Beranda blog Halaman 66

Bupati Reynaldy Cetak Gol dan Semangat, Sepak Bola Jadi Jembatan Sinergi di Subang

pertandingan persahabatan Forkopimda Subang
Foto: subang.pikiran-rakyat.com

Subang – Lapangan hijau di Citamiang, Ciater, menjadi saksi bagaimana semangat sinergi bisa tercipta lewat sepak bola. Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, turun langsung memimpin tim Forkopimda Kabupaten Subang dalam pertandingan persahabatan melawan tim Forkopimcam Kecamatan Ciater.

Digelar pada Jumat, 11 April 2025, pertandingan ini bukan sekadar unjuk kemampuan. Lebih dari itu, momen ini menjadi sarana mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat. Meski berlabel “persahabatan,” pertandingan berlangsung sengit. Adu strategi dan jual beli serangan mewarnai lapangan, hingga 11 gol tercipta dalam laga penuh semangat ini.

Tim Forkopimda tampil garang sejak peluit pertama. Bahkan, Bupati Reynaldy membuka keunggulan melalui tendangan jarak jauh yang langsung menggetarkan jala lawan di menit ke-6. Aksi tersebut membakar semangat rekan-rekannya di tim.

Tak hanya Bupati, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosadi, juga ikut mencetak gol. Melalui titik penalti, ia menambah keunggulan Forkopimda. Hasil akhir pun berpihak pada mereka, dengan kemenangan meyakinkan 7-4 atas Forkopimcam Ciater.

Usai laga, Bupati Reynaldy menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini. “Sepak bola ini bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tapi juga menjadi wadah yang efektif untuk membangun silaturahmi dan sinergitas,” ujarnya.

Ia berharap agenda serupa bisa digelar secara rutin. Menurutnya, menjaga komunikasi dan kebersamaan antarpemangku kepentingan sangat penting untuk membangun Subang yang harmonis dan solid.

Pertandingan ini juga dihadiri para Asisten Daerah (Asda), Staf Ahli Bupati, Kepala OPD, serta para Camat dari seluruh wilayah Kabupaten Subang. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa sinergi tak hanya dibangun dari ruang rapat, tapi juga dari kebersamaan yang tumbuh di tengah lapangan.

Melalui sepak bola, Forkopimda dan Forkopimcam telah menunjukkan bahwa semangat kolaborasi bisa tumbuh dari hal-hal sederhana. Dan dari Ciater, semangat itu siap bergulir ke seluruh penjuru Subang.


Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung Diluncurkan, Komitmen Subang Rawat Lansia dengan Cinta

Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung Subang
Foto: www.tintahijau.com

Subang – Subang kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan beradab. Pada Jumat, 11 April 2025, Bupati Subang H. Reynaldy Putra Andita BR, yang akrab disapa Kang Rey, secara resmi meluncurkan Gerakan Ngabret Nyaah Ka Indung tingkat Kabupaten Subang. Acara peluncuran berlangsung di Kantor Desa Ciater, Kecamatan Ciater, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Subang.

Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari program Nyaah Ka Indung yang sebelumnya telah digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di hari yang sama, program ini juga diluncurkan secara serentak oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, di Kota Cianjur.

Gerakan ini dijadwalkan mulai aktif pada akhir April 2025. Salah satu kebijakan utamanya adalah mewajibkan seluruh ASN dan pegawai BUMD di Kabupaten Subang untuk memiliki satu lansia binaan. Lansia yang menjadi sasaran utama program adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, khususnya ibu-ibu yang hidup dalam keterbatasan dan membutuhkan perhatian lebih.

Dalam sambutannya, Kang Rey menegaskan bahwa perhatian terhadap lansia bukan sekadar tugas, melainkan cermin budaya luhur masyarakat Sunda. Ia menilai, lansia adalah bagian penting dari masyarakat yang perlu dijaga dengan kasih sayang dan penghormatan.

Ada tiga tujuan utama dari gerakan ini. Pertama, memastikan terpenuhinya hak dasar, perlindungan, dan penghormatan bagi para lansia. Kedua, menguatkan kembali nilai-nilai budaya Sunda yang menjunjung tinggi kasih dan kepedulian terhadap orang tua. Ketiga, membuka ruang partisipasi aktif bagi ASN, masyarakat, dan lembaga sosial untuk terlibat langsung dalam pelayanan terhadap lansia.

