harapanrakyat.com,- Pasca kebakaran yang menghanguskan 158 kios blok C, para pedagang Pasar Ciawi mencari barang-barang yang masih selamat, meski kiosnya hangus, Senin (19/12/22). 

Ketua Dewan Himpunan Pedagang Pasar (HIIPAS) Widodo mengatakan, setelah kejadian tersebut para pedagang ingin kembali beraktivitas menjual barang-barangnya.

Karena itu mereka mencari barang-barang yang masih selamat.

Baca juga: Kebakaran Pasar Tradisional Ciawi Tasikmalaya, 158 Kios Hangus

“Sejauh ini dari pemerintah seperti dinas belum terlihat, hanya Pak Bupati yang datang semalam. Kita khawatir para pedagang bertindak sendiri-sendiri, sehingga memperkeruh suasana,” ujarnya. 

Widodo menyebut jika kios yang terbakar sebanyak 200, baik kios maupun lapak PKL. 

Saat ini, lanjutnya, pedagang yang kiosnya tidak terbakar tetap berjualan seperti biasa, sedangkan lainnya berbenah mengamankan barang-barang. 

Pihaknya pun meminta pemerintah segera cepat tanggap agar ada kepastian untuk penanganan lebih lanjut. 

“Pemerintah meminta kami menunggu, namun sejauh ini belum ada kepastian. Meski masih dalam tahap pendataan, kita menduga kerugian kebakaran ini mencapai Rp 5 miliar,” imbuhnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin mendorong dinas perdagangan menghitung kerugian pedagang dan bangunannya.

“Nanti BPBD bersama DPUTR menghitung fisik hingga seterusnya,” singkat Cecep. (Apip/R6/HR-Online)

harapanrakyat.com,- Seorang pengendara motor meninggal di Puskesmas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah minibus di Jl. Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (19/12/22). 

Berdasarkan informasi, kecelakaan tersebut diduga lantaran pengemudi mobil expander mengantuk. Kemudian, mobil tersebut menabrak pengendara motor yang datang dari arah yang berlawanan. 

Kapolsek Rajapolah AKP Iwan Sujarwo membenarkan peristiwa kecelakaan tersebut. Ia menyebut pengendara motor itu setelah tertabrak kemudian terseret dan masuk ke dalam lubang bekas galian. 

Baca juga: Kakak Beradik Tewas Terlindas Bus di Limbangan Garut

“Korban dan motornya tertimpa mobil. Kita menduga pengemudi mobil mengantuk,” terangnya.

Iwan mengungkapkan, korban yang bernama Huzi Abdurrahman warga Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya itu meninggal dunia di Puskesmas karena mengalami luka berat di bagian kepala. Sedangkan pengemudi mobil yang bernama Makhtub asal Ciawi selamat. 

“Kita evakuasi korban ke Puskesmas Rajapolah. Antara pengemudi mobil dan motor sama-sama sendirian,” imbuhnya. 

Saat kejadian, kata Iwan, arus lalu lintas dari Tasikmalaya menuju Bandung sempat terjadi kemacetan. Namun pihaknya langsung melakukan buka tutup untuk proses evakuasi. (Apip/R6/HR-Online)

harapanrakyat.com,- Menjaga ketertiban saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Bandung, Satpol PP Kota Bandung, merancang dua skema pengamanan.

Dua upaya tersebut yakni penempatan statis di gereja dan melakukan patroli ke sejumlah titik di Kota Bandung.

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan 575 personelnya dalam pengamanan Nataru ini.

“Personel terdiri dari 475 anggota Trantibum dan 100 Linmas,” ungkap Rasdian pada Rapat Kesiapan Jelang Nataru di Balai Kota Bandung, Senin (19/12/2022).

Menurutnya, pihaknya juga turut menjaga keamanan di sejumlah tempat wisata di Kota Bandung. Misalnya, seperti di Saung Udjo, Kiara Artha Park, dan lainnya.

“Patroli juga akan kita lakukan di taman-taman tematik, sebagai upaya menjaga keamanan dan ketertiban saat Nataru di Kota Bandung,” ujarnya.

Rasdian juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan kewaspadaan, ketertiban, dan pengawasan ketika Nataru.

“Semua harus saling memiliki dan bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan ketertiban di Kota Bandung,” tuturnya.

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menerangkan, untuk menjaga dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, penyiagaan personel di tempat ibadah dan keramaian sangat perlu. Hal itu untuk menjaga ketertiban dan keamanan Nataru di Kota Bandung.

Ia juga meminta kepada aparat kewilayahan dan dinas terkait untuk saling mengingatkan protokol kesehatan, sebagai bentuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Karena kita tahu bahwa Covid-19 masih ada. Kendati Kota Bandung sangat terkendali, tapi kita masih harus terus waspada. Minimal memakai masker,” tambahnya.

