Beranda blog Halaman 31

Persikas Dijual? Warga Subang Geram, Mantan Pemain Angkat Suara

Persikas dijual ke Sumsel United

Subang – Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola lokal. Klub kebanggaan Subang, Persikas, dikabarkan akan dilego ke Sumatera Selatan dan berganti nama menjadi Sumsel United.

Isu ini sontak memantik kekecewaan warga. Tak terkecuali Adih Rohendi, mantan pemain Persikas era 90-an, yang menyuarakan keresahannya. Baginya, kabar ini bukan sekadar isu biasa.

“Sebagai mantan pemain, saya kecewa berat. Apalagi belum ada pernyataan resmi dari manajemen. Ini menyangkut kebanggaan masyarakat Subang,” ujar Adih, Rabu (28/5/2025) di Subang.

Menurut Adih, Persikas telah berjuang keras untuk bertahan di Liga 2, kompetisi kasta kedua sepak bola nasional. Keberhasilan itu diraih dengan perjuangan panjang dan dana besar dari APBD Subang.

“Naik ke Liga 2 itu butuh biaya besar. Banyak dana rakyat yang dialirkan ke Persikas. Sayang sekali kalau sekarang malah dijual,” tambahnya.

Adih juga menyoroti nasib para pemain lokal. Mereka adalah pahlawan lapangan hijau yang membawa Persikas ke posisi sekarang. Jika klub dijual, masa depan mereka pun ikut dipertaruhkan.

“Anak-anak Subang sudah berdarah-darah memperjuangkan Persikas. Kalau dijual, mereka terbuang begitu saja. Di mana keadilan untuk para pemain lokal?” tegasnya.

Ia mendesak manajemen untuk memberi penjelasan terbuka. Kejelasan soal alasan penjualan dan penggunaan dana hasil penjualan harus disampaikan secara transparan ke publik.

“Kami, masyarakat Subang, berhak tahu. Uang hasil penjualan jangan sampai menjadi bancakan. Ini soal harga diri daerah,” katanya dengan nada kecewa.

Adih juga menilai bahwa alasan finansial terlalu lemah. Ia menyoroti peluang besar yang terbuka di masa depan dengan banyaknya perusahaan yang akan berdiri di kawasan industri Subang.

“Subang akan jadi bagian dari segitiga rebana. Banyak perusahaan besar akan hadir. Itu potensi besar untuk mencari sponsor atau bapak asuh bagi Persikas,” tutupnya.

Aksi Curanmor Gagal di Pasar Cipeundeuy: Pelaku Ditangkap Warga Saat Beraksi

curanmor Pasar Cipeundeuy Subang
Foto: jabar.tribunnews.com

Frasa Kunci Utama:

Deskripsi Meta:


Aksi pencurian sepeda motor di Pasar Cipeundeuy, Kabupaten Subang, berubah jadi drama kejar-kejaran. Dua pelaku curanmor tertangkap basah saat mencoba mencuri motor matic yang terparkir di depan toko Villa Parfum, Sabtu malam (24/5/2025), pukul 22.20 WIB.

Warga yang memergoki aksi itu langsung sigap. Mereka mengejar dan menangkap pelaku sebelum sempat kabur jauh. Suasana pasar yang semula tenang berubah jadi riuh dalam sekejap.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu melalui Kapolsek Cipeundeuy Kompol Kustiawan mengungkapkan, sasaran para pelaku adalah motor Beat warna biru-putih yang ditinggal dengan kunci masih menempel. Pelaku tak sadar, pemilik motor, Agus Sutiono, sedang mendekat untuk mengambil kunci.

Agus yang sadar motornya hendak dicuri langsung mendorong pelaku hingga terjatuh. Tak tinggal diam, pelaku lari ke arah Cimayasari, dikejar warga dan polisi yang sigap memburu mereka.

Keduanya akhirnya berhasil ditangkap dan diamankan ke Polsek Cipeundeuy. Mereka mengaku baru pertama kali melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Polisi menyita dua unit motor: Scoopy hitam milik pelaku dan Beat biru-putih milik korban. Barang bukti lain termasuk STNK dan BPKB korban, serta STNK milik pelaku.

Menurut Kapolsek, pelaku T berperan sebagai eksekutor yang memetik motor, sementara S bertugas mengawasi keadaan sekitar. Keduanya datang ke pasar memang sudah berniat mencuri.

Saat tiba di lokasi, mereka mendapati motor dengan kunci yang masih tergantung. Celah inilah yang coba dimanfaatkan, namun berujung apes karena korban tiba-tiba datang.

