harapanrakyat.com,- KPAID Tasikmalaya yang membawahi wilayah Garut respon langsung kasus pembunuhan sesama anak yang merupakan teman sekolah di Kecamatan Leuwigoong, Garut.
Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto mengatakan, pihaknya menerjunkan tim untuk menggali Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) atau sebutan pelaku untuk yang sudah dewasa.
Pasalnya, pihaknya tak menyangka ABH tersebut bisa senekat itu terhadap korban hingga tewas. Apalagi mereka sama-sama teman sekolah.
“Kami menerjunkan tim khusus untuk menggali latar belakang serta motif kasus ini,” terangnya, Senin (5/11/23). Ato
Ato mengungkapkan, ABH tersebut nekat melakukan itu gara-gara memiliki dendam terhadap korban lantaran terkena servis saat voli.
Baca juga: Polisi Ungkap Modus Kasus Pembunuhan Siswa SMP di Garut, Ternyata Karena Ini!
“ABH ini tidak bisa kita sebut sebagai pelaku. Hal ini merujuk pada Sistem Peradilan Pidana Anak atau SPPA,” imbuhnya.
Tak hanya tim, pihaknya juga melibatkan psikolog untuk menggali keterangan lebih lanjut terhadap ABH. Terlebih aksi tersebut terbilang sadis dan pihaknya menyebut bisa masuk pembunuhan berencana.
“Ini merupakan fenomena baru yang terjadi di Indonesia. Sepintas ABH ini punya daya jelajah dendam, sehingga nekat membawa kater dulu dan kemudian menghabisi korban saat berenang. Ini seolah sudah direncanakan,” imbuhnya.
Walaupun begitu, ABH tersebut juga perlu mendapatkan haknya sebagai anak. Karena itu, pihaknya akan mengunjungi langsung dan berkonsultasi dengan Bapas.
Menurutnya, kasus ini terbilang unik walaupun sebelumnya ada kasus pembunuhan sesama anak. Untuk kasus ini, ABH tersebut mempunyai dendam.
“Kita juga nanti akan melihat bagaimana pola asuh dari orang tuanya,” pungkasnya. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)