Beranda blog Halaman 893

Wakapolda Jabar Cek Sarana Prasarana Jalur Mudik Alternatif di Tasikmalaya

Jalur-Mudik.jpg

harapanrakyat.com,- Wakapolda Jawa Barat melakukan pengecekan sarana prasarana jalur mudik alternatif di Tasikmalaya. Pengecekan jalur tersebut dalam rangka menghadapi arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun 2023.

Saat melakukan pemantauan, Wakapolda Jabar Brigjen Pol. Bariza Sulfi didampingi Kapolres Tasikmalaya AKBP. Suhardi H Haryanto.

Bariza Sulfi melakukan pemantauan langsung kesiapan sarana prasarana di jalur alternatif Bandung-Tasikmalaya via Salawu, Tasikmalaya.

“Tadi pagi kami sudah rapat dengan Bapak Kapolda Jabar dan Jasa Marga mengenai kesiapan Polda Jabar dan jajarannya dalam menghadapi Operasi Ketupat,” kata Bariza Sulfi, Kamis (16/03/2023).

Lanjutnya mengatakan, Operasi Ketupat identik dengan arus mudik dan arus balik. Oleh karena itu, pihaknya harus memperhatikan sarana dan prasarana yang ada di jalur-jalur alternatif mudik Lebaran.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2023 Gratis dari Kemenhub, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Jajaran Polda Jabar mengecek kesiapan sarana prasarana jalan dari mulai Bandung sampai Tasikmalaya. Hal itu untuk mengetahui apakah jalur tersebut cukup memadai atau perlu perbaikan.

“Kalau memang perlu perbaikan, kita nanti akan kerjasama dengan pemerintah kabupaten maupun provinsi, atau pusat. Dengan begitu, kesiapan pada jalur alternatif mudik di Tasikmalaya sebagai penunjang jalan utama bisa benar-benar siap pemudik gunakan,” terangnya.

Jika ada jalur-jalur alternatif yang sudah siap digunakan, maka nanti petugas mengarahkan pemudik untuk melalui jalur tersebut.

Saat ini pihaknya masih mengecek sarana prasarana jalur mudik alternatif. Baru setelah itu mengecek kesiapan dari para petugasnya dan lain sebagainya. Tujuannya untuk menunjang kelancaran arus mudik yang baik. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Bagaimana Ramadan memengaruhi pengalaman jaringan seluler

202303_ramadan_graph2.jpg

review1st.com – Dalam analisis Opensignal ini, kami melihat bagaimana perubahan perilaku selama bulan Ramadhan memengaruhi pengalaman seluler di lima negara dengan populasi Muslim yang besar.

Sholat subuh menandakan dimulainya puasa setiap hari, dan jatuh antara jam 3 pagi dan 6 pagi. Lebih banyak orang yang bangun lebih awal berkorelasi dengan perubahan kecepatan unduh rata-rata 4G.

Kecepatan pengunduhan 4G menunjukkan variasi antara bulan Ramadhan dan bulan sebelumnya. Rata-rata, malam dan dini hari (tengah malam-9 pagi) lebih lambat daripada siang hari (9 pagi-tengah hari). Pada periode sebelum fajar (3-6 pagi), kecepatannya menurun lebih dari 15% di Mesir, Indonesia, Pakistan, dan Kerajaan Arab Saudi.

Periode tiga jam Ramadhan adalah kesempatan terakhir untuk makan sebelum puasa. Doa pertama di hari itu diucapkan pada waktu ini. Lebih banyak orang terjaga dan lalu lintas jaringan meningkat, mengurangi kecepatan pengunduhan. Namun, kecepatan meningkat setelah periode ini karena orang menghabiskan lebih sedikit waktu di ponsel.

Rata-rata kecepatan pengunduhan bulanan selama periode 3-6 pagi dibandingkan bulan sebelum dan sesudahnya. Meskipun penurunan tajam terjadi di Mesir, Indonesia, Pakistan, dan Kerajaan Arab Saudi, angka harian menunjukkan sedikit perbedaan dari tren. Bahkan, terdapat sedikit peningkatan di kelima negara tersebut, menunjukkan bahwa periode aktivitas dan kemacetan pengguna di pagi hari diimbangi dengan pengurangan penggunaan jaringan selama sisa hari.

Negara-negara dengan populasi Muslim tinggi mengalami perubahan besar selama Ramadan. Pakistan dan Kerajaan Arab Saudi memiliki populasi Muslim 96% dan 93% masing-masing. Kecepatan pengunduhan 4G di kedua negara tersebut turun lebih dari 20% selama periode 3-6 pagi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menunjukkan peningkatan lalu lintas selama periode ini.

