Beranda blog Halaman 1569

Belum Semua Wilayah di KBB Terlayani Armada Sampah

bbcd3d1d9a33d1ed55a8cae6317c40d3.jpg

KBRN, Cimahi : Akibat keterbatasan kenderaan operasional, cakupan pelayanan sampah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum mencapai kesemua wilayah. Selain  keterbatasan kendaraan operasional, masih banyak masyarakat yang membuang dan mengolah sampahnya sendiri karena memiliki lahan pekarangan luas.  

Kepala UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Bandung Barat (KBB), Nurjaman mengatakan, dari total 16 kecamatan di KBB yang baru terlayani pelayanan sampah baru 10 kecamatan. Sisanya masih dikelola masyarakat secara konvensional terutama di pelosok kampung.

“Baru 10 kecamatan yang terlayani itupun tidak semua. Sedangkan yang belum seperti Kecamatan Cililin (baru pasarnya saja), Sindangkerta, Rongga, Cipongkor, Cipuendeuy, dan Cikalongwetan,” sebutnya, Jumat (10/9/2021).

Menurut Nurjaman, belum terlayaninya pengangkutan sampah itu juga dikarenakan dari masyarakat di kecamatan tersebut belum ada permintaan. Sebab jika menghitung efektivitas jarak, waktu, dan biaya akan tidak sebanding menarik sampah dari wilayah selatan KBB untuk dibuang ke TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat. 

Mengacu ke Perbup Nomor 22 Tahun 2016 tentang Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Persampahan untuk sektor industri, hotel, restoran dan tempat wisata, dikenakan tarif sesuai meter kubik sampah yang dihasilkan. Seperti hotel berbintang Rp40.000/meter kubik, restoran Rp50.000/meter kubik. Untuk rumah tangga, terendah Rp6.000/KK/bulan dan tertinggi Rp10.000/KK/bulan.  

“Jika mengacu SNI dari 1,7 juta jiwa penduduk KBB bisa menghasilkan sampah 650 ton/hari, namun saat ini yang terlayani baru 150 ton/hari. Kondisi itu pada akhirnya berpengaruh kepada PAD yang dihasilkan,” sebutnya. 

Selain kendala itu, pihaknya juga memiliki persoalan minimnya armada truk pengangkut yang masih kekurangan. Saat ini hanya ada 39 truk sampah dan lima truk warisan dari Kabupaten Bandung saat KBB dimekarkan tahun 2007 yang kondisinya sudah tidak layak. Hanya karena keterbatasan armada, truk-truk itu masih dipaksakan untuk beroperasi menarik sampah. 

“Truk ini kan giliran, makanya kadang ada daerah yang pengangkutannya telat beberapa hari karena truknya dipakai ngangkut di daerah lain. Belum lagi keterbatasan sopir dan kernet, jadi memang harus diakui pelayanan sampah di KBB belum bisa optimal,” pungkasnya. 

Wabup Garut: RRI Miliki Peran Besar di Masa Pandemi

82bbefe2c00ce9f4e394b40410d8eafa.jpg

KBRN,Garut : Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan diruang kerjanya, Jumat (10/9/2021), RRI telah memberikan kontribusi cukup besar dalam menyampaikan imformasi kepada masyarakat  terkait Pandemi Covid 19.

“Berkat kerjasama dengan seluruh komponen masyarakat termasuk peran media, dan tidak terkecuali RRI di dalamnya, dari semula Kabupaten Garut masuk Level 4 kemudian turun menjadi Level 3 dan saat ini pada posisi level dua tidak terlepas dari kontribusi peran RRI selama ini,” kata Helmi

Helmi menambahkan, persoalan besar Pandemi Covid 19 dengan angka kematian cukup tinggi, serta berada dilevel 4 maka dengan waktu singkat, atas peran RRI di dalamnya maka saat ini Kabupaten Garut berada di level 2 dan sedang terus berjuang agar bisa turun ke Level satu.

