Emha Ainun Nadjib atau akrab dengan panggilan Cak Nun digoblokin keluarga sendiri usai mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyebut Presiden Jokowi Firaun.

Cak Nun mengaku mendapat persidangan dari keluarga setelah pernyataan kontroversial itu Ia lontarkan dalam acara Mocopat Syafaat di Yogyakarta beberapa hari lalu.

“Saya mendapat persidangan keluarga, mereka menghajar saya, menggoblok-goblokan saya dan menyesatkan saya,” ujar Cak Nun dalam dialognya di kanal YouTube CakNun.com, Selasa (17/1/2023).

Cak Nun Akui Bersalah Setelah Sebut Jokowi Firaun

Setelah Cak Nun mendapat persidangan keluarga, Ia mengaku bersalah atas ucapannya yang membuat geger tanah air.

Sang budayawan itu bahkan menjadi bahan bulan-bulanan netizen di media sosial. Melalui video klasifikasi, Ia menilai sendiri ucapan ‘Jokowi Firaun’ tidak bijaksana.

Padahal, Ia telah mengajarkan kepada keluarga dan jamaahnya untuk selalu bijaksana. Namun justru melanggarnya.

“Saya sendiri itu sudah melanggar,” katanya.

Baca Juga : Aksi Menggemaskan 4 Cucu Presiden Jokowi di Pernikahan Kaesang-Erina

Meski demikian, Cak Nun bersyukur karena masih punya keluarga yang perhatian terhadapnya. Sehingga, atas kesalahannya itu Cak Nun merasa telah melakukan dosa.

Lantas, Cak Nun pun memohon ampun kepada Allah Swt karena telah menyakiti banyak pihak dan memohon maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung atas ucapannya.

“Saya meminta maaf kepada semua pihak yang terciprat ucapan saya hingga merasa tidak enak,” ungkapnya.

Video Cak Nun Viral di Media Sosial

Sekedar informasi, video potongan Cak Nun menyebut Presiden Jokowi Firaun beredar luas di media sosial.

Dalam video tersebut Cak Nun tengah memberikan ceramahnya di hadapan para jamaah Mocopat Syafaat di Yogyakarta.

Dalam ceramahnya, Ia mengumpamakan Jokowi sebagai Firaun sedangkan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman saat membahas terkait Pemilu 2024.

Baca Juga : Terungkap, Ini Sumber Air Siraman Kaesang dan Erina

Cak Nun menilai, pemegang sistem dan kekuasaan politik di Indonesia adalah Firaun, Qorun dan Haman.

“Negara kita sudah dikuasai Firaun yaitu Jokowi, Qorun yaitu Anthony Salim dan juga 10 naga serta Haman yaitu Luhut Binsar Pandjaitan,” ucapnya.

Setelah Cak Nun viral karena sebut Jokowi firaun, pihak keluarga Jokowi tidak tersinggung. Terlebih Cak Nun sendiri sudah meminta maaf. (Aji/R12/HR-Online/Editor-Rizki)

harapanrakyat.com,– Warga Tionghoa di Kota Banjar, Jawa Barat mulai melakukan sejumlah persiapan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2023.

Hal itu terlihat di tempat ibadah kelenteng Kongmiao, Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin Banjar) di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman.

Berdasarkan pantauan harapanrakyat.com di lapangan, terlihat petugas dan rohaniawan sedang memasang sejumlah pernak-pernik, membersihkan tempat ibadah, dan patung.

“Untuk bersih-bersih kita sudah dari hari Senin, dan sekarang memasang pernak-pernik seperti kain dan hiasan di pohon sakura,” kata Rohaniawan Ita Sri Lestari, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga: Ketua Makin Kota Banjar; Sejarah Imlek Sudah Ada Sejak Dinasti Xia

Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi kegiatan rutin warga Tionghoa di Kota Banjar setiap tahun saat menjelang perayaan Tahun Baru Imlek. 

“Karena memang kita mensucikan altar kita, dan yang dibersihkan terutama patung Kong Zi menggunakan air bunga. Termasuk (membersihkan) semuanya juga yang di bagian luar,” terangnya.

