Beranda blog Halaman 5

Polres Subang Bekuk Pengedar Sabu, Barang Bukti 10,11 Gram Disita

Polres Subang ungkap kasus sabu

Subang kembali digegerkan dengan kasus peredaran narkoba. Satuan Reserse Narkoba Polres Subang berhasil meringkus seorang pria berinisial EBP (32) di rumahnya, Jalan A. Yani Gang Sunda, Kelurahan Pasirkareumbi. Penangkapan berlangsung dini hari, Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, menyebut dari hasil penggeledahan polisi menemukan barang bukti cukup mencengangkan. Satu paket sabu seberat 10,11 gram, timbangan digital, delapan plastik klip kosong, hingga sebuah handphone yang dipakai untuk transaksi ikut diamankan.

“Pelaku mengaku memperoleh barang tersebut, atas perintah seseorang berinisial W, yang kini berstatus DPO,” ungkap AKBP Dony. Artinya, masih ada sosok misterius yang membayangi kasus ini.

Kapolres memastikan pihaknya tak berhenti di sini. “Pelaku dan barang bukti telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Kami akan terus kembangkan kasus ini, untuk mengungkap jaringan peredarannya,” tegasnya.

Atas perbuatannya, EBP dijerat Pasal 114 ayat (2) junto Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya tidak main-main: pidana seumur hidup atau paling singkat enam tahun penjara.

JudulSekda Subang Ingatkan Warga Tetap Tenang Hadapi Isu Sesar Baribis

Sesar Baribis Subang

Subang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, Asep Nuroni, mengingatkan masyarakat agar tetap tenang menyikapi isu terkait sesar Baribis di Kecamatan Cipunagara. Pemkab Subang melalui BPBD telah melakukan langkah pencegahan dengan mengintensifkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada warga.

“Kami sampai sejauh ini, sudah melakukan KIE kepada masyarakat, terkait bahaya sesar Baribis,” ujar Asep Nuroni kepada wartawan di Subang, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, kegiatan KIE dilakukan untuk mencegah terjadinya miskomunikasi di masyarakat. Dengan begitu, warga tidak perlu panik, namun tetap tenang, waspada, dan siaga menghadapi potensi ancaman sesar tersebut.

“Dengan begitu, masyarakat tidak lagi panik, tetap waspada, dan tetap siaga, jika terjadi sesar Baribis,” tegasnya.

Asep berharap semua pihak dapat terlibat dalam sosialisasi terkait ancaman sesar Baribis. Ia mengajak Tagana, relawan bencana, hingga Desa Tangguh Bencana (Destana) ikut serta dalam memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.

“Saya mohon, semua pihak bisa mengedukasi masyarakat, khususnya Destana, untuk melakukan edukasi langsung kepada masyarakat terdampak sesar Baribis,” tandasnya.

Drama Penyelamatan Sapi di Subang: Dua Hari Hilang, Ditemukan Hidup di Sumur 10 Meter

Evakuasi sapi terjebak sumur Subang

Subang – Subang lagi-lagi punya cerita unik yang bikin warga terbelalak. Seekor sapi betina seberat sekitar 3 kwintal milik warga di lingkungan Pesantren Atauhid, Kampung Nenggeng, Desa Gandasoli, Kecamatan Tanjungsiang, ditemukan dalam kondisi hidup setelah dua hari hilang. Hebatnya, sang sapi ternyata terjebak di dalam sumur pembuangan kotoran sedalam 10 meter!

Kisah ini bermula pada Selasa (26/8/2025) pagi, saat pemilik kandang sadar ada satu sapinya yang lenyap tanpa jejak. Setelah pencarian panjang, misteri itu akhirnya terungkap pada Rabu pukul 07.30 WIB. Ternyata, sapi malang itu berada di dasar sumur pembuangan, hanya berjarak 20 meter dari kandangnya.

Warga yang melihat kondisi sapi masih bernyawa langsung mencoba menolong. Namun, kedalaman sumur membuat usaha evakuasi mandiri gagal total. Akhirnya, laporan dikirim ke tim Rescue Damkar Subang pada pukul 08.07 WIB.