Kini, kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman sembilan tahun penjara.

Polsek Cipeundeuy menegaskan komitmennya menjaga keamanan wilayah. Mereka mengajak masyarakat untuk terus bersinergi demi menciptakan lingkungan bebas kriminalitas.

Tag:

Subang Sambut CPNS Baru, Lepas PNS Purnabakti, dan Gaspol Reformasi Birokrasi

Pelantikan CPNS Subang 2025
Foto: subang.go.id

Subang – Aula Pemerintah Daerah Subang menjadi saksi momen penting pada Selasa, 27 Mei 2025. Sebanyak 48 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) resmi dilantik, sementara 122 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilepas menuju masa purnabakti.

Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, atau akrab disapa Kang Rey, didampingi oleh Wakil Bupati, Agus Masykur Rosyadi.

Dari 48 CPNS yang dilantik, 46 merupakan hasil seleksi CPNS umum. Dua lainnya adalah lulusan program pembibitan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Subang dan PTDI–STTD.

Di sisi lain, 122 PNS yang dilepas terdiri atas 56 orang yang pensiun di Mei dan 66 orang lainnya pada Juni 2025.

Kepala BKPSDM Subang, Drs. Dadang Darmawan, mengungkapkan acara ini sebagai simbol regenerasi dan keberlanjutan pelayanan publik. Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kebijakan atas dukungan penuh mereka terhadap pemenuhan SDM di Subang.

“48 SK CPNS diserahkan hari ini. Dan, 1.068 SK PPPK sedang dalam proses,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Kang Rey memberi selamat kepada para CPNS baru dan menyampaikan harapan besar. Ia ingin para ASN mendatang bekerja dengan akhlak, integritas, dan semangat pelayanan.

“Saya butuh mitra kerja yang siap berlari kencang. Kita wujudkan Subang Ngabret, Jawa Barat Istimewa,” tegasnya.

Untuk para PNS yang purnabakti, Kang Rey menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ia menyebut masa pensiun sebagai awal babak baru untuk tetap memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.

“Teruslah menjadi inspirasi, meski tak lagi aktif berdinas,” pesannya penuh makna.

Tak hanya seremonial, Kang Rey juga memanfaatkan momen ini untuk menegaskan visinya. Ia menyatakan komitmen penuh pada reformasi birokrasi, khususnya dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya.

Birokrasi lambat dan ASN tanpa integritas, menurutnya, tidak akan mendapat tempat.

“Sudah 10 ASN kami sidang, dan tindakan tegas akan menyusul. Ini bukan ancaman, tapi bukti,” ujar Kang Rey serius.

Acara ini turut dihadiri oleh Sekda Subang, perwakilan BKN Regional III, pejabat daerah, pihak perbankan, yayasan, dan para undangan lainnya.

Subang Siap Jadi Wajah Baru Peternakan Modern Indonesia

peternakan modern Subang
Foto: m.antaranews.com

Subang – Kabupaten Subang, Jawa Barat, bersiap menjadi wajah baru peternakan modern di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian dan sinergi bersama TNI Angkatan Darat, wilayah ini ditargetkan menjadi pusat pengembangan bibit sapi unggul berbasis teknologi reproduksi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyebut bahwa proyek ini bukan sekadar memperkuat populasi bibit nasional. “Lebih dari itu, ini akan menjadi fasilitas strategis untuk memperluas kemitraan antara pemerintah, swasta, dan asosiasi peternak lokal,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/5).

Langkah nyata ini diawali dengan penyediaan lahan seluas 80 hektare yang tersebar di dua titik: Kelurahan Parung dan Dangdeur. Lahan ini akan menjadi rumah bagi Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang—Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Peternakan—untuk mengembangkan bibit unggul dan menyediakan layanan inseminasi buatan (IB).

Agung menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mempercepat ketersediaan protein hewani. Terlebih, program ini juga mendukung agenda nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Lahan ini bukan hanya soal peternakan. Ini peluang investasi yang besar. Kami ingin menciptakan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” lanjutnya. Menurutnya, keterlibatan investor akan semakin memperkuat industri sapi perah di dalam negeri.

Dukungan dari TNI AD juga menjadi kunci. Paban VII/Kermater Sterad TNI AD, M. Jamaluddin Malik, menyatakan kesiapan institusinya untuk mendukung pembangunan sektor peternakan ini. “Kami siap bersinergi demi ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor, Subang bukan hanya membangun peternakan, tetapi juga masa depan ketahanan pangan Indonesia.

