MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Dalam rangka tindak lanjut pemanfaatan drone untuk pelestarian hutan dan mangrove, serta telah dilaksanakannya survei lapangan pada wilayah kerja KPH Purwakarta yang meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta, Subang dan Karawang pada tanggal 24 -27 Agustus 2021. Dilaksanakan Rapar Koordinasi teknis pembahasan hasil survei dan peninjauan lapangan pemanfaatan drone. Jumat (3/8/2021).
Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi mengikuti Rakor tersebut di ruang kerja Rumah dinas Wakil Bupati didampingi oleh Kabid dari Dinas Lingkungan Hidup. Rakor ini juga diikuti oleh perwakilan DLH, Kelompok Tani Hutan (KHT) Blanakan dan Asdep Pamanukan secara virtual.
Mangrove merupakan tanaman yang memiliki beragam manfaat, khususnya bagi masyarakat pesisir dan kepulauan. Mangrove berfungsi sebagai penahan ombak, badai, melindungi daratan dari erosi dan abrasi. Mangrove menjadi filter alami sungai dari polutan dan menjaga kelebihan sedimen mencapai laut. Peran mangrove juga penting dalam menjaga biota laut dan berdampak besar pada ekonomi masyarakat sekitar. Keberadaan mangrove berdampak langsung bagi komunitas lokal.
Selain manfaat ekonomi, mangrove juga memiliki dampak besar terhadap masalah iklim. Studi menunjukkan hutan mangrove dapat menyerap karbon empat kali lebih banyak daripada hutan hujan (rainforest). Sebagian besar karbon ini disimpan dalam tanah di bawah pohon-pohon mangrove.
Plt. Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan Zainuddin, menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) terus mendorong rehabilitasi mangrove di Indonesia.
Sementara ith, Peneliti Ahli Utama Pusat Litbang Hutan Prof. Maman Turjaman menyampaikan Kemenko Bersama tim melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi di wilayah Jawa Barat guna survei kesiapan benih mangrove untuk diolah menjadi “seed balls” atau “bola benih” dan survei lokasi yang sedianya menjadi pilot project reforestasi mangrove dengan pemanfaatan drone.
Jenis flora mangrove yang sesuai dengan syarat tersebut ada pada jenis Avicennia sp. dan Sonneratia sp. Guna mempercepat reforestasi mangrove, penanaman benih dilakukan dengan menggunakan bola benih atau seed ball. Benih tersebut nantinya akan dibungkus menjadi bola yang akan ditembakkan dari drone. Seed ball sendiri merupakan bola-bola yang berisikan benih yang dibungkus dengan lumpur.
Kang Akur menyatakan bahwa dirinya mendukung program pilot project reforestasi mangrove dengan pemanfaatan drone di daerah Ds. Muara Kecamatan Blanakan. Dirinya juga menyampaikan bahwa Hutan yang umumnya terletak di garis pantai ini berperan banyak bagi lingkungan hidup. Oleh sebab itu, menjaga hutan mangrove merupakan tindakan yang tepat agar lingkungan hidup tetap lestari.
“Mohon bantuan dari Kemenko Marves dalam rangka mendukung pelestarian lingkungan hutan pesisir pantai utara Subang,” katanya.