Beranda blog Halaman 8

Kemenhub dan Pemkab Subang Sepakat Bersinergi Kelola Pelabuhan Patimban

Sinergi Kemenhub dan Pemkab Subang Pelabuhan Patimban

Subang – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Kabupaten Subang resmi menyepakati sinergi dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban. Kesepakatan ini bertujuan memastikan pelabuhan yang berlokasi di Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, dapat beroperasi optimal sekaligus memberi dampak besar bagi perekonomian daerah maupun nasional.

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenhub dalam pengembangan Pelabuhan Patimban yang masuk Proyek Strategis Nasional. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi pusat dan daerah. “Kesepakatan ini bukan sekedar tanda tangan, namun awal dari langkah nyata untuk membuka lebih banyak peluang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Subang,” ujarnya.

Sinergi ini melibatkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub dan Pemkab Subang. Selanjutnya, akan dibuat perjanjian teknis lebih rinci antara Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Patimban dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Subang. BUMD Subang akan bertindak sebagai pelaksana operasional, memastikan layanan pelabuhan berjalan sesuai standar.

Dengan adanya koordinasi erat ini, diharapkan pengelolaan Pelabuhan Patimban lebih efisien dan terarah. Langkah ini penting untuk memaksimalkan potensi pelabuhan sekaligus meminimalkan hambatan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Pelabuhan Patimban: Motor Ekonomi Baru Subang

Pelabuhan Patimban diproyeksikan menjadi magnet investasi dan pendorong pertumbuhan ekonomi. Kehadirannya akan mempermudah aktivitas ekspor-impor, meningkatkan arus perdagangan, dan membuka lapangan kerja baru.

Bupati Subang menegaskan bahwa pelabuhan ini adalah instrumen strategis dalam transformasi ekonomi daerah. “Dengan hadirnya Pelabuhan Patimban, industri di Subang akan lebih mudah melakukan ekspor-impor sehingga Subang bisa menjadi tujuan investasi bagi investor global,” ucapnya.

Sebagai simpul penting logistik nasional, Patimban akan memperkuat rantai pasok global dan mendukung pemerataan pembangunan ekonomi di luar Jakarta. Dengan fasilitas modern dan dukungan sinergi pemerintah, pelabuhan ini diproyeksikan menjadi gerbang utama produk Indonesia menuju pasar internasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global.

Miris, Rumah Mak Sawinah di Subang Nyaris Roboh dan Tak Layak Huni

Rumah tidak layak huni Mak Sawinah Subang

Mak Sawinah, seorang janda lansia berusia 65 tahun, tinggal di rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan di Desa Legonkulon RT 009/RW 006, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang.

Dari potret yang diambil warga, terlihat jelas atap rumah tidak layak huni (Rutilahu) miliknya sudah rapuh dan nyaris ambruk. Dinding bambu yang dimakan usia pun tampak lapuk dan membahayakan keselamatan.

Karena khawatir rumahnya runtuh sewaktu-waktu, Mak Sawinah terpaksa sering tidur di luar, tepat di emperan rumahnya. Selain itu, lantai rumah yang masih berupa tanah membuat suasana semakin kumuh dan jauh dari kata layak.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Legonkulon, Nahrudin, menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya memberikan bantuan. “Kami selaku pemerintahan desa akan berusaha membantu untuk mewujudkan rumah yang tidak layak menjadi layak huni,” ujarnya.

Harapan besar juga disampaikan Mak Sawinah. Ia berharap bantuan dari pemerintah desa hingga Bupati Subang bisa segera terwujud agar rumahnya bisa diperbaiki dan layak ditinggali.

VinFast VF 3 Jadi Model Pertama yang Diproduksi Lokal di Subang

VinFast VF 3 produksi lokal Subang

Subang – VinFast VF 3 mendapat sambutan positif dari masyarakat Indonesia. VinFast Indonesia bahkan menyebut bahwa model mungil ini kini menjadi tulang punggung penjualan mereka. Karena itu, VF 3 akan menjadi mobil listrik pertama yang diproduksi secara lokal di Subang.

Produksi lokal tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. VinFast juga berencana mengekspor VF 3 ke negara lain yang menggunakan setir kanan. Langkah ini diharapkan bisa memperluas jangkauan dan memperkuat posisi VinFast di pasar global.

Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, menegaskan bahwa VF 3 menjadi prioritas utama dalam produksi lokal. “Diikuti nanti model yang lain. Untuk model yang lain, itu nanti kami akan informasikan berikutnya. Tentu kami terus memonitor perkembangan di pasar,” ujarnya di Hanoi, Vietnam.