“Saya sangat yakin, tidak ada orang yang berbagi lalu jatuh miskin. Justru berbagi menunjukkan kepedulian dan kemanusiaan,” ujar Kang Rey dengan penuh semangat. Ia juga menegaskan bahwa program ini akan menjadi salah satu indikator penilaian kinerja ASN di Kabupaten Subang.

Tak hanya untuk ASN, program ini juga mencakup seluruh pegawai BUMD. Tujuannya jelas: membangun kedekatan emosional antara aparat pemerintahan dan masyarakat, khususnya para lansia yang membutuhkan perhatian.

Di akhir pidatonya, Kang Rey menginstruksikan seluruh Camat dan Kepala Desa untuk memastikan tidak ada lansia di Kabupaten Subang yang hidup dalam kondisi menyedihkan. Ia tak ingin lagi mendengar ada orang tua yang tinggal di rumah roboh, kesulitan berobat, atau menjalani hari tua dengan penderitaan.

“Saya tidak ingin mendengar ada lansia yang hidupnya tersisih. Mulai sekarang, mari kita rawat mereka seperti kita ingin dirawat kelak,” pungkasnya.




Diskon Spesial Sambut Hari Jadi Subang, Warga Serbu Promo Air Bersih Perumda TRS

Diskon pemasangan air bersih Subang
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Menjelang perayaan Hari Jadi ke-77 Kabupaten Subang, Perumda Tirta Rangga Subang (TRS) menghadirkan program promo spesial yang langsung disambut antusias oleh masyarakat. Program ini menawarkan diskon 50% untuk biaya pemasangan baru dan penyambungan kembali layanan air bersih.

Promo yang dimulai sejak 1 April 2025 ini berhasil menarik perhatian warga. Hingga pertengahan bulan, tercatat sebanyak 159 warga telah mendaftarkan diri. Angka tersebut diperkirakan terus bertambah, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya akses air bersih yang terjangkau.

Melalui program ini, biaya pemasangan baru yang sebelumnya Rp 1.500.000 kini menjadi hanya Rp 750.000. Sementara itu, biaya penyambungan kembali yang semula Rp 150.000 dipangkas menjadi Rp 75.000. Potongan ini menjadi bentuk nyata komitmen TRS dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Direktur Utama Perumda TRS, Lukman Nurhakim, menyampaikan rasa syukurnya atas respons positif masyarakat. “Program ini baru pertama kali kami adakan dan alhamdulillah sambutannya luar biasa. Antusias warga dari berbagai wilayah Subang menunjukkan betapa dibutuhkannya program seperti ini,” ujarnya, Jumat (11/4/2025).

Keberhasilan program ini mendorong TRS untuk mempertimbangkan menjadikannya sebagai agenda tahunan dalam memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Subang. Tujuannya tak hanya meningkatkan jumlah pelanggan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan air bersih yang aman dan berkelanjutan.

Namun demikian, TRS menyadari masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi ini. Untuk itu, mereka terus menggencarkan sosialisasi melalui media sosial, website resmi, hingga kantor cabang dan unit pelayanan yang tersebar di seluruh wilayah Subang.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi TRS untuk mewujudkan layanan air minum yang berkualitas dan merata. Dengan semangat Hari Jadi ke-77, TRS berkomitmen menjadi bagian dari pembangunan daerah dan menghadirkan pelayanan yang profesional serta berpihak pada kebutuhan masyarakat.


Menyambut Harapan Baru: Subang Utara Menuju Kabupaten Mandiri

Pemekaran Kabupaten Subang Utara
Foto: ilustrasi by fixabay

suarasubang.com – Kabupaten Subang, Jawa Barat, dengan luas wilayah mencapai 2.165,55 kilometer persegi, kembali menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul munculnya kembali wacana pemekaran wilayah di bagian utara daerah tersebut.

Dengan populasi lebih dari 1,6 juta jiwa per Desember 2022, Subang memiliki 30 kecamatan yang terdiri atas 245 desa dan 8 kelurahan. Kepadatan dan luas wilayah yang signifikan menempatkan Subang sebagai kabupaten ketujuh terbesar di Jawa Barat.