“RRI memliki peran dan kontribusi cukup besar khususnya dalam masa Pandemi Covid 19 yang dihadapi Pemkab Garut khususnya, dari mulai turunnya angka kematian hingga turunnya menjadi level dua, kami akui adanya campur tangan dari media khususnya RRI,” pungkasnya.

Musim Kemarau, 1600 Ha Lahan Sawah di Garut Kekeringan

0ce425fdfc2f90d315569aad72b97369.jpg

KBRN, Garut : Kepala Dinas Pertanian Pemkab Garut Beni Yoga mengatakan, memasuki musim kemarau ini hampir 1600 hektar di 9 Kecamatan mengalami kekeringan dan rawan air bersih.

“Kami sudah mendapatkan laporan dan  melakukan pendataan terhadap sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan, dan upaya kami, akan melakukan pemetaan serta mencari sumber mata air yang bisa dieksploitasi guna mengurangi resiko petani dari kerugian, akibat dampak kekeringan,” katanya, Jumat (10/9/2021).

Dari 1600 hektar tersebut, 60 persen terjadi kekeringan tingkat sedang dan sisanya kekeringan berat dan puso.

“Kekeringan tahun ini tidak separah tahun sebelumnya, dimana hampir 60 persen didominasi oleh kekeringan tingkat sedang yang tersebar diwilayah Garut Utara dan Selatan,” katanya.

“Untuk daerah yang mengalami kekeringan berat dan sedang, kami mengupayakan untuk dilakukan gerakan  pipanisasi dan pompanisasi, serta diberikan bantuan pembenihan bagi yang mengalami puso atau gagal panen,” tuturnya.

Menurut Beni, selain gerakan pipanisasi dan pompanisasi serta pemberian benih juga pihaknya berupaya melakukan peningkatan indek pertanaman agar petani bisa meningkatkan hasil produksinya.

“Sudah 3 bulan yang lalu, kami telah mengirimkan surat ke masing masing kecamatan agar bisa mengantisipaai terjadinya bencana kekeringan, dan disarankan agar petani menanam diluar padi seperti palawijaya yang memiliki ekonomis tinggi.

“Untuk menghemat air di tengah kondisi kekeringan, kami telah mrnyarankan untuk menanam palawija yang memliki nilai ekonomis, tapi kadang-kadang petani tidak mengindahkan saran dari kami dan tetap menanam padi,” pungkasnya.

Jelang PON, Emil Suntik Motivasi Tim Sepak Bola Jabar

644b018ea6ae3e7fcdd5a56f6e9ac5b7.jpeg

KBRN, Bandung: Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 akan segera dimulai pada 2-15 Oktober 2021. Kontingen Jawa Barat (Jabar) terus mempersiapkan diri dengan maksimal guna mempertahankan gelar juara umum.  

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambangi tempat latihan tim sepak bola dan voli pantai di Stadion Tridaya, Kabupaten Indramayu, Jumat (10/9/2021). Dalam kunjungan tersebut, Kang Emil sapaan Ridwan Kamil pun memberikan motivasi.

“Teriring doa untuk tim sepak bola dan voli pantai yang kita harapkan mendulang prestasi, terus berlatih. InsyaAllah hasil tidak akan membohongi proses. Kalau prosesnya baik, kerja keras, hasilnya pun sesuai,” ucap Kang Emil. 

“Seperti halnya COVID-19, ini tuh ujian kita menunggu wisuda. Ini sama kita sedang berlatih, dan hasilnya nanti di panggung medali. Saya doakan semua meraih medali yang kita harapkan,” imbuhnya. 

Selain itu, Kang Emil pun meminta pelatih untuk fokus menyiapkan strategi. Sedangkan urusan nonteknis, katanya, akan diselesaikan oleh pemerintah. Ia pun berpesan kepada tim pelatih untuk menganalisis kekuatan lawan. 

“Pelatih semua tim fokus pada strategi, untuk urusan logistik dan lain-lain itu urusan kami. Jangan lupa juga untuk intip kekuatan lawan. Jadi selain memperkuat diri sendiri, harus ada trik-trik dari calon lawan kita supaya kita bisa menang dengan cerdas,” katanya. 