Keduanya mengalami ayunan terbesar ke arah lain, menjadi dua dari sedikit negara yang mengalami peningkatan kecepatan lebih dari 15% — pada sore hari (12-3 sore) untuk Kerajaan Arab Saudi, dan di pagi hari (9 pagi-tengah hari) dan sore hari (3-6 sore) untuk Pakistan.

Populasi Mesir diperkirakan sekitar 90% [3] Muslim, sementara Indonesia dilaporkan memiliki 87% mayoritas Muslim.

Kedua negara ini mengalami penurunan signifikan dalam kecepatan 4G yang disebabkan oleh kemacetan di pagi hari — masing-masing sebesar 18,5% dan 16,7%.

Jika dibandingkan dengan Malaysia, dengan populasi Muslim 64% yang kurang berdampak, perubahan kebiasaan yang dipengaruhi oleh bulan Ramadhan jelas menonjol.

Ramadhan adalah waktu refleksi dan pengabdian, di mana perubahan signifikan dalam pola perilaku diamati di seluruh populasi. Perubahan pengalaman seluler di negara-negara dengan populasi mayoritas Muslim menunjukkan bahwa sebagian besar orang mengubah rutinitas mereka di sekitar bulan suci ini.

Kendalikan Inflasi Daerah Jelang Ramadan, Masyarakat Diimbau Bijak Belanja

Kepala-BI-Jawa-Barat-Erwin-Hutapea.jpeg

harapanrakyat.com – Mengendalikan inflasi daerah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Erwin Gunawan Hutapea meminta masyarakat untuk bijak berbelanja menjelang Ramadan dan Lebaran.

Dengan demikian, tidak terjadi peningkatan harga menjelang momentum hari keagamaan tersebut.

“Kita mendorong dan menguatkan kampanye belanja bijak, agar momentum Ramadan dan Lebaran tidak terjadi peningkatan harga. Sehingga tidak terlalu agresif ketika belanja kebutuhan pokok,” ungkapnya di sela-sela High Level Meeting (HLM) di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga : Jalur Ciwidey-Rancabali-Cidaun Masuk Program Pelebaran Jalan

Menurutnya, selain bijak dalam berbelanja dalam mengendalikan inflasi daerah menjelang momentum Ramadan, maka perlu memperluas kegiatan operasi pasar. Terutama komoditas beras dan minyak. Mengingat dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan harga dan kelangkaan.

“Dukungan Bank Indonesia adalah fasilitasi biaya angkut komoditas pangan dan penyelenggaraan kegiatan operasi pasar untuk lebih luas lagi di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat,” ujarnya.

Erwin menjelaskan, pihaknya terus mendorong peningkatan produksi pangan lokal, melalui dukungan sarana prasarana digitalisasi pertanian. Termasuk implementasi teknologi pertanian IP400 hingga program urban farming seperti di antaranya Green House dan Organic Tower Garden.

Berbagai langkah penguatan pasokan tersebut, lanjut Erwin, perlu dukungan komunikasi kebijakan untuk menjaga demand masyarakat tetap terkendali.

“Selain itu juga dengan upaya membentuk perilaku berdagang bijak di kalangan pedagang untuk mengendalikan inflasi daerah,” tuturnya.

Gubernur Jawa Barat Tekankan Antisipasi Inflasi Daerah Jelang Ramadan

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan, meski pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat lebih tinggi dari nasional, namun upaya pengendalian inflasi daerah menjelang Ramadan tetap harus waspada.

Untuk itu, terdapat tiga langkah antisipatif Pemprov Jabar dan kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Baca Juga : Pengelolaan TPPAS Lulut Nambo Bogor Dikerjasamakan Pemprov Jabar

Pertama, penguatan digitalisasi data neraca pangan sebagai katalis pengendalian inflasi daerah. Kedua, optimalisasi lahan tidur menjadi lahan produktif, yang dapat mendorong peningkatan produksi pangan lokal.

Ketiga, dukungan subsidi ongkos angkutan bahan pangan guna menekan harga pangan semakin terjangkau.

Ridwan Kamil menuturkan, seluruh langkah tersebut merupakan kunci mengendalikan inflasi daerah Jawa Barat tetap terjaga.

