Beranda blog Halaman 1548

Ternyata Drainase Mampet Karena Sampah Menjadi Penyebab Banjir di Ciater

IMG-20211016-WA0007.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Hujan deras mengguyur Ciater pada hari Kamis 13 Oktober 2021 membuat ruas jalan sekitar mengalami banjir.

Kabar di media sosial menyebutkan bahwa banjir terjadi akibat adanya beberapa bagian di Kebun Ciater yang beralih fungsi menjadi tempat wisata, namun faktanya berdasarkan hasil investigasi dati Tim Kebun Ciater dan Tim BPBD Subang, terjadinya banjir dadakan yaitu akibat dari saluran air tersumbat oleh sampah yang dibuang tidak pada tempat yang seharusnya.

Setelah dilakukan pengecekan ke saluran drainase, ternyata banyak sampah dan kayu yang menghalangi jalur air. Material yang menutupi saluran tersebut, dibersihkan secara gotong royong oleh Tim Kebun Ciater, BPBD Kabupaten Subang, Babinsa Kecamatan Ciater dan Mitra PT Candisukuh Ciater.

Hujan lebat kembali terjadi lagi keesokan harinya, dan tidak nampak genangan di jalan raya karena telah dilaksanakan pembersihan drainase.

Manager Kebun Ciater Yanyan Cahyana atau yang akrab disapa Abah Yanyan menyebutkan, sebenarnya sudah terjadi 2 kali kejadian meluapnya air ke jalan sekitar nagrog (dekat proyek wisata PT Candi Sukuh), pihak Kebun Ciater pun sudah mendapat laporan terkait hal tersebut baik dari masyarakat maupun dari Camat Ciater.

“Namun saat itu kami belum dapat menemukan sumber dari luapan tersebut, dan baru setelah kejadian banjir hari rabu tg 13 Oktober 2021 keesokan harinya kami cek bersama-sama dengan kecamatan, petugas BPDB Kab Subang dan pihak mitra PT. Candi Sukuh, ditemukan sumber luapan air berasal dari gorong-gorong yang berada di sebrang jalan proyek Candi Sukuh setelah diperiksa tersumbat oleh berbagai material sampah antara lain plastik, kayu dan batu, setelah dibersihkan Kamis pagi tanggal 14 Oktober 2021, dan terjadi hujan lebat sore hari nya kami cek ke lapangan Alhamdulillah saluran air berfungsi dengan baik dan tida ada lagi luapan air ke jalan, mudah-mudahan tidak terjadi lagi ke depannya,” katanya.

Direncanakan hari Jumat 15 Oktober kami dari Tim Kebun Ciater bersama Mitra PT. Candi Sukuh dan Muspika Kecamatan Ciater akan melakukan gotong royong membersihkan sisa-sisa sampah eks banjir tersebut.

Petugas BPDB Subang menyatakan sebaiknya untuk menyikapi kejadian bencana alam semua pihak harus melakukan mitigasi terlebih dahulu jangan asal tuduh tanpa di cek kebenaran nya terlebih dahulu, seperti kejadian banjir yang terjadi di wilayah kebun Ciater tempo hari tanggal 13 Oktober 2021 banyak yang upload di media sosial memberitakan bahwa kejadian banjir akibat terjadinya pembabatan hutan dan adanya proyek yang dikerjakan di areal Kebun Ciater.

Ternyata setelah diinvestigasi itu tidak benar, kejadian meluapnya air ke jalan murni disebabkan saluran drainase (gorong-gorong) yang berada di sebrang bagian atas proyek Candi Sukuh tidak berfungsi karena tersumbat sampah plastik rumah tangga dan material lainnya; setelah dilakukan pembersihan drainase berfungsi kembali dan saat ada hujan sore harinya tidak terjadi lagi kejadian banjir tersebut.

“Penggunaan beberapa titik di Perkebunan Ciater menjadi tempat wisata sudah melalui kajian dan perijinan dari Dinas terkait”, ucap Tim Optimalisasi Aset PTPN VIII.