Pria yang akrab disapa Kerry itu menambahkan, model dengan volume penjualan signifikan akan lebih efisien jika dirakit di Subang. “Tentu model yang memberikan volume, misalnya, signifikan atau kami lihat tren masa depan yang terus membaik. Tentu akan lebih ekonomis jika kami merakit secara lokal di Subang,” jelasnya.

Kehadiran pabrik VinFast di Subang dinilai sebagai strategi penting untuk memperkuat posisi di pasar otomotif nasional. Produksi lokal diyakini dapat menekan harga agar lebih kompetitif sekaligus mempercepat pasokan sesuai permintaan konsumen.

Selain itu, langkah ini selaras dengan visi VinFast untuk menjadi pemain besar di industri kendaraan listrik global. Indonesia dipandang sebagai pasar yang sangat potensial, sehingga strategi produksi lokal diharapkan membawa dampak signifikan bagi perkembangan ekosistem mobil listrik di Tanah Air.

Dinkes Subang Dorong Sertifikasi Higienis SPPG untuk Program MBG

Sertifikasi laik higienis SPPG Subang

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang menegaskan komitmennya dalam mendukung seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memiliki sertifikasi laik higienis dan sanitasi. Upaya ini dilakukan demi menjamin standar pengelolaan pangan yang baik pada program makan bergizi gratis (MBG).

Kepala Dinkes Subang, dr. Maxi, menyampaikan bahwa pelatihan khusus diberikan bagi SPPG yang belum mengantongi sertifikasi tersebut. Menurutnya, sertifikasi wajib diikuti minimal oleh karyawan yang terlibat langsung dalam pengolahan pangan. “Pelatihan ini penting, sebagai upaya mitigasi kita terhadap bahaya keracunan, akibat pengolahan pangan MBG yang tidak sesuai dengan prosedur,” ujarnya.

Saat ini, dari puluhan SPPG yang beroperasi di Subang, baru 21 di antaranya yang sudah mengikutsertakan karyawannya dalam pelatihan pengolahan pangan aman, higienis, dan sesuai standar sanitasi. Sementara itu, masih banyak SPPG lain yang harus segera memenuhi ketentuan tersebut.

“Pihaknya selama ini sudah melatih para karyawan, dari 21 SPPG, sisanya masih cukup banyak. Sehingga kita harapkan, bisa secepatnya mengikuti pelatihan tersebut,” pungkas dr. Maxi.

Program Oplah Pertanian di Ciasem Capai 50 Persen, Fokus pada Perbaikan TPT

Program Optimalisasi Lahan Pertanian Ciasem

Program Optimalisasi Lahan (Oplah) Pertanian yang digulirkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, menunjukkan perkembangan positif. Hingga Selasa (30 September 2025), progres pelaksanaan sudah mencapai 50 persen.

Kegiatan utama dalam program ini adalah perbaikan Tembok Penahan Tanah (TPT). Banyak kawasan pertanian di Kecamatan Ciasem mengalami kerusakan infrastruktur sehingga berdampak pada distribusi air untuk areal sawah.

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Ciasem, H. Anwar, menegaskan bahwa pembangunan TPT menjadi prioritas untuk mengatasi kendala pengairan. “Pelaksanaan pekerjaan banyaknya pekerjaan TPT karena untuk kepentingan pengairan areal sawah yang selama ini menjadi kendala,” ujarnya.

Program Oplah menargetkan optimalisasi 200 hektar sawah di delapan desa wilayah Ciasem. Dengan perbaikan infrastruktur ini, UPTD berharap petani bisa meningkatkan produktivitas. “Bagi areal sawahnya yang selama ini memanen satu kali bisa jadi dua kali, atau yang dua kali selama ini menjadi tiga kali panen,” harap H. Anwar.

Selain meningkatkan hasil panen, keberhasilan program ini diyakini mampu memperkuat ketahanan pangan di Kecamatan Ciasem. Optimisme ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan petani.

Dari sisi pendanaan, program Oplah seluas 200 hektar ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 640 juta. Dana tersebut terbagi di delapan lokasi dengan rata-rata Rp 80 juta per titik pekerjaan.

Terkait isu dugaan adanya potongan dana di lapangan, H. Anwar memberikan klarifikasi. “Itu tidak ada,” tegasnya.

Polres Subang Tangkap Pelaku Penganiayaan Berat terhadap Mantan Istri

Penganiayaan berat Subang

Subang – Tim Resmob Sat Reskrim Polres Subang berhasil mengungkap kasus penganiayaan berat yang dilakukan seorang pria terhadap mantan istrinya. Pelaku yang sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) akhirnya ditangkap pada Sabtu, 27 September 2025 sekitar pukul 14.25 WIB di wilayah Kertasmaya, Kabupaten Indramayu.

