Beranda Berita Nasional Guru Harus Terus Belajar: Pesan Penting Mendikdasmen di Era Digital

Guru Harus Terus Belajar: Pesan Penting Mendikdasmen di Era Digital

guru di era digital
Foto: www.melintas.id

Frasa Kunci Utama:

Deskripsi Meta:

Artikel:

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan pesan penting kepada seluruh guru di Indonesia. Ia menekankan bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini semakin kompleks dan menuntut guru untuk tidak hanya menguasai materi ajar.

Dalam sambutan di Wabinar Pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu Tahun 2025, Mu’ti menyoroti pentingnya guru untuk terus belajar. Terutama dalam penguasaan teknologi dan literasi digital yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.

“Kami baru saja menerbitkan kebijakan-kebijakan yang memberikan ruang kepada para guru untuk dapat bekerja dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Salah satu kebijakan terbaru adalah pemberian satu hari khusus setiap minggu bagi guru untuk belajar. Hari ini dikhususkan untuk pengembangan kompetensi, tanpa harus mengajar di kelas.

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Meski tidak mengajar, guru tetap memiliki tanggung jawab administratif. Tujuannya agar proses belajar guru tidak mengganggu kewajiban profesionalnya sebagai ASN maupun tenaga pendidik.

Mu’ti menyebut dunia kini berada dalam era eksponensial, yakni masa ketika teknologi berkembang sangat cepat dan masif. Perubahan ini memengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk cara berpikir dan perilaku generasi muda.

“Teknologi membentuk ulang cara anak-anak melihat hidup, berinteraksi, dan belajar,” kata Mu’ti. Ia menegaskan, pendidikan harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

BACA JUGA:  Kisruh Dedi Mulyadi dan GRIB Jaya Memanas, Ketua GRIB Tantang Bertemu

Anak-anak sebagai generasi digital mengalami pergeseran besar dalam cara mereka berinteraksi dengan informasi dan otoritas. Guru tidak bisa lagi hanya menjadi penyampai ilmu, melainkan harus menjadi fasilitator, mentor, dan mitra belajar.

Menurut Mu’ti, guru harus mendampingi murid menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Mereka harus tumbuh bersama siswa untuk menciptakan ekosistem belajar yang adaptif dan berorientasi masa depan.

Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan manusia seutuhnya. Dalam konteks digital, ini mencakup pemahaman etika teknologi, keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, kreatif, dan penguatan karakter.

Pesan ini sejalan dengan visi pemerintah membentuk Generasi Emas 2045. Generasi ini diharapkan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju yang berdaya saing tinggi.

BACA JUGA:  Pendidikan Karakter Pelajar Jawa Barat, TNI-Polri Siap Turun Tangan

Guru memiliki peran kunci dalam membentuk generasi tersebut. Mereka bukan hanya pengajar, tapi arsitek masa depan bangsa.

Oleh karena itu, penguatan kapasitas guru menjadi pilar utama transformasi pendidikan nasional. Hari khusus belajar bagi guru diharapkan menjadi ruang reflektif sekaligus inovatif untuk terus berkembang.

Melalui kebijakan ini, guru dapat memperluas wawasan, memperbarui pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan pedagogis serta digital.

Abdul Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah untuk menempatkan guru sebagai pusat perubahan dalam pendidikan.

Dengan guru yang terus belajar dan bertumbuh, pendidikan Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan zaman.