Ia menjelaskan, persiapan kali ini lebih semarak jika dibandingkan dengan lalu. Hal itu karena tahun sebelumnya, perayaan Imlek terhambat dengan pembatasan mobilitas untuk mencegah penularan virus Covid-19.

“Kalau tahun sekarang saya merasa lebih semarak karena penularan virus Covid-19 sudah melandai juga jadi kita lebih enjoy aja. Kalau tahun lalu untuk datang saja kita masih was-was,” jelasnya.

Lanjut Ita Sri Lestari, rencananya perayaan Tahun Baru Imlek juga akan digelar bersama pemerintah Kota Banjar, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Kemungkinan besar kita tanggal 1 Februari nanti akan ada perayaan di Aula Setda Kota Banjar, bersama ibu Walikota dan anggota FKUB,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

harapanrakyat.com,- Maling motor Ninja di Tasikmalaya nekat beraksi siang bolong di tengah padatnya pemukiman penduduk Kampung Padaasih, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (14/1/2023) lalu.

Aksinya terekam CCTV yang dipasang Masjid Jami persis depan rumah korban sekaligus ketua RT di kampung tersebut.

Terlihat di dalam rekaman CCTV, sebelum beraksi maling yang memakai pakaian hitam itu mondar-mandir memantau suasana sekitar rumah korban. 

Maling diduga sedang memastikan suasana aman. Saat tahu kondisi rumah korban sepi, maling yang beraksi seorang diri ini langsung embat motor Ninja warna merah.

Terlihat juga pelaku membawa motor dari teras rumah korban dengan cara didorong, lalu menyusuri gang sepanjang puluhan meter. Sesampainya di jalan raya, maling langsung menghidupkan mesin tancap gas membawa motor hasil curiannya.

Baca Juga: Detik-detik Pencuri Helm Beraksi di Toko Pakaian Tasikmalaya Terekam CCTV

Kronologi Maling Embat Motor Ninja Pak RT di Tasikmalaya

Ujang Ruhimat, korban yang juga ketua RT mengatakan, motornya disimpan di teras rumah. Sedangkan di dalam rumah memang tidak ada orang. Karena saat kejadian, Ujang sedang memantau pembangunan jembatan Jalan Baru .

“Saat curi motor saya kalau dilihat dari CCTV, maling itu memantau suasana dulu, kemudian langsung ambil dari teras rumah saya, langsung didorong melewati gang ini,” ungkapnya, Rabu (18/1/2023).

Tanpa rasa takut, maling tersebut mendorong  motor Ninja hasil curian menyusuri gang puluhan meter. Maling baru menyalakan mesin saat sampai di jalan raya.

“Didorong melewati gang puluhan meter, pas di jalan raya langsung dinyalakan mesinnya dan kabur bawa motor Ninja merah saya,” kata Ujang.

Menurutnya, dilihat dari rekam CCTV maling beraksi seorang diri. Ujang mengaku belum pernah melihat pelaku.

“Kelihatan memang si malingnya itu masih muda meski di CCTV kelihatannya kurang jelas, kalau perawakannya tinggi, kurus. Saya beli motor sudah lama seharga Rp 25 Juta pak,” ujarnya.

Meski di tempat tersebut padat penduduk dan banyak warga yang lagi duduk di depan rumah korban, namun warga tidak curiga kalau yang bawa motor Ninja merah itu adalah maling.

“Memang warga pun tidak ada yang curiga kalau itu maling yang curi motor saya, dikira motor saya itu dibawa teman saya,” sesalnya.

Sementara itu Ujang sudah melaporkan kejadian pencurian tersebut kepada pihak kepolisian. Ujang pun berharap motor miliknya segera ditemukan kembali. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Bukit Cisanta Tasikmalaya adalah objek wisata perkebunan teh yang mulai mendapat banyak kunjungan. Menurut data BUMDes, kunjungan wisatawan yang rutin telah mendatangkan penghasilan bulanan.