Kejadian banjir ini menjadi pengingat untuk kita agar lebih menjaga kebersihan bumi ini dengan tidak membuang sampah maupun material lainnya ke sungai maupun gorong-gorong saluran air, karena bencana alam yang tidak kita inginkan dapat terjadi saat memasuki musim penghujan.

Hadiri Kegiatan Bimtek KPAI, Kapolres : Masih Ada 17 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Subang

Kapolres-di-Bimtek-KPAD-Subang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Kapolres Subang AKBP Sumarni Hadiri Kegiatan Bimbingan Teknis Percepatan Penanganan Perlindungan Anak di Kab. Subang Menuju Kabupaten Subang Layak Anak oleh KPAI di Hotel Betha Subang, Jumat (15/10/2021)

Kegiatan dihadiri juga oleh Ketua KPAI Dr. Susanto, Ketua KPAD Kab. Subang Hj. Merry Mariam, Asda I Kab. Subang H. Rahmat Effendi, Kasat Binmas Polres Subang, Kanit PPA Sat Reskrim Polres Subang, Anggota dari KPAI Pusat, Perwakilan dari Dinas Pendidikan Subang, Perwakilan dari Dinas Kesehatan Subang, Perwakilan dari DP2KBP3A Subang dan Perwakilan dari Dinas Sosial Kab. Subang.

Ketua KPAD Kab. Subang Hj. Merry Mariam dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Kapolres dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Percepatan Penanganan Perlindungan Anak di Kab. Subang Menuju Kabupaten Subang Layak Anak.

Hj. Merry Mariam mengatakan berbagai soroton terhadap tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi. Baik melalui media cetak maupun elektronik, telah memposisikan pemerintah untuk segera mengambil keputusan dan proaktif merespon berbagai reaksi masyarakat melalui berbagai kegiatan pemberantasan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan dimaksud adalah membuat regulasi di tingkat pusat maupun daerah yang betul-betul menyentuh substansi permasalahan yang sedang dihadapi. Saya harapkan Bintek ini dapat menjelaskan berbagai strategi dan sistem pencegahan dini antara semua pihak, ” Ucapnya.

Kapolres Subang AKBP Sumarni, menyampaikan rasa terima kasih atas undangannya karena ini juga termasuk dalam tugas pokok Polri tentang perlindungan anak.

“Anak adalah penerus bangsa, maka dari itu harus betul – betul jaga dan lindungi keselamatannya. Masih terjadi 17 kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur di Wilayah Hukum Polres Subang, yang paling banyak kasus persetubuhan anak dibawah umur, kekerasan terhadap anak, perdagangan dlan lainnya. Bahkan ada kasus persetubuhan anak dibawah umur dilakukan oleh orang tua tirinya, ada juga oleh orang tua kandungnya, kebanyakan kasus tersebut setelah kami dalami berdasarkan pengakuan para pelaku ternyata disebabkan setelah menonton konten porno yang beredar luas di media internet/situs Web, dan masalah lainnya yang rentan membahayakan anak yaitu Peredaran Narkoba, ucapnya.

Sumarni mengajak, Mari kita lakukan langkah – langkah antisipasi agar kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur tidak terjadi lagi di kab. Subang.

“Kita harus melakukan Edukasi terhadap orang tua untuk memberikan pengawasan yang ketat terhadap anaknya, jangan biarkan anak bermain tanpa ada pengawasan dari orang tuanya ataupun kerabat/orang yang di percayai. Maka dari itu kita harus sama – sama melakukan Sosialisasi terhadap para orang tua agar ajarkan anaknya supaya tidak mudah didekati oleh orang yang tidak dikenal, ataupun para anak tidak diam saja pada saat bagian sensitif mereka di sentuh orang lain”, ungkap Sumarni.

Kapolres Subang juga menambahkan, apabila ada kasus apapun yang terjadi terhadap anak dibawah umur yang diketahui silakan laporkan ke pihak kepolisian polres subang, bisa dengan hubungi Call Center kami di 110, tandasnya.

Sementara Ketua KPAI Dr. Susanto menyambut baik kerjasama yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Subang dalam rangka melaksankan kegiatan ini.

