Viral di media sosial anak SMP di Tasikmalaya, Jawa Barat patungan beli sepatu untuk temannya. Hal itupun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Video viral tersebut diposting akun TikTok @rfirzl_ pada Jumat (10/3/2023).

Ridwan Kamil pun membagikan postingan video yang memperlihatkan sekelompok anak SMP di Tasikmalaya patungan beli sepatu untuk temannya yang sudah rusak.

Di video tersebut, terlihat sepatu milik salah satu siswa SMP itu sudah rusak dan dekil.

Kemudian terlihat secarik kertas yang berisikan daftar siswa-siswa SMP itu yang patungan untuk membelikan hadiah sepatu kepada siswa yang sepatunya rusak tersebut.

Tertulis Rp 217.000 jumlah uang yang mereka targetkan untuk membeli sepatu baru. Lalu tertulis juga “Sodakoh Peduli” dan terlihat sebanyak 14 siswa telah menyisihkan uangnya untuk patungan membelikan sepatu temannya yang sudah rusak itu.

Adegan haru terjadi ketika siswa laki-laki yang memiliki sepatu rusak itu diberikan kejutan sepatu baru beserta boxnya di depan kelas.

Baca Juga: Viral Bule Rese Bawa Motor di Bali, Tak Pakai Helm hingga Masuk Got

Sambil tersenyum bahagia bersama teman-temannya, terlihat kekompakan yang begitu solid diperlihatkan oleh anak-anak SMP itu.

Apresiasi Ridwan Kamil terhadap Video Viral Anak SMP di Tasikmalaya Patungan Beli Sepatu untuk Temannya

Pada captionnya, Ridwan Kamil mengucapkan selamat kepada anak-anak SMP dari Tasikmalaya Tersebut. Ridwan Kamil juga menilai mereka adalah teladan, karena berani melawan berita viral tentang bully, tawuran, hingga viral hilang etika.

Selain itu, Ridwan Kamil berpesan kepada anak-anak tersebut untuk tetap semangat dan menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya.

“Dan ingat, bersemangatlah untuk selalu menjadi golongan tangan di atas,” ujar Ridwan Kamil.

“Kapan-kapan kita ketemuan. Hatur Nuhun,” tutupnya.

Respon Netizen terkait Unggahan Ridwan Kamil

Postingan Ridwan Kamil itu mendapatkan banyak respon dari netizen. Terpantau hingga pukul 19.00 WIB, Jumat (10/3/2023), postingan tersebut sudah mendapatkan 200 ribu lebih likes dan 6 ribu lebih komentar.

Baca Juga: Viral HP Ngelag dan Mati karena Video WA Mengandung Virtex, Ini Penjelasannya

“Kelak ada dari kalian ini yg akan mampu beli sepatu satu kontainer bahkan ada yg punya toko sepatu tapi tidak akan pernah akan mampu lagi membeli kenangannya,” ujar akun @pong_ge9***.

“Menjadi Salah satu indikator keberhasilan sebuah Pendidikan, tidak melulu dari nilai di atas kertas,” kata @nisaandriani***.

“Ditengah berita2 anak jaman skrg yg bikin istighfar, video kaya gini ngasih kita harapan bahwa cahaya kebaikan itu masih ada,” ungkap @bananacakejaka***.

“Inilah yang harus di terapkan dalam setiap pertemanan, saya sangat terharu dan merasa bangga sekalih melihat ini, semoga kalian semua sukses kawan,” kata @dikiaaa***.

“Thats what friend are for… hai Barudak balageur…,” ujar @teukuza***. (Gumilang/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

harapanrakyat.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperpanjang penataan kawasan Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung. Dengan demikian, penutupan Masjid Al Jabbar pun akan mengikuti masa perpanjangan penataan masjid.

Semula, Pemprov Jabar menjadwalkan penutupan Masjid Al Jabbar hingga 13 Maret 2022 untuk penataan dan pemeliharaan. Akan tetapi, rencana tersebut berubah.

Pemprov Jabar pun kembali merencanakan pembukaan Masjid Al Jabbar dapat dipergunakan untuk umum pada 1 Ramadan 1444 H/2023.

Baca Juga : Selama Dua Pekan Masjid Al Jabbar Ditutup Sementara

Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, perpanjangan waktu penataan dan pemeliharaan ini agar jamaah bisa beribadah dengan nyaman.

Selain itu, lanjut Setiawan, dengan adanya penataan dan pemeliharaan ini mampu menghadirkan pelayanan yang baik untuk jamaah pada saat Ramadan.

“Perpanjangan waktu pemeliharaan ini agar saat Ramadan tiba, masyarakat dapat beribadah di Masjid Al Jabbar dengan tenang, tertib, dan nyaman,” ucap Setiawan di Kota Bandung, Jumat (10/3/2023).

