Haji Mabrur, Hati Baru: Kang Akur Sambut Jamaah Haji KBIHU Sutaatmadja dengan Hangat dan Medali
SUBANG — Udara Subang pagi itu segar, tapi hati para jamaah haji KBIHU Sutaatmadja jelas lebih segar lagi. Bagaimana tidak? Setelah menuntaskan perjalanan spiritual yang penuh keringat, air mata, dan doa-doa tanpa putus di tanah suci, kini mereka disambut penuh peluk hangat, senyum manis, dan… medali! Ya, medali!
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi — yang lebih dikenal dengan sapaan khasnya, Kang Akur — datang langsung ke Graha Sofia Subang, Sabtu (5/7/2025), menghadiri acara Haflatul Hujjaj 1446 H. Tak sendiri, Kang Akur ditemani oleh Wakil Ketua TP PKK Subang, Ega Agustine Rosyadi. Kalau bahasa anak sekarang: datang couple-an, kompak dan supportif.
Acara yang dihelat oleh KBIHU Sutaatmadja ini bukan sekadar seremonial. Mengusung tema “Membangun Kebersamaan dalam Silaturahmi Menuju Perubahan Hati dan Menjaga Kemabruran”, acara ini seperti reuni spiritual—penuh syukur, peluk erat, dan saling lempar kisah selama di Tanah Haram.
Ketua KBIHU Sutaatmadja, Dedy Tardiyo, pun tak mampu menyembunyikan kebanggaannya. “Saya merasa bangga, atas semangat dan kekompakan para jamaah dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah, dengan tertib dan ikhlas,” ungkap Dedy sambil tersenyum sumringah. Tertib dan ikhlas, kombinasi langka yang biasanya cuma muncul saat antre sembako atau buka puasa gratis.
Kang Akur pun ikut sumringah. Dalam sambutannya, beliau menyatakan, “Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh jamaah haji Kabupaten Subang. Alhamdulillah, semuanya kembali dalam keadaan sehat, dengan predikat haji mabrur dan mabruroh.” Sambutan hangat yang bikin hati adem kayak AC masjid.
Tapi Kang Akur tidak hanya datang untuk mengucap selamat, beliau juga membawa pesan penting: semangat ibadah yang membuncah di Mekkah jangan ditinggal di koper. “Semangat ibadah yang terbentuk di tanah suci, jangan berhenti sampai di sini. Teruskan menjadi kebiasaan baik, dan tanamkan rasa peduli terhadap sesama di lingkungan sekitar,” ujarnya, penuh harap.
Tak lupa, Kang Akur juga menyoroti program sosial khas Subang: Nyaah ka Indung—program yang peduli pada lansia yang kesepian tanpa keluarga dan belum terjamah bantuan pemerintah. “Pertahankan predikat haji mabrur dan mabruroh, karena perilaku kita akan menjadi cerminan di tengah masyarakat. Haji bukan hanya gelar, tapi tanggung jawab moral,” tandas beliau, seolah mengingatkan kita bahwa ibadah itu bukan hanya soal ritual, tapi juga sosial.
Sebagai penutup penuh simbolik dan makna, Kang Akur mengalungkan medali dan menyerahkan sertifikat kepada seluruh jamaah haji KBIHU Sutaatmadja angkatan ke-9 tahun 2025. Sebuah apresiasi yang tidak hanya berbentuk logam, tapi juga penuh makna: kalian bukan hanya lulus manasik, tapi juga menuntaskan perjalanan spiritual dengan selamat.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Subang, para pembina KBIHU, dan tentu saja—seluruh jamaah yang kini sudah kembali dengan hati baru, semangat baru, dan mungkin… koper baru.