Bahkan kedepannya, kata Ridwan Kamil, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Barat bersama Bank Indonesia, akan terus memperkuat berbagai program kebijakan pengendalian inflasi daerah dan digitalisasi ekonomi di Jawa Barat. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Perubahan Nama Kabupaten Ciamis Menjadi Galuh, Wabup Yana: Keinginan Masyarakat

Perubahan-nama-Ciamis.jpeg

harapanrakyat.com,- Perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh adalah usulan dari masyarakat. Tidak ada dalam visi misi bupati dan wakil bupati.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, menanggapi perihal penolakan dari Front Persaudaraan Islam Ciamis, Jawa Barat, terkait perubahan nama tersebut.

“Untuk perubahan nama Ciamis menjadi Galuh memang tidak ada pada visi misi bupati dan wakil bupati. Akan tetapi keinginan perubahan nama kabupaten itu usulan dari masyarakat pada saat debat kandidat,” terangnya, Kamis (16/03/2023).

Jadi, lanjut Yana, keinginan perubahan nama Ciamis menjadi Galuh itu bukan keinginan pribadi bupati dan wakil bupati.

Baca Juga: Target Perubahan Nama Kabupaten Ciamis jadi Galuh Akhir Tahun 2023

“Jika itu memang sudah kehendak masyarakat, dan ada dalam Undang-Undang, kenapa tidak. Meskipun memang ada masyarakat yang pro dan kontra,” tandasnya.

Yana juga menerimanya mengenai alasan penolakan yang disampaikan oleh pihak DPW Front Persaudaraan Islam tentang perubahan nama Ciamis.

Hal itu akan menjadi bahan pertimbangan, mengingat proses perubahan nama Kabupaten Galuh masih berjalan.

“Terima kasih atas masukannya, tentu hal tersebut akan menjadi masukan bagi tim yang bertugas dalam proses perubahan nama Kabupaten Ciamis ke Kabupaten Galuh,” pungkas Yana. (Fahmi/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Konsumsi Baterai DFSK Gelora E Terbukti Irit, Ini Hasilnya!

rockomotif-konsumsi-baterai-gelora-e.jpg

ROCKOMOTIF, JakartaPT Sokonindo Automobile membuktikan bahwa konsumsi baterai Gelora E terbukti irit dalam pengujian yang dilakukan dengan menempuh jarak dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat.

Dalam tes tersebut, kemampuan yang ditunjukkan oleh kendaraan niaga listrik tersebut terbukti efisien dan sangat andal saat digunakan untuk jalur dalam kota maupun luar kota.

Melalui rangkaian pengetesan tersebut, konsumsi baterai Gelora E ini hanya membutuhkan sebanyak 60 persen di mana medan yang dihadapi tidak hanya jalan rata, tetapi juga melewati permukaan jalan menanjak dan menurun dengan kontur yang berbeda-beda.

“Semua bisa dilalui dengan baik dan berjalan tanpa ada masalah, sehingga membuktikan mobil ini handal digunakan di dalam dan luar kota,” ungkap
Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, Rabu (15-3-2023) di Bandung Jawa Barat.

Terkait rute yang dijalani saat pengetesan konsumsi baterai Gelora E ini, titk awal mengambil lokasi dari UID PLN Jakarta Raya menuju PLN UP3 Bandung dengan jarak tempuh sekitar 185 kilometer.

Jika dikonversi ke dalam nilai rupiah, penggunaan daya yang dilakukan oleh kendaraan listrik niaga ini hanya membutuhkan Rp42 ribu untuk menempuh jarak dari Jakarta menuju Bandung.

Saat pengujian konsumsi baterai Gelora E tersebut, mobil ini diisi dengan dua orang yang terdiri dari pengemudi dan penumpang, serta turut membawa barang bawaan di bagaian belakang untuk memberikan kondisi nyata saat berpergian.

Mobil yang digunakan kali ini merupakan hasil produksi pabrik Cikande, Serang, Banten yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0. Secara keseluruhan pabrik DFSK mampu memproduksi 50 ribu unit per tahun berkat dukungan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) terlatih. Teknologi robotik yang diusung pabrik DFSK sudah mencapai 90 persen untuk proses produksi.

Dengan beragam keunggulan yang impresif tersebut, harga yang ditawarkan ke konsumen kini lebih kompetitif karena sudah dirakit secara lokal dan dibanderol dengan harga Rp399 jutaan untuk Minibus, dan Rp350 jutaan untuk versi Blind Van.

