Beranda blog Halaman 26

Dendam di Malam Takbiran: Usai Didorong ke Sungai, Pria Ini Balas dengan Tiga Tikaman

Penusukan Subang malam takbiran
Foto: cirebon.tribunnews.com

SUBANG – Malam Takbiran seharusnya penuh takbir dan ketupat, tapi di Kelurahan Pasirkareumbi, Kecamatan Subang, justru berubah jadi malam yang takbir-takbir berdarah. Bayangkan, tiga sahabat yang tadinya satu meja—dan satu botol—berubah jadi cerita kriminal yang menggemparkan warga, Kamis malam (5/6/2025).

Korban bernama Heri Sudarsono, alias Bebek—bukan karena suka berenang di kali, tapi memang begitu panggilannya—harus terkapar usai ditusuk tiga kali oleh Cecep Mulyana (39), rekannya sendiri. Lokasi kejadian? Rumah si Bebek sendiri, tepat pukul 23.30 WIB. Iya, bukan jam sahur, tapi jam tikam!

Menurut Kapolres Subang, AKP Bagus Panuntun, semuanya bermula saat mereka—bersama satu teman lain bernama Mulyana alias Iteung—melangsungkan pesta miras jam 21.30 WIB. Saat itu, entah karena isi botol atau isi hati yang penuh dendam, terjadi cekcok. Bebek mendorong Cecep ke sungai Curug Lima. Dorrr! Splash!

Meski sempat bubar jalan setelah dilerai, Cecep rupanya belum bisa move on dari insiden nyemplung itu. Sekitar pukul 23.15 WIB, ia jalan kaki dengan niat balas dendam. Pisau? Oh tenang, bukan bawa dari rumah. Ia malah meminjam sebilah pisau dari perempuan misterius yang sedang potong sayur di pinggir jalan. Ngenes tapi niat!

Setibanya di rumah Bebek, Cecep disambut anak korban. Dengan gaya ala detektif, dia tanya, “Ayah kamu di mana?” Setelah tahu sang ayah sedang tidur pulas, Cecep langsung masuk, tanpa basa-basi. Tik! Tik! Tik! Tiga tusukan ke bagian perut langsung melayang.

Yang lebih dramatis? Semua disaksikan langsung oleh anak korban. Bayangkan trauma yang harus dibawa anak itu hanya karena satu malam takbiran yang salah arah.

Setelah aksinya, Cecep tidak kabur ke hutan atau bersembunyi di gunung. Ia malah langsung menuju rumah temannya, Gober (bukan dari kartun, ini asli), dan minta diantar ke Polres Subang. Sekitar pukul 23.50 WIB, ia menyerahkan diri, lengkap dengan pisau yang masih beraroma dendam.

Hingga berita ini diturunkan, Bebek masih dirawat intensif di RSUD Ciereng Subang. Rencananya, ia akan dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap, kemungkinan besar ke RSHS Bandung.

Barang bukti? Lengkap! Mulai dari pisau berdarah, pakaian korban, pakaian pelaku, dan tentu saja—saksi hidup—anak korban. Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan menyelidiki lebih lanjut soal motifnya. Meski tampak jelas: dendam ditambah miras, hasilnya bukan damai, tapi drama kriminal berdarah.

Berita ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Imbas Pesta Miras, Seorang Pria Tusuk Teman Sendiri, Pelaku Serahkan Diri ke Polres Subang, https://cirebon.tribunnews.com/2025/06/07/imbas-pesta-miras-seorang-pria-tusuk-teman-sendiri-pelaku-serahkan-diri-ke-polres-subang

Polres Subang Tebar Daging, Warga Sumringah: Kurban 20 Ekor Bikin Hati Lega!

Polres Subang bagikan hewan kurban
Foto: tintahijau.com

SUBANG – Di tengah semangat Idul Adha yang harum aroma sate dan tongseng, Polres Subang tak mau ketinggalan aksi mulia. Bukan cuma razia dan patroli, kali ini polisi turun tangan untuk… menyembelih hewan kurban! Ya, 10 sapi dan 10 domba sukses dikorbankan demi mempererat tali silaturahmi dan menebar keberkahan.