“Tugas tersebut sungguh merupakan tugas yang berat, karena terkait dengan permasalahan moral manusia. Tugas ini akan menjadi ringan apabila semua komponen memiliki komitmen bersama untuk melaksanakan Peraturan Perundang-Undang tersebut dengan arif dan bijaksana,” harapnya.

Selain itu, Asda I Kab. Subang H. Rahmat Effendi menyampaikan bahwa dalam rangka menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang akhir-akhir ini sangat tinggi, Pemerintah Pemerintah Kabupaten Subang telah banyak melakukan upaya-upaya penanganan maupun pemberdayaan perempuan.

Dengan melibatkan berbagai elemen, antara lain instansi terkait, tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM pemerhati Perempuan dan Anak yang tugasnya mendorong percepatan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Menghadapi dinamika dan tantangan tugas ke depan yang semakin berat dengan berbagai wujud dan tempat dengan seribu satu masalah yang dihadapi, ia berharap melalui kegiatan Bintek dan sosialisasi ini, kita semakin merapatkan barisan dan membulatkan tekad bersama menyatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah musuh kita dan karena itu harus diberantas atau dihilangkan.

Sebagai Narasumber pada Bintek dan sosialiasi tersebut adalah Penguatan Kesekretariatan KPAD oleh Elita Gafar mengenai dan Penyampaian Materi mengenai Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kab. Subang Dra. Nunung Suryani.

Kegiatan Bintek tersebut berlangsung sehari dan diwarnai dengan dialog bersama yang melibatkan peserta yang berasal dari sejumlah Aparatur Sipil Negara/ASN Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, Unsur Polri dan TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Subang.

Kunjungi Pantura, Kang Jimat Sampaikan Akan Maksimalkan Upaya Antisipasi Banjir

Bupati-Ruhimat.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kecamatan Sukasari Bupati Subang H. Ruhimat juga lakukan silaturahmi sekaligus serap aspirasi dan penyerahan berbagai bantuan sosial untuk warga Kecamatan Pamanukan di Kantor Desa Sukareja Kecamatan Sukasari, Kamis (14/10/21).

Berbagai rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Kecamatan Pamanukam dimulai dari acara pemberian bantuan stimulan, bantuan sosial tunai, pemberian 1 unit motor kepada Desa Rancasari dan Desa Bongas, dan reward mobil Jawara kepada desa Lunas PBB yaitu Desa Mulyasari, Desa Rancahilir dan Desa Pamanukan Hilir dari pemerintah Kabupaten Subang, serta pemberian bantuan penerima manfaat pekarangan pangan lestari (P2L) sumber dana DAK non fisik tahun 2021 dari Dinas Ketahanan Pangan kepada KWT Mulyasari Berseri Desa Mulyasari sebesar Rp. 55.000.000.

Selain itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan dari Dinas Pertanian berupa bantuan brigade Pompa Air 6 inc kepada Kelompok Tani Lodan Desa Mulyasari.

Adapun penyerahan bantuan stimulan tingkat RT sebesar 10 Juta rupiah/RT diberikan kepada 43 RT dari 174 RT se Kecamatan Pamanukan diantaranya Desa Bongas (3 RT), Desa Lengkongjaya (5 RT), Desa Mulyasari (8 RT), Desa Pamanukan (11 RT), Desa Pamanukan Hilir (5 RT), Desa Pamanukan Sebrang (4 RT) Desa Rancahilir (3 RT) dan Desa Rancasari (4 RT).

Menurut kalak BPBD H. Hidayat perkara bencana terdiri dari 3 faktor yaitu alam, perilaku dan regulasi dimana curah hujan maupun cuaca tidak bisa dicegah atau di kendalikan maka buruknya perilaku manusia pun dapat menyebabkan kemudharatan bila tak terjaga dan terpelihara sedangkan regulasi yang tak beraturan pemberian izin yang bukan peruntukan maupun kebijakan pembangunan yang serampangan serta perencanaan yang tidak matang merupakan faktor terbesar yang dapat mengundang bencana alam terutama bencana banjir. Untuk itu dibutuhkan kesadaran seluruh pihak secara konperhensif untuk tidak hanya saling menyalahkan dan mengajak untuk saling mencari solusi serta melakukan semaksimal mungkin ikhtiar maupun mitigasi terhadap potensi kebencanaan dalam peran dan posisinya masing-masing.