Lokasi berada di Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Awalnya, kebun teh ini tidak memiliki daya tarik karena hanya petani saja yang datang. Akan tetapi, para pemuda yang aktif di Karang Taruna Binangkit menata dan mengelola tempat tersebut agar menjadi objek wisata yang menarik.

Wisata Bukit Cisanta Tasikmalaya

Pengelola Bukit Cisantana atau Cisanta, Yadi yang akrab dipanggil Doyok mengatakan, tempat itu sudah sering menerima kunjungan wisatawan.

“Alhamdulilah, kami punya wisata unggulan dengan banyak pengunjung,” ucap Doyok dikutip dari kapol.id-jaringansuara.com, Rabu (18/1/2023).

Berawal dari Kebun Teh Biasa

Pada 2019, pemerintah telah membangun akses jalan menuju kebun teh Cisantana. Pada saat itu ada beberapa oknum yang melakukan aksi balap liar sehingga menimbulkan kesan negatif. Selain itu, kawasan ini terasa angker karena sangat sepi.

Kemudian muncul ide dari Karang Taruna Binangkit untuk mengolah lahan agar menjadi objek wisata. 

Bukit Cisanta Tasikmalaya mulanya sekedar kebun teh biasa milik desa yang memiliki luas sekitar 12 hektar. Namun, Karang Taruna Binangkit berinisiatif membuatkan jalan setapak dengan pagar bambu, saung gazebo, dan beberapa spot foto.

Baca Juga: Curug Cihanjuang 2 Tasikmalaya, Air Terjun di Tengah Pepohonan

Berkat kreativitas dari pemuda setempat, kawasan kebun teh yang tadinya biasa saja kini berubah drastis menjadi lebih indah.

Dikunjungi Ratusan Wisatawan

Saat ini, objek wisata sudah menuai hasil dari banyaknya kunjungan wisatawan. Bahkan, tidak hanya warga sekitar Taraju, melainkan ada juga pengunjung dari luar Tasikmalaya.

Doyok mengatakan, “Saat weekend bisa kedatangan pengunjung sampai 500 orang dari berbagai daerah. Bahkan ada yang datang dari luar Tasik.”

Meski sudah mendapat kunjungan ratusan orang wisatawan, pihak pengelola belum menetapkan tarif untuk tiket masuk.

Biasanya pengunjung membayar sumbangan alakadarnya, sementara penghasilan terbanyak berasal dari pengelolaan parkir kendaraan. Kendati demikian, Bukit Cisanta Tasikmalaya bisa menghasilkan lebih dari Rp 1 juta per bulan.

Transformasi kebun teh milik PT Sambawa menjadi Wisata Bukit Cisanta yang mendatangkan dampak positif bagi warga sekitar.

Selain mengubah lahan yang tadinya angker menjadi lebih indah, kawasan tersebut juga menyerap tenaga kerja dari warga sekitar. Banyak kedai kopi dan warung kuliner mulai berjualan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Es Bojong Ibu Momoh Tasikmalaya adalah salah satu kuliner legendaris yang peminatnya berasal dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.

Hidangan penutup yang terbuat dari sirup dan buah-buahan ini pun bisa menjadi takjil ketika berbuka puasa karena rasanya manis.

Nama es bojong sendiri berasal dari kedai pertama Ibu Momoh yang pada saat itu ada di Jalan Bojong. Mulanya, Ibu Momoh membuat kreasi es campuran nangka dan durian.

Meski saat ini kedai sudah pindah ke Jalan Ampera nomor 207, nama es bojong sudah melekat sebagai branding.

Untuk bisa menemukan kedai ini, jika dari pusat kota perlu mengambil jalur menuju Transmart.

Baca Juga: Makanan khas Tasikmalaya, Ada Nasi TO hingga Es Bojong

Kedai sederhana Es Bojong Ibu Momoh Tasikmalaya juga menyediakan siomay ikan dan aneka cemilan. Oleh karena itu, pelanggan bisa datang ke tempat ini untuk makan bersama teman atau keluarga.