Pemusnahan Ribuan Botol Miras Hasil Razia Pekat di Kota Tasikmalaya

Pemusnahan-Ribuan-Botol-Miras-Hasil-Razia-Pekat-di-Kota-Tasikmalaya.jpg

harapanrakyat.com,- Ribuan botol miras berbagai merek hasil razia pekat Satpol PP bersama ormas Islam di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dimusnahkan di halaman Pemkot Tasikmalaya, Kamis (16/3/2023).

Pemusnahan ribuan botol miras dengan menggunakan alat berat tersebut, disaksikan langsung oleh perwakilan Pemerintah Kota Tasikmalaya, TNI, polisi serta tokoh agama.

Kasatpol PP Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan merinci 1.825 botol miras hasil razia. Adapun miras yang pihaknya musnahkan, antara lain 307 liter tuak, 24 botol ciu, 39 liter ciu.

Baca Juga: Ratusan Botol Miras di Pajang di Depan Kantor Pemkot Tasikmalaya

“Kemudian, 1.404 botol kosong serta 7 karung kayu manis yang kita dapatkan dari beberapa lokasi di wilayah Kota Tasikmalaya,” bebernya.

Rincian Miras Hasil Razia Pekat di Kota Tasikmalaya

Lanjutnya menambahkan, bahwa dari total 1.825 botol miras, adalah hasil razia pekat di Jalan BKR Kota Tasikmalaya, pada 14 Februari 2023. Kemudian juga hasil razia di Jalan SL Tobing pada 8 Maret 2023, dan di Jalan Ir H Juanda Kota Tasikmalaya.

Untuk tanggal 14 Februari 2023, pihaknya mengamankan 86 botol berbagai merek. Antara lain 7 botol miras kosong, 15 botol anggur gingseng, 4 botol Bir Bintang.

Lalu, 7 botol arak besar, 12 botol arak kecil, 12 botol anggur merah kecil, 9 botol anggur merah besar, 8 botol miras merek kawa-kawa dan 12 botol anggur putih.

Sedangkan untuk miras yang pihaknya sita dari hasil razia pekat itu di Jalan SL Tobing  itu antara lain 20 liter tuak, 178 botol miras kosong, 3 botol arak. Kemudian, 3 botol anggur merah, 10 botol kawa-kawa, 16 botol anggur gingseng, 7 botol prost, dan 5 botol anggur putih.

Baca Juga: Peracik Miras Oplosan Maut di Tasikmalaya Ngaku Hanya Coba-coba

Sementara untuk 22 botol berbagai merek miras hasil sitaan di Jalan Ir H Juanda, di antaranya 3 botol anggur merah, 6 botol anggur gingseng, 8 botol kawa-kawa dan 5 botol arak.

“Selain itu, kita juga menyita miras di Cilembang Kota Tasikmalaya, dengan total 308 botol dari berbagai merek,” paparnya.

Pihaknya berjanji akan terus melaksanakan razia pekat untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman di Kota Tasikmalaya.

“Terlebih saat ini menjelang bulan suci Ramadan, agar warga yang akan melaksanakan ibadah di bulan puasa bisa tenang,” pungkasnya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Tren Investasi Terus Meningkat, Masyarakat Jangan Hanya Tergiur Keuntungan

workshop-investasi.jpeg

harapanrakyat.com – Tren investasi yang terus meningkat saat ini, masyarakat jangan tergiur iming-iming keuntungan besar.

Terlebih dengan pandemi kemarin, banyak masyarakat menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk emas, saham atau perdagangan berjangka demi memperoleh keuntungan.

Kendati demikian, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kerugian. Baik karena kurangnya pemahaman maupun minimnya pengetahuan tentang investasi tersebut.

Baca Juga : Ratusan Korban Investasi Bodong Madu Klanceng di Tasikmalaya Akan Demo ke DPR

Dirut International Business Futures (IBF), Ernawan mengatakan, masyarakat yang ingin terjun ke dunia perdagangan berjangka komoditi untuk tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan investasi yang besar.

Menurutnya, perdagangan berjangka komoditi selain menawarkan keuntungan yang besar, tapi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Hal itu jika melakukan transaksi tanpa pembekalan ilmu pengetahuan berinvestasi.

“Karena sekarang, banyak orang tergiur dengan return tinggi dan keuntungan investasi yang tinggi pula. Akan tetapi tidak memperoleh penjelasan mengenai risikonya yang juga tidak kalah tinggi,” ungkapnya kepada wartawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023).

Jangan Sekedar Cari Keuntungan, Pelajari Dulu Risiko Berinvestasi

Ia mengatakan, masyarakat harus mempersiapkan banyak hal sebelum masuk dalam dunia perdagangan berjangka komoditi. Salah satunya adalah membekali diri dengan ilmu dan menentukan pialang yang terdaftar.

