Beranda blog Halaman 647

Festival Durian Lokal Khas Bangunkarya Pangandaran Diharapkan Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat

Festival-Durian-Lokal-Khas-Bangunkarya-Pangandaran-Diharapkan-Mampu-Dongkrak-Ekonomi-Masyarakat.jpg

harapanrakyat.com,- Kepala Desa Bangunkarya, Yaya Suryana, berharap festival durian lokal khas wilayahnya tersebut mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.

Festival durian tersebut sendiri berlangsung di rest area Langkob, Kecamatan Langkaplancar, Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (17/6/2023).

Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran, serta para kepala SKPD dan ribuan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia, ikut hadir memeriahkan festival tersebut.

Yaya mengatakan, gelaran festival durian lokal khas Bangunkarya tersebut, biasa pihaknya adakan setiap tahun saat panen raya.

Baca Juga: Ribuan Warga Serbu Festival Durian Lokal Unggulan Desa Bangunkarya Pangandaran

Ia pun berharap, dengan digelarnya festival durian tersebut, mampu mendorong pengembangan usaha masyarakat.

“Selain itu juga memperkenalkan berbagai jenis dan rasa durian khas Desa Bangunkarya ke khalayak banyak,” katanya Sabtu (17/6/2023).

“Alhamdulilah festival durian lokal khas Bangunkarya, Pangandaran kali ini, mampu mendatangkan para pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga: Penyuka Durian Siap-Siap, Ada Festival Durian di Langkaplancar Pangandaran

Sementara itu, salah seorang pengunjung asal Bandung, Yuyun mengatakan, festival durian lokal  yang Pemerintah Desa Bangunkarya gelar sangat bagus.

Menurutnya, selain untuk meningkatkan dan mendorong perekonomian masyarakat, juga mendukung daya tarik wisata.

“Alhamdulilah dengan adanya festival seperti ini saya bisa mencicipi berbagai jenis durian dengan harga yang ekonomis,” singkatnya. (Enceng/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Orang Tua Korban Sodomi Oknum Guru Ngaji Tagih Janji Pemkab Garut

Orang-Tua-Korban-Sodomi-Oknum-Guru-Ngaji-Tagih-Janji-Pemkab-Garut.jpg

harapanrakyat.com,- Belasan orang tua korban sodomi oleh oknum guru ngaji di Garut, Jawa Barat, menagih janji kepada pemerintah daerah untuk membantu rehabilitasi 17 korban predator anak.

Sebab sampai saat ini, janji dari Pemkab Garut untuk membantu rehabilitasi tersebut, belum dirasakan oleh para orang tua yang anaknya menjadi korban predator anak.

Mereka juga mengklaim, bahwa hingga sekarang ini, pengobatan dan pendampingan korban yang Bupati Garut, Rudy Gunawan janjikan belum terpenuhi.

Meski para orang tua korban sodomi mengaku sudah mendapat bantuan permodalan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Baca Juga: Korban Sodomi Tokoh Agama di Garut Bertambah, Kuasa Hukum Tersangka: 22 Anak

Saat ini, seluruh orang tua korban meminta penanganan medis anak-anaknya bisa tuntas. Hal tersebut supaya dikemudian hari, korban tak jadi pelaku predator anak.

Seperti diketahui, bahwa 17 korban predator anak oleh oknum guru ngaji berinisial A tersebut, merupakan warga Desa Sirnasari dan Desa Sukalaksana, Kecamatan Samarang, Garut. Belasan korban predator itu, merupakan anak usia 7-12 tahun.

Orang tua mengaku, saat ujian sekolah beberapa hari lalu, korban mendapat dispensasi dari sekolah untuk menjalani ujian di rumah.

“Ujian diberi dispensasi mengerjakan di rumah, karena sakit. Sejak kemarin, anak saya dirawat 4 hari di puskesmas,” kata orang tua korban yang identitasnya minta tidak tercantum, Sabtu (17/6/2023).

Ia mengaku bahwa penanganan medis yang Bupati Garut janjikan, sampai saat ini belum ada.

