Beranda blog Halaman 1632

Ngatiyana Launching Pembangunan Program PPM di Cigugur Tengah

2afb48eb878fc949c81115c5ab163d90.jpg

KBRN, Cimahi: Pelaksana tugas (Plt) Walikota Cimahi Ngatiyana, meresmikan dimulainya pembangunan program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah KOta Cimahi, Senin (15)11/2021).

Acara peresmian tersebut turut dihadiri Asisten 1 Setda Kota Cimahi, Maria Fitriana, Camat Cimahi Tengah Tri LOspala Chandra, Lurah Cigugur Tengah Rusli Sudarmadi, dan seluruh ketua RW di Cigugur Tengah.

PLt Walikota Cimahi Ngatiyana mengatakan, hari ini saya melaunching dimulainya  pembangunan program pengembangan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang ada di kelurahan Cigugur Tengah.

” Dari 19 RW di kelurahan ini dilaksanakan pembangunan sesuai rencana masing-masing,  seperti pembangunan gedung serbaguna, gapura, perbaikan drainase dan sebagainya,” ungkapnya.

Menurutnya,  semua kegiatan itu  merupakan program yang dibiayai anggaran PPM dari  pemerintah kota Cimahi untuk membantu masyarakat untuk mencapai percepatan pembangunan.

” Alhamdulilah pembangunan Cimahi melalui PPKM dilakukan  dengan perencanaan yang dibuat oleh ketua RW kami hanya  mensupport. Bagaimana yang jadi rencana ketua RW yang tau persis permasalahan yang ada di wilayah hingga pembangunan ini segera dimulai dan harus diawasi  lurah dan masyarakat ,” katanya.

Ngatiyana berharap , pembangunan itu berjalan lancar dan  tidak menimbulkan suatu masalah karena anggaran yang digunakan anggaran APBD yang merupakan uang negara dan uang rakyat sehingga harus dipertanggung jawabkan kembali.

” Semuanya harus dilaksanakan dengan baik,  tertib administrasi dan pembangunan harus tepat sasaran, tepat guna dan berkualitas serta fisiknya harus sesuai dengan yang sudah direncanakan,” katanya.

” Mudah-mudahan pembangunan di kota Cimahi dengan PPMnya tidak menjadi suatu permasalahan dan hasilnya bisa  dinikmati oleh masyarakat. Walaupun bantuan yang diberikan pemerintah sangat kecil, tetapi itu bentuk apresiasi kecintaan pemerintah  terhadap masyarakat kota Cimahi,” ujarnya menambahkan. 

Operasi Zebra, Polisi Tangerang Tak Gelar Razia

e8a3c0f5a9a0193d9de79a9226001a03.jpeg

KBRN, Tangerang: Polres Metro Tangerang Kota tidak menggelar razia pada Operasi Zebra Jaya 2021, mulai  15-24 November 2021. 

Wakasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Mbareo Susilo mengatakan, kepolisian tidak menggelar razia di titik-titik tertentu saat menggelar Operasi Zebra Jaya 2021. Operasi dilakukan secara mobile atau mencari (hunting) target di Kota Tangerang. 

“Operasi Zebra Jaya 2021 di Kota Tangerang dilaksanakan secara ‘hunting‘. Kami tidak menggelar razia,” ucapnya kepada rri.co.id, Senin (15/11/2021). 

“Kami ‘hunting‘ di lokasi yang pengendara kendaraannya memang dominan melanggar lalu lintas dan imbauan protokol kesehatan Covid-19,” sambung Susilo. 

Ia menjelaskan, setidaknya ada empat jenis pengendara kendaraan bermotor yang menjadi target Operasi Zebra Jaya 2021 di Kota Tangerang, yakni pengendara yang rotator kendaraannya tidak sesuai peruntukan, kemudian pengendara yang memiliki knalpot bising. 

“Pengendara yang pelat nomornya yang tidak sesuai dengan aturan yang ditentukan, dan target terakhir, yaitu pengendara yang pelat nomornya tidak sesuai,” ucap Susilo.

