ini.

Sementara itu mengenai Covid19 Kabupaten Subang terkonfirmasi positif sebanyak 9.406 dengan angka kesembuhan 82,3% dengan total kematian 480 orang atau 5,1%.
Untuk BOR Subang mengalami penurunan luar biasa sejak dilakukan PPKM darurat sampai saat ini di 58,33%.

Alphieza Syam Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (TP STPC-19) Nasional mengatakan dalam menangani pandemic covid-19 perlu adanya sinergitas antara pemerintah, Forkopimda dan masyarakat. Dengan FGD Pendampingan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diharapkan para pimpinan kepala daerah dan Forkopimda mempunyai peningkatan kapasitas dalam mengendalikan dan memimpin penanganan Covid-19 secara maksimal dan kolaboratif.

“Pemimpin harus bisa mengambil keputusan cepat dan handal dalam situasi kritis dengan mempertimbangkan secara menyeluruh dampak sistemik lintas sektoral,” Ujar Alphieza.

Kegiatan kajian operasional membangun kepemimpinan kolaboratif dalam percepatan penanganan pandemic covid-19 yaitu dengan Pendampingan lapangan yang akan dilaksanakan berdasarkan skala prioritas ke daruratan di suatu wilayah berdasarkan data dan informasi yang diperoleh selama melakukan pendampingan daring. Pembekalan peningkatan kapabilitias kepemimpinan kolaboratif dalam percepatan penanganan pandemic bertujuan untuk membekali dan mendampingi para pemangku kebijakan penanganan pandemic daerah agar memiliki karakter tangkas dan kolaboratif dalam menjalankan pengelolaan krisis pandemic secara terpadu, multisektor serta berwawasan kebangsaan.

 

Lanud Suryadarma Peringati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-74

tni-au-lanud-suryadarma.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Komandan Lanud Suryadarma Marsma TNI Djohn Amarul, S.AB., didampingi Komandan Wing 8 Kolonel Pnb Antonius Adi Nur W serta para pejabat Lanud Suryadarma mengikuti jalannya upacara memperingati ke-74 Hari Bakti TNI Angkatan Udara secara Virtual yang dilaksanakan di Gedung Mako Lanud Suryadarma, Kalijati Subang. Kamis (29/7/2021).

Upacara Hari Bakti TNI Angkatan Udara yang ke 74 ini dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., yang di laksanakan dari Auditorium IG Dewanto Denma Mabesau Jakarta. Kegiatan upacara ini juga diikuti oleh seluruh jajaran TNI Angkatan Udara secara daring dari Lanudnya masing -masing., dengan pelaksanaan upacara yang cukup sederhan namun tetap berjalan dengan hikmah dengan tetap melaksanakan protocol Kesehatan yang berlaku.

Dalam amanatnya Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., menyampaikan bahwa di tengah kondisi sulit ini, TNI Angkatan Udara harus dapat menjadi pelopor dan mengajak masyarakat untuk terus menumbuhkan optimisme sebagai suatu bangsa.

“Dari pandemi ini, kita belajar saling berempati dan turut merasakan kesulitan masyarakat di sekeliling kita. Wabah ini juga mengajarkan kita untuk bersatu dan saling bahu membahu sebagai satu bangsa” jelas Kasau.

Kasau juga menyampaikan bahwa Kita harus berjuang dan bangkit bersama. Saling mendukung dan saling meringankan beban saudara sebangsa dan setanah air. Secara khusus bagi prajurit dan pegawai negeri sipil TNI Angkatan Udara, esensi dari peringatan ini adalah untuk mengajarkan kita akan kerelaan untuk berkorban, kesediaan untuk menjadi teladan sekaligus pelopor untuk meringankan beban dan kesulitan rakyat di sekeliling kita. “Inilah makna sesungguhnya dari Hari Bakti TNI Angkatan Udara”.

Oleh karena itu, selaku Kepala Staf Angkatan Udara, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada seluruh prajurit dan pegawai negeri sipil TNI Angkatan Udara, atas perjuangan yang telah saudara darma baktikan, tanpa mengenal lelah, kepada bangsa dan negara Indonesia” tambah Kasau.