Baca Juga: Duh, 17 Anak TK dan SD di Garut Disodomi Tokoh Agama, Ortu Ngadu ke Desa

Namun orang tua anak korban sodomi ini mengaku baru mendapat bantuan modal dari Kemensos saja.

“Penanganan medis rehabilitasi belum dilakukan pihak terkait. Hanya dari Kemensos memberikan permodalan orang tua saja. Seperti orang tua yang kesehariannya menjahit, mereka kasih mesin jahit. Baru seperti itu,” ujarnya.

Orang Tua Korban Sodomi di Garut Akui Anaknya Sering Sakit dan Minder

Lanjutnya menambahkan, bahwa perlu ada penanganan berkelanjutan kepada anak-anak yang jadi korban predator sesama jenis.

Sebab, menurutnya, anak-anak yang menjadi korban sodomi memerlukan rehabilitasi mental, agar tak mengingat kembali perlakuan bejat pelaku.

“Kalau harus sembuh obatnya apa? terus untuk penanganan medis mental apa? Kami kan gak tahu, maklum kami orang biasa. Inginnya kan anak sembuh total,” tukasnya.

Orang tua anaknya yang jadi korban sodomi lainnya mengakui, bahwa dampak kasus predator oknum guru ngaji yang pelaku A lakukan terhadap 17 anak mulai terasa.

Baca Juga: Aliansi Umat Islam Sebut Garut Darurat Sodomi, Janji Bupati Soal Perbup LGBT Tak Ditepati

Bahkan, saat ini korban yang masih duduk di bangku SD hingga SMP, minder berangkat ke sekolah.

“Dampaknya kan malas sekolah, karena malu. Ada perubahan mental. Terus, kalau saudara datang, kaya mau ngamuk, terus ada tamu ke saya juga sering tertutup,” terangnya.

Menurutnya, Mabes Polri memang telah ikut membantu dalam penanganan para korban. Namun rehabilitasi dan pengobatan perlu terus menerus sampai para korban benar-benar sembuh total.

“Saat pendampingan dari dokter Mabes, anak saya masih dirawat di puskesmas. Keluhan orang tua lain juga sama. Anak-anak kami mau sembuh total, tidak mau penyakit itu kambuh di kemudian hari,”  pungkasnya. (Pikpik/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Ribuan Warga Serbu Festival Durian Lokal Unggulan Desa Bangunkarya Pangandaran

Ribuan-Warga-Serbu-Festival-Durian-Lokal-Unggulan-Desa-Bangunkarya-Pangandaran.jpg

harapanrakyat.com,- Ribuan warga dari berbagai daerah menyerbu Festival Durian Lokal unggulan Desa Bangunkarya. Festival tersebut berlangsung di rest area Langkob, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (17/6/2023).

Pantauan harapanrakyat.com.akibat membludaknya pengunjung, sehingga akses menuju lokasi macet cukup panjang.

Acara festival durian dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pangandaran, Ujang Endin Indrawan, dan disaksikan oleh forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Penyuka Durian Siap-Siap, Ada Festival Durian di Langkaplancar Pangandaran

Setelah membuka, Wakil Bupati Pangandaran bersama Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat, serta tim juri langsung mencicipi semua jenis durian yang ikut dalam Festival Durian Lokal.

Ujang Ending mengatakan, dengan festival ini, maka durian lokal khas Desa Bangunkarya akan dikenal lebih luas.

“Dengan mempromosikan durian lokal khas Desa Bangunkarya. maka otomatis mempromosikan wisata Pangandaran,” katanya.

Baca Juga: Jarak Sekolah Jauh dan Terjal, Usia Anak Masuk SD di Pangandaran Ini Minimal 8 Tahun

Ia pun sangat mengapresiasi festival tersebut. Pasalnya, selain bisa mendorong perekonomian, masyarakat juga dengan semakin banyaknya masyarakat yang menanam pohon durian. Sehingga menurutnya, tentunya ikut menjaga kelestarian alam.

“Dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Festival Durian Lokal ini, maka tentunya omset penjualannya juga akan banyak. Dan penghasilan pedagang dan petani durian lokal juga akan meningkat,” pungkasnya. (Enceng/R5/HR/Online/Editor: Adi Karyanto)

ACMIC Meluncurkan Uniline Cable: Kabel Gadget Terkuat di Pasaran

acmic.jpeg

review1st.com ACMIC, merek aksesori terkemuka di Indonesia, meluncurkan Uniline Cable, kabel gadget tahan luar biasa.
Kabel ini 35 kali lebih kuat dan awet dibandingkan produk serupa.
Uniline Cable menjadi produk andalan Merek aksesori terkemuka ini dalam Jakarta Fair 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Uniline Cable hadir sebagai respons permintaan kabel data fast charging yang tinggi. Tersedia dalam enam warna, kabel ini menawarkan tiga tipe: Uniline C to C dengan kemampuan ultra fast charging 100W, Uniline C to L yang MFI certified (Made for iPhone), dan Uniline Trio dengan kabel type C, Micro, dan Lightning untuk konektivitas gadget.

Heri Hertanto, CEO & Founder ACMIC, menyebutkan, “Pertumbuhan minat belanja offline mendorong ACMIC ikut serta dalam Jakarta Fair 2023. Kami menawarkan promo spesial, potongan harga, dan hadiah ekstra. Kami ingin dekat dengan konsumen dan memperkenalkan aksesori gadget buatan anak bangsa yang berkualitas global.

Melanjutkan kesuksesannya tahun lalu, Merek aksesori ini hadir dengan promo dan diskon lebih besar di Jakarta Fair 2023.

Promo termasuk buy 1 get 1 free untuk Uniline Cable dan jenis kabel lainnya.
Powerbank dan charger juga mendapatkan promo ini, dengan gratis Uniline Cable untuk transaksi tertentu.

Beli true wireless stereo (TWS) lansiran ACMIC dan dapatkan gratis 1 unit headset. Diskon 90% tersedia untuk produk pilihan, dan hadiah serta voucher belanja melimpah.

Sementara itu, sejak 2022, Tjufoo menjadi mitra strategis ACMIC dan membantu bisnisnya berkembang pesat. Tjufoo mengakui ketajaman Merek aksesori ini dalam melihat peluang dan mengubah pasar. Hasilnya, dalam waktu kurang dari setahun, ACMIC berhasil merambah 1.000 lokasi offline di seluruh Indonesia, menjadi merek yang terkenal di benak konsumen.

Partisipasi ACMIC di Jakarta Fair 2023: Memperluas Pasar Aksesori Gadget Berkualitas Tinggi

Co-Founder & CEO Tjufoo, TJ Tham menyatakan, “Aksesori gadget selalu menarik bagi konsumen untuk dikulik secara langsung dalam mendukung produktivitas sehari-hari. Karenanya, Tjufoo sangat antusias mendukung partisipasi ACMIC di Jakarta Fair 2023, yang dapat menjadi momen tepat untuk memperluas pemasaran produk-produk aksesori gadget berkualitas tinggi ke masyarakat, termasuk Uniline Cable sebagai kabel fast charging terbaru dan terkuat di pasaran saat ini.”

ACMIC, yang sering dicari di e-commerce terkemuka, mengalami pertumbuhan transaksi 1.4x di 2022. Powerbank-nya memenangkan Brand Choice Awards 2022 berkat fast charging dan desain ringan. Produk lainnya, seperti kabel gadget, charger, dan TWS, juga laris dan disukai oleh konsumen.

Uang Tabungan Siswa SD Tak Kunjung Dibagikan, Bupati Pangandaran Turun Tangan

Screenshot_20230607_162939_Gallery.jpg

harapanrakyat.com,- Uang tabungan siswa SD tak kunjung dibagikan membuat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata turun tangan. Rencana ia akan memanggil semua pihak yang terkait dalam masalah tersebut.

Hal itu untuk mencari solusi penyelesaiannya agar kedepan permasalahan uang tabungan yang tidak bisa dibagikan oleh pihak sekolah tidak terulang kembali.

