Beranda blog Halaman 18

Haru dan Hormat: 162 ASN Subang Terima SK Purnabakti, Sekda Asep Tekankan Makna Pengabdian Sejati

ASN purnabakti Subang

SUBANG — Suasana halaman Kantor Bupati Subang, Senin pagi (4/8/2025), berubah menjadi lautan haru dan syukur. Ratusan ASN berkumpul, bukan untuk rapat dinas biasa, tapi untuk sebuah momen penuh makna: 162 Aparatur Sipil Negara resmi menerima Surat Keputusan (SK) purnabakti—sekaligus penghargaan atas pengabdian panjang mereka bagi negeri.

Dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni—atau yang akrab disapa Kang Asep—apel pagi itu terasa berbeda. Bukan hanya tentang seremonial serah-terima dokumen, tapi juga tentang menyampaikan pesan mendalam bahwa pensiun bukanlah titik akhir, melainkan babak baru dari perjalanan hidup sebagai teladan bangsa.

Purna tugas bukanlah akhir dari pengabdian. Pengabdian sejati akan terus hidup melalui keteladanan dan nilai-nilai luhur yang Bapak-Ibu tinggalkan,” ujar Kang Asep, dengan suara mantap yang menggugah.

Acara ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Bank BJB, Mandiri Taspen, serta Yayasan Gotong Royong. Mereka turut memberikan berbagai bentuk penghargaan dan santunan kepada para ASN purnabakti sebagai wujud apresiasi nyata—karena pengabdian tidak seharusnya berlalu tanpa penghormatan.

Penyerahan SK purnabakti dilakukan secara simbolis kepada perwakilan ASN dari berbagai perangkat daerah, baik dari unsur struktural maupun fungsional. Kang Asep menyebut, apel pagi seperti ini bukan hanya rutinitas administratif, melainkan ruang refleksi dan konsolidasi semangat. Di sinilah pemerintah bisa mengevaluasi capaian kerja, menyampaikan arahan strategis, dan menumbuhkan semangat kolektif.

Apel merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menyampaikan berbagai informasi, pengumuman, sekaligus melakukan evaluasi. Apakah target sudah tercapai atau masih perlu disempurnakan,” lanjutnya dengan gaya bicara yang membumi.

Ucapan terima kasih dan doa tak henti ia sampaikan. Bagi Kang Asep, menyelesaikan masa bakti dengan integritas adalah sebuah keberhasilan luar biasa. “Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, kami mengucapkan selamat kepada Bapak-Ibu sekalian yang telah memasuki masa purna tugas,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar serah-terima SK, para ASN juga menerima penghargaan dari berbagai lembaga sebagai simbol penghormatan: dari dokumen resmi, apresiasi finansial, hingga dukungan sosial yang menunjukkan bahwa pengabdian mereka tidak dilupakan.

Semua ini merupakan simbol terima kasih atas kontribusi nyata Bapak-Ibu sekalian bagi kemajuan birokrasi dan pelayanan publik di Kabupaten Subang,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Kang Asep memanjatkan doa agar mereka yang memasuki masa purnabakti senantiasa diberi kesehatan, keberkahan, dan ketenangan hidup. Karena sejatinya, pengabdian tidak pensiun. Ia terus hidup—dalam kenangan, dalam keteladanan, dan dalam sejarah.

Epidemi HIV/AIDS Gerus Ekonomi dan SDM Subang, Kadinkes: Dampaknya Tidak Bisa Diabaikan!

dampak HIV/AIDS Subang

SUBANG — Wabah yang tak tampak, tapi dampaknya luar biasa. Itulah gambaran dari epidemi HIV/AIDS yang kini jadi ancaman serius di Kabupaten Subang. Tak hanya merenggut kesehatan individu, virus ini juga diam-diam mengguncang fondasi perekonomian, meruntuhkan kualitas SDM, dan menyisakan luka sosial yang mendalam.

Kepala Dinas Kesehatan Subang, dr. Maxi, mengungkapkan kepada RRI pada Senin (4/8/2025), bahwa epidemi HIV/AIDS telah berdampak signifikan pada melemahnya laju perekonomian masyarakat. “Akibat epidemi HIV/AIDS tersebut berdampak terhadap melemahnya perekonomian masyarakat, dan juga perekonomian secara umum di Kabupaten Subang,” ujarnya tegas.

Menurutnya, serangan virus ini memicu peningkatan angka kemiskinan, menurunkan pendapatan keluarga, serta menggerus daya beli. Belum lagi beban pelayanan kesehatan yang membengkak, sementara pendapatan pemerintah dan GNP pun ikut terjun bebas.