Pengaman 72 Objek Vital di Bandung Saat Nataru

Sebelumnya, kepolisian juga akan menjaga ketat 72 objek vital wilayah Bandung raya dan sekitarnya menjelang libur Nataru ini.

Polda Jabar akan menerjunkan ribuan personel kepolisian untuk melakukan penjagaan dan pengamanan di beberapa lokasi vital, tempat ibadah, serta lokasi wisata. Penjagaan tersebut untuk menjaga kondusifitas di Jabar, khususnya di wilayah Bandung raya dan sekitarnya.

Direktur Ditpamobvit Polda Jabar, Kombes M. Hidayat mengatakan, Sat Samapta Polda Jabar melalui Pam Obvit Jabar, akan membagi dan menempatkan para personel kepolisian ke beberapa lokasi.

“Sedikitnya ada 72 objek vital yang akan kita lakukan pengamanan, termasuk di objek wisata, tempat ibadah, dan pusat perbelanjaan saat libur Nataru di Bandung raya,” ucap Hidayat di Kota Bandung. (Rio/R13/HR-Online/Editor Ecep)

harapanrakyat.com,- Diduga sakit-sakitan, seorang warga Dusun Sukamulya, Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis nekat mengakhiri hidup di kamar rumahnya, Senin (19/12/22). 

Korban yang bernama Eman (72) tersebut nekat melakukan itu diduga depresi lantaran mengalami sakit yang tak kunjung sembuh. 

Panit Reskrim Polsek Banjarsari IPDA Tri Widiyanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari warga dan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Saat di lokasi, pihaknya menemukan korban sudah meninggal di sebuah kusen kamar rumah korban. 

Baca juga: Pencarian Nenek yang Hilang, Relawan Ciamis Selatan Malah Dibantu BPBD Kota Banjar

“Tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat di lokasi kita juga langsung panggil keluarga untuk melihat proses evakuasi dan pemeriksaan medis,” terangnya.

Berdasarkan keterangan medis, lanjutnya, korban meninggal lantaran nekat mengakhiri hidup di kamarnya.

Sementara itu, kata Tri, keluarga meminta agar pihaknya tidak melakukan otopsi karena akan langsung menguburkannya di TPU sekitar. 

Berdasarkan informasi di lapangan, korban tinggal sendiri di rumahnya setelah istrinya meninggal. 

Sedangkan anak-anaknya sudah pisah rumah karena sudah berumah tangga. Belakang ini korban sering mengalami sakit, namun saat anaknya mengajak berobat selalu menolaknya. (Suherman/R6/HR-Online)

harapanrakyat.com, – Kabupaten Ciamis meriah peringkat ke 3 dalam ajang apresiasi program inflasi unggulan juara lahir batin (Pinunjul). Penghargaan tersebut secara langsung diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kepada Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara West Java Annual Meeting (WJAM) di Bandung, Senin (19/12/2022).

Dengan prestasi tersebut, membuktikan bahwa Kabupaten Ciamis mampu menekan laju inflasi.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya atas raihan prestasi tersebut. Keberhasilan Kabupaten Ciamis dalam menekan laju inflasi ini tentunya tidak mudah. Inflasi terasa sangat berat tidak hanya bagi Indonesia tapi juga bagi Dunia.

“Keberhasilan Kabupaten Ciamis ini dalam menekan laju inflasi karena kami dari Pemkab Ciamis sadar betul akan adanya sektor pertanian yang tidak berpengaruh pada resesi global. Terlebih mayoritas penduduk Ciamis adalah petani,” ucapnya.

Menurut Herdiat, dengan Raihan prestasi ini, Pemerintah Kabupaten Ciamis akan maksimalkan kinerja. Salah satunya membangkitkan perekonomian dengan berbagai program pada sektor pertanian.

Baca Juga: Sederet Prestasi dan Penghargaan yang Diraih Pemkab Ciamis Selama 2022

“Hal itu kami lakukan semata-mata untuk menekan laju inflasi. Alhamdulilah hasilnya berhasil, Pemkab Ciamis bisa meraih peringkat ke 3 dalam perkembangan laju inflasi dari Pemprov Jabar,” katanya.

Herdiat menyebut jadi juara bukan target utama. Namun yang terpenting, program-program dalam menekan laju inflasi ini dapat berjalan dengan baik. Sehingga bisa bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.

“Sejak awal kita tidak ada target juara. Paling penting adalah upaya untuk memberikan motivasi. Begitu juga bagi kami untuk dapat meningkatkan kinerja lebih baik lagi,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

harapanrakyat.com,- Pergerakan tanah yang terjadi di Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut kini meluas. Total sebanyak 69 rumah mengalami rusak akibat pergerakan tanah tersebut.

