KBRN, Jeddah: Keberadaan di Tanah Suci Arab Saudi, bukanlah perkara mudah dan murah. Dapat menginjakkan kaki, bersujud, dan memanjatkan doa di Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah tentu menjadi sangat istimewa.
Tentunya, banyak yang ingin mengabadikan momen selama berada di Tanah Suci. Untuk jemaah calon haji Indonesia yang ada di Arab Saudi, ada sejumlah hal yang harus dipatuhi dan diikuti, jika tidak ingin mendapat masalah dari aparat yang berjaga.
Berikut enam larangan yang harus diperhatikan jemaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi:
1. Dilarang membuat video dengan durasi panjang
Pada prinsipnya, pembuatan rekaman video atau audio cukup longgar diberlakukan oleh otoritas Arab Saudi. Ini dibuktikan dengan banyaknya jemaah yang melakukan perekaman saat azan berkumandang, proses tawaf, sai, tahalul, berdoa di Raudhah, dan lain sebagainya.
Bahkan aturan larangan selfie pun juga kadang ketat, kadang longgar. Ini semua tergantung pintar-pintarnya jemaah memanfaatkan situasi dan kelengahan petugas/askar.
Jika pengambilan video dilakukan dalam waktu cukup lama dan statis, biasanya akan menimbulkan kecurigaan. Apalagi jika perekaman itu disertai dengan alat pendukung seperti tripod, lampu, mikrofon khusus, kabel audio-video dan lain sebagainya.
Petugas Saudi banyak melakukan patroli baik langsung maupun lewat CCTV. Jika melanggar, kamera dan perekam akan ditahan. Bahkan rekaman akan dihapus.
2. Membentangkan Spanduk
Baik di dalam masjid maupun sekitar kompleks masjid, jemaah dilarang membentangkan spanduk, barang, atau bendera yang menunjukkan identitas atau kelompok tertentu.
Otoritas Arab Saudi melarang keras pengibaran penanda-penanda tersebut. Bahkan jemaah juga dilarang membentangkan bendera Merah Putih.
Karenanya, spanduk seperti KBIH, biro travel dan lain sebagainya jangan pernah dibawa masuk ke masjid jika tak mau berurusan panjang dengan otoritas keamanan Arab Saudi.
3. Berkerumun Lebih Dari 5 Orang
Arab Saudi juga menerapkan aturan ketat bagi jemaah yang ketahuan berkerumun lima orang atau lebih dalam jangka waktu lama.
Jika menemukan jemaah yang berkerumun atau berkumpul, askar masjid pasti akan langsung mengusir, seperti meminta jamaah jalan dan sebagainya.
Selain berpotensi menghambat alur pergerakan orang, berkerumunnya jemaah juga bisa menimbulkan kecurigaan tersendiri. Untuk itu, jika harus bertemu dengan sesama jemaah lainnya, lebih baik tidak di kompleks masjid atau dilakukan terbatas dan sambil bergerak.
4. Mengambil barang temuan
Aturan lain yang perlu diperhatikan betul jemaah haji Indonesia adalah dilarang mengambil barang yang tergeletak di masjid dan sekitarnya.
Meski niat jemaah adalah baik untuk mengamankan barang tersebut, namun dapat dimaknai lain seperti mencuri dan sebagainya.
Ratusan CCTV yang berada di dalam dan luar masjid akan bisa menangkap pergerakan jemaah yang dicurigai tersebut.
Untuk itu, jika menemukan barang berharga yang tercecer atau tergeletak lebih baik segera menghubungi petugas terdekat. Selanjutnya petugas itu yang akan mengamankan sehingga jemaah aman.
5. Merokok
Aturan lain yang sering dilanggar oleh jemaah yaitu merokok di kompleks masjid. Bagi jemaah Indonesia, umumnya aktivitas merokok dilakukan usai sholat atau menunggu waktu sholat berikutnya. Namun, sebaiknya jemaah merokok di tempat yang jauh dari kawasan masjid.
Sebab, jika ketahuan pasti akan diingatkan. Bahkan jika menemukan petugas yang garang, bisa jadi jemaah ditahan untuk diproses hukum.
6. Buang Sampah
Pengelola masjid sangat ketat dalam menjaga kebersihan kawasan. Untuk itu jemaah haji jangan membuang sampah, seperti plastik bekas sandal, botol minuman, bungkus makanan, dan lain-lain.
Di banyak sudut, pengelola sudah menyediakan kotak-kotak sampah. Bahkan di dalam masjid, ada petugas khusus yang berkeliling membawa plastik besar sebagai tempat pembuangan sampah jemaah.
Jika memang susah menemukan tempat sampah, lebih baik botol bekas dan sebagainya itu disimpan sesaat di tas atau dibawa dulu.
Sebab jika ketahuan sengaja mengotori masjid dan sekitarnya jemaah akan terekam CCTV. Tak lama kemudian, askar masjid akan menahan untuk dilakukan pemeriksaan dan sebagainya.
Bagi jemaah calon haji Indonesia, himbauan yang kerap disampaikan oleh petugas haji Indonesia khususnya, Perlindungan Jemaah, harus diperhatikan dan diikuti dengan seksama.
Hal ini menjadi penting demi kelancaran ibadah dan menjaga keselamatan jemaah Indonesia.