Namun bukan hanya angka ekonomi yang terpukul, tapi juga kualitas manusianya. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), epidemi ini menghantam usia produktif dengan angka kematian yang tinggi. Produktivitas anjlok, daya saing menurun, dan mimpi tentang SDM unggul pun jadi buram. “Kehilangan usia harapan hidup, meningkatnya angka stunting dan gizi buruk, serta meningkatnya angka kematian ibu dan anak juga jadi bagian dari dampaknya,” tambah dr. Maxi.

Tak berhenti di situ, efek domino dari HIV/AIDS pun menimpa sisi sosial masyarakat. Anak-anak kehilangan orang tua, keluarga tercerai-berai, dan masyarakat dihantui stigma serta diskriminasi. “Dampak sosialnya sangat jelas akibat epidemi HIV/AIDS tersebut, yang tidak bisa kita hindarkan,” tandasnya.

Tragisnya, selain virusnya yang mematikan, justru stigma sosial yang sering kali membunuh lebih dulu. Maka dari itu, pemahaman dan empati masyarakat mutlak dibutuhkan agar perang melawan HIV/AIDS bisa dimenangkan—bukan hanya lewat obat, tapi juga lewat kemanusiaan.

Jalur KA di Pegadenbaru Kembali Normal, KAI Lakukan Rekayasa Operasi dan Berikan Refund 100%

gangguan perjalanan kereta Pegadenbaru

Subang – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung mengumumkan bahwa jalur rel di wilayah Pegadenbaru yang sebelumnya terganggu kini telah kembali dapat dilalui. Gangguan perjalanan akibat rintang jalan di wilayah Daop 3 Cirebon berhasil diatasi, dan operasional kereta mulai kembali berjalan secara bertahap.

Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan. Ia menegaskan bahwa penumpang terdampak berhak melakukan pembatalan tiket dengan pengembalian bea 100% di loket stasiun keberangkatan.

“Sejak gangguan perjalanan terjadi, seluruh perjalanan kereta dilakukan rekayasa dengan pola operasi KA memutar ke wilayah PT KAI Daop 2 Bandung. Total ada 41 perjalanan kereta api yang memutar melalui lintas Kroya – Bandung – Cikampek sejak awal terjadinya rintang jalan hingga Sabtu siang,” jelas Kuswardojo, Minggu (3/8/2025).

Selama masa gangguan, PT KAI Daop 2 Bandung juga membatalkan lima perjalanan KA dengan keberangkatan awal dari Bandung pada Sabtu (2/8). Kelima perjalanan tersebut yaitu:

  • KA (141F) Parahyangan Fakultatif relasi Bandung–Gambir, pukul 10.25 WIB
  • KA (133) Parahyangan relasi Bandung–Gambir, pukul 11.05 WIB
  • KA (137) Parahyangan relasi Bandung–Gambir, pukul 13.05 WIB
  • KA (70) Malabar relasi Bandung–Malang, pukul 09.30 WIB
  • KA (101/100) Harina relasi Bandung–Cikampek–Surabaya Pasarturi, pukul 09.35 WIB

KAI Daop 2 Bandung terus melakukan upaya normalisasi lintas agar perjalanan kereta dapat kembali berjalan sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. Berbagai langkah strategis dan taktis pun dilakukan, termasuk penyesuaian jadwal persilangan kereta di stasiun serta pengaturan prioritas perjalanan.

Upaya tersebut bertujuan untuk meminimalkan keterlambatan sekaligus memastikan keselamatan dan kelancaran seluruh perjalanan kereta api.

Bupati Subang Lepas 367 Jemaah Umrah: “Manfaatkan Kesempatan Ini Sebaik Mungkin”

pelepasan jemaah umrah Subang

Subang – Bupati Subang, Reynaldy, secara resmi melepas keberangkatan ratusan jemaah Umrah dari Ash Shiddiq Tours, Sabtu (3/8). Acara pelepasan berlangsung di Kantor Ash Shiddiq Tours Sukamelang, Subang, dan dihadiri oleh para keluarga serta pengurus travel.

Sebanyak 367 jemaah diberangkatkan dalam program bertajuk “Umrah Akbar 1 Pesawat 1 Impian.” Mereka dijadwalkan kembali ke tanah air pada 11 Agustus mendatang.

