Beranda blog Halaman 1600

Isu Open Bidding Tidak Transparan, Elita: Kita Harus Berprasangka Baik kepada Pansel dan Baperjakat

Elita-Budiarti.jpeg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Begini pesan Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Subang, Elita Budiarti ke ASN di Pemerintahan Kabupaten Subang, terkait persoalan open bidding yang dinilai tidak transparan.

Dikatakannya, untuk para ASN tolong berpikir sebagai seorang aparatur yang punya harga diri, jangan pernah takut bicara kebenaran.

“Karena anda diangkat menjadi ASN bukan oleh Pansel, Baperjakat atau kepala daerah, tapi oleh negara,” katanya, Kamis (2/9/2021).

Elita yang juga Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Subang itu tegas mengomentari terkait tidak adanya ASN yang mau mendaftarkan diri sebagai kepala dinas dalam open bidding.

Lebih lanjut dia mengatakan, seharusnya semua orang diberi kesempatan dan peluang yang sama dalam meniti karir, jangan hancurkan harapan karier seseorang.

“Raba dada, rasakan apakah kita masih punya hati nurani, pansel jangan gadaikan kredibilitas dan integritas kerjanya untuk mempermainkan proses open bidding. ingat pegang amanah supaya jadi anugrah jangan mimpi amanah jadi musibah. karier, masa depan dan nasib orang jangan dipermainkan,” imbuhnya.

“Poses open bidding apa nama nya kalau setiap pelaksanaan open bidding semua ASN, masyarakat sudah bisa memprediksi siapa yang terpilih. Itulah yang membuat ASN-ASN yang punya potensi kompetensi dan achievment yang baik malas dan kapok ikut open bidding. Apakah pansel dan Baperjakat tidak malu setiap open bidding selalu mudah diprediksi siapa yang terpilih? Jawaban yang basi untuk setiap pertanyaan ini pasti nanti statmen nya “dalam proses open bidding ada yang terpilih dan gagal itu biasa dan pansel sudah melaksanakan tugas dan melewati proses sesuai prosedur” itu statmen sejuta pejabat. Tapi tetap saya pesan kepada saudara-saudara saya yang belum mendapat kesempatan jangan putus asa tetap berjuang, semua orang ada jaman nya semua jaman ada orangnya,” katanya.

Pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk melihat apakah proses open bidding sekarang sama dengan proses open bidding sebelumnya. “Kita doakan baik pansel atau Baperjakat juga bupati masih memegang teguh integritas dan kredibilitas nya,” pungkasnya.

Open Bidding Dinilai Tidak Transparan, Pemda Subang Jangan Main Api

IMG-20210902-WA0008.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Pelaksanaan Open bidding yang dilaksanakan di Sari Ater oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang sekarang telah melalui tahap 3 untuk uji kompentensi menduduki kursi kepala Dinas Pertanian dan BKAD dinilai tidak transparan.

Terlihat pelaksanaan open biding untuk menempati sebagai kepala Dinas Pertanian maupun BKAD hanya diikuti oleh kepala bidang dan Plt dinas setempat.

Bahkan berdar opini di kalangan ASN dan pejabat bahwa posisi dua jabatan tersebut sudah diketahui dan sudah pasti orang tersebut. Sehingga Pemda Subang diminta jangan bermain api.

Menurut Ketua Wakil I DPRD Subang, Hj. Elita Budiarti, bahwa dia menanggapi soal open bidding di lingkungan Pemda Subang, dia menyebut bahwa masyarakat harus memiliki prasangka baik pada pimpinan daerah, dan Baperjakat, pasalnya menurutnya proses open bidding merupakan seleksi yang betul-betul untuk menemukan pimpinan dinas ideal.

“Kita harus punya prasangka baik, open bidding itu bukan main-main atau rekayasa, tapi serius diadakan untuk mendapatkan pimpinan yang ideal,” katanya. Kamis (2/9/2021).

Adapun kabar di luar, bahwa ASN yang potensial sudah malas ikut open bidding sebab pemenangnya sudah diketahui.

Menurut Elita baiknya dilihat dulu, kalau ternyata pemenangnya sesuai dengan yang diketahui katanya baru boleh berkomentar jika open bidding adalah rekayasa.

“Dilihat dulu saja, kalau betul sesuai dengan desas desus, boleh dong saya komentar juga bahwa itu rekayasa,” tambahnya.

Dia juga mempertanyakan kenapa open bidding sepi peminat, seperti open bidding untuk dinas pertanian dan BKAD yang hanya diikuti para Kabidnya saja.

“Jangan-jangan yang ikut juga hanya sebagai pelengkap saja, tolong pada para ASN, anda harus berani bicara,” pungkasnya.