Sementara itu dalam sesi obrolan Omat, Kang Jimat sapaan akrab orang nomor 1 di Subang tersebut menyampaikan apresiasinya atas kekompakan warga dan pemuda pantura dalam upaya penanggulangan banjir di Pamanukan, selain itu dirinya menyampaikan permohonan maafnya apabila pemerintah daerah dinilai belum maksimal dalam penanggulangan banjir di wilayah pantura umumnya dan di kecamatan Pamanukan khususnya. Dibutuhkan kerjasama dan sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Subang Utara, untuk itu dirinya akan memaksimalkan peran pemerintah daerah untuk melakukan berbagai upaya mengatasi banjir di Subang Utara khususnya di Kecamatan Pamanukan.

Tahun 2021 ini melalui Dinas PUPR dan BP4D dirinya telah menginstruksikan perencanaan dan penganggaran pembangunan untuk 78 saluran di 6 kecamatan di wilayah Subang Utara untuk normalisasi sungai sebagai antisipasi banjir. Dirinya berharap apa yang dilakukan pemerintah daerah bisa meminimalisir dampak banjir di wilayah Subang Utara dan berharap semua pihak saling bergotong royong dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Subang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Subang sekaligus istri Bupati Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Rahmat Effendi, Kalak BPBD H. Hidayat, Kadis Pertanian Dra. Nenden Setiawati, M.Si., Kadis Sosial Drs. H. Deden Hendriana, M.Pd., Kadis Ketahanan Pangan Dr. H. Hendrawan, SP., M.M., perwakilan Dispemdes, Perwakilan DKUPP,
Perwakilan Bapenda, Perwakilan Dinas PUPR, unsur Muspika Kecamatan Pamanukan dan seluruh kepala desa perwakilan RT Se Kecamatan Pamanukan baik langsung maupun secara virtual.

Polres Subang Gencarkan Vaksinasi Massal Bagi Lansia dan Bagikan Sembako di Dua Desa

IMG-20211015-WA0059.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat terus menggencarkan kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal serta Pemberian Sembako Kepada Lansia di Desa Rancajaya Patokbeusi dan Desa Karang Mulya Legonkulon Subang. Kegiatan di Pimpin Langsung Kapolres Subang AKBP Sumarni.

“Pada hari ini Polres Subang kembali menggelar vaksinasi massal bagi para lansia. Kegiatan ini dilaksanakan di dua Lokasi yaitu di Desa Rancajaya Patokbeusi dan Desa Karang Mulya Legonkulon Subang,” Ucap Kapolres Subang. Jumat (15/10/2021).

Kapolres mengatakan pihaknya telah meninjau pelaksanaan vaksinasi yang menyasar 2.000 di dua Desa tersebut. “Berdasarkan hasil peninjauan semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Kapolres juga mengatakan, Adapun Jumlah Lansia yang telah Tervaksin di Desa Rancajaya Patokbeusi Subang sebanyak 1.000 Orang. Dan Jumlah Lansia yang telah Tervaksin di Desa Karang Mulya Legonkulon Subang sebanyak 1.000 Orang.

Sumarni menambahkan bahwa kegiatan ini juga sesuai dengan program pemerintah agar kegiatan vaksinasi terus ditingkatkan dan digencarkan guna mendukung capaian target kekebalan komunal.

Kapolres juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19, khususnya di Kabupaten Subang.

“Masyarakat perlu ikut berpartisipasi, salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi, bagi yang belum mendapatkan vaksinasi agar dapat segera mendaftarkan diri,” katanya.

Selain itu, Kapolres Subang juga memberikan Bantuan Sosial berupa Sembako kepada Lansia yang telah melaksanakan Vaksin di Desa Rancajaya Patokbeusi dan Desa Karang Mulya Legonkulon Subang.

