harapanrakyat.com,- Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar, Jawa Barat, angkat bicara terkait peristiwa penganiayaan yang dilakukan pelajar, pada Minggu (18/6/2023) dini hari.

Hal tersebut tentunya sangat menyita perhatian publik lantaran korban dan pelaku masih berusia pelajar.

Ketua Forum Pemuda Peduli Pendidikan Kota Banjar Diky Agustaf mengatakan, peristiwa itu tentunya harus menjadi pelajaran dan evaluasi oleh semua pihak.

“Tentunya peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh pelajar kemarin itu kita tidak bisa menyalahkan satu pihak. Tetapi harus menjadi pelajaran dan evaluasi bersama,” kata Diky Agustaf, Selasa (20/6/2023).

Ia menyebutkan, apalagi kejadian yang melibatkan anak-anak di Kota Banjar, itu akhir-akhir seringkali terjadi dan membuat resah masyarakat.

“Apalagi salah satu pelakunya pernah ada yang diamankan sebelumnya karena ugal-ugalan. Artinya pembinaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu tidak membuat efek jera,” terangnya.

Menurutnya, peran orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya harus lebih ditingkatkan. Mengarahkan ke kegiatan yang positif ketika sudah berada di luar lingkungan sekolah.

Baca Juga: Miris! 5 Terduga Pelaku Penganiayaan di Kota Banjar Masih Berusia Pelajar

“Orang tua harus berperan aktif, kalau larut malam anaknya belum pulang ya harus dicari jangan dibiarkan. Jangan sampai mereka berkeluyuran dan melakukan hal negatif,” paparnya.

Pihak sekolah juga harus lebih meningkatkan pembinaan karakter dan memberikan edukasi tentang risiko yang akan diterima jika melakukan hal negatif.

“Selain dari orang tua tadi, sekolah juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter para pelajar. Semua memiliki peran masing-masing untuk mencetak generasi penerus bangsa ini,” pungkasnya. (Sandi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Gubernur Jateng yang juga bakal calon presiden Ganjar Pranowo belum lama berkunjung ke Provinsi Bali. Kedatangannya di Pulau Dewata itu disambut antusias warga setempat. Ganjar Pranowo mengaku sangat senang berada di provinsi tersebut karena menurutnya ada nuansa kebatinan.

Saat di Bali, Gubernur Jawa Tengah itu menghadiri rapat konsolidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali. Ratap tersebut untuk pemenangan dalam Pilpres pada Pemilu 2024 mendatang.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga melakukan kegiatan jalan sehat yang bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon pada hari Sabtu (17/06/2023) pagi.

Dikutip dari suara.com, Gubernur Bali, Wayan Koster, melaporkan bahwa ada sekitar 85 ribu warganya yang datang memenuhi lapangan yang menjadi monumen perjuangan masyarakat Bali.

Lapangan yang hijau itu berubah menjadi merah karena rata-rata warga yang datang menggunakan baju berwarna merah.

Baca Juga: Ratusan Pemuda di Ciamis Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024

Mereka datang ke lapangan tersebut selain untuk ikut berolahraga pagi, juga ingin melihat langsung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 nanti.

Melihat dari postingan akun Instagram @ganjar_pranowo, terlihat warga Bali berebutan ingin foto selfie bareng Gubernur Jateng tersebut. Bahkan, ada beberapa bule (Warga Negara Asing) yang seolah tak mau ketinggalan ikut selfie.

Seperti salah seorang bule yang terlihat pakai baju warna merah dengan tulisan Italia berhasil masuk menerobos protokol karena ingin selfie bareng Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Bule itu mengaku kalau istrinya sangat mengidolakan bakal calon Presiden RI tersebut. Akhirnya ia diperbolehkan selfie  bersama Ganjar Pranowo.

Melihat begitu antusiasnya sambutan warga Bali, bakal capres dari PDI Perjuangan itu mengaku kalau ia pun sangat senang. Karena menurutnya ada suasana kebatinan.

“Jadi waktu saya datang dan bertemu dengan masyarakat Bali. Tentu saya merasa sangat senang ada nuansa kebatinan,” ujar bakal capres RI 2024,yang kini menjabat Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Eva/R3/HR-Online)

harapanrakyat.com,- Kepolisian Polres Tasikmalaya Kota masih melakukan investigasi dan penyelidikan, terkait aksi berandalan bermotor yang meresahkan warga di Jalan Kyai HZ. Mustofa, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin (19/06/2023) malam.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu. Jajang mengaku pihaknya masih melakukan investigasi dan penyelidikan.