Pengakuan Korban Keganasan Bajing Loncat Kota Tangerang

0d8436e952f0652a01a9d06e2f0ff464.jpeg

KBRN, Tangerang: Salah satu korban keganasan komplotan bajing loncat yang beraksi di Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten buka suara. 

Setio berusia 37 tahun mengaku, dirinya adalah sopir atau pengendara truk yang mengangkut gas ujuran 3 kilogram atau gas melon. 

Menurut Setio, saat kawanan bajing loncat ini beraksi dia tidak mengetahui sama sekali. “Posisinya saya nggak tahu. Tetapi pas lewat SPBU Jatake, ada pengendara motor dan mobil yang memberitahu saya ada yang naik ke mobil ambil tabung. Pada saat saya cek mobil, ternyata bener diambil,” ujarnya kepada rri.co.id, Senin (15/11/2021). 

Setio menuturkan, peristiwa ini terjadi pada Kamis (11/11/2021), sekitar pukul 12.00 WIB, saat dirinya melalui Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kota Tangerang.

Menurutnya, ada delapan tabung gas kosong yang diambil kawanan bajing loncat dari truknya. “Iya bener delapan tabung kosong, tabung kosong kalau isimah berat. Enggak mungkin sampai delapan, isinya 560 tabung di truk,” ucap Setio. 

Setio membeberkan, saat peristiwa ini terjadi kendaraannya dalam posisi pelan. Selain itu, dia tidak mengetahui sama sekali jika ada bajing loncat yang menggerayangi mobilnya. 

“Tidak tahu itu kan lagi jalan. Kecuali lagi macet, berhenti gitu, mungkin saya tahu ada pergerakan. Pas dikasih tau, yang bajing loncatnya udah putee balik. Lagi pelan kemarin, di depan saya ada dua mobil. Saya mau nyalip ngambil kiri makanya saya pelan,” jelasnya. 

Atas peristiwa ini Setio mengaku, sudah melapor kepada pihak berwajib, yaitu kepolisian. “Sabtu kemarin bos saya sudah lapor, hari ini saya dipanggil ke Polsek Jatiuwung mungkin buat dimintai keterangan,” ungkapnya. 

Kata Setio ini bukan kali pertamanya dia mengalami seperti ini. Sebelumnya, sekitar dua tahun yang lalu dia juga pernah mengalami hal yang sama di lokasi yang sedikit berbeda. 

Setio menjelaskan teman-temannya sesama sopir truk juga memang sering mengeluhkan jika melalui Jalan Gatot Subroto. Hal ini dikarenakan banyak temannya yang mengalami hal serupa. 

“Baru ini, yang lama-lama udah. Udah lama, antara 2-3 tahun lalu sudah sering di daerah situ. Kalau kata teman-taman saya di grup gas itu emang ada yang sering kehilangan juga, tapi enggak berani pada lapor. Enggak ada bukti,” tuturnya 

Diberitakan sebelumnya, komplotan bajing loncat yang mengincar gas melon merajalela di Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten. 

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Jazali Haryono mengatakan, bila benar kawanan bajing loncat itu kerap melakukan aksi kejahatannya dilokasi tersebut. 

“Tidak hanya banyak laporan yang masuk, namun sempat viral disosial media,” ungkapnya kepada rri.co.id, Senin (15/11/2021).

Mobil Sejuta Umat Ini Hadirkan Generasi Terbaru

30cb90b311b8cd5f10b3c12f7d570fac.jpg

KBRN, Bandung: Sebagai kendaraan sebutan “mobil sejuta umat” Daihatsu Xenia meluncurkan all new Xenia generasi ke tiga, yang menerapkan platform berbasis DNGA (Daihatsu New Global Architecture). Xenia generasi ke tiga menerapkan konsep harga terjangkau, teknologi terkini, serta memperhatikan detail terkecil seperti ukuran, berat, harga dan waktu, untuk kendaraan yang efisien.