Kondisi tersebut memunculkan kebutuhan akan percepatan pelayanan publik dan pemerataan pembangunan. Salah satu solusi yang digaungkan adalah pembentukan daerah otonom baru, yakni Kabupaten Subang Utara.

Gagasan pemekaran ini bukan hal baru. Sejak 2012, wacana ini sudah sempat dibahas, meski saat itu masih sebatas kajian awal yang belum cukup kuat untuk diajukan secara resmi. Namun, geliat menuju pemekaran mulai terasa kembali dalam beberapa tahun terakhir.

Langkah konkret dimulai pada tahun 2020. Pemerintah Kabupaten Subang menggandeng Universitas Padjadjaran untuk melakukan studi kelayakan yang lebih mendalam. Studi ini menjadi tonggak penting dalam proses pemekaran.

Hasil kajian menunjukkan bahwa secara administratif, sosial, dan ekonomi, wilayah Subang Utara layak untuk berdiri sebagai kabupaten sendiri. Kelayakan ini kemudian diperkuat dalam dokumen resmi.

Pada 1 Maret 2023, Bupati dan DPRD Kabupaten Subang menandatangani nota kesepakatan bersama. Kesepakatan ini dituangkan dalam dokumen PM.01/G221/G.SET dan PM.01/G651/GAR.P, sebagai dasar pembentukan daerah persiapan Kabupaten Subang Utara.

Jika rencana ini berjalan lancar, Subang Utara akan memiliki wilayah seluas 791,94 kilometer persegi. Wilayah tersebut mencakup 102 desa dari sejumlah kecamatan.

Secara geografis, wilayah calon kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Subang induk di selatan, dan Kabupaten Karawang di barat.

Kecamatan yang sepenuhnya akan masuk wilayah administratif Subang Utara antara lain Ciasem, Pusakanagara, Pamanukan, Blanakan, Legonkulon, Sukasari, Tambakdahan, dan Pusakajaya. Sementara beberapa kecamatan lain seperti Pabuaran, Binong, Patokbesi, Cipunagara, dan Cikalong hanya sebagian wilayahnya yang akan bergabung.

Dari sisi ekonomi, Subang Utara memiliki posisi yang sangat strategis. Keberadaan Pelabuhan Internasional Patimban membuka peluang besar untuk pengembangan sektor logistik dan distribusi berskala internasional.

Tak hanya sektor industri, potensi pariwisata di kawasan ini juga sangat menjanjikan. Destinasi seperti Pantai Pondok Bali, Pulau Burung, Pantai Cirewang, hingga hutan mangrove alami menjadi daya tarik tersendiri.

Blanakan, salah satu kecamatan yang masuk wilayah pemekaran, juga memiliki keunikan seperti penangkaran buaya serta kekayaan alam lainnya yang siap dikembangkan.

Namun, untuk mewujudkan Kabupaten Subang Utara, dibutuhkan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat setempat, keterlibatan semua elemen menjadi kunci suksesnya proses ini.

Apabila pemekaran ini terwujud, harapannya pembangunan infrastruktur bisa lebih merata, layanan publik lebih optimal, dan kesejahteraan masyarakat di wilayah utara Subang semakin meningkat.


Pengeroyokan Jurnalis di Subang: Lima Pegawai Peternakan Jadi Tersangka, Polisi Tegas Tak Tolerir Main Hakim Sendiri

penganiayaan jurnalis Subang
Foto: cluetoday.com

Subang – Kasus penganiayaan terhadap seorang jurnalis kembali mencoreng dunia pers Indonesia. Satreskrim Polres Subang telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap Hadi Hadrian, jurnalis dari media daring. Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah peternakan ayam yang berlokasi di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, pada Rabu siang, 9 April 2025.

Menurut keterangan dari Kasatreskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, peristiwa bermula ketika Hadi tengah melakukan konfirmasi mengenai legalitas izin usaha peternakan milik CV Indah Mulyo Mandiri. Saat itu, terjadi adu mulut antara korban dan MA, pemilik peternakan.

Bagus menjelaskan bahwa MA sempat mengajak Hadi ke bagian depan peternakan untuk melihat langsung papan izin usaha. Namun, situasi memanas dan berujung cekcok. Diduga karena emosi memuncak, lima pegawai peternakan kemudian mengejar dan mengeroyok Hadi.