“Selamat kepada seluruh jemaah umrah, mudah-mudahan semuanya diberi kelancaran dan keberkahan oleh Allah,” ucap Reynaldy dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa perjalanan umrah adalah momen spiritual yang sangat istimewa. Tidak semua orang mendapat kesempatan menjadi tamu Allah, sehingga para jemaah diminta untuk memanfaatkannya dengan penuh kesungguhan dalam beribadah.

“Ini adalah perjalanan spiritual yang sangat istimewa. Tidak semua orang mendapat kesempatan menjadi tamu Allah jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Reynaldy juga meminta doa dari para jemaah. Ia berharap kepemimpinannya bisa membawa kebaikan bagi Kabupaten Subang dan dirinya mampu menjalankan amanah sebagai pemimpin yang bertanggung jawab.

“Jika berkenan mohon doanya, mudah-mudahan di bawah kepemimpinan saya Subang yang kita cintai bisa lebih baik, masyarakat lebih sejahtera, dan segala bentuk pembangunannya dirasakan masyarakat. Doakan saya tetap amanah, istiqomah dalam memimpin Kabupaten Subang agar menjadi Bupati yang selamat dunia akhirat,” tutupnya.

Hore! 18 Agustus 2025 Resmi Jadi Libur, Kado Kemerdekaan yang Dinanti-Nanti!

Libur Nasional 18 Agustus 2025

Suarasubang.com — Ada kabar gembira untuk kita semua! Bukan cokelat gratis atau diskon belanja, tapi sesuatu yang lebih dinanti: libur nasional dadakan! Pemerintah resmi mengumumkan bahwa Senin, 18 Agustus 2025, akan diliburkan sebagai kado spesial kemerdekaan untuk masyarakat Indonesia.

Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, mengungkapkan kabar ini dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jumat (1/8/2025). “Satu hadiah lagi, pemerintah akan jadikan 18 Agustus 2025 satu hari setelah upacara detik-detik proklamasi. Hari Senin 18 Agustus akan dijadikan hari yang diliburkan,” ujarnya, dengan nada yang pasti bikin jutaan rakyat auto senyum.

Libur ini datang di waktu yang pas—hari Minggu, 17 Agustus 2025, adalah Hari Kemerdekaan RI ke-80. Nah, karena rakyat butuh ruang buat lanjut pesta rakyat, lomba-lomba seru, atau sekadar memperpanjang rebahan patriotik, maka Senin-nya pun disulap jadi hari libur. “Hari libur ini akan memberikan keleluasaan masyarakat untuk selenggarakan perlombaan dan kegiatan menyemarakkan HUT RI,” tambah Juri.

Tapi jangan terlalu bersemangat dulu buat berharap ini jadi tradisi tahunan. Juri menegaskan bahwa libur ini hanya berlaku untuk tahun 2025 saja. Soal tahun depan? Ya, kita bahas nanti. “Tahun lain nanti kita bicarakan,” katanya, seolah memberi ruang harapan sambil tetap realistis.

Dan mengenai teknisnya, apakah 18 Agustus akan dicetak merah di kalender atau hanya dicantumkan sebagai cuti bersama? Juri belum kasih bocoran. Tapi katanya, akan ada surat edaran khusus dari pemerintah. Jadi, kita tunggu saja dengan mata penuh harap dan tangan siap menyambut libur tambahan ini.

Jadi, bersiaplah! 18 Agustus akan jadi hari tambahan untuk bersantai, berkumpul, atau ikut lomba tarik tambang pakai daster. Karena kadang, bentuk cinta Tanah Air itu bisa dimulai dari diberi waktu buat merayakannya lebih lama.

Tag:

Kang Akur Lepas Fun Run 5K, Gya Coffee Buktikan UMKM Juga Bisa Lari Kencang!

Gya Coffee Fun Run 5K

SUBANG — Udara pagi Sabtu (2/8/2025) terasa segar, tapi semangat peserta Gya Miles Fun Run 5K jauh lebih menyegarkan! Bertempat di Gya Coffee, Jalan Nusa Indah Dangdeur, ratusan pelari dari berbagai kalangan berkumpul, bukan sekadar buat olahraga, tapi juga merayakan ulang tahun ketiga Gya Coffee yang makin ngopiable dan inspiratif.

Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi alias Kang Akur, dengan senyum khasnya, secara resmi melepas para peserta. Didampingi sang istri Ega Agustine Rosyadi yang juga Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Subang, serta Anggota DPR-RI Ir. H. Ateng Sutisna, suasana pelepasan makin terasa semarak, apalagi ada aroma kopi yang menggoda di udara.

