Beranda blog Halaman 30

Subang Ambil Peran Strategis di Munas APKASI VI Menuju Indonesia Emas 2045

Munas APKASI 2025 Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Kabupaten Subang resmi ambil bagian dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2025. Perhelatan akbar ini berlangsung di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dan bertepatan dengan perayaan 25 tahun berdirinya APKASI.

Bupati Subang, Reynaldy Putra, hadir langsung dan mengikuti seluruh rangkaian agenda Munas. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan komitmen Subang untuk menjadi bagian dari gerakan kolaboratif menuju Indonesia Emas 2045.

Tema Munas kali ini, “Perkuat Solidaritas Daerah Dalam Mendukung Astacita Menuju Indonesia Emas 2045”, merepresentasikan semangat gotong royong antar daerah. Semangat ini diyakini menjadi kunci dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia yang berdaulat dan berdaya saing tinggi.

Reynaldy menyampaikan bahwa Subang siap aktif dalam setiap kerja strategis APKASI. Menurutnya, APKASI bukan sekadar forum, tetapi juga ruang vital untuk berbagi gagasan, memperkuat jejaring, serta menghadapi tantangan pembangunan secara kolektif.

Rangkaian Munas dibuka dengan gala dinner di tepi Pantai Hotel Paradise, Desa Maen, Likupang. Dibalut panorama alam memukau, para tamu disuguhi kehangatan kuliner khas Sulawesi Utara dan pertunjukan seni budaya lokal.

Musik kolintang dan tarian tradisional Tumatenden menyambut para kepala daerah dari seluruh Indonesia. Lebih dari 3.000 peserta hadir, memberikan dampak ekonomi langsung bagi sektor pariwisata, perhotelan, kuliner, transportasi, hingga pelaku UMKM di Minahasa Utara.

Memasuki usia ke-25, APKASI terus menjadi poros penting dalam menyatukan suara pemerintah kabupaten. Tak hanya sebagai wadah perjuangan kepentingan daerah, asosiasi ini juga mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang inovatif, inklusif, dan tangguh.

Pemerintah Kabupaten Subang mengapresiasi peran APKASI selama ini dan berharap organisasi ini terus tumbuh sebagai mitra strategis dalam pembangunan nasional.

“Selamat ulang tahun ke-25 untuk APKASI. Semoga terus menjadi perekat kemajuan bagi kabupaten di seluruh Indonesia. Mari kita bersatu, melangkah bersama, menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Reynaldy penuh optimisme.

Diskon Listrik 50% Resmi Kembali! Cek Daya Rumahmu dan Rasakan Manfaatnya

Diskon listrik 50 persen 2025

suarasubang.com – Kabar segar menghampiri jutaan pelanggan PLN di Indonesia! Mulai Juni hingga Juli 2025, pemerintah kembali menggulirkan program diskon tarif listrik sebesar 50 persen sebagai bagian dari stimulus ekonomi nasional. Momen libur sekolah dan Hari Raya Idul Adha jadi waktu strategis untuk menyuntik daya beli masyarakat, dan program ini menjadi jawabannya.

Mulai Kapan Diskon Listrik Berlaku?

Catat tanggalnya: 5 Juni 2025. Itulah saat diskon listrik resmi berlaku dan langsung menyasar konsumsi dua bulan penuh, yakni Juni dan Juli. Tidak hanya itu, insentif ini hadir berdampingan dengan lima stimulus ekonomi lain yang digulirkan serentak. Targetnya? Menjangkau 79,3 juta pelanggan rumah tangga yang memenuhi syarat.

Siapa yang Masuk Kategori Penerima Diskon?

Kebijakan kali ini lebih tepat sasaran. Pemerintah memfokuskan bantuan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA. Berikut detailnya:

  • Pelanggan 450 VA
  • Pelanggan 900 VA
  • Beberapa pelanggan 1.000 VA

Namun, jika daya rumahmu sudah mencapai 1.300 VA ke atas, sayangnya kamu tidak termasuk penerima program ini.

Tidak Perlu Daftar, Diskon Otomatis Masuk!

