Beranda blog Halaman 1693

Bupati Subang Maksimalkan Penanganan Banjir di Pantura

IMG-20211015-WA0026.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kecamatan Suksari Bupati Subang H. Ruhimat juga lakukan silaturahmi sekaligus serap aspirasi dan penyerahan berbagai bantuan sosial untuk warga Kecamatan Pamanukan di Kantor Desa Sukareja Kecamatan Sukasari, Kamis (14/10/2021).

Berbagai rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Kecamatan Pamanukam dimulai dari acara pemberian bantuan stimulan, bantuan sosial tunai, pemberian 1 unit motor kepada Desa Rancasari dan Desa Bongas, dan reward mobil Jawara kepada desa Lunas PBB yaitu Desa Mulyasari, Desa Rancahilir dan Desa Pamanukan Hilir dari pemerintah Kabupaten Subang, serta pemberian bantuan penerima manfaat pekarangan pangan lestari (P2L) sumber dana DAK non fisik tahun 2021 dari Dinas Ketahanan Pangan kepada KWT Mulyasari Berseri Desa Mulyasari sebesar Rp. 55.000.000.

Selain itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan dari Dinas Pertanian berupa bantuan brigade Pompa Air 6 inc kepada Kelompok Tani Lodan Desa Mulyasari.

Adapun penyerahan bantuan stimulan tingkat RT sebesar 10 Juta rupiah/RT diberikan kepada 43 RT dari 174 RT se Kecamatan Pamanukan diantaranya Desa Bongas (3 RT), Desa Lengkongjaya (5 RT), Desa Mulyasari (8 RT), Desa Pamanukan (11 RT), Desa Pamanukan Hilir (5 RT), Desa Pamanukan Sebrang (4 RT) Desa Rancahilir (3 RT) dan Desa Rancasari (4 RT).

Menurut kalak BPBD H. Hidayat perkara bencana terdiri dari 3 faktor yaitu alam, perilaku dan regulasi dimana curah hujan maupun cuaca tidak bisa dicegah atau di kendalikan maka buruknya perilaku manusia pun dapat menyebabkan kemudharatan bila tak terjaga dan terpelihara sedangkan regulasi yang tak beraturan pemberian izin yang bukan peruntukan maupun kebijakan pembangunan yang serampangan serta perencanaan yang tidak matang merupakan faktor terbesar yang dapat mengundang bencana alam terutama bencana banjir.

“Untuk itu dibutuhkan kesadaran seluruh pihak secara konperhensif untuk tidak hanya saling menyalahkan dan mengajak untuk saling mencari solusi serta melakukan semaksimal mungkin ikhtiar maupun mitigasi terhadap potensi kebencanaan dalam peran dan posisinya masing-masing,” katanya.

Sementara itu dalam sesi obrolan Omat, Kang Jimat sapaan akrab orang nomor 1 di Subang tersebut menyampaikan apresiasinya atas kekompakan warga dan pemuda pantura dalam upaya penanggulangan banjir di Pamanukan, selain itu dirinya menyampaikan permohonan maafnya apabila pemerintah daerah dinilai belum maksimal dalam penanggulangan banjir di wilayah pantura umumnya dan di kecamatan Pamanukan khususnya.

Dibutuhkan kerjasama dan sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Subang Utara, untuk itu dirinya akan memaksimalkan peran pemerintah daerah untuk melakukan berbagai upaya mengatasi banjir di Subang Utara khususnya di Kecamatan Pamanukan.

Tahun 2021 ini melalui Dinas PUPR dan BP4D dirinya telah menginstruksikan perencanaan dan penganggaran pembangunan untuk 78 saluran di 6 kecamatan di wilayah Subang Utara untuk normalisasi sungai sebagai antisipasi banjir. Dirinya berharap apa yang dilakukan pemerintah daerah bisa meminimalisir dampak banjir di wilayah Subang Utara dan berharap semua pihak saling bergotong royong dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Subang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Subang sekaligus istri Bupati Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Rahmat Effendi, Kalak BPBD H. Hidayat, Kadis Pertanian Dra. Nenden Setiawati, M.Si., Kadis Sosial Drs. H. Deden Hendriana, M.Pd., Kadis Ketahanan Pangan Dr. H. Hendrawan, SP., M.M., perwakilan Dispemdes, Perwakilan DKUPP,
Perwakilan Bapenda, Perwakilan Dinas PUPR, unsur Muspika Kecamatan Pamanukan dan seluruh kepala desa perwakilan RT Se Kecamatan Pamanukan baik langsung maupun secara virtual.