Kang Rey Siapkan Aturan Baru demi Jalanan Subang yang Lebih Tertib

regulasi kendaraan proyek Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Subang bersiap menata ulang lalu lintas jalan raya. Bupati Reynaldy Putra, atau yang akrab disapa Kang Rey, tengah merancang regulasi baru terkait kendaraan proyek agar tak semrawut di jalanan.

Langkah ini menjadi bagian dari program besar Subang Jalan Leucir yang ditargetkan tuntas pada tahun 2027. Kang Rey ingin jalan-jalan di Subang menjadi lebih tertib dan nyaman untuk semua pengguna.

Pernyataan tersebut disampaikan Kang Rey saat menghadiri Milangkala ke-17 Kecamatan Tambakdahan, Selasa (27/5/2025), di halaman Kantor Kecamatan setempat.

“Kami sedang menyusun Perbup soal jam operasional kendaraan besar. Jika ada yang melanggar di hari Jumat sampai Minggu sebelum pukul 08.00, segera laporkan,” ucapnya lantang dalam bahasa Sunda.

Tak hanya menyoal kendaraan, Kang Rey juga menyoroti pelayanan publik yang masih tersendat. Ia menegaskan, Subang butuh birokrasi yang gesit, efisien, dan digital.

“Jangan sampai warga kesulitan hanya karena birokrasi. Lewat program Subang Smart Digital, kami ingin semua urusan jadi cepat dan mudah,” katanya.

Bagi Kang Rey, pembangunan yang dilakukan Pemkab Subang harus menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Program yang hebat, katanya, harus terasa manfaatnya di tingkat akar rumput.

Usai sambutan, suasana hangat berlanjut dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas 17 tahun perjalanan Kecamatan Tambakdahan.

Tak hanya itu, Kang Rey juga menandatangani prasasti pembangunan GOR di Desa Tanjungrasa, menandai komitmen Subang dalam menguatkan infrastruktur olahraga.

Ia pun mengapresiasi semangat warga Tambakdahan dan berharap momentum ini menjadi bahan bakar baru untuk mempercepat pembangunan Subang yang lebih inklusif dan maju.

“Ini bukan sekadar seremoni. Ini pemantik semangat untuk terus bergerak membawa perubahan positif bagi Subang,” tuturnya.

Camat Tambakdahan, Iwan Nirwana, menyambut hangat perhatian Bupati. Menurutnya, Milangkala ke-17 adalah ungkapan syukur atas berkah dan kemajuan yang telah diraih.

“Kami siap bersinergi dengan Pemda. Harapannya, Tambakdahan terus maju, masyarakatnya sejahtera, dan Subang makin berkembang,” ujarnya penuh harap.

Ungkap Cepat Kasus Pembunuhan, Polres Subang Banjir Apresiasi

Polres Subang ungkap pembunuhan cepat
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Polres Subang kembali membuktikan ketangguhannya. Dalam waktu kurang dari dua pekan, kasus pembunuhan di Desa Jatireja, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, berhasil terungkap tuntas.

Pujian mengalir dari keluarga korban. Bisri (62), kakak sepupu almarhum, menyampaikan apresiasi mendalam dalam konferensi pers di Polres Subang pada Senin, 26 Mei 2025. Ia menyaksikan langsung kegigihan aparat bekerja tanpa lelah, siang dan malam.

Dari Kapolres hingga Kapolsek Compreng, seluruh jajaran disorot positif atas kerja sama yang solid. Penangkapan pelaku dalam waktu singkat menjadi bukti keseriusan polisi dalam menangani kasus ini.

Yang membuat haru, selama proses pengungkapan, keluarga korban tidak dimintai biaya sepeser pun. “Saya salut dengan Polres Subang. Maaf, perlu saya sampaikan bahwa saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Semuanya gratis,” ujar Bisri.

Ia menyebut hal tersebut sebagai bukti nyata ketulusan dan integritas aparat dalam menegakkan hukum. Kepercayaan keluarga korban pun semakin menguat terhadap institusi kepolisian.

Kini, harapan keluarga hanya satu: proses hukum berjalan lancar dan memberi keadilan yang sepadan. Mereka ingin pelaku dihukum sesuai perbuatannya.

Apresiasi ini menjadi penegas bahwa kerja cepat, transparan, dan tulus dari kepolisian mampu menumbuhkan rasa aman dan kepercayaan publik.

