Beranda blog Halaman 1136

Sepanjang 2022, Damkar Kota Banjar Tangani 306 Kebakaran dan Non Kebakaran

Damkar-Kota-Banjar-Tangani-306-Kebakaran-dan-Non-Kebakaran.jpg

harapanrakyat.com,- Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD) Pemadaman Kebakaran BPBD Kota Banjar, Jawa Barat, sepanjang tahun 2022 lalu menangani 306 kasus musibah kebakaran dan penanganan non kebakaran.

Dari kasus yang mereka tangani tersebut paling banyak penanganan untuk non kebakaran yang mencapainya 281 penanganan. Sementara untuk kebakaran hanya 25 kasus.

Kepala BPBD Kota Banjar melalui kepala UPT Damkar Aam Amijaya mengatakan, berdasarkan data penanganan tahun 2022, paling banyak kebakaran rumah.

Baca Juga: Jemaah Sholat Jumat Kaget, Rumah Warga Kota Banjar Kebakaran

Adapun faktor penyebab kebakaran rumah karena korsleting arus listrik. Kemudian ada juga rumah produksi pembuatan batu bata, penggarangan kopra kelapa serta satu penanganan kebakaran lahan. 

Dari peristiwa kebakaran yang telah ditangani pada tahun 2022 tersebut, katanya, pihaknya mencatat tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian material bangunan.

“Untuk kebakaran rumah paling dominan. Penyebabnya dari korsleting listrik. Selebihnya itu penanganan non kebakaran,” kata Aam kepada harapanrakyat.com, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Masuk Pemukiman, Seekor Ular Sanca Berhasil Ditangkap Petugas Damkar Kota Banjar

Selain menangani kasus kebakaran, UPTD Pemadaman Kebakaran BPBD Kota Banjar juga melakukan penanganan non kebakaran, yang seluruhnya ada 281 kasus.

Adapun 281 kasus tersebut meliputi penanganan operasi tangkap tawon atau OTT sebanyak 178 kasus. Kemudian, pelepasan cincin warga 42 kasus.

Berikutnya, berupa evakuasi ular yang kerap meresahkan warga 48 kasus. Dan upaya pencegahan melalui sosialisasi penanganan kebakaran kepada masyarakat 43 kasus.

“Jadi selain kebakaran, untuk penanganan non kebakaran kita sudah tangani 281 kasus sepanjang tahun 2022. Adapun penanganan terbanyak itu operasi tangkap tawon atau OTT,” ucap Aam.

Lebih lanjut ia menambahkan, terkait sarana dan prasarana penanganan kebakaran seperti unit armada, sampai saat ini belum ada peremajaan. Hanya sebatas pengadaan firehouse atau selang untuk pemadaman.

“Kendala sarpras kendaraan berikut mesin pompa tohatsu kadang mengalami trouble,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor-Adi)

Modifikasi GR Supra Ini Makin Beringas Lewat Penggunaan Bodykit

rockomotif-widebody-gr-supra-01.jpg

ROCKOMOTIF, Jakarta – Widebody GR Supra yang baru saja dirilis oleh Street Hunter Design turut membuat penampilan sportscar ini menjadi lebih menarik untuk dibedah.

Meski secara keseluruhan identitas mobil ini tetap terpancar, namun melalui hadirnya part modifikasi tersebut semakin memberikan tampilan yang lebih berani.

Tidak sekedar widebody GR Supra, namun Street Hunter Design juga telah menyematkan beberapa komponen lain. Baik di sektor depan, samping hingga bagian belakangnya kini menyiratkan esensi yang jauh berbeda.

Di depannya, mobil ini telah menyematkan splitter depan baru sehingga mampu memberikan gambaran mobil yang lebih sporty. Sementara dimensi mobil turut menjadi lebih lebar dengan lekukan yang mereka hadirkan di bagian depan dan belakang.

Widebody GR Supra ini juga ikut menambahkan satu set spoiler belakang dengan ukuran yang besar. Untuk menopang penampilannya tersebut, rear diffuser di bagian belakang telah disesuaikan agar sesuai dengan tema street racing.

