Beranda blog Halaman 4

Pemkab Subang Salurkan Honor 8.000 Guru Ngaji dan Tenaga Pendidikan Keagamaan Langsung ke Rekening

honor guru ngaji Subang

Subang – Pemerintah Kabupaten Subang kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik keagamaan. Melalui agenda Saba Desa di Kecamatan Cijambe pada Jumat (28/11/2025), Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, secara simbolis menyerahkan buku rekening Bank BJB kepada 8.000 guru ngaji, tenaga pendidik Diniyah Takmiliyah, dan madrasah.

Penyaluran honor yang kini dilakukan langsung ke rekening bank masing-masing penerima menjadi langkah strategis Pemkab Subang. Mekanisme ini memastikan dana tepat sasaran, mudah diakses, serta bebas dari potongan.

Dalam sambutannya, Bupati Reynaldy, atau Kang Rey, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bentuk nyata keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong kesejahteraan para pendidik. “Ini adalah upaya kami untuk memastikan honor yang diterima para guru lebih mudah diakses, tepat sasaran, dan dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa potongan dari pihak mana pun,” jelas Bupati. “Betul-betul mendapatkan gaji atau honornya langsung ke rekening masing-masing,” tegasnya di area Kantor Kecamatan Cijambe.

Total penerima honor berjumlah 8.000 orang, terdiri dari tiga kelompok utama:

  • Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) Subang: 3.000 penerima
  • Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Subang: 3.000 penerima
  • Forum Tenaga Honorer Madrasah Indonesia (FTHMI) Subang: 2.000 penerima

Kang Rey berharap sistem penyaluran langsung ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di Subang, terutama di era digital yang menuntut kemudahan layanan.

Turut mendampingi Bupati dalam kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Subang Ega Anjani Reynaldy, S.IP., Anggota DPR RI Hj. Elita Budiati, Sekretaris Daerah, serta unsur Forkopimcam Cijambe.

Bupati Subang Resmikan Ruas Jalan Cimenteng Sepanjang 427 Meter

peresmian jalan Cimenteng

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, BR, S.IP., meresmikan ruas jalan Kabupaten sepanjang 427 meter di Kampung Cimenteng, Desa Cimenteng, Kecamatan Cijambe, pada Jumat (28/11/2025). Kedatangan Kang Rey yang menggunakan sepeda motor disambut meriah oleh warga setempat.

Kepala Desa Cimenteng, Neneng Huliah, menyampaikan apresiasi atas pembangunan jalan tersebut. “Selamat datang, terimakasih atas bantuannya, sekarang jalan Cimenteng leucir,” ujarnya.

Dalam agenda Saba Desa ini, Kang Rey menegaskan bahwa pembangunan ruas jalan Kabupaten merupakan prioritas penting pemerintah daerah. Upaya ini menjadi wujud nyata dalam menunjang mobilitas antarwilayah serta mendukung kelancaran aktivitas masyarakat.

Kang Rey juga menekankan bahwa kehadirannya di tengah masyarakat bertujuan menyerap aspirasi dan kritik sebagai bahan evaluasi pembangunan. “Pemerintah Daerah itu harus menerima kritik dan masukan dari siapa saja, makanya kita mencari saran-saran dan titik-titik dari masyarakat untuk pemerintah daerah, sehingga kami bisa belajar juga bisa mengevaluasi kinerja kami,” tegasnya melalui jargon Ngabret (Ngawangun Bareng Rakyat).

Ia mengimbau masyarakat agar bijak memilah informasi terkait pembangunan agar tidak terjebak hoaks. “Sehingga apa yang kami lakukan ini bisa terukur dan terarah, tapi bedakan kritik dan fitnah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kang Rey menyampaikan bahwa Saba Desa bukan sekadar agenda turun ke masyarakat, tetapi juga sarana edukasi publik demi perbaikan Subang ke depan. “Namanya kritik, kritik itu menyampaikan sesuatu saran dan masukan sehingga memberikan dampak perbaikan ke depannya, berbeda dengan fitnah yang menuduh orang ini dan itu,” tegasnya.

Ia memastikan seluruh infrastruktur yang ditinjau harus memenuhi standar, agar manfaatnya dapat dirasakan langsung. “Peresmian jalan ini siap sambil cek pengerjaannya, bagaimana bagus atau tidak, jangan sampai ketika saya datang, sudah ada yang copot, aspalnya udah mulai rusak, karena itu nanti bisa jadi bahan evaluasi untuk kita,” pungkasnya.

