Beranda Berita Subang Ada Bangunan Mirip Candi Tertutup Semak Belukar di Sagalaherang

Ada Bangunan Mirip Candi Tertutup Semak Belukar di Sagalaherang

kerkhof-tengger-agung.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Sebuah bangunan mirip candi menjulang diantara semak-semak belukar di Kampung Tengger Agung, Desa Sagalaherang Kidul, Kecamatan Sagalaherang. Bangunan yang menyerupai altar itu memiliki tinggi sekira 5 meter terbuat dari batu yang kokoh.

Bangunan yang terdapat di belakang makam kampung Tengger Agung tersebut ternyata merupakan pusara peninggalan jaman Pamanoekan n Tjiasemlanden (P & T Land). Dahulu tempat ini merupakan area makam  P & T Land atau disebut kerkhof. Di sana masih terdapat beberapa pusara lainnya yang telah ditumbuhi semak belukar.

BACA JUGA:  Subang Bidik Potensi Peternakan dan Pertanian, Dapat Dukungan DPR RI
Foto Pusara peninggalan Belanda di Tengger Agung dalam buku Genealogische en heraldische gedenkwaardigheden betreffende Europeanen op Java
Sebuah pusara peninggalan Belanda di tengger Agung (2021)

Menurut pemerhati sejarah Subang, Ajat Sudrajat, berdasarkan tulisan yang terdapat pada pusara tersebut dapat diketahui bangunan tersebut merupakan pusara dari Maria Elisabeth van Lawick van Bast dan Francis Theodorus Hofland. Mereka adalah istri dan anak dari Johanes Theodorus Hofland yang merupakan anak kedua dari PW Hofland, pemilik P & T Land.

“Keterangan ini juga terdapat dalam buku Genealogische en heraldische gedenkwaardigheden betreffende Europeanen op Java,” kata Ajat, yang jug pemilik akun instagram @subanglawas.

BACA JUGA:  Pj. Bupati Subang, Lantik Pejabat Pengawas, Tegaskan Netralitas dan Komitmen pada Pelayanan Publik

Buku terbitan tahun 1934 itu memuat data silsilah keluarga dan makam orang eropa di pulau Jawa.

Dahulu, di atas pusara tersebut terdapat 2 buah patung, yaitu patung seorang perempuan dan anaknya. Patung tersebut kemungkinan merupakan patung Maria Elisabeth dan anaknya. Namun sayang patungnya hilang di penghujung tahun 1990-an.

Nisan-nisan peninggalan Belanda dipenuhi semak belukar

Sementara itu, menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Subang,  daerah Tengger Agung dan sekitarnya dahulunya merupakan “ibu kota” dari P & T Land sebelum akhirnya Hofland memindahkan “ibu kota”nya ke lokasi pusat kota Subang saat ini. Pemindahan tersebut dilakukan sekitar tahun 1850.

BACA JUGA:  Mengenal PT Taekwang Subang: Perusahaan Manufaktur Sepatu Terkemuka di Indonesia

Selain di Tengger Agung, di Subang juga ada lagi makam peninggalan Belanda atau Kerkhof lainnya, yaitu Kerkhof yang berada di pusat kota, tepatnya di seberang pemakaman umum Dunguswiru, jalan MT Haryono, Subang. Di kerkhof ini terdapat pusara PW Hofland dan beberapa anaknya yang lain. (baca Juga : Inikah Pusara Hofland sang Pemilik Subang Ketika Itu ?? )