Beranda blog Halaman 1595

Pemkot Tasikmalaya Optimis 70 Persen Warganya Selesai Vaksinasi Akhir 2021

53546e953f120fe68bcc582bc5f730ac.jpg

KBRN, Tasikmalaya : Pemerintah Kota Tasikmalaya menargetkan 70 persen warganya selesai divaksinasi pada akhir tahun 2021.

Plt. Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menjelaskan, meskipun stok vaksin yang dimiliki saat ini kurang, pihaknya terus berupaya agar masyarakat bisa mendapatkan vaksin.

“Kami optimis, meski stoknya tidak sebanding, akhir desember tahun ini kita selesai 70 persen,” kata Yusuf kepada RRI, Minggu (5/9/2021).

Ia menuturkan, kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus turun. Selain karena tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang tinggi, juga karena vaksinasi.

“Dengan vaksinasi, masyarakat terlindungi, sehingga tingkat penyebaran pun dapat diantisipasi,” jelasnya.

Yusuf berharap, dengan target vaksinasi, pasokan vaksin dari pemerintah pusat mampu memenuhi kebutuhan daerah.

“Kami juga berharap peran pihak swasta dalam vaksinasi, agar Covid-19 segera punah,” pungkasnya.

Legislator Senayan Linda Megawati Gelar Vaksinasi Massal

a41e274894a38d8e23b9874b35ddb7b5.jpg

KBRN, Subang : Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Linda Megawati, menggelar vaksinasi massal, disalah satu rumah makan di Subang, Ahad (5/9/2021). Pada acara ini, ditargetkan 1.000 warga Subang mengikuti vakasinasi.

“Targetnya 1000 orang, saya menggandeng Kementerian Kesehatan, sesuai dengan yang saya bidangi di Komisi IX,” ujar Linda Megawati kepada RRI di Subang, Minggu (5/9/2021).

Ia mengatakan, vaksinasi yang digelar dalam sehari ini, merupakan wujud kontribusi selaku anggota DPR RI dalam mencegah penyebaran virus covid-19, sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat.

“Meskipun kondisi Covid-19 ini sudah landai, tapi bukan berarti kita abai. Waspada itu harus, salah satunya dengan cara vaksin seperti ini,” imbuhnya.

Linda menyebutkan, penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Subang khususnya, selain tingkat disiplin masyarakat dalam protokol kesehatan, juga dampak dari vaksinasi.

“Jangan mentang-mentang sudah vaksinasi, kita harus tetap menjaga kesehatan, terlebih dalam menjaga prokes, dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” jelasnya.

Sementara itu, pelaksanaaan vaksinasi massal ini, dilakukan secara bertahap, guna mengantisipasi kerumunan warga. Peserta pun wajib menerapkan protokol kesehatan selama proses vaksinasi.

“Kita bagi dua tahap, hari ini 500 orang dan Senin besok 500 orang lagi,” pungkasnya.

Komite Ekonomi Kreatif Bareng Subang Creative Hub Kembali Gelar Kelas Kolaboratif

IMG-20210904-WA0013.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Subang bersama dengan Subang Creative Hub kembali menggelar Kelas Kolaboratif secara online yang merupakan salah satu program dari Komite Ekraf Subang agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas teman-teman komunitas dan pelaku ekraf yang berada di Kabupaten Subang.

Kelas Kolaboratif kali ini mengangkat tema dari subsektor seni pertunjukan, peserta yang mengikutipun beragam mulai dari mahasiswa, komunitas, pengajar dan juga tentunya pelaku seni pertunjukan sendiri, pembicara pada kesempatan kali ini adalah Zain Elharist Fadlilah Fasya yang merupakan pelaku seni dari Kabupaten Subang dan didalam kelaspun dipandu oleh salah satu anggota dari teman-teman MC di Kabupaten Subang yaitu Rhoman.

Pembahasan yang diangkat oleh Zain cukup menarik karena disesuaikan dengan kondisi pandemi saat ini, walaupun ada batasan tetapi kreatifitas bisa terus dijalankan.

“Walaupun masih dalam masa pandemi seperti saat ini kita masih bisa menggelar pertunjukan yang tentunya harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, kegiatan bisa dilakukan secara online ataupun hybrid, contohnya membuat pameran foto secara,” jelas Zain, Sabtu (4/9/2021).

Zain pun menjelaskan pentingnya memilih tim untuk bisa diajak kerjasama dalam menyiapkan pertunjukan, karena tim bisa mempengaruhi kepada hasil pertunjukan yang disajikan, dan diingatkan juga jangan hanya sebatas menyelenggarakan pertunjukan, sebelum dan sesudah peetunjukanpun harus mempunyai nilai yang bisa diangkat.