Tak sekadar lari-larian manja, event ini adalah bagian dari rangkaian Anniversary Gya Coffee ke-3—dan tentu saja, bukan ulang tahun biasa! Start dan finish berada di Gya Coffee, dengan rute sejauh 5 kilometer yang menantang, melintasi kawasan Telaga Sunda dan Yonif 312. Trek naik-turun ini bukan cuma bikin kaki gempor, tapi juga hati senang, karena disuguhi pemandangan khas Subang yang aduhai.

Kang Akur dalam sambutannya menegaskan bahwa Gya Coffee adalah contoh UMKM lokal yang berhasil bertahan dan tumbuh, bukan dengan sulap, tapi dengan konsistensi, kreativitas, dan kolaborasi. “Luar biasa Gya Coffee masih tetap bertahan di tengah persaingan karena pada diferensiasi posisi pembeda dengan cafe-cafe yang lainnya, dan ini salah satu pembedanya yaitu ketika peringatan Anniversary mengadakan kegiatan fun run yang melibatkan dan mengajak para komunitas lari dari anak muda,” ujar beliau dengan bangga.

Tak hanya memuji, Kang Akur juga menyampaikan filosofi mendalam soal kopi—minuman sejuta umat yang katanya, “Kopi itu untuk mengajarkan sebuah kehidupan. Meskipun pahit, tetapi bisa dinikmati.” Sebuah pengingat manis bahwa hidup pun, seperti kopi, harus dijalani dengan rasa syukur, meski kadang getir.

Perayaan ini tak hanya soal ulang tahun atau lomba lari. Lebih dari itu, ini adalah simbol bahwa Gya Coffee bukan sekadar tempat nongkrong, melainkan ruang berkreasi, wadah kolaborasi, sekaligus lokomotif ekonomi UMKM yang makin kuat di Subang. “Perputaran ekonomi tidak hanya di pabrik ataupun perusahaan besar, tetapi berputar ke UMKM-UMKM seperti Gya Coffee ini,” imbuh Kang Akur.

Menutup rangkaian acara, Kang Akur menyampaikan harapannya, “Selamat ulang tahun ketiga untuk Gya Coffee, teruslah tumbuh, terus menjadi kebanggaan Subang dan menginspirasi UMKM lainnya. Mari jadikan momentum ulang tahun ini sebagai semangat baru untuk memperluas jejaring, meningkatkan kualitas, serta menjaga pelayanan.”

Dari kopi ke kompetisi, dari lari ke kolaborasi—Gya Coffee telah membuktikan bahwa menjadi UMKM tak berarti jalan pelan. Mereka bisa berlari, bahkan sejauh 5K, sambil tetap menyeduh inspirasi!

Judul: Belajar Matematika Lewat Olahraga? FKIP Universitas Subang Buktikan Bisa!

pembelajaran matematika dan olahraga

SUBANG — Siapa bilang belajar matematika harus duduk diam di depan papan tulis, dikelilingi angka-angka yang bikin dahi berkerut? Di tangan para pendidik inspiratif dari FKIP Universitas Subang, matematika justru bisa menjadi hal yang dekat, hangat, bahkan sporty!

Dalam program kolaboratif antara FKIP Universitas Subang dan Radio Benpas, Sabtu (2/8), digelar talkshow dengan tema unik: “Belajar Matematika dengan Hati.” Jangan salah sangka, ini bukan kelas cinta-cintaan, tapi bincang santai penuh makna soal bagaimana matematika tak melulu soal rumus, tapi tentang hidup itu sendiri—termasuk di dunia olahraga!

Tiga narasumber tampil mengisi udara siang itu. Ada Nurhayati, S.Pd., M.Pd., yang menyuarakan bahwa belajar matematika bukan sekadar hafalan, tapi proses berpikir yang melatih nalar dan karakter. “Matematika adalah jembatan untuk melatih karakter. Yang utama bukan menghafal rumus, tapi memahami makna dan konteks soal,” ujar Nurhayati, dengan intonasi yang bikin rumus segitiga pun terasa bersahabat.

Sementara itu, Arif Fajar Prasetiyo, M.Pd., justru menarik benang merah antara matematika dan olahraga. Katanya, dari menghitung repetisi sit-up sampai merancang strategi saat pertandingan, semua pakai matematika. “Data dan angka menjadi dasar yang tak terpisahkan untuk memenangkan pertandingan,” jelas Arif dengan semangat layaknya pelatih memberi briefing sebelum laga.