Acara penyembelihan digelar Jumat pagi, 6 Juni 2025, di Lapangan Voli Mapolres Subang. Wakapolres, KOMPOL Endar Supriyatna, dengan jaket dinas dan semangat membara, memimpin langsung prosesi penyerahan hewan kurban. Tidak ada peluit, tapi ada banyak senyum!

Para Pejabat Utama, perwira gagah, Kapolsek seantero Subang, hingga seluruh personel ikut memadati lokasi. Momen ini bukan hanya tentang daging, tapi tentang kasih sayang yang dibungkus plastik bening dan diikat tali rafia. Kalau biasanya warga deg-degan lihat polisi, kali ini mereka deg-degan nunggu giliran terima daging!

Dalam sambutannya, KOMPOL Endar mengajak semua untuk tak hanya berkurban daging, tapi juga ego. “Semangat berkurban adalah semangat untuk saling berbagi dan peduli,” ujarnya. Mantap, Pak Kompol! Nggak cuma tugas jaga malam, tapi juga jaga rasa sosial.

Daging kurban langsung didistribusikan ke masyarakat sekitar Mapolres. Nggak perlu pakai sirine, cukup pakai hati dan senyuman. Harapannya? Tentu saja agar jalinan antara Polri dan rakyat makin erat, seperti rendang yang nempel sama nasi hangat.

Kegiatan berlangsung tertib dan penuh khidmat. Meski tak ada upacara formal, suasana tetap sakral. Ini bukan sekadar potong sapi, tapi potong jarak antara institusi dan masyarakat.

Berita ini telah dimuat berdasarkan sumber dari TINTAHIJAU.com dengan judul asli Polres Subang Bagikan 20 Hewan Kurban di Momen Idul Adha 1446 H.

Idul Adha di Subang: Sapi Kurban, Sambutan Ngabret, dan Semangat Gotong Royong!

Bupati Subang Idul Adha 1446
Foto: mediajabar.com

Subang – Subang pagi itu hangat, bukan karena cuaca saja, tapi karena semangat Idul Adha yang membuncah di Masjid Al-Musabaqoh, Jumat (6/6). Bupati Subang H. Reynaldy Putra Andita alias Kang Rey, didampingi Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, tampak khusyuk menjalankan Shalat Idul Adha bersama Forkopimda, pimpinan OPD, dan tokoh-tokoh penting Kabupaten Subang.

Dan tidak hanya datang membawa senyum, Kang Rey juga datang bawa “oleh-oleh”: seekor sapi kurban yang diserahkan secara simbolis kepada DKM Masjid. Sapi ini bukan sembarang sapi, tapi wujud cinta dan kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Subang kepada masyarakat. Wah, sapi aja bisa jadi simbol persatuan!

Usai Shalat, Kang Rey buka suara. Dengan gaya khasnya yang santai tapi penuh makna, beliau mengucapkan selamat Idul Adha kepada seluruh warga Subang. “Ini hari yang penuh hikmah, bro dan sis! Hari besar umat Islam yang mengajarkan kita keikhlasan, ketakwaan, dan tentu saja—kepedulian sosial,” ujar Kang Rey, dengan semangat ala orator milenial.

Tema yang diusung pun tak kalah keren: Ngawangun Bareng Masyarakat dengan Berbagi Kebahagiaan dan Kepedulian. Menurut Kang Rey, pembangunan Subang bukan panggung solo karier. Harus duet, trio, bahkan orkestra bareng seluruh masyarakat. “Pembangunan enggak bisa sendirian. Harus bareng-bareng, guys!” katanya, bikin hadirin senyum-senyum.

Dalam waktu 100 hari saja, Kang Rey sudah tancap gas! Jalanan diperbaiki, program “Ngabret Nyaah ka Indung” untuk lansia digalakkan. Semua itu demi Subang yang lebih humanis, bukan hanya asphalt-based society. “Dengan semangat Ngabret, kita bisa! Subang maju, rakyat bahagia, dan jangan lupa—religius juga,” tambahnya, seperti host acara motivasi Ramadan.

Tapi tunggu dulu, ceramahnya belum selesai. Kang Rey menambahkan bahwa Idul Adha ini bukan hanya soal daging dan sate. Ini momentum perkuat ukhuwah, bangun moral, dan tanam karakter. “Bangun jalan penting, tapi bangun akhlak? Wajib!” ucapnya mantap.

