Beranda blog Halaman 27

Subang Ngabret Kurangi Sampah Plastik: Aksi Nyata di Hari Lingkungan Hidup

Subang kurangi sampah plastik
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Dalam suasana pagi yang cerah, halaman Kantor Pemkab Subang menjadi saksi komitmen serius dalam menyelamatkan bumi. Apel Bersama digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, dipimpin langsung oleh Bupati H. Reynaldy Putra bersama Wakil Bupati H. Agus Masykur.

Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud nyata dari semangat Pemkab Subang dalam menghadapi krisis sampah plastik yang kian mengkhawatirkan.

Bupati Reynaldy menyampaikan bahwa pengelolaan sampah kini menjadi isu strategis daerah. Tak lagi cukup dianggap sebagai program tambahan, tetapi harus direspons dengan aksi konkret, terukur, dan berkelanjutan.

Sebagai bukti keseriusan, dua komitmen penting ditandatangani hari itu.

Pertama, kerja sama dengan Pusat Koperasi Pengelola Sampah Jawa Barat dan PT Comestura. Kolaborasi lintas sektor ini membawa harapan baru melalui teknologi pengolahan sampah langsung dari sumbernya.

Mulai dari rumah tangga hingga kawasan industri, teknologi ini akan menekan volume sampah yang masuk ke TPA dan mengubahnya menjadi nilai ekonomi yang nyata.

Komitmen kedua datang dari dunia pendidikan. Pemkab Subang menjalin kerja sama dengan Universitas Mandiri Subang. Tujuannya: menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini lewat pendidikan, pelatihan, dan pendampingan di sekolah-sekolah.

“Lingkungan itu soal kesadaran. Dan kesadaran harus ditanamkan sejak anak-anak,” ujar Bupati dengan penuh keyakinan.

Tahun ini, Subang telah membangun 10 unit Tempat Pengolahan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Ke depan, setiap kecamatan ditargetkan mampu mengelola sampah secara mandiri. Sistem desentralisasi pengelolaan ini diyakini bisa mempercepat penanganan masalah sampah di tingkat lokal.

“Kita mulai dari bawah. Tahun depan, setiap kecamatan harus siap kelola sampahnya sendiri. Ini kerja besar, tapi bukan mustahil,” tegas Bupati Reynaldy.

Apel ini ditutup dengan ajakan yang menggugah: menjadikan Hari Lingkungan Hidup sebagai titik balik kesadaran ekologis masyarakat Subang.

“Subang tidak hanya Ngabret dalam pembangunan, tapi juga harus Ngabret menjaga bumi. Ini warisan yang harus kita rawat,” tutupnya.

Setelah apel, seluruh jajaran pejabat hingga ASN langsung turun tangan. Mereka memungut sampah plastik dan mencopot spanduk usang di sekitar kantor pemerintahan. Sebuah simbol kuat: menjaga lingkungan adalah tugas semua, bukan segelintir orang.

Bupati Reynaldy pun menegaskan pesan sederhana namun bermakna, “Kita mulai dari diri sendiri. Kalau semua bergerak, Subang bisa jadi pelopor daerah bersih dan sadar lingkungan.”

Polres Subang Siap Kawal Panen Raya Jagung 2025 Lewat Gladi Bersih Virtual

Panen Raya Jagung Subang 2025
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Untuk memastikan Panen Raya Jagung Kuartal II Tahun 2025 berjalan tanpa hambatan, jajaran Polres Subang ambil bagian dalam gladi bersih virtual. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025, mulai pukul 10.00 WIB di Mako Polsek Cipeundeuy.

Gladi bersih dilakukan secara daring melalui Zoom Cloud Meetings dan dipimpin langsung oleh Plh Kapolres Subang, Kompol Endar Supriyatna, S.Kom., S.I.K. Ia didampingi oleh Kabag SDM Kompol Iwan Setiawan, S.H., M.H., para Pejabat Utama Polres Subang, Kapolsek Cipeundeuy, serta personel terkait lainnya.

Langkah ini bukan sekadar formalitas. Kegiatan ini bertujuan mengasah kesiapan teknis dan memperkuat sinergi antar instansi sebelum panen jagung digelar secara serentak di berbagai wilayah, termasuk Subang.

