Beberapa waktu belakangan ini, kabar Tokopedia IPO tengah santer di kalangan masyarakat Indonesia. Tokopedia merupakan salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yang telah mendapatkan gelar Unicorn. Tokopedia dikabarkan bergabung dengan Gojek untuk masuk ke dalam pasar saham Indonesia. Jika ini benar terjadi, Tokopedia dan Gojek berpotensi menjadi IPO terbesar dalam sejarah Indonesia.
IPO atau Initial Publik Offering merupakan penawaran saham perusahaan untuk dibeli oleh investor atau masyarakat umum untuk pertama kalinya. Penawaran ini tidak hanya untuk saham pertama akan tetapi bisa juga menawarkan saham kedua dan seterusnya. Dengan cara ini, perusahaan akan mendapatkan untung lebih besar dari para investor. Siapa saja juga bisa ikut membeli saham dan mendapatkan keuntungan dari investasi IPO yang dilakukannya ini.
Untuk informasi lebih lengkap tentang Tokopedia IPO saham ini, simak ulasan Qoala berikut ini, yuk!
Kabar Tokopedia IPO
Kabar masuknya Tokopedia ke Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi headline berita dalam beberapa hari terakhir. Pihak perusahaan e-commerce ini menyatakan bahwa mereka akan segera melakukan Tokopedia IPO dalam waktu dekat. Kabar ini semakin santer karena masuknya perusahaan startup unicorn di Indonesia ini dalam pasar saham di gadang-gadang akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah Indonesia.
Masuknya Tokopedia dalam bursa saham bisa menjadi sejarah baru dalam ekonomi digital Indonesia. Startup teknologi sebenarnya sudah booming sejak tahun 2010. Akan tetapi sampai saat ini, belum ada perusahaan teknologi privat skala besar yang beralih menjadi korporasi terbuka. Tidak heran jika kabar Tokopedia IPO ini menjadi angin segar bagi para investor dan masyarakat umum.
Kabar tentang masuknya Tokopedia ke bursa saham ini sebenarnya sudah mulai diungkap sejak tahun 2019, kemudian dikonfirmasi oleh CEO Tokopedia, William Tanuwijaya pada tahun 2020. Ia mengungkapkan bahwa mereka akan menjadi Indonesia sebagai pasar utama sembari mempertimbangkan untuk merambah di bursa saham negara lain.
Saat ini, Tokopedia dikabarkan tengah melakukan koordinasi intens dengan BEI. Pihak BEI melalui Direktur Penilaian Perusahaan, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia dengan beberapa perusahaan unicorn di Indonesia. Selain Tokopedia, Gojek, Bukalapak, OVO, dan Traveloka juga tengah dalam pertimbangan untuk masuk pasar bursa Indonesia. Meskipun kabarnya sudah santer kemana-mana, Tokopedia IPO dipastikan terjadi pafa tanggal berapa belum bisa dikonfirmasi sampai saat ini.
Masuknya raksasa teknologi Tokopedia ke dalam bursa saham Indonesia akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor. Pasalnya belum banyak emiten besar berbasis teknologi yang hadir di pasar bursa. Hal ini juga bisa mengembalikan animo investor yang sempat meredup dalam beberapa bulan terakhir.
Keputusan Tokopedia IPO merupakan strategi perusahaan startup tersebut agar bisa ekspansi ke wilayah lain. Dengan Go Public, Tokopedia memiliki potensi besar untuk memperoleh dana investasi yang bisa digunakan untuk menambah modal kerjanya. Hal ini bisa membuat Tokopedia menjadi perusahaan startup yang lebih besar dengan keuntungan yang lebih besar pula.
Gojek dan Tokopedia Merger
Kabar Tokopedia IPO ternyata juga dibarengan dengan kabar Gojek dan Tokopedia Merger. Dua startup terbesar yang telah bergelar Unicorn di Indonesia ini secara resmi telah mengumumkan pembentukan grup perusahaan yang diberi nama GoTo. Kabar merger dua perusahaan teknologi raksasa ini disebut-sebut sebagai salah satu langkah untuk semakin mendekatkan para rencana pencatatan saham perdana atau IPO di bursa efek Indonesia (BEI).