Regional Area Sales Operations Daihatsu Jabar, David Gunawan menuturkan, permintaan pasar mobil new Xenia meningkat, walapun masih dalam kondisi pandemi covid-19.

“Target di Jabar, 200 unit perbulan, sementara target nasional 2.500 unit. Kita berkontribusi 8 persen perbulan penjualan new Xenia, semoga tiga bulan lagi bisa mencapai target” terang David saat peluncuran new Xenia di Bandung, Senin (15/11/2021).

Xenia telah hadir selama 18 tahun di Indonesia sejak 2004, dengan sebutan “Mobil Sejuta Umat”. Sejak awal Xenia telah terjual lebih dari 683 ribu unit di Indonesia.

David terangkan, sebagai kendaraan Low MPV berkapasitas 7 penumpang, All New Xenia hadir dengan 2 pilihan mesin 1.3L dan 1.5L berteknologi NR-VE Dual VVT-i, serta transmisi CVT, membuat All New Xenia memiliki performa bertenaga, responsif, akselerasi yang halus, dan efisiensi bahan bakar lebih baik.

Dalam hal keselamatan, All New Xenia juga dilengkapi fitur keamanan spesial tertinggi danpertama di kelasnya, yaitu Daihatsu A.S.A (Advances Safety Assist),  ABS (Antilock Brake System) & EBD (Electronic Brakeforce Distribution), HSA (Hill Start Assist), VSC (Vehicle Stability Control) dan ESS.

“New Xenia salahsatu segmen untuk keluarga dengan 7 penumpang, multifungsi bahkan kalau dilihat dari model sofanya yang sangat bisa menjawab kebutuhan keluarga. Harga mulai Rp192.200.000 hingga Rp243.700.000 dengan teknologi terkini,” imbuhnya

Research & Development (R&D) Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi mengatakan, New Xenia tersedia dalam 12 varian, serta total 7 pilihan warna. Masyarakat dapat mengetahui informasi dengan mengunjungi langsung ke website resmi Daihatsu.co.id.

“Kami berharap, All New Xenia dapat diterima ole para keluarga di Indonesia sesuai tagline-nya, Xenia Sahabat Keluarga. Semoga All New Xenia dapat meneruskan kesuksesannya menjadi kendaraan Low MPV pilihan utama, serta berkontribusi positif bagi pasar otomotif di Indonesia,” pungkas Anjar,

Jalan Kabupaten di Desa Bantarsari Longsor, Kades Minta Secepatnya Diperbaiki

jalan-desa-Bantarsari.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sudah hampir satu minggu, mengakibatkan jalan yang menghubungkan dari Kampung Darandan menuju Desa Bantarsari longsor, Senin (15/11/2021).

Kepala Desa Bantarsari, Mulyadi membenarkan terjadinya jalan longsor tepatnya di Kampung Nangerang Desa Bantarsari Kecamatan Cijambe.

Menurut dia, jalan yang longsor merupakan jalan kabupaten dan merupakan satu-satunya akses jalan penghubung dari Desa Bantarsari menuju Subang kota dan dari desa Bantarsari menuju Kantor Kecamatan Cijambe.

“Jalan yang longsor diperkirakan lebih dari 100 meter, longsor tersebut diduga akibat curah hujan yang cukup tinggi hampir satu minggu ini, kebetulan di lokasi terjadinya longsor tanah dibagian bawahnya agak bergeser,” kata kades.

Kedes Mulyadi mengaku telah melaporkan kejadian longsor tersebut ke Dinas PUPR Kabupaten Subang, Ke BP4 D, dan Kepak Sekda selaku Ketua TAPD.

Dirinya meminta kepada pemerintah agar jalan yang longsor secepatnya di tanggulangi karena merupakan kondisi darurat.

“Kenapa Kami laporkan kondisi darurat, karena jalan kabupaten di desa kami yang longsor, itu merupakan satu- satunya akses jalan kabupaten, tidak ada jalan alternatif, kondisi jalan akibat longsor hanya bisa dilalui kendaraan Roda dua saja, akibat Sempitnya jalan sehingga kendaraan roda 4 apalagi kendaraan truk tidak bisa lewat karena sempit,” katanya.

