Beranda Berita Subang Open Bidding Dinilai Tidak Transparan, Pemda Subang Jangan Main Api

Open Bidding Dinilai Tidak Transparan, Pemda Subang Jangan Main Api

IMG-20210902-WA0008.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Pelaksanaan Open bidding yang dilaksanakan di Sari Ater oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang yang sekarang telah melalui tahap 3 untuk uji kompentensi menduduki kursi kepala Dinas Pertanian dan BKAD dinilai tidak transparan.

Terlihat pelaksanaan open biding untuk menempati sebagai kepala Dinas Pertanian maupun BKAD hanya diikuti oleh kepala bidang dan Plt dinas setempat.

Bahkan berdar opini di kalangan ASN dan pejabat bahwa posisi dua jabatan tersebut sudah diketahui dan sudah pasti orang tersebut. Sehingga Pemda Subang diminta jangan bermain api.

BACA JUGA:  50 Anggota DPRD Subang Periode 2024-2029 Siap Dilantik: KPU Subang Selesaikan Tahap Akhir

Menurut Ketua Wakil I DPRD Subang, Hj. Elita Budiarti, bahwa dia menanggapi soal open bidding di lingkungan Pemda Subang, dia menyebut bahwa masyarakat harus memiliki prasangka baik pada pimpinan daerah, dan Baperjakat, pasalnya menurutnya proses open bidding merupakan seleksi yang betul-betul untuk menemukan pimpinan dinas ideal.

“Kita harus punya prasangka baik, open bidding itu bukan main-main atau rekayasa, tapi serius diadakan untuk mendapatkan pimpinan yang ideal,” katanya. Kamis (2/9/2021).

Adapun kabar di luar, bahwa ASN yang potensial sudah malas ikut open bidding sebab pemenangnya sudah diketahui.

BACA JUGA:  Penyuluh Pertanian dari Kabupaten Subang Raih Penghargaan Penyuluh Pertanian Teladan Nasional 2024 dari Kementan

Menurut Elita baiknya dilihat dulu, kalau ternyata pemenangnya sesuai dengan yang diketahui katanya baru boleh berkomentar jika open bidding adalah rekayasa.

“Dilihat dulu saja, kalau betul sesuai dengan desas desus, boleh dong saya komentar juga bahwa itu rekayasa,” tambahnya.

Dia juga mempertanyakan kenapa open bidding sepi peminat, seperti open bidding untuk dinas pertanian dan BKAD yang hanya diikuti para Kabidnya saja.

“Jangan-jangan yang ikut juga hanya sebagai pelengkap saja, tolong pada para ASN, anda harus berani bicara,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

“Saya juga agak kecewa melihat peserta open bidding yang hanya diikuti oleh beberapa peserta saja. Kita akan lihat nanti hasilnya bagaimana, kalau memang ternyata pemenangnya sesuai dengan opini dan prediksi masyarakat berarti open bidding hanya sebagai seremonial saja,” katanya.

Dia juga menghimbau Pansel dan Baperjakat untuk melaksanakan tugas yang benar, dan jangan bunuh masa depan orang lain hanya karena sesuatu.

Dia juga berencana akan memanggil BKPSDM untuk dimintai klarifikasi.