Menjelang akhir, beliau menyelipkan doa yang menyentuh hati. “Semoga 1.169 jamaah haji asal Subang diberi predikat haji mabrur dan mabruroh. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin,” tutupnya sambil tersenyum.

Oh ya, untuk yang penasaran siapa imamnya, beliau adalah Saeful Malik, S.Ag. Khutbahnya disampaikan oleh Dr. H. Badruzaman, S.Ag., M.Pd yang menyampaikan kisah inspiratif Nabi Ibrahim AS—sosok legendaris yang rela mengorbankan segalanya demi ketaatan.

Berita ini dimuat berdasarkan sumber dari mediajabar.com dengan judul Bupati Subang Laksanakan Shalat Idul Adha, Tegaskan Pembangunan Subang Tidak Hanya Infrastruktur.

Qurban Asyifa Peduli: Dari Subang Melanglang Buana ke Palestina dan Madagaskar!

Qurban Asyifa Peduli 2025
Foto: tintahijau.com

Subang – Siapa sangka, dari kandang domba di Subang, hewan qurban bisa sampai ke tanah Madagaskar? Eits, bukan sulap bukan sihir, tapi itulah aksi nyata dari Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah lewat program Assyifa Peduli. Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H, mereka bikin gebrakan yang bikin bulu kuduk merinding… karena haru dan kagum, tentu saja.

Jumat, 6 Juni 2025, jadi hari yang penuh aroma takbir dan… rumput segar. Sebanyak 437 ekor domba dan 46 sapi siap dikurbankan. Tapi tunggu dulu, ini bukan qurban biasa. Ini Qurban Berdampak! Tema kerennya bukan sekadar gimmick, tapi benar-benar menembus batas lokal hingga lintas benua.

Ustadz Ikhsan Nuryamin, sang Kepala Program Assyifa Peduli, tampil bak komentator bola saat menjelaskan, “Alhamdulillah, antusias masyarakat Subang dan para donatur luar biasa. Lebih dari 400 domba, puluhan sapi… semua berkat kepercayaan umat.” Waduh, kalau qurban bisa dapat penghargaan, ini pasti masuk nominasi Best Global Outreach!

Hewan-hewan qurban ini tak cuma disembelih di lingkungan pesantren. Mereka juga dikirim ke daerah-daerah pelosok macam Nusa Tenggara Timur, bahkan melipir jauh ke Palestina, Suriah, dan Madagaskar. Wah, ini qurban atau misi diplomasi daging ya?

Bukan cuma jumlah hewan yang bikin geleng-geleng kepala, tapi juga dana yang berhasil dihimpun. Totalnya? Rp 2,36 miliar! Dengan 940 orang pekurban, termasuk 437 penqurban domba dan 235 sapi. Ini bukan sekadar angka, tapi bukti bahwa semangat berbagi sedang mekar-mekarnya.

Belum cukup sampai situ, Assyifa Peduli juga menyisipkan program Sedekah Daging dan Sedekah Dzulhijjah—karena berbagi itu tak harus menunggu kaya, cukup menunggu Iduladha dan niat yang kaya.

Para santri, relawan, dan komunitas lokal turut ambil peran. Bukan sekadar memotong dan membagikan, mereka belajar tentang empati, kerja sama, dan tentunya, cara pegang golok yang benar. Semua jadi bagian dari pendidikan sosial yang menyentuh hati.

“Terima kasih kepada semua pekurban dan masyarakat yang sudah ikut andil. Semoga jadi amal jariyah yang terus mengalir,” ujar Ustadz Ikhsan dengan senyum penuh doa.

Berita ini telah dimuat berdasarkan sumber dari tintahijau.com, berjudul: Distribusi Hewan Kurban Asyifa Peduli Jangkau Warga Subang Hingga Palestina dan Madagaskar, Jumat, 6 Juni 2025.

Subang Ngabret Beraksi! TPS 3R, Sampah Plastik, dan Komitmen yang Tak Sekadar Basa-Basi

Sampah plastik Subang
Foto: metrobuana.co.id

Subang – Pagi yang biasa berubah jadi luar biasa di Halaman Kantor Bupati Subang, Kamis (5/6). Langit mungkin belum terlalu biru, tapi semangat para pejabat sudah menggebu! Kang Rey, sapaan akrab Bupati Subang Reynaldy Putra Andita, didampingi Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi alias Kang Akur, tampil sebagai Pembina Apel Bersama. Tapi bukan apel biasa, ini apel yang penuh aksi!