“Kita cek dulu apakah brokernya terdaftar di Bappebti dan Aspebtindo atau tidak. Jika tahap ini dilewati, khawatirnya bukan untung, malah jadi buntung,” katanya.

Ernawan menerangkan, risiko yang kerap menjebak masyarakat adalah ilegal trading.

Banyak investor yang terjebak pada pialang berjangka tak berizin dan tergiur dengan iming-iming tingkat keuntungan yang besar. Padahal, modal untuk berinvestasi pun tidak sedikit.

Baca Juga : Investasi Sarang Lebah, Warga Garut Klaim Ditipu Perusahaan Miliaran Rupiah

Untuk itu, Ia menuturkan pentingnya edukasi tentang perdagangan berjangka agar terhindar dari penipuan ataupun investasi bodong yang mengiming-imingi keuntungan investasi yang besar.

“Sebagian besar pengaduan tersebut lantaran adanya investasi ilegal seperti robot trading. Selain itu, masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan. Intinya, masyarakat jangan tergiur iming-iming keuntungan investasi besar padahal bodong,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Komisi III DPRD Kota Banjar Tanggapi Keberadaan Patung Firaun di BWP

Komisi-III-DPRD-Kota-Banjar-Tanggapi-Keberadaan-Patung-Firaun-di-BWP.jpg

harapanrakyat.com,- Terkait keberadaan patung Firaun berukuran besar ada di Banjar Water Park (BWP) , mendapat tanggapan dari anggota DPRD Kota Banjar, Jawa Barat.

Rencananya, patung Firaun itu akan menjadi ikon Museum the Mumi, yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

Ketua Komisi III DPRD Kota Banjar, Cecep Dani Sufyan menganggap, bahwa adanya rencana pembangunan museum sebagai wisata edukasi merupakan hal yang bagus. Selain itu juga akan menjadi daya tarik tersendiri.

“Kalau dari sisi ide adanya sesuatu yang menjadi daya tarik kota, tentu saja sangat bagus. Namun apakah penggunaan ikon patung Firaun di BWP itu sudah sesuai dengan kearifan lokal atau tidak,” kata Cecep, Kamis (16/3/2023).

Menurut Cecep, museum apa saja bisa dibuat di mana saja dengan tujuan untuk edukasi dan pengetahuan. Akan tetapi, harus ada pertimbangan lain, yang perlu diperhatikan.

“Tentu museum apa saja bisa dibuat mana yang paling memungkinkan ketika berbicara museum sejarah. Banyak sejarah lokal, nasional, dan dunia yang bisa ditampilkan sebagai ikon wisata kota,” ujarnya.

Baca Juga: Patung Firaun Berukuran Besar di Banjar Water Park Disoal

Menurutnya, sejarah lokal maupun nasional juga tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan sejarah Mesir kuno.

“Sejarah lokal dan nasional tidak kalah sensasionalnya dengan sejarah semacam Mesir kuno,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Cecep, di dalam ajaran agama Islam, patung juga menjadi sesuatu hal yang sensitif. “Karena banyak juga pendapat yang melarang,” paparnya.

Kemudian, Cecep berharap, pemerintah bisa meminta pendapat dari tokoh masyarakat dan agama mengenai patung Firaun di BWP tersebut.

“Saya kira hal ini perlu disampaikan kepada para tokoh masyarakat dan agama. Kemudian meminta pendapat mereka mengenai hal ini,” pungkasnya. (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Jalur Ciwidey-Rancabali-Cidaun Masuk Program Pelebaran Jalan

pelebaran-jalan-ciwidey.jpeg

harapanrakyat.com – Jalur lintas daerah Ciwidey-Rancabali-Ciadun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sepanjang 30 kilometer masuk dalam rencana pelebaran jalan. Program rencana pengerjaan itu dari Balai Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat.

Jalur tersebut merupakan penghubung daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.

Kepala Balai Jalan Nasional DKI Jakarta – Jawa Barat, Wilan Oktavian mengatakan, pelebaran jalan itu masuk dalam tahapan program yang harus terlaksana sampai 2024 mendatang. Pihaknya pun telah melaporkan tahapan program tersebut.