Modifikasi widebody GR Supra membuat tampilan makin beringas
Penggunaan part modifikasi aftermarket membuat mobil ini makin agresif

Tidak berhenti sampai di situ, satu set velg besutan Ankry Wheels berkelir krom dengan desain bintang kini menyesaki sektor kaki-kaki yang dibalut oleh ban TOYO Proxes R888R dengan profil gemuk.

Tidak banyak memang modifikasi yang disematkan pada mobil berkode A90 ini. Namun, lewat ubahan minimalis dari penggunaan beberapa part tersebut, memberikan citra baru yang lebih kuat.

Dalam merilis widebody GR Supra ini, Street Hunter Design tidak menyebutkan berapa harga yang mereka banderol untuk satu setnya. Adapun yang cukup disayangkan adalah penggunaan warna standarnya. Dari beberapa pihak berkomentar lebih baik warna mobil tersebut juga turut diganti agar menguatkan aura sporty dari mobil tersebut.

Sejauh ini, mereka juga tidak menyebutkan apakah sektor mesin mendapat penyegaran atau tidak. Namun, melihat spesifikasi yang disematkan, mobil sport lansiran Toyota ini telah dibekali dengan jeroan enam silinder segaris berkubikasi 3.0 liter. Untuk persoalan tenaganya, di atas kertas mesin tersebut mampu menyemburkan 382 hp dengan torsi puncak 495 Nm.

Polisi Amankan Pelaku Curanmor, Korban Ucapkan Terima Kasih kepada Si Pencuri

Curanmor.jpg

harapanrakyat.com,- Polisi amankan pelaku curanmor, namun korbannya malah ucapkan terima kasih kepada si pencuri. Hal itu terekam dalam sebuah tayangan video yang viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan momen saat pemilik motor mengucapkan terima kasih kepada pencurinya.

Mengutip dari akun Instagram ragamdunia, Senin (02/01/2023), momen unik itu terjadi pada saat polisi gelar perkara kasus curanmor dengan awak media di Mapolrestabes Surabaya.

Alih-alih berterimakasih kepada polisi karena telah menangkap pelaku, pemilik motor yang merupakan anak remaja itu justru mengucapkan terima kasihnya kepada si pencuri.

Hal itu karena pelaku curanmor rela mengganti perlengkapan motor miliknya, mulai dari body, plat nomor, hingga spion baru.

Namun, pada akhirnya polisi berhasil mengamankan pelaku pencurian motor. Hal itu tentunya merugikan si pencuri lantara usahanya mengganti perlengkapan motor berujung sia-sia.

Baca Juga: Video Cekcok Viral Berujung Laporan Polisi, Bupati Pangandaran Dituduh Lakukan Penganiayaan

Anak remaja yang merupakan pemilik pun berhasil mengambil kembali motor kesayangannya. Sementara, komplotan maling yang berjumlah tiga orang tersangka ketiban apes dua kali lipat.

Polisi Amankan Pelaku Curanmor dan Kejadian Unik saat Gelar Perkara

Pada saat wawancara dengan awak media, korban mengaku senang karena polisi telah berhasil mengamankan para pelaku. Sehingga pemilik kendaraan tersebut berhasil mendapatkan kembali motor yang nyaris raib itu.

Hanya saja yang menjadi pusat perhatian yaitu ketika remaja pemilik motor itu mengucapkan terima kasih kepada para pelaku curanmor.

“Terima kasih untuk malingnya karena sudah memperbarui body motor saya, plat nomor, dan spion yang baru,” ucap korban sambil menahan tawa.

Baca Juga: 3 Tipe Sepeda Motor Ini Jadi Incaran Pencuri, Hati-hati!

Sontak saja ucapan tersebut membuat orang yang berada di lokasi tertawa terbahak-bahak. Alih-alih bersedih karena sudah jadi tersangka, sang pelaku curanmor juga malah ikut tertawa.