Melalui platform digital, para peserta membahas alur pelaksanaan, kesiapan titik-titik lokasi panen, hingga peran krusial aparat keamanan dalam mendukung agenda strategis nasional di sektor pertanian.

Usai koordinasi virtual, Plh Kapolres dan jajarannya meninjau langsung area perkebunan jagung yang telah memasuki masa panen. Ini menjadi simbol komitmen nyata kepolisian dalam menjaga stabilitas pangan nasional dari hulu ke hilir.

Kompi Produksi Pangan Lanud Sdm, Sinergi Tangguh Militer untuk Ketahanan Nasional

Kompi Produksi Pangan Lanud Sdm

Subang – Langkah inovatif diambil Lanud R. Suryadi Suryadarma (Lanud Sdm) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Pada Senin, 2 Juni 2025, Komandan Lanud Sdm, Marsma TNI M.R.Y. Fahlefie, S.Sos., psc., turun langsung ke lapangan di Kalijati, Subang, untuk memantau kesiapan Kompi Produksi Pangan.

Dengan semangat penuh, Danlanud meninjau satuan-satuan pelaksana seperti peleton pertanian, perikanan, peternakan, konstruksi, hingga sektor kesehatan. Semua unsur tersebut dirancang untuk mendukung ketahanan pangan langsung dari jantung pangkalan militer.

“Ini bukan hanya tentang bertani atau beternak, tapi tentang membela negara,” tegas Marsma Fahlefie kepada para prajurit. Ia menyerukan agar seluruh tugas dijalankan dengan keikhlasan dan semangat tinggi. Setiap tetes keringat prajurit adalah kontribusi nyata bagi kedaulatan pangan bangsa.

Lebih dari sekadar peninjauan, Danlanud juga menyuarakan pentingnya komunikasi terbuka di lapangan. “Kalau ada kendala, segera sampaikan. Koordinasi yang solid adalah kunci agar hasil bisa maksimal,” ujarnya lugas.

Di balik semangat tersebut, terselip kabar membanggakan. Lanud Sdm kini diperkuat oleh tiga perwira baru berlatar belakang Sarjana Pertanian. Mereka bergabung sebagai Perwira Sukarela Dinas Pendek (PSDP) TNI Tenaga Pertanian.

Kehadiran para ahli ini membawa angin segar. Danlanud optimis, “Dengan dukungan mereka, kita bisa dorong inovasi, tingkatkan hasil, dan modernisasi cara kerja di sektor pangan.”

Dalam kunjungan ini, Marsma Fahlefie didampingi oleh Kolonel Pom Tommy Wahyu I., Kepala Dinas Potensi Dirgantara Lanud Sdm. Keduanya tampak aktif berdialog dan memberi arahan langsung di setiap lini.

Apa yang dilakukan Lanud Sdm bukan sekadar program internal militer. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara kekuatan pertahanan dan kemandirian pangan—dua fondasi utama dalam membangun bangsa yang tahan guncangan dari akar rumput.

Aksi Bersih Sungai di Subang: Kampanye Stop Polusi Plastik Menggema di Hari Lingkungan Hidup 2025

Hari Lingkungan Hidup Subang 2025
Sumber: www.rri.co.id

Subang – Suasana Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Subang, terasa berbeda pada Selasa (3/6/2025). Warga dan tamu undangan tumpah ruah dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tingkat Kabupaten Subang.

Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, acara ini tak sekadar seremoni. Kolaborasi apik antara Dinas Lingkungan Hidup Subang, BBWS, dan PJT II menjadikan kampanye ini penuh makna dan aksi nyata.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Iwan Rudianto, menegaskan bahwa momen ini penting untuk menyuarakan betapa gentingnya menjaga kelestarian bumi. “Ini saatnya kita hentikan kerusakan lingkungan dari tangan-tangan tak bertanggung jawab,” ujarnya dengan tegas.

Tak hanya bicara, kegiatan ini juga menyentuh langsung ke akar masalah. Fokus utama diarahkan pada aksi bersih-bersih sungai, sosialisasi tentang bank sampah, dan edukasi kesehatan lingkungan kepada masyarakat.

“Gerakan ini menumbuhkan kesadaran warga dalam mengelola sampah secara mandiri dan bertanggung jawab,” tambah Iwan. Ia berharap perubahan dimulai dari rumah dan berujung pada lingkungan yang lebih bersih.