Tidak perlu ribet! Pemerintah bersama PLN sudah menyiapkan sistem otomatis yang memudahkan semua pengguna:

  • Pelanggan Pascabayar: Diskon otomatis terpotong di tagihan Juli dan Agustus, berdasarkan pemakaian listrik bulan Juni dan Juli.
  • Pelanggan Prabayar (Token): Diskon langsung terasa saat membeli token. Kamu cukup bayar 50% dari nilai daya listrik yang dibeli.

Apa Tujuan Pemerintah Memberikan Diskon Ini?

Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian, menyampaikan bahwa tujuan utama dari program ini adalah:

  • Meringankan beban keuangan rumah tangga
  • Meningkatkan konsumsi masyarakat
  • Menjaga kestabilan ekonomi selama masa liburan
  • Menguatkan efektivitas program bansos lainnya

Bagian dari 6 Paket Stimulus Ekonomi Nasional

Diskon listrik ini bukan satu-satunya bantuan yang digulirkan. Pemerintah merilis total enam stimulus sejak 5 Juni 2025:

  • Diskon tarif listrik 50%
  • Diskon transportasi umum (kereta, kapal, pesawat)
  • Potongan tarif tol untuk jutaan kendaraan
  • Bantuan sembako untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat
  • Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja berpenghasilan rendah
  • Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja untuk sektor padat karya

Dari Mana Dananya?

Meskipun belum tercantum dalam APBN 2025, program ini tetap jalan. Pemerintah memanfaatkan dana efisiensi yang masih tersedia. Untuk diketahui, pada awal tahun 2025 saja, pemerintah sudah mengalokasikan Rp13,6 triliun untuk program diskon serupa.

Kesimpulan: Siapkan Daya, Nikmati Diskonnya!

Kalau daya listrik rumahmu 450 VA, 900 VA, atau 1.000 VA, kamu otomatis dapat diskon 50% untuk listrik bulan Juni dan Juli 2025. Tidak perlu daftar. Tidak perlu repot klaim. Potongan langsung terlihat di tagihan atau saat beli token.

Segera cek daya listrik rumahmu dan pastikan kamu termasuk penerimanya. Jangan sampai kelewatan karena ini bukan sekadar bantuan biasa, tapi langkah konkret pemerintah menjaga ekonomi tetap bergulir di tengah liburan.

Waspada Daging Kurban: Nikmatnya Sementara, Risikonya Nyata

kesehatan saat Idul Adha
Foto: subang.pikiran-rakyat.com

Subang – Aroma sate yang menggoda, gulai yang harum, dan rendang yang menggugah selera seolah menjadi simbol kelezatan Idul Adha. Namun di balik nikmatnya hidangan daging kurban, terselip peringatan penting dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

Menurut Kepala Puskesmas Batangsari, Supriatna, konsumsi daging secara berlebihan bisa membuka pintu bagi berbagai penyakit. Hipertensi, kolesterol tinggi, hingga gangguan pencernaan bisa menghampiri, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu.

“Apapun yang berlebihan itu tidak baik,” ujar Supriatna. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, khususnya bagi penderita hipertensi, stroke, gangguan lambung, hingga mereka yang sudah berusia lanjut.

Tak hanya daging kambing yang jadi sorotan, bagian-bagian berlemak dari daging sapi pun tak luput dari daftar waspada. Lemak hewani dan jeroan dikenal sebagai pemicu utama kolesterol tinggi dan sebaiknya dihindari, terutama oleh penderita penyakit kronis.

Supriatna menyarankan agar lemak dan jeroan dipisahkan dari daging sebelum dimasak. Selain itu, penting juga untuk memastikan daging dimasak hingga benar-benar empuk agar mudah dicerna tubuh, terutama bagi yang memiliki masalah pencernaan.

Agar tubuh tetap bugar di tengah pesta daging kurban, imbangi konsumsi daging dengan sayur dan buah segar. Kombinasi ini bukan hanya menambah warna di meja makan, tapi juga menjaga keseimbangan gizi yang sangat dibutuhkan tubuh.

“Setelah Idul Adha, kami sering menerima pasien dengan keluhan tekanan darah tinggi,” kata Supriatna. Fakta ini menunjukkan bahwa pola makan sehat saat perayaan masih belum menjadi perhatian utama masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk lebih bijak dalam menikmati daging kurban. Bukan berarti tidak boleh makan daging, tapi bijaklah dalam porsi dan cara pengolahannya. Idul Adha bukan hanya tentang perayaan, tapi juga tentang menjaga nikmat yang lebih besar: kesehatan.