“Saya juga meminta kepada insan TNI Angkatan Udara, untuk terus melanjutkan perjuangan menghadapi wabah ini dengan semangat yang tinggi. Kita harus terus optimis dan terus yakin, dengan kerja keras, dengan kesabaran, dan dengan memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, insya Allah wabah ini akan segera kita atasi” Pungkas Kasau pada akhir amanatnya.

Sebelumnya segenap perwakilan dari Lanud Suryadarma dan Wingdiktek serta perwakilan dari PIA Ardhya Garini Bakorcab Kalijati melaksanakan ziarah rombongan yang dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cidongkol Kabupaten Subang, Rabu (28/ 7/2021).

Upacara Ziarah yang dilaksanakan secara khidmat dan sederhana kali ini hanya diikuti beberapa perwakilan dari para pejabat Lanud Suryadarma dan Wingdiktek, dikarenakan masih adanya wabah Covid-19, sehingga pelaksanaan ziarah ini tetap melaksanakan distancing protokol kesehatan yang berlaku.

Kegiatan upacara tersebut dipimpin oleh Komandan Wing 8 Lanud Suryadarma Kolonel PNB Antonius Adi Nur W, kegiatan diawali dengan penghormatan di TMP yang dipimpin oleh pimpinan ziarah kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. Setelah upacara kemudian dilanjutkan dengan acara tabur bunga, oleh para pejabat TNI AU, dan ibu-ibu pengurus PIA AG Bakorcab Kalijati.

2 Orang Berpeci Nekat Hirup Nafas Pasien COVID Hingga Meninggal Dunia

suarasubang.com – Beredar sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan dua orang pria berpeci dengan nekat menghirup nafas yang keluar dari mulut pasien Covid-19.

Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @julie307 pada Rabu (14/7/2021) terlihat dua orang pria berpeci menghampiri seorang pasien Covid-19 yang sudah dalam kondisi lemah terbaring dikasur dan disampingnya terdapat tabung berisi oksigen.

Kemudian mereka meminta pasien Covid-19 itu untuk menghembuskan nafasnya dengan kencang dan kedua pria berpeci tersebut langsung mendekatkan mulutnya ke pasien tersebut dan mulai menghirup nafas yang keluar dari mulut sang pasien.

Keduanya melakukan tindakan itu secara bergantian, agar nafas yang dikeluarkan oleh sang pasien benar-benar masuk ke dalam tubuhnya mereka juga mengibaskan tangannya sambil mengarahkan ke mulutnya.

Kedua pria berpeci itu diduga tidak mempercayai keberadaan virus Corona dan mereka melakukan eksperimen konyol dengan mendekatkan mulut mereka ke mulut pasien Covid-19.

Diketahui salah satu dari pria berpeci itu bernama Masudin yakni seorang pakar terapi saraf telinga terkenal di Jombang, Jawa Timur.

Akibat perbuatannya itu, dikabarkan Masudin meninggal dunia pada Selasa (13/7/2021) dini hari. Pria kelahiran 47 tahun silam ini meninggal dunia karena mengalami sakit.

Belum diketahui kondisi dari pria berpeci yang satunya lagi, tetapi dari penuturan seorang netizen dia kini juga sudah meninggal dunia.

Sumber: Poskota.co.id

PPKM Darurat, Menag Minta Takbiran dan Sholat Idul Adha di Rumah

PPKM Darurat, Menag Minta Takbiran dan Sholat Idul Adha di Rumah

suarasubang.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta umat Islam untuk melaksanakan takbiran dan Shalat Idul Adha di rumah masing-masing di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Adapun hal itu dilakukan untuk mencegah dan melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 yang saat ini kasusnya tengah mengalami kenaikan di Tanah Air.

Yaqut mengatakan, pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M di Wilayah PPKM Darurat.

“Edaran ini antara lain mengatur terkait dengan peniadaan sementara kegiatan peribadatan di rumah ibadah. Artinya, di rumah-rumah ibadah tidak dilakukan kegiatan yang menghadirkan jemaah di masa PPKM Darurat ini,” kata Yaqut melalui keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).