“Saya juga agak kecewa melihat peserta open bidding yang hanya diikuti oleh beberapa peserta saja. Kita akan lihat nanti hasilnya bagaimana, kalau memang ternyata pemenangnya sesuai dengan opini dan prediksi masyarakat berarti open bidding hanya sebagai seremonial saja,” katanya.

Dia juga menghimbau Pansel dan Baperjakat untuk melaksanakan tugas yang benar, dan jangan bunuh masa depan orang lain hanya karena sesuatu.

Dia juga berencana akan memanggil BKPSDM untuk dimintai klarifikasi.

Sungai Kasano di Sulbar Meluap, Pesantren Tergenang

9bcd597848a3908afa1bbef0ae1f375f.jpg

KBRN, Jakarta: Hujan yang turun dengan intensitas tinggi membuat air sungai Kasano di Sulawesi Barat meluap, Jumat (3/9/2021) dini hari. 

Meluapnya sungai Kasano membuat pondok pesantren Al Bana Asing, Kelurahan Kasano, Kecamatan Baras, Kota Pasangkayu tergenang banjir. 

Dilaporkan  genangan air di pesantren tersebut membuat santri mengungsi.

“Santri mengungsi ke lantai pesantren yang lebih tinggi dan kamar santri putri terendam air,” kata Tagana Malaqbi di akun Instagramnya yang dilihat RRI.co.id, Jumat (3/9/2021).  

Sementara itu,  banjir bandang terjadi di desa Sondoang tepatnya dusun Rante dango. Banjir bandang terjadi sekitar pukul 02:00 Jumat dini hari.

Selain itu, di Desa Burana Kec. Tabulahan juga terjadi banjir bandang. (foto: Instagram Tagana Malaqbi)

Pencarian Seorang Pemuda Tenggelam di Sungai Banggai

ba3a4fc05d00e9f601321a790e02bad2.jpg

KBRN, Jakarta: Basarnas Palu melakukan pencarian terhadap pemuda bernama Norman (20) warga dusun Bola Boloak yang terseret arus sungai di dusun Bola Boloak, Kelurahan Sisipan, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Rabu (1/9/2021) pukul 16.30 wita.

Pencarian pada Jumat (3/9/2021) ini digelar setelah pencarian pada Kamis kemarin belum membuahkan hasil. 

“Pencarian yang dimulai pada pukul 07.00 wita hingga sore pukul 17.00 wita kemarin belum membuahkan hasil,” kata Basarnas Palu di akun Instagramnya yang dilihat RRI.co.id, Jumat (3/9/2021).

Berdasarkan laporan awal, pemuda Batui yang hilang terseret arus sungai diperkirakan berada pada titik koordinat 01º16’29,41”S 122º39.40’97”T, heading 224.93°.

Kepala Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes mengatakan, korban Norman hilang saat hendak melintasi sungai tersebut.

“Tiba-tiba arus air deras dan mengakibatkan korban terseret arus sungai, di Dusun Bola Boloak,” kata Andrias. (foto: Basarnas Palu)

Puncak Bogor Mulai Uji Coba Ganjil Genap

c7981948acb96de4f8ecacb0ad60a991.jpg

KBRN, Jakarta: Uji coba pemberlakuan sistem ganjil genap di kawasan Puncak mulai digelar hari ini, Jumat (3/9/2021). Sistem ganjil genap ini akan diberlakukan setiap akhir pekan selama 24 jam. Berlaku bagi mobil mau pun motor yang melintas dari arah Jakarta menuju kawasan puncak. 

“Uji coba ini rencananya dilakukan selama dua pekan, yakni setiap weekend atau hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Kalau memang hasilnya mengarah kepada kebaikan, tentunya akan kita buat payung hukumnya,” ucap Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, Kamis (2/9/2021). 

Ade mengatakan, uji coba sistem ganjil genap ini merupakan buntut dari membludaknya wisatawan di kawasan Puncak pekan lalu. 

Padahal, lokasi tersebut masih diberlakukan PPKM Level 3, yang mana tidak diperbolehkan adanya perkumpulan massa. Pelonggaran aktivitas mengakibatkan ribuan orang menyerbu kawasan puncak untuk berwisata.

Menurut Ade, masyarakat yang pergi ke kawasan Puncak hanya untuk sekedar mencari udara segar, menikmati pemandangan, tidak ke hotel, atau ke tempat wisata karena tempat wisata masih tutup, dan masih dimonitor oleh Satgas Covid-19. 