Puluhan Juta Butir Obat Terlarang Dimusnahkan

8763924d37e05b831a429b356a571b82.jpeg

KBRN, Jakarta: Bareskrim Polri melakukan pemusnahan bahan baku obat keras dan terlarang yang disita dari pabrik ilegal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bahan baku yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti yang telah disita oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

“Pemusnahan ini dilakukan agar barang bukti tidak disalahgunakan dan untuk mempermudah dalam pelaksanaan tahap II,” kata Wadir Tipidnarkoba Bareskrim Kombes Jayadi dalam keterangan, Jumat (15/10/2021).

Pemusnahan dilakukan di Mapolda DIY dan di PT Riffa Utama Mandiri, Semarang Jawa Tengah pada Jumat (15/10/2021). Total ada 48.188.000 butir obat terlarang dan 8.465 kilogram bahan baku obat terlarang yang dimusnahkan dengan cara dibakar menggunakan alat incinerator bersuhu tinggi. 

“Semuanya di sita dari dua lokasi yakni gudang di Kecamatan Kasihan, Bantul dan Kecamatan Gamping Sleman, DIY,” kata Jayadi.

Sejauh ini, sudah sebanyak 23 tersangka yang ditangkap. Mereka terdiri dari aktor intelektual, pemasok bahan baku, produsen sekaligus penanggung jawab pabrik ilegal, distributor, hingga agen.

Sebelumnya, Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menemukan dua prabrik pembuatan obat keras di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik obat tanpa izin itu memproduksi sejumlah obat terlarang. Diantaranya, Hexymer, Trihex, DMP, Double L, Irgaphan 20 Mg.

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengatakan, pengungkapan kasus ini, lanjut Agus, berawal ketika tim penyidik melakukan penyelidikan terkait dugaan jual beli obat keras tersebut di kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bekasi Jawa Barat dan kawasan Jakarta Timur.

Dari hasil penyelidikan itu, polisi menangkap Maskuri dan delapan orang lainnya.   

“Mereka ini, tak memiliki izin. Tapi mereka menjual obat keras dan terlarang jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L diduga. Obat terlarang ini bisa menimbulkan efek depresi, sulit berkonsentrasi, mudah marah, gangguan koordinasi seperti kesulitan berjalan atau berbicara, kejang-kejang, cemas/halusinasi,” kata Agus, Agus, kepada wartawan, Senin (27/9/2021).

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 60 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tas perubahan Pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan subside Pasal 196 dan/atau Pasal 198 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Juncto Pasal 55 KUHP.  Dengan ancaman pidana selama 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar subside 10 tahun penjara.  

Para tersangka juga dijerat Pasal 60 UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp200 juta.

Kisah Tim Makmur Pupuk Kujang Selamatkan Petani Subang dari Serangan Wereng

sawah-di-subang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Petani asal Ciasem Subang bernafas lega karena akhirnya sawah mereka selamat dari serangan wereng. Saat padi yang mereka tanam berumur 38 hari, wereng dan penggerek batang datang dengan culas, mengancam padi yang mereka rawat dan tanam dengan penuh kasih sayang.

“Awalnya sempat khawatir karena wereng adalah ancaman nyata, namun berkat bantuan dari tim Makmur Pupuk Kujang, serangan hama bisa ditanggulangi, dan padi tumbuh baik hingga saat ini,” kata Nursoleh, Ketua BUMDES Ciasem, Subang, Kamis (14/10/2021).

Nursoleh paham betul kondisi sawah para peserta program Makmur di Ciasem. Sebab, BUMDES berperan sebagai collective agentsaat panen di lapangan. Selain itu, BUMDES diberi peran sebagai verifikator saat pengumpulan data, sosialisasi, pembagian pupuk dan biaya tanam.

Nursoleh bercerita, sawah yang selamat tersebut adalah sawah milik H Muhidin, salahseorang petani peserta program Makmur di Ciasem, Subang. Sawah seluas 2 hektare miliknya digarap bersama Tim Makmur Pupuk Kujang.