Hari itu, Subang resmi memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Temanya bukan kaleng-kaleng: “Hentikan Polusi Plastik.” Dan benar saja, setelah apel, bukan bubar, malah langsung gas aksi bersih-bersih! Tapi sebelum sapu dan kantong plastik keluar, ada yang tak kalah penting: tanda tangan—bukan di absen, tapi di kesepakatan keren.

Kesepakatan ini ditandatangani antara Pemkab Subang, Pusat Koperasi Pengelola Sampah Jawa Barat, dan PT Comestura Bentara Nusantara. Tujuannya? Mengubah sampah jadi berkah. Teknologi pengolahan di sumbernya, cuy! Gak cuma itu, ada juga kolaborasi dengan Universitas Mandiri Subang untuk menanamkan cinta lingkungan di sekolah-sekolah. Hebat!

Nah, sambil berdiri di atas podium, Kang Rey buka-bukaan soal fakta yang bikin dahi berkerut: setiap hari Subang memproduksi 600 ton sampah! Tapi yang bisa ditangani cuma separuhnya. Waduh! “Ini realitas yang kita hadapi,” ucap beliau dengan nada serius tapi tetap optimis.

Solusinya? TPS 3R alias Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle akan dibangun di 10 titik! Kang Rey punya misi: tahun depan, sampah beres di tiap kecamatan. Bukan janji palsu, tapi tekad yang digarap serius.

Menurut Kang Rey, persoalan sampah bukan cuma urusan pemerintah. Masyarakat harus ikut main peran! “Jalan bagus gak cukup, kalau pikiran kita masih jorok!” katanya sambil menyelipkan guyonan yang bikin senyum miris.

Bukti nyata? Honor petugas kebersihan yang sudah lama tak naik, akhirnya dinaikkan! Ini bukan cuma perkara gaji, tapi penghormatan bagi pejuang kebersihan yang sering tak terlihat.

Dan… aksi pun dimulai! Kang Rey dan Kang Akur turun langsung memimpin pasukan sapu lidi. Rute mereka bukan jalan santai biasa: dari Alun-Alun Subang, lewat Perempatan Atelir, menyusuri Wisma Karya, menyapa Masjid Agung, hingga berhenti di Lampu Satu. Satu kata: totalitas!

Diharapkan, ini bukan aksi satu hari. Tapi pemantik ledakan cinta lingkungan yang menyebar dari Kang Rey hingga warga paling pelosok. Karena Subang tidak hanya Ngabret dalam pembangunan, tapi juga Ngabret dalam menjaga bumi yang satu ini!

Idul Adha 1446 H: Bupati Subang Serukan Semangat Berkurban dan Kepedulian Sosial

Idul Adha 1446 H Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Dalam hangatnya nuansa Idul Adha 1446 Hijriah, Bupati Subang, H. Reynaldy, mengucapkan selamat hari raya penuh makna kepada seluruh warga Kabupaten Subang.

“Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H. Mari rayakan hari suci ini dengan semangat berbagi, kepedulian, dan pengorbanan,” ujarnya penuh harap pada Kamis (6/6/2025).

Pagi itu, suasana Masjid Agung Al-Musabaqah Subang begitu khidmat. Ribuan jamaah mengikuti Salat Idul Adha bersama sang bupati. Masjid ini memang jadi titik utama pelaksanaan ibadah besar umat Islam di Kabupaten Subang.

Salat dimulai sejak pukul 06.30 pagi, diiringi suasana yang syahdu dan penuh kekhusyukan. Di momen tersebut, Bupati Reynaldy menyampaikan pesan untuk menjadikan Idul Adha sebagai tonggak memperkuat nilai kemanusiaan.

“Idul Adha adalah waktu terbaik untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan kepedulian sosial. Mari pererat tali persaudaraan antarwarga,” katanya.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kurban. Mulai dari panitia, takmir masjid, hingga masyarakat yang bekerja sama secara tulus.

Ia menyebut bahwa setiap hewan kurban adalah simbol pengorbanan dan kebaikan. “Semoga jadi amal yang membawa keberkahan, baik bagi yang memberi maupun menerima,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Subang pun menegaskan komitmennya untuk terus membersamai masyarakat. Mereka ingin membangun daerah yang tak hanya sejahtera secara ekonomi, tapi juga kuat secara spiritual dan sosial.