“Berita macetnya wilayah Puncak memang sampai ke pemerintah pusat, maka pemerintah pusat meminta kami untuk segera mencari solusinya, agar tidak terulang kembali. Ketika ada pelonggaran biasanya masyarakat menganggapnya apapun sudah diperbolehkan, sehingga akhirnya masyarakat ramai-ramai mengunjungi kawasan Puncak,” kata Ade.

Heboh Tagihan Pasien Covid-19 Capai Rp456 Juta

f57aa3a263082debf140216d21bc9bf1.jpg

KBRN, Jakarta: Pihak keluarga pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia di rumah sakit (RS) Columbia Asia Medan memprotes. Pasalnya, tagihan biaya rumah sakit hingga Rp456 juta.

Pihak keluarga pasien bernama Ria Anjelina Siregar mengatakan, sebelum pasien meninggal, keluarga telah melakukan deposito sebesar 166 juta dan masih ditagih kurang oleh rumah sakit. 

Dia menuturkan, sebelum meninggal, anggota keluarganya mengalami demam tinggi dan batuk. 

“Setelah dilakukan tes dinyatakan positif Covid-19. Lalu dirawat selama 25 hari,” katanya, Kamis (2/9/2021).

Dia menuturkan, pihak keluarga sebelumnya telah melakukan deposito sebesar Rp166 juta. 

“Kami dari pihak keluarga berpikir pasien Covid-19 biaya perawatannya ditanggung oleh pemerintah,” katanya. 

Penggeng Harahap mengatakan, pihak keluarga meminta seharusnya keluarga tidak lagi dibebankan terhadap biaya yang dinilai sangat besar ini dan keluarga sudah mengaku tidak sanggup. Menanggapi kejadian itu, pihak RS Columbia Asia Medan akhirnya buka suara.

General Manager RS Columbia Asia Medan, Deny Hidayat mengatakan, pihaknya awalnya melakukan tagihan Rp456 juta setelah dikurangi dengan deposito. Namun pihak keluarga menyebut tidak ada biaya lagi untuk membayarnya. 

“Setelah melakukan diskusi, kami dari pihak rumah sakit menawarkan kepada pihak keluarga agar sisa tagihan dibebankan kepada Kemenkes untuk klaim pasien Covid-19,” katanya. 

Namun dari tagihan sebesar Rp456 juta, kata dia, Kemenkes hanya mengcover sebesar Rp366 juta dan masih sisa Rp87 juta lagi yang menjadi beban keluarga. 

Diketahui, pasien Ria Anjelina masuk ke rumah sakit pada 27 Juli 2021 lalu  dan dinyatakan positif Covid-19 serta menjalani perawatan dan akhirnya meninggal dunia pada 19 Agustus 2021 lalu. Inews.id

Polisi: Rumah Mewah di Tangerang Pabrik Sabu

a79e7bee46058c9c00b5e4cf0852e2de.jpeg

KBRN, Tangerang : Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkap sebuah rumah mewah yang disulap menjadi pabrik narkoba jenis sabu di bilangan Karawaci, Tangerang.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo menyatakan, pabrik narkoba yang berhasil diungkap merupakan sindikat jaringan Timur Tengah. 

“Kedua pelaku yqng diamankan merupakan WNA (Warga Negara Asing, Red) asal Timur Tengah (Iran),” ungkapnya kepada RRI.co.id, Kamis (2/9/2021) malam. 

Dia mengatakan, pihaknya masih terus mendalami dan menelusuri dalam upaya lebih lanjut mengidentifikasi sejumlah barang bukti. 

Diberitakan sebelumnya, rumah mewah yang disulap menjadi laboratorium atau pabrik narkoba jenis sabu di bilangan Karawci, Tangerang ternyata jaringan internaaional dan mekibatkan warga negara asing (WNA). 

“Jadi tim sekarang sedang bergerak untuk mengembangkan temuan kita yang memang bukti bukti awal adalah sebuah lab yang berada di perumahan dan melibatkan WNA, ini merupakan jaringan international,” ungkap Kombes Pol Ady Wibowo, Kapolres Metro Jakarta Barat kepada rri.co.id, Kamis (2/9/2021). (imr)

Penyuplai Narkoba Coki Pardede Seorang Perempuan

fc51c193253cae49d758e0b40282306e.jpg

KBRN, Tangerang: Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Narkoba) Polres Tangerang Kota, AKBP Pratomo Widodo menyebut, penyuplai sabu kepada komika Coki Pardede alias Reza Pardede ialah seorang perempuan berinisial WLI.

WLI ditangkap di wilayah Jakarta, berdasar hasil pengembangan usai penyidik lebih dulu menangkap Coki Pardede.

“Iya perempuan, ditangkap di wilayah Jakarta,” kata Pratomo kepada rri.co.id, Kamis (2/8/2021).