Gubernur Jabar Murka, Suporter Persikas Tuai Kecaman di Acara Resmi

suporter Persikas
Foto: lampung.tribunnews.com

Subang – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, naik pitam saat menghadiri acara “Ngajang Ka Warga” di Subang pada Rabu (28/5/2025). Amarah itu dipicu oleh ulah suporter Persikas yang membentangkan spanduk provokatif di tengah acara resmi.

Insiden ini mengundang reaksi keras dari Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita. Ia menyayangkan aksi tersebut yang dinilai mencoreng suasana dan tidak menghormati kehadiran pejabat daerah.

“Saya sangat menyayangkan aksi para oknum suporter Persikas,” ujar Reynaldy, Kamis (29/5/2025), seperti dikutip dari Tribun Jabar. Menurutnya, insiden tersebut tidak mencerminkan semangat sportivitas.

Reynaldy kemudian menjelaskan status kepemilikan Persikas yang kini bukan lagi di bawah Pemkab Subang. Ia menegaskan bahwa klub tersebut merupakan milik swasta, sehingga tidak bisa dibiayai melalui APBD.

Padahal, saat kampanye, Reynaldy pernah berjanji membangun stadion dan fasilitas pendukung bagi Persikas. Namun, keterbatasan kewenangan membuatnya sulit merealisasikan janji itu.

Meski begitu, ia mengaku telah berusaha keras mencari sponsor demi mempertahankan eksistensi Persikas di Liga 2 musim 2025-2026. Sayangnya, hingga kini belum ada investor yang berminat.

“Saya sangat sayang terhadap Persikas. Saya sudah berusaha mencarikan sponsor, tapi belum ada yang tertarik,” tambahnya.

Reynaldy juga menegaskan bahwa isu penjualan klub belum final. Ia menyatakan masih terus berupaya menyelamatkan tim kebanggaan warga Subang itu.

Harapannya, manajemen Persikas dapat segera menemukan solusi agar klub tetap bermarkas di Subang dan bisa terus berlaga di kancah nasional.

Polisi Gagalkan Rencana Edar Sabu di Garut, Modus Sembunyi di Bawah Tiang Listrik

penggagalan peredaran sabu di Subang
Foto: Diduga pelaku peredaran narkotika jenis sabu. ANTARA/HO-Polres Subang

Subang – Sebuah upaya penyelundupan sabu menuju Garut berhasil digagalkan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Subang. Modus yang digunakan pelaku terbilang licik: menyembunyikan sabu di bawah tiang listrik dekat pemakaman.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, mengungkapkan bahwa penangkapan berlangsung saat transaksi berlangsung, Rabu sore (28/5). Lokasinya berada di depan TPU Curug Goong, Kelurahan Dangdeur, Subang.

Pelaku yang diamankan berinisial AM (31), warga Tarogong Kaler, Garut. Ia tertangkap basah saat hendak mengambil paket sabu yang ditinggal oleh pengedar di lokasi tersebut.

Polisi menyita lima paket sabu dengan berat bruto 46,02 gram, satu ponsel, dan kartu identitas AM. Dari pengakuan pelaku, barang haram ini merupakan titipan dari seseorang berinisial U yang kini berstatus buronan.

Sabu tersebut rencananya akan diedarkan di wilayah Garut, Jawa Barat. Modus “ambil sendiri” seperti ini memang sering digunakan oleh jaringan pengedar untuk menghindari jejak.

Kini, AM harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Ia ditahan di Mapolres Subang dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) junto Pasal 112 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Frasa kunci utama:

Deskripsi meta:
Polres Subang berhasil menggagalkan upaya pengedaran sabu ke Garut. Pelaku ditangkap saat hendak mengambil sabu di bawah tiang listrik dekat TPU.