Menanam padi jenis Pandan Wangi sejak 3 bulan lalu, saat ini kondisi tanaman terpantau baik. Sebab, di sawah tersebut diaplikasikan berbagai nutrisi tanaman non subsidi yang terbukti bisa meningkatkan hasil panen. Nursoleh menuturkan, di sawah H Muhidin, Tim Makmur mengaplikasikan pupuk Nitrea, NPK 30-6-8 Pupuk Kujang yang legendaris dan KCL.

“Dengan berbagai pupuk non subsidi tersebut, tanaman padi terpantau tumbuh lebih baik dari sebelumnya saat petani di sini menggunakan pupuk subsidi,” kata Nursoleh.

Saat ini, secara kasat mata, padi di sawah tersebut rumpunnya tumbuh lebih banyak, jumlah malai bercabang banyak sangat merunduk karena bulir-bulir padi tumbuh dengan montok dan nampak berisi. “Bulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, kami optimistis hasil panen akan sangat baik,” kata Nursoleh.

Melihat tanaman padi di sawah H Muhidin yang tumbuh baik, sejumlah petani lain di Ciasem mulai menunjukkan ketertarikan kepada program Makmur. Nursoleh menuturkan, setidaknya sudah ada sejumlah petani dengan luas 20 hektare sawah berminat ikut program Makmur.

“Ketertarikan itu muncul setelah petani melihat padi di sawah peserta program Makmur yang tumbuh baik,” kata Nursoleh.

“Karena petani itu biasanya semakin percaya setelah melihat bukti. Makanya jelang panen saat ini, para petani memperhatikan betul hasil panen para peserta program Makmur,” Nursoleh menambahkan.

Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang. Sebelumnya, program tersebut bernama Agrosolution.

Warga Subang Ditemukan Sekarat di Rumahnya, Kemudian Meninggal Dunia di Rumah Sakit

IMG-20211015-WA0003.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Seorang warga Blok F-03 No 64 Perumahan Buana Subang Raya, Kelurahan Wanareja Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, berinisial JM (31) jenis kelamin laki laki ditemukan oleh pamannya dalam keadaan sekarat, pada Kamis (14/10/2021) sekitar pukul 18.00 WIB.

Dari hasil pantauan, di lokasi kejadian atau TKP, Kapolres Subang, AKBP Sumarni dan Kapolsek Subang kota juga tim inafis Polres Subang beserta anggota Polres Subang, dan Polsek Subang Kota masih melakukan investigasi, penyelidikan di tempat kejadian.

Menurut Kapolsek Subang Kota Kompol Yayah Rokayah, bahwa.pihaknya mendapatkan laporan pada pukul 18.00 WIB dan langsung mendatangi dari lokasi tempat penemuan korban tersebut.

“Kami mendapatkan laporan dari Bhabinkamtibmas kami yang berada disini, laporan dugaan bunuh diri dan kami langsung mendatangi TKP,” kata Kompol Yayah Rokayah.

Lebih lanjut dijelaskan Yayah, pria tersebut masih sempat sadarkan diri disaat dilarikan kerumah sakit oleh warga yang mengetahui kejadian dugaan bunuh diri tersebut.

“Korban saat di temukan masih hidup sedang sekarat dengan luka di bagian leher dan di larikan Ke Rumah sakit Umum daerah (RSUD) Ciereng Subang, oleh warga, dugaan sementara korban diduga bunuh diri menggunakan pisau dapur, sehingga korban meninggal dunia di RSUD Ciereng,” jelasnya.

Sementara itu, Yayah mengemukakan jika kepolisian langsung mendatangkan Inafis untuk mengolah TKP, dan memeriksa saksi-saksi,dan mendalami kejadian teraebut.

“Motifnya sementara sedang kita dalami yah, informasi korban tinggal di sini menempati rumah adiknya, yang sudah meninggal, dan merupakan karyawan koperasi,untuk dugaan sementara korban melakukan percobaan bunuh diri,” tutupnya.

KPK Siap Hadapi Praperadilan Direktur Loco Montrado

e39e536b29845fecdec10459df6186d4.jpeg

KBRN, Jakarta : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan kesiapannya terkait gugatan Praperadilan yang di ajukan Direktur PT. Loco Montrado Siman Bahar.

Siman diketahui mengajukan gugatannya karena dirinya tidak terima dijadikan tersangka oleh lembaga antirasuah.