Yang menarik, talkshow ini juga menghadirkan seorang mahasiswa aktif—bukan untuk jadi pelengkap penderita—melainkan sebagai representasi suara generasi muda yang kini belajar matematika dengan cara yang lebih kontekstual dan menyenangkan.

Obrolan seru ini ditutup dengan kesimpulan sederhana tapi mengena: pembelajaran matematika dan olahraga saling berkelindan. Bukan hanya bikin otak encer, tapi juga hati tergerak dan tubuh bergerak. Jadi, siapa bilang matematika itu dingin dan kaku?

Tag:

Seminar Upgrading Guru SIT: Langkah Nyata Menuju Pendidikan Islam Terpadu Berkualitas di Subang

seminar upgrading guru SIT Subang

Subang – Wakil Bupati Subang, H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. atau yang akrab disapa Kang Akur, secara resmi membuka seminar sehari bertajuk “Upgrading Guru Sekolah Islam Terpadu (SIT)” pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar di Aula Mubarok, Kampus 1 As-Syifa, Jalancagak, dan diikuti oleh 100 peserta dari berbagai lembaga SIT se-Kabupaten Subang.

Seminar ini menjadi upaya strategis dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru SIT. Tujuannya, tak lain untuk memperkuat kualitas pembelajaran keislaman yang menjadi fondasi pendidikan di daerah ini.

Dalam sambutannya, Kang Akur memberikan apresiasi terhadap seminar ini. Ia menilai kegiatan tersebut sangat selaras dengan visi religius Kabupaten Subang. Menurutnya, peningkatan kualitas guru merupakan investasi utama dalam membangun generasi yang beriman, cerdas, dan mandiri.

“Kegiatan ini sejalan dengan visi religius Kabupaten Subang. Peningkatan kualitas guru SIT sangat penting dalam membangun generasi yang beriman, cerdas, dan mandiri,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar SIT mampu bersinergi dengan pemerintah daerah sekaligus memiliki kekhasan tersendiri. Diferensiasi menjadi kunci agar SIT tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

“Harus ada ciri khas yang membedakan sekolah Islam terpadu dari sekolah lainnya. Dengan begitu, masyarakat akan percaya dan yakin menyekolahkan anaknya di SIT,” tegasnya.

Ketua Forum Masyarakat dan Lembaga Strategis (Formasi) Subang, KH. Ade Sugianto, menyampaikan bahwa Formasi hadir sebagai ruang silaturahmi dan forum strategis untuk peningkatan kualitas SDM pendidikan Islam. Ia juga mengumumkan rencana penyelenggaraan Jambore SIT se-Kabupaten Subang dalam waktu dekat.

“Kegiatan ini jadi awal kebersamaan. Insya Allah, ke depan anak-anak dari SIT se-Subang bisa saling mengenal dan bersilaturahmi dalam Jambore SIT,” ungkapnya.

Seminar ini juga disemarakkan dengan penyerahan bantuan dari Yayasan Zakat Baik berupa 3.000 mushaf Alquran dan 3.600 buku Iqra kepada Yayasan Robitoh. Penyerahan ini disaksikan langsung oleh Kang Akur, dr. H. Encep Sugiyana dari DPRD Provinsi Jawa Barat, Ketua Formasi, serta para peserta dan perwakilan yayasan.

“Insya Allah, pahala dari wakaf ini akan terus mengalir kepada para muwakif, pondok pesantren, dan para relawan yang menyalurkan mushaf Alquran,” tutup Kang Akur.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama: Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd. dari UPI yang membawakan materi tentang Standar Mutu 5.0 Sekolah Islam Terpadu, serta Sugeng Susianto, S.E., M.Pd., Trainer JSIT Pusat yang menyampaikan strategi implementasi deep learning dalam proses pembelajaran.

Turut hadir dalam kegiatan ini para tokoh penting, termasuk Ketua Harian Formasi Subang, Ketua JSIT Korda Subang, perwakilan Yayasan Zakat Baik, serta para guru dari berbagai SIT se-Kabupaten Subang.

Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Kemenhub Turun Tangan!