“Sejak kemarin munculnya permasalahan tersebut, saya sudah menugaskan Dinas Pendidikan untuk meneliti ada berapa sekolah, dan itu terjadi dan ada di dua kecamatan, yakni Parigi dan Cijujung,” kata Jeje Wiradinata dalam pesan suaranya melalui WhatsApp yang diteri harapanrakyat.com, Sabtu (17/06/2023).

Lanjutnya mengatakan, ia sudah memiliki gambaran terkait permasalahan uangnya ke mana. Karena itulah, dirinya akan mengadakan rapat dengan memanggil semua pihak sekolah terkait.

Baca Juga: Uang Tabungan Siswa di Pangandaran Raib, Orang Tua Bingung Nagih Kemana

Rencana hari Senin tanggal 19 Juni nanti, sekitar jam 10, Bupati Pangandaran akan mengadakan rapat dengan seluruh pihak sekolah terkait. Termasuk koperasi dan perwakilan orang tua siswa. Tempatnya di Setda Pangandaran.

“Undangan rapatnya sudah disebar dari hari Kamis kemarin. Kita akan lakukan dua langkah, yakni melakukan upaya penyelesaian persoalan. Kedua, mencegah agar tidak lagi terjadi kedepannya mengenai uang tabungan bermasalah,” jelas Jeje.

Diketahui, masalah uang tabungan siswa SD yang belum dibagikan itu terjadi di SDN 2 Kondangjajar, dan SDN 1 Cijulang, wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Untuk besaran tabungan siswa kelas IV SDN 2 Kondangjajar totalnya mencapai Rp 112 jutaan dari jumlah murid sebanyak 17 orang. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Rencana Ada 3 Exit Tol Getaci di Tasikmalaya, Ini Lokasinya

Ilustrasi-Tol-Getaci.jpg

harapanrakyat.com,- Pemerintah kabupaten mengusulkan tiga exit Tol Getaci di Tasikmalaya. Saat ini pembebasan lahan dalam proyek pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebage-Garut-Tasikmalaya) baru sampai Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen mengatakan, tiga exit tol yang diusulkan itu berada di Kecamatan Singaparna, Cineam, dan Jalur Ciawi-Singaparna (Cisinga).

Sedangkan, untuk pembebasan lahan di Tasikmalaya rencananya tahun 2024. Meski begitu, pembangunan jalan tol tersebut terus berjalan karena pemenang proyek pembangunannya sudah ada.

Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Getaci, Tak Ada Exit Tol di Kota Banjar

“Kita mengusulkan exit Tol Getaci di Kabupaten Tasikmalaya jadi tambah satu. Asalnya hanya di Singaparna dan Cineam. Kemudian kita usulkan lagi ke akses Cisinga, biar ke wilayah Utara lebih mudah. Karena kalau hanya dua exit tol bisa crodit Singaparna,” kata Mohamad Zen, saat dihubungi harapanrakyat.com, Sabtu (16/06/2023).

Selain akses menuju ke Utara menjadi lebih mudah, juga di wilayah tersebut terdapat pasar dan terminal.

“Untuk yang dua exit tol sudah masuk pembahasan. Cuma satu exit tol diusulkan kembali, karena menghitung jalan lingkarnya belum jadi. Makannya kita usulkan supaya akses ke Utara langsung,” imbuhnya.

Mohamad Zen juga mengatakan, jika ada pintu masuk ke wilayah Tasik Utara, tentunya bukan hanya akan dinikmati oleh masyarakat Tasikmalaya saja. Tapi warga Garut juga bisa memanfaatkan akses ke Utara exit Tol Getaci di Tasikmalaya yang ada di Cisinga. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Lagi-lagi, Macan Tutul dari Gunung Sawal Ciamis Masuk ke Perkampungan Penduduk

Macan-Tutul-1.jpg

harapanrakyat.com,- Macan tutul dari Gunung Sawal kembali masuk ke wilayah pemukiman penduduk, tepatnya di Blok Cibaok, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kemunculan macan tutul tersebut terlihat oleh para pekerja proyek pada hari Jumat (16/06/2023) kemarin.

Kosasih, tokoh masyarakat Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, mengatakan, saat pekerja proyek bernama Henda bersama teman-temannya pulang dari pekerjaannya di Blok Cibaok. Kemudian mereka melihat ada empat ekor macan tutul masuk ke wilayah pemukiman penduduk.