Kapolres Subang memberikan Bantuan Sosial berupa Paket Sembako kepada Tim Nakes di Desa Karang Mulya Legonkulon Subang, sebagai Apresiasi dari Polres Subang atas bantuannya sebagai Vaksinator di Desa Karang Mulya Legonkulon Subang.

Crane Jatuh di Depok, Warga Tertimpa Beton

c2d020311e291696b44179f818467fdf.jpeg

KBRN, Jakarta: Crane jatuh dan menimpa rumah warga hingga membuat penghuni mengalami luka-luka di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).

“Benar (ada kejadian tersebut, red),” kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Tri Harjadi saat dikonfirmasi seperti mengutip CNN, Jumat (15/10/2021).

Pantauan ANTARA di lokasi, kejadian alat berat crane itu roboh menimpa rumah yang berada tepat di sebelahnya.

Di dalam rumah tersebut dihuni oleh lima orang keluarga masing-masing ayah, ibu dan tiga orang anak.

Peristiwa ini pun terjadi pukul 09.00 WIB. Kondisi penghuni rumah saat itu, ibu sedang berada di luar, sementara dua anak yang berada di kamar samping terhindar dari tertimpa crane tersebut.

Sedangkan ayahnya yang berada di depan rumah mengalami luka-luka di bagian kepala, anaknya yang benama Yasmin kelas 1 SMP tertimpa bongkahan beton dan hingga 3 jam lamanya sekitar pukul 12.00 WIB masih dalam proses evakuasi.

“Mohon doanya agar Yasmin bisa dievakuasi dengan selamat,” ujar sang ibu.

Seorang lagi Taher korban, juga mengalami luka-luka di bagian kepala.

Hingga pukul 12.30 WIB masih dilakukan proses evakuasi terhadap Yasmin.

Polres Subang Gencarkan Vaksinasi Massal Bagi Lansia dan Pelajar

polres-subang-2.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat terus menggencarkan kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal untuk masyarakat umum, Lansia yang dilaksanakan di Desa Panyingkiran, Pelajar SMPN 2 Purwadadi, Madrasah Aliyah Negeri Subang dan beberapa wilayah hukum Polsek di jajaran Polres Subang. Kegiatan di Pimpin Langsung Kapolres Subang AKBP Sumarni.

“Pada hari ini Polres Subang kembali menggelar vaksinasi massal bagi para lansia dan pelajar. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa titik Lokasi yaitu di Klinik Bhayangkara Polres Subang, Kantor Desa Panyingkiran, SMPN 2 Purwadadi , di MAN Subang dan di beberapa wilayah hukum Polsek jajaran Polres Subang,” Ucap Kapolres Subang. Kamis (14/10/2021).

Kapolres mengatakan pihaknya telah meninjau pelaksanaan vaksinasi yang menyasar ribuan masyarakat umum, lansia dan ratusan siswa di dua sekolah tersebut. “Berdasarkan hasil peninjauan semuanya berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.

Kapolres juga mengatakan, pada kegiatan vaksinasi massal hari ini, pihaknya melibatkan tenaga kesehatan Puskesmas setempat dan Nakes dari Klinik Bhayangkara Polres Subang.

Sementara itu, Sumarni menambahkan bahwa kegiatan ini juga sesuai dengan program pemerintah agar kegiatan vaksinasi terus ditingkatkan dan digencarkan guna mendukung capaian target kekebalan komunal.

“Oleh karenanya kita terus lakukan dan gencarkan kegiatan vaksinasi massal termasuk dengan sasaran lansia yang cakupan vaksinasinya masih rendah dan pelajar di sekolah-sekolah bagi para pelajar untuk mendukung program pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan,” katanya.

Kapolres juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19, khususnya di Kabupaten Subang.

“Masyarakat perlu ikut berpartisipasi, salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi, bagi yang belum mendapatkan vaksinasi agar dapat segera mendaftarkan diri atau datang langsung ke puskesmas terdekat atau ke gerai vaksin yang sudah disiapkan,” katanya.