Polres Subang Gagalkan Aksi Bobol ATM BJB, Rp 203 Juta Diselamatkan

Polres Subang gagalkan pembobolan ATM BJB
Foto: tribratanews.jabar.polri.go.id

Subang – Aksi nekat pembobolan mesin ATM milik Bank BJB di wilayah Subang berhasil digagalkan oleh Satreskrim Polres Subang. Para pelaku yang tergabung dalam sindikat kejahatan terorganisir berhasil diringkus. Tak hanya itu, uang tunai senilai Rp 203 juta yang sempat dibawa kabur pun berhasil diamankan.

Penyerahan kembali barang bukti dilakukan pada 28 Mei 2025. Uang tunai itu diserahkan oleh Wakapolres Subang, Kompol Endar Supriyatna, bersama Kasat Reskrim, AKP Bagus Panuntun. Penyerahan dilakukan kepada perwakilan pusat Bank BJB di kawasan BYD, Subang. Momen tersebut turut disaksikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu, melalui Kasat Reskrim, menegaskan bahwa kasus ini merupakan hasil kejahatan terencana oleh kelompok yang sudah lama menjadi incaran aparat. Respons cepat dari Tim Resmob menjadi kunci keberhasilan pengungkapan kasus ini.

“Barang bukti yang dikembalikan merupakan uang tunai senilai Rp 203 juta yang berhasil diamankan dari upaya kejahatan terorganisasi,” jelasnya pada Rabu (4/6/2025).

Kerja keras tim tidak hanya diapresiasi oleh kepolisian, tetapi juga mendapat penghargaan dari Bank BJB. Pihak bank menyampaikan terima kasih secara resmi kepada Tim Resmob Satreskrim Polres Subang atas pengamanan aset penting tersebut.

Kasat Reskrim Polres Subang menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat keamanan, khususnya dalam menghadapi ancaman kriminal di sektor vital seperti perbankan.

Kepala Cabang Bank BJB Subang, Wildan Herdiawan, mengapresiasi dedikasi dan kecepatan respons tim kepolisian. Ia menyebut keberhasilan ini sangat berarti bagi kepercayaan nasabah terhadap keamanan sistem keuangan.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga menyampaikan pujian atas kinerja Polres Subang. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata pengabdian aparat terhadap masyarakat.

“Ini bukan sekadar keberhasilan teknis, tetapi bentuk nyata pengabdian. Saya berharap sinergi seperti ini terus berlanjut demi menjaga ketertiban di Jawa Barat,” ujar Dedi.

Aksi cepat, kerja cermat, dan kolaborasi yang solid membuat Polres Subang kembali mencatatkan prestasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian dan sistem keuangan pun semakin menguat.

Subang Terapkan Jam Malam Pelajar demi Disiplin dan Keamanan

jam malam pelajar Subang
Foto: www.mediahumaspolri.com

Subang – Dalam upaya menjaga kedisiplinan dan keamanan pelajar, Pemerintah Kabupaten Subang resmi memberlakukan jam malam bagi seluruh siswa sekolah, mulai Minggu malam, 1 Juni 2025.

Patroli gabungan pun digelar melibatkan berbagai unsur keamanan. Mulai dari TNI Koramil 0501/Subang, Polsek Blanakan, hingga Satpol PP Kecamatan Subang dan UPTD Pendidikan turut ambil bagian. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Blanakan, Iptu Andri Sugiarto, S.Ip., M.A.P.

Iptu Andri menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Bupati Subang. Forkopimcam Subang pun bergerak cepat melakukan patroli sebagai bentuk penegakan aturan.

Tujuan utama jam malam ini adalah memastikan para pelajar tetap berada dalam zona aman dan memiliki waktu istirahat yang cukup. Kebijakan ini berlaku menyeluruh, mulai dari jenjang SD hingga SMA.

Mengacu pada SE Bupati Subang Nomor 400.3.1/Disdikbud Tahun 2025, jam malam berlaku mulai pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Selama rentang waktu tersebut, pelajar tidak diperkenankan berada di luar rumah, kecuali untuk kepentingan mendesak dan dengan izin orang tua.