“Ada kemenangan dengan kerja keras keringat, dan ada kemenangan dengan kerja cerdas karena kita mengetahui kekuatan lawan,” tambahnya. 

Menurut Kang Emil, Kabupaten Indramayu dipilih sebagai pusat latihan tim sepak bola dan voli pantai karena memiliki cuaca yang mirip dengan Papua. Oleh karena itu, sambil berlatih, tim dapat beradaptasi dengan cuaca.

“Dipilih Indramayu karena cuacanya mirip-mirip di Papua. Jadi kalau di sini lolos dari kondisi cuaca ini, nanti di sana pun sama,” tuturnya.

Tak lupa, Kang Emil berharap agar kontingen Jabar menjadikan ajang PON ini sebagai simbol persahabatan Jabar-Papua. Oleh karenanya, ia mengajak atlet Jabar yang bertanding untuk tetap menebarkan senyuman saat menang maupun kalah.

TEKO Gelar Aksi Berbagi Sembako, Inisiasi Aksi Kepedulian di Subang

TEKO Gelar Aksi Berbagi Sembako, Inisiasi Aksi Kepedulian di Subang

suarasubang.com – Teman Komunitas (TeKO) menggelar aksi berbagi sembako untuk masyarakat lanjut usia. TeKO menggelar aksinya di Kampung Bukanagara, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang.

Aksi Charity and Camp tersebut dilakukan TeKO yang berkolaborasi dengan komunitas Kreatif. TeKO berkolaborasi dengan Yakukami dan Tim Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Subang.

Aksi ini sebagai tindakan refleksi dari komunitas kaum muda di Kabupaten Subang. Kegiatan ini terselenggara meninjau semakin rendahnya kepekaan terhadap masyarakat yang membutuhkan uluran tangan dari para dermawan.

teko subang

Koordinator aksi tersebut yakni Muhammad Sahab mengungkapkan bahwa hal ini sudah sangat memprihatinkan. Di mana orang-orang hanya berfokus di wilayah perkotaan yang secara jarak, akses dan kondisi sebenarnya lebih beruntung dari orang-orang yang ada di perbatasan.

“Jangan melupakan wilayah perbatasan, mereka warga kabupaten Subang yang memiliki hak yang sama dengan masyarakat Subang yang berada di wilayah-wilayah perkotaan.

“Jarak, akses dan kondisi wilayah perbatasan semestinya menjadi semangat semua pihak untuk mendapatkan kesetaraan yang utuh,” ungkap Muhammad Sahab.

“Ini bukan aksi seremonial dan asal-asalan berbagi, kita pikirkan bertul, melakukan assessment, hingga pada akhirnya kita menyepakati untuk memilih tempat ini sebagai aksi kami.

“Aksi ini harus kami internalisasi, bahkan oleh siapapun, di mana kit aini memiliki kewajiban untuk membantu sesama. Turunlah langsung kepada mereka, untuk berbagi, saling bercerita, agar hati kita tidak beku.

“Kalau sudah beku hatinya, itu akan memperparah krisis kepekaan di Kabupaten Subang,” pungkas Muhammad Sahab.

Aksi tersebut menjadi harapan TeKO untuk menjadi jalan untuk semua pihak mulai membuka kembali pintu hatinya untuk peduli kepada sesama dan berjuang bersama dalam mengentaskan krisis kepekaan di Kabupaten Subang.

Kebakaran Lapas Dibantah Bukan Bentrok Geng Narkoba

b17c9436ee98e7247613c5a5c9e7df81.jpg

KBRN, Tangerang: Kepala Lapas Kelas I A Tangerang, Victor Teguh Prihartono membantah anggapan bentrok antar geng narkoba merupakan penyebab terjadinya kebakaran yang menewaskan 44 narapidana di lokasi tersebut.