Pelaku Curanmor Diamankan Polisi, Netizen: Gue Amankan Perut yang Sakit Nahan Tawa

Beredarnya video yang memperlihatkan kejadian tak terduga ucapan korban curanmor membuat video tersebut menjadi viral.

Warganet kemudian memberikan berbagai tanggapan yang berbeda. Banyak dari mereka yang lebih menikmati cerita si maling. Adap juga netizen yang serius menanggapi kasus curanmor tersebut.

“Demi apa gue sakit perut karena ketawa terlalu lepas. Kok bisa sih sempat ngucapin terima kasih ke malingnya,” tulis salah satu netizen dalam kolom komentar.

“Untung aja pemiliknya gak kenapa-napa. Masih ada aja ya komplotan curanmor. Saya dulu pernah jadi korbannya, bahkan hampir kena begal karena mereka bawa sajam,” tulis netizen lainnya.

Polisi amankan pelaku curanmor, sementara korban yang merupakan remaja berhasil mendapatkan kembali motor miliknya. Hingga berita ini terbit, belum ada informasi terkait kronologinya. (Revi/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Video Cekcok Viral Berujung Laporan Polisi, Bupati Pangandaran Dituduh Lakukan Penganiayaan

Bupati-Pangandaran-dan-warga-yang-melaporkannya.jpg

harapanrakyat.com,- Buntut video cekcok viral, Bupati Pangandaran, Jawa Barat dituduh telah melakukan penganiayaan. Hal itu terlihat dari laporan polisi nomor LP/B/01/B/I/2023/SPKT/Polres Pangandaran/Polda Jawa Barat, tanggal 1 Januari 2023. 

Salah seorang warga bernama Nandang Suhendar (52) atau dikenal dengan nama Ujang Bendo melaporkan Bupati Jeje Wiradinata kepada Satreskrim Polres Pangandaran.

Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus membenarkan salah seorang warga yang biasa dikenal Ujang Bendo melaporkan Bupati Pangandaran karena dugaan penganiayaan.

“Iya betul ada laporan, laporannya penganiayaan,” ujar Luhut saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, Minggu (1/1/2023).

Baca Juga: Dianggap Sewenang-wenang, Bupati Pangandaran Dilaporkan Warganya

Setelah menerima laporan penganiayaan, pihaknya akan memeriksa keterangan saksi-saksi, termasuk terlapor.

“Untuk periksa saksi-saksi, ya nanti kami undang untuk diminta keterangan,” pungkasnya.

Kronologi Bupati Pangandaran Dilaporkan karena Video Cekcok Viral

Awal mula Ujang Bendo melaporkan Bupati Pangandaran karena cekcok keduanya di salah satu warung remang-remang.

Ujang Bendo merusak segel penutupan kafe. Bupati Pangandaran marah saat mengetahui segel dirusak. Saat itulah Ujang Bendo dan Bupati Pangandaran terlibat adu mulut.

Videonya kemudian viral di media sosial. Ujang Bendo mengaku melaporkan Bupati Pangandaran lantaran sudah berbuat sewenang-wenang.

“Dia (Bupati Pangandaran) melakukan tindakan yang tidak sepadan sebagai pemimpin terhadap rakyatnya. Walaupun rakyatnya salah, bahasa yang ada di video CCTV bukti kasar. Menantang berkelahi dan memukul saya. Juga ada anggota Jaga Lembur yang memukul saya,” terangnya. 

Baca Juga: Video Cekcoknya Viral, Bupati Pangandaran Bantah Pukul Warga

Karena mendapat perlakuan tidak enak dari Jeje Wiradinata, Ujang Bendo nekat melaporkan Bupati Pangandaran tersebut.

“Karena saya sebagai warga negara punya perlindungan dan dilindungi hukum, saya laporkan kepada pihak berwajib. Bupati dan anggota Jaga Lembur telah melakukan tindakan pidana. Tapi silakan, betul apa tidaknya nanti pengadilan yang akan menentukan,” katanya.

Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku tidak memukul warganya. Ia hanya mengusap mukanya dan memintanya sadar.