Adapun Jumlah Masyarakat/Lansia yang telah tervaksin hari ini sebanyak 3.489 Orang.

Pegawai BPN Subang Ditemukan Tewas di Kamar Kos

Penemuan-mayat-dikamar-kos.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Seorang pria berinisial J (51) ditemukan tewas membusuk di dalam kamar kos-kosan tepatnya di kamar mandi di Jalan Pejuang 45, Samping Kantor Telkom kelurahan Karang anyar, kecamatan Subang Kabupaten Subang, Jumat (15/10/2021).

J adalah salah seorang pegawai di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Subang, dan J yang berasal dari Bandung ditemukan di kos dengan keadaan sudah membusuk karena sudah 2×24 jam baru di temukan.

Menurut Kapolsek Subang Kota Kompol Yayah Rokayah, bahwa korban salah seorang pegawai BPN sebagai Kepala Seksi Sengketa, dan korban asli dari bandung, selama bekerja di BPN Subang dia ngekos, ditemukannya tewas pihak kepolisian mendapat laporan dari Kepala BPN Subang, adanya stapnya meninggal di tempat Kos.

“Korban diduga sakit jantung, dan ditemukan sudah 2×24 jam keadaan sudah membusuk di kamarmandi,” kata Kompol Yayah Rokayah.

Sementara itu setelah ada pemeriksaan dari pihak kepolisian korban langsung di larikan ke Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng Subang.

Dan pihak kepolisian juga menghubungi pihak keluarga korban yang berada di Bandung.

Bupati Subang Maksimalkan Penanganan Banjir di Pantura

IMG-20211015-WA0026.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Kecamatan Suksari Bupati Subang H. Ruhimat juga lakukan silaturahmi sekaligus serap aspirasi dan penyerahan berbagai bantuan sosial untuk warga Kecamatan Pamanukan di Kantor Desa Sukareja Kecamatan Sukasari, Kamis (14/10/2021).

Berbagai rangkaian kegiatan kunjungan kerja di Kecamatan Pamanukam dimulai dari acara pemberian bantuan stimulan, bantuan sosial tunai, pemberian 1 unit motor kepada Desa Rancasari dan Desa Bongas, dan reward mobil Jawara kepada desa Lunas PBB yaitu Desa Mulyasari, Desa Rancahilir dan Desa Pamanukan Hilir dari pemerintah Kabupaten Subang, serta pemberian bantuan penerima manfaat pekarangan pangan lestari (P2L) sumber dana DAK non fisik tahun 2021 dari Dinas Ketahanan Pangan kepada KWT Mulyasari Berseri Desa Mulyasari sebesar Rp. 55.000.000.

Selain itu juga dilaksanakan penyerahan bantuan dari Dinas Pertanian berupa bantuan brigade Pompa Air 6 inc kepada Kelompok Tani Lodan Desa Mulyasari.

Adapun penyerahan bantuan stimulan tingkat RT sebesar 10 Juta rupiah/RT diberikan kepada 43 RT dari 174 RT se Kecamatan Pamanukan diantaranya Desa Bongas (3 RT), Desa Lengkongjaya (5 RT), Desa Mulyasari (8 RT), Desa Pamanukan (11 RT), Desa Pamanukan Hilir (5 RT), Desa Pamanukan Sebrang (4 RT) Desa Rancahilir (3 RT) dan Desa Rancasari (4 RT).

Menurut kalak BPBD H. Hidayat perkara bencana terdiri dari 3 faktor yaitu alam, perilaku dan regulasi dimana curah hujan maupun cuaca tidak bisa dicegah atau di kendalikan maka buruknya perilaku manusia pun dapat menyebabkan kemudharatan bila tak terjaga dan terpelihara sedangkan regulasi yang tak beraturan pemberian izin yang bukan peruntukan maupun kebijakan pembangunan yang serampangan serta perencanaan yang tidak matang merupakan faktor terbesar yang dapat mengundang bencana alam terutama bencana banjir.