Salah satu warga, Ade Irma (52), mengaku bersyukur atas pembangunan jalan tersebut. “Alhamdulillah, sekarang tinggal tancap gas,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Agenda Saba Desa ini turut dihadiri Anggota DPR RI Hj. Elita Budiati, Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Asda I Setda Subang, para Kepala OPD, Camat Cijambe, Forkopimcam Cijambe, Kades Cimenteng, serta masyarakat setempat.

Hotel di Subang Penuh Jelang Festival Galuh Pakuan Cup IX 2025

Festival Galuh Pakuan Cup IX

Subang – Festival Galuh Pakuan Cup Seri IX tahun 2025 kembali digelar oleh Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan di Subang pada 18–24 Desember 2025. Ajang nasional yang memusatkan kompetisi Jaipong Kreasi ini selalu menjadi magnet bagi ribuan peserta dari berbagai provinsi.

Antusiasme besar itu kembali terlihat tahun ini. Jumlah peserta yang membludak menjadi penyebab utama penuhnya berbagai akomodasi, terutama hotel di Kabupaten Subang selaku tuan rumah.

Skala acara yang masif membuat kebutuhan penginapan meningkat drastis. Girang Harta LAK Galuh Pakuan, Dewi Kandiati Paramesty Tine Yowargana MH, menjelaskan bahwa pada seri sebelumnya, misalnya Seri VIII, lebih dari 4.000 peserta turut serta. Tahun ini, peningkatannya semakin signifikan. Tercatat 4.180 peserta hadir, belum termasuk pendamping dan para pendukung yang jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu orang.

“Dengan estimasi satu peserta didampingi minimal satu orang pendamping atau pelatih, maka terjadi lonjakan kedatangan ribuan orang ke Subang dalam waktu singkat,” kata Tine.

Keterbatasan hotel menjadi masalah berikutnya. Subang memiliki jumlah hotel bintang dan non-bintang yang terbatas, terutama di wilayah strategis dekat pusat kegiatan seperti area GOR Gotong Royong dan pusat kota. Beberapa hotel seperti Laska, Betha, Lotus, Grant, dan Nalendra terisi penuh jauh sebelum acara dimulai. Permintaan yang melonjak juga membuat harga kamar, termasuk di penginapan kelas menengah, naik tajam.

Peserta yang tidak mendapat kamar hotel akhirnya mencari alternatif lain. Homestay dan guest house milik warga menjadi pilihan populer. Sebagian rombongan memanfaatkan penginapan di pondok pesantren yang didukung oleh elemen lokal. Wilayah Ciater dan Sagalaherang, yang memiliki banyak vila dan resor, juga menjadi opsi meskipun jaraknya lebih jauh dari pusat kegiatan.

“Singkatnya, penuhnya hotel di Subang adalah konsekuensi langsung dari suksesnya Festival Galuh Pakuan Cup IX ini dalam menarik partisipasi massa dari seluruh penjuru negeri, yang secara positif juga memberikan dampak besar dalam mendongkrak perekonomi lokal,” pungkasnya.

Bupati Subang Diperiksa 7 Jam Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik

Bupati Subang diperiksa pencemaran nama baik

Subang – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menjalani pemeriksaan selama tujuh jam di ruang penyidik Satreskrim Polres Subang pada Kamis (27/11/2025). Ia dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang, Heri Sopandi.

Reynaldy tiba di Mapolres Subang pada siang hari dan langsung menuju ruang penyidik. Pemeriksaan berlangsung intensif. Sebanyak 105 pertanyaan diajukan untuk memperjelas rangkaian peristiwa serta informasi yang menyeret namanya.

Kasus ini bermula dari laporan Heri Sopandi terhadap mantan Kadinkes Subang, dr. Maxi, serta seorang warga bernama Harun yang berprofesi sebagai jurnalis. Laporan tersebut dilayangkan pada Selasa (12/11/2025). Setelah itu, penyidik mulai memeriksa sejumlah saksi, termasuk Bupati Subang.

Nama Reynaldy muncul dalam beberapa pernyataan dan pemberitaan yang menjadi bagian dari materi laporan. Kehadirannya sebagai saksi diperlukan untuk memberikan klarifikasi dan sudut pandang langsung terkait informasi tersebut.

“Ada 105 pertanyaan. Saya datang ke sini sebagai saksi dari pelaporan Pak Heri Sopandi. Tadi banyak pertanyaan ke kami dan semuanya kami jelaskan secara terperinci sesuai dengan apa yang kami rasakan dan kami alami,” ujar Reynaldy usai pemeriksaan.