“Terkait dalil gugatan yang diajukan tersebut, KPK tentu siap menghadapinya,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/10/2021).

Menurut Ali, lembaga antirasuah telah mengikuti semua prosedur penyidikan sesuai aturah hukum.

KPK optimis dapat memenangkan gugatan ini di pengadilan negeri Jakarta Selatan.

“Kami pastikan bahwa seluruh proses penyidikan oleh Tim Penyidik dalam perkara ini telah sesuai prosedur aturan hukum. Sehingga kami meyakini dan optimis gugatan dimaksud akan ditolak pengadilan,” kata Ali.

“Meski demikian, KPK tetap menghormati hak setiap warga negara untuk mengajukan suatu gugatan pra-peradilan demi keadilan,” tambah Ali.

Diketahui, Direktur PT. Loco Montrado, Siman Bahar alias Bong Kin Phin resmi mengajukan gugatan Pra Peradilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi atas penetapan dirinya menjadi tersangka.

Hal ini terdapat dalam situs sipp.pn-Jakartaselaran.go.id dengan nomor perkara 90/Pid.Pra/2021/PN JKT.SEL.

Siman meminta Majelis Hakim untuk tidak mengesahkan penetapan dirinya sebagai tersangka, berdasarkan surat nomor : B/2883/DIK.00/23/08/2021 tanggal 23 Agustus 2021.

Memberhentikan Penyidikan dirinya, berdasarkan Surat perintah penyidikan nomor : Sprin.Dik/40/DIK.00/01/08/2021, tanggal 19 Agustus 2021.

Pelaksana tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan hal tersebut, Siman Bahar telah mengajukan Praperadilan dikarenakan lembaga antirasuah teleh menetapkan dirinya sebagai tersangka.

“Benar (Siman di Jadikan tersangka), Informasi yg kami terima, benar yang bersangkutan (Siman) ajukan Praperadilan,” kata Ali ketika dikonfirmasi oleh RRI, Kamis (14/10/2021).

Sebelumnya, Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi baru terkait kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Aneka Tambang (Antam) dengan PT Loco Montrado tahun 2017.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan,  bahwa kerja sama pengolahan anoda logam antara PT Antam Tbk (ANEKA TAMBANG) dengan PT LM (LOCO MONTRADO) sudah ada sejak Tahun 2017, dan naik ketahapan penyidikan bulan agustus tahun 2021

Namun, lembaga antirasuah belum bisa menjelaskan lebih detail konstruksi perkara dalam kasus ini, hingga identitas pihak-pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Saat ini, KPK sedang melakukan penyidikan perkara dugaan TPK terkait kerja sama pengolahan anoda logam antara PT AT Tbk (ANEKA TAMBANG) dengan PT LM (LOCO MONTRADO) Tahun 2017,” Kata Ali, Rabu (13/10/2021).

“KPK belum dapat menjabarkan mengenai konstruksi lengkap perkaranya, pasal yang disangkakan, serta pihak-pihak yang ditetapkan sebagai Tersangka, Hal ini akan kami sampaikan secara rinci ketika dilakukan upaya paksa penangkapan ataupun penahanan para tersangka,” tambah Ali.

Hingga saat ini Tim Penyidik masih terus melengkapi dan mengumpulkan alat bukti.

“Diantaranya dengan melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi serta upaya paksa penggeledahan dan penyitaan berbagai barang bukti di beberapa lokasi, seperti di Jakarta, Banten, dan Kalimantan Barat,” tutup Ali.

Viral Video Kemacetan di Jalan Kapten Hanafiah, Wabup Subang Panggil PT Taekwang

wakil-bupati-subang-panggil-taekwang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Dampak viralnya kejadian kemacetan yang parah di jalan Kapten Hanafiah Rawabadak Karanganyar Subang yang disebabkan keluar masuknya karyawan buruh pabrik PT. Taekwang, Wakil Bupati Subang mengundang untuk mengadakan pertemuan dengan perwakilan PT. Taekwang untuk membahas evaluasi kejadian yang sudah viral tersebut.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Rumah Dinas Wakil Bupati Subang di Jln. Cidongkol Kelurahan Pasirkareumbi yang turut dihadiri oleh Kasatpoldam Dikdik Solihin, Kepala DPMPTSP Rahmat  Fatharrahman, Plt. Kadishub Asep setia Permana dan perwakilan dari Dinas DKUPP. Sedangkan dari PT. Taekwang dihadiri oleh General Affair Epi Slamet dan Lulu Nuruana dari direksi PT. Taekwang, Kamis (14/10/21).