Viktor menyatakan, sebaiknya ihwal kebakaran menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

“Dalam hal ini tidak ada dugaan (bentrok antar genk narkoba, Red). Enggak ada dugaan. Kejadian (kebakaran, Red), kita tunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian,” ujarnya kepada rri.co.id, Kamis (9/9/2021).

“Sebaiknya tidak ada dugaan. Jangan menduga-duga,” sambung dia.

Viktor kembali menyebut, penyelidikan soal penyebab kebakaran sepenuhnya diserahkan ke kepolisian. Pasalnya, dirinya berada dilokasi saat kebakaran itu terjadi.

Akan tetapi, Viktor menegaskan, bentrok antar geng narkoba yang menjadi penyebab kebakaran itu terjadi hanyalah dugaan saja.

“Saya pikir itu (bentrok antar genk, Red) dugaan, tapi namanya musibah kapan saja bisa terjadi,” pungkasnya.

Truk Terguling di Simpang Kandang, Pemotor Tewas

04ad6d4dc89bfa0ae770245b603fe06b.jpg

KBRN, Lhokseumawe: Satu unit truk bermuatan kayu terguling di jalan Simpang Kandang. Kejadian ini menimpa pengendara sepeda motor (sepmor) RX King.

Akibatnya, pengendara sepmor yang belum diketahui identitas lengkapnya itu dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.Kasat Lantas Polres Lhokseumawe, AKP Vifa Febriana Sari, kepada RRI, Kamis (09/09/2021) malam, membenarkan kejadian naas di Simpang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe ini.

“Iya, benar bang. Personil kami masih menyelidiki di lapangan. Truk sebelum terguling sempat naik ke atas trotoar hingga akhirnya terguling dan menimpa pengendara sepmor RX King”, ujar Kasat Lantas.

Sementara kronologis lengkapnya masih terus dicari tahu personil Polantas Polres Lhokseumawe termasuk memintai keterangan saksi warga yang berada di pinggir jalan umum Simpang Kandang.

Sedangkan barang bukti berupa truk yang terguling bersama pengemudinya sudah diamankan polisi.

Keluarga Korban Pasrah, Kebakaran Lapas Tangerang Musibah

fe0e161f73a596a823055e306165e2e4.jpg

KBRN, Tangerang : Andrew, anak korban dari Timothy Jaya yang tewas pada insiden kebakaran Lapas Klas I A Tangerang, pasrah menerima kenyataan.

Dia menilai kejadian tersebut suatu musibah dan kecelakaan.

“Kita baiknya doa sama-sama untuk yang terbaik. Saat ini saya tidak menyalahkan siapa-siapa,” ujarnya kepada RRI.co.id usai menerima santunan dari Menkumham, Yasonna Laoly di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis (9/9/2021).

Dirinya menilai, insiden kebakaran tersebut murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak lain.

“Saya menilai ini suatu kecelakaan, ini musibah yang semuanya tidak ada yang menginginkannya,” imbuhnya.

Bahkan, dia meminta masyarakat untuk mendoakan korban yang masih dalam perawatan agar segera pulih.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih soal santunan ini. Mari kita sama-sama berdoa, semoga korban yang masih dirawat segera sembuh,” jelasnya.

Timothy Jaya diketahui bakal disemayamkan di rumah duka Boen Tek Bio, Kota Tangerang, setelah dilakukan penyerahan jenazah ke pihak keluarganya. (imr0

Perumahan di Jalan Patimura Balikpapan Mengalami Kebakaran

78666dadcfc5cabad58c33eae61781ba.jpg

KBRN, Jakarta: Kebakaran terjadi di Perumahan Sosial kelurahan Batu Ampar di jalan Patimura 2 Perum sosial Gang Krayan 2, Balikpapan, Jumat (10/9/2021).

“Kebakaran terjadi pukul 04.15 Wita,” kata BPBD Balikpapan di akun Instagramnya yang dilihat RRI.co.id, Jumat (10/9/2021).

Pihak BPBD Balikpapan menerjunkan pemadam kebakaran ke lokasi untuk memadamkan api. 