Ia melanjutkan, takbiran di masjid atau mushala yang berada pada wilayah PPKM Darurat ditiadakan sementara.

Demikian juga dengan takbiran keliling, dalam bentuk arak-arakan, baik menggunakan kendaraan maupun jalan kaki.

“Kemenag mempersilakan umat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran tetapi di rumah saja. Karena itu tidak mengurangi sama sekali makna dari takbiran,” ujarnya.

“Tidak ada pelaksanaan solat masjid atau lapangan pada wilayah PPKM darurat. Jadi, di wilayah PPKM Darurat, takbiran dan Shalat Id dilakukan di rumah masing-masing,” lanjut dia.

Yaqut menambahkan, ketentuan yang sama juga berlaku untuk wilayah di luar PPKM, tapi masuk dalam zona merah dan oranye.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat khususnya Umat Islam mematuhi edaran yang telah diterbitkan.

“Jadi di luar wilayah PPKM yang masuk zona merah dan oranye, ketentuannya sama, takbiran dan Salat Idul Adha di rumah,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan, Islam mengajarkan umatnya untuk taat kepada Allah, Rasul, dan pemerintah.

“Ketika pemerintah mengeluarkan peraturan yang bertujuan melindungi masyarakat, maka wajib dipatuhi,” ucap dia.

Sumber: Kompas.com

PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli 2021

PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Akhir Juli 2021

suarasubang.com – Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali akan diperpanjang hingga akhir Juli mendatang. Perpanjangan masa PPKM Darurat itu diungkapkan oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.

“Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo sudah diputuskan bapak Presiden (PPKM Darurat) dilanjutkan sampai akhir Juli. Sampai akhir Juli PPKM,” kata Muhadjir saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien Corona, Sleman, Jumat (16/9/2021).

Muhadjir mengatakan dengan adanya perpanjangan PPKM Darurat ini, Jokowi menyampaikan ada beberapa risiko. Di antaranya yang dia sebut yakni terkait bantuan sosial atau bansos.

“Perpanjangan ini memang banyak risiko. Termasuk bagaimana supaya seimbang, bersama-sama antara tadi itu meningkatkan disiplin warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan standar PPKM dan bantuan sosial,” katanya.

Khusus untuk bansos, Muhadjir menyebut pemerintah tidak bisa memikulnya sendiri. Dia meminta semua pihak saling gotong royong. Termasuk pihak universitas juga diminta untuk membantu.

“Karena itu bansos itu tidak mungkin ditanggung negara sendiri oleh pemerintah. Gotong royong masyarakat,” katanya.

“Termasuk civitas akademika UGM di bawah Pak Rektor saya mohon gerakan untuk membantu mereka-mereka yang kurang beruntung akibat PPKM ini,” ujarnya.

Muhadjir ingin agar masyarakat bisa memupuk kesadaran untuk saling jaga dan membantu sesama.

“Saling bantu saling bergandeng tangan mengulurkan tangan termasuk sedekah masker. Karena bagaimana pun masyarakat di bawah, masker barang yang mahal, tidak mungkin kita meminta kesadaran (masyarakat) melulu tanpa upaya kita membantu mereka,” pungkasnya.

Sumber: detikcom

Pasien COVID-19 Subang Butuh Oksigen, Begini Langkah DPRD

suarasubang.com – Pengaduan dari masyarakat terkait penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Subang kian kencang. Keadaan sudah memasuki darurat kekurangan dari mulai tenaga kesehatan, ruang tempat isolasi, oksigen, obat- obatan dan lainnya.

Maka Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Subang mengambil sikap dengan mengundang para kepala OPD untuk membahas masalah pasien Covid-19 di Subang yang krisis oksigen.

Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Subang H Aceng Kudus mengatakan dalam rapat dengar pendapat pada Jumat (9/7/2021) bersama para Kepala OPD yang sengaja diundang oleh pihak DPRD, yakni Dinas Kesehatan, pihak RSUD Subang, Dinas Perizinan, DKUPP, dan Tim Anggaran juga hadir.