Kelima tersangka yang ditangkap adalah AM (21), ZW (21), CB (30), NR (27), dan SM (20). Semuanya bekerja di peternakan tersebut. Mereka mengakui secara terang-terangan telah melakukan pemukulan terhadap korban.

“Para pelaku mengaku memukul bagian hidung, dada, hingga tubuh korban,” ungkap Bagus dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polres Subang pada Jumat, 11 April 2025.

Atas perbuatannya, kelima tersangka dijerat dengan Pasal 170 Ayat 2 KUHP. Mereka terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun. Polisi menegaskan tidak akan mentolerir aksi main hakim sendiri, terlebih terhadap seorang jurnalis yang sedang menjalankan tugas.

“Kami dari Polres Subang sangat menyayangkan kejadian ini. Tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah pelanggaran serius,” tegas AKP Bagus Panuntun.

Di sisi lain, kuasa hukum korban dari Republik Law Firm, Asep Rochman Dimyati (ARD), menyebut masih ada kemungkinan keterlibatan pelaku lain. Ia menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan Hadi, ada petunjuk yang belum ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

“Dalam penyidikan polisi punya keterangannya. Tapi kami punya versi korban. Ada bukti dan petunjuk lain yang akan kami ungkap,” ujar Asep.

Ia pun berharap rekan-rekan jurnalis tak gentar memperjuangkan keadilan. Menurutnya, kasus ini bisa menjadi titik penting dalam memperjuangkan hak-hak insan pers.

“Jangan sampai ketidakadilan ini terus dirasakan jurnalis. Kita harus berani meneruskan perjuangan ini,” pungkasnya.


Gaya Baru Dedi Mulyadi: Ubah Cara Kerja Pemprov Jabar Jadi Mesin Solusi Rakyat

perubahan pola kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Foto: radarbogor.jawapos.com

suarasubang.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan gebrakan besar dalam pola kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia tak segan meminta maaf karena telah mengganti pendekatan lama yang terlalu administratif dan cenderung seremonial.

Selama ini, kata Dedi, anggaran besar dihabiskan hanya untuk kegiatan monitoring dan evaluasi wilayah. Kunjungan ke daerah pun kerap hanya diwarnai sambutan meriah, tepuk tangan, dan foto-foto.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa pola tersebut tak lagi relevan. Ia ingin pemerintah provinsi benar-benar hadir sebagai pemecah masalah nyata yang dihadapi masyarakat dan birokrasi di daerah.

“Kalau ada bencana, bukan hanya bagi-bagi sembako dan selfie, lalu pulang. Saya ingin hadir sebagai solusi,” tegasnya saat berbicara di hadapan ASN Pemprov Jabar.

Dalam visi barunya, Pemprov Jabar berperan sebagai ‘induk’ dari kabupaten, kota, kecamatan, desa, hingga kelurahan. Pemerintah harus hadir dalam setiap kesulitan publik dan menjadi penggerak solusi, bukan sekadar pencatat data.

Menurutnya, solusi tidak lahir dari ruang rapat dan layar presentasi. Solusi hadir di tengah konflik, bencana, bahkan perut yang lapar. Oleh sebab itu, Dedi menekankan pentingnya perubahan arah kebijakan anggaran.

Anggaran kini difokuskan pada pembentukan kluster-kluster pertumbuhan baru, terutama pada sektor infrastruktur dan industrialisasi. Hal ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Contohnya, proyek besar seperti BYD di Subang yang sebelumnya berlarut-larut, bisa diselesaikan hanya dalam 10 menit setelah semua pihak dikumpulkan. Begitu pula exit tol yang biasanya makan waktu, kini bisa beres dalam lima menit setelah bertemu menteri.

Namun, hambatan tetap ada. Salah satunya sengketa tanah dan praktik percaloan yang membuat harga tanah melambung tinggi. “Kalau begini, mana ada investasi mau masuk?” ujar Dedi.

Sebagai solusinya, ia mempertemukan langsung pemilik tanah dengan investor, disaksikan oleh jajaran pemerintah dan aparat keamanan. Transaksi dilakukan secara terbuka, bahkan boleh divideokan dan diunggah ke YouTube untuk transparansi.

Inilah wajah baru Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi—bukan hanya pengatur administrasi, tapi penggerak nyata solusi bagi rakyat.