Perwakilan PT. Taekwang, Epi Slamet menjelaskan bahwa  kejadian kemacetan parah yang sempat viral pada Rabu, 13 Oktober 2021 disebakan karena PT. Taekwang sedang mengadakan rekrutmen pegawai sekitar 1000 orang yang dibuka pada pagi hari yang menyebabkan para calon pelamar pekerjaan dan para pengantar menumpuk di depan PT. Taekwang ditambah parah dengan terjadinya keluar masuk jam kerja shift maupun non shift para karyawan, sehingga kemacetan saat itu tidak bisa dielakan sepanjang jalan Kaften Hanafiah Rawabadak. Keberadaan lapak pedagang yang memakan bahu jalan juga menjadi salah satu faktor utama terjadinya kemacetan.

Kedepannya pihak PT. Taekwang akan terus berbenah dan mengevaluasi atas kejadian tersebut, kedepannya dalam rekrutmen akan dilakukan pada siang hari , dan menghindari di jam sibuk dengan akan berkoordinasi bekerjasama dengan Dishub dan pengamanan.

Kedisiplinan karyawan yang kurang juga menjadi faktor penyebab karena banyak karyawan yang sarapan dengan memparkirkan kendaraannya di bahu jalan.

Dampak kemacetan tersebut menyebabkan mobilitas masyarakat terutama yang akan masuk kerja dan para pelajar terganggu dan telat mengingat para pelajar saat ini sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Terkait perubahan pemberlakuan jam masuk kerja, PT. Taekwang sudah melaksanakannya sejak 2020. Terkait pembukaan akses jalan keluar para karyawan melalui jalur Belendung akan segera dikoordinasikan dengan petinggi PT. Taekwang dan kemungkinan akan segera direalisasikan, mengingat dampak banyaknya karyawan yang sampai 36.000 karyawan setiap hari di jalan Rawabadak macet sehingga jalan keluar Belendung segera dibangun dengan memperhatikan amdalnya juga sehingga akan menjadi salah satu solusi dari permasalahan kemacetan di depan pabrik.

Kang Akur sapaan akrab Wakil Bupati Subang dalam rapat tersebut merekomendasikan kepada PT. Taekwang Industrial Indonesia untuk segera melakukan tindakan dalam menangani solusi kemacetan yang sering terjadi di jalan Kapten Hanafiah Rawabadak Subang dengan segera membuat kajian untuk membuka akses jalan belakang yang tembus Desa Belendung Cibogo sehingga karyawan yang masuk dan yang keluar tidak saling bertemu di satu titik yang akan mengakibatkan kemacetan.

Berbagai rekomendasi Kang Akur sampaikan juga diantaranya evaluasi dan perubahan jadwal masuk dan keluar masuk kerja karyawan antar shif ada jeda serta tidak bersamaan dengan waktu dengan para ASN dan pegawai lainnya berangkat kerja sekitar jam 7-8 pagi, selain itu pada jam itu juga  para anak sekolah berangkat sekolah karena sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Langkah untuk meminimalisir kemacetan dengan cara mengubah jadwal masuk karyawan dengan pengurangan waktu satu jam untuk masuk maupun keluar kerja. Tujuannya agar para karyawan yang masuk/keluar tersebut tidak bentrok satu sama lain.

Mengenai rekrutmen pegawai, Kang Akur berterima kasih kepada PT Taekwang yang telah merekrut dan membuka lowongan pekerjaan untuk warga Subang. Rekrutmen kedepannya akan dilaksanakan pada jam 14.00 siang menunggu para karyawan sedang produksi sangat bagus namun tetap harus berkoordinasi dan kerjasama dengan Dishub maupun pihak lainnya guna mengantisifasi terjadinya hal-hal yang sudah terjadi terjadi lagi.

Harus ada ketegasan dari security perusahaan kepada pengantar, penjemput karyawan maupun karyawan yang sedang makan di kios-kios yang parkirnya di bahu jalan yang mengakibatkan kemacetan.