Tak butuh waktu lama, petugas Damkar pun meluncur ke lokasi. Evakuasi berjalan dramatis selama 1 jam 9 menit. Dengan peralatan khusus, tim akhirnya sukses mengangkat sapi dari sumur. “Petugas berhasil mengangkat sapi tersebut dalam keadaan hidup,” tulis akun Instagram resmi @damkar.sbg.

Beruntung, sang sapi tidak mengalami luka serius meski dua hari terjebak di ruang gelap. Aksi heroik ini disambut tepuk tangan warga yang terkesan dengan gerak cepat petugas Damkar Subang. Bisa dibilang, ini bukan sekadar penyelamatan hewan, tapi juga penyelamatan hati warga yang sempat cemas kehilangan ternak kesayangannya.

Polsek Pagaden Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras 5 Kilo Cuma Rp60 Ribu

Gerakan Pangan Murah Polsek Pagaden

Subang – Subang kembali jadi sorotan, bukan karena macet jalur pantura, melainkan karena aksi polisi yang bikin dapur warga tersenyum lega. Polsek Pagaden Polres Subang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), demi menstabilkan pasokan dan harga pangan, terutama beras. Aksi ini digelar di Mako Polsek Pagaden pada Rabu (27/8/2025).

Uniknya, kegiatan ini tak hanya berhenti di meja penjualan. Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin, S.H., memimpin langsung jalannya acara. Bahkan, Bhabinkamtibmas ikut terjun dengan gaya door to door. Warga cukup pesan beras SPHP Bulog 5 kilogram seharga Rp60 ribu secara cash on delivery (COD), dan beras pun diantar langsung ke rumah. Ibarat layanan ojek online, tapi yang ngantar adalah polisi berseragam.

“Polsek Pagaden Polres Subang menjual beras Bulog SPHP 5 kilogram dengan harga Rp60 ribu. Gerakan Pangan Murah ini bertujuan untuk stabilisasi harga beras, yang harganya masih belum stabil di pasaran,” kata AKP Ikin Sodikin.

Tak hanya bisa dibeli di Mako Polsek, warga juga bisa memesan lewat nomor Bhabinkamtibmas di desanya masing-masing. Setelah itu, beras akan diantar langsung ke pintu rumah. Praktis, aman, dan pastinya tanpa harus antri panjang. “Beras yang dipesan warga akan dikirim langsung oleh Bhabinkamtibmas ke rumah warga. Tujuan kami adalah memberikan kemudahan maksimal bagi masyarakat untuk mendapatkan beras SPHP,” tambah Kapolsek.

Gerakan ini diharapkan mampu jadi angin segar bagi masyarakat, terutama di tengah harga beras yang masih ‘labil’. Dengan langkah ini, dapur tetap mengepul, perut tetap kenyang, dan dompet tetap aman. Polisi hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut menjaga kestabilan isi rice cooker warga.

Subang Belum Punya Jalur Evakuasi Meski Masuk Zona Megatrust Sesar Lembang

Subang zona megatrust sesar Lembang

Subang, sebuah kota yang biasanya ramai dengan cerita sate maranggi dan suasana sejuk, ternyata menyimpan kisah lain yang bikin alis terangkat. Meski masuk dalam zona megatrust sesar Lembang, Kabupaten Subang hingga kini belum memiliki jalur evakuasi ataupun simulasi bencana. Fakta ini diungkap langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Subang, Enda, dalam wawancara dengan RRI, Rabu (27/8/2025).

Enda dengan nada lugas mengatakan, “Kami belum melaksanakan simulasi dan juga membuat jalur evakuasi, meski Subang masuk ke zona megatrust sesar lembang.” Jelas, ini seperti punya payung tapi masih disimpan di lemari saat hujan deras tiba.

Padahal, di wilayah Bandung Raya, BPBD bersama BPBD Provinsi Jawa Barat, BMKG, dan sejumlah akademisi sudah lebih dulu gercep melakukan sosialisasi sekaligus simulasi. Jadi, Subang memang masih agak ‘ketinggalan kereta’ dalam urusan kesiapsiagaan.