“Untuk itu dibutuhkan kesadaran seluruh pihak secara konperhensif untuk tidak hanya saling menyalahkan dan mengajak untuk saling mencari solusi serta melakukan semaksimal mungkin ikhtiar maupun mitigasi terhadap potensi kebencanaan dalam peran dan posisinya masing-masing,” katanya.

Sementara itu dalam sesi obrolan Omat, Kang Jimat sapaan akrab orang nomor 1 di Subang tersebut menyampaikan apresiasinya atas kekompakan warga dan pemuda pantura dalam upaya penanggulangan banjir di Pamanukan, selain itu dirinya menyampaikan permohonan maafnya apabila pemerintah daerah dinilai belum maksimal dalam penanggulangan banjir di wilayah pantura umumnya dan di kecamatan Pamanukan khususnya.

Dibutuhkan kerjasama dan sinergitas antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk menangani permasalahan banjir di wilayah Subang Utara, untuk itu dirinya akan memaksimalkan peran pemerintah daerah untuk melakukan berbagai upaya mengatasi banjir di Subang Utara khususnya di Kecamatan Pamanukan.

Tahun 2021 ini melalui Dinas PUPR dan BP4D dirinya telah menginstruksikan perencanaan dan penganggaran pembangunan untuk 78 saluran di 6 kecamatan di wilayah Subang Utara untuk normalisasi sungai sebagai antisipasi banjir. Dirinya berharap apa yang dilakukan pemerintah daerah bisa meminimalisir dampak banjir di wilayah Subang Utara dan berharap semua pihak saling bergotong royong dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Subang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP. PKK Subang sekaligus istri Bupati Subang Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Rahmat Effendi, Kalak BPBD H. Hidayat, Kadis Pertanian Dra. Nenden Setiawati, M.Si., Kadis Sosial Drs. H. Deden Hendriana, M.Pd., Kadis Ketahanan Pangan Dr. H. Hendrawan, SP., M.M., perwakilan Dispemdes, Perwakilan DKUPP,
Perwakilan Bapenda, Perwakilan Dinas PUPR, unsur Muspika Kecamatan Pamanukan dan seluruh kepala desa perwakilan RT Se Kecamatan Pamanukan baik langsung maupun secara virtual.

Puluhan Juta Butir Obat Terlarang Dimusnahkan

8763924d37e05b831a429b356a571b82.jpeg

KBRN, Jakarta: Bareskrim Polri melakukan pemusnahan bahan baku obat keras dan terlarang yang disita dari pabrik ilegal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bahan baku yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti yang telah disita oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

“Pemusnahan ini dilakukan agar barang bukti tidak disalahgunakan dan untuk mempermudah dalam pelaksanaan tahap II,” kata Wadir Tipidnarkoba Bareskrim Kombes Jayadi dalam keterangan, Jumat (15/10/2021).

Pemusnahan dilakukan di Mapolda DIY dan di PT Riffa Utama Mandiri, Semarang Jawa Tengah pada Jumat (15/10/2021). Total ada 48.188.000 butir obat terlarang dan 8.465 kilogram bahan baku obat terlarang yang dimusnahkan dengan cara dibakar menggunakan alat incinerator bersuhu tinggi. 

“Semuanya di sita dari dua lokasi yakni gudang di Kecamatan Kasihan, Bantul dan Kecamatan Gamping Sleman, DIY,” kata Jayadi.

Sejauh ini, sudah sebanyak 23 tersangka yang ditangkap. Mereka terdiri dari aktor intelektual, pemasok bahan baku, produsen sekaligus penanggung jawab pabrik ilegal, distributor, hingga agen.

Sebelumnya, Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menemukan dua prabrik pembuatan obat keras di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pabrik obat tanpa izin itu memproduksi sejumlah obat terlarang. Diantaranya, Hexymer, Trihex, DMP, Double L, Irgaphan 20 Mg.

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengatakan, pengungkapan kasus ini, lanjut Agus, berawal ketika tim penyidik melakukan penyelidikan terkait dugaan jual beli obat keras tersebut di kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bekasi Jawa Barat dan kawasan Jakarta Timur.

Dari hasil penyelidikan itu, polisi menangkap Maskuri dan delapan orang lainnya.   