“Saya dilaporkan bagi saya tidak ada masalah karena ini prinsip, pemimpin memiliki rasa tanggung jawab. Sebagai Bupati saya tidak nonjok, saya marah itu, karena kafe ditutup kok dibuka lagi? Prinsip saya sebagai pemimpin ada yang bisa dirangkul, digendong, disintrek, kewajiban pemimpin bagi saya ini akan kita lawan,” ungkapnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Tangan Wabup Kaur Meledak Gegara Petasan Tahun Baru, Dua Jarinya Nyaris Putus

Tangan-Wabup-Kaur-Meledak.jpeg

Tangan Wakil Bupati (Wabup) Kaur, Provinsi Bengkulu meledak hingga dua jarinya hampir putus. Insiden tragis itu terjadi saat perayaan tahun baru 2023. Awalnya Wakil Bupati Kaur Herlian Muchrim dan Bupati Kaur, H Lismidianto menyalakan petasan saat menyambut pergantian tahun 2022-2023.

Sempat beredar sebuah video yang memperlihatkan momen ketika Wakil Bupati Kaur, Herlian Muchrim menyalakan petasan kembang api di detik-detik malam pergantian tahun, Minggu (1/1/2023).

Tangan Wabup Kaur Meledak, Begini Kronologinya

Awalnya, Bupati dan Wabup Kaur bersama rombongannya tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) merayakan pergantian tahun.

Seperti terlihat dalam video yang beredar, mereka tampak berbaris di depan gedung kuliner. Setelah tepat waktu bergantinya tahun akhirnya petasan kembang api itu mereka todongkan ke arah langit.

Baca Juga: Ferdy Sambo Gugat Jokowi dan Kapolri, Minta Haknya Kembali

Pada luncuran petasan yang pertama tampaknya lancar. Ledakan kedua pun cukup membuat Wabup Kaur itu tersenyum gembira, termasuk juga para pemegang petasan lainnya.

Namun, pada luncuran keenam malah terjadi petaka. Luncuran yang seharusnya mengarah ke atas justru berbalik arah ke bawah, kemudian meledak tepat di tangan Wakil Bupati tersebut.

Sontak saja hal itu membuat keadaan di sekitar lokasi menjadi kacau dan panik. Beberapa orang bahkan terdengar menjerit histeris lantaran khawatir dengan Wabup Kaur tersebut.

Akibat insiden itu, Herlian Muchrim mengalami luka bakar yang cukup serius. Hingga pada akhirnya mobil ambulan datang membawanya untuk segera dilarikan ke RSUD Kaur.

Tangan Wabup Kaur meledak dan kini kondisinya tampak parah. Sehingga mengharuskannya mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Ia pun kemudian dirujuk ke RSUD M Yunus. (Revi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Dianggap Sewenang-wenang, Bupati Pangandaran Dilaporkan Warganya

Warga-Laporkan-Bupati-Pangandaran.jpg

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dilaporkan warganya karena dianggap bertindak sewenang-wenang, Minggu (1/1/2023).

Buntut dari video cekcok Bupati Pangandaran dengan seorang warga, Nandang Suhendar alias Ujang Bendo melaporkan Bupati Pangandaran ke polisi.

“Sesuai kejadian di lapangan, mungkin Bupati kecewa kepada saya karena menyobek segel. Itu bukan segel tapi stiker Pemda menutup sementara kafe dan tempat hiburan,” jelas Ujang Bendo, Minggu (1/1/2023).

Baca Juga: Beredar Video Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Adu Mulut dengan Warga

Ujang Bendo menuturkan, sebelum penutupan sementara tempat hiburan, pihaknya sudah melakukan audiensi dua kali ke Komisi 1 dan Komisi 4 DPRD Kabupaten Pangandaran.

“Tapi tidak ada solusi sampai sekarang, bentuk kekesalan kami mewakili warung hiburan malam kita sobek. Bupati merasa tersinggung atau apa mungkin,” kata Ujang Bendo.