Namun, bukan berarti BPBD Subang diam saja. Enda memastikan simulasi dan jalur evakuasi akan segera digelar, hanya tinggal menunggu momen yang pas. “Kami masih mencari waktu yang tepat, untuk melaksanakan simulasi dan juga membuat jalur evakuasi,” tambahnya. Seolah-olah sedang menunggu tanggal cantik di kalender.

Untuk sementara, jurus KIE alias Komunikasi, Informasi, dan Edukasi jadi andalan. BPBD Subang menggandeng media radio dan spanduk sebagai corong utama. “Lewat media radio dan spanduk yang kami lakukan sebagai upaya KIE kepada masyarakat, yang berada di wilayah sesar lembang, agar mereka tetap siaga, waspada dan tidak panik,” jelas Enda lagi. Dengan kata lain, pesan yang ingin disampaikan: waspada boleh, panik jangan.

Kodim Subang Gelar Lomba Baris Berbaris Sambut HUT Ke-80 TNI

Lomba Baris Berbaris Kodim Subang

Subang – Kodim 0605/Subang akan menggelar Lomba Baris Berbaris (LBB) Piala Dandim untuk pelajar SMP, SMA, SMK, dan MA sederajat se-Kabupaten Subang. Kegiatan ini digelar di Makodim 0605/Subang pada Senin dan Selasa, 29-30 September 2025.

Dandim 0605/Subang, Letkol (Czi) Asep Saepudin, menyatakan tujuan lomba adalah meningkatkan kedisiplinan dan menumbuhkan semangat bela negara di kalangan pelajar. Kegiatan ini juga melatih keterampilan, kekompakan, dan kerapihan dalam baris berbaris.

“Dalam rangka memeriahkan dan menyambut HUT Ke-80 TNI tahun 2025 ini, Kodim 0605/Subang memberikan kesempatan kepada para pelajar tingkat SMP, SMA, SMK dan MA sederajat, untuk mengikuti lomba baris berbaris, yang digelar Kodim 0605/Subang, In Syaa Alloh, akan kami laksanakan selama dua hari Senin dan Selasa 29 dan 30 September 2025,” ungkap Letkol Asep Saepudin kepada RRI di Subang, Selasa (26/8/2025).

Para peserta diwajibkan mengenakan seragam sesuai tingkat sekolah. Pelajar SMP memakai seragam biru-putih, sedangkan SMA, SMK, dan MA sederajat memakai seragam abu-putih. Ketentuan ini untuk menjaga keserasian dan kerapihan dalam lomba.

“Terkait seragam yang digunakan para peserta pada perlombaan baris berbaris nanti, kita sesuaikan dengan seragam para peserta dari masing-masing sekolah yang ikut dalam lomba baris berbaris ini. Selain memperlihatkan kekompakan masing-masing sekolah peserta lomba, juga sebagai kriteria penilaian,” jelasnya.

Karena kuota peserta terbatas, seluruh sekolah diharapkan segera mendaftar. Pendaftaran bisa dilakukan ke panitia LBB Piala Dandim 0605/Subang atau menghubungi Anggota Provost Kodim, Sertu Dadan M. Ramdani, yang akrab disapa Abah Badeng, di nomor 082129219978.

“Karena dalam perlombaan ini, panitia membatasi kuota peserta, maka saya harap, seluruh sekolah baik itu tingkat SMP, SMA, SMK dan MA sederajat se-Kabupaten Subang, untuk segera mendaftarkan diri sekolahnya masing-masing, ke meja Panitia, atau menghubungi Sertu Dadan M. Ramdani atau ke nomor kontak 082129219978,” pungkas Dandim.

Perempuan Subang Didorong Jadi Pilar Ekonomi Kreatif

Perempuan Subang ekonomi kreatif

Subang – Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si menegaskan perempuan memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian, khususnya di sektor ekonomi kreatif yang terbukti tangguh saat pandemi Covid-19.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Workshop Ekonomi Kreatif yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Subang bekerja sama dengan Bank BJB, Selasa (26/08) di Aula Oman Syahroni, Kantor Bupati Subang.