Es Bojong Ibu Momoh Tasikmalaya, Minuman yang Melegenda

Tahukah Anda? Es sirop bojong merupakan salah satu jenis kuliner khas Tasikmalaya yang punya banyak penggemar. Selain rasanya yang manis, orang-orang menyukai hidangan ini karena mengandung sejumlah vitamin dari buah-buahan sebagai bahan utamanya.

Menengok Kedai Sederhana Ibu Momoh

Kedai Es Bojong Ibu Momoh Tasikmalaya berupa bangunan sederhana dengan cat kuning dan hijau yang memberi kesan ceria.

Ada banyak kursi dan meja untuk para pelanggan, tempatnya juga sangat bersih. Kedai ini pun menjadi alternatif kuliner yang lebih sehat, karena menu-menu andalan terbuat dari buah-buahan segar pilihan.

Baca Juga: Tempat Makan Lesehan di Tasikmalaya, Bisa Ajak Rombongan

Namun, saat ini kedai belum mendukung pembayaran cashless sehingga pelanggan harus selalu sedia uang tunai. Di bagian kasir juga terdapat Rengginang Terasi Emak Abi yang bisa menjadi oleh-oleh khas Tasikmalaya untuk pelanggan yang berasal dari luar kota.

Sirop Bojong yang Bervariasi

Sementara itu, Es Bojong Ibu Momoh Tasikmalaya menawarkan sirup dengan kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per item.

Menu best seller adalah es campur durian, yang berisi buah durian, nangka kuning, irisan alpukat, parutan kelapa, dan cincau. Pelanggan akan merasa puas ketika bisa menyantap es sirup buah yang menyegarkan di siang hari.

Untuk makanannya, ada siomay ikan dengan harga Rp 17.000 per porsi. Makanan ini pun terbilang rendah kalori, karena cara penyajiannya dikukus. Selain itu, siomay ikan menggunakan saus kacang yang gurih dan pedas. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Marmara Delightful Cake Tasikmalaya adalah toko kue terenak yang menawarkan rasa enak dengan harga affordable. Di tempat ini, pengunjung bisa membeli brownies panggang, slice cake, dan whole cake premium untuk merayakan hari-hari istimewa.

Lokasi beralamat di Jalan Dokter Sukarjo nomor 77, Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga kota Tasik bisa berkunjung ke toko untuk membeli kue secara take away atau makan di tempatnya langsung. Untung saja, desain ruangan untuk dine in sangat modern dan kekinian.

Sebelum membuka cabang di Tasikmalaya dan Ciamis, Marmara telah menjadi toko kue yang populer bagi kalangan penduduk Kota Banjr Banjar. Saat ini, Marmara telah memiliki lebih dari 22 ribu pengikut di akun sosial media miliknya.

Baca Juga: Cafe dengan Konsep Alam di Tasikmalaya, Cocok untuk Healing

Tingginya minat masyarakat akan produk kue membuat Marmara terdorong untuk segera membuka cabang di Majenang.

Berikut ulasan lengkap mengenai Marmara, toko kue terkemuka se-Priangan Timur.

Toko Kue Marmara Delightful Cake Tasikmalaya

Bagi Anda yang sedang mencari produk kue premium untuk merayakan hari ulang tahun dan anniversary, maka Marmara Cake menyediakan whole cake dengan varian lengkap. Ada varian black forest, red velvet, tiramisu, dan masih banyak lagi.

Tempatnya Makan Kue yang Ciamik

Dari luar, toko Marmara Delightful Cake Tasikmalaya nampak elegan dengan warna putih dan biru tosca. Bagian dalam toko terdapat beberapa kursi dan meja khusus untuk pelanggan yang makan slice cake di tempat.

Selain itu, toko ini sudah mendukung pembayaran non tunai sehingga pembayaran pun semakin mudah.

Selain aneka jenis kue, pelanggan juga bisa memilih roti dengan berbagai jenis varian. Harga roti dan kue di Marmara berkisar antara Rp 12.500 hingga Rp 275.000 per item.

Biasanya, croissant paling enak dimakan ketika bagian luarnya masih crispy. Oleh karena itu, pelanggan bisa meminta croissant dipanaskan kembali tanpa biaya tambahan alias gratis.

