Beranda blog Halaman 32

Mang Eko Ajak Jurnalis Subang Bersatu Kembali ke PWI yang Sah

PWI Subang sah
Plt. ketua PWi Kabupaten Subang, Agus Eko Muchamad Solihin (kiri) saat memberikan keterangan pers.

SubangSubang di Titik Balik: PWI Harus Kembali ke Arah yang Benar
Kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hasil Kongres di Bandung kini ditegaskan kembali sebagai otoritas yang sah. Semua keputusan yang ditandatangani oleh Ketua Umum Hendry Chairudin Bangun bersifat legal dan wajib diikuti.

Pernyataan ini disampaikan oleh Plt Ketua PWI Kabupaten Subang, Agus Eko Muchamad Solihin, yang akrab disapa Mang Eko. Dalam siaran pers pada Selasa, 27 Mei 2025, ia menegaskan bahwa arah organisasi harus kembali kepada koridor resmi.

Ikuti Organisasi, Bukan Nafsu Konfrontasi
Menurut Mang Eko, anggota yang benar-benar memahami struktur organisasi tidak akan menentang surat keputusan resmi dari PWI pusat. Ia mengingatkan agar pihak-pihak yang saat ini berseberangan menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang bertentangan dengan aturan AD/ART PWI.

“Kami bersedia melanjutkan tugas sebagai pelaksana PWI Subang karena kami memahami mekanisme organisasi,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa hasil kongres merupakan keputusan tertinggi dalam struktur organisasi PWI.

Langkah Nyata: Konsolidasi dan Rekrutmen
Mang Eko memastikan akan menjalankan tugas sebagai Plt dengan penuh tanggung jawab. Tugas tersebut termasuk konsolidasi internal, rekrutmen anggota baru, dan persiapan konferensi tingkat kabupaten.

Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pengurus internal dan mengajak para jurnalis di Subang untuk bergabung dalam barisan resmi PWI Subang.

Antusiasme Tumbuh: 25 Jurnalis Siap Bergabung
Dukungan terhadap kepemimpinan Mang Eko perlahan menguat. Berdasarkan laporan dari Plt Sekretaris, sudah ada 25 jurnalis yang menyatakan siap bergabung dalam barisan PWI Subang.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan segera menggelar kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK), sebagai gerbang awal bagi anggota baru mengenal dan memahami etika serta struktur organisasi.

Kepada yang Belum Bergabung: Saatnya Pulang ke Rumah Besar PWI
Mengakhiri keterangannya, Mang Eko mengajak seluruh jurnalis Subang untuk kembali ke rumah besar PWI. Ia menegaskan bahwa SK Kemenkumham No. AHU-0000946.AH.01.08 tahun 2024 telah mengukuhkan kepengurusan PWI pusat secara legal, dengan Hendry Chairudin Bangun sebagai ketua umum dan Muhammad Iqbal Irsyad sebagai sekretaris jenderal.

“Mari kembali ke jalan yang benar. Ini bukan hanya soal organisasi, ini soal integritas,” pungkas Mang Eko.

399 Botol Miras Disita di Subang, Lima Penjual Diamankan

Penertiban miras Subang
Foto: Satres Narkoba Polres Subang saat mengamankan ratusan miras dari warung dan kios-kios di sekitar Terminal Subang Jl.Pagaden

Subang – Operasi penertiban minuman keras kembali digelar di Kabupaten Subang. Kali ini, sasaran utamanya adalah warung dan kios sekitar Terminal Subang, sepanjang Jl. Raya Pagaden, hingga tempat hiburan malam Artemis Milan Subang.

Hasilnya tak main-main. Sebanyak 399 botol miras berbagai merek berhasil disita. Lima orang yang diduga sebagai penjual pun tak luput dari jerat hukum.

AKP Udiyanto, Kasatnarkoba Polres Subang, menjelaskan bahwa operasi dimulai pukul 16.00 WIB dan berlangsung hingga larut. Beberapa titik rawan peredaran miras menjadi target utama tim di lapangan.