Diakhir rapat audiensi dengan PT. Taekwang tersebut kang Akur berharap kepada PT. Taekwang dalam sepekan untuk segera melakukan aksi nyata langkah-langkah solusi penanganan kemacetan tersebut agar tidak terulang kembali, baik pembukaan akses jalan belakang menuju Belendung, evaluasi dan perubahan jam kerja karyawan, pengamanan kios pedagang dan yang parkir memakai bahu jalan, pembangunan jalan penyebrangan orang (JPO), penyediaan bus karyawan, pengaturan jadwal mobil besar masuk atau keluar bukan di jam-jam sibuk.

Hadiri HUT ke-10 PMC, Bupati Subang: Selamat Berkarya

HUT-PMC.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kecamatan Pamanukan Kang Jimat menghadiri Acara HUT Ke 10 Rumah Sakit Medical Center Pamanukan dan Monitoring Vaksinasi di Puskesmas Pamanukan, Kamis (14/10/2021).

Selain melaksanakan prosesi pemotongan tumpeng dalam rangka HUT ke 10 RS Pamanukan Medical Center kang Jimat pun berkesempatan memberikan sambutannya. Dalam sambutannya dirinya mengucapkan selamat ulang tahun ke 10 untuk RS Pamanukan Medical Center serta memberikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya atas kontribusi RS. PMC yang telah membantu masyarakat Subang utara terutama di kecamatan Pamanukan.

Dengan berdirinya RS. PMC dalam kurun waktu 10 tahun pemerintah daerah merasa sangat terbantu terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Subang.

Selain kang Jimat itu menuturkan menjadi sebuah kebanggaan karena RS. Pamanukan Medical Center masuk 3 Besar nominasi RS yang berkomitmen pada pelayanan JKN tingkat nasional.

Dirinya berharap agar RS. PMC lebih banyak melakukan inovasi dan berkreativitas khususnya dalam hal pelayanan agar lebih baik dan lebih bermanfaat bagi masyarakat Subang.

“Selamat berkarya, saya yakin bukan hanya tentang bisnis tapi juga memperhatikan kebutuhan pelayanan dasar kesehatan di wilayah Pantura, selamat ulang tahun semoga lebih sukses lagi” ujarnya.

Sementara itu Kang Jimat mendatangi secara langsung Puskesmas Pamanukan dalam rangka monitoring pelaksanaan akselerasi vaksinasi menuju level 2. Dirinya merasa sangat gembira melihat antusiasme warga yang mengikuti vaksinasi dan berharap hal ini menjadi hal yang positif bagi Kabupaten Subang yang saat ini sedang berjuang untuk mencapai kekebalan komunal dan lepas dari ancaman Covid 19.

Dirinya menyapa para warga peserta vaksimasi dan menghimbau kepada para warga untuk mengajak saudara, kerabat atau tetangga nya yang belum vaksin untuk segera melakukan vaksinasi.

“Alhamdulillah bapak ibu sudah hadir disini tolong sampaikan kepada kerabat, saudara atau tetangga yang belum di vaksin agar segera divaksin,” ujarnya.

Usai monitoring vaksinasi Kang Jimat mengunjungi SMK dan SMP Al Munawaroh Sukasari dalam rangka monitoring progres vaksinasi pelajar dan sosialisasi peningkatan mutu pendidikan dalam rangka menghadapi industrialisasi dan pembangunan pelabuhan Patimban serta memberikan bantuan 1-unit Genset untuk mendukung aktivitas pembelajaran di sekolah tersebut.

Sementara itu dalam sesi obrolan bersama Kang Jimat (Omat), Kang Jimat menegaskan akan berusaha membangun pondasi infrastruktur di Kabupaten Subang yang berorientasi jangka panjang agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Sebagai daerah yang dilintasi akses jalan Patimban – Cilamaya dirinya berharap agar ada kesamaan visi dari seluruh pihak dan masyarakat terutama kepala desa agar pembangunan jalan tersebut berjalan lancar dan minim hambatan. Ia pun memberikan apresiasi atas upaya seluruh pihak di Kecamatan Sukasari yang telah melakukan percepatan vaksinasi di wilayahnya dan berharap apa yang ditargetkan dapat tercapai tepat pada waktunya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Subang sekaligus istri Bupati Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Rahmat Effendi, Kalak BPBD H. Hidayat, Kadis Pertanian Dra. Nenden Setiawati, M.Si., Kadis Sosial Drs. H. Deden Hendriana, M.Pd., Kadis Ketahanan Pangan Dr. H. Hendrawan, SP., M.M, perwakilan Dispemdes, Perwakilan DKUPP, Perwakilan Dinas PUPR,
Perwakilan Bapenda, Camat Sukasari, unsur Muspika Kecamatan Sukasari dan seluruh kepala desa perwakilan RT Se Kecamatan Sukasari baik langsung maupun secara virtual.