Untuk mengungkap kasus aksi geng motor yang meresahkan warga itu, pihak kepolisian butuh informasi mengenai para pelakunya.

“Kita masih melakukan investigasi dan penyelidikan. Kita membutuhkan informasinya dari masyarakat melalui hotline Bebeja ka polisi,” katanya kepada awak media, Selasa (20/06/2023).

Baca Juga: Aksi Berandalan Bermotor di Tasikmalaya Bikin Warga Trauma

Jajang juga mengatakan, pihak kepolisian akan meningkatkan patroli pasca kejadian tersebut untuk mengantisipasi agar tidak terulang lagi.

Dalam pemberitaan sebelumnya, sekelompok remaja berandalan bermotor yang mengendarai motor Honda Sonic itu melakukan aksi di jalan raya sambil menggeber knalpot bising.

Warga yang resah kerap menyebutnya dengan Sonic “wededed”, lantaran suara knalpot motornya terdengar “weded-weded”.

Namun, kali ini pengendara Sonic “wededed” yang beraksi di Tasikmalaya itu mendapat ganjaran. Warga yang sudah geram menghajar pengendara motor pada Senin (19/06/2023) malam. 

Dari rekaman video amatir warga terlihat aksi berandalan bermotor tengah ugal-ugalan secara zig zag dari mulai Jalan KHZ. Mustofa Kota Tasikmalaya. Kemudian masuk ke wilayah Terminal Padayungan. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)

harapanrakyat.com,- Warga trauma oleh aksi berandalan bermotor di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang kerap ugal-ugalan di jalan raya. Seperti puluhan berandalan bermotor yang beraksi di Jalan KHZ. Mustofa, Kota Tasikmalaya pada Senin (18/06/2023) malam.

Salah seorang warga yang minta namanya dirahasiakan mengaku dipepet sekelompok berandalan bermotor dengan knalpot bising. Saat itu ia pulang dari rumah sakit usai menjenguk keponakannya yang sedang sakit.

“Pulang dari RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, habis besuk keponakan sedang sakit saya dipepet sama anak geng motor di Jalan HZ. Mustofa pada Senin malam kemarin. Untungnya saya pakai mobil,” kata warga yang enggan disebutkan namanya itu kepada harapanrakyat.com, Selasa (20/06/2023).

Menurutnya, berandal bermotor itu selain menggeber-geber knalpot bising, juga berkendara secara zig zag menguasai jalan.

Baca Juga: Pengendara Sonic Wededed Beraksi di Tasikmalaya, Berujung Dihajar Warga

“Mereka teriak-teriak dan geber-geber knalpot bising sambil mengendarainya zig zag,” ungkapnya.

Bahkan, warga tersebut juga satu arah dengan aksi sekelompok berandalan motor itu. Hal itu membuatnya trauma lantaran sempat dipepet oleh aksi mereka.

“Saya sama suami kagetnya itu dipepet. Untungnya tidak sampai mengganggu, tapi tetap saja itu bikin saya trauma. Dari situ langsung ada warga dan anak motor itu ada yang putar balik, ada juga yang tertangkap oleh warga,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pengendara motor Sonic Wededed beraksi di Kota Tasikmalaya. Sekelompok remaja yang mengendarai motor dengan menggeber knalpot bising itu membuat warga resah.

Warga kerap menyebutnya dengan Sonic Wededed lantaran bunyi knalpot motornya terdengar “weded-weded”. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)

harapanrakyat.com,- Ketua AMS 027 Distrik Pangandaran, Jawa Barat, Wama Yudiswara, menanggapi soal pengunduran diri tiga orang pengurus AMS Distrik Pangandaran yang juga anggota DPRD Pangandaran Fraksi Partai Golkar.

Ketiga pengurus AMS tersebut mengundurkan diri lantaran kecewa dan merasa terjebak oleh undangan pelantikan pengurus Rayon 10 Kecamatan. Karena dalam acara itu sekaligus juga ada deklarasi calon presiden.

Ia mengatakan, pihaknya menyetujui pengunduran diri itu selama untuk kebaikan tiga anggota DPRD tersebut. Harapannya Partai Golkar maju dan AMS Pangandaran juga maju.