Ia menegaskan bahwa tuduhan yang diarahkan kepadanya tidak terbukti. “Selama ini apa yang dituduhkan ke saya secara pribadi itu sama sekali tidak ada, sama sekali tidak terbukti,” tegasnya.

Reynaldy juga menyoroti konteks pemberitaan yang menyeret namanya. Ia mengingatkan pentingnya profesionalitas dalam kerja jurnalistik. “Saya ingin menyampaikan bahwa ini kan semua juga produk jurnalis. Itu semua harus punya pembelajaran bahwa bedakan mana yang namanya kritik dan mana yang namanya fitnah,” katanya.

Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. “Silakan nanti, itu juga jadi pertanggungjawaban hukum untuk orang-orang yang memberitakan itu,” ujarnya.

Reynaldy menegaskan bahwa kedatangannya ke Polres Subang adalah bentuk kepatuhan pada proses hukum. Ia berharap pemeriksaan ini dapat memberikan kejelasan dan mengakhiri polemik yang berkembang di publik.

Bupati Subang Jalani Pemeriksaan sebagai Saksi Terkait Isu Setoran Jabatan

Bupati Subang saksi isu setoran jabatan

Subang – Pemanggilan Bupati Subang Reynaldy Putra Andita dilakukan untuk meminta keterangannya sebagai saksi atas laporan Kadisdik Subang terhadap mantan Kadinkes berinisial M dan seorang wartawan lokal. Laporan tersebut berkaitan dengan isu setoran uang yang disebut-sebut mengalir kepada bupati.

Reynaldy mengatakan bahwa kehadirannya merupakan bentuk tanggung jawab sebagai warga negara untuk memberikan keterangan objektif. Ia berharap penjelasannya dapat membantu penyidik mendapatkan bukti yang faktual, sekaligus meredam isu negatif yang berkembang.

“Enggak hitung pasti mungkin seratusan pertanyaan. Banyak pertanyaan kami jelaskan secara rinci sesuai kami rasakan kami alami, memang kalau secara pribadi saya sampaikan hari ini sebagai saksi bukan datang sebagai bupati,” katanya.

Reynaldy juga menegaskan bahwa ada poin pertanyaan terkait karya jurnalistik. Ia menyampaikan kepada penyidik pentingnya membedakan kritik dan fitnah. “Ini produk jurnalis bedakan mana kritik dan fitnah, untuk menjelaskan bahwa selama ini dituduhkan sama sekali tidak ada tidak terbukti, silahkan tanya ke OPD seperti yang di beritakan ini itu,” ungkapnya.

Ia meminta dukungan masyarakat agar proses ini tidak menimbulkan kegaduhan lebih jauh. “Saya mohon doanya agar masyarakat mendukung jangan sampai ini mengganggu, masyarakat bisa menilai yang meramaikan ini siapa jadi catatan saya secara pribadi bukan secara bupati, bagi ada pihak yang membuat fitnah, bedakan kritik dan fitnah saya terbuka dikritik, bedakan, ketika sudah ke fitnah saya ambil langkah hukum, ujaran kebencian saya akan lakukan upaya hukum,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kadisdikbud Subang Heri Sopandi melaporkan mantan Kadinkes M (dr. Maxi) serta seorang wartawan media online lokal. Laporan ini terkait tudingan adanya setoran ratusan juta rupiah dari para kepala dinas untuk bupati, yang diduga dikoordinasikan oleh Kadisdikbud. Isu tersebut mencuat setelah diberitakan oleh salah satu media online lokal.

Bupati Subang Minta 5.931 PPPK Perkuat Integritas dan Pelayanan Publik

PPPK Subang

Setelah resmi dilantik, sebanyak 5.931 PPPK Paruh Waktu Kabupaten Subang langsung menerima arahan tegas dari Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita (Kang Rey). Ia menekankan pentingnya menjaga integritas ASN Subang dan menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama.

Dalam sambutannya di Alun-alun Subang, Kamis (27/11/2025), Kang Rey menyampaikan harapannya secara jelas. “Saya nitip kepada P3K yang hari ini dilantik. Jaga marwah pemerintah daerah Kabupaten Subang. Siap? Jadi ASN yang berintegritas, jadi ASN yang berkualitas, dan betul-betul lakukan semuanya demi melayani masyarakat Kabupaten Subang,” ujarnya di hadapan ribuan PPPK.