Rhoman selaku moderatorpun menambahkan diakhir sesi kelas jika memang benar ketika kita memilih tim yang baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Kelas kolaboratif ini akan kembali digelar oleh Komite Ekraf Subang dan teman-teman Subang Creative Hub dengan tema lain yang mengangkat juga informasi dan ilmu dari potensi ekraf yang ada di Kabupaten Subang.

Offline Race UNPAD MTR, Bakal Digelar 19 September

f85792feb23e614b1766b1345ea9ea68.jpeg

KBRN, Bandung: Yayasan Palawa Indonesia bekerjasama dengan IKA UNPAD Bandung, bakal menggelar offline race UNPAD MTR, 19 September 2021 mendatang.

Menurut rencana kegiatan yang sedianya akan berlangsung pada 27 Juni 2021 ini, akan mendapat jadwalbaru pada 19 September 2021. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Palawa Indonesiabekerjasama dengan IKA Unpad ini, pun telah mendapat rekomendasi dari Dispora Jawa Baratmelalui surat rekomendasi yang diterbitkan secara khusus. 

Dispora Jabar memandang kegiatan inisebagai bagian dari olahraga rekreasi atau sport tourism yang akan mendatangkan manfaat dan dikelola dengan mematuhi peraturan terkait kondisi pandemi sesuai dengan berbagai peraturan yang ada,termasuk juga Surat Keputusan Gubernur Jabar tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan danPenanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Fasilitas Olahraga Publik.

Perizinan daripihak berwenang di Sumedang pun telah dipersiapkan dengan baik. Dengan kata lain, peserta tinggal mempersiapkan diri untuk menikmati jalur lari dengan pemandanganindah dan vegetasi asri yang menjanjikan oksigen berlimpah. Pada titik ketinggian tertentu, bilaberuntung jarak pandang tidak tertutup kabut atau awan, peserta dapat menikmati pemandangan indahKota Sumedang dan Bandung di kejauhan.

Untuk memenuhi unsur prokes, IdeaRun selaku race management Unpad MTR menetapkan sejumlahperaturan relevan. Peraturan tersebut mengacu sejumlah hal, di antaranya CHSE Kemenparekraf tentangLomba Lari Massal Jalan Raya dan juga Surat Keputusan Gubernur Jabar tentang Protokol Kesehatanuntuk Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) pada Fasilitas OlahragaPublik. Di antaranya, pelari dan petugas diharuskan telah mendapat vaksin Covid-19.

Jumlah peserta offline race ini akan dibatasi sebanyak 150 pelari saja yang dibagi dalam dua kategori 42Katau Trail Marathon dan 21K atau Trail Half Marathon. Pada saat race pack collection sehari sebelumoffline race digelar, pelari terseleksi pun akan menjalani test untuk mendeteksi virus Covid-19. 

Apabilaterdekteksi virus Covid-19, maka pelari mengundurkan diri dengan berbesar hati dan tidak diizinkanberada di lokasi kegiatan demi kepentingan Kesehatan semua pihak yang terlibat. Tes serupa pun akanditerapkan kepada panitia dan seluruh kru yang bertugas pada offline race tersebut.

Selain itu, seluruh peserta yang terseleksi harus mematuhi persyaratan mandatory gear yang harusdibawa sesuai ketetapan.

 “Kami akan melakukan cek terhadap perlengkapan wajib ini dalam beberapakesempatan, termasuk secara random dilakukan di rute lari,” ujar Safrita Aryana, Direktur IdeaRun yangjuga bertindak sebagai race director kegiatan ini dalam siaran persnya yang diterima RRI, Minggu (5/9/2021).

Kegiatan ini pun memiliki nilai tambah berupa program baby tree plant atau penanaman pohon untukpenghijauan. Kawasan penghijauan berlokasi di kaki Gunung Manglayang di sekitar Kampus UnpadJatinangor. Pohon yang ditanam akan disediakan oleh Bank Indonesia Jawa Barat. Akan dipilih jenispohon yang cocok dengan habitat dan ekosistem di kawasan tersebut sehingga diharapkan akan dapatmemberikan manfaat banyak, termasuk menjaga sumber mata air di sana. 

“Kegiatan baby tree plant inimerupakan tradisi yang dilakukan sejak MTR 2015 dan 2016 lalu,” ujar Juston Pangaribuan, Ketua Panitia.

Beruntunglah peserta yang berkesempatan bergabung pada offline race Unpad MTR mendatang, karenaakan dapat menikmati keistimewaan Gunung Manglayang tersebut secara maksimal. Arief Wismoyonoadalah tim pengelola rute Unpad MTR, yang telah disurvey dan disiapkan sejak tahun lalu.