Setiawan mengatakan, pemeliharaan Kawasan dan Masjid Al Jabbar mencakup semua aspek. Seperti, perbaikan sejumlah kerusakan akibat tingginya animo jemaah, pemeliharaan taman tematik, kolam retensi, serta penataan area luar dan dalam masjid.

Atas perpanjangan penutupan sementara kawasan dan Masjid Al Jabbar, Setiawan menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian kepada masyarakat.

“Insyaallah setelah pemeliharaan ini selesai, jamaah dapat kembali datang ke Masjid Al Jabbar dan beribadah dengan tertib, aman, dan nyaman, khususnya di Bulan Suci Ramadan,” ucap Setiawan.

Gubernur Jelaskan Perlunya Penataan Masjid Al Jabbar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, menutup sementara kawasan Masjid Al Jabbar. Penutupan kawasan ini akan berlaku mulai 27 Februari 2023 hingga 13 Maret 2023.

Baca Juga : Wisata Religi Masjid Al Jabbar, Begini Tanggapan Legislator Pusat

Ridwan Kamil mengatakan, penutupan sementara Masjid Al Jabbar ini dalam rangka penyempurnaan dan perbaikan hingga penataan ketertiban.

Menurutnya, pihaknya menutup sementara kawasan Masjid Al Jabbar ini dengan berbagai pertimbangan.

“Dengan adanya kebijakan tersebut, kami mengharapkan masyarakat khususnya di Jawa barat dapat memahami terkait dengan aturan di Masjid Al Jabbar,” ungkap Gubernur Jawa Barat. (Ecep/R13/HR Online)

harapanrakyat.com,- Kota Intan, julukan yang diberikan Presiden RI Pertama Soekarno untuk Garut, Jawa Barat pada tahun 1960. Tapi, benarkah Garut masih jadi kota intan jika persoalan sampah ternyata menjadi masalah pelik di wilayah tersebut.

Garut mendapat julukan kota intan karena menjadi daerah terbersih se-Indonesia. Intan sendiri merupakan kependekan dari Indah, Tertib, Aman dan Nyaman.

Seolah-olah bertolak belakang dengan julukan itu, saat ini sampah menjadi persoalan pelik di Garut. Bencana banjir seperti baru-baru ini terjadi kerap melanda saat musim hujan.

Baca Juga : Sungai Ciojar Meluap, Puluhan KK di Garut Terendam Banjir

Sungai-sungai penuh dengan sampah rumah tangga, menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir. Selain itu, sampah juga berjubel di pinggir jalan membuat Garut jadi tampak kusam.

Sampah Belum Tertangani, Akankah Garut Tetap Jadi Kota Intan?

Persoalan sampah ini pun tak luput dari sorotan Aktivis Lingkungan Hidup yang berasal dari Komite Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (KPLHI). Roni Faisal Adam, selaku Ketua KPLHI menyayangkan hal tersebut.

Menurutnya, persoalan buang sampah sembarangan yang belum tertangani membuat Garut menjadi kumuh dan mencoreng julukannya sebagai kota intan. Roni pun mengklaim, telah mengajukan solusi terkait penanganan sampah kepada Bupati Garut.

“Pernah kita sodorkan solusi untuk sampah yang menumpuk sembarangan di sungai dan di jalan raya, yakni dengan program RW Hijau di setiap desa,” kata Roni kepada harapanrakyat.com, Jum’at (10/3/2023).

Baca Juga : Kurangi Produksi Sampah, Pemkot Bandung Kembali Kaji Ulang PLTSa

Ia menjelaskan, untuk menangani persoalan sampah ini memang perlu terobosan dari Pemerintah. Sehingga, masyarakat tidak lagi membuang atau membakar sampah sembarangan.

“Misal dengan memilah sampah plastik dengan sampah bekas makanan, kalau sampah bekas makanan kan bisa diolah jadi pupuk organik. Program RW Hijau itu supaya tidak ada yang buang sampah sembarangan,” ujarnya.

Warga Buang Sampah Sembarangan

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut, Bubu Burhanudin membenarkan, terdapat 3 desa di perkotaan Garut yang warganya biasa membuang sampah sembarangan.

“Ada 3 desa yang suka buang sampah sembarangan, tapi hampir tiap hari kita bersihkan. Seperti yang di Jembatan Ciparay, Karangpawitan itu tiap hari kami angkut,” katanya.

Untuk mengangkut sampah warga, Bubu menjelaskan, DLH Garut mempunyai 40 truk pengangkut dan sator atau motor roda tiga sebanyak 30 unit.

Baca Juga : Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Garut Terendam Banjir

“Nah, untuk yang di tingkat kecamatan itu beda lagi, jadi yang truk 40 unit itu khusus untuk di Garut,” jelasnya.