“Kelima penjual yang kami amankan yakni FR (35), OM (35), SK (20), N (25), dan RH (35),” ungkapnya.

Botol-botol yang disita terdiri dari berbagai merek terkenal seperti Vodka Big Boss, Anggur Merah, AO, Whiskey, Chivas, Red Label, Captain Morgan, Baileys, Black Label, Smirnoff, Kawa-Kawa, Atlas, Kolesom, Intisari, hingga Iceland.

Barang bukti tersebut kini telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara para pelaku sedang menjalani pemeriksaan sesuai prosedur.

Langkah yang diambil petugas mencakup pendataan, penggeledahan tempat kejadian perkara, penyitaan barang bukti, serta penerapan tindak pidana ringan.

Menurut Udiyanto, kegiatan ini merupakan bagian dari penegakan Perda Kabupaten Subang Nomor 05 Tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Penjualan Minuman Beralkohol.

Kemenangan Persib Disambut Meriah di Subang: Konvoi, Flare, dan Seruan Damai

Perayaan kemenangan Persib di Subang

Subang – Ribuan Bobotoh di Kabupaten Subang turun ke jalan usai Persib Bandung menutup Liga 1 musim ini dengan kemenangan dramatis atas Persis Solo. Euforia pecah di berbagai sudut kota, menandai pesta rakyat bagi pecinta Maung Bandung.

Laga pamungkas yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025), berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persib. Kemenangan ini mengunci musim manis dan mengukuhkan status Persib sebagai raja Liga 1.

Di Subang Selatan, sorak sorai pendukung tumpah di Tugu Nanas Jalancagak. Titik ikonik ini berubah jadi lautan biru dengan nyala flare dan bendera berkibar. Suasana penuh sukacita tak hanya milik Bandung, tapi milik seluruh Jawa Barat.

Konvoi berlangsung tertib meski penuh semangat. Kepolisian dan TNI berjaga di sejumlah titik untuk menjaga arus lalu lintas tetap lancar dan suasana tetap damai.

Nana (34), Bobotoh asal Kasomalang, mengungkapkan rasa bangganya. “Persib bukan cuma punya Bandung, ini milik Jawa Barat. Dua kali juara, itu luar biasa!” ucapnya dengan mata berbinar di tengah rombongan konvoi.

Dari pantauan lapangan, para suporter mulai memadati jalan sejak Jumat malam pukul 18.30 WIB dan membubarkan diri sekitar satu jam kemudian. Meski singkat, perayaan berlangsung meriah dan bermakna.

Bang Akbar, Bobotoh yang dikenal aktif di komunitas supporter Subang, menekankan pentingnya menjaga sikap selama perayaan. Menurutnya, euforia jangan sampai berubah jadi kekacauan yang mencoreng nama baik suporter.

“Kita semua bangga, tapi jangan sampai lupa batas. Tidak usah ugal-ugalan, jangan pakai petasan berlebihan, dan jangan rusak fasilitas umum,” tegasnya.

Peringatan serupa juga disampaikan Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu. Ia menegaskan, perayaan boleh dilakukan, tapi dengan penuh tanggung jawab. Kondusifitas wilayah adalah hal utama.

“Jangan sampai momen bahagia ini berubah jadi sumber masalah. Jaga ketertiban, jangan ganggu pengguna jalan lain, dan jangan rusak fasilitas umum,” pesannya tegas.

Dengan semangat persatuan, Bobotoh menunjukkan bahwa mencintai klub bisa sejalan dengan menjaga ketertiban. Subang jadi saksi bahwa kemenangan bisa dirayakan tanpa merusak.

Dihina karena Judi, Pria Ini Bunuh Teman Sendiri di Bendungan Subang

Pembunuhan berencana karena sakit hati

SubangTragedi Berdarah di Bendungan Subang: Pembunuhan karena Harga Diri yang Terluka
Sebuah tragedi menggemparkan warga Subang, Jawa Barat. Seorang pria bernama Suratno (25) tega menghabisi nyawa temannya sendiri, Amsori (38), hanya karena merasa tersinggung. Dendam lama yang dipicu oleh hinaan soal kebiasaannya berjudi sabung ayam meledak menjadi aksi pembunuhan brutal.