Pakai Jurus Downhill Arief Wismoyono Catat Waktu Terbaik UTMB, Perancis

b7bd923185482ed86cb0ea2c2dd68123.jpg

KBRN, Bandung:  Arief Wismoyono dari Manglayang Academia, tercatat sebagai salah satu peserta yang mengambil kelas Ultra Trail du Mont Blanc (UTMB) 170 km dengan venue startdan finish di Chamonix, Perancis. 

Rute yang dilalui melewati tiga negara di mana Pegunungan Mont Blancatau Monte Blanco itu berada; yakni Perancis, Swiss dan Italia.

Lomba lari trail dunia yang telah berlangsung 12 tahun ini, menjadi arena “naik haji” para pelari trail.Selain medan yang berat bersuhu dingin di bawah 8 derajat Celcius, sehingga membutuhkan ketahananfisik dan mental, untuk lolos pun pelari harus mengumpulkan sejumlah point ITRA (International TrailRunning Association) dari sejumlah lomba lari trail sebelumnya. 

Tahun ini 10 ribu pelari lolos point dan berlari pada aneka kategori, termasuk Arief Wismoyono dan lima pelari trail Indonesia lainnya.

Persiapan dan latihan Arief tak lepas dari kecintaannya terhadap Gunung Manglayang.

 “Saya jatuh cinta pada Gunung Manglayang, keren dan medannya lengkap,” ujar Arief yang biasa disapa MangAip, dalam keterangannya yang diterima RRI Minggu, (5/9/2021).

Ia pun membentuk Manglayang Academia, dan menjadi “rektor” di sana. Bersama Taofik HIdayatyang berperan sebagai “dosen” mereka berlatih secara rutin dan terprogram. Sejumlah pelari trail lainpun kerap bergabung dan berguru kepada mereka. Dari observasi pada kesempatan mengikuti UTMBtahun lalu, Arief menyimpulkan bahwa medan latihan yang tepat untuk UTMB adalah GunungManglayang.

Gunung Manglayang adalah salah satu gunung di Jawa Barat yang posisinya berada di belakang KampusUnpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang. 

Gunung ini, memiliki puncak dengan ketinggian 1.818 MDPL..Untuk menuju ke puncaknya, pelari akan disuguhi rute yang relatif technical dengan elevation gainsekitar 2.342m dan gradient 32 persen. Tingkat kesulitan yang sangat teknis ini dijadikan tantangan untuk ditaklukkan.

 Dari pengalaman mengikuti UTMB tahun 2017, Arief menarik pelajaran bahwa berlari diturunan adalah kunci untuk “mencuri” waktu. Sekitar 10km terakhir di UTMB adalah jalur turunan.

“Apalagi suhu sangat dingin, mendorong kita untuk terus bergerak,” katanya. Dan hal itu yang kemudiania buktikan. 

Pada 10km terakhir, ia menyusul banyak pelari dari mancanegara.

 “Seingat saya, sekitar 39pelari yang saya susul,” katanya lagi. 

Kemampuan berlari downhill-nya itu diapresiasi peserta yang ialewati. 

“Mereka memberi semangat dan bertepuk tangan,” ujar Arief lagi. Ia pun menyelesaikan jarak170km tersebut dalam waktu 35 jam 56 menit dengan jurus rahasianya: downhill skill.

Kepatuhan Prokes Pengelola Wisata di Subang, 90 Persen

81295a079c8a96708e35871020c48b58.jpg

KBRN, Subang: Kepala Bidang Destinasi dan Produk Wisata Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang Ida Farida menilai, kepatuhan pengelola objek wisata terhadap protokol kesehatan (Prokes) dan ketentuan lainnya, mencapai 90 persen.

“Dari hasil monitoring ke sejumlah objek wisata, hapir sebagian besarnya meatuhi prokes, dan ketentuan lainnya, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di sektor pariwisata,” ujar Ida kepada RRI di Subang, Minggu (5/9/2021).

Ida memgungkapkan, untuk penyediaan sarana cuci tangan, alat pengukur suhu badan, dan penerapan sosial distanching, dan pembatasan jumlah pengunjung, serta aplikasi peduli lindungi.

“Untuk yang lainnya sudah mereka penuhi, namun untuk aplikasi peduli lindungi, belum semua pengelola objek wisata terapkan,” terangnya.

Secara umum, setiap objek wisata sudah menerapkan prokes sesuai aturan yang berlaku.

“Pada umumnya, mereka sudah menerapkan prokes dengan baik,” pungkas Ida.