Tag:
pengedaran narkoba, Polres Subang, sabu Garut, penangkapan narkoba, berita kriminal

Negara Hadir untuk Lansia: HLUN 2025 di Subang Penuh Aksi Nyata

HLUN 2025 Subang
Foto: news.detik.com

Subang – Kabupaten Subang menjadi saksi hangatnya kasih negara terhadap para lansia dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025 yang digelar Kementerian Sosial pada Kamis, 29 Mei. Dengan mengusung semangat kepedulian, acara ini menghadirkan layanan langsung yang menyentuh kebutuhan dasar para lanjut usia, dari operasi katarak gratis hingga pemberian bantuan ATENSI.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, hadir langsung di tengah masyarakat bersama anggota DPD RI Alfiansyah atau Komeng, dan jajaran pemerintah daerah. Dalam sambutannya, Agus menegaskan bahwa HLUN bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata penghormatan bangsa kepada para lansia yang telah berjasa.

“29 Mei adalah pengingat bahwa negara selalu memberi ruang terhormat bagi para lansia,” ujar Agus. Ia menambahkan, HLUN juga menjadi momentum mengenang para pejuang kemerdekaan yang kini menapaki usia senja.

Selain layanan kesehatan seperti operasi katarak, HLUN di Subang juga menggelar layanan administrasi kependudukan seperti KTP elektronik, sidang isbat, hingga pernikahan ulang untuk lansia. Semua ini dilaksanakan untuk memperkuat kembali hak sipil dan martabat mereka.

Kegiatan HLUN tak hanya terpusat di Subang. Puncak peringatannya akan digelar di Jember pada 31 Mei dan dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Sementara itu, kegiatan serupa serentak digelar di berbagai daerah melalui sinergi Kemensos dengan dinas sosial setempat.

Agus mengungkapkan bahwa kegiatan sosial lainnya turut dilaksanakan, seperti bhakti sosial, perbaikan rumah, donor darah, pembagian sembako, hingga pembersihan rumah lansia. Semua program ini menyimbolkan kehadiran negara dalam hidup masyarakat, khususnya mereka yang rentan.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, negara akan terus hadir dan menjawab persoalan sosial masyarakat,” tegas Agus. Salah satu program andalan adalah penyediaan makanan dua kali sehari untuk lansia tunggal.

Komeng pun turut angkat suara. Menurutnya, program seperti operasi katarak menunjukkan bahwa perhatian negara berlangsung dari buaian hingga lanjut usia. “Negara hadir, bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga mereka yang telah mengabdi seumur hidup,” katanya.

Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno (STIS), Romal Uli Jaya Sinaga, memaparkan bahwa kegiatan HLUN di Subang sudah dimulai sejak awal Mei. Tak kurang dari 1.055 orang menerima intervensi dengan total nilai bantuan mencapai Rp1,15 miliar. Operasi katarak menyentuh 189 penerima manfaat, disertai sidang isbat dan peluncuran KTP digital.

Asisten Daerah Subang, Hidayat, yang mewakili Bupati, menyampaikan apresiasi atas perhatian Kemensos. Ia berharap langkah mulia ini terus diberi kelancaran dan keberkahan.

Dalam puncak kegiatan, Wamensos Agus Jabo menyerahkan bantuan ATENSI secara simbolis. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar, nutrisi, alat bantu, hingga peralatan tidur untuk para lansia Subang.

Tak lupa, Kemensos memberikan penghargaan kepada Bupati Subang, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dukcapil, serta Subang Eye Center atas peran aktif mereka mendukung HLUN 2025.

Judul:Suporter Persikas Ditahan Usai Bentangkan Spanduk, Gubernur Jabar Murka

Subang – Puluhan suporter Persikas Subang kini harus berurusan dengan aparat. Mereka diamankan di Mapolsek Ciasem, Subang, usai beraksi di hadapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Aksi mereka terjadi saat gelaran “Nganjang Ka Warga” di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Rabu malam (28/5/2025). Spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas” mereka bentangkan sebagai bentuk protes atas isu penjualan klub kebanggaan Subang tersebut.

Namun, momen itu justru memantik kemarahan sang gubernur. Dedi Mulyadi yang tengah berada di panggung langsung naik pitam. Ia menyebut aksi itu tidak pada tempatnya dan merasa acara rakyat telah dicemari.

“Hei, ini forum saya dengan rakyat, bukan dengan Persikas. Anak muda enggak punya otak kamu!” teriak Dedi lantang, membuat suasana seketika hening. Ia bahkan meminta suporter tersebut segera dicari dan diamankan.