Subang Tertibkan Jalur Wisata: Bangli Dibongkar, Pedagang Tetap Diperhatikan

Subang – Suasana di Jalancagak, Subang berubah dalam dua hari terakhir. Bangunan liar (bangli) yang selama ini berdiri di sepanjang jalur provinsi menuju kawasan wisata Ciater resmi dibongkar oleh Satpol PP Subang. Namun, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita memastikan: ini bukan penggusuran.

“Yang kami lakukan adalah penataan dan perapihan kembali,” ujar Kang Rey, sapaan akrab Bupati Subang, langsung dari lokasi pembongkaran. Ia menegaskan, tindakan ini demi menciptakan kawasan wisata yang lebih menarik secara visual dan nyaman bagi wisatawan.

Tak ada ketegangan saat pembongkaran berlangsung. Para pedagang menunjukkan sikap kooperatif kepada petugas. Proses di hari kedua, Selasa 27 Mei 2025, berjalan kondusif. Para petugas juga sudah diperlengkapi dengan alat yang layak, setelah sebelumnya ditegur Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, karena hanya menggunakan tangan kosong.

Langkah ini memang tak lepas dari inisiatif KDM, sapaan populer Gubernur Jawa Barat, yang menilai bangli di sepanjang Jalancagak menuju Sari Ater dan Gunung Tangkuban Parahu sudah terlalu kumuh dan mengganggu estetika jalur wisata.

“Jangan sampai orang yang sedang dalam perjalanan dari Subang ke Bandung harus disambut pemandangan semrawut,” kata Bupati Reynaldy.

Namun, penataan ini tak dilakukan tanpa empati. Bupati segera menginstruksikan pendataan terhadap para pedagang terdampak. Mereka berasal dari empat desa di Kecamatan Jalancagak: Tambakan, Bunihayu, Jalancagak, dan Curug Rendeng.

“Kita akan berikan kompensasi selama dua bulan ke depan, baik berupa beras, uang tunai, atau bentuk bantuan lainnya,” tambah Bupati Reynaldy.

Diperkirakan, proses penataan seluruh jalur akan memakan waktu dua bulan. Selama masa tersebut, pemerintah daerah berkomitmen untuk hadir dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.

Operasi Miras di Subang, 399 Botol Diamankan dari Lima Penjual

operasi miras Subang
Foto: www.jabarpress.com

Subang – Polres Subang kembali menggelar operasi penertiban minuman keras (miras) di sejumlah titik rawan peredaran. Aksi ini berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025, dengan menyasar lokasi strategis yang kerap dijadikan tempat jual beli miras ilegal.

Operasi digelar mulai pukul 16.00 WIB hingga tuntas. Target utamanya mencakup kios-kios sekitar Terminal Subang, warung di sepanjang Jalan Raya Pagaden, serta tempat hiburan malam Artemis Milan Subang.

Hasilnya, lima orang terduga penjual berhasil diamankan. Mereka berinisial FR (35), OM (35), SK (20), N (25), dan RH (35). Petugas juga mengamankan total 399 botol miras berbagai jenis dan merek.

Di antara miras yang disita terdapat merek-merek seperti Vodka Big Boss, Anggur Merah, AO, Whiskey, Chivas, Red Label, Captain Morgan, Baileys, Black Label, Smirnoff, hingga Kawa-Kawa dan Intisari.

Semua barang bukti langsung diamankan, sementara para pelaku telah menjalani pemeriksaan hukum. Tindakan tegas dilakukan, mulai dari pendataan, penggeledahan TKP, hingga penyitaan barang bukti dan penanganan melalui proses tipiring.

Operasi ini digelar sebagai bentuk nyata komitmen Polres Subang untuk menjaga ketertiban masyarakat. Langkah ini juga bertujuan meminimalkan dampak buruk miras ilegal terhadap warga.

Kasat Res Narkoba AKP Udiyanto, mewakili Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, menegaskan bahwa operasi semacam ini akan terus dilaksanakan secara rutin. Baik sebagai upaya pencegahan maupun penindakan atas pelanggaran hukum peredaran miras.

Kolaborasi Kementan dan TNI AD Hadirkan Sentra Ternak Unggul di Subang

Sentra ternak unggul Subang
Foto: www.agrofarm.co.id

Subang – Pemerintah mengambil langkah strategis memperkuat sektor peternakan nasional. Kementerian Pertanian (Kementan) kini menggandeng TNI Angkatan Darat (TNI AD) dalam proyek pengembangan infrastruktur peternakan melalui pembukaan lahan pembibitan sapi unggul.

