harapanrakyat.com,- Dalam upaya mempermudah akses informasi melalui media digitalisasi, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis memasang barcode di 8 situs budaya.
Kepala Disbudpora Ciamis Erwan Darmawan, melalui Kabid Kebudayaan Muharam A Zajuli mengatakan, ada sebanyak 8 situs yang telah memiliki barcode pada plang pintu masuk situs.
“Ini merupakan upaya untuk mempermudah akses informasi melalui media digital. Pasalnya, kita mempunyai tanggung jawab tentang akses informasi. Jadi informasinya itu satu sumber, dalam arti yang telah memiliki referensi sejarahnya, kami juga hati-hati dalam hal informasi ini,” katanya, Sabtu (4/3/2023).
Muharam mengatakan sebetulnya ada kuncen pada setiap 8 situs budaya itu. Namun keberadaan barcode bukan berarti mengecilkan keberadaan kuncen tapi hanya mempermudah akses informasi.
“Kuncen itu juga pastinya ada keperluan pribadinya, jadi jika kuncen tidak ada bisa memanfaatkan barcode untuk memudahkan mendapatkan informasi dan sejarah setiap situs. Karena, akses informasi baik dari kuncen maupun dari barcode itu sama saja,” tuturnya.
Muharam menjelaskan, cara kerja barcode ini pengunjung hanya cukup scan menggunakan smartphone. Nantinya akan menunjukan alamat aplikasi, lalu klik alamat tersebut hingga muncul sebuah informasi mengenai situs tersebut.
“Seperti asal usul situs ini dan sejarahnya seperti apa semuanya lengkap. Jadi kepada masyarakat jangan bingung kalau ke situs tidak ada kuncen ya, tinggal scan aja barcode nya,” jelasnya.
Muharam memastikan, informasi melalui barcode atau aplikasi itu sama saja sejarahnya. Pasalnya, itu sudah sesuai dengan kajian dengan para ahli.
“Jadi kami juga tidak sembarangan kalau memberikan informasi. Itu sudah sesuai dengan kajian ilmiah dan juga dari ahli sejarah. Untuk memudahkan akses informasi,” ucapnya.
Adapun 8 situs di Kabupaten Ciamis yang memiliki barcode yakni Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, Situs Gunung Susuru Kertabumi, Situs Samida Rajadesa, Situs Astana Gede Kawali.
Kemudian, Museum Fosil Tambaksari, Museum Galuh Imbanagara, Museum Karangkamulyan, dan Situs Gandoang Wanasigra. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)