Berdasar hasil tes urine Coki Pardede dan WLI positif mengkonsumsi amphetamine dan methaphetamine. Zat narkotika ini biasa terkandung dalam narkoba jenis sabu dan ekstasi.

“Ya dua-duanya positif methaphetamine dan amphetamine,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, komika Coki Pardede alias Reza Pardede seorang pecandu berat. Bahkan, komedian jebolan Stand UP Comedy Season 4 itu menggunakan narkoba jenis sabu dengan cara yang tidak lazim atau menyimpang.

Hal itu berdasarkan pengakuan Coki Pardede saat diperiksa oleh polisi di Mapolres Metro Tangerang Kota.

Kasat Res Narkoba Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Pratomo mengungkapkan, Coki Pardede ditangkap dalam keadaan di bawah pengaruh narkoba jenis sabu. 

“Masih. Dia modelnya pakai suntikan,” kata Pratomo kepada , Kamis (2/9/2021).

Polisi Gerebek Pabrik Sabu di Karawaci

dd54ec37945528307d59421a54dd5af5.jpg

KBRN, Jakarta: Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat telah melakukan penggrebekan rumah mewah yang dijadikan sebagai tempat laboratorium narkoba (pabrik), pada Rabu (1/9) kemarin.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, rumah tersebut berada di kawasan komplek perumahan mewah di Karawaci, Tangerang. 

“Ya benar kami baru saja mengamankan laboratorium narkoba di salah satu perumahan mewah,” ujar Ady saat dikonfirmasi wartawan Kamis (2/9/2021).

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Danang Setiap menjelaskan penggerebekan tersebut merupakan hasil pengembangan pengungkapan sebelumnya di Kalideres, Jakarta Barat. 

Dari penangkapan tersebut pihaknya mengamankan 2 (dua) orang tersangka 

“Dua orang pelaku berhasil kami amankan,” ucap Danang. 

Namun pihaknya belum bisa merinci secara detail terkait pengungkapan tersebut.

“Kami masih melakukan pendalaman terkait hasil pengungkapan tersebut,” tukasnya.

Ini Kronologi Dugaan Perundungan di Kantor KPI

f07805487841714ac66a4fc3196c0968.jpg

KBRN, Jakarta: Polres Metro Jakarta Pusat sudah mulai menyelidiki kasus dugaan perundungan yang dialami oleh MS, seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dilakukan oleh sejumlah rekan sekantornya.

“Ya, semalam tim Polres Jakarta Pusat sudah mendatangi kediaman korban untuk memintanya membuat laporan. Dan sekitar jam 23.30 tadi malam, korban dengan didampingi seorang Komisioner KPI datang ke Mapolres untuk membuat laporan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/9/2021).

Menurut Yusri, dari keterangan awal, MS membantah telah membuat surat press rilis yang berisi kronologis kejadian yang kemudian viral di sejumlah media sosial. MS juga membantah telah dua kali membuat laporan ke Polsek Gambir.

“Tapi yang bersangkutan membenarkan bahwa pada 2015 dirinya beberapa kali menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh sejumlah rekan kerja termasuk atasannya,” ungkap.

Saat ini, tambah Yusri, Polres Metro Jakrta Pusat sedang mengusut kasus ini, dan akan meminta keterangan dari 5 orang pegawai KPI yang disebutkan oleh MS.

“Kita juga sedang menyelidiki siapa pembuat pres rilis kronologis itu yang kemudian membuat kasus ini jadi viral,” tegasnya.

Sebagai infomasi,kasus perundungan di kantor KPI ini mencuat setelah sebuah surat berisi press rilis yang berisi kronologis perundungan yang dialami MS. Surat yang dibuat pada 1 September kemarin itu kemudian viral, dan mendapat komentar berbagai kalangan.

Dalam surat itu, disebutkan bahwa pada 2015 para pelaku perundungan itu mulai melakukan pelecehan seksual. Mereka memegangi kepala, tangan, kaki hingga menelanjangi korban.

Bahkan, sempat ada terjadi para pelaku mencoret-coret alat kelamin MS dengan menggunakan spidol. Perbuatan itu membuat MS merasa trauma dan rendah diri. Ia tak bisa melawan aksi perundungan yang dilakukan secara ramai-ramai itu. Setelah perbuatan iu terus berlanjut, MS mengaku sempat melapor ke Polsek Gambir pada 2019.

Namun, aduan itu tak digubris oleh polisi. Padahal, ia melapor berdasarkan hasil dari rekomendasi Komnas HAM yang terkait perkara tersebut yang sempat diadukan dirinya pada 2017.

Recent Posts