harapanrakyat.com,- Harga sembako atau kebutuhan bahan kebutuhan pokok masyarakat jelang natal dan tahun baru (Nataru) di pasar Ciamis, Jawa Barat, mengalami kenaikan.
Hal tersebut terungkap saat Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis, melakukan pengecekan harga-harga kebutuhan bahan pokok di empar pasar.
Kepala DKUKMP Ciamis, Asep Khalid Fajari mengatakan, pihaknya setiap seminggu sekali melakukan cek harga-harga.
Sehingga dengan rutin melakukan pengecekan, maka bisa mengetahui kebutuhan bahan pokok apa saja yang mengalami kenaikan dan penurunan harga.
Menurutnya, jika menjelang hari-hari besar seperti Nataru, karena kebutuhan masyarakat meningkat, maka dipastikan sejumlah sembako di Ciamis mengalami kenaikan harga.
Meski banyak kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga, namun Asep mengklaim, bahwa stok barang masih bisa terpenuhi oleh para produsen.
“Sehingga masyarakat kebutuhannya tercukupi,” katanya kepada harapanrakyat.com, Kamis (21/12/2023).
Stok Aman Meski Harga Sejumlah Sembako Jelang Nataru di Ciamis Naik
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan DKUKMP Ciamis, Asep Sulaeman menambahkan, untuk cek harga kebutuhan pokok, pihaknya lakukan di empat pasar di Ciamis. Seperti Pasar Manis Ciamis, Sindangkasih, Banjarsari dan Kawali.
Menurutnya, laporan harga barang kebutuhan pokok masyarakat memang penting sekali dilakukan pengecekan harga.
“Sehingga, masyarakat bisa mengetahui bahan-bahan yang mengalami kenaikan dan juga stok barang,” ujarnya.
Asep menuturkan, bahwa untuk ketersedian bahan kapokmas dan barang penting lainnya pada minggu ke 3 Desember 2023 masih cukup terkendali.
“Ketersediaan atau stok barang itu hasil dari laporan para produsen, yang selalu memasok ke pasar-pasar,” tuturnya.
Bahan Kebutuhan Pokok Masyarakat yang Naik Jelang Nataru
Sementara untuk perkembangan harga minggu ini, Asep menyampaikan, ada beberapa yang mengalami kenaikan dan penurunan harga.
Adapun harga sembako jelang Nataru di Ciamis yang mengalami kenaikan adalah komoditi cabai rawit hijau Rp 45.000, naik jadi Rp 70.000 per kilogram. Kemudian, cabai merah lokal Rp 120.000 naik menjadi Rp 130.000. Cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 95.000 menjadi Rp 100.000/kg.
Selanjutnya kemiri dari Rp 45.000 naik jadi Rp 60.000/kilogram, bawang putih Rp 38.000 jadi Rp 50.000 per kilogram.
Begitu juga bawang daun yang sebelumnya Rp 16.000 menjadi Rp 22.000/kg, bawang bombay Rp 38.000 naik jadi Rp 40.000, bawang merah naik Rp 2 ribu menjadi Rp 34.000 per kilogram.
Sementara untuk komoditi beras premium dari Rp 14.000 sampai Rp 15.000, dengan harga terendah Rp 13.000 per kilogram.
Sedangkan harga sembako jelang Nataru di Ciamis yang turun antara lain kentang AB dari Rp 16.000 menjadi Rp 15.000/kg.
Daging sapi Rp 140.000 sampai Rp 135.000 per kilogram, daging ayam boiler harga terendah Rp 38,000 dan harga tertinggi Rp 40.000 per kilogram.
Kemudian, daging ayam kampung per ekor Rp 70.000 sampai Rp 60.000/kg, dan telur harga tertinggi Rp 28.000 dengan terendah Rp 26.000 per kilogram.
Menurutnya, komoditi yang mengalami kenaikan harga, penyebabnya adalah permintaan konsumen meningkat, namun tidak diimbangi dengan stok komoditi.
“Akan tetapi, fluktuatif harga sembako jelang sampai akhir Nataru di Ciamis masih terus terjadi. Sedangkan untuk komoditi lainnya sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri dan bahan bangunan relatif aman,” pungkasnya. (Es/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)