Mengusut Identitas Temuan Jenazah di Pulau Nasi

64acc8d744962246f07b12296f4096ec.jpg

KBRN, Banda Aceh: Warga Pulo Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada Minggu (5/9/2021) pagi, digegerkan dengan penemuan mayat pria tanpa kepala dan lengan. 

Korban ditemukan di sebuah kapal yang posisinya sudah telungkup. Kapal tersebut terseret arus hingga pesisir pantai Alue Reuyueng Pulo Nasi. 

Diduga mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Sebab, dilihat dari ciri-ciri kapal, bukan milik dari nelayan Aceh, tapi berasal dari luar Indonesia. 

“Kalau ciri-ciri boatnya bukan boat kapal kita Aceh. Mungkin dari Thailand. Kapal luar negeri menurut ciri-ciri kapal. Apalagi kan Pulo Aceh dekat dengan negara Thailand,” kata Panglima Laot Aceh Besar Baharuddin, Minggu (5/9/2021) petang.

Dia menjelaskan, kronologi penemuan kapal tersebut berawal dari informasi masyarakat nelayan setempat yang langsung memberitahukan kepada dirinya. 

“Kemudian informasi ini langsung kita beritahukan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan,” ujarnya. 

Tapi, Baharuddin belum dapat memastikan kapal tersebut terseret arus hingga ke Pulo Nasi.

“Belum kita tahu, terseret arus atau pembunuhan,” kata dia.

Saat ini kapal dengan bobot 5 GT itu masih berada di pesisir pantai dan belum dievakuasi. Sementara korban sudah dievakuasi. 

“Kapal masih di pinggir laut, gak bsa ditarik karena agak besar,” ucap dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah kapal ditemukan terdampar di bibir pantai sekitar Perairan Alu Reuyeung Pulo Nasi, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (5/9/2021). 

Kapal tersebut ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata di bawah kapal yang kondisinya sudah terbalik itu ditemukan sesosok mayat tanpa kepala. 

“Tadi pagi  di Perairan Alu Reuyeung Pulo Nasi ditemukan satu bush kapal 5 GT telungup dan setelah diangkat di bawah kapal ada mayat tanpa kepala dan lengan,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek. 

Dia menyebutkan, tidak ada identitas yang ditemukan pada mayat berjenis kelamin laki-laki itu. 

Saat ini, kapal beserta korban telah dievakuasi oleh warga bersama aparat keamanan setempat. 

Skadron Udara 27 Lanud Manuhua Tambah Kekuatan

766b6eafcbb7ad3009cb1c1905f50939.jpeg

KBRN Biak, Papua: Skadron Udara (Skadud) 27 Lanud Manuhua Biak menambah kekuatan dengan datangnya satu unit pesawat CN-235.

Pesawat dengan tail number A-2304 ini sebelumnya telah diterbangkan Komandan Skadud  27 Letkol Pnb Yoga Wiwit dari Lanud Halim Perdana Kusuma jakarta menuju lanud Manuhua Biak.

“Kita berharap pesawat dapat mendukung tugas Skadron Udara 27. Sebagai Komandan Lanud saya berpesan agar pesawat CN 235 A-2304 maupun pesawat yang lainya dioperasionalkan dengan aman sesuai program lambangja yang terus kita galakan dan kita tingkatkan,” ujar Komandan Lanud Manuhua Marsma TNI Donald Kasenda, dalam saran Pers Dispen AU diterima RRI.co.id, Minggu (5/9/2021).

Marsma TNI Donald Kasenda mengatakan, pesawat A-2304 sebelumnya menjadi kekuatan Skadud  2 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.  

Atas kebijakan pimpinan TNI AU, pesawat  diserahterimakan menjadi kekuatan Skadud 27 Lanud Manuhua di bawah jajaran Koopsau III.

Dengan penambahan ini, sekarang Skadud 27 mengoperasionalkan 5 unit pesawat CN-235, terdiri dari 3 unit versi angkut dan 2 unit versi intai. 

“Diharapkan penambahan ini dapat menambah kesiapan Skadud 27 dalam melaksanakan tugas-tugas operasi penerbangan di wilayah udara Koopsau III yang cukup luas,” ungkapnya.

Pesawat A-2304 baru saja selesai melaksanakan program Re-wiring, yaitu peremajaan sistem kelistrikan pesawat.

Kedatangan pesawat angkut sedang dengan tail number A-2304, di Apron Skadud 27, disambut Kadisops Kolonel Pnb I Ketut Adiyasa Ambara, Sabtu (4/9/2021) kemarin.