Selain menjadi ajang kampanye, kegiatan ini juga menyelipkan pesan mendalam tentang bahaya sampah plastik. Sampah yang dibuang sembarangan tak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga memicu bencana seperti banjir dan penyebaran penyakit.

“Jika kita lalai, tumpukan sampah bisa berubah menjadi sumber malapetaka,” pungkasnya. Ia berharap upaya ini menjadi langkah awal menuju Subang yang lebih hijau dan sehat.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Asisten Daerah II, Kepala Dinas Kesehatan, Camat Sukasari, jajaran Forkopimcam, pengawas BBWS dan PJT II, serta para penggiat lingkungan. Kehadiran warga Desa Anggasari menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap perubahan positif di lingkungan mereka.

Simpang Satu: Geliat Sineas Muda Subang dan Dukungan Hangat Sang Bupati

Film Simpang Satu karya sineas muda Subang
Foto: www.radarbandung.id

Simpang Satu, Langkah Awal Sineas Muda Subang Menembus Layar

Auditorium Subang Creative Center (SCC) dipenuhi antusiasme pada Senin (2/6/2025), saat film pendek “Simpang Satu” diputar untuk keempat kalinya. Disutradarai oleh Zain Fasya, sineas muda asli Subang, film ini telah memikat lebih dari 500 penonton sejak awal penayangannya.

Dukungan Penuh dari Pucuk Pimpinan Daerah

Bupati Subang Reynaldy Putra, yang hadir bersama Wakil Bupati Agus Masykur, turut menikmati pemutaran film tersebut. Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, tapi bukti nyata perhatian serius terhadap geliat perfilman lokal.

Apresiasi yang Menyala dari Sutradara Muda

Zain Fasya tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Baginya, dukungan dari Pemerintah Kabupaten Subang menjadi sinyal kuat bahwa generasi muda tak sendiri dalam berkarya. Ia menyebut kepemimpinan Kang Rey sebagai angin segar bagi masa depan kreatif Subang.

Film Lokal, Semangat Globa

Kang Rey menyampaikan rasa bangga atas munculnya karya otentik dari anak-anak muda Subang. Ia menyebut “Simpang Satu” sebagai gerbang menuju karya-karya besar lainnya dari tangan-tangan lokal yang penuh semangat dan imajinasi.

Janji untuk Tumbuh Bersama Generasi Muda

Sebagai bupati muda, Kang Rey menyadari pentingnya merangkul kreativitas generasi seangkatannya. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor ekonomi kreatif, terutama yang digerakkan oleh semangat muda warga Subang.

Apresiasi Nyata, Bukan Sekadar Kata

Tak sekadar pujian, dukungan konkret diberikan Kang Rey kepada komunitas Metamorfelas berupa bantuan dana sebesar Rp20 juta. “Ending film ini cukup membagongkan,” ujar Kang Rey, sambil mengungkapkan kekagumannya pada semangat tim produksi.

Subang Menuju Masa Depan yang Kreatif

Kang Rey menutup sambutannya dengan harapan besar: makin banyak anak muda Subang yang berani berkarya dan berkontribusi untuk daerah. Pemerintah, katanya, akan terus hadir mendampingi setiap langkah inovatif anak-anak muda.

100 Hari Reynaldy–Agus: Subang Bergerak, Rakyat Merasakan

100 hari kerja Bupati Subang Reynaldy dan Agus
F

Subang Menyalakan Mesin Perubahan

Seratus hari sudah sejak Reynaldy Putra Andita dan Agus Masykur Rosyadi resmi memimpin Subang. Alih-alih sibuk dengan selebrasi politik, keduanya memilih langsung turun ke akar rumput.

Bersama program andalan Saba Desa, keduanya telah menyambangi 42 dari 253 desa, bukan untuk berpidato, tapi untuk mendengar. Ini bukan sekadar kunjungan, tapi strategi: memimpin lewat telinga, bukan hanya lisan.

“100 hari bukan tujuan, tapi fondasi. Kami memulainya dari bawah, dari desa, dari rakyat,” ujar Reynaldy, menegaskan semangat perubahan.

Saba Desa: Pemimpin Turun, Rakyat Bicara

Kehadiran fisik pemimpin di tengah masyarakat menjadi pesan kuat: pemerintah hadir, bukan sekadar dalam spanduk, tapi di jalanan desa.