Kapolsek Ciasem, AKP Endang Kurnia, menyatakan bahwa hingga Kamis sore (29/5/2025), sebanyak 21 suporter masih diperiksa intensif di kantor polisi. Spanduk protes pun turut diamankan sebagai barang bukti.

Dalam pidatonya, Dedi menyindir keras urgensi Persikas. Ia menyebut warga Subang lebih butuh jalan dan sekolah, bukan sepak bola yang menuntut biaya tinggi. “Pemda Subang enggak cukup duitnya buat urus bola,” ucapnya.

Menurutnya, soal klub sepak bola bukan prioritas utama bagi rakyat kecil. Pindahnya Persikas ke mana pun tak akan berdampak langsung pada kebutuhan pokok masyarakat.

Bupati Subang Tinjau Rumah Singgah di Bandung, Siapkan Ambulans dan Rumah Baru untuk Pasien

Rumah Singgah Pasien Subang di Bandung
Foto: peraknew.com

Subang – Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita, melakukan kunjungan langsung ke Rumah Singgah Pasien Subang di Bandung pada Senin siang, 27 Mei 2025. Ia tak hanya meninjau lokasi yang sudah berjalan, tetapi juga menilai kelayakan beberapa rumah sebagai calon lokasi baru.

Tiga titik yang menjadi fokus peninjauan terletak di kawasan strategis, yakni Jalan Tawekal, Jalan Sabar, dan Jalan Bakti Komplek Kesehatan, Kelurahan Pasteur, Kecamatan Sukajadi. Semua lokasi itu dinilai aman, nyaman, dan hanya berjarak 3 menit dengan kendaraan atau 15 menit berjalan kaki ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Dalam suasana hangat, Reynaldi menyapa para pasien yang sedang menginap. Ia tak datang sendiri, melainkan didampingi staf dan pejabat dari Dinas Kesehatan Subang. Santunan pun dibagikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada warga yang sedang menjalani pengobatan jauh dari kampung halaman.

“Semoga ibu bapak bisa merasa nyaman di sini. Kita doakan juga agar Pemda Subang segera bisa membeli rumah sendiri agar tak perlu menyewa lagi,” tutur Reynaldi sambil berpesan kepada pengurus rumah singgah, “Titip Rumah Singgah ini ya, Kang.”

Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk diskusi teknis antara Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr. Maxi, dan pengurus rumah singgah. Mereka membahas skema pelayanan pasien agar makin optimal dan manusiawi.

Tak berhenti di rencana pembelian rumah, dr. Maxi mengungkap bahwa Pemda Subang juga akan menyiapkan satu unit ambulans khusus. Kendaraan ini disediakan untuk membantu pasien dengan kondisi berat yang butuh transportasi aman dari dan ke rumah sakit. Ambulans juga akan mengurangi beban biaya perjalanan pulang ke Subang.

Bupati Subang juga mengapresiasi peran LSM Forum Masyarakat Peduli Jawa Barat (FMP Jabar), yang selama ini bersinergi dengan rumah singgah. LSM yang dikomandoi Asep Sumarna Toha alias Abah Betmen ini aktif dalam evakuasi dan pendampingan pasien dari Subang.

Pelantikan Pejabat Eselon II di Pabrik Mobil Listrik, Gaya Baru Dedi Mulyadi Pimpin Jawa Barat

Pelantikan pejabat Jawa Barat di pabrik mobil listrik
Foto: www.tintahijau.com

Pelantikan Bergaya Out of the Box di Tengah Pabrik Mobil Listrik

Langkah tak biasa ditunjukkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat melantik 10 pejabat eselon II pada Rabu (28/5/2025). Bukan di kantor pemerintahan, acara pelantikan justru digelar di pabrik mobil listrik BYD, Subang Smartpolitan, Kabupaten Subang.

Pelantikan ini berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat Nomor 821.2/kep.2.4-bkd/2025 tentang Alih Tugas dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

Ikrar di Tengah Revolusi Industri Hijau

Dalam sambutannya, KDM—sapaan akrab Dedi Mulyadi—menegaskan pentingnya komitmen untuk mendorong kemajuan Jawa Barat. Menurutnya, pelantikan di tengah simbol transformasi industri seperti pabrik mobil listrik adalah penanda bahwa birokrasi juga harus siap berubah.