Korban Ditemukan Bersimbah Darah di Lokasi Sunyi
Mayat Amsori ditemukan pada Rabu sore, 14 Mei 2025, di Bendungan Salam Darma, Kecamatan Compreng. Tubuhnya bersimbah darah, dengan luka tusukan di punggung, dada, dan leher. Amsori dikenal sebagai petugas bank keliling, atau bank emok, yang tinggal di Desa Salam Darma, Indramayu.

Pelarian Berakhir di Ibu Kota
Tiga hari setelah kejadian, polisi berhasil mengungkap kasus ini. Pelaku ditangkap di sebuah rumah di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sabtu sore, 24 Mei 2025. Penangkapan dilakukan tanpa perlawanan. Suratno langsung digelandang ke Polres Subang untuk diperiksa intensif.

Rencana Kematian yang Disusun dengan Dingin
Dari pemeriksaan, terungkap bahwa pembunuhan ini bukan tindakan spontan. Suratno membawa pisau dari rumah dan sengaja mengatur pertemuan dengan Amsori. Begitu melihat kesempatan terbuka, ia langsung melancarkan serangan.

“Saya Dendam karena Sering Dihina”
Dalam pengakuannya, Suratno mengungkapkan bahwa Amsori sering mengejeknya miskin tapi doyan berjudi. Hinaan itulah yang terus menghantui pikirannya hingga memicu niat jahat. “Saya sakit hati,” ucapnya pada penyidik.

Dihantui Penyesalan, Lalu Kabur
Setelah menusuk korban, Suratno mengaku sempat panik dan dilanda rasa bersalah. Ia bahkan mengaku sempat ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, akhirnya memilih kabur ke Jakarta untuk menghindari kejaran polisi.

Tuntutan Hukum Menanti
Kini Suratno harus menghadapi proses hukum atas perbuatannya. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati menanti pria yang gagal mengendalikan emosinya itu.

Bupati Subang Sidak Truk Tambang: Tak Ada Toleransi Pelanggaran!

Bupati Subang sidak truk tambang

Subang – Akhir pekan seharusnya jadi momen istirahat. Namun, warga Cijambe, Subang, justru dibuat resah oleh deretan truk tambang yang lalu-lalang. Suasana menjadi macet, bising, dan jauh dari kata nyaman.

Menanggapi keresahan tersebut, Bupati Subang, Reynaldy Putra, turun langsung ke lapangan. Dalam inspeksi mendadak yang ia lakukan, terlihat jelas bahwa sejumlah truk pengangkut material alam masih beroperasi meski bukan hari kerja.

“Hari ini saya sidak truk pengangkut material alam yang nekat beroperasi di akhir pekan dan menyebabkan kemacetan,” tegas Bupati Reynaldy saat ditemui di lokasi.

Ia mengingatkan bahwa semua kendaraan tambang wajib tunduk pada Peraturan Bupati Subang Nomor 28 Tahun 2023. Aturan tersebut menetapkan batasan jam operasional truk tambang yang harus dipatuhi tanpa kecuali.

Rinciannya, pada hari kerja Senin hingga Jumat, truk hanya boleh beroperasi pukul 06.00 hingga 08.00 WIB. Sementara itu, pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, truk diberi ruang lebih luas: pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

“Seluruh truk tambang wajib patuh pada jam operasional yang sudah ditetapkan,” ujar Reynaldy. Ia juga mengungkapkan rencana untuk memasang tambahan CCTV di wilayah Jalancagak guna memperketat pengawasan.

Langkah ini, menurutnya, penting untuk memastikan aturan tidak hanya sekadar tulisan. Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas, tanpa pandang bulu. “Tidak ada toleransi bagi pelanggaran. Ini demi kenyamanan dan keselamatan warga Subang,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Subang menunjukkan komitmennya. Ketertiban lalu lintas dan kenyamanan warga bukan sekadar janji, tetapi prioritas yang harus dijaga, terutama saat masyarakat ingin menikmati akhir pekan tanpa gangguan.