Awal Mula Bupati Pangandaran Dilaporkan Warganya

Ujang Bendo menambahkan, apabila dirinya salah maka silakan ditegur atau laporkan secara hukum

“Apakah Perdata atau tipiring, kenapa tidak dipanggil untuk duduk bersama. Saya sengaja menyobek itu (segel penutupan warung remang-remang) supaya diundang, diberikan solusi tapi sampai saat ini tidak ada,” terangnya.

Ujang Bendo menuturkan, pukul 11 malam dirinya bertemu Bupati Pangandaran di lokasi kejadian. 

“Dia (Bupati Pangandaran) melakukan tindakan yang tidak sepadan sebagai pemimpin terhadap rakyatnya. Walaupun rakyatnya salah, bahasa yang ada di video CCTV bukti kasar. Menantang berkelahi dan memukul saya. Juga ada anggota Jaga Lembur yang memukul saya,” terangnya. 

Karena mendapat perlakuan tidak enak dari Jeje Wiradinata, Ujang Bendo nekat melaporkan Bupati Pangandaran tersebut.

“Karena saya sebagai warga negara punya perlindungan dan dilindungi hukum, saya laporkan kepada pihak berwajib. Bupati dan anggota Jaga Lembur telah melakukan tindakan pidana. Tapi silakan, betul apa tidaknya nanti pengadilan yang akan menentukan,” katanya.

Baca Juga: Video Cekcoknya Viral, Bupati Pangandaran Bantah Pukul Warga

Ujang Bendo menambahkan, dirinya melakukan upaya mediasi dengan Satpol PP untuk mencari solusi.

“Pengadilan memutuskan mengesahkan usaha hiburan malam silakan berjalan kembali. Asalkan menempuh K3L sesuai Perbup dan Perda,” katanya.

Mengacu kepada hal tersebut, Ujang Bendo menegaskan, pengusaha hiburan malam di Pangandaran akan menempuh proses perizinan.

“K3L dan jangan sampai ada perbuatan asusila, kita akan tempuh itu. Sehingga kekecewaan saya kepada pemangku kebijakan, kenapa bertindak sewenang-wenang? Sebagai pemimpin yang melindungi rakyat malah memukul,” katanya.

“Nanti bisa diuji di pengadilan, ada saksi-saksi untuk lebih menguatkan. (Bupati Pangandaran) memegang muka saya disuruh sadar, justru saya sadar betul, malah beliau yang harus sadar,” lanjutnya.

300 Pekerja Hiburan Malam di Pangandaran Kesulitan Ekonomi

Ujang Bendo menuturkan, ada 38 tempat hiburan malam yang ditutup. Selain itu, ada kurang lebih 300 pekerja yang menggantungkan hidupnya di tempat hiburan malam.

“Ekonomi mereka para pemilik dan pekerja hiburan repot, untuk makan saja sulit,” jelasnya.

Ujang Bendo membantah, tempat hiburan malam jadi tempat prostitusi, karena karyawan hanya mendampingi tamu sambil mendengarkan musik.

“Di sana ada karyawan yang mendampingi sambil mendengarkan musik. Pekerja kafe sudah selesai kerja masuk ke kamar masing-masing. Adapun di luar itu sudah bukan urusan pemilik tempat hiburan lagi,” tegasnya.

Ujang Bendo menuturkan, laporan kepada penegak hukum karena dirinya meminta keadilan dan ingin proses hukum yang adil.

“Keputusan pengadilan soal tipiring hari Senin apa Selasa akan keluar dan hasilnya sudah dibacakan, keputusannya di atas (K3L, perizinan, jangan ada perbuatan asusila) agar ditempuh, ya akan kita tempuh,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mempersilakan jika warga melaporkannya. Ia menyebut, dirinya sedang mempertahankan kehormatan Pemda dan alim ulama.

“Saya dilaporkan bagi saya tidak ada masalah karena ini prinsip, pemimpin memiliki rasa tanggung jawab. Sebagai Bupati saya tidak nonjok, saya marah itu, karena kafe ditutup kok dibuka lagi? Prinsip saya sebagai pemimpin ada yang bisa dirangkul, digendong, disintrek, kewajiban pemimpin bagi saya ini akan kita lawan,” ungkapnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Video Cekcoknya Viral, Bupati Pangandaran Bantah Pukul Warga

Bupati-Pangandaran-Jeje-Wiradinata.jpg

harapanrakyat.com,- Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata bantah narasi video viral yang menyebutkan dirinya pukul warga saat sidak warung remang-remang.