“Para pekerja melihatnya sekitar pukul 18.00 WIB. Kembalinya macan tutul itu masuk wilayah pemukiman penduduk kemungkinan akibat ketersediaan makanan di kawasan hutan sudah berkurang,” kata Kosasih, Sabtu (17/06/2023).

Baca Juga: Macan Tutul dan Macan Kumbang Tak Lagi Turun, Gunung Sawal Ciamis Terpantau Aman

Menurutnya, perburuan terhadap babi hutan yang kerap terjadi mengakibatkan ketersediaan makanan macan tutul di hutan Gunung Sawal tidak mencukupi. Sehingga, untuk bertahan hidup hewan buas tersebut memangsa ternak milik warga sekitar.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka semua pihak harus menjaga kelestarian hutan. Agar tidak ada binatang buas masuk ke wilayah pemukiman penduduk,” tandas Kosasih.

Terpisah, Kepala Desa Cikupa Endi mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya macan tutul dari Gunung Sawah yang kembali masuk ke wilayah pemukiman penduduk.

“Meski begitu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat melakukan aktivitas di sekitar wilayah hutan. Karena khawatir macan tutul itu masih berada sekitar hutan,” singkatnya. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Dugaan Kasus Gratifikasi Bupati Bandung Berlanjut, PBH Anti Korupsi Jabar Bawa Dokumen Tambahan

WhatsApp-Image-2023-06-17-at-15.58.43.jpg

harapanrakyat.com,- Dugaan kasus gratifikasi Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna, terus bergulir. Ketua PBH Anti Korupsi Jawa Barat Piar Pratama, kembali mendatangi KPK membawa dokumen tambahan. Dokumen ini untuk memperkuat laporan sebelumnya terkait kasus gratifikasi tersebut.

Menurut Piar, dokumen tambahan selain untuk menguatkan laporannya ke KPK, juga untuk membuktikan bahwa gratifikasi itu memang terjadi.

“Saya hanya bisa bilang bahwa gratifikasi itu terjadi. Namun mengenai nilainya berapa dan lain-lainnya, itu sudah masuk ranah penyelidikan KPK. Pastinya berbentuk uang dan barang. Nominalnya juga pasti besar,” kata Piar Pratama kepada awak media di Gedung KPK Jakarta Selatan, Rabu (13/06/2023).

Piar berharap, dengan masuknya dokumen tambahan tersebut KPK segera memproses laporannya.

Ia pun yakin KPK masih punya integritas, profesional dan pertanggungjawaban moral dalam mengemban tugas dan amanat sebagai lembaga resmi negara bidang pemberantasan korupsi.

“Saya percaya KPK akan memproses laporan ini. Jika ternyata KPK lemah, maka saya orang pertama yang akan melakukan aksi di KPK. Jadi, mohon dukungan dan doanya dari seluruh masyarakat supaya segera diproses. Senjata kita jelas, data dan fakta yang akan menjadi alat bukti,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Bandung Bantah Terima Gratifikasi Revitalisasi Pasar

PBH Anti Korupsi Jabar Tantang Mubahalah dalam Kasus Gratifikasi Bupati Bandung

Sementara itu, menanggapi kemungkinan tuntutan balik dari Bupati Bandung karena laporannya dianggap beraroma fitnah atau hoaks, pihaknya pun mempersilahkan untuk melakukan langkah tersebut.

Bahkan jika perlu, Piar menantang untuk dilakukan sumpah Al Quran atau mubahalah.

“Pak Bupati katanya pernah bilang itu fitnah dan hoaks. Sekarang berani tidak Pak Bupati disumpah AlQuran atau mubahalah. Atau datang ke KPK menjelaskan semuanya. Dengan begitu, masyarakat akan tahu siapa yang hoaks,” tandasnya.

Terkait dengan kemungkinan menggunakan jalur politik seperti hak angket dan interpelasi DPRD, Piar mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan. Tapi masalahnya fakta hari ini DPRD tak punya keberanian untuk melakukan itu.