Empat “Kado” Istimewa untuk Bupati Subang: Tugas Berat Menanti di HUT ke-77

Empat Kado untuk Bupati Subang
Foto: subang.pikiran-rakyat.com

Subang – Peringatan HUT ke-77 Kabupaten Subang membawa “kado” istimewa bagi Bupati Reynaldy Putra Andita. Namun, kado ini bukan sekadar simbolis. Ia berupa sederet pekerjaan rumah yang harus segera ditangani demi kemajuan Subang.

Komunitas Penikmat Kopi Hitam Subang, melalui ketuanya Pram Kodarian, mengungkap empat isu krusial yang menjadi sorotan. Empat hal inilah yang disebut sebagai “kado” istimewa, karena menyimpan tantangan besar bagi sang bupati.

1. Jabatan Kepala Dinas yang Masih Menggantung

Kado pertama adalah hasil seleksi terbuka untuk jabatan Kepala Dinas PUPR dan Kepala Dinas Pertanian Subang. Seleksi ini telah selesai sejak Desember 2024, namun hingga kini, dua posisi strategis tersebut masih diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

“Sudah berbulan-bulan sejak lelang jabatan digelar Oktober 2024 lalu, tapi belum juga ada pejabat definitif,” ucap Pram. Ia menilai situasi ini menghambat efektivitas kerja dua dinas vital dalam pembangunan Subang.

2. Rotasi dan Mutasi ASN yang Belum Tuntas

Pekerjaan rumah kedua menyangkut hasil asesmen ASN di lingkungan Pemkab Subang. Menurut Pram, proses rotasi dan mutasi yang semestinya dilakukan awal tahun 2025 belum juga terealisasi secara menyeluruh.

Ia mendorong Bupati Reynaldy untuk segera merespons hasil asesmen tersebut agar roda birokrasi berjalan optimal dan bersih dari kepentingan tertentu.

3. Tender Proyek Infrastruktur yang Mendesak

Isu ketiga adalah percepatan pembangunan infrastruktur. Pram menyoroti pentingnya segera memulai proses tender pekerjaan agar proyek-proyek strategis tidak tertunda. Ini menjadi krusial mengingat Bupati Reynaldy telah menyatakan bahwa dua tahun awal masa jabatannya difokuskan untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di Subang.

4. Dugaan Pungli Parkir di Ciheuleut

Kado keempat adalah yang paling kontroversial. Pram menyoroti dugaan pungutan parkir ilegal di kawasan wisata kolam renang Ciheuleut. Ia menyebut adanya Kantor UPTD Ciheuleut di area tersebut, yang semestinya tidak diperbolehkan menarik retribusi parkir.

“Parkir di kantor pemerintahan seharusnya gratis. Jika ada pungutan, itu pelanggaran hukum,” tegas Pram. Ia bahkan merujuk pada UU PDRD dan Perda 10/2011 yang mengatur bahwa retribusi parkir hanya boleh dipungut pada area yang telah ditetapkan secara sah.

Tanggapan UPTD dan Dishub Subang

Kepala UPTD Ciheuleut, Alit Sugiantoro, membantah keberadaan kantor UPTD di lokasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa hanya ada unit pengelola kawasan pariwisata, bukan kantor resmi.

Alit juga mengungkap bahwa pengelolaan parkir di Ciheuleut, Alun-Alun, dan GOR Gotong Royong berada di bawah kewenangan Dinas Perhubungan Subang. Teknisnya pun dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Ia menyarankan agar pertanyaan lebih lanjut diarahkan kepada Kadis Budparpora Subang atau Kabid Parkir Dishub Subang.

Komitmen Bupati Reynaldy: Fokus Jalan dan ASN Bersih

Menanggapi berbagai isu ini, Bupati Reynaldy Putra Andita tidak tinggal diam. Dalam beberapa kesempatan, ia menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur, khususnya jalan, menjadi prioritas utama dalam dua tahun awal masa kepemimpinannya.

“Saya ingin jalan-jalan di Kabupaten Subang mulus. Kita harus segera selesaikan PR jalan,” tegasnya.

Soal tata kelola ASN, Reynaldy berkomitmen menciptakan lingkungan kerja bersih dari KKN. Ia menjanjikan proses mutasi, rotasi, dan promosi tanpa pungutan.