Setiap kunjungan membuka ruang dialog langsung tentang infrastruktur rusak, layanan yang lambat, hingga kebutuhan dasar yang belum terjawab. Di sinilah Saba Desa berfungsi sebagai jembatan antara mimpi rakyat dan kebijakan daerah.

“Kami tidak ingin masyarakat hanya jadi objek. Mereka harus jadi subjek pembangunan,” kata Agus, menegaskan pendekatan partisipatif.

Birokrasi Bersih Dimulai dari Dalam

Gebrakan lain terlihat dalam reformasi birokrasi. Tak hanya slogan, sebanyak 500 ASN dievaluasi. Hasilnya, 10 di antaranya direkomendasikan diberhentikan karena pelanggaran disiplin.

Langkah ini mengejutkan, sekaligus menjadi pernyataan: Subang tak memberi ruang bagi pelayanan setengah hati.

“Kami ingin birokrasi yang melayani, bukan yang minta dilayani,” kata Reynaldy, lugas.

Rp250 Miliar untuk Menyambung Harapan

Infrastruktur juga jadi prioritas. Anggaran sebesar Rp250 miliar digelontorkan untuk memperbaiki jalan utama, dengan target rampung pada 2027.

Kondisi jalan di 42 desa telah ditinjau langsung sebagai dasar perencanaan. Jalan bukan sekadar jalur transportasi, tapi urat nadi ekonomi, pendidikan, dan pemerataan pembangunan.

“Jalan adalah penghubung harapan,” tegas Agus.

Mengangkat yang Sering Terlupakan

Sebuah langkah kecil dengan makna besar terjadi saat Hari Jadi ke-77 Subang. Pemerintah menaikkan honor petugas kebersihan—para pahlawan kota yang selama ini sunyi.

Langkah ini bukan hanya soal nominal, tapi pengakuan terhadap peran vital mereka. Subang menunjukkan keberpihakan kepada yang kerap terabaikan.

Dari Janji ke Aksi: 16 Target Mulai Jalan

Dari 30 janji politik, 16 mulai direalisasikan. Dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur, semuanya dijalankan dengan indikator yang jelas dan pelaporan terbuka.

Reynaldy tak ingin janji hanya jadi catatan kampanye. “Kami ingin rakyat tahu ke mana uang mereka digunakan,” ujarnya.

Cepat Tanggap di Era Digital

Pemerintah Subang kini menjadikan kanal digital sebagai sarana komunikasi dua arah. Setiap keluhan di media sosial diproses cepat, memperlihatkan bahwa respons pemerintah bukan lagi formalitas, tapi budaya baru.

Transparansi juga diperkuat. Anggaran daerah dibuka ke publik lewat laman resmi dan forum warga, menjadikan partisipasi sebagai standar baru.

Mempersiapkan SDM Lokal untuk Masa Depan

Visi jangka menengah diarahkan pada peningkatan SDM. Subang tak ingin warganya jadi penonton dalam derasnya arus investasi industri.

Pemerintah menyiapkan pelatihan, pendidikan vokasi, dan kolaborasi dengan industri agar warga lokal tampil sebagai pelaku utama.

“Kami ingin rakyat Subang punya posisi strategis di tanahnya sendiri,” ujar Agus.

Langkah Kecil, Arah Besar

100 hari ini hanyalah awal. Tapi dari arah kebijakan, tampak jelas bahwa Subang bergerak menjauh dari politik simbolik menuju kerja konkret.

Pemimpin hadir, mendengar, dan bekerja. Citra bukan prioritas. Aksi adalah identitas.

“Kami belum selesai. Tapi kami tidak akan berhenti. Kami akan terus Ngabret,” tutup Reynaldy.

Subang Siap Genjot Produksi Susu dan Daging, Sekda: Potensinya Sangat Besar!

Program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional di Subang
Foto: subang.go.id

Subang – Kabupaten Subang kembali mencuri perhatian dengan semangatnya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., hadir langsung dalam Sosialisasi Program Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) yang digelar di Balai Veteriner Subang, Senin, 2 Juni 2025.

Program ini merupakan implementasi dari salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Asta Cita, yang diwujudkan lewat kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG). Tujuannya jelas—meningkatkan produksi nasional susu dan daging sebagai fondasi gizi masyarakat.