Sementara kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang H. Syawal, mengaku telah mengatahui longsornya jalan Kabupaten di Desa Banatarsari.

“Saya akan terjun langsung bersama Kabid Bina Marga, akan melihat kelokasi kajian longsor di Desa Bantarsari Cijambe,” pungkas H. Syawal.

Gerakan Pilihan Sunda Sebut Muay Thai Mirip dengan Gelut Galuh

a1a20775436eccfa7a6a0e9c013c8762.jpg

KBRN, Subang: Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kanta Prawira S. Ip, M. M menyebutkan, olahraga muay thai yang berasal dari Negeri Thailand, sebenarnya sama dengan gerakan dasar yang dimiliki gelut Galuh.

Artinya kata Andri, muay thai dan gelut galuh ini sama, karena sama-sama awalnya dari bela diri prajurit Kerajaan Galuh terlebih dahulu.

“Saya sudah banyak ngobrol dengan sesepuh Sunda. Ketika melihat gerakan bela diri muaythai itu, ada sebuah keunikan yang terdapat dari muay thai, mirip dengan gelut galuh yang lugas dan keras. Dan ini bukan bela diri biasa, bela diri ini merupakan bela diri keprajuritan di masa kerajaan Galuh,” ujar Andri saat dihubungi melalui telepon RRI, Senin (15/11/2021).

Hal itu kata Andri, jika melihat sejarah ke belakang, hubungan Kerajaan Galuh dengan Raja Campa, yang ada di Thailand. Merupakan adik kandung dari Raja Galuh Rahyang Sanjaya, yang juga pendiri Lerajaan Mataram.

“Ada kemungkinan besar bahwa muay thai itu, awal mulanya dari gelut galuh, yang menjadi bela diri para prajurit kerajaan Galuh saat itu, yang dibawa ke Thailand oleh Raja Campa yang mendirikan kerajaan di Thailand, sebagai adik kandung Raja Galuh Rahyang Sanjaya, yang konon katanya , mengalahkan China waktu itu,” terangnya.

Ia menegaskan, antara muay thai dan gelut galuh itu, tidak ada bedanya. Karena yang jelas membawanya ke Thailand masa itu, yakni Raja Campa yang juga adik kandung Raja Galuh Rahyang Sanjaya. Sebagai buktinya autentik tegas Andri, Stadion di Thailand itu namanya Raja Manggala, di mana Raja Manggala itu merupakam silsilah dari Galuh Pakuan.

“Jadi saya yakin, bahwa muay thai dan gelut galuh ini, sama-sama dari galuh awalnya. Karena bukti sejarhanya sampai saat ini berdiri megah di Thailand yaitu Stadion Raja Manggala, yang merupakan silsilah Galuh Pakuan,” tandas Andri.

Bajing Loncat Gas Melon Merajalela di Tangerang

e293343e2dd999ef883a0fe8f8df8e6c.jpeg

KBRN, Tangerang: Komplotan bajing loncat yang mengincar gas melon merajalela di Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten. 

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Jazali Haryono mengatakan, bila benar kawanan bajing loncat itu kerap melakukan aksi kejahatannya dilokasi tersebut. 

“Tidak hanya banyak laporan yang masuk, namun sempat viral disosial media,” ungkapnya kepada rri.co.id, Senin (15/11/2021). 

Menyrut Jazali, pihaknya sedang menyelidiki aksi bajing loncat yang viral tersebut. Karena, bukan kali pertama kawanan bajing loncat ini menjalankan aksinya. Sebelumnya, sudah ada tiga kasus lainnya yang diduga dilakukan oleh kawanan yang sama. 

“Kalau dari postur fisiknya sih kita pernah tauu orang-orang itu. Cuma keberadaannya sekarang enggak ada di lokasi yang biasa dia nongkrong. Karena sudah viral, jadi kabur,” pungkasnya. 