Wabup Subang Tinjau Progress Lapangan Bintang Sport Centre, Pengerjaan Baru 60%

lapang-bintang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi meninjau secara langsung progres pengerjaan Lapangan Bintang Sport Centre. Rabu (13/10/21).

Peninjauan tersebut untuk melihat progres pembangunan lapang bintang yang diperkirakan selesai dalam 6 bulan, yaitu dari bulan Mei hingga November 2021. Progress pembangunannya sendiri, saat ini baru mencapai sekitar 60% dari pembangunan tahap awal yang dikerjakan oleh pihak ketiga.

Kang Akur berharap, pembangunan taman Lapang Bintang dapat selesai tepat waktu, sesuai dengan perjanjian pihak ketiga selaku pemegang proyek dengan pembiayaan pembangunan dari anggaran APBD Provinsi Jawa Barat. Kedepannya, Lapangan Bintang akan dimanfaatkan sebagai pusat olahraga, bermain dan kuliner UMKM dengan dilengkapi aneka permainan anak-anak, termasuk di dalamnya wahana foto.

Pada kunjungan peninjauan tersebut, Kang Akur juga melakukan peninjauan keberadaan pembangunan mushola, toilet, tempat PKL, lintasan joging track dan taman.

Ketua KPK Minta Anggota DPRD Kaltim Berpihak Rakyat

5b5d4bd1ba5ed5133407c500c0c6c7af.jpg

KBRN, Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meminta kepada jajaran Pimpinan dan Anggota DPRD di Provinsi Kalimantan Timur untuk selalu berpihak dan bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Demikian disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi dengan Pemerintah Provinsi dan DPRD se-Provinsi Kaltim, bertempat di Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Samarinda, Kamis, 14 Oktober 2021.

“Kepedulian kepada rakyat mesti ditunjukkan setiap waktu bukan hanya pada saat kampanye pemilihan,” kata Firli dalam keterangannya, Jumat (15/10/2021).

Anggota DPRD, lanjutnya, memiliki peran yang sangat besar untuk mewujudkan tujuan nasional, yaitu kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir terjadinya tindak pidana korupsi.

“Dampak korupsi adalah tidak terselesaikannya masalah–masalah kesejahteraan masyarakat seperti kemiskinan, ibu meninggal pada saat melahirkan, dan pembangunan manusia. Sehingga, turut memberikan andil dalam mengakibatkan kegagalan sebuah negara,” ujarnya.

Lebih lanjut Firli memaparkan data 7 indikator kesejahteraan di Provinsi Kaltim yang meliputi, yaitu angka kemiskinan, pengangguran, angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, indeks pembangunan manusia, pendapatan perkapita dan angka gini rasio. Menurutnya, penyusunan RAPBD atau rencana strategis daerah semestinya menyasar kepada indikator tersebut termasuk pengusul pokok-pokok pikiran.

Dengan data tersebut, Firli berharap agar DPRD kemudian melihat kembali RAPBD-nya dan membandingkan dengan capaian indikator kesejahteraan Provinsi Kaltim. Dia juga meminta untuk melakukan diskusi dengan eksekutif hingga mencapai kesepakatan.

“Tidak ada keamanan dan ketertiban terwujud jika tidak ada kesejahteraan. Dan tidak ada kesejahteraan kalau ada ketimpangan,” kata Firli.

Firli kemudian menjelaskan 7 klasifikasi korupsi. Firli juga mengingatkan titik rawan korupsi dalam pelaksanaan tugas eksekutif dan legislatif. Berdasarkan data kasus korupsi yang ditangani KPK, sebut Firli, modus yang paling banyak dilakukan adalah suap menyuap, gratifikasi dan juga pemerasan. Ketiganya, kata Firli, biasa terjadi dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pengesahan, implementasi dan evaluasi.