Dengan tema “Perempuan Kreatif, Pilar Ekonomi Keluarga”, kegiatan ini menjadi ruang bagi anggota DWP Kabupaten Subang untuk meningkatkan keterampilan, berinovasi, sekaligus menumbuhkan semangat berwirausaha. Ketua DWP Kabupaten Subang, Hj. Siti Nuraeni Nuroni, S.IP menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menopang ekonomi keluarga. “Harapan saya, kegiatan ini tidak hanya menambah ilmu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi ibu-ibu semua untuk terus berkreasi, berinovasi, dan berani memulai usaha,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Kang Asep Nuroni yang juga Penasehat DWP Kabupaten Subang mengapresiasi kolaborasi ini. Menurutnya, perempuan kreatif bukan hanya yang terampil, tetapi juga yang mampu melahirkan gagasan dan inovasi bagi dirinya maupun masyarakat. “Perempuan punya potensi besar untuk menggerakkan perekonomian. Terbukti, saat pandemi Covid-19, sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu kunci ketahanan Subang dan Indonesia,” tegasnya.

Ia juga mengajak perempuan di Kabupaten Subang untuk aktif dalam pembangunan dengan semangat kemandirian dan daya saing. “Semangat perempuan adalah energi perubahan. Jika potensi ini terus diberdayakan, maka Subang akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat partisipasi Lomba Mewarnai bagi PAUD/TK binaan dalam rangka Hari Anak Nasional dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI Tahun 2025. Workshop menghadirkan dua narasumber dengan materi pengembangan ekonomi kreatif dan beauty class sebagai bekal keterampilan anggota DWP Kabupaten Subang.

Turut hadir Kepala Bagian Perekonomian Setda Subang, jajaran Bank BJB, anggota DWP Kabupaten Subang, serta tamu undangan lainnya.

Subang Jadi Arena Duel Raksasa Mobil Listrik Dunia

Subang pusat otomotif listrik Indonesia

Subang – Bayangkan hamparan lahan luas di Subang, Jawa Barat, yang dulu hanya sepi ditemani angin sawah, kini berubah jadi panggung pertarungan para titan otomotif. Deru mesin konstruksi tak lagi sekadar bising, tapi seperti tabuhan genderang perang: tanda lahirnya era baru industri mobil listrik Indonesia.

Tak main-main, dua raksasa dunia BYD Auto dari Tiongkok dan VinFast dari Vietnam sedang adu cepat membangun pabrik canggih di tanah Sunda. Pemerintah pun tampak sumringah. Lewat Kementerian Perindustrian, mereka menegaskan: ini buah manis dari insentif pajak yang bikin investor asing makin betah menanam modal.

Direktur ILMATAP Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, di Jakarta pada Senin (25/8/2025) bahkan menyebut, “Dua perusahaan melakukan kerja sama perakitan dengan assembler lokal. Dua perusahaan melakukan perluasan kapasitas produksi. Dan dua perusahaan membangun pabrik baru, PT BYD Auto Indonesia dan PT VinFast Automobile Indonesia.” Nama-nama beken lain pun ikut nimbrung: Citroen, Aion, Maxus, VW, Geely, Xpeng, hingga Great Wall Motor (GWM).

Kalau ditotal, suntikan modal yang masuk bikin kaget: Rp15 triliun! Tak hanya angka besar, tapi juga janji kapasitas produksi nasional yang bakal melompat jadi 305 ribu unit mobil listrik per tahun. Benar-benar angka yang bisa bikin keringat Subang berubah jadi setrum masa depan.

Nah, di arena ini, BYD Auto tampil sebagai juragan dengan kantong paling tebal. Mereka menggelontorkan Rp11,2 triliun untuk membangun pabrik di kawasan Smartpolitan Subang. Per Mei 2025, progres pembangunan sudah 45 persen. Targetnya? Pabrik berkapasitas 150 ribu unit per tahun itu rampung akhir 2025 dan ngebut beroperasi penuh awal 2026.

VinFast tentu tak mau terlihat pelan. Perusahaan asal Vietnam itu sudah melaju lebih jauh, dengan progres pembangunan mencapai 77 persen per 18 Agustus 2025. Meski kapasitasnya “hanya” 50 ribu unit per tahun, pabrik ini siap melayani pasar Indonesia dan kawasan sekitarnya. Kalau BYD adalah gajah perkasa, VinFast ibarat kuda pacu yang melesat duluan.