Dia menegaskan, Polsek Jatiuwung hingga kini masih terus makukan penyelidikan dengan memburu kelima orang pelaku. “Kita ambil langkah agar tidak ada kejadian lagi. Kalau bisa cepat terungkap,” tuturnya. 

Pantauan rri.co.id, di Jalan Gatot Subroto lalulintas terlihat ramai lancar, terasa bila suasana normal dan tidak ada kesan rawan saat melintasi lokasi ini baik dari arah Kota Tangerang menuju akses Tol Bitung menuju Jakarta maupun Merak, Banten maupun sebaliknya. 

Namun, ternyata, dilokasi ini aksi bajing loncat merajalela karena, komplotan penjahat itu mengincar harta bawaan para pengguna lalulintas dikawasan ini. Khususnya kendaan bak terbuka yang membawa tabung gas ukuran 3kg atau gas melon. 

Dalam aksinya komplotan bajing loncat itu berjumlah lima orang menggunakan dua unit sepeda motor.

Maulid Nabi, Ponpes Riyadhus Sholihin Bakal Gelar Berbagai Kegiatan

IMG-20211115-WA0051.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Pesantren Riyadhus Sholihin Pimpinan KH. Abdul Rahman akan mengadakan peringatan Maulid Nabi dan serangkaian acara lainnya untuk masyarakat Subang dan sekitarnya pada tanggal 20 November 2021 mendatang.

KH. Abdul Rahman mengatakan bahwa, pondok pesantren Riyadhus Sholihin yang beralamat di Jl. E Rangga Dipa Dusun Jabong RT.27 RW.07 Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang akan mengadakan Maulid nabi dan acara yang lainnya.

“Ya kami akan mengadakan Maulid nabi pada tanggal 20 november 2021 mendatang,” kata Abdul Rahman pada Senin (15/11/2021).

Dalam hal itu acara yang akan dimulai dari pukul 07.30 dan dengan serangkain kegiatan diantaranya vaksinasi bagi masyarakat umum sampai dengan selesai, kemudian dilanjutkan pada malam hari sehabis magrib akan menampilkan kegiatan kegiatan dari santri,dan juga akan mengadakan pelelangan wakaf tanah untuk perluasan pesantren yang akan di gelar untuk tamu undangan dan para donatur, di barengi dengan pembacaan sholawat yang akan menghadirkan tim hadroh dari majlis dzikir dan sholawat Nurul Hidayah Pimpinan Gusmin dan Siraman Rohani.

D tambahkan KH Abdul Rahman bahwa dengan bertambahnya jumlah santri, pihak yayasan sedang berusaha untuk mengembangkan pembangunan pondok untuk penambahan fasilitas pesantren guna menunjang kenyamanan dan kesejahteraan santri.

Pesantren Riyadhus Sholihin kini menampung banyak santri yatim, dhuafa mereka belajar secara gratis dan diberikan pendidikan dan difasilitasi bersekolah baik itu disekolah yayasan maupun di sekolah umum yang dibantu biaya pendidikanya oleh Yayasan, dan luas tanah yang akan dibebaskan untuk peluasan pesantren sekitar 30 Bata atau sekitar 420 Meter yang lokasi tanahnya disebelah pesantren

“Atas nama pribadi dan segenap pengurus Yayasan mengundang tanggal 20 November 2021 ada acara maulidan di tempat kami dan juga mengajak kepada segenap teman, saudara untuk berpartisipasi dalam acara lelang wakaf tanah untuk tabungan akherat, mudah-mudahan menjadi amal jariyah dan berkah serta dalam lindungan Allah SWT,” pungkas KH. Abdul Rahman.

Bangkitkan Ekonomi, Pemkot Bandung Tata PKL

c35563b27b30ae3dff84723a894e761b.jpg

KBRN, Bandung: Kawasan kuliner Sultan Agung telah selesai ditata. Harapan besar tidak hanya dapat membangkitkan ekonomi pascapandemi Covid-19, namun para PKL bisa naik kelas dengan skala perdagangan yang lebih besar.