Selain itu, menurut Bubu, retribusi sampah di Garut terbilang murah per bulannya. Untuk warga yang berada di perumahan bersubsidi wajib membayar retribusi Rp 5000 per bulan dan perumahan non-subsidi Rp 15.000.

“Sementara itu, untuk toko atau minimarket itu antara 5 ribu sampai 10 ribu rupiah. Dari sampah ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 1,2 miliar per tahun.” Pungkasnya. (Pikpik/R12/HR-Online/Editor-Rizki)

harapanrakyat.com,- Pemkab Pangandaran mengungkap kasus kematian akibat Leptospirosis di tahun 2023 mengalami penurunan, meski sebelumnya angka kasusnya cukup tinggi dari daerah lain. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi  melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Aang Saefurahmat menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan dari Puskesmas terkait kasus Leptospirosis.

Baca juga: Pangandaran Jadi Wilayah Terbanyak Kasus Kematian Akibat Penyakit Leptospirosis

Sehingga, ia mengklaim kasus tersebut sudah mengalami penurunan.

“Iya betul (tinggi, red) bila kita bandingkan dengan daerah lain di tahun 2022. Namun di tahun 2023 ini di kita turun drastis. Hingga Maret 2023 ini saja kita belum dapat laporan yang positif Leptospirosis dari Puskesmas,” terangnya, Jumat (10/3/23). 

Meski begitu, kata Aang, di akhir tahun 2022 lalu pihaknya sudah mengambil berbagai langkah agar kasus tersebut tidak meningkat. Salah satunya penyediaan logistik rapid test Leptospirosis.

Kemudian, pihaknya juga meningkatkan kapasitas dan refresh wawasan tenaga kesehatan terkait leptospirosis.

“Selanjutnya kita melakukan upaya promotif dan preventif terkait leptospirosis. Lalu kita melakukan penelitian reservoir/tikus bersama BBTKL Jakarta dan kita kerjasama lintas sektor dengan dinas lain camat dan desa untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.

Di tahun 2023 ini, lanjutnya, pihaknya bersama Kemenkes menunjuk 2 Puskesmas, yakni PKM Cijulang dan Kalipucang serta RSUD Pandega menjadi sentinel leptospirosis.

“Terkait juknis sentinel ini kami juga menunggu arahan dari kemenkes,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga mengharapkan adanya kebersamaan untuk mengantisipasi dan penanggulangan kasus kematian akibat leptospirosis.

Termasuk, kata Aang, harapan agar RSUD Pandega agar menyediakan fasilitas cuci darah untuk antisipasi pasien dengan gejala berat memerlukan itu. (Mad/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)

harapanrakyat.com – Bandung School of Democracy (BSOD) mengajak anak muda Kota Bandung, Jawa Barat, untuk melek politik. Selain itu, BSOD juga mengajak anak muda ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang akan datang.

“Jadi kita menyebarluaskan gagasan demokrasi dan momentumnya berdekatan dengan Pemilu. Ini menjadi pendidikan bagi anak muda di Kota Bandung untuk penguatan demokrasi di Indonesia,” ungkap Founder BSOD, Fahmy Iss Wahyudy di Kota Bandung, Jumat (10/3/2023).

Saat ini, pihaknya menggelar BSOD Batch 3 berbentuk kelas yang diadakan tiap minggu selama satu bulan dengan pemateri yang kompeten di bidangnya, terutama politik.

Baca Juga : Demokrat Jawa Barat Siapkan Cara Menangkal Hoaks Politik

“Kegiatan ini tidak memungut biaya, karena kami adalah lembaga nirlaba atau tidak berorientasi profit,” ujarnya.

Fahmy menjelaskan, tujuan utama kegiatan tersebut, agar anak muda Kota Bandung melek politik dan memperoleh pemahaman demokrasi yang lebih baik. Kemudian memahami terkait aktivis di era digital sekarang ini.

“Pada era digital ini kita dihujani jutaan informasi dan kita sulit mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak. Jadi goals-nya adalah anak muda semakin melek politik dan memahami demokrasi dan bisa menjadi penangkal hoaks di tengah derasnya informasi saat ini,” ungkapnya.

Tumbuhkan Generasi Melek Politik

Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Unpad Bandung, Muradi mengharapkan, melalui BSOD Batch 3 ini dapat meningkatkan pemahaman generasi muda akan demokrasi dan politik.

“Karena anak muda ini ada tiga layer, yakni yang abai demokrasi, ada yang memiliki ketertarikan tertentu dan yang fokus. Yang kedua ini yang menjadi sasaran atau orang yang belum terlalu memahami konteks demokrasi dan politik secara holistik,” ucapnya.