Tradisi water salute, penyiraman air bunga, dan potong tumpeng mewarnai penyambutan pesawat yang turut dihadiri beberapa pejabat Lanud Manuhua lainnya.

Mayat Tanpa Kepala Ditemukan Warga Pesisir Aceh

25218f18b7f193c19448c8daae1ef52d.jpg

KBRN, Banda Aceh: Sebuah kapal ditemukan terdampar di bibir pantai Perairan Alu Reuyeung, Pulo Nasi, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (5/9/2021). 

Kapal tersebut ditemukan oleh warga setempat sekitar pukul 06.00 WIB pagi. Saat dilakukan pemeriksaan, ternyata di bawah kapal yang kondisinya sudah terbalik itu ditemukan sesosok mayat tanpa kepala. 

“Tadi pagi di Perairan Alu Reuyeung Pulo Nasi ditemukan satu bush kapal 5 GT telungup dan setelah diangkat di bawah kapal ada mayat tanpa kepala dan lengan,” kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, Minggu (5/9/2021).

Dia menyebutkan, tidak ada identitas yang ditemukan pada mayat berjenis kelamin laki-laki itu. 

Saat ini, kapal beserta korban telah dievakuasi oleh warga bersama aparat keamanan setempat. 

“Dan mayat tersebut oleh masyarakat nelayan setempat sudah dikebumikan di pemakaman umum Alu Reuyeung Pulo Nasi,” ujar Miftach. 

Menurut informasi yang ia terima dari Panglima Laot Aceh Besar Baharuddin, bahwa dipastikan kapal dan korban yang ditemukan bukan warga setempat. 

“Menurut bentuk kapal yang kita lihat, diduga itu bukan nelayan Aceh, tapi nelayan dari luar Indonesia,” ungkap Miftach. (DNS)

Dua Kapal Ikan Ditangkap KKP

2bd8c5b91cf1f978359de48993825a3c.jpg

KBRN, Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua kapal ikan nelayan diduga mengoperasikan alat tangkap trawl di wilayah perairan Kabupaten Aceh Timur.

Kapal kapal tersebut mengoperasikan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. 

“Kami telah mengamankan dua kapal ikan berbendera Indonesia di wilayah perairan Aceh Timur, pada Jumat (3/9/2021),” ujar Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin, Minggu (5/9/2021). 

Adin menjelaskan, operasi pengawasan yang dilakukan oleh Kapal Pengawas Perikanan Hiu 08 melakukan penghentian, pemeriksaan dan penahanan (henrikhan) dua kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan dengan alat tangkap yang telah dilarang.

“Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, kedua kapal tersebut diketahui juga tidak dilengkapi dengan perizinan usaha perikanan sebagaimana yang dipersyaratkan,” kata Adin.

“Dua kapal yang ditangkap adalah KM. Laksamana (20 GT) dan KM. Budi Jaya (7 GT), kedua kapal tersebut kami ad hoc ke Pangkalan PSDKP Lampulo untuk proses hukum lebih lanjut,” jelasnya. 

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP, Pung Nugroho Saksono mengatakan, penertiban terhadap dua kapal yang mengoperasikan alat tangkap trawl tersebut selain merupakan upaya menjaga kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, juga sebagai langkah preventif agar tidak terjadi konflik horisontal antar nelayan.

“Mengingat pihaknya banyak menerima keluhan terkait masih beroperasinya alat tangkap trawl ini. Kalau terus dibiarkan kami khawatir akan timbul konflik antar nelayan,” kata Pung.

Punk juga memastikan, telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran yang ada di lapangan agar bersikap tegas.

“Apabila menemukan kapal perikanan yang mengoperasikan alat penangkapan ikan yang dilarang dan merusak keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan,” kata Pung.

Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono telah menandatangani Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-KP/2021 yang mengatur tentang tata penempatan alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan Laut Lepas.

Pengaturan tersebut sendiri dimaksudkan agar kegiatan penangkapan ikan dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, sosial dan ekonomi.

Dalam pengaturan tersebut, pengoperasian jaring hela ikan berkantong di WPPNRI 571 sendiri diatur dengan sangat selektif diantaranya hanya untuk kapal berukuran di atas 30 GT dan beroperasi di atas 20 mil laut. 

Berdasarkan catatan KKP selama tahun 2021, KKP telah menangkap 134 kapal, terdiri dari 88 kapal ikan Indonesia yang melanggar ketentuan dan 46 kapal ikan asing yang mencuri ikan.

Kapal ikan asing telah ditangkap merupakan 15 kapal berbendera Malaysia, 6 kapal berbendera Filipina, dan 25 kapal berbendera Vietnam. (DNS)

Recent Posts