Ketua Satgasus PKL Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 ini Pemerintah Kota (Pemkot) terus berusaha merangsang krativitas dan inovasi para pelaku UMKM. Sehingga penataan ini diharapkan menjadi semangat baru bagi pedagang kuliner Sultan Agung.

“Mudah-mudahan para pedagang dan pembeli merasa aman dan nyaman, dan insyallah semakin sehat. Sehingga pertumbuhan ekonomi semakin tumbuh, syukur-syukur teman-teman PKL ini bisa naik kelas punya toko atau lainnya yang lebih besar,” ujar Yana usai peresmian penataan kuliner Sultan Agung, Senin(15/11/2021).

Penataan di Sultan Agung ini buah kolaborasi Pemkot Bandung melalui Satgasus PKL bersama Lions Club Bandung Ceria. Selain membuat area berjualan yang lebih rapi dan aman, juga turut menghadirkan tujuh set meja dan kursi untuk mendukung kenyamanan pembeli.

Yana berharap, para pedagang tetap perhatikan regulasi Pemkot Bandung. Penataan ini sebagai upaya untuk tetap memfasilitasi masyarakat, namun tetap harus berpegang pada aturan dan ketentuan.

“Karena bagaimana pun para PKL ini menempati trotoar yang merupakan hak pejalan kaki. Dan di sini kita lihat pejalan kaki tetap dihargai masih ada tempat dan pedagang bisa ada kesempatan berjualan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menuturkan, regulasi PKL sudah tertera di dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima.

Untuk kawasan kuliner Sultan Agung ini masuk ke kategori zona kuning. Sehingga, 20 pedagang ini bisa tetap berniaga namun tetap dengan ketentuan yang berlaku.

“Misalnya trotoar hak prjalan kaki diutamakan, kebersihan dan segala macam, waktu berjualan pukul 08.00-21,00 WIB. Tapi mereka ini dari sore juga sudah ada yang selesai. Petunjuknya sudah jelas juga diatur lebih rinci di Perwal 32 Tahun 2019,” katanya.

Selain kartu keanggotaan, dikatakan Atet, pedagang kuliner Sultan Agung juga mendapat program dari BPJS Ketenagakerjaan. Program ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pedagang, termasuk pengakomodiran pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Diberikan cuma-cuma dan tidak bayar premi selama tiga bulan. Selanjutnya, pedagang bisa membayarnya secara mandiri. Di Kota Bandung program kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan ini untuk 1.000 pedagang. Salah satunya di Sultan Agung,” imbuhnya.

Sedangkan Presiden Lions Club Bandung Ceria, Rukita Surjaudaja mengatakan, bantuan penataan ini sejalan dengan salah satu program internasional orgasniasinya, yakni berkenaan dengan lingkungan. Sehingga, di samping mempercantik tempat berjualan, juga turut menata taman di sekitar area kuliner.

“Kami harap donasi kami dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ikut memperindah Kota Bandung dan dapat menjadikan Sultan Agung sebagai pusat kuliner yang nyaman dan tertib,” tandasnya.

Terima Kunjungan Komite II DPD RI, Bupati Subang Kang Jimat Minta Arahan

IMG-20211115-WA0031.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Bupati Subang H. Ruhimat menerima kunjungan kerja dari Komite II DPD RI yang di gelar di Grant Hotel Subang, Senin (15/11/2021).

Kunjungan Kerja yang dipimpin oleh H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH asal Provinsi Lampung dan Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si tersebut bertujuan untuk melaksanakan rapat sinkronisasi dalam rangka Pengawasan UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Kedatangan mereka Disambut langsung Bupati Subang, H.Ruhimat dan mengucapkan selamat datang kepada Komisi II DPD RI, H.Ruhimat menyampaikan dirinya membutuhkan arahan dan bimbingan terkait LP2B sehubungan dengan kehadiran proyek strategis nasional Pelabuhan Patimban di Subang yang memberikan dampak positif maupun negatif.

