Beranda Berita Subang Kasus HIV di Subang Tembus 3.800: Dinkes Akui Tak Mampu Tangani Sendiri

Kasus HIV di Subang Tembus 3.800: Dinkes Akui Tak Mampu Tangani Sendiri

Kasus HIV di Subang

Subang – Kasus HIV di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terus meningkat hingga menembus angka 3.800 penderita. Kecamatan Subang Kota menjadi wilayah dengan kasus terbanyak, disusul Pamanukan, Pusakanagara, Patokbeusi, Ciasem, dan Pagaden.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mengakui bahwa pihaknya tidak mampu menangani penyebaran HIV seorang diri. Diperlukan kolaborasi lintas lembaga untuk menekan laju penularan penyakit ini. “Tidak mungkin diatasi oleh Dinas Kesehatan sendiri. Kita berkolaborasi dengan misalnya membagi-bagi tugas, misalnya ada Komisi Penanggulangan AIDS. Titik tugasnya adalah melakukan koordinasi antar-lembaga,” kata Maxi, Jumat (3/10).

BACA JUGA:  Dandim Subang Dukung Pembentukan Satgas TPPO: Demi Lindungi Masa Depan Anak Bangsa

Menurutnya, Subang memiliki 42 OPD yang dapat dilibatkan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Salah satunya Dinas Perhubungan yang bisa mengedukasi para pengemudi angkutan umum dan truk tentang bahaya HIV. “Dinas Perhubungan, itu kan mereka punya yang namanya sopir-sopir, angkutan, sopir truk. Ya harus dilakukan penyuluhan-penyuluhan terkait dengan bagaimana seks berisiko tinggi. Yang namanya dalam perjalanan itu kan sering banyak godaan-godaan,” ungkap Maxi.

Ia mengungkapkan, berdasarkan survei, banyak pengemudi truk yang dalam perjalanan dari Surabaya ke Merak singgah dua hingga tiga kali ke tempat pekerja seks komersial. Kondisi ini memperbesar risiko penularan HIV.

BACA JUGA:  Saba Desa di Tanjungsiang, Pemkab Subang Pastikan Pembangunan Merata Hingga Perbatasan

Selain itu, Maxi menilai Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) juga berperan penting. “Ini tentunya harus diberikan pemahaman juga dan mereka harus membuat warning lah. Paling tidak kan ada hotel yang menyediakan kondom, supaya tidak terjadi penularan yang di mana-mana,” tegasnya.

Lebih lanjut, Maxi menjelaskan lima langkah utama pencegahan HIV, yaitu Abstinen (tidak berhubungan seks bagi yang belum menikah), Be faithful (setia pada pasangan), Condom (menggunakan kondom bila dua langkah pertama tidak dilakukan), Drugs (menghindari obat terlarang), dan Education (memberikan pendidikan seks yang sehat). “Artinya harus memberi imunitas kepada seluruh masyarakat, terutama mahasiswa, anak-anak sekolah, bahwa seks itu banyak enaknya, tapi ada risikonya,” jelasnya.

BACA JUGA:  PKL Ciater-Cagak Direlokasi: Digeser, Bukan Digusur!

Meski upaya pencegahan terus dilakukan, Maxi menyayangkan minimnya anggaran dari Pemkab Subang untuk program penanggulangan HIV. “Sementara penyebaran HIV di Kabupaten Subang terus meningkat,” tambahnya.