Sebelumnya Gojek dan Tokopedia telah melakukan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) terkait perjanjian merger. Berdasarkan berita yang beredar, pemegang saham Gojek akan berhak terhadap 60 persen saham di perusahaan hasil merger dengan Tokopedia tersebut. Sedangkan Tokopedia memiliki 40 persen saham sisanya.
GoTo menjadi salah satu cikal bakal yang memperkuat rencana Tokopedia IPO. Dalam pernyataan resminya, GoTo menawarkan diri sebagai grup teknologi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini akan menjadi ekosistem andalan bagi masyarakat dengan menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian.
GoTo menawarkan kolaborasi layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi dan serta keuangan. Dengan kolaborasi tersebut, GoTo akan membuat platform konsumen digital terbesar di Indonesia yang melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga. Dengan kolaborasi ini, rencana Tokopedia IPO 2021 sepertinya akan segera terlaksana.
Dengan langkah merger ini, Grup GoTo saat ini memiliki total Gross Transaction Value (GTA) gabungan lebih dari 22 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 310.2 triliun. Merger ini juga meningkatkan mitra usaha mencapai lebih dari 11 juta mitra usaha per Desember 2021. Kolaborasi ini juga akan menciptakan mitra usaha serta mitra driver yang tergabung dalam grup GoTo bisa saling melengkapi untuk menghadirkan pilihan barang dan jasa yang dibutuhkan. Kolaborasi ini juga akan didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin memudahkan masyarakat sekaligus bisa meningkatkan inklusi keuangan.
Sekilas Tentang Perjalanan GoTo
Gojek dan Tokopedia merupakan dua perusahaan startup terbesar di Indonesia yang telah memiliki gelar Unicorn. Saat ini kedua raksasa teknologi ini telah resmi merger di bawah grup yang diberi nama GoTo. Grup ini pula yang semakin menguatkan rencana Tokopedia IPO di pasar saham Indonesia. Gojek dan Tokopedia bermula dari startup yang mempunyai fokus layanan yang berbeda.
Gojek merupakan platform layanan on-demand, pembayaran serta financial terkemuka di Asia Tenggara yang didirikan oleh Nadiem Makarim bersama dengan rekannya, Michaelangelo Moran. Startup teknologi ini lebih dikenal oleh masyarakat dengan aplikasi ojek online. Sedangkan Tokopedia merupakan perusahaan teknologi dengan marketplace terdepan di Indonesia yang beberapa waktu belakangan ini tengah santer dengan kabar Tokopedia IPO di pasar saham Indonesia.
Tokopedia memulai transaksi antar konsumen (C2C) pada tahun 2009. Sedangkan Gojek memulai sebagai call center untuk memesan ojek pada tahun 2010. Di tahun 2015, Tokopedia mempelopori pengiriman instan dengan perusahaan ride-hailing. Sementara di tahun yang sama, Gojek juga meluncurkan aplikasi di smartphone dengan 4 layanan utama yaitu GoRide, GoSend, GoFood, dan GoMart.
Di tahun 2016, Tokopedia akhirnya mulai merambah ke bisnis barang-barang digital dan teknologi financial. Sedangkan di sisi Gojek, pada tahun 2016 mereka telah meluncurkan fitur tambahan yaitu GoPay dan GoCar. Pada tahun 2018, Tokopedia meluncurkan Mitra Tokopedia, sedangkan Gojek melebarkan sayapnya hingga ke Vietnam dan Singapura dengan meluncurkan GoPay open loop.
Sebelum Tokopedia IPO, di tahun 2019 Tokopedia telah meluncurkan Toko Cabang atau Fasilitas Gudang Tokopedia dan memperkenalkan Tokopedia Saham. Di tahun yang sama Gojek menjadi Decacorn pertama di Indonesia dan membuka layanan di Thailand. Pada tahun 2020, Tokopedia berhasil meluncurkan Layanan Lokal yang terdiri dari Tokopedia Wedding, Tokopedia Parent, Tokopedia Print, dan Tokopedia Clean. Gojek di tahun 2020 menyatukan aplikasi dan brand di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Pada pertengahan bulan Mei 2021, dua raksasa teknologi ini secara resmi mengumumkan merger dengan membentuk grup GoTo. Ini merupakan grup teknologi terbesar di Indonesia yang menjadi ekosistem andalan bagi masyarakat untuk menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian.