“Rotasi dan mutasi ASN harus zero rupiah. Yang dinilai hanya kinerja, bukan relasi pribadi,” tandasnya.

Harapan untuk Masa Depan Subang

Empat “kado” yang diungkap Komunitas Penikmat Kopi Hitam bukan sekadar kritik. Bagi Pram, ini adalah bentuk kepedulian warga Subang yang menginginkan kemajuan nyata di bawah kepemimpinan baru.

Kini, semua mata tertuju pada Kang Rey. Mampukah ia membuktikan komitmen dan menyelesaikan empat kado tersebut?

DAHANA Cetak Prestasi: Ekspor Bahan Peledak ke Australia Tembus 250 Ton

ekspor bahan peledak DAHANA ke Australia

Subang, Jawa Barat – PT DAHANA kembali menunjukkan tajinya di pasar global. Pada Jumat, 11 April 2025, perusahaan milik negara ini resmi melepas ekspor bahan peledak ke Australia. Produk yang dikirim berupa Cartridge Emulsion Megadrive sebanyak 250 ton.

Seremoni pelepasan ekspor digelar di Kampus DAHANA, Subang. Acara ini menandai ekspor ketujuh sejak perusahaan mulai menembus pasar Australia pada 2019.

Direktur Utama PT DAHANA, Hary Irmawan, menyebut bahwa ekspor ini adalah simbol keberhasilan perusahaan dalam menjaga kualitas dan konsistensi. Ia menegaskan bahwa kepercayaan dari mitra Australia adalah buah dari kerja keras yang berkelanjutan.

“Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa produk kami mampu bersaing di tingkat global,” kata Hary. “Ini bukan sekadar pencapaian bisnis, melainkan juga langkah strategis untuk memperkuat posisi DAHANA di pasar internasional.”

Produk Cartridge Emulsion Megadrive memang bukan produk sembarangan. Formula bahan peledak ini telah teruji menghasilkan ledakan yang efisien, minim getaran, serta aman digunakan di kondisi ekstrem seperti di Australia.

Untuk menjaga kepercayaan mitra internasional, DAHANA berkomitmen pada standar tinggi. Proses produksi hingga pengiriman dilakukan sesuai prosedur, dengan pengawasan mutu yang ketat.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Ditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Heri Pribadi, memberikan apresiasi. Ia menekankan pentingnya bekerja sesuai SOP dan menjaga kualitas demi mempertahankan kepercayaan pasar.

“Meraih pencapaian itu mudah, mempertahankan yang sulit,” ujarnya. “Saya harap ekspor ini tidak berhenti di sini. Ke depannya bisa lebih sering lagi, bahkan tiga kali dalam setahun.”

Pujian juga datang dari mitra DAHANA di Australia, Johnex Explosives. Perwakilannya, Benny Benyamin, menyatakan kepuasannya terhadap performa bahan peledak DAHANA di lapangan.

“Bahan peledak DAHANA jadi favorit para praktisi pertambangan di Australia. Kami harap kerja sama ini terus berlanjut dan makin kuat ke depan,” kata Benny.

Dengan pencapaian ini, PT DAHANA tak hanya memperkuat posisi di dalam negeri, tapi juga mengukuhkan eksistensinya di pasar global sebagai penyedia solusi bahan peledak berkualitas dunia.

Subang Bersatu di Bawah Satu Matahari: Komitmen Baru untuk Pembangunan

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita
Foto: www.lampusatu.com

Subang – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menegaskan pentingnya melangkah bersama tanpa bayang-bayang perbedaan politik. Ia menyampaikan bahwa momentum pembangunan tak boleh lagi terhambat oleh dinamika Pilkada yang telah usai.

Dalam sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Jadi ke-77 Kabupaten Subang, Rabu (9/4/2025), Kang Rey—sapaan akrab Bupati Subang—menyampaikan pesan kuat tentang persatuan. “Urusan Pilkada sudah selesai. Hari ini, hanya ada satu bupati, hanya ada satu matahari. Mulai sekarang, kita fokus bekerja dan membangun Kabupaten Subang,” ujarnya lantang di Alun-alun Subang.

Pernyataan tersebut menandai babak baru bagi Subang. Sebuah seruan untuk bersatu dalam membangun, tanpa sekat-sekat politik yang kerap memperlambat kemajuan. Fokus pemerintahan kini tertuju pada kebutuhan masyarakat.

