KBRN, Jakarta: Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) adalah sebuah kebijakan demi kemaslahatan masyarakat, menurut Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsudi Syuhud.
“Negara atau pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang kebijakan itu tujuannya untuk li maslahatil ammah, untuk kemaslahatan umum, kemaslahatan publik, bersama,” ungkapnya kepada RRI.co.id, Depok, Sabtu (12/3/2022).
Marsudi juga mengutip kalimat yang tercantum dalam Kitab Fiqh Daulah yang menunjukkan tugas negara untuk membangun.
“Bunyinya begini, ‘laqod sorro amrudaulah wa binnauha fi ‘asrinal hadir, dorrurotan minaddorrurot’, bahwa ‘sesungguhnya urusan negara ini dalam hal membangunnya di zaman moderen, di zaman saat ini, adalah merupakan keharusan untuk membangunnya’,” ujarnya.
“Nah membangun apa yang harus itu? Minimal ada dua. Yang pertama adalah ‘sawa’un minjihadihi marotil qoun, wa min jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, membangun apa saja, termasuk di dalamnya membangun ibu kota di Kalimantan,” kata Marsudi melanjutkan.
Marsudi menjelaskan, yang pertama ada kalimat ‘sawa’un minjihadihi marotil qoun’, yaitu ada kalanya tujuan membangun tersebut untuk meramaikan, untuk memakmurkan dan untuk menumbuhkan ekonomi.
“Pengembangan penduduk, pemerataan penduduk nanti tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, itu yang tujuannya nomor satu, ‘immarotil qoun’. Yang kedua ada kalanya untuk ‘amin jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahatan penduduknya, bangsanya, di kita ini,” ungkapnya.
Marsudi pun menyebutkan, bahwa jika dilihat dari sektor geografis, Indonesia ini berada di posisi silang dunia atau silang benua, yang menandakan bahwa Indonesia adalah jembatan antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
“Secara grafiti, bahwa ibu kota adalah merupakan sentral grafiti. Dilihat dari aspek keamanan misalnya, aspek keamanan, ibu kota yang ada di Kalimantan ini sangat strategis. Ini letak yang tengah-tengah untuk ‘lil amni’. Untuk keamanan itu tidak langsung dari negara asing yang mau menyerang misalnya, direct to the point, itu tidak, karena dilindungi oleh sekelilingnya,” ujarnya.
Selain itu, Marsudi mengatakan, satu-satunya pulau yang tidak ada lempeng bumi dan lorong magma adalah Kalimantan.
“Maka ini tidak lain, ketika kita akan membangun yang tujuannya untuk kemaslahatan penduduknya, ini alasan yang kedua, ‘min jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahan penduduknya, anak bangsanya. Ini menurut saya tepat,” katanya.
Marsudi mengungkapkan, selain dari Kitab Fiqh Daulah tersebut, dalam Islam juga ada ajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Secara ajaran agama, Rasullullah juga dulu memikirkan ketika hijrah dari Mekkah ke Medinah. Maka Rasullullah berdoa ketika itu, doanya begini, ‘Allahumma habib ilainal Madinah kahubbina Makkah kau’asad’, ‘Ya Allah berilah aku kecintaan kepada Madinah dan juga kecintaan terhadap Makkah yang sangat kucintai’,” ungkapnya.
Artinya, Marsudi menilai, sama saja ketika bangsa Indonesia tetap mencintai Jakarta sebagai sebuah kota yang pernah menjadi ibu kota, tapi juga nantinya akan mencintai daerah Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru.
“Ketika beliau (Nabi Muhammad SAW) pindah ke Madinah, beliau tidak lupa tanah kelahirannya, Mekkah. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Yang terpenting ketika kita ngadepin polemik IKN itu hal yang bisa terjadi. Tapi contoh negara yang sudah melakukan hal ini tidak 1 atau 2. Amerika sudah pindah ke Washington, Turki sudah pindah ke Ankara. Mesir akan pindah juga. Ini barang yang biasa,” ujarnya.