Fakta-Fakta Seputar GoTo
Kabar mengenai merger dua perusahaan teknologi raksasa di Indonesia ini memang tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat Indonesia. Pembentukan grup GoTo ini diharapkan mampu memberikan perubahan besar terhadap Indonesia khususnya dalam sektor ekonomi. Berikut ini beberapa fakta tentang Grup GoTo yang menjadi cikal bakal Tokopedia IPO.
Logo
Desain identitas GoTo dikerjakan secara keseluruhan oleh anak bangsa. Hal ini menjadi kabar baik dan membahagiakan karena Gojek dan Tokopedia benar-benar memanfaatkan kemampuan kreativitas para desainer lokal. Jenis desain yang digunakan dalam logo GoTo adalah WORDMARK yang dikerjakan oleh agensi desain asal Indonesia yang bernama Flock Creative Network.
Tagline
Grup GoTo memiliki tagline utama yaitu “go to” ecosystem for daily live. Dengan adanya GoTo, kini #PastiAdaJalan untuk #SelaluBisa belanja dengan banyak pilihan, cepat dan mudah lewat Gojek dan Tokopedia
Investor
Berdasarkan laporan yang beredar, kedua startup yang digadang akan masuk dalam pasar saham dengan Tokopedia IPO ini didukung oleh sejumlah investor besar. Salah satu pemegang saham Tokopedia merupakan Alibaba Group yang merupakan perusahaan raksasa China. Sedang pemegang saham Gojek di antaranya seperti Warburg Pincus dan Tencent Holdings. Kedua perusahaan startup raksasa Indonesia ini juga memiliki investor yang sama seperti Temasek Holdings, Sequoia Capital dan Google. Grup ini juga memiliki daftar investor blue-chip termasuk Astra International, BlackRock, Capital Group, DTS, Facebook, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, Paypal, Provident, Softbank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Susunan Petinggi
Grup GoTo memiliki susunan petinggi yang terdiri dari dua perusahan tersebut. Adapun susunannya seperti berikut ini :
- CEO Group : Andre Soelistyo dari Gojek
- Presiden GoTo : Patrick Cao dari Tokopedia
- CEO Gojek : Kevin Aluwi
- CEO Tokopedia : William Tanuwijaya
Nilai Perusahaan Gabungan Gojek-Tokopedia
Setelah resmi merger, Gojek dan Tokopedia IPO memiliki nilai transaksi perusahaan gabungan (Gross Transaction Value/GTA) di akhir tahun 2020 berkisar 22 miliar dollar AS. Nilai tersebut setara dengan Rp 312.4 miliar dengan kurs Rp 14.200 per dollar Amerika. GoTo juga memiliki 1.8 miliar transaksi pada tahun 2020.
Gabungan dua perusahaan teknologi raksasa ini juga memiliki lebih dari dua juta mitra driver dan lebih dari 11 juta mitra usaha per Desember 2020. Grup GoTo juga memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulan dan diprediksi mampu memberikan kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia.
Gojek dan Tokopedia IPO Jadi yang Terbesar dalam Sejarah RI
Gojek dan Tokopedia merupakan dua perusahaan startup raksasa yang ada di Indonesia. Kedua perusahaan ini telah memiliki gelar Unicorn sehingga jika melakukan penawaran umum di pasar saham, Gojek dan Tokopedia IPO bisa menjadi yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut Komisaris Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir, jika dua perusahaan ini digabung, akan menjadi sejarah IPO terbesar dalam sejarah Indonesia. Hal ini karena secara ukuran, kedua perusahaan ini merupakan tech conglomerate dengan total transaksi yang sangat besar.
Kehadiran dua perusahaan digital terbesar di Indonesia ini dalam bursa domestic bisa membuat indeks sektor teknologi semakin atraktif. Gabungan kedua perusahaan ini akan menciptakan perusahaan raksasa internet Indonesia yang menguasai sektor ride-hailing, pembayaran digital, pengiriman dan belanja online. Setelah merger, nilai perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia IPO sekuritas mencapai lebih dari 22 miliar dollar AS.