Subang kini bukan hanya dikenal dengan nanas madu, tapi juga sedang didapuk jadi jantung otomotif listrik Indonesia. Tinggal tunggu waktu, kapan deru mesin di pabrik-pabrik baru ini berubah jadi deru roda mobil listrik yang meluncur di jalan raya.

Pemkab Subang Anggarkan Rp5 Miliar untuk Rumah Singgah di Bandung

Subang – Pemerintah Kabupaten Subang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menganggarkan Rp5,05 miliar untuk membeli bangunan yang akan dijadikan rumah singgah di Kota Bandung.

Kepala Dinkes Subang, dr Maxi, S.H, M.H.Kes menjelaskan anggaran tersebut masuk dalam perubahan APBD 2025. “Kini sedang berproses, karena pembelian oleh pemerintah, maka harus dilakukan appraisal. Appraiser dari independen dan pihak pemilik bangunan agar hasil appraisal tidak sepihak,” ucapnya, Selasa (26/8/2025).

Setelah appraisal selesai, tim lintas organisasi perangkat daerah (OPD) akan menentukan apakah bangunan tersebut layak dibeli. Jika disetujui, pembayaran akan dilakukan oleh Dinkes Subang.

Menurut dr Maxi, rumah singgah ini akan sangat membantu warga Subang yang berobat di Bandung. “Rumah singgah yang sebelumnya sistem sewa saja tiap tahunnya melayani 1.700 pasien,” jelasnya.

Bangunan baru tersebut diproyeksikan memiliki fasilitas lebih lengkap. “Yang baru nanti di lantai 1 ada empat kamar, tapi lantai 2 terdapat ruangan lebar seperti aula yang bisa disekat jadi 10-12 ruangan. Jadi daya tampungnya akan lebih banyak, dan kondisinya lebih layak,” ujarnya.

Selain fasilitas kamar, pasien dan penunggu juga akan mendapatkan makanan bergizi. “Pak Bupati Subang menginstruksikan tiap satu pasien dan satu penunggu dapat makanan bergizi siap saji,” tambahnya.

Fasilitas lain yang akan tersedia adalah ambulans baru untuk antar jemput pasien di rumah sakit. Ambulans ini menggantikan kendaraan lama agar lebih nyaman dan aman.

“Hadirnya rumah singgah yang baru tentunya sangat membantu masyarakat Subang terutama mengurangi biaya menginap dan membangkitkan semangat karena sesama dari daerah Subang,” kata dr Maxi.

Ia menegaskan pembangunan rumah singgah ini juga menjadi wujud kepedulian Bupati Subang Reynaldy Putra Andita. “Bapak Bupati Subang sangat peduli dengan warganya,” pungkasnya.

Hari Pelanggan Nasional, Tirta Rangga Subang Beri Diskon 50% Pasang Baru dan Sambung Kembali

promo Tirta Rangga Subang 2025

Subang – Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional sekaligus memperingati HUT ke-45, Perumda Air Minum Tirta Rangga Subang memberikan promo spesial berupa potongan harga hingga 50 persen untuk biaya pasang baru dan penyambungan kembali.

Melalui program ini, biaya pasang baru yang semula Rp1.500.000 menjadi Rp750.000. Sementara itu, biaya penyambungan kembali turun dari Rp150.000 menjadi Rp75.000. Promo ini berlaku khusus untuk jaringan existing dan hanya dibuka pada bulan September serta Desember 2025.

Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukman Nurhakim, menegaskan promo tersebut merupakan wujud komitmen perusahaan dalam memudahkan masyarakat mengakses air bersih dengan harga terjangkau. “Air bersih adalah kebutuhan mendasar. Kami ingin lebih banyak warga Subang bisa menikmati layanan Tirta Rangga dengan biaya yang lebih ringan,” ungkapnya.

Program ini sekaligus menjadi langkah Tirta Rangga Subang dalam memperluas jaringan layanan dan meningkatkan kualitas pelayanan air bersih bagi seluruh pelanggan.

Recent Posts