Dilaporkan, kebakaran ini diduga karena korsleting listrik. 

“Asal api dari sebuah kulkas diduga akibat korsleting,” jelasnya. (foto: Instagram BPBD Balikpapan)

Antisipasi Kebakaran Lapas, Ini Langkah Kanwil Kemenkumham Sumbar

6adc640e7d53c524e3930737ce2ba759.jpeg

KBRN, Bukittinggi: Untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan, salah satunya seperti peristiwa kebakaran, Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatra Barat (Sumbar), terus melakukan pengawasan dan pengendalian operasional terhadap 23 Lapas dan Rutan. Seperti diketahui, Lapas Kelas I Tanggerang sebelumnya mengalami kebakaran hingga menewaskan 41 narapidana. Kebakaran ini diduga dipicu akibat korsleting listrik.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar, R Andika Dwi Prasetya mengatakan, pengawasan dan pengendalian operasional yang dilakukan jajaran ini termasuk soal kedaruratan, bahaya dan bencana.

“Juga kondisi munculnya gangguan keamanan dan ketertiban. Jadi, selama ini juga kami sudah melakukan upaya pembinaan keamanan,” ujarnya, Kamis (9/9/2021).

Menurut Andika, untuk pembinaan keamanan dilakukan pengecekan sarana dan prasarana.  Begitupun mempersiapkan pendukung langkah-langkah pencegahan maupun mengatasi masalah yang timbul.

“Kalau kebakaran, apakah ketersediaan alat pemadam kebakaran, apakah pegawai sudah mendapatkan pelatihan?,” sebutnya.

Andika Dwi Prasetya mengungkapkan, Lapas dan Rutan di Sumbar kondisi relatif tersedia peralatan sarana untuk mengatasi masalah gangguan keamanan. Termasuk soal bencana kebakaran.

“Walaupun penting untuk ditingkatkan,” imbuh dia.

Gencar Razia Kamar Hunian

Salah satu target Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar dalam pengawasan adalah pemanfaatan fasilitas listrik di Lapas dan Rutan terhadap pegawai maupun warga binaan. Sidak maupun razia selalu gencar dilakukan di kamar hunian warga binaan.

Andika Dwi Prasetya menyebutkan, dalam sidak dan razia yang dilakukan adalah pengecekan terhadap jaringan listrik ilegal yang kemungkinan dibuat oleh warga binaan. Jika ditemukan, maka akan dikembalikan normal seperti semula.

“Kalau warga binaan memanfaatkan di luar jatah (listrik) diberikan, seperti hanya untuk penerangan. Jadi mereka dilarang membuat jaringan instalasi listrik sendiri,” ungkapnya.

Selama ini setiap waktu dilakukan sidak atau razia terhadap kamar hunian. Jika ditemukan keadaan itu (jaringan listrik ilegal) kami kembalikan menjadi normal.

Ia mengakui, Lapas dan Rutan di Sumbar hampir 50 persen merupakan bangunan lama, peninggalan Belanda. Dan, relatif belum ada dilakukan peremajaan secara total keseluruhan.

“Ini berbahaya. Dan alhamdulillah, kita tidak berharap terjadi di Sumbar. Sampai hari ini di Sumbar tidak terjadi masalah. Masing-masing Kepala Lapas dan Rutan melakukan pengawasan,” tuturnya.

Total narapidana di 23 Lapas dan Rutan Sumbar sebanyak 6 ribu lebih. Kondisi ini hampir semuanya 100 persen over kapasitas.

Andika menambahkan, pihaknya hanya bisa menanggulangi over kapasitas dengan cara memindahkan narapidana ke Lapas dan Rutan yang memadai keamanan.

“Over kapasitas yang lebih tinggi dipindahkan ke tempat yang mungkin masih bisa menampung dan punya kemampuan mengantisipasi permalasahan, seperti gangguan keamanan. Dipindahkan ke Padang dan Bukittinggi, misalnya,” jelasnya. 

Recent Posts