“Mereka ini, tak memiliki izin. Tapi mereka menjual obat keras dan terlarang jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L diduga. Obat terlarang ini bisa menimbulkan efek depresi, sulit berkonsentrasi, mudah marah, gangguan koordinasi seperti kesulitan berjalan atau berbicara, kejang-kejang, cemas/halusinasi,” kata Agus, Agus, kepada wartawan, Senin (27/9/2021).

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 60 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tas perubahan Pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan subside Pasal 196 dan/atau Pasal 198 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Juncto Pasal 55 KUHP.  Dengan ancaman pidana selama 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar subside 10 tahun penjara.  

Para tersangka juga dijerat Pasal 60 UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp200 juta.

Kisah Tim Makmur Pupuk Kujang Selamatkan Petani Subang dari Serangan Wereng

sawah-di-subang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Petani asal Ciasem Subang bernafas lega karena akhirnya sawah mereka selamat dari serangan wereng. Saat padi yang mereka tanam berumur 38 hari, wereng dan penggerek batang datang dengan culas, mengancam padi yang mereka rawat dan tanam dengan penuh kasih sayang.

“Awalnya sempat khawatir karena wereng adalah ancaman nyata, namun berkat bantuan dari tim Makmur Pupuk Kujang, serangan hama bisa ditanggulangi, dan padi tumbuh baik hingga saat ini,” kata Nursoleh, Ketua BUMDES Ciasem, Subang, Kamis (14/10/2021).

Nursoleh paham betul kondisi sawah para peserta program Makmur di Ciasem. Sebab, BUMDES berperan sebagai collective agentsaat panen di lapangan. Selain itu, BUMDES diberi peran sebagai verifikator saat pengumpulan data, sosialisasi, pembagian pupuk dan biaya tanam.

Nursoleh bercerita, sawah yang selamat tersebut adalah sawah milik H Muhidin, salahseorang petani peserta program Makmur di Ciasem, Subang. Sawah seluas 2 hektare miliknya digarap bersama Tim Makmur Pupuk Kujang.

Menanam padi jenis Pandan Wangi sejak 3 bulan lalu, saat ini kondisi tanaman terpantau baik. Sebab, di sawah tersebut diaplikasikan berbagai nutrisi tanaman non subsidi yang terbukti bisa meningkatkan hasil panen. Nursoleh menuturkan, di sawah H Muhidin, Tim Makmur mengaplikasikan pupuk Nitrea, NPK 30-6-8 Pupuk Kujang yang legendaris dan KCL.

“Dengan berbagai pupuk non subsidi tersebut, tanaman padi terpantau tumbuh lebih baik dari sebelumnya saat petani di sini menggunakan pupuk subsidi,” kata Nursoleh.

Saat ini, secara kasat mata, padi di sawah tersebut rumpunnya tumbuh lebih banyak, jumlah malai bercabang banyak sangat merunduk karena bulir-bulir padi tumbuh dengan montok dan nampak berisi. “Bulir tumbuh hingga punduk malai. Kalau padi terlihat tumbuh sebaik ini, kami optimistis hasil panen akan sangat baik,” kata Nursoleh.

Melihat tanaman padi di sawah H Muhidin yang tumbuh baik, sejumlah petani lain di Ciasem mulai menunjukkan ketertarikan kepada program Makmur. Nursoleh menuturkan, setidaknya sudah ada sejumlah petani dengan luas 20 hektare sawah berminat ikut program Makmur.

“Ketertarikan itu muncul setelah petani melihat padi di sawah peserta program Makmur yang tumbuh baik,” kata Nursoleh.

“Karena petani itu biasanya semakin percaya setelah melihat bukti. Makanya jelang panen saat ini, para petani memperhatikan betul hasil panen para peserta program Makmur,” Nursoleh menambahkan.

Program Makmur yang diluncurkan Menteri BUMN Erick Thohir merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani yang dijalankan Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaannya, termasuk Pupuk Kujang. Sebelumnya, program tersebut bernama Agrosolution.

Recent Posts