Sebanyak 80 hektare lahan tengah disiapkan oleh Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahan ini tersebar di dua titik: Kelurahan Parung dan Kelurahan Dangdeur.

Rencananya, kawasan tersebut akan difungsikan sebagai pusat pengembangan bibit sapi unggul dan layanan inseminasi buatan. Ini bukan hanya demi meningkatkan populasi ternak, tapi juga menjawab kebutuhan protein hewani nasional.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah. Tujuannya jelas—membuka ruang investasi dan mempercepat tercapainya program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Ini bukan sekadar pengembangan aset, tapi juga penguatan nyata terhadap sistem pangan nasional,” ujar Agung saat rapat koordinasi di Kantor Pusat Kementan, 21 Mei 2025.

TNI AD pun turut ambil bagian. Paban VII/Kermater Sterad, M. Jamaluddin Malik, menyampaikan komitmen penuh institusinya untuk mendukung sektor peternakan sebagai bagian dari misi ketahanan pangan.

“Kami siap berkolaborasi demi tujuan bersama: ketahanan pangan nasional yang kokoh,” katanya.

Inspektorat Jenderal Kementan juga turun tangan. Inspektur IV, Pujo Haryadi, menggarisbawahi pentingnya akuntabilitas dalam setiap tahapan proyek ini. Menurutnya, tata kelola yang baik adalah kunci agar manfaat program benar-benar menyentuh masyarakat luas.

Subang ditargetkan menjadi model kawasan peternakan modern berbasis teknologi reproduksi. Tak hanya menjadi pusat bibit unggul nasional, kawasan ini juga diharapkan mendorong kemitraan erat antara pemerintah, swasta, dan peternak lokal.

“Kolaborasi lintas sektor ini adalah bentuk pembangunan peternakan yang efisien sekaligus berkelanjutan,” tutup Agung.

Subang Bersinergi: Akselerasi Proyek Strategis Lewat Kolaborasi dengan PTPN

Kolaborasi Pemkab Subang dan PTPN I
Foto: tintahijau.com

Subang – Pemerintah Kabupaten Subang terus menunjukkan tajinya dalam mendukung agenda pembangunan nasional. Kali ini, langkah konkret ditunjukkan lewat rapat koordinasi bersama PTPN I Regional 2 yang digelar di Ruang Rapat Bupati II pada Selasa, 27 Mei 2025.

Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, dan melibatkan sejumlah pejabat penting. Hadir pula perwakilan manajemen PTPN I Regional 2, menandai komitmen lintas sektor dalam menyukseskan proyek-proyek strategis.

Dalam forum tersebut, Sekda Asep menyoroti transformasi besar yang tengah terjadi di Subang. Dari daerah agraris, kini Subang berbenah menjadi episentrum ekonomi baru di Jawa Barat, ditandai dengan penetapan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Pembangunan membutuhkan tangan-tangan kolaboratif dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat,” ujar Asep Nuroni, yang akrab disapa Kang Asep.

Ia menegaskan pentingnya peran BUMN seperti PTPN dalam menggerakkan roda pembangunan, terutama untuk proyek-proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat.

PTPN I, menurut Kang Asep, membawa lebih dari sekadar investasi. Mereka menghadirkan peluang bagi pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan sumber daya yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Hal senada disampaikan Iyan Heriyanto dari PTPN I Regional 2. Ia menekankan pentingnya dukungan dari Pemkab Subang, mulai dari penyederhanaan regulasi hingga penguatan aspek sosial dan kejelasan tata kelola aset.

“Tanpa dukungan penuh dari pemerintah daerah, sulit bagi kami merealisasikan proyek secara optimal. Kami berharap kerja sama ini jadi contoh sinergi yang ideal,” ujar Iyan.

Menanggapi hal tersebut, Kang Asep langsung bergerak cepat. Ia meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyiapkan data teknis, menyelesaikan hal administratif, dan mempercepat respons birokrasi.

“Ini forum strategis, bukan sekadar teknis. Kita perlu gerak cepat. Untuk itu, kami bentuk tim lintas OPD agar bisa menindaklanjuti secara simultan,” tegasnya.

Langkah ini selaras dengan semangat reformasi birokrasi yang mengedepankan kecepatan, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses pembangunan daerah.

Sinergi yang dibangun antara Pemkab Subang dan PTPN I ini diharapkan bukan hanya memperlancar proyek strategis, tetapi juga membuka banyak peluang: dari lapangan kerja, penguatan ekonomi lokal, hingga infrastruktur yang lebih merata.

Recent Posts