Jeje menegaskan, peristiwa tersebut diawali dari penutupan 38 kafe remang-remang oleh Pemda, TNI/Polri, dan alim ulama.

“Penutupan merupakan kesepakatan bersama, karena tempat itu di samping menjual minuman keras juga ada prostitusi, maka kita tutup,” katanya, Minggu (1/1/2023).

Jeje menyebutkan, Pangandaran memiliki visi yang jelas. Bahkan slogan Pangandaran Juara berpijak pada karakter bangsa.

“Karenanya pengembangan wisata ini harus melindungi umat. Tidak boleh ada yang bertentangan dengan nilai dan moral agama,” jelas Jeje.

Baca Juga: Beredar Video Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Adu Mulut dengan Warga

Penutupan yang dilakukan Pemda Pangandaran, TNI/Polri dan alim ulama dilakukan dengan memasang segel di 38 warung remang-remang di Pangandaran, Batu Hiu, dan Pasar Wisata.

“Seiring waktu mereka membuka segel, ke saya banyak yang laporan dan saya sidak. Hormati itu segel pemerintah daerah kecuali ada putusan pengadilan memutuskan segel dibuka,” tegas Jeje.

Menurut Jeje, penutupan sejumlah tempat hiburan merupakan keinginan ulama dan masyarakat karena meresahkan. 

“Di sana ada yang mabuk, main perempuan, bisa juga di sana ada narkoba, maka ditutup. Sudah lama saya mendengar itu, maka jam 11 malam saya sidak ke lokasi, ada kafe buka dan main musik kan ini ditutup belum ada putusan pengadilan. Sebagai pembinaan dan pembelajaran akhirnya kendang sama organ kita ambil. Hari Senin bisa diambil di Pemda dan akan dilakukan pembinaan,” jelasnya.

Bantah Pukul Warga, Bupati Pangandaran Sebut Video yang Beredar Upaya Pembunuhan Karakter

Jeje juga membantah telah melakukan pemukulan kepada warga di depan warung remang-remang sebagaimana narasi dalam video yang beredar.

“Saya usap muka Ujang Bendo supaya sadar itu salah, bukan memukul atau nonjok. Kamu ngeyel, sok jagoan ada bahasa marah seperti itu,” katanya.

Jeje menegaskan, apabila dirinya tidak marah, maka posisinya sebagai bupati bisa dipertanyakan.

“Kalau saya tidak marah kan gimana? Sebagai bupati mereka sudah kelewat batas. Tempat maksiat ditutup Pemda dengan alim ulama. Kenapa tiba-tiba disobek, padahal bukan kewenangannya? Intinya saya ingin memberikan pelajaran ada mekanisme dan aturan di Pemda. Intinya itu!” Tegasnya.

Jeje juga mempersilakan jika warga melaporkannya. Ia menyebut, dirinya sedang mempertahankan kehormatan Pemda dan alim ulama.

“Saya dilaporkan bagi saya tidak ada masalah karena ini prinsip, pemimpin memiliki rasa tanggung jawab. Sebagai Bupati saya tidak nonjok, saya marah itu, karena kafe ditutup kok dibuka lagi? Prinsip saya sebagai pemimpin ada yang bisa dirangkul, digendong, disintrek, kewajiban pemimpin bagi saya ini akan kita lawan,” ungkapnya.

Video viral yang memperlihatkan Jeje cekcok dengan warga di warung remang-remang disebut Jeje sebagai upaya pembunuhan karakter.

“Dengan video disebarluaskan ke mana-mana terlalu kecil. Mengambil cara pembunuhan politik dari sisi itu, naif politik begituan. Bung, ini masalah umat, harus dipertahankan sebagai pemimpin,” pungkasnya.