Kasus ini terjadi pada Kamis malam, 25 September 2025 sekitar pukul 21.30 WIB di Jalan Compreng–Pusaka, Dusun Sukaseneng, Desa Compreng, Kecamatan Compreng, Subang. Saat itu korban bernama Safitri (22) tengah mengendarai motor sebelum dihadang pelaku Kuswanto (28) hingga terjatuh.

Pelaku kemudian melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam yang menyebabkan korban mengalami luka sayat pada bagian leher. Korban sempat mendapat perawatan di klinik setempat sebelum dirujuk ke RSUD Ciereng Subang. Pihak keluarga lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Compreng.

Berdasarkan laporan polisi LP/B/15/IX/2025/SPKT/POLSEK COMPRENG/POLRES SUBANG/POLDA JAWA BARAT, Tim Resmob Polres Subang melakukan penyelidikan intensif. Hanya dalam dua hari, pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan.

Kapolres Subang AKBP Dony Eko Wicaksono, S.H., S.I.K., M.H., Ph.D. menegaskan komitmen kepolisian dalam memberantas tindak kekerasan. “Pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti, dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Mapolres Subang,” ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (27/9/2025).

Untuk motif pelaku, Satreskrim Polres Subang masih melakukan pendalaman. Pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman sesuai aturan yang berlaku.

Polres Subang mengimbau masyarakat agar segera melaporkan setiap tindak kejahatan di lingkungan sekitar agar bisa ditangani cepat dan tepat.

Hari Tani Nasional 2025 di Subang, Pemuda Suarakan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan

Hari Tani Nasional Subang 2025

Subang – Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 2025 di Kabupaten Subang berlangsung dengan nuansa merakyat melalui dialog publik yang digelar di Wisma Karya Subang, Senin (29/9/2025) sore. Acara ini menghadirkan puluhan peserta dari kalangan pemuda, mahasiswa, organisasi masyarakat, hingga aktivis lingkungan.

Dengan latar pepohonan rindang, forum diskusi digelar terbuka dan egaliter. Para pemateri dan undangan duduk bersama peserta dalam lingkaran, menciptakan suasana cair dan hangat.

Dialog publik ini mengusung tema “Reforma Agraria & Kedaulatan Pangan: Marhaenisme di Bumi Subang!” dengan menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Wakil Ketua Komisi II DPRD Subang Udaya Romantir, Plt. Kepala Dinas Pertanian Bambang Suhendar, perwakilan P3TSL Hadi, serta Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Asep Yachrodi Sutiawan, ST, M.Si.

Ketua GMNI DPC Subang, Muhammad Riefky Alfathan, menekankan pentingnya isu reforma agraria di tengah derasnya industrialisasi di Subang. “Reformasi agraria dan ketahanan pangan ini kita ingin tahu sejauh mana pemerintah daerah menjaga kedaulatan pangan di tengah masuknya industrialisasi di Subang,” ujarnya.

Para pemateri membahas tantangan dan peluang dalam mewujudkan kedaulatan pangan di tingkat daerah. Kehadiran unsur legislatif dan eksekutif di forum ini diharapkan memberi gambaran nyata tentang kebijakan pemerintah.

Selain menyerap informasi, forum juga menjadi ruang bagi mahasiswa dan aktivis untuk menyampaikan kritik, pandangan, serta masukan demi menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Diskusi berjalan interaktif dengan peserta yang aktif bertukar gagasan tentang pentingnya keberpihakan pada petani.

Peringatan HTN di Subang tahun ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi momentum untuk mengingatkan kembali peran strategis petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Para pemuda Subang pun menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan agraria yang adil dan berpihak pada rakyat kecil.

Perumda Tirta Rangga Subang Dukung MBG dan Operasional Patimban

Perumda Tirta Rangga Subang MBG

Subang – Perumda Air Minum Tirta Rangga Subang (TRS) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program sosial sekaligus kelancaran operasional usaha. Wujud nyata komitmen ini terlihat melalui pemasangan Sambungan Langganan Baru di Patimban pada 15 September 2025.