Apalagi, lanjut Piar, anggota DPRD yang tergabung dalam koalisi tak berani karena pihaknya menduga mereka terlibat.

Baca Juga: KPK Cegah Plh Wali Kota Bandung Bepergian ke Luar Negeri

Menurut Piar, harusnya, DPRD dengan segala kewenangannya yang mempunyai fungsi kontrol, berani mengajukan hak angket atau interpelasi agar masalahnya menjadi jelas.

Dugaan Gratifikasi pada Proyek Revitalisasi Pasar

Sebelumnya pada 23 Mei 2023 lalu, aktivis dari Pemuda Bandung Raya melalui Bilal Alfarizi, melaporkan Dadang Supriatna sebagai Bupati Bandung ke KPK atas dugaan kasus gratifikasi.

Bahkan dalam laporannya itu, Bilal sempat menyebut besaran uang yang nilainya mencapai Rp 4,5 miliar, serta mobil Toyota Fortuner warna hitam.

Uang tersebut menurut laporan Bilal diberikan secara bertahap dan mobil Fortuner diserahkan pada bulan Ramadhan lalu.

Dugaan kasus gratifikasi itu terkait dengan proyek revitalisasi Pasar Soreang dan Banjaran. Proyek revitalisasi kedua pasar tersebut dimenangkan pengusaha berinisial EK.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna saat dikonfirmasi harapanrakyat.com melalui pesan WhatApps, Kamis (14/06/2023), terkait laporan dugaan kasus gratifikasi ke KPK yang menyeret namanya. Namun, hingga berita ini dimuat belum merespon atau memberikan tanggapan. (Tim HarapanRakyat.com/R3/HR-Online)

Cloudera Observability Mengoptimalkan Biaya Hybrid Cloud

Cloud-Illustration_by-Freepik.jpg

review1st.com – Cloudera, perusahaan hybrid data, meluncurkan Cloudera Observability untuk pelanggan Cloudera Data Platform (CDP). Solusi ini mendukung open data lakehouse di CDP untuk insight dan optimasi kinerja.

Fitur tata kelola keuangan dan FinOps membantu manajemen biaya dan kapasitas. Pengumuman ini dilakukan di The Six Five Summit, 6-8 Juni 2023.

“Menurut Rob Bearden, CEO Cloudera, salah satu tantangan besar perusahaan saat ini adalah mengelola beban kerja di cloud tanpa visibilitas global terhadap pengeluaran infrastruktur dan layanan.

“Dengan Cloudera Observability, pelanggan dapat melihat dengan jelas beban kerja dan penggunaan sumber daya untuk mengendalikan anggaran dan meningkatkan kinerja secara otomatis.”

Lingkungan hybrid dan multi-cloud menjadi standar de facto baru. Data enterprise disimpan di on-premise dan beberapa public clouds, sulit untuk melacak dan mengelola penggunaan cloud, menjaga platform tetap stabil, dan memecahkan masalah di infrastruktur yang berbeda.

Cloudera Observability menjawab tantangan-tantangan tersebut. Membangun pengalaman perusahaan dengan solusi data hybrid, Pemantauan Cloudera memberdayakan pelanggan untuk memonitor, memahami dan mengoptimalkan pengimplementasian CDP mereka. Pelanggan juga mendapatkan manfaat dari tindakan otomatis dan pre-built action yang bisa disesuaikan untuk meningkatkan peringatan, secara proaktif menghindari masalah, dan mengoptimalkan beban kerja.

“Banyak perusahaan berjuang dengan biaya cloud dan nilai berkelanjutan dari investasi tersebut,” kata Nitish Mittal, mitra di Everest Group.

“Pendekatan Cloudera terhadap metadata membantu pengguna CDP mengelola biaya cloud, mengidentifikasi pengguna nakal, mengkoordinasi beban kerja secara optimal, dan mengurangi potensi kelebihan sumber daya.

Hal ini semakin penting bagi perusahaan yang ingin efektif mengelola data di lingkungan cloud.” tambah Nitish.

Untuk pelanggan lama, Cloudera Observability membantu mengidentifikasi pengguna nakal yang mengirim jutaan query tidak perlu.

