Beranda Berita Nasional Tingkatkan Kemampuan Komunikasi, Anggota Pramuka Kwarcab Banjar Ikuti Jota-Joti 2023

Tingkatkan Kemampuan Komunikasi, Anggota Pramuka Kwarcab Banjar Ikuti Jota-Joti 2023

anggota-Pramuka-kwarcab-banjar.jpeg

harapanrakyat.com,- Tingkatkan kemampuan berkomunikasi, ratusan anggota Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Banjar, Jawa Barat, mengikuti kegiatan Jambore On The Air – On The Internet (Jota-Joti) tahun 2023.

Dalam acara tersebut, Gerakan Pramuka Kwarcab Kota Banjar bekerja sama dengan Orari Lokal Kota Banjar.

Para peserta merupakan anggota Pramuka Kwarcab Banjar mulai dari penggalang sampai pandega atau pelajar tingkat SMP dan SMA.

Ketua Orari Lokal Kota Banjar Yana S Bachyan mengatakan, acara berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 20-22 Oktober 2023.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

“Acara ini sudah rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Oktober tapi tanggalnya ditentukan oleh Kwarda. Kami hanya mendampingi untuk belajar komunikasi menggunakan radio,” kata Yana S Bachyan, Sabtu (21/10/2023).

Ia menjelaskan, anggota Pramuka tersebut diajarkan bagaimana cara komunikasi menggunakan radio dan memahami kode morse.

“Belajar komunikasi dengan Pramuka di seluruh dunia karena kegiatan ini serentak. Selain komunikasi, adek-adek Pramuka juga diajarkan jenis antena dan yang lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Terpisah, salah seorang pelajar Jeki Saputra mengaku senang mengikuti kegiatan Jambore Jota-Joti tersebut.

Baca Juga: Ngontel Bareng Santri Meriahkan HSN di Kota Banjar

Menurutnya, selain belajar menggunakan radio dan sandi morse juga bisa berkomunikasi dengan Pramuka di seluruh Indonesia.

“Jadi dengan radio ini kita bisa berkomunikasi dengan Pramuka di seluruh Indonesia, bahkan dunia,” kata Jeki.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Lanjut Jeki, mempelajari komunikasi menggunakan radio sangat penting. Terutama saat terjadi bencana, di mana akses komunikasi cukup sulit.

“Contohnya seperti bencana gempa Palu, di mana saat itu listrik padam dan kesulitan untuk berkomunikasi. Nah salah satunya yang membantu adalah Orari, itulah pentingnya mempelajari komunikasi menggunakan radio,” pungkasnya. (Sandi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)