Subang Berbenah: Dedi Mulyadi Bongkar Kios Kumuh, Hadirkan Wajah Baru Jalur Wisata

penataan bangunan liar Subang
Foto: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Bupati Subang Reynaldi Putra Andita di lokasi pembongkaran.  (Instagram @dedimulyadi71)

Subang – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali turun ke lapangan. Kali ini, ia menggandeng Bupati Subang Reynaldi Putra Andita untuk membersihkan wajah kawasan provinsi dari bangunan liar.

Senin, 26 Mei 2025, menjadi momen awal perubahan. Dedi memulai langkah pembenahan dengan menyusuri jalan provinsi Subang yang selama ini dipenuhi kios-kios kumuh. Aksi tegas itu bukan sekadar penertiban, tapi bagian dari penataan menyeluruh kawasan wisata.

“Kita buka semua bangunan liar dari Subang sampai Bandung dan Sumedang,” tegas Dedi lewat akun Instagram @dedimulyadi71.

Namun, penertiban ini tak berjalan tanpa solusi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemkab Subang juga menyiapkan kios baru. Dirancang lebih bersih, rapi, dan nyaman, bangunan baru ini bahkan akan dilengkapi toilet serta area istirahat.

“Ini cara kita menata,” ujar Dedi. Ia menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung estetika, apalagi kawasan itu menyandang status daerah pariwisata.

Sayangnya, meski menghasilkan pendapatan, kawasan tersebut selama ini justru dibiarkan kumuh. “Duitna dialaan, daerahna dibiarkan terus turun daya dukung lingkungan dan estetikanya,” katanya dengan logat khas.

Dedi juga menantang langsung keberanian Bupati Subang. “Bupatinya beranian?” tanyanya. “Berani,” jawab Reynaldi mantap.

Langkah ini tak hanya soal membongkar. Dedi juga berencana mengembalikan fungsi lahan yang sempat berubah. Kebun teh yang jadi kebun singkong akan dikembalikan ke fungsi semula, bahkan ditanami nanas jika memungkinkan kerja sama dengan Pemprov berjalan.

“Kita sewa, kita bayar, awal Juni kita bicarakan,” jelas Dedi, mantan Bupati Purwakarta, sembari meminta dukungan semua pihak.

Dengan gaya khasnya, Dedi pun menyapa warga yang menyaksikan proses pembongkaran. “Tah eceu-eceu ku aing dibongkar siah bangunana,” katanya kepada ibu-ibu yang menyaksikan kios mereka dibongkar, namun dengan harapan baru akan tempat yang lebih layak.

Dedi Mulyadi Diserang Rocky Gerung, Balas dengan Sindiran Elegan dan Sikap Tenang

kritik Rocky Gerung terhadap Dedi Mulyadi
jatim.tribunnews.com

Subang – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena kebijakannya, melainkan kritik pedas dari pengamat politik, Rocky Gerung.

Rocky melontarkan kritik tajam dengan mengutip teori Guy Debord tentang “masyarakat tontonan”. Menurutnya, Dedi hanya menjual penampilan, bukan pemikiran. Ia menyebut gaya kepemimpinan Dedi hanya bersandar pada visualisasi, mirip dengan Presiden Jokowi.

“Visualisasi, bukan visi,” tegas Rocky. Ia juga menyindir kebijakan Dedi mengirim siswa nakal ke barak militer sebagai pendekatan yang hanya mendisiplinkan tubuh, bukan membentuk pemikiran, mengacu pada teori Michel Foucault.

Tak berhenti di situ, Rocky bahkan menyinggung tingkat IQ masyarakat Indonesia yang disebut stagnan di angka 78. Bagi Rocky, kondisi inilah yang membuat “kedangkalan” laku keras di dunia politik.

Menanggapi kritik tersebut, Dedi Mulyadi tidak kehilangan kendali. Lewat unggahan di Instagram, ia membalas dengan sindiran halus namun tajam.