Tim dukungan Cloudera memiliki semua informasi pelanggan untuk mengidentifikasi akar masalah. Hasilnya, respons pertama langsung menemukan dan memecahkan masalah pelanggan.

Pemantauan Cloudera memberikan insight dalam hitungan menit, mengurangi interaksi dan biaya tambahan.

Keunggulan Cloudera Observability dalam Meningkatkan Pengalaman Pengguna dan Mendukung Analitik Skala Besar

Cloudera Observability merupakan fitur tambahan gratis dalam langganan CDP yang membantu mengoptimalkan mesin data populer seperti Hive, Impala, dan Spark. Cloudera Observability Premium menawarkan fitur lebih lanjut, termasuk auto-action, insight mendalam, dan troubleshooting otomatis. Dukungan untuk mesin data baru dan platform lain akan terus ditambahkan.

Cloudera Observability dapat dioperasikan dengan Apache Iceberg. Apache Iceberg adalah key building dalam open data lakehouse Cloudera melalui CDP. Iceberg adalah format tabel terbuka berperforma tinggi untuk analitik besar, memberikan keunggulan bagi big data dan mendukung komputasi bersama.

Open data lakehouse Cloudera membantu organisasi menjalankan analitik pada semua data dalam skala besar, termasuk terstruktur dan tidak terstruktur.

Ini menghilangkan data silo dan memungkinkan kolaborasi tim data menggunakan tool pilihan mereka di public cloud dan private cloud.

Cloudera Observability memberikan hasil yang hemat biaya di semua fungsi CDP, meningkatkan pengalaman pengguna enterprise.

Ini penting saat perusahaan meningkatkan manajemen data untuk mendukung model bahasa besar dan inisiatif AI di lingkungan hybrid dan multi-cloud.

Kerusuhan Separatis di Ciamis, Wedana Manonjaya Tewas Dibunuh Gerombolan DI/TII

Sejarah-Kerusuhan-Separatis-di-Ciamis.jpg

Pada tanggal 22 Juni 1949 beberapa surat kabar Nasional mewartakan kerusuhan yang dilakukan oleh kelompok separatis di Ciamis, Jawa Barat.

Peristiwa tersebut menggegerkan publik karena salah satu yang menjadi korbannya adalah seorang pamong pradja berpangkat wedana di Manonjaya.

Gerakan separatis di Ciamis membuat banyak warga trauma. Mereka bahkan pergi mengungsi ke daerah-daerah aman di sekitar Cigugur–Pangandaran.

Daerah Ciamis mendadak jadi basis kerusuhan gerombolan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) sampai tahun 1950-an.

Pelaku kekerasan tersebut tengah berjuang melawan pemerintah republik Indonesia untuk menciptakan kemerdekaan. Konon jika revolusi DI/TII ini terwujud, maka daerah Priangan Timur khususnya Ciamis-Tasikmalaya akan jadi pusat pemerintahan mereka.

Lantas bagaimana gerombolan DI/TII itu berjuang melawan pemerintah republik di daerah Ciamis, berapa jumlah korban yang ditembaki oleh mereka, serta dengan cara apa pemerintah republik meringkus semua pelaku kriminal tersebut?

Baca Juga: Pemberontakan DI/TII Tahun 1949 di Ciamis, Ajengan Diculik dan Dibantai

Sejarah Kerusuhan Separatis di Ciamis dan Tewasnya Wedana Manonjaya Dibunuh Gerombolan DI/TII

Melansir surat kabar Sedar yang terbit pada tanggal 24 Juni 1949 bertajuk, “Kegentingan di Daerah Pasoendan: Beberapa Penggawe Pamong Pradja Diboenoeh”, menyebut gerombolan DI/TII telah merenggut beberapa nyawa pegawai pemerintah di Ciamis, salah satunya adalah Wedana Manonjaya bernama R. Iswari Subiadipradja.

Wedana Manonjaya tewas kena sabetan benda tajam disertai beberapa peluru laras panjang karena tengah mempertahankan kedaulatan rakyat. Ia menjadi pemimpin masyarakat Manonjaya menolak bergabung dengan DI/TII tahun 1949.

