ROCKOMOTIF, Bogor – Seri kelima ETCC Indonesia yang berlangsung Minggu (17/9/2023), berhasil dituntaskan pembalap Arie Patih dengan menembus podium kedua pada Kelas 2000 Master.
Hasil yang diraih tersebut, rupanya harus dilalui dengan beberapa drama sebelum balapan dilangsungkan di Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, Jawa Barat.
Dalam penuturannya, pembalap berambut gondrong ini mengungkapkan selain ada drama di mobilnya pada seri kelima ETCC Indonesia 2023, rival yang ia hadapi di atas lintasan juga terbilang begitu sengit.
“Ya sebelumnya engine sempet jebol, dan pada saat practice, gardan juga jebol, jadi ini seadanya mobil aja. Begitu ganti komponen, langsung gas lagi dan adaptasinya pas di balapan. Padahal balapan di sini, lawannya sangat kompetitif banget, jadi mobil sebisa mungkin harus maksimal,” buka Arie, saat berbincang santai di sela-sela gelaran ISSOM.
Dengan keterbatasan yang ia rasakan pada mobil, namun tidak menyurutkan semangat untuk tetap tampil prima. Arie menambahkan, dengan kondisi mobil seperti itu, maka salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tetap kompetitif adalah dengan bermain lebih rapih saat melibas tikungan.
“Nah sebetulnya kalau untuk masalah bisa sampai ke podium dua saya lebih banyak improve. Jadi karena mobil ini juga dalam kondisi kurang optimal, kelemahannya itu di trek lurus, tapi di corner saya coba untuk memaksimalkan untuk mengejar yang ada di depan. Sulit tapi seru,” tambahnya.
Tidak sampai di situ, kekurangan mobil yang ia geber pada seri kelima ETCC Indonesia ini adalah pada penggunaan mesin yang masih mengandalkan spesifikasi enam silinder.
“Ya karena mobil ini masih enam silinder mesinnya, sedangkan yang lain udah empat silinder jadi secara beban mobil ini masih berat banget. Jadi lumayan kerja kerasnya sangat banyak,” beber Arie.
Meski harus berjibaku dengan sangat ekstra, namun target untuk meraih juara umum pada musim 2023 ini masih terbuka. Pasalnya, balapan menyisakan dua seri lagi sehingga kesempatan Arie untuk menambah poin tetap terbuka lebar sampai akhir musim nanti.
“Kalau secara poin memang target jadi juara umum, dan itu masih memungkinkan karena gap masih bisa kekejar dan itu juga target dari coach dan tim manager bahwa yang harus diraih oleh saya adalah harus juara umum,” pungkasnya.