Secara khusus, Perumda TRS memberikan dukungan signifikan bagi inisiatif sosial melalui pemasangan sambungan air untuk Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Patimban. Dapur ini dikelola oleh CV Kreasi Prima Sejahtera. Ketersediaan air bersih yang andal menjadi faktor penting agar dapur dapat terus menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, TRS juga menyelesaikan sambungan untuk Watertank 2 KSOP Patimban yang melayani PT Kinden Indonesia. Kedua sambungan ini memiliki peran ganda: mendukung kelancaran operasional di kawasan pelabuhan serta menopang program MBG yang langsung memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan jaringan air yang handal dan berkelanjutan, Perumda TRS berharap dapat terus memenuhi kebutuhan air bersih. Upaya ini bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui dukungan kegiatan pelabuhan, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan sosial lewat kontribusi pada program MBG.

Perumda Tirta Rangga Subang berkomitmen menjaga kualitas pelayanan agar setiap tetes air yang mengalir di Subang tidak sekadar menjadi sumber kehidupan, tetapi juga pilar utama dalam mendukung inisiatif strategis serta kesejahteraan masyarakat.

Makan Bergizi Gratis Bikin Anak SDN Sukahayu Subang Bahagia

Makan Bergizi Gratis Subang

Subang – Jam makan siang di SDN Sukahayu kini menjadi momen yang paling ditunggu. Begitu paket Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan, wajah ceria anak-anak langsung terlihat.

Dengan tertib, mereka menunggu giliran lalu bersama-sama membaca doa sebelum menyantap hidangan. Begitu kotak makan dibuka, aroma ikan, sayuran, dan buah segar langsung menggugah selera. Suara sendok dan garpu berpadu dengan tawa kecil di sela-sela suapan.

“Hari ini lauknya ikan, ada sayuran dan buah. Enak, tapi nasinya kurang,” celetuk seorang siswa polos, disambut tawa teman-temannya.

MBG di SDN Sukahayu berasal dari SPPG Pasirkareumbi 03 Subang. Dapur ini melibatkan chef profesional dari RM Purnama. “Untuk anak-anak SD, kita mulai masak jam tiga dini hari dan mulai disajikan jam sembilan pagi. Jadi makanan masih fresh,” jelas Owner SPPG Pasirkareumbi 03, Teti Asriyani.

Layanan MBG dari SPPG Pasirkareumbi 03 tidak hanya menjangkau SDN Sukahayu. Saat ini ada 17 titik penerima manfaat, terdiri dari 13 SD, tiga SMK/MAN, dan satu Posyandu. Total distribusi mencapai 3.805 porsi setiap hari.

Kepala SDN Sukahayu, Ida Widayanti, menyampaikan apresiasinya. Ia bahkan meninjau langsung dapur dan peralatan masak SPPG saat launching. “Juru masaknya kan ahli, dari RM Purnama, resto langganan saya. Jadi kalau soal rasa, ini sudah oke banget. Terbaik lah SPPG ini,” ujarnya.

Menurut Ida, program ini membawa banyak manfaat. Selain mencukupi gizi siswa, anak-anak juga terlihat lebih bahagia dan bersemangat. “Alhamdulillah, rata-rata anak-anak suka dan makanannya habis. Ada yang tidak dimakan karena sakit, tapi 90 persen oke,” tambahnya.

Dengan sentuhan chef profesional, MBG tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan pengalaman makan sehat dan lezat bagi ribuan penerima manfaat di Subang.

Wabup Subang Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis Subang

Subang – Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menghadiri Rapat Koordinasi Program Strategis Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bale Pakuan Padjadjaran, Kota Bogor, Senin (29/9/2025). Kang Akur hadir bersama 13 kepala daerah lain di Jawa Barat, termasuk Bupati Indramayu, Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Garut, Kuningan, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya, serta Wali Kota Bandung, Bogor, Cimahi, dan Cirebon.

Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi. Pertemuan ini menjadi respons atas kasus keracunan dalam Program MBG di beberapa daerah. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga hadir, menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk menyukseskan program ini.

Kehadiran Kang Akur didampingi Korwil SPPG Subang, pengelola, serta Kepala SPPG Hegarsari Desa Rawalele Kecamatan Dawuan. Hal ini menjadi bentuk nyata dukungan Pemerintah Kabupaten Subang terhadap program MBG meski program tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, menyambut baik, upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat, dalam memenuhi gizi seimbang anak-anak Subang dengan MBG,” ujar Kang Akur.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mengawasi serta mengontrol pelaksanaan MBG agar berjalan lancar. “Kami berkomitmen, untuk ikut mengawasi bdan mengontrol jalannya MBG, agar berjalan lancar,” tegasnya.

Acara tersebut juga dihadiri jajaran Badan Gizi Nasional, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, SPPG dari berbagai kabupaten/kota, serta tamu undangan lainnya.

Recent Posts