Baca Juga : Pengelolaan TPPAS Lulut Nambo Bogor Dikerjasamakan Pemprov Jabar

Namun, kata Wilan, ada sedikit permasalahan untuk pelebaran jalan di sepanjang jalur 30 kilometer itu. Permasalahan itu yakni sebagian besar lahan pelebaran jalan merupakan milik pemerintah. Seperti lahan milik Perum Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

“Ada program sampai tahun 2024, pelebaran kurang lebih 30 kilometer, tapi memang lahannya banyak yang milik Perhutani, BKSDA, PTPN, ada juga punya warga,” tutur Wilan dalam pendampingan kunjungan kerja Komisi V DPR RI, di Pasirjambu Kabupaten Bandung, Kamis (16/3/2023).

Kunjungan kerja tersebut, membahas soal sarana dan prasarana preservasi ruas Jalan Soreang-Rancabali- Cidaun yang bersumber dari APBN tahun 2022-2023.

Lanjut Wilan, lahan milik pemerintah akan menjadi prioritas untuk pelebaran jalan tersebut. Ia mengaku lega karena sudah ada dukungan dari level pemerintah daerah Kabupaten Bandung. Pihaknya pun menyatakan siap untuk mempercepat program itu.

“Alhamdulillah, tadi sudah ada dukungan dari Pak Bupati Bandung, kita akan coba percepat,” ucapnya.

Dukungan Program Pelebaran Jalan Sudah Ada, Legalitas Belum

Wilan menuturkan, meski saat ini pihak Perhutani, BKSDA, dan PTPN sudah menyatakan dukungan pelebaran jalan, namun persoalan legalitas belum ia pegang.

“Tapi legalitasnya yang belum kita dapat, supaya bisa bekerja. Nah, untuk mendapatkan legalitasnya, kita minta bantuan Pak Bupati Bandung,” ujar Wilan.

Baca Juga : Pemkab Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal

Dalam kesempatan itu, anggota DPR RI, Anang Susanto menekankan, sarana dan prasarana ruas jalan merupakan persoalan yang harus diupayakan sebelum lebaran mendatang.

Meski secara hitungan matematis sulit untuk terealisasi, tetapi setidaknya pemerintah bisa mengurangi dampak kemacetan lalu lintas.

“Memang secara logika tidak mungkin dan bukan sulap kalau harus clear semuanya. Paling tidak, sudah berubah kalau sudah ada program pelebaran jalan. Yang semula macet jadi agak macet. Enggak apa-apa. Nantinya ada rekayasa jalan,” ujar Anang. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Seorang Petani di Tasikmalaya Meninggal di Sawah, Diduga Ini Penyebabnya

Seorang-Petani-di-Tasikmalaya-Meninggal-di-Sawah.jpg

harapanrakyat.com,- Seorang petani di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan meninggal di sawah. Warga menemukan korban di area persawahan di Bojonghegar, Kecamatan Kawalu, Kamis (16/3/2023). 

Petani yang meninggal tersebut bernama Ajid Jamaika (50). Ia merupakan warga Kampung Ampel, Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya.

Ade Kurnia, Ketua RT setempat mengatakan, yang meninggal tersebut merupakan warga pendatang dan baru mengontrak serta bertani di kampungnya.

“Ngontrak di sini kalau tidak salah sudah ada dua bulanan,” katanya kepada harapanrakyat.com, Kamis (16/3/2023).

Ade mengaku baru mengetahui kalau korban meninggal, setelah dapat laporan dari yang punya kontrakan korban.

“Kalau kerja di sawahnya itu sudah satu bulan. Sawahnya mah milik orang lain,” imbuhnya.

Baca Juga: Lagi Cari Ikan, Warga Tasikmalaya Malah Temukan Mayat Mengambang di Sungai

Lanjutnya menambahkan, menurutnya penuturan warga, petani yang meninggal di sawah yang ada di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya itu, selalu membawa pupuk kandang.

Ia membawa pupuk ke area persawahan, untuk memupuk tanamannya dari siang hingga malam. Warga melihat korban di sawah sampai tengah malam, karena mendengar suara traktor di malam hari.

“Suara mesin traktor masih nyala, yang setiap harinya korban gunakan untuk bekerja di area persawahan tersebut. Jadi kemungkinan almarhum meninggal karena kelelahan,” ujarnya.

Sementara itu, petugas kepolisian dari Polsek Kawalu dan Tim Inafis Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, langsung mendatangi lokasi.

Dari pantauan HR Online, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta meminta keterangan kepada sejumlah saksi-saksi.

Saat ini jenazah seorang petani yang meninggal di sawah itu, langsung petugas bawa ke kamar jenazah RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya. (Apip/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)

Recent Posts