Ruhimat melanjutkan Industrialisasi di Kabupaten Subang secara positif memberikan magnet untuk investor,Dia mendukung industrialisasi, tetapi Subang sebagai lumbung padi nasional, termasuk di wilayah Patimban, harus mempertahankan pengelolaan sumber daya alamnya.

“Kita makan tidak pakai plastik, tapi dari hasil pertanian,” kata Ruhimat.

Ruhimat pun meminta arahan dan bimbingan kepada perwakilan DPD RI yang hadir mengenai memaksimalkan Lahan Perhutani yang belum produktif agar dapat produktif.

Hal itu di sampaikan juga H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH asal Provinsi Lampung bahwa kunjungan tersebut berdasarkan tupoksi Komite II DPD RI yaitu tentang sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Dia menjelaskan kunjungan kerja ini bertujuan untuk dialog dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dan bila diperlukan akan melakukan kajian tentang Sumber daya alam, pertanian, dan ketahanan pangan.

“Geografis aglomerasi dengan industri di Kabupaten Subang menjadi dilematis karena selain terbuka untuk industrialisasi sedangkan Kabupaten Subang salah satu lumbung padi nasional, jangan sampai karena industrialisasi merugikan pertanian di Kabupaten Subang,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang dra. Nenden Setiawati, M.Si. menyampaikan Bahwa luas lahan 89.144 Hektar Pertanian terdiri 30 Kecamatan di Kabupaten Subang sedangkan persawahan di Subang terbagi menjadi dua, yaitu Sawah Irigasi Teknis dan Sawah Tadah Hujan dengan lahan yang terluas di Subang Utara sekitar 40Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Subang.

“Project Strategis Nasional berdampak pada persawahan di Kabupaten Subang yaitu alih fungsi lahan dari pertanian menjadi penunjang pelabuhan Patimban. Selanjutnya, Nenden melaporkan sesuai UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, ahli fungsi lahan harus menyediakan lahan baru sebagai lahan yang terkena pembangunan Proyek Strategis Nasional maka dari itu Nenden meminta saran kepada Komisi II DPD RI,” pintanya.

Dr. Badikenita Br Sitepu, M.Si. menyampaikan perlunya rencana detail tata ruang penggunaan lahan, karena problem di Indonesia banyak kabupaten belum punya rencana detail tersebut.

Badikenita menyampaikan perlu Pemkab Subang perlu menyampaikan ke Provinsi Jawa Barat agar dapat menjadi acuan dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik sehingga Proyek Strategis Nasional tidak mengganggu wilayah sekitarnya.

Angelius Wake Kako, S.Pd., M.Si dari Provinsi NTT menyatakan teknologi bisa berganti tapi lahan pertanian sangat vital bagi kehidupan manusia, Kako menyampaikan Komisi II DPD RI perlu data lahan eksisting di Subang, Kako menyampaikan secara nasional daerah lain di luar Subang lumbung padi juga tergerus, maka dari itu dirinya menekankan Pemkab Subang harus mempertahankan status sebagai lumbung padi nasional.

Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si dari Provinsi Aceh mengusulkan lahan terlantar di Subang bisa dicabut dan diusulkan untuk TORA ke pemerintah pusat, Puteh juga menyatakan kesiapan DPD RI untuk mendukung Subang.

K.H. Amang Syafrudin, Lc. dari Provinsi Jawa Barat menyampaikan perlunya efisiensi dan efektivitas antara keperluan pembangunan dan pembebasan lahan, bahkan jika memungkinkan, teknologi bisa dimanfaatkan untuk pembuatan jalan layang dan di bawahnya tetap ada lahan persawahan. Amang menegaskan Kang Jimat ‘tidak sendirian’ untuk memperjuangkan TORA.

Menutup diskusi, Kang Jimat memohan bantuan berkelanjutan dari Komisi II DPD RI terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan.

Turut hadir anggota Komisi II DPD RI, Sekda Subang, BPN Subang, Jajaran Perangkat Dinas & Camat Pusakanagara, Perum Jasa Tirta II Subang, Perwakilan Kementerian Pertanian, Perhutani, Bappenas, & Kementerian KLHK.

Recent Posts