KA Argo Bromo Anggrek anjlok Subang

SUBANG — Jumat sore (1/8/2025), langit mendung belum tentu membawa hujan, tapi jalur kereta di Subang justru membawa kabar mengejutkan! KA Argo Bromo Anggrek yang biasanya melaju mulus dari Surabaya Pasar Turi ke Gambir, mendadak mengalami insiden anjlok di sekitar Stasiun Pegaden Baru. Bukan karena relnya ngambek, tapi jelas ada yang tidak beres. Dan tentu saja, pihak Kementerian Perhubungan langsung tancap gas… eh, rel.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono, buka suara dengan ketegasan khas pejabat yang serius tapi santai. “Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya, Sabtu (2/8/2025), dalam keterangan resmi yang dikutip dari Bisnis.com. Ia menyebutkan bahwa tim Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung dan PT KAI Daop 3 Cirebon langsung bergandengan tangan—bukan untuk joget TikTok—tapi untuk mendukung evakuasi penumpang dan pemulihan jalur secepat kilat.

Gegap gempita kerjasama lintas institusi pun langsung dimulai. DJKA, KNKT, dan PT KAI duduk satu meja—tentunya bukan untuk makan siang bersama—melainkan mengulik sebab-musabab insiden. Allan menyebut bahwa investigasi awal sudah berjalan, dan ini baru permulaan menuju penyelidikan komprehensif. “Kami akan melakukan investigasi secara komprehensif dan hasilnya akan menjadi dasar untuk evaluasi serta tindakan korektif guna mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari,” tuturnya mantap.

Sementara itu, PT KAI juga tidak tinggal diam. Mereka langsung menerapkan rekayasa pola perjalanan, semacam ‘jalan alternatif’ versi kereta, agar gangguan tak merembet ke jadwal lainnya. Informasi juga dikabarkan secara real time, bukan real delay, melalui kanal resmi. Jadi, para penumpang bisa tetap tenang meski drama rel sedang berlangsung.

Dan yang paling penting, Allan menutup pernyataannya dengan penuh empati, “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari insiden ini. Keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas dan komitmen kami untuk meningkatkan dan menjamin standar keselamatan perkeretaapian nasional.”

Nah, semoga saja investigasi ini melaju seperti kereta cepat, bukan lambat macam sinyal WiFi tetangga. Dan semoga juga Argo Bromo Anggrek bisa kembali melesat tanpa hambatan, karena rel bukan tempat drama, tapi jalur menuju keselamatan.

Tag:

Kereta Argo Bromo Anggrek Anjlok, Rute Diputar! Bandung ke Semarang Jadi “Tour de Jawa”

argo bromo anggrek anjlok

Subang – Bandung pagi itu mungkin masih ngantuk, tapi kereta api Argo Bromo Anggrek bikin semua orang melek. Pasalnya, Jumat, 1 Agustus 2025, kereta ini nyelonong keluar jalur alias anjlok di emplasemen Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jawa Barat. Hasilnya? Jadwal kereta jungkir balik, penumpang jadi turis dadakan.

“Akibat kejadian ini KAI Daop 2 Bandung mohon maaf, karena sejumlah perjalanan KA harus dialihkan perjalanannya dengan rekayasa pola operasi memutar,” ujar Kuswardojo, sang Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, penuh penyesalan dan mungkin juga pusing tujuh kelok.

Bayangkan, Anda niatnya cuma mau naik kereta Bandung–Semarang, tapi tahu-tahu rutenya kayak sedang open trip. KA Ciremai dan KA Harina misalnya, yang biasanya jalan kalem dari Bandung ke Semarang dan Surabaya, kini harus melipir dulu lewat Kroya. Wah, Bandung–Kroya–Semarang, paket hemat city tour!

Tak cuma kereta dari Bandung, beberapa kereta dari daerah lain yang melintas wilayah Daop 2 Bandung juga ikut disulap jadi versi kereta petualangan. Mulai dari KA Tawang Jaya, Argo Anjasmoro, Argo Sindoro, sampai Gayabaru Malam Selatan, semua kena giliran jalur memutar. Bonus pemandangan? Bisa jadi. Tapi jangan kaget kalau durasi perjalanan juga ikut muter-muter.

Kabar baiknya, bagi yang ogah jadi bagian dari drama rel ini, KAI siap mengembalikan tiket 100 persen tanpa potongan. Syaratnya? Pembatalan bisa dilakukan di stasiun keberangkatan dalam waktu tujuh hari ke depan. No hard feelings, ya!

Kuswardojo juga menyarankan agar para pelanggan tak galau sendirian. Info terkini bisa dipantau lewat layanan pelanggan Contact Center KAI 121, WhatsApp, email, dan media sosial resmi. Jadi, kalau tiba-tiba rute Anda berubah dari jalur cinta jadi jalur mutar-mutar, tinggal tanya si 121, jangan tanya mantan!

Deskripsi Meta:

Recent Posts