Salah satu prioritas utama adalah efisiensi anggaran yang diarahkan untuk menyelesaikan proyek infrastruktur, terutama perbaikan jalan. Targetnya jelas: dua tahun ke depan, jalan-jalan utama di Subang harus tuntas dibenahi. Ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam menjawab keluhan masyarakat.

Di tengah kemeriahan upacara, Kang Rey tak lupa mengapresiasi seluruh elemen yang telah bekerja keras menyukseskan acara. Secara khusus, ia menyampaikan terima kasih kepada tim kebersihan yang sudah bertugas sejak dini hari.

“Terima kasih dan apresiasi juga untuk tim kebersihan yang telah mulai bertugas dari dini hari dan tetap hadir pada kegiatan upacara ini,” ungkapnya penuh haru.

Upacara Hari Jadi ke-77 Kabupaten Subang tahun ini bukan sekadar seremoni. Ia menjadi simbol awal dari langkah bersama menuju Subang yang lebih maju dan bersatu.

Menteri PKP Tegas Kawal Hak Konsumen Meikarta: Harapan Hunian Tak Boleh Jadi Kekecewaan

proses ganti rugi konsumen Meikarta

suarasubang.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menunjukkan komitmennya untuk mengawal proses ganti rugi bagi konsumen Meikarta yang telah lama menanti kejelasan hunian mereka. Ia kembali menginisiasi pertemuan antara pihak konsumen dan pengembang Meikarta di Kantor Kementerian PKP, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/04/2025).

“Dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, saya harap konsumen Meikarta segera mendapat haknya. Harapan memiliki hunian jangan sampai berubah menjadi kekecewaan,” ujar Maruarar.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran layanan pengaduan konsumen perumahan BENAR-PKP (Bantuan Edukasi dan Asistensi Ramah). Saat peluncuran, para konsumen Meikarta menyampaikan keluhannya—mereka telah membayar cicilan KPR sejak lama, namun unit yang dijanjikan tak kunjung dibangun.

Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia meminta Kementerian PKP hadir membela rakyat yang menjadi korban pengembang perumahan nakal. Maruarar menegaskan, kebahagiaan masyarakat tergantung pada komitmen dan tanggung jawab pengembang, terutama dalam proyek besar seperti Meikarta.

Pemerintah menargetkan penyelesaian tuntutan konsumen paling lambat empat bulan. “Kami ingin persoalan ini selesai segera. Jangan sampai rakyat terus menunggu tanpa kejelasan,” tegas Maruarar.

Hasil pertemuan menyepakati pengumpulan dokumen dari konsumen, yang kemudian akan diverifikasi oleh manajemen Meikarta. Proses ini penting untuk memastikan data valid dan dapat ditindaklanjuti secara akurat.

Mediasi dipimpin oleh Direktur Pembinaan Usaha Perumahan dan Perlindungan Konsumen Kementerian PKP, Mulyansari. Hadir pula perwakilan pengembang dari PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) serta puluhan konsumen.

Mulyansari menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan memfasilitasi proses verifikasi dokumen dan mencari solusi terbaik. “Kami hadir sebagai jembatan agar persoalan ini segera tuntas dan tidak berlarut-larut,” ujarnya.

Pihak MSU, melalui perwakilannya Andri, menyatakan komitmen mereka untuk memverifikasi seluruh data konsumen dengan akurat dan transparan. “Kami akan memastikan tidak ada kesalahan dalam proses validasi,” ujarnya.

Salah satu konsumen, Jeffry Victor, menyampaikan harapannya agar haknya segera dipenuhi. Ia membeli unit Meikarta tipe studio secara tunai sejak 2017. Namun hingga kini, unit tersebut tak kunjung diserahkan dan pembangunan pun tak menunjukkan kemajuan.

“Awalnya dijanjikan 2 kamar tidur, tapi kenyataannya hanya 1. Kami sangat berharap ada kejelasan. Kalau tidak unitnya, setidaknya uang kami bisa kembali,” ungkap Jeffry.

Ia juga mengapresiasi upaya Kementerian PKP yang bersedia turun tangan. Menurutnya, kehadiran negara memberi secercah harapan bagi konsumen Meikarta yang telah lama dirugikan.



Recent Posts