Kang Rey mengingatkan bahwa tantangan pembangunan Subang masih besar. Sejumlah sektor krusial seperti jalan, pendidikan, kesehatan, dan persampahan membutuhkan layanan yang lebih kuat. Ia meminta PPPK berkontribusi penuh untuk meningkatkan kualitas di area tersebut.

Kepada para guru yang baru dilantik, ia menyampaikan pesan khusus. “Saya ingin seluruh P3K yang hari ini dilantik… bisa memberikan pelayanan yang betul-betul untuk masyarakat. Sehingga slogan NGABRET (berlari kencang) itu bisa betul-betul NGABRET,” katanya.

Bupati juga menegaskan bahwa pemerintahan Kabupaten Subang saat ini berjalan baik, transparan, dan terbuka. Karena itu, para ASN baru diminta tetap fokus bekerja serta menjaga marwah “KORPRI” yang mereka kenakan.

Dahana Gelar MCU Tahunan untuk Perkuat Budaya Hidup Sehat Karyawan

MCU tahunan PT Dahana

PT Dahana melaksanakan Medical Check Up (MCU) tahunan bagi seluruh karyawan mulai Rabu, 26 November 2025. Pemeriksaan kesehatan ini digelar serentak di Kantor Jakarta, Kantor Pusat Subang, serta di Klinik Kimia Farma untuk karyawan yang bekerja di jobsite.

GM Sumber Daya Manusia PT Dahana, Juli Jajuli, menegaskan bahwa karyawan merupakan aset penting yang harus dijaga kesehatannya. Ia menyampaikan bahwa MCU telah menjadi agenda rutin perusahaan sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kesejahteraan karyawan.

“MCU tahunan merupakan salah satu bagian dari program employee well-being. Dengan risiko ekstrim yang melekat dalam industri yang digeluti Dahana, kami ingin mendorong setiap karyawan memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga budaya hidup sehat sehari-hari,” tutur Juli Jajuli.

Berkolaborasi dengan Kimia Farma, Dahana menyediakan berbagai fasilitas pemeriksaan kesehatan agar karyawan dapat mengetahui kondisi tubuhnya secara menyeluruh. Selain itu, karyawan juga dapat berkonsultasi langsung dengan dokter untuk mendapatkan saran medis dan langkah pencegahan yang tepat.

Semua proses pemeriksaan dilakukan secara profesional dengan menjaga kerahasiaan data pribadi karyawan.

Juli Jajuli juga menegaskan bahwa Dahana berkomitmen menjaga zero accident dalam setiap operasi. Ia berharap hasil pemeriksaan dapat dimanfaatkan secara optimal, termasuk mengikuti rekomendasi dokter untuk menjaga kesehatan.

“Harapan kami pasca pelaksanaan MCU ini, seluruh karyawan PT Dahana dapat mengetahui status kesehatannya dengan pasti dan semakin termotivasi untuk menjaga pola hidup sehat. Dengan tubuh yang prima, tentu produktivitas dan keselamatan kerja akan meningkat, yang pada akhirnya berkontribusi positif terhadap pencapaian target-target besar perusahaan di masa depan,” pungkas Juli.

Serat Nanas Subang Menggeliat: Langkah Baru Menuju Identitas Daerah

serat daun nanas Subang

Subang kembali punya kabar segar yang aromanya secerah kebun nanas di tengah matahari pagi.
Saat menutup Pelatihan Pembuatan Kerajinan Serat Daun Nanas di PLUT Subang (21/11/2025), Ketua Dekranasda Subang, Ega Anjani Reynaldy, meyakinkan hadirin bahwa serat daun nanas sangat layak menjadi identitas khas Kabupaten Subang.

Selain kerajinan ukir solder yang sudah lama menjadi primadona, Ega melihat peluang emas untuk mengusulkan serat daun nanas sebagai produk asli daerah yang dapat mengantongi hak paten.
Subang memang kaya sumber daya alam, dan komoditas nanas jadi bintang utamanya.

“Ini merupakan langkah baru yang baik bagi pemasaran produk lokal Subang,” ujar Ega.
Ia menjelaskan bahwa serat daun nanas tidak harus berhenti di tas tangan saja.

Ega mendorong para pengrajin untuk bermain lebih jauh di laboratorium kreativitas mereka.
Inovasi, katanya, adalah kunci menghadapi pasar nasional maupun internasional.