Dengan aturan ini, pelajar diharapkan lebih fokus pada kegiatan positif, seperti belajar dan pengembangan diri. Diharapkan pula, risiko terlibat dalam aktivitas yang membahayakan dapat ditekan.

“Semoga seluruh pelajar di wilayah hukum Polsek Blanakan, dan Kabupaten Subang secara umum, bisa melaksanakan aturan ini dengan baik,” tutup Iptu Andri.

Polri Bangun Gudang Ketahanan Pangan: Langkah Strategis untuk Negeri

Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri
Foto: www.indometro.id

Subang – Sinar semangat ketahanan pangan kini bersinar terang dari Pamanukan, Subang. Kamis, 5 Juni, menjadi saksi dimulainya pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

Berlokasi di Jalan Raya Pantura, Desa Pamanukan, kegiatan ground breaking ini diikuti langsung oleh PLH Kapolres Subang, Kompol Endar Supriyatna, S.Kom., S.I.K. melalui Zoom Meeting. Momen ini menjadi bagian dari gerakan nasional yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Turut mendampingi Presiden, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI beserta jajaran menteri. Kehadiran para pemimpin tersebut menandai kuatnya komitmen lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.

Di Subang, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Kabid Humas Polda Jabar yang juga menjabat PLH Karolog Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, Forkopimda Kabupaten Subang, Kepala Bulog, Kabag Log Polres Subang Kompol Aziz Syarifudin, serta personel TNI-Polri.

“Ground breaking ini adalah titik awal dari upaya strategis Polri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Kompol Endar Supriyatna kepada media. Ia menegaskan bahwa pembangunan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan kontribusi konkret demi kesejahteraan rakyat.

Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan secara serentak di berbagai wilayah menunjukkan kekuatan koordinasi Polri dalam mendukung agenda nasional. Dengan sinergitas yang kokoh, Polri siap menjadi bagian dari solusi atas tantangan pangan masa depan.

Harapannya, gudang ini bukan hanya tempat penyimpanan, tetapi menjadi simbol komitmen Polri dalam mendukung stabilitas pangan dan kemakmuran masyarakat.

Persikas Hilang, Bupati Subang: Saya Kecewa, Tapi Ada yang Lebih Mendesak

Persikas Subang dijual
Foto: jabar.tribunnews.com

Subang – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, akhirnya angkat bicara soal kabar mengejutkan yang menyayat hati para pecinta bola di Subang—hilangnya Persikas. Klub kebanggaan warga itu kini resmi bermetamorfosis menjadi Sumsel United setelah pindah markas ke Sumatera.

Melalui akun Instagram pribadinya, @reynaldyputraofficial, Kang Rey—sapaan akrab Reynaldy—mengaku kecewa berat atas penjualan klub tersebut. Namun ia menegaskan, ada fakta penting yang harus dipahami masyarakat.

“Persikas itu PT, sebuah perusahaan swasta yang memiliki manajemen sendiri. Jadi, tidak berada di bawah naungan Pemda,” tulisnya.

Reynaldy mengungkap bahwa secara hukum, pemerintah daerah memang dilarang memberikan dana untuk klub yang sudah berbadan hukum dan memiliki manajemen independen. Hal inilah yang membuat ruang gerak pemerintah menjadi terbatas.

Meski tak bisa membantu lewat anggaran daerah, Reynaldy mengaku tidak tinggal diam. Ia telah berupaya menjalin relasi dan membuka peluang sponsor dari berbagai pihak demi menyelamatkan Persikas. Sayangnya, hingga saat ini belum ada hasil nyata.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan komitmennya untuk membenahi Stadion Persikas, terutama bagian tribune. Namun, perbaikan itu akan dilakukan secara bertahap dan sesuai skala prioritas.

“Ada hal yang lebih urgen. Jalan rusak masih banyak, akses kesehatan masih kurang. Rakyat saya butuh perhatian dasar dulu,” katanya dengan nada tegas.

Kendati demikian, Kang Rey menegaskan kecintaannya pada Persikas tak pernah luntur. Ia ingin klub itu tetap menjadi kebanggaan Subang, namun kondisi riil di lapangan menuntutnya untuk lebih bijak dalam mengambil langkah.

“Saya cinta Persikas, saya peduli, saya ingin klub ini tetap di sini. Tapi rakyat yang lapar dan jalan yang rusak harus saya selesaikan lebih dulu.”

Recent Posts