Beranda Berita Subang Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kapan Ada Kejelasan?

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kapan Ada Kejelasan?

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kapan Ada Kejelasan?

suarasubang.com – Saat melewati rumah yang jadi saksi bisu kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum lama ini, saya langsung teringat peristiwa yang terjadi di Jalancagak tersebut. Kejadiannya sudah hampir 2 tahun lalu dan viral menjadi berita nasional dan berita viral Subang hari ini.

Kasus ini cukup lama dan menyita perhatian serta energi dari berbagai kepentingan. Media, instansi terkait masyarakat bahkan hingga sampai Jokowi angkat bicara.

Saat viral, kepolisian tentu saja langsung bergerak cepat, mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Aksi ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat dengan harapan kasus tersebut bisa segera terungkap.

Hampir 2 Tahun Mandek, Pihak Terkait Ngapain Aja?

Jika kita kembali menggunakan mesin waktu, kasus pembunuhan ibu dan anak ini terjadi di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Terhitung hampir dua tahun lamanya kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) ini terjadi. Namun, peristiwa 18 Agustus 2021 ini masih menjadi misteri.

Pelaku pembunuhan hingga kini belum terungkap. Memang tak semudah membalikkan telapak tangan buat pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini.

Di sisi lain, misteri yang tak kunjung usai ini akhirnya menimbulkan polemik di masyarakat. ‘Kok ga selesai-selesai sih?’, pertanyaan yang dilontarkan Iwan (45 tahun) dalam obrolan warung kopi di kawasan Tegal Kelapa ini pun akhirnya menjadi wajar.

BACA JUGA:  Mengenal ARD, Profil Calon Bupati Subang Sosok Pemimpin Muda

‘Sudah 2 tahun mandek nih, ngapain aja sih?’ tanya Yayan (42 tahun) warga Pasir Kareumbi yang bekerja di Jakartai kepada saya saat kebetulan tengah berkunjung ke Subang.

Banyak pertanyaan serupa yang sering saya dengar dari masyarakat Subang ketika membahas soal kasus ini. Pasalnya, ada banyak kasus besar nasional lain yang begitu cepat terungkap, bahkan tak butuh waktu tahunan.

Bahkan seperti dikutip dari detikJabar beberapa waktu lalu, pihak keluarga sendiri bertanya-tanya akan perkembangan kasusnya. Salah satunya dirasakan tentunya oleh suami sekaligus ayah dari korban tidak lain Yosef Hidayah.

Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat mengungkapkan, pihaknya mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan. Antara lain dengan menyurati Mabes Polri.

TKP Tak Dijaga Dengan Baik

Ia juga menyoroti rusaknya TKP yang tak dijaga baik oleh pihak kepolisian dimana Kompolnas pun sempat menanggapi kasus ini terkait kondisi tersebut.

“Kenapa kami akan menyurati Divisi Propam Mabes Polri? Soalnya Kompolnas pernah menanggapi kasus tersebut karena rusaknya TKP yang diduga tidak dijaga baik oleh pihak kepolisian,” ungkap Rohman kepada detikJabar, Sabtu (21/1/2023).

Buntunya perkembangan kasus ini menjadi concern Rohman. Karena sejatinya, sudah hampir 2 tahun namun kasus dinilai mengambang dan tak ada perkembangan apapun.

BACA JUGA:  Pelantikan Anggota DPRD Subang Periode 2024-2029: Wajah Baru Dominasi

Pihak Polres Subang maupun Polda Jabar sendiri sepertinya masih membutuhkan waktu untuk dapat mengungkap kasus pembunuhan ini.

Dari keterangan seluruh saksi dan hasil penyelidikan, belum ada informasi yang mengarah kepada pelaku pembunuh Tuti dan Amel.

Kicauan Dokter Hastry

Tapi di antara berbagai polemik yang simpang siur dari berbagai pihak, mendadak ahil forensik Polri, Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti buka suara terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Dalam kasus ini, Dokter Hastry adalah salah satu yang ikut melakukan otopsi kedua jenazah Tuti dan Amel. Ia menjelaskan hasil otopsinya dan memaparkan serta memberikan petunjuk kepada penyidik.

Sayangnya, sampai sekarang penyidik Polda Jabar tak kunjung merilis tersangka. Hal inilah yang membuatnya kena sentil. Ia mengaku diserang netizen yang mempertanyakan kasus ini.

“Kalau di pekerjaan saya untuk menyajikan data, alat bukti sudah selesai. Tapi saya gemes,” ujarnya dikutip dari tayangan di channel youtube Deddy Corbuzier, Jumat (12/5/2023).

Menurutnya, kasus ini sebenarnya bisa terungkap yaitu dengan identifikasi DNA. Ia menambahkan, pemeriksaan DNA sudah dilakukan namun tidak ada yang cocok.

Karena tidak ada yang cocok, pihaknya lalu mencari DNA saksi-saksi, dan ternyata dari saksi juga tidak ada yang cocok.

BACA JUGA:  DPRD Subang Tetapkan Raperda Bantuan Hukum dan Usulan Penyelenggaraan Pendidikan

Menurutnya langkah selanjutnya adalah dari garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok. Namun, hal ini belum dikerjakan Polda Jabar.

Dokter Hastry ini pun sudah mengantongi jam kematian Tuti lantaran sudah otopsi dan olah TKP. “Ia dibunuh sekitar pukul 2 hingga 4 dini hari. Sementara Amel dibunuh pukul 4 sampai 6 pagi.”

“Saya bermain dong di jam itu, handphone siapa yang online. Ambillah DNA nya,” jelasnya.

Diakui, di TKP, sudah ada 2 DNA yang diduga pelaku yang asing. Hal itu bisa dicocokkan di sana.

Selanjutnya, Dokter Hastry mengaku rela kehilangan jabatannya dengan mengungkap kasus subang ini. Karena dia sudah tersiksa didatangi oleh para korbannya dalam mimpinya.

Ia bahkan mengaku trauma kalau kasus ini tidak sampai bisa menangkap pelakunya. Dokter Hastry merasa kasihan dengan korbannya.

Dengan polemik yang masih terus berkecamuk di masyarakat terkait lamanya pengungkapan kasus, anggapan bahwa pihak kepolisan terlalu lamban bergerak memang bisa dimaklumi.

Tapi di sisi lain kita harus memaklumi, bahwa dalam mengambil tindakan, instansi terkait memang harus bertindak terukur dan hati-hati.

Sambil menunggu dan menyeruput kopi di teras rumah, saya pun berharap jika kasus ini bisa segera selesai secepatnya.

Mudah-mudahan pihak kepolisan serta Polres Subang khususnya bisa membuktikan kinerja terbaiknya. Tetap semangat!

Hari Pitrajaya