“Rapat digelar dalam rangka untuk mencari tahu apa yang menjadi permasalahan di kabupaten Subang, baik itu di RSUD dan Rumah sakit lainnya. Terutama yang dibahas masalah kekurangan anggaran untuk program mengatasi kebutuhan oksigen,” kata Aceng Kudus.

Rapat dipimpin Wakil Ketua I DPRD Hj.Elita Budiarti, Wakil Ketua III Lina dan Ketua Komisi IV H Ujang Sumarna.

Untuk mengatasi kekurangan oksigen di RSUD Subang, pihaknya mengundang PT Samator Aneka Gas Indonesia.

“Kami dari DPRD menyikapi hal tersebut dengan cara bekerja sama dengan dinas kesehatan dan RSUD dalam menambah pemberian anggaran dan penambahan petugas satgas Covid.

“Adapun dalam upaya mengatasi darurat oksigen, kita telah mengundang juga pihak PT Samator yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan Oksigen siap memasang langsung pentilasi,” paparnya.

“Menurut dari PT Samator, tidak perlu menambah gas dengan Sistem Sirkulasi karena bisa mencapai 500 tabung dalam 1 hari,” tutur Aceng.

Selain menggandeng PT Samator, ungkap Aceng, untuk mengatasi darurat oksigen, ada solusi lainnya yakni pengadaan alat khusus produksi oksigen senilai Rp5 miliar.

“Kemudian solusi yang kedua yaitu mengambil oksigen dari udara dengan menggunakan alat khusus namun memakan biaya sekitar Rp5 miliar,” ucapnya.

“Dikarenakan biaya yang sangat besar, pihak DPRD dan perwakilan dinas kesehatan mempertimbangkan untuk menggunakan solusi pertama dalam menghemat anggaran.

Sementara dari Tim Anggaran yang diwakili Kabid Anggaran Khairil Sahdu, menyampaikan mengenai anggaran akan dilakukan percepatan untuk segera merealisasikan apa yang telah dianggarkan.

Lebih lanjut kata Khairil, pemerintah segera melakukan koordinasi dengan bidang-bidang yang lain dari setiap OPD untuk melakukan percepatan, selain itu akan dilakukan koordinasi dengan kementerian dalam negeri.

“Jika masih tidak bisa akan dilakukan koordinasi dengan LO karena dengan Regulasi yang tidak bisa dilanggar begitu saja. Selanjutnya untuk parsial 1 pengalihan 2020 sudah teratasi, sedangkan untuk saat ini masih mengalami kendala karena terdapat kesalahan di awal. Kita berharap semuanya segera terealisasikan,” pungkasnya.

Pembangunan Mall Subang Dipercepat, Tapi Kapan?

suarasubang.com – Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengikuti Rapat Percepatan MOU Perencanaan Pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP).

Dalam rapat perencanaan Pembangunan MPP sebelumnya, Kadis DPMPTSP Dr. Rahmat Fatharrahman, M.Si., menyampaikan Gambaran Umum Kesepakatan Program MPP yaitu ada 38 Kabupten Kota yang di siapkan oleh pemerintah, salah satunya Kabupaten Subang.

“Dalam hal ini, Harus dibuat MOU yang dikaji dan dikoreksi oleh semua pihak, agar bulan ini targetnya bisa tanda tangan MOU ke Bupati Subang” ujarnya.

Kang Akur Sapaan Akrab Wakil Bupati Subang dalam dambutannya menyampaikan agar pihak-pihak terkait menyelesaikan permasalahan-permasalahan teknis maupun non teknis agar MOU Pembangunan Mall Pelayanan Publik ini bisa terselesaikan, dan MPP pun bisa ter-realisasikan, dan harus menjadi prioritas untuk kepercayaan publik.

“Walau saat pandemi, kita harus membangun infrastruktur, salah satunya Pelayanan Publik dan Mall Pelayanan Publik”, ujar Kang Akur.

Rapat ini turut dihadiri oleh Asda II, Kadis DPMPTSP dan Dinas-dinas serta Kepala bagian terkait lainnnya.

Recent Posts