Baca Juga: Kokumi Plaza Asia Tasikmalaya, Minuman Boba Kekinian

Rasa Enak Harga Ekonomis

Sebagian orang masih beranggapan bahwa kue identik dengan makanan mahal. Namun, di Marmara Delightful Cake Tasikmalaya, pelanggan bisa menikmati sepotong kue Black Forest seharga Rp 12.500.

Rasanya pun tidak main-main, karena terbuat dari dark chocolate berlapis white chocolate mousse dengan sentuhan buah ceri.

Sementara itu, Marmara juga menawarkan whole cake berukuran 20×20 untuk merayakan hari istimewa. Harganya berkisar antara Rp 192.500 hingga Rp 275.000 per item.

Beberapa varian best seller di antaranya Red Velvet, Tiramisu Cake, Truffle Chocolate Almond, dan Black Forest. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Ada beberapa cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya yang menyediakan kopi enak dan pemandangan indah. Karena keberadaannya jauh dari keramaian, maka banyak orang menjadikan cafe ini untuk healing.

Istilah healing sendiri sudah mengalami pergeseran dari makna yang sesungguhnya. Healing adalah proses penyembuhan dari trauma atau penyakit, bukan sekedar berlibur seperti tren yang sedang marak di sosial media.

Menghabiskan waktu di alam terbuka juga termasuk ke dalam proses healing, karena kita bisa memahami permasalahan dari sudut pandang berbeda.

Baca Juga: Cafe Mewah di Kota Tasikmalaya, Bukan Kaleng-Kaleng

Jadi, healing bukan solusi instan karena prosesnya panjang. Akan tetapi, kita bisa menikmati prosesnya dengan belajar mencintai diri sendiri dan banyak-banyak bersyukur. Cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya bisa menjadi bagian dari proses healing.

Rekomendasi Cafe dengan Konsep Alam di Tasikmalaya

Deretan cafe ini merupakan tempat yang pas untuk bersantai, jauh dari keramaian, dan Anda pun bisa menikmati setiap tetes kopi tanpa gangguan.

Urban Forest

Jika mencari cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya yang lokasinya tidak terlalu jauh dari perkotaan, maka cobalah ke Urban Forest.

Sesuai namanya, Urban Forest adalah hutan yang tersembunyi di tengah kota. Pengunjung bisa menemukan cafe ini tanpa harus menempuh rute yang panjang.

Urban Forest beralamat di Jalan Cibaregbeg nomor 61, Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Cafe ini dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Oleh karena itu, pengunjung bisa menikmati kesendirian dengan minum kopi di tepi danau.

Kamandara Resto & Coffee

Beberapa cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya merupakan bagian dari taman wisata. Salah satunya Mangkubumi Park memiliki Kamandara.

Lokasi Kamandara Resto & Coffee berada di Jalan AH Nasution nomor 300, Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Urban Forest Tasikmalaya, Nongkrong di Hutan Kota

Cafe ini memiliki interior yang mewah, namun pengunjung juga bisa memilih tempat duduk di hamparan rumput hijau. Karena lahannya sangat luas, setiap orang bisa bergerak bebas dengan riang gembira.

Sedjati Kopi x Bumi Ambu

Ingin mencoba minum kopi di atas pohon? Maka datanglah ke Sedjati Kopi yang berada di kawasan Vill Bumi Ambu. Cafe ini menyediakan banyak spot duduk di tempat terbuka, salah satunya di atas pohon.

Alamatnya berlokasi di Jalan Mayor Elang Subandar nomor 35-37, Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Namun, pengunjung tidak perlu susah payah memanjat karena sudah ada tangga khusus menuju ke tempat duduk. Ada juga tempat duduk di rooftop bangunan cafe, sehingga pengunjung bisa minum kopi sambil memandangi langit biru.

Cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya menjadi tempat yang pas untuk deep talk bersama pasangan, apalagi kalau si dia sudah mulai sering mengomel tak jelas.

