Subang – Subang tengah menargetkan peningkatan minat baca masyarakat, terutama anak-anak, dengan harapan kunjungan ke Perpustakaan Daerah mencapai 60 ribu pada tahun 2025. Tren positif ini didorong oleh berbagai program literasi yang terus digalakkan oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Subang.
Lonjakan Kunjungan Perpustakaan
Pada tahun 2023, jumlah kunjungan ke Perpustakaan Daerah Subang tercatat 27 ribu. Angka ini mengalami peningkatan signifikan menjadi 40 ribu pada 2024. Kepala Disarpus Subang, Yeni Nuraeni, menyampaikan bahwa target tahun 2025 ditetapkan lebih ambisius, yakni 60 ribu kunjungan dalam setahun.
“Sejak Januari hingga Februari 2025, perpustakaan telah mencatat sekitar 6 ribu kunjungan per bulan. Kami optimis tren ini terus meningkat,” ujar Yeni dalam acara Pekan Literasi Kabupaten Subang, Selasa (11/3/2025).
Selain meningkatkan jumlah pengunjung, Disarpus juga berupaya memperbaiki Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Subang yang sebelumnya masih berada di zona merah dengan angka 46.
Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah
Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita, turut hadir dalam Pekan Literasi dan meninjau berbagai fasilitas perpustakaan, seperti Pojok Baca Digital, ruang multimedia, serta area baca. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya membangun kebiasaan membaca sejak dini.
“Membaca adalah kunci bagi generasi muda yang produktif. Saya harap adik-adik yang hadir di sini bisa menjadi game changer dengan membiasakan membaca. Mulai sekarang, tentukan ingin menjadi apa di masa depan, karena kebiasaan hari ini akan menentukan kesuksesan besok,” ungkapnya.
Bupati juga menginstruksikan Disarpus untuk lebih aktif mengundang siswa SD dan SMP dari berbagai daerah di luar Kota Subang agar lebih banyak yang mengenal dan memanfaatkan perpustakaan. Selain itu, fasilitas dan koleksi buku akan terus ditingkatkan guna memberikan pengalaman membaca yang lebih nyaman dan menyenangkan.
Inspirasi dari Kang Rey
Dalam kesempatan tersebut, Kang Rey membagikan kisah pribadinya tentang bagaimana kebiasaan membaca membentuk cara berpikir dan kepemimpinannya.
“Saat kuliah, saya lebih sering membaca buku daripada hanya mendengarkan materi. Buku adalah jendela dunia yang memberi kita wawasan tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan. Maka, saya mengajak anak-anak muda Subang untuk lebih banyak membaca dan menjadikan buku sebagai referensi utama dalam kehidupan,” ujarnya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, Subang optimis dapat mencapai target peningkatan literasi dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar yang lebih hidup dan inspiratif.