Serat daun nanas bisa disulap menjadi produk tenun hingga dekorasi rumah seperti keranjang dan hiasan dinding.

Selama 13 hari pelatihan, 13 peserta binaan DKUPP Subang memusatkan tenaga dan imajinasi pada pembuatan berbagai jenis tas dan dompet.

Mereka berhasil menguasai tas motif kerang, tas motif melati, dompet motif kerang, hingga tas telepon genggam yang manis dipandang.

Ega berharap proses bertahap dari tas ke produk lainnya dapat membuka pintu pasar yang lebih luas.
“Secara bertahap kita kembangkan dari tas, kemudian ke produk-produk kerajinan lainnya dari serat daun nanas,” tambahnya.

Persadia RSUD Subang Sabet Tiga Penghargaan di Hari Diabetes Sedunia 2025

prestasi Persadia RSUD Subang Hari Diabetes Sedunia 2025

Perhimpunan Penyandang Diabetes Indonesia (Persadia) RSUD Subang mencatat prestasi membanggakan pada rangkaian Lomba Hari Diabetes Nasional dan World Diabetes Day 2025 yang digelar Persadia Jawa Barat, Minggu 23 November 2025, di Pusdikkav Kota Baru Parahyangan, Padalarang.

Tim Persadia RSUD Subang tampil penuh energi dan berhasil meraih Juara 1 Senam Kreasi, Juara 2 Fun Walking Kategori Tenaga Kesehatan, serta Juara 2 Yel-Yel Terbaik.

Direktur RSUD Subang, dr. Achmad Nasuhi, menyampaikan apresiasi atas dedikasi tim yang dinilainya konsisten mendukung program promotif dan preventif kesehatan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen RSUD Subang dalam mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat dan pencegahan diabetes.

Ketua Persadia RSUD Subang, dr. Roosmalia Ponti, Sp.D, turut memberikan apresiasi kepada seluruh anggota tim atas kekompakan dan kerja keras yang mereka tunjukkan.

“Pencapaian ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan edukasi diabetes serta peningkatan kesehatan masyarakat secara umum,” ujar dr. Roosmalia.

Prestasi tingkat provinsi ini diharapkan semakin memperkuat peran RSUD Subang dan Persadia dalam mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian penting dalam pencegahan dan pengendalian diabetes.

Mantan Kadinkes Subang Datangi Polres Tanpa Pengacara, Jalani Pemeriksaan 8 Jam

pemeriksaan dr. Maxi Polres Subang

Subang – Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, mendatangi Polres Subang tanpa didampingi kuasa hukum pada Senin (24/11/2025). Kehadirannya untuk memenuhi panggilan penyidik terkait laporan dugaan fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan. Laporan tersebut dilayangkannya setelah sebuah media online memberitakan isu dugaan gratifikasi dengan menyebut oknum kepala dinas dan kepala daerah.

Pemanggilan resmi sebenarnya dijadwalkan pada Selasa (25/11/2025). Namun, dr. Maxi datang lebih cepat satu hari. “Sebenarnya hari ini, saya hadir di Mapolres Subang, atas permintaan saya sendiri, karena besok saya ada acara penting yang tidak bisa ditinggalkan, atau diwakilkan. Tadi saya telpon tim penyidik Polres Subang, dan saya diperbolehkan datang hari ini,” ungkapnya kepada wartawan.

Ia menjelaskan bahwa dirinya tak didampingi kuasa hukum karena kedatangannya bersifat mendadak. Meski begitu, tim kuasa hukumnya memahami keputusan tersebut. “Alhamdulillah, tadi kuasa hukum via telpon juga sudah saya kabari, dan saya sampaikan permintaan maaf karena tidak melibatkan mereka, tapi mereka juga memakluminya,” ujarnya.

Selama hampir delapan jam, dr. Maxi menjalani pemeriksaan dengan total 50 pertanyaan yang berkaitan dengan isu dugaan gratifikasi yang sebelumnya beredar di media massa. Ia mengapresiasi pelayanan penyidik Polres Subang selama pemeriksaan.

“Alhamdulillah, selama delapan jam saya diperiksa, selama itu juga saya dilayani dengan baik, mulai dari makan dan minum saya dijamin. Dan saya juga menyampaikan keterangan dengan baik dan lancar. Saya juga yakin dan percaya, bahwa tim penyidik Polres Subang, bisa menyelesaikan persoalan ini dengan baik, dan sangat profesional,” tuturnya.

Recent Posts