Ada puluhan rumah yang alami amblas hingga retakan dan infrastuktur jalan hingga lahan pertanian juga ikut. terdampak

Kepala Desa Pancasura Tohibin mengatakan total seluruh rumah dari yang lama hingga terbaru sampai akhir tahun ini ada 69 rumah.

“Rumah yang terbuat dari bangunan tembok alami retakan dan terancam roboh. Kalau yang semi permanen atau rumah panggunng posisinya sudah ada yang miring akibat penahan pondasinya ambles,” katanya, Senin (19/12/2022).

Selain rumah, bencana pergerakan tanah juga berdampak pada infrastuktur jalan termasuk jalan desa dan jalan lingkungan yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

“Jalan desa sepanjang 11 kilometer alami retakan dan ambles, jalan lingkungan di Kampung Ciarakoneng sepanjang 4 KM sampai putus,” jelasnya.

Langkah dari Pemkab Garut melalui BPBD dan instansi terkait sudah melakulan survei. Kemudian memberikan bantuan berupa sembako ada juga bahan matrial berupa semen. Hanya saja bantuan material itu tidak mencukupi.

Baca Juga: 2 Rumah Ambruk Akibat Pergerakan Tanah di Garut

“Masyarakat sudah dihimbau untuk direlokasi, tapi masyarakat sampai saat ini keberatan untuk dipindahkan. Alasannya tempat yang akan jadi tempat relokasi lokasinya jauh dari tempat semula,” terangnya.

Tohibin mengatakan selain rumah dan jalan, lahan pesawaha seluas 30 hektar juga ikut terdampak.

“Pusat pergerakan tanah yang menimpa wilayah Desa Pancasura itu dari daerah aliran sungai yang ada dihulu Sungai Cikaret dan Sungai Cilemo,” pungkasnya. (Pikpik/R9/HR-Online)

harapanrakyat.com,- Dua orang kakak beradik tewas terlindas bus setelah terjatuh dari sepeda motor saat dibonceng ibunya. Kecelakaan maut tersebut terjadi di jalur Nasional Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (19/12/2022). Sedangkan sang ibu hanya mengalami luka-luka.

Kapolsek Limbangan Kompol Remi Eka membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, kecelakaan itu bermula ketika sepeda motor yang dikemudikan seorang ibu membonceng dua anaknya tersenggol bus. Dua anaknya kemudian terjatuh lalu terlindas bus.

“Kedua korban terjatuh terlebih dahulu kemudian terlindas bus. Kasus ini langsung ditangani Polres Garut,” ujar Remi.

Baca Juga: 4 Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Ciamis, 2 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Remi mengatakan setelah kejadian ibunya sempat berkomunikasi dengan anggota kepolisian dan menceritakan kronologis kejadiannya.

“Ibunya sempat berkomunikasi dengan anggota, ya sepertinya luka ringan untuk ibunya. Sedangkan korban kakak beradik meninggal dunia terlindas bus,” jelasnya.

Diketahui, dua korban tewas bernama Sylvi (14), dan Safira (3,5). Sementara Sang ibu pengendara motor mengalami luka bernama Sryaningsing (30). (Pikpik/R9/HR-Online)

harapanrakyat.com,- Dua rumah warga Kampung Jalalen, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, ambruk akibat pergerakan tanah yang terjadi pada Senin (19/12/2022).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun dua rumah tersebut kondisinya hancur nyaris rata dengan tanah. Detik-detik rumah ambruk akibat pergerakan tanah tersebut cukup dramatis dan sempat terekam kamera ponsel.

Pergerakan tanah di lokasi tersebut dipicu hujan lebat dengan waktu yang lama mengguyur kawasan tersebut.

Kapolsek Cisurupan AKP Iwan Soleh membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya ada 2 rumah yang rusak berat akibat insiden ini. Satu rumah bahkan kondisinya ambruk nyaris rata dengan tanah.

Baca Juga: Rumah Ambruk di Pangandaran, Penghuni Nyaris Tertimbun Reruntuhan

“Ya dua rumah rusak, ada juga kandang ternak milik masyarakat yang juga terdampak. Jadi awalnya semalam ada longsor, kemudian pagi tadi pergerakan tanah,” kata AKP Iwan Soleh, Kapolsek Cisurupan, Senin (19/12/2022).

Kapolsek menegaskan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Tidak ada korban, jadi penghuni rumah sudah mengetahui karena ada tanda dari suara rumah yang bergeser. Sebelum ambruk, penghuni rumah mengevakuasi barang berharga terlebih dahulu,” jelas Kapolsek.

Sekadar informasi, wilayah Garut memang kerap mengalami bencana pergerakan tanah, banjir dan longsor. Curah hujan yang tinggi salah satu faktor penyebab bencana tersebut. Masyarakat harus waspada, mengingat hujan masih akan terus mengguyur kawasan Garut dari siang hingga malam. (Pikpik/R9/HR-Online)