Namun karena pihak gerombolan yang sentimental dan temperamental, maka perkelahian di antara warga serta para pejabat daerah pun meletus di kantor kawedanan Manonjaya. Akibatnya sebagian rakyat terluka dan beberapa nama pamong pradja lain ikut jadi korbannya.

Adapun beberapa nama yang bernasib sama dengan Wedana Manonjaya antara lain terdiri dari, Asisten Wedana Cibeureum R. Sadikin dan Agen Kepolisian di perbatasan Ciamis-Tasik bernama Engkon. Mereka adalah nama-nama yang menjadi korban keganasan gerombolan DI/TII dari golongan pemerintah.

Konon korban kerusuhan separatis di Ciamis yang dibunuh oleh gerombolan, selain ditembak dan disabet oleh pedang, beberapa luka bocos akibat benda tumpul juga ditemukan di beberapa area tubuh. Tapi yang lebih parah ada di bagian kepala.

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Darul Islam 1949, Tasikmalaya dan Ciamis Diancam Komandan TII

Gerombolan DI/TII Anti Pemerintah, Mereka Anggap Pamong Pradja Pembangkang

Gerombolan DI/TII menyatakan anti pada pemerintah dan menganggap pamong pradja sebagai pembangkang karena motif separatisme. Mereka ingin menceraikan persatuan bangsa dengan mendirikan konsep negara baru di luar ideologi Pancasila.

Oleh sebab itu musuh utama gerombolan DI/TII adalah pemerintah dan para jajarannya di daerah-daerah. Apalagi pemerintah yang tidak setuju dan mengeluarkan beberapa pernyataan perang melawan gerombolan tersebut. Dengan senang hati, kelompok DI/TII akan menyerangnya dari berbagai peluang.

Sikap keras ini tercermin pada peristiwa kerusuhan di Ciamis tahun 1949. Gerombolan DI/TII menyerang pemerintah dan tak segan menghabisi mereka di depan khalayak umum. Hal ini dilakukan agar mereka bisa memberikan pengaruh yang menstigmatisasi pemerintah republik sebagai sarang kedustaan.

Pengaruh ini terus disampaikan oleh gerombolan DI/TII untuk mencitrakan kelompoknya lebih baik dari pada pemerintah republik.

Kerusuhan separatis di Ciamis tersebut dianggap para pengamat sejarah sebagai upaya DI/TII menunjukan eksistensi yang berasal dari sakit hati. Sebab pada intinya DI/TII muncul dari barisan yang ditinggalkan republik ini.

Baca Juga: Sejarah Batalyon Jago, Penumpas Gerombolan DI/TII di Kota Banjar

Ajengan dan Santri Penolak DI/TII Ikut jadi Korbannya

Gerombolan DI/TII juga membantai kelompok Ajengan (Pemuka Agama Islam di Jawa Barat) dan santri yang menolak gagasan DI/TII.

Ketika kerusuhan DI/TII di Ciamis meletus banyak korban yang berasal dari kalangan Ajengan.

Beberapa Ajengan yang menjadi korban sebagaimana dikutip dari koran Sedar (1949) adalah pemimpin pondok pesantren di Ciamis yaitu, (1) Ajengan Abdul Hamid, (2) Ajengan Saad Uddin, (3) Ajengan Zaenal Arifin, dan (4) Ajengan Zaenal Muttakin.

Mereka semua menjadi korban DI/TII karena menolak menjadi bagian dari gerakan separatis. Para Ajengan yang jadi korban di atas rela mempertaruhkannya nyawanya demi menjaga persatuan NKRI. Begitupun dengan para santri-santri, mereka rela jadi tumbal DI/TII untuk melindungi guru-gurunya.

Kerusuhan separatis yang digawangi gerombolan DI/RII ini menjadi salah satu kejadian bersejarah yang membuat sebagian penduduk di Ciamis trauma hingga saat ini.

Mereka takut kejadian ini terulang kembali, apalagi bagi mereka yang dahulu ibu, ayah, dan saudara-saudaranya menjadi korban langsung kekerasan DI/TII tahun 1949. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Recent Posts