Firli juga menjelaskan maksud kehadiran KPK ke Kaltim adalah salah satu wujud upaya pencegahan korupsi di daerah.

“Modus yang riil terjadi adalah ketika permintaan uang ketok palu kepada gubernur. Gubernur minta ke sekretaris daerah. Sekda minta ke SKPD dan selanjutnya minta kepada vendor,” terang Firli.

Ketua DPRD Provinsi Kaltim Makmur H.A.P.K dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap upaya pencegahan korupsi di DPRD dan meminta arahan lebih lanjut terkait pelaksanaan tugas dan fungsi anggota DPRD.

“Terutama terkait dengan pokok-pokok pikiran yang seolah-olah menjadi barang haram meskipun memiliki landasan hukum, sehingga tidak ada keraguan bagi anggota DPRD dalam pelaksanan tugas dan fungsi,” ujarnya.

Hadir dalam rakor, yaitu Gubernur Kaltim Isran Noor, Wakil Ketua Muhammad Samsun, Wakil Ketua Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Sigit Wibowo, anggota DPRD Provinsi Kaltim, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten/Kota se-Kaltim.

Cara Pupuk Kujang Bantu Petani Subang dari Serangan Wereng

IMG-20211014-WA0035.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Petani Subang merasa terbantu dengan adanya Pupuk Kujang. Serangan wereng yang menjadi momok menakutkan bagi petani dapat dihalau.

Petani asal Ciasem Subang bernafas lega karena akhirnya sawah mereka selamat dari serangan wereng.

Saat padi yang mereka tanam berumur 38 hari, wereng dan penggerek batang datang dengan culas, mengancam padi yang mereka rawat dan tanam dengan penuh kasih sayang.

“Awalnya sempat khawatir karena wereng adalah ancaman nyata, namun berkat bantuan dari tim Makmur Pupuk Kujang, serangan hama bisa ditanggulangi, dan padi tumbuh baik hingga saat ini,” kata Nursoleh, Ketua BUMDES Ciasem, Subang, Kamis (14/10/2021).

Nursoleh paham betul kondisi sawah para peserta program Makmur di Ciasem. Sebab, BUMDES berperan sebagai collective agent saat panen di lapangan. Selain itu, BUMDES diberi peran sebagai verifikator saat pengumpulan data, sosialisasi, pembagian pupuk dan biaya tanam.

Nursoleh bercerita, sawah yang selamat tersebut adalah sawah milik H Muhidin, salahseorang petani peserta program Makmur di Ciasem, Subang. Sawah seluas 2 hektare miliknya digarap bersama Tim Makmur Pupuk Kujang.

Menanam padi jenis Pandan Wangi sejak 3 bulan lalu, saat ini kondisi tanaman terpantau baik. Sebab, di sawah tersebut diaplikasikan berbagai nutrisi tanaman non subsidi yang terbukti bisa meningkatkan hasil panen.

Dia menuturkan, di sawah H Muhidin, Tim Makmur mengaplikasikan pupuk Nitrea, NPK 30-6-8 Pupuk Kujang yang legendaris dan KCL.

“Dengan berbagai pupuk non subsidi tersebut, tanaman padi terpantau tumbuh lebih baik dari sebelumnya saat petani di sini menggunakan pupuk subsidi,” katanya.

Saat ini, secara kasat mata, padi di sawah tersebut rumpunnya tumbuh lebih banyak, jumlah malai bercabang banyak sangat merunduk karena bulir-bulir padi tumbuh dengan montok dan nampak berisi.

“Bulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, kami optimistis hasil panen akan sangat baik,” katanya.

Melihat tanaman padi di sawah H Muhidin yang tumbuh baik, sejumlah petani lain di Ciasem mulai menunjukkan ketertarikan kepada program Makmur. Nursoleh menuturkan, setidaknya sudah ada sejumlah petani dengan luas 20 hektare sawah berminat ikut program Makmur.

“Ketertarikan itu muncul setelah petani melihat padi di sawah peserta program Makmur yang tumbuh baik,” kata Nursoleh.

“Karena petani itu biasanya semakin percaya setelah melihat bukti. Makanya jelang panen saat ini, para petani memperhatikan betul hasil panen para peserta program Makmur,” tambahnya.

Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang. Sebelumnya, program tersebut bernama Agrosolution.

Recent Posts