“Saya lebih memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal tapi bisa melahirkan hamparan tanaman,” ujarnya. “Daripada orang yang mengakui pikirannya dalam, malah membuat banyak orang tenggelam.”

Sikap santai Dedi juga terlihat ketika menanggapi julukan “Gubernur Lambe Turah” dari seorang anggota DPR. Ia justru menjawab dengan guyonan khas Sunda, seolah ingin mengatakan bahwa popularitas di era sekarang memang tak lepas dari media sosial.

Bagi Dedi, yang terpenting bukanlah julukan atau opini publik, melainkan janji kepada rakyat dan program yang dijalankan. “Julukan apapun tidak penting, yang penting janji kepada rakyat dapat diwujudkan,” tegasnya.

Dedi juga menyinggung soal buzzer yang disebut kerap menggiring opini negatif tentang dirinya. Ia menyebut serangan ini berasal dari pihak-pihak yang terganggu dengan kinerjanya selama ini.

Julukan-julukan seperti “Gubernur Pencitraan”, “Mulyono Jilid II”, dan “Gubernur Konten” menurut Dedi hanyalah upaya untuk menjatuhkannya. Namun ia menegaskan, semua itu tidak mengubah niatnya untuk terus melayani masyarakat.

“Salam untuk para buzzer, tetap semangat bikin konten negatif sebanyak-banyaknya tentang saya, agar bapak dan ibu bisa ngebul dapurnya,” tutupnya dengan senyum tipis yang menyimpan sindiran tajam.

Cor Beton Jalan Usaha Tani Majasari: Kuatkan Akses, Dorong Ekonomi Petani

cor beton jalan usaha tani Majasari
Foto: www.jabarpress.com

Subang – Pemerintah Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, Subang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur desa. Sabtu, 24 Mei 2025, cor beton jalan usaha tani di Blok Bunder, RW 01 Dusun 01 resmi digelar dengan dukungan Dana Desa (DD) tahap pertama.

Proyek ini membentang sepanjang 160 meter, dengan lebar 2,7 meter dan ketebalan 10 cm. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp69 juta, termasuk pajak. Anggaran ini sepenuhnya berasal dari dana desa tahap awal tahun 2025.

Kepala Desa Majasari, Hatayudin, didampingi Ketua TPK Desa Joni Hambali, menegaskan bahwa pembangunan jalan usaha tani merupakan bagian dari visi besar desa: menghadirkan akses jalan yang kokoh dan berkualitas. Tak hanya untuk pemukiman, jalan pertanian pun menjadi prioritas.

“Tahun ini, ada dua titik pelaksanaan cor beton. Selain di Blok Bunder, kami juga membangun di Jalan Akung Tarpin RW 02, Kampung Rancaseel. Harapannya, semua infrastruktur rampung sebelum masa jabatan saya berakhir,” jelas Hatayudin.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan seluruh elemen, mulai dari TPK, LPM, BPD, hingga Babinsa dan tokoh masyarakat. Kerja sama ini menjadi pondasi kuat bagi terlaksananya pembangunan desa yang transparan dan partisipatif.

Anggota BPD Majasari, Ikin Asikin, S.Ag., M.Pd.I., turut memantau langsung pelaksanaan proyek ini. Ia memastikan realisasi Dana Desa telah sesuai RAB dan hasil musyawarah desa (Musdes). Kejelasan perencanaan dan pelaksanaan menjadi kunci kepercayaan publik.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras TPK dan Pemdes. Jalan usaha tani ini bukan sekadar akses, tapi jembatan ekonomi bagi petani. Ketika jalan bagus, distribusi hasil tani pun lancar. Dampaknya jelas: ekonomi meningkat,” ujar Ikin.

Warga, khususnya para petani, kini punya harapan baru. Jalan kokoh bukan hanya soal infrastruktur, tapi fondasi bagi kesejahteraan dan masa depan yang lebih cerah.

Komplotan Spesialis Pembobol ATM Dibekuk Usai Aksi di Subang

penangkapan komplotan pembobol ATM Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Pagi buta di Purwadadi, Subang, menjadi saksi bisu kejahatan terencana yang akhirnya kandas. Tepat pukul 05.20 WIB, Minggu (25/5/2025), lima orang spesialis pembobol ATM diringkus polisi saat mencoba kabur usai beraksi.