Altitude Coffee

Bagi yang suka mencari rute perjalanan lebih menantang, ada Altitude Coffee yang terletak di kawasan wisata The Ten Thousand Hills.

Baca Juga: The Ten Thousand Hills Tasikmalaya, Wisata Perbukitan Sepuluh Ribu

Untuk bisa menemukan cafe ini, pengunjung harus menempuh rute yang amat panjang ke Desa Pameongan, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Tiket masuk ke area wisata sebesar Rp 20.000 per orang, namun pengunjung yang memesan minuman atau makanan di cafe tidak perlu membayar lagi.

Daya tarik dari wisata The Ten Thousand Hills adalah pemandangan seluruh kota dari atas bukit. Tasikmalaya sendiri pada awalnya merupakan sepuluh ribu bukit sebelum dibabat habis oleh pembangunan lahan.

Namun, Altitude Coffee menjadi cafe dengan konsep alam di Tasikmalaya yang mempertahankan bukit-bukit tersisa sebagai warisan geologi. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

harapanrakyat.com,- Dari total penerangan jalan umum (PJU) di Kota Bandung, Jawa Barat sebanyak 46 ribu titik, sedikitnya 2.000 PJU dalam kondisi rusak.

Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan Kota Bandung pada 2023 ini, akan melakukan pembangunan dan pemeliharaan PJU, termasuk penerangan jalan lingkungan.

Hal itu diungkapkan Kabid Prasarana pada Dishub Kota Bandung, Panji Kharismadi, di Kota Bandung, Rabu (18/1/2023).

“Jadi seperti pemeliharaan jaringan dan mengganti lampunya ke LED yang lebih hemat energi tapi mengeluarkan cahaya lebih terang,” ungkapnya.

Baca Juga : Tahun Ini Pemkot Bandung Tambah PJU dan PJL

Menurut Panji, Pemkot Bandung akan terus melakukan koordinasi dengan Pemprov Jawa Barat, terkait fasilitas penerangan jalan di ruas jalan berstatus jalan nasional maupun jalan provinsi.

Pada tahun 2023 ini, lanjut Panji, Dinas Perhubungan Kota Bandung menargetkan pembangunan di 475 titik PJU dan 3.059 titik PJL.

Lebih jauh, jumlah tersebut terusulkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Bandung.

“Untuk PJL dalam reses ada 3.597 titik dan PJU dalam reses sekitar 230 titik,” ungkap Panji.

Anggaran PJU dan PJL Kota Bandung

Sementara itu, Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa Pemkot Bandung menganggarkan dana sebesar Rp 63 miliar untuk PJU dan PJL pada tahun 2023.

Baca Juga : Penerangan di Kota Bandung Belum Merata, Pemkot Jelaskan Ini

Anggaran tersebut untuk 47 ribu titik PJU dan PJL yang ada di Kota Bandung. Sedangkan jumlah total PJU dan PJL ada sekitar 67 ribu titik yang tersebar di berbagai kawasan di Kota Bandung.

“Untuk tahun 2023, alokasi anggaran PJU dan PJL sekitar Rp 63 miliar. Dari total kebutuhan 67 ribu, kita baru terealisasi 47 ribu. Jadi ada sekitar 21 ribu yang belum,” ungkap Ema.

Ia berharap alokasi anggaran tahun 2023 tersebut, bisa secepatnya terealisasi. Sehingga pemetaan titik lampu dapat segera terlaksana.

“Kalau dilelang kita kumpulkan supaya ada percepatan sehingga pengerjaannya bisa terealisasi. Karena lelang butuh waktu, supaya kegiatan realisasi tidak bertumpuk di ujung triwulan keempat,” tuturnya.

Ema mengakui, masih terdapat jarak antara PJU yang belum ideal. Selain itu, ada sejumlah lampu yang padam atau rusak.

“Pemasangan itu harus proporsional, sehingga jangan terhalang oleh rimbunnya pohon. Kami berharap perbaikan PJU di Kota Bandung yang dalam kondisi rusak ini segera tertangani,” ungkap Ema. (Rio/R13/HR-Online/Editor-Ecep)