IPO di Bursa Indonesia dan AS Dengan Nama Merger Perusahaan
Setelah santer kabar tentang Tokopedia IPO, pihak Tokopedia melalui CEO Tokopedia, William Tanuwijaya menyatakan secara resmi bahwa mereka saat ini tengah mempertimbangkan metode dual listing atau pencatatan saham di dua bursa yaitu Indonesia dan Amerika Serikat. William menjelaskan bahwa pertama Tokopedia akan IPO di pasar saham Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah itu baru akan listing di luar negeri.
Untuk melancarkan rencana tersebut, Tokopedia melakukan merger perusahaan dengan Gojek dengan nama GoTo. Pembentukan GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia sekaligus menjadi kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia Tenggara. GoTo mengkombinasikan layanan e-commerce, transportasi, pengiriman barang dan makanan, hingga keuangan.
Berdasarkan kabar yang beredar, Gojek dan Tokopedia melalui Grup GoTo akan melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meskipun belum dikonfirmasi, akan tetapi kabar Tokopedia IPO ini telah mendapatkan tanggapan dari Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi bahwa saat ini perusahaan tersebut tengah mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan agar bisa Go Public.
Pertanyaan Seputar Tokopedia IPO
Beredarnya kabar tentang Gojek dan Tokopedia yang akan melakukan IPO, menimbulkan berbagai ragam pertanyaan di kalangan masyarakat. Banyak orang yang penasaran tentang bagaimana dua perusahaan tersebut bisa bergabung hingga akhirnya memutuskan untuk Go Public. Beberapa pertanyaan yang kerap muncul tentang Tokopedia IPO antara lain seperti berikut ini :
Apa Kode Saham Tokopedia?
Sampai saat ini kode saham Tokopedia merupakan salah satu yang paling banyak dicari dalam mesin pencari. Sayangnya kode saham Tokopedia untuk Bursa Efek Indonesia (BEI) memang belum ada. Hal ini karena grup GoTo, gabungan antara Gojek dan Tokopedia memang masih dalam tahap koordinasi intensif dengan BEI. Meskipun demikian, kabar yang menyatakan bahwa Tokopedia IPO akan dibuka pada tahun ini bukan sekedar isapan jempol belakang.
Kabar ini dipertegas oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, yang menyatakan bahwa saat ini sedang berkomunikasi mengenai peluang pendanaan melalui Pasar Modal Indonesia dengan beberapa perusahaan Unicorn di Indonesia salah satunya adalah Tokopedia. Jadi untuk jika ingin tahu kode saham untuk Tokopedia IPO ini, tunggu sampai pihak Tokopedia dan Gojek mengumumkan secara resmi tentang keikutsertaannya dalam pasar saham Indonesia.
Berapa Harga Saham Tokopedia?
Harga saham Tokopedia belum ditentukan karena saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan pihak BEI. Meskipun demikian gabungan dua perusahaan ini akan menciptakan perusahaan raksasa internet Indonesia. Perusahaan ini digadang-gadang akan menguasai sektor ride-hailing, belanja online, pembayaran digital dan pengiriman. Gabungan dua perusahaan ini memiliki nilai transaksi mencapai 22 miliar dollar AS pada akhir tahun 2020.
Berdasarkan perkiraan yang dilakukan oleh Banana Sekuritas, jika Tokopedia IPO dilaksanakan maka perusahaan tersebut akan berada di posisi ketiga untuk saham dengan bobot terbesar pada indeks setelah BBCA dan BBRI. Dengan posisi yang cukup tinggi tersebut, bisa diperkirakan harga saham untuk Tokopedia di BEI akan cukup tinggi. Jadi jika masih ada pertanyaan apakah Tokopedia dan Gojek sudah merger? Jawabannya sudah dan diperkirakan tahun ini mereka akan merambah pasar saham Indonesia dengan grup GoTo.
- Di era digitalisasi seperti saat ini, perusahaan digital menjadi salah satu yang memiliki potensi besar di masa mendatang. Hal ini dibuktikan dengan masuknya beberapa perusahaan startup dalam jajaran perusahaan Unicorn di Indonesia. Dengan perkembangan yang pesat tersebut, tidak heran jika BEI mempertimbangkan perusahaan internet raksasa seperti Gojek dan Tokopedia untuk masuk dalam pasar saham. Ditambah lagi keputusan pembentukan grup GoTo oleh Gojek dan Tokopedia, semakin memperkuat sinyal akan adanya Tokopedia IPO.