Baca Juga : Proses Coklit Pemilu di Kota Bandung Sudah Mencapai 78 Persen

Lebih jauh, Muradi mengusulkan agar BSOD menggunakan metode menarik memberikan materi mengenai demokrasi dan politik.

Hal itu agar anak muda lebih mudah menerima dan memahaminya. Dengan demikian, generasi muda pun akan lebih melek politik.

“Dalam hal ini, kita harus memberikan metode yang agak berbeda, tidak bisa hanya sekedar diskusi atau teori. Kalau memungkinkan mengundang praktisi atau orang yang secara politik kuat. Agar anak muda dapat memahami langsung apa itu demokrasi dan politik sesungguhnya,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)

harapanrakyat.com,- Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis tahun 2023-2043, daerah Lingkar Selatan Ciamis, Jawa Barat, menjadi wilayah kawasan industri besar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Ciamis Andang Firman membenarkan hal itu. DPRD Ciamis telah menyetujui substansi Raperda RTRW Ciamis tahun 2023-2043.

“S dengan RTRW tahun 2023-2043 yang baru saja disetujui oleh DPRD dan Pemda Ciamis, Lingkar Selatan Ciamis merupakan kawasan industri besar. Jumlah luasan 480 hektare,” ujar Andang usai  Rapat Paripurna di DPRD Ciamis, Jumat (10/3/2023).

Menurutnya, titik fokus kawasan industri terpusat tersebut sudah masuk ke dalam Kawasan peruntukan industri (KPI) dalam RTRW tahun 2023-2043. Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam menyambut adanya Jalan Tol Cigatas.

Baca Juga: Bupati Ciamis Usul Kontrak PPPK Sampai Usia Pensiun

“Ciamis merupakan daerah yang akan dilewati oleh Tol Cigatas. Ciamis juga mempunyai pintu exit tol yang berada di daerah lingkar selatan. Maka dari itu untuk mempersiapkan akan adanya investor datang kita sudah mempunyai kawasan industri sesuai dengan RTRW tahun 2023-2043,” terangnya.

Andang menjelaskan, mengenai kawasan industri Ciamis bukan hanya Lingkar Selatan Saja. Namun juga tersebar pada beberapa kecamatan tapi hanya sebatas industri menengah. Sedangkan Lingkar Selatan khusus untuk industri besar.

“Ke depan investor untuk membuat sebuah industri besar di ciamis akan diarahkan ke daerah Lingkar Selatan sesuai dengan RTRW Ciamis tahun 2023-2043,” pungkasnya. (Fahmi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

harapanrakyat.com,- Warga Garut melayangkan somasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Somasi tersebut buntut dari kekesalan warga terhadap kualitas jalan yang buruk, terutama di Jalan Raya Leles-Kadungora.

Selain jalan banyak korban luka, jalan berlubang itu juga kerap menelan korban jiwa saat terjadi kecelakaan. 

Baca juga: Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Garut Terendam Banjir

Dedi Ahmad Fudholi, seorang warga Garut, melayangkan somasi kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Ia memberikan kuasa somasinya kepada Evan Saepul, yang mengurus seluruh layangan somasi, termasuk tembusan surat somasi kepada Presiden Joko Widodo. 

Somasi terbuka yang telah ia layangkan bersama kawan-kawannya pada Kamis (9/3/2023) kemarin, memang belum mendapat tanggapan langsung dari Emil.

Namun, Dedi akan melakukan membawa persoalan tersebut ke pidana dan perdata jika dalam waktu 7 hari kerja tidak mendapatkan tanggapan dari Gubernur.

“Jika tidak mendapatkan tanggapan, ya kita laporkan pidananya. Perdatanya juga akan kita proses gugatannya. Kan sudah ada kerugian masyarakat. Misalnya somasi mendapat tanggapan, kemudian alasannya lelang lama atau apa itu kan normatif,” kata Evan, Jumat (10/3/2023).

Jalan raya Kadungora, kata Dedi, merupakan jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Maka dari itu, Evan mendesak Pemprov yang harus bertanggung jawab seluruhnya.

“Gubernur kan kepala daerah yang berwenang, karena jalan yang banyak kecelakaan itu milik Pemprov. Makanya yang berwenang merawat, memperbaiki, mengontrol dan membangun adalah pemprov,” imbuhnya.

Menurutnya, jalan raya Kadungora kini kondisinya memang sangat memprihatinkan. Selain berlubang, jalur ini juga rawan kecelakaan karena pengendara roda dua maupun empat sulit memilih jalan yang laik. 

Evan Cs kini menunggu tanggapan somasi Gubernur Jabar. Apapun hasilnya, ia harap pemerintah wajib merespon keluhan rakyatnya. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)