Sementara itu Ujang Bendo, pria yang cekcok dengan Jeje Wiradinata mengatakan, meskipun rakyat salah, seorang pemimpin tidak layak berkata kasar bahkan menantang berkelahi.

“Walaupun rakyatnya salah, bahasa yang ada di video CCTV bukti kasar. Menantang berkelahi dan memukul saya, juga ada anggota Jaga Lembur yang juga memukul saya,” terang Ujang Bendo.

Karena mendapat perlakuan tidak enak dari Jeje Wiradinata, Ujang Bendo nekat melaporkan Bupati Pangandaran tersebut.

“Karena saya sebagai warga negara punya perlindungan dan dilindungi hukum, saya laporkan kepada pihak berwajib. Bupati dan anggota Jaga Lembur telah melakukan tindakan pidana,” tandasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Arus Balik Libur Tahun Baru di Garut Terpantau Lancar

Arus-Balil-Libur-Tahun-Baru.jpg

harapanrakyat.com,- Arus balik libur tahun baru di Garut pada Minggu (1/1/2023) malam terpantau lancar. Warga yang melakukan wisata ke Garut tak begitu meriah, sehingga arus lalu lintas menuju Bandung pun relatif wajar. 

Pantauan di lapangan, petugas tampak hanya memberlakukan sistem satu arah sebanyak tiga kali. 

KBO Lantas Polres Garut Iptu Sunarna mengatakan, tidak ada kepadatan yang membuat hambatan laju kendaraan, seperti di jalur Provinsi Tarogong menuju arah Kadungora hingga Nagreg.

Baca juga: Pengunjung Wisata Situ Bagendit Garut Membludak, Petugas Berlakukan Sistem Buka Tutup

“Normal tidak ada kemacetan,” kata Sunarna.

Meski terpantau normal, kata Sunarna, petugas justru telah melakukan sistem satu arah (one way) sebanyak 3 kali.

“Untuk jalur Tarogong one way dua kali, dan di jalur Kadungora satu kali one way. Tapi ya normal. Pasalnya, jika sistem one way per hari sudah 7 kali bahkan lebih dari itu baru padat,” tambahnya.

Sistem one way, katanya, merupakan cara bertindak petugas kepolisian untuk mengurai spot kemacetan. 

Namun untuk malam ini, lanjutnya, wisatawan yang keluar dari objek wisata Cipanas maupun Darajat, sudah dianggap normal. (Pikpik/R6/HR-Online)

Pastikan Malam Tahun Baru 2023 Aman, Kanwil Kemenkumham Jabar Lakukan Monitoring

Pastikan-Malam-Tahun-Baru-2023-Aman-Kanwil-Kemenkumham-Jabar-Lakukan-Monitoring.jpg

Harapanrakyat.com,- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil Kemenkumham) Jawa Barat lakukan monitoring untuk memastikan keamanan dan kondusifitas malam pergantian tahun baru 2023.

Penyelenggara monitoring yakni Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat pada Sabtu (31/12/2022) malam.

Kegiatan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Suntana, Kepala Badan Intelijen Daerah Jabar Ruddy Prasemilsa beserta perwakilan Forkopimda Jabar.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar, R. Andika Dwi Prasetya mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

“Untuk memastikan keamanan dan kondusifitas di tengah euforia malam pergantian tahun baru 2023,” katanya.

Monitoring di Beberapa Pos Pengamanan Malam Tahun Baru 2023

Andika menjelaskan, rombongan tim monitoring mengawali peninjauan dari Lobi Lokantara, Gedung Sate Bandung, sebagai titik awal.

Baca Juga : Polda Jabar Siap Amankan Malam Akhir Tahun di Obwis Pangandaran

Kemudian, rombongan melanjutkan peninjauan ke pos-pos pengamanan yang terdapat di beberapa titik di wilayah Kota Bandung.

“Mulai dari pos pengamanan Asia Afrika, Pos Terpadu Cikapayang Dago, hingga kembali ke pos pengamanan di Gedung Sate,” jelasnya.