Birokrasi Baru: Tinggalkan Ego, Bergerak Cepat

KDM meminta para pejabat yang dilantik meninggalkan ego pribadi demi kolaborasi dan inovasi. Ia menegaskan bahwa jam kerja hanyalah formalitas jika tidak diiringi aksi nyata.

“Yang dibutuhkan itu langkah out of the box. Bukan sekadar duduk di balik meja,” ujarnya.

Pentingnya Tindakan Cepat, Bukan Tunggu Proyek

Menurut KDM, orientasi kerja para pejabat jangan hanya berfokus pada proyek besar yang membutuhkan waktu dan biaya besar. Ia mencontohkan, Dinas PU perlu punya divisi khusus untuk perbaikan cepat. Drainase rusak harus langsung diperbaiki, bukan menunggu proyek tahunan.

“Anggarkan pasir, semen. Rekrut tukang langsung. Jangan menunggu kerusakan makin parah,” tegasnya.

Berani Ambil Risiko, Demi Pengabdian

KDM menekankan bahwa jabatan publik adalah bentuk pengabdian. Risiko dari tindakan harus diambil dengan satu tujuan: melayani masyarakat. Ia menutup arahannya dengan ajakan untuk bekerja secara teknis dan taktis tanpa buang waktu.

Inilah Sosok-Sosok yang Dipilih

Berikut daftar pejabat yang dilantik:

  • Budi Kurnia, Kepala Biro Perekonomian Setda
  • Aris Budiman, Kepala Biro PBJ Setda
  • Agung Wahyudi, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
  • Dhani Gumelar, Kepala Dinas Perhubungan
  • Yulia Dewita, Kepala Biro Organisasi Setda
  • Deni Darmawan, Direktur UOBK RSUD Al Ihsan
  • Asep Supriatna, Kepala Badan Pendapatan Daerah
  • Rinny Cempaka, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
  • Sekarwati, Kepala Biro Umum
  • Purwanto, Kepala Dinas Pendidikan

Menariknya, empat dari mereka berasal dari Kabupaten Purwakarta, yakni Purwanto, Agung Wahyudi, Deni Darmawan, dan Asep Supriatna.

Kemarahan KDM di Subang: “Ini Forum Rakyat, Bukan Persikas!”

kemarahan Dedi Mulyadi di acara Nganjang ka Warga
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meledak di hadapan ribuan warga dalam acara “Nganjang ka Warga” di Desa Sukamandi Jaya, Ciasem, Subang, Rabu malam (28/5/2025). Emosi sang gubernur memuncak saat sekelompok pendukung Persikas Subang menyela acara dengan teriakan dan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas”.

Padahal, saat itu KDM tengah menghadirkan momen haru. Seorang ibu sederhana dengan anak berkebutuhan khusus sedang tampil di panggung. Kisah perjuangannya membesarkan anak-anaknya dengan penuh cinta dan pengorbanan menyentuh banyak hati.

Suasana berubah drastis. KDM berdiri, menunjuk dengan marah ke arah pendukung Persikas. “Hei, ini forum saya dengan rakyat, bukan forum Persikas! Anak muda nggak punya otak kamu!” serunya, membuat suasana hening seketika.

Ia melanjutkan dengan nada tegas, “Persikas pindah ke mana pun, nggak akan bikin orang miskin kenyang. Orang Subang butuh jalan bagus, sekolah layak. Bukan urusan bola yang cuma hobi!”

KDM pun menyoroti realita pengelolaan sepak bola profesional. Menurutnya, dana Pemda Subang tak mungkin cukup untuk membiayai klub hingga liga profesional. “Ngurus bola itu mahal. Pemda nggak bisa dan nggak boleh buang uang rakyat buat itu,” ujarnya.

Ia kembali menyoroti kisah ibu tangguh di atas panggung. “Secara tampak, mungkin beliau terlihat lemah, bahkan dikhianati. Tapi jiwanya besar, keinginannya tinggi. Allah tunjukkan jalan untuknya.”

Panggung itu bukan sekadar tempat untuk bicara. Di sana, Dedi Mulyadi mengingatkan, bahwa prioritas utama pemerintah adalah rakyat kecil—bukan sorak-sorai di stadion.

Tag:

Recent Posts