Kelima pelaku berinisial AS, AK, MIY, SR, dan SIY bukan nama baru di dunia kriminal. Mereka adalah residivis yang kali ini kembali bermain api dengan membobol mesin ATM milik Bank BJB.

Aksi mereka terbilang nekat dan profesional. Menggunakan alat las, mesin ATM dilumpuhkan, dipotong, dan dirobohkan. Uang di dalamnya kemudian dikuras habis setelah dibongkar ulang di dalam mobil Xenia hitam bernomor polisi B-1768-EOV.

Namun, pelarian mereka tak berlangsung lama. Petugas dari Kepolisian Resor Subang berhasil menangkap kelimanya di jalan Cigugur, Kecamatan Pusakajaya, setelah mendapatkan laporan dan melakukan pengejaran cepat.

Barang bukti yang disita tidak main-main. Polisi mengamankan satu unit mesin las, tabung oksigen 50 kg, tabung gas 3 kg, satu unit mesin ATM, mobil Xenia, dan uang tunai sekitar Rp200 juta.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa komplotan ini juga terlibat dalam kasus pencurian rokok di sebuah minimarket di wilayah Compreng, Subang, dua minggu sebelumnya. Mereka juga mengaku membobol ATM Bank Sinarmas di Bekasi satu bulan lalu.

Saat ini, para pelaku mendekam di Mapolres Subang. Penyidikan terus dilakukan untuk mengungkap jaringan mereka. Polisi masih memburu tersangka lain dan barang bukti tambahan yang diduga belum ditemukan.

Sakit Hati Jadi Motif, Suratno Bunuh Teman Sendiri dan Sempat Ingin Akhiri Hidup

pembunuhan bank keliling Subang
Foto: Jajaran Satreskrim Polres Subang membawa pelaku pembunuh petugas Bank Emok ke Gedung Satreskrim Polres Subang. (ahya nurdin/tribun jabar) Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Tampang Pembunuh Bengis Petugas Bank Emok di Subang, Ternyata Kawan Sendiri, https://jabar.tribunnews.com/2025/05/25/ini-tampang-pembunuh-bengis-petugas-bank-emok-di-subang-ternyata-kawan-sendiri#google_vignette. Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto

Subang — Drama tragis terjadi di balik kasus pembunuhan Amsori, seorang bank keliling asal Subang. Setelah penyelidikan intensif selama sepuluh hari, pihak kepolisian akhirnya berhasil meringkus pelaku yang ternyata adalah teman dekat korban sendiri.

Suratno, warga Indramayu, tak menyangka langkah pelariannya berakhir di sebuah rumah sempit di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pria ini ditangkap saat tengah terlelap di rumah temannya, Sabtu sore (24/5/2025) pukul 15.30 WIB.

“Tanpa perlawanan, pelaku langsung kami bawa ke Gedung Satreskrim Polres Subang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kanit Jatanras Ipda Tatang Suryaman.

Penangkapan ini merupakan hasil kerja sama antara tim Satreskrim Polres Subang dan Resmob Polda Jabar. Selama tiga hari pertama, penyidik mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, lalu mengejar pelaku selama tujuh hari hingga akhirnya tertangkap.

Motif dari aksi nekat ini mengungkap sisi gelap hubungan pertemanan. Suratno mengaku sakit hati karena merasa dihina oleh korban. Amsori disebut merendahkan dirinya dengan ucapan yang menyinggung kondisi ekonomi dan kebiasaan berjudi sabung ayam.

Tak hanya itu, usai melakukan pembunuhan, Suratno sempat berniat mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa menyesal. Namun niat itu urung terlaksana.

Hingga malam hari, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku untuk mendalami motif dan kronologi kejadian secara lengkap.

“Kami masih dalami keterangan pelaku. Nanti akan kami sampaikan secara resmi dalam press release,” tutup Ipda Tatang.

Recent Posts