Dalam sambutannya, Kang Asep—sapaan akrab Sekda Subang—mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Ia menilai program ini adalah bentuk nyata perhatian pusat terhadap penguatan sektor pertanian dan peternakan di daerah.

Menurut Kang Asep, Subang memiliki potensi besar dalam bidang peternakan. Dukungan dari pemerintah pusat diharapkan mampu memaksimalkan potensi tersebut demi pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

“Kami siap mendukung penuh program ini melalui kebijakan daerah, pembinaan peternak, serta kerja sama lintas sektor,” ujarnya mantap.

Ia juga berharap kegiatan sosialisasi ini mampu membuka cakrawala para pemangku kepentingan, akademisi, hingga masyarakat luas mengenai arah kebijakan nasional di sektor pangan.

Kang Asep optimis, program P2SDN tak hanya berdampak pada peningkatan produksi, tetapi juga membawa manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari pusat dan daerah. Hadir di antaranya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Aster Kasad TNI AD, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Deputi IV BIN, serta jajaran pimpinan daerah seperti Dandim 0605 Subang, Kapolres Subang, Kadis Peternakan Keswan Subang, Camat Subang, dan para lurah dari Parung serta Dangdeur.

Mahasiswa ITB Ubah Limbah Desa Jadi Pupuk dan Eco-Enzyme Bernilai

pengelolaan limbah organik desa
Foto: itb.ac.id

Subang – Dua himpunan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggandeng tangan untuk aksi nyata. HIMABIO “Nymphaea” dan HIMAMIKRO “Archaea” menjejakkan langkah ke Desa Cupunagara, Kabupaten Subang, membawa ilmu dan semangat perubahan.

Mereka tak datang hanya untuk melihat. Dipimpin oleh M. Luqman Dzaky, mahasiswa Biologi angkatan 2021, sembilan mahasiswa menjalankan pengabdian masyarakat yang menyasar langsung persoalan mendesak: limbah organik yang tak terkelola.

Desa Cupunagara belum memiliki sistem pembuangan sampah yang layak. Sisa makanan, sayuran, dan buah kerap dibuang sembarangan atau dibakar, menimbulkan risiko pencemaran lingkungan dan kesehatan.

Melalui pendekatan berbasis sains Biologi dan Mikrobiologi, tim mahasiswa menawarkan solusi ramah lingkungan. Lewat lokakarya dan penyuluhan, mereka mengajak warga mengelola limbah organik menjadi pupuk cair dan eco-enzyme yang bermanfaat bagi pertanian.

Pelatihan dilakukan secara langsung dan interaktif. Warga diajak membuat pupuk cair dari rebung, gula merah, air kelapa, dan EM4. Mereka juga mempelajari cara fermentasi limbah buah dan sayur untuk menghasilkan eco-enzyme.

Sasaran kegiatan mencakup petani, ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, kader lingkungan, hingga kelompok tani lokal. Semangat warga sangat terasa, terutama saat praktik membuat pupuk dan cairan ramah lingkungan itu.

“Antusiasme warga luar biasa sejak hari pertama kami datang,” ujar Luqman. “Mereka menerima kami dengan hangat dan terbuka. Ini pengalaman yang sangat berkesan.”

Program ini menjadi bagian dari visi jangka panjang HIMABIO ITB dalam membangun desa binaan melalui pendekatan community development. Tak berhenti di pelatihan, pengolahan limbah terus berjalan bersama warga.

Pupuk cair hasil olahan kini mulai digunakan di lahan pertanian. Implementasi pertamanya dilakukan pada Minggu, 11 Mei 2025. Sebuah langkah kecil yang berpotensi menumbuhkan perubahan besar.

Selain mendukung pertanian ramah lingkungan, program ini membuka peluang ekonomi baru. Produk olahan limbah organik berpotensi dikembangkan menjadi usaha mikro, memperkuat perekonomian desa.

“Ini bukan hanya solusi sesaat. Kami berharap program ini terus berkelanjutan dan bermanfaat untuk lebih banyak pihak ke depan,” tutup Luqman penuh harap.