Lalu, penutupan monitoring Kamtibmas malam tahun baru 2023 dengan teleconference daring bersama Kapolri dan Polda di seluruh Indonesia. (R12/HR-Online/Editor-Rizki)

Beredar Video Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Adu Mulut dengan Warga

kmc_20230101_174034_RK0a3Orm1Y_GBrwZR3m4A.jpeg

harapanrakyat.com,- Beredar video yang memperlihatkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata terlibat adu mulut dengan seorang warga di sebuah warung kafe remang-remang blok Astana Buda, Desa Wonoharjo, Kecamatan, Pangandaran. Adegan itu terjadi pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 22.59 WIB.

Dalam video itu, memperlihatkan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata tengah memarahi seorang warga yang diketahui bernama Nandang Suhendar alias Ujang Bendo hingga terjadi adu mulut.

Menurut informasi, percekcokan itu terjadi karena stiker atau segel larangan warung kafe untuk tidak beroperasi robek. Sebab penutupan warung kafe itu sudah jadi keputusan bersama MUI.

Setelah Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata adu mulut dengan warga itu, sempat terjadi adu jotos antara satu warga dengan salah satu rombongan Bupati Jeje.

Tanggapan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Usai Adu Mulut

Menanggapi hal itu, Bupati Jeje menerangkan peristiwa adu mulut itu terjadi saat ia tengah melakukan sidak ke warung kafe. Mengingat Pemkab Pangandaran atas keputusan bersama dengan MUI dan TNI-Polri sudah menutupnya sekitar 3 bulan lalu.

“Saya melakukan sidak sekitar pukul 11 malam ke satu kafe. Terus masuk ke kafe yang buka dan sedang bermain musik. Saya katakan kan kalian ditutup, kan belum ada putusan pengadilan apa-apa,” ujar Jeje, Minggu (1/1/2023) siang.

Ketika itu, petugas mengambil alat musik organ dan kendang untuk pembinaan dan pembelajaran. Pemilik pun bisa mengambilnya ke kantor Pemda Pangandaran pada Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Bupati Pangandaran Kecewa Perangkat Desa Demo Tanpa Pemberitahuan

Namun ketika akan masuk ke kafe, Jeje mendapati pintu yang sebelumnya terpasang segel sudah tersobek. Lantas Jeje pun menanyakan siapa yang berani menyobek segel larangan tersebut.

“Saya lalu bertanya kepada pak Keman yang ada di lokasi, siapa yang menyobek segel larangan warung remang-remang? Katanya, yang nyobek segel itu Ujang Bendo,” kata Jeje.

Menurut Jeje, warga bernama Ujang Bendo itu bukan pemilik kafe namun berani menyobek segel tersebut.

“Ini geger atau apa yang membeking warung itu. Saya langsung cari Ujang Bendo dan bertanya sambil marah. Jang kenapa dibuka? Katanya sudah dapat putusan pengadilan. Tapi itu keputusan pengadilan mana? Saya malah disuruh tanya ke Satpol PP,” terang Jeje.

Segel Tidak Boleh Sembarangan Dirobek

Menurut Jeje, sekalipun ada putusan pengadilan namun yang berhak untuk membuka segel itu Pemda Pangandaran. Sampai akhirnya terjadi adu mulut antara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan warga tersebut.

“Memang saat itu saya pakai bahasa aing karena sedang marah,” jelas Jeje.

Jeje pun menyebut wajar jika marah saat mendapati segel larangan tersebut ada yang merobek. Mengingat segel merupakan simbol kehormatan. Tak hanya kehormatan Pemda namun juga pada alim ulama yang ikut memasang bersama-sama.

“Tapi masih ngeyel. Seperti biasa orang sunda kalau ngeyel terus lalu saya usap mukanya. Bukan menonjok atau menjotos. Kamu ngeyel terus dan sok jagoan kami. Sesudah itu saya mundur, mungkin ada anak-anak yang kitu saya ada yang merasa tersinggung dan ada yang memukul,” jelasnya. (Madlani/R9/HR-Online)

Recent Posts