harapanrakyat.com,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membentuk Satgas (Satuan Tugas) untuk menangani kasus gagal ginjal akut yang merebak saat ini.
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pembentukan Satgas tersebut tanpa SK dan bertugas mengambil langkah pencegahan dan memberi imbauan kepada masyarakat terkait gagal ginjal akut.
“Definisi Satgas itu tim koordinasi, tidak di-SK-kan. Saya beri tugas tim untuk mengkoordinasi terkait penangannya seperti apa,” katanya, Senin (24/10/2022).
Tugas Satgas penanganan gagal ginjal akut salah satunya berkomunikasi dengan masyarakat sekaligus menenangkan warga.
Baca Juga: 25 Warga di Jabar Disuntik Vaksin Produk dalam Negeri
Keberadaan Satgas juga sebagai bukti negara hadir pada penanganan kasus gagal ginjal akut yang telah merenggut nyawa ratusan anak.
“Kemudian juga edukasi dan sosialisasi, serta mencari jawaban hakiki,” katanya.
Menurut Emil, Pemprov Jabar saat ini masih menunggu hasil investigasi dari pemerintah pusat terkait penyebab gagal ginjal akut pada anak.
“Itu sedang kami tunggu. Negara hadir, meneliti dan mengkoordinasikan obat yang dicurigai sebagai salah satu penyebabnya, walaupun memang belum 100 persen terkonfirmasi,” jelasnya.
Emil meminta warga Jabar tak terlalu khawatir. Namun warga Jabar juga harus waspada dan menunggu arahan dari pemerintah.
“Kami pasti hadir menyelamatkan dan membawa rasa aman pada warga,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI melaporkan jumlah pasien gagal ginjal akut sampai Minggu (23/10/2022) telah mencapai 245 orang.
Pasien penderita gagal ginjal akut umumnya adalah bayi di bawah lima tahun (balita). Sementara di Jabar kasus gagal ginjal akut per 24 Oktober 2022 sebanyak 41 kasus.
Tiga pasien di antaranya berhasil sembuh, sedangkan 15 lainnya masih menjalani pengobatan. Selain itu ada 18 penderita gagal ginjal akut yang meninggal dunia. Kasus lainnya saat ini masih menunggu konfirmasi. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)