Tag:

Jam Malam Pelajar Diberlakukan di Jabar: Subang Bergerak, Demi Generasi Panca Waluya

jam malam pelajar Jawa Barat
Foto : RRI/Ruslan Effendi)

Subang – Mulai Minggu malam, 1 Juni 2025, udara Subang terasa berbeda. Bukan hanya karena malam yang lebih lengang, tapi juga karena langkah tegas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga kedisiplinan dan keamanan pelajar: jam malam resmi diberlakukan.

Langkah ini tak datang tanpa dukungan. Patroli gabungan langsung digelar, dipimpin oleh Kapolsek Subang AKP Endang Suganda. Turut serta dalam giat ini adalah TNI dari Koramil 0501/Subang, Polsek Subang, Satpol PP Kecamatan Subang, serta UPTD Pendidikan.

AKP Endang menegaskan, seluruh unsur Porkopimcam Subang sigap menindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Jawa Barat. Tujuan utamanya jelas: menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung tumbuh kembang pelajar secara optimal.

Jam malam ini tidak main-main. Berlaku bagi semua siswa dari jenjang SD hingga SMA/SMK se-Jawa Barat, sesuai Surat Edaran Gubernur Jabar NOMOR: 51/PA.03/DISDUK. Aturan ini merupakan bagian dari misi besar membentuk Generasi Panca Waluya, yakni generasi sehat, cerdas, berakhlak, produktif, dan berdaya saing.

Batas waktunya dimulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Di luar jam itu, para pelajar diharapkan tetap berada di rumah, kecuali jika ada keperluan mendesak yang mendapat izin dari orang tua.

Kapolsek berharap, dengan diberlakukannya jam malam, siswa lebih fokus pada kegiatan belajar dan pengembangan diri. Selain itu, ini juga menjadi langkah preventif agar mereka tak terjerumus dalam aktivitas yang berisiko.

Dengan semangat bersama, Kapolsek Subang mengajak seluruh pelajar di wilayah hukum Polsek Subang untuk mematuhi aturan ini demi masa depan yang lebih cerah dan aman.

Subang Siap Jadi Pilar Ketahanan Pangan Nasional Lewat Program Susu dan Daging

Ketahanan pangan Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Pemerintah Kabupaten Subang menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Fokus mereka tertuju pada percepatan produksi susu dan daging lewat Program P2SDN, yang kini menjadi fondasi utama Program Makan Bergizi Gratis (MBG), prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, menyampaikan hal ini saat menghadiri sosialisasi P2SDN bersama Kementerian Pertanian di Balai Veteriner Subang. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa Subang punya modal besar untuk mendukung program strategis ini.

“Program ini bukan sekadar soal pangan, tapi tentang masa depan. Kita bicara soal generasi yang sehat dan cerdas karena gizi yang merata,” ujar Kang Asep penuh keyakinan.

Subang memang tidak datang dengan tangan kosong. Wilayah ini memiliki lahan luas, sumber daya manusia peternak yang memadai, dan infrastruktur pendukung yang siap dimanfaatkan. Potensi ini jadi alasan kuat mengapa Subang siap turun langsung dalam implementasi program.

Menurut Kang Asep, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah akan menjadi kunci kesuksesan. Jika berjalan mulus, produksi susu dan daging akan meningkat signifikan dan menopang pasokan MBG secara berkelanjutan.

Lebih dari sekadar peningkatan produksi, P2SDN juga dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk menciptakan kemandirian pangan. Tujuannya jelas: memastikan anak-anak Indonesia, terutama usia sekolah, tumbuh sehat dan kuat secara merata.

Pemkab Subang siap menyinergikan P2SDN dengan kebijakan lokal. Mulai dari penyusunan regulasi, dukungan untuk peternak, hingga integrasi dengan dunia akademik dan komunitas, semua langkah diarahkan untuk menyukseskan program ini di lapangan.

“Kami ingin dampaknya terasa langsung. Produksi meningkat, pendapatan peternak naik, kesejahteraan warga pun ikut terdongkrak,” tambahnya.

Sosialisasi ini menjadi momen penting. Semua pihak—pemerintah pusat, TNI, Polri, BIN, hingga Forkopimda—hadir untuk menyamakan langkah dan visi besar dalam membangun kedaulatan pangan dari daerah.

Dengan semangat gotong royong dan potensi besar yang dimiliki, Kabupaten Subang siap tampil sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Sebuah langkah nyata menuju masa depan yang lebih sehat dan sejahtera bagi generasi penerus bangsa.

Recent Posts