Baca Juga: 3 Anggota DPRD Pangandaran Fraksi Golkar Terjebak Undangan Deklarasi Calon Presiden

“Kemarin hari Minggu AMS 027 Distrik Pangandaran menyelenggarakan pelantikan Rayon 10 Kecamatan se-Kabupaten Pangandaran. Temanya pelantikan dan sebenarnya tidak ada tema agenda deklarasi untuk salah satu calon presiden,” kata Wama Yudiswara saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, di Sekretariat AMS 027 Distrik Pangandaran, Selasa (20/06/2023).

Menurutnya, mungkin karena ada gambar salah satu calon presiden pemberian dari AMS pusat, sehingga ketiga anggotanya itu mundur dari AMS.

“Mungkin tiga anggota yang mundur dari AMS itu tidak sepakat dan tidak setuju dengan adanya gambar tersebut. Maka saya pun memberikan izin atas keputusan mereka selama demi kebaikan bersama,” ujarnya.

Sedangkan, mengenai pernyataan sikap dan deklarasi, lanjut Wama, saat ini AMS belum ada agenda deklarasi untuk salah satu calon presiden. Kalaupun ada deklarasi, itu harus dihadiri oleh pengurus Rayon di 10 Kecamatan.

“Saya bukan dari partai politik dan tidak berafiliasi dari partai manapun. Karena AMS itu organisasi kemasyarakatan yang independen dan netral,” pungkasnya. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)

harapanrakyat.com,- Merasa terjebak acara deklarasi calon presiden, tiga anggota DPRD Pangandaran Fraksi Partai Golkar, mengundurkan diri dari keanggotaan dan pengurus AMS 027 Distrik Pangandaran, Jawa Barat.

Alasan pengunduran diri dari anggota sekaligus pengurus Angkatan Muda Siliwangi Distrik Pangandaran itu lantaran merasa dijebak dan kecewa saat menghadiri undangan pelantikan. Namun ternyata undangan tersebut adalah acara deklarasi salah satu calon presiden.

Ketiga anggota Fraksi Partai Golkar yang mengundurkan diri dari anggota AMS Pangandaran tersebut adalah Ade Ruminah, Wiwi Widaningsih, dan Oman.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Pangandaran Ade Ruminah mengatakan, dirinya bersama Wiwi Widaningsih dan Oman menyatakan pengunduran dirinya pada hari Selasa (20/06/2023).

“Karena AMS sudah menyatakan deklarasi dukungan kepada salah satu calon presiden. Sementara kami sudah memiliki calon presiden dari hasil Munas Partai Golkar. Maka kami menentukan sikap dan memutuskan mengundurkan diri dari anggota dan pengurus AMS Distrik Pangandaran,” tandas Ade Ruminah kepada harapanrakyat.com, Selasa (20/06/2023).

Baca Juga: Punya Kader Potensial, Golkar Pangandaran Optimis Raih 10 Kursi di Pemilu 2024

Lanjutnya mengatakan, pihaknya merasa kecewa sebagai anggota dan juga pengurus AMS Pangandaran pada agenda pelantikan pengurus Rayon beberapa waktu lalu. Karena ternyata dalam acara tersebut ada deklarasi dukungan untuk salah satu calon presiden.

“Undangannya hanya pelantikan untuk 10 Rayon se-Kabupaten Pangandaran. Eh ternyata ada deklarasi dukungan calon presiden oleh pengurus AMS Provinsi. Kita kan sudah punya calon presiden sendiri saat ini, yaitu Bapak Airlangga Hartarto,” jelasnya.

Ade Ruminah menyebutkan, sebelumnya tidak ada rapat pembahasan terkait adanya deklarasi oleh pihak panitia. Saat itu murni hanya pelantikan pengurus Rayon 10 Kecamatan se-Kabupaten Pangandaran.

“Ternyata setelah pelantikan pengurus, dalam pidato dari AMS Jabar menyatakan bahwa AMS siap mendukung Ganjar Pranowo menjadi Presiden RI. Saya langsung keluar ruangan,” pungkas Ade Ruminah.

Pelantikan pengurus AMS Rayon 10 Kecamatan itu berlangsung Minggu (18/